Sesal ini tak kunjung juga berakhir
Selalu menerobos dalam sudut pikiranku
Pun masih sepakat di tepian lembayung hati
Meski kini sosokmu perlahan menjauh menghilang
Tertinggal hanya sepucuk surat dan beragam kenangan pilu
Tak apa meski ku tersisksa sendiri
Mendamba hati dibuai asmara,
Merongrong sakit diterpa rasa benci
Tapi, dalam dekapan mama yang perlahan menghangati
Pilu yang mencekam, sesal yang menaburkan kebencian
Menggagalkan semua kemuraman hatiku
Dan teruntukmu
Ku sebarkan anganku lewat angin agar segera kau ku hempaskan