kesunyian ini kuresapi sebagai cacian
di batas ceracau kata-kata yang melesat
dan sedihnya menyimpan derita
pada akar-akar hatiku
lukaku telah sempurna
berserakan di taman-taman cintaku
jalan ini tak menyimpan bahagia
bulan yang datang berpesta pora
langit menuju kelam
membawa kabar tentang keheningan
malam ini aku kembali di sulut sepi
hingga aku tersesat dalam keterasingan
di mana?
tempat apa ini?
hatiku kian rana, tak mengenal jalan untuk pulang
rindu ini sasar pada kebutaan
kemana harus kulangkahkan kisah ini
kenangan lama kembali menyergapku
mengisi otak di kepalaku tentang sebuah rindu
aku penjamkan mata ini
aku catat kembali namamu
untuk segera kuingat
berkali-kali hingga semua kembali lenyap
dan kau!, tetap tiada
lalu aku sandarkan nama-nama asing
dalam lamunanku ini
untuk kemudian kuhafal melupa masa silam
karena kenangan itu
tak lagi bisa mencatat namamu
madukoro baru, 2021