294Please respect copyright.PENANAXN6zBnlILi
Semua ini terjadi akibat kesalahan Junior dan Katarina sendiri, tidak ada yang bisa disalahkan selain mereka berdua. Katarina sudah pasti tertidur tapi Junior masih tidak bisa memejamkan matanya. Mereka berdua tidur di kamar terpisah dengan barang-barang yang disimpan terpisah pula. Betul-betul seperti teman yang menyewa rumah dibandingkan sepasang suami istri. Kamar Junior tidak besar, barang-barangnya juga tidak banyak. Dinding kamarnya dicat abu-abu, ada lemari dipojok berisi pakaiannya, kamar mandi, serta laptop untuk bekerja. Tidak ada barang lain. Dia suka sesuatu yang sederhana.
Junior hanya berbaring di kamarnya, melihat atap kamarnya yang dicat putih. Pikirannya berkelana ke masa lalu ketika segalanya terjadi. Junior yang hobi pergi ke diskotik dan mabuk-mabukan, hampir setiap malam dia mejelajahi satu diskotik ke diskotik lainnya. Dia mencintai malam-malamnya dan tidak pernah terpikir untuk menikah seperti sekarang ini. Junior tidak melihat bahwa ada tanda-tanda yang berbeda malam itu, dia sedang asyik berjoget sementara kepalanya yang hampir kehilangan kesadaran akibat terlalu banyak minum. Tiba-tiba saja dia bertabrakan dengan seorang wanita.
Wanita itu cukup cantik.
Seperti Junior, wanita itu juga mabuk berat. Mereka menari bersama kemudian mereka masuk ke hotel tepat di depan diskotik, mereka melakukan hubungan intim dan teridur hingga pagi. Keduanya sudah terlalu mabuk dan kehilangan kendali atas diri mereka sendiri. Ketika pagi tiba, keduanya berteriak histeris karena melihat masing-masing sudah tidak berpakaian. Mereka berdua sama-sama kaget dan segera mengenakan pakaian dan meninggalkan hotel (Junior yang akhirnya membayar biaya mereka menginap semalaman itu)
Junior masih berusaha untuk tidur serta berusaha mengenyahkan pikiran itu dari kepalanya. Tapi hal itu terasa sulit sekali. Semakin dia berusaha tidur, semakin sulit baginya untuk melupakan kenangan masa lalu ketika dia dan Katarina bertemu. Setelah kejadian itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Junior juga tidak pernah berpikir bahwa mereka akan bertemu lagi. Dia pikir itu hanya kejadian satu malam, sama seperti kejadian-kejadian lainnya. Satu hal yang dia sesali adalah dia terlalu mabuk untuk membeli kondom. Setiap kali berhubungan intim dengan banyak wanita, biasanya Junior selalu dalam keadaan sadar, sialnya dia terlalu mabuk malam itu dan segalanya terjadi begitu saja.
Lima bulan kemudian ketika dia kembali ke diskotik itu, tiba-tiba seorang wanita mendekatinya. Dia sudah lupa sama sekali dengan wanita yang dulu berhubungan intim dengannya.
“Apa kau Junior Batubara?”
“Betul.” Jawab Junior
“Aku Katarina Laras. Dulu kita pernah tidur bersama.” Kata wanita itu tanpa basa-basi. Junior yang sedang minum vodka langsung tersedak, teman-temannya yang lain juga sama. Mereka memandang Junior dengan terkejut dan Junior sendiri tampak kebingungan. Dia sudah lupa wajah wanita yang lima bulan lalu tidur dengannnya, tapi dia masih belum lupa kejadian itu. “Bisa bicara berdua saja?” tanyanya.
Junior mengikuti Katarina, ketika mereka sudah diluar diskotik, Katarina berkata pendahuluan sama sekali.
“Aku hamil, mungkin dia anakmu.”
Junior merasa waktu berjalan lambat sekali malam itu, suasana diskotik yang bising menjadi tidak bersuara sama sekali. Perkataan Katarina masuk ke dalam pikirannya dan mengusai pikirannya tanpa bisa dia cegah. Junior tidak tahu harus bagaimana. Dia memaksa mulutnya bertanya, “Bagaimana kau yakin?”
Katrina menjawab “Kau orang terakhir yang berhubungan badan denganku. Aku tidak pernah tidur lagi dengan siapapun selain kau.”
Tubuh Junior mati rasa, tapi dia masih berusaha bicara, “Terus kau mau apa?”
“Aku mau kau bertanggung jawab.” Kata Katarina lagi. “Sudah lima bulan aku tidak datang bulan, aku kira aku sedang sakit tapi ketika aku cek ke dokter ternyata aku sudah hamil. Aku tidak pernah berhubungan dengan banyak pria dan kau adalah pria terakhir yang berhubungan badan denganku. Aku minta kau bertanggung jawab, karena aku tidak mau menggugurkan kandungan ini. Aku tidak mau menjadi pembunuh.”
“Aku mencarimu kemana-mana selama berbulan-bulan, aku hanya tahu diskotik dan hotel tempat kita menginap. Selama berminggu-minggu aku terus berusaha mencari tahu identitasmu, beruntung orang di hotel tempat kita menginap ada yang mengenalmu. Dia bilang kau memang sering datang ke sini dan sering menginap, jadi mereka tahu siapa kau.”
“Tapi, bagaimana kau yakin ini adalah anakku?”
“Aku mau kau menemaniku hingga aku melahirkan, lalu melakukan tes DNA. Jika ini memang bukan anakmu, aku tidak akan meminta apa-apa darimu. Tapi, jika ini anakmu, aku harap kau mau bertanggung jawab, setidaknya hingga anak ini cukup besar. Aku tidak bisa membesarkan anak ini sendirian.”
Junior tidak bisa berkata apa-apa dan terlalu kaget untuk melawan, empat bulan setelah pertemuan itu (ketika Katarina menemui Junior, dia sudah hamil lima bulan), seorang bayi laki-laki terlahir ke dunia. Junior segera melakukan tes DNA dan hasilnya menyatakan bahwa anak itu adalah anak kandungnya.
Junior membuka jendela kamarnya dan membiarkan angin masuk dari luar untuk menyentuh wajahnya. Dia memejamkan matanya, masih berharap bahwa ini adalah mimpi. Tapi, ini nyata dan tidak ada yang bisa dia lakukan.
ns 15.158.61.51da2