x
4
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VuWA37Sv0
Sementara di kediaman Prabu....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tVpPNyQws
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zSbUGFnhq
Savitri/Thalia
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Qy55LAWRY
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsNVMR2wIx
"Bagaimana boneka terbaruku Pak Bambang?" kata Prabu sang pengacara sambil menarik kekang yang melingkar di leher Thalia alias Savitri. Gadis itu berjalan perlahan mengikuti tarikan kekang, tangannya terangkat ke belakang kepalanya membuat payudaranya semakin membusung. Prabu kemudian memerintahkan gadis itu berdiri memajang dirinya dengan kaki membuka dan tangan tetap berada di belakang kepalanya di hadapan sang kombes yang duduk di sebuah kursi dengan ukiran mewah. Tangan sang kombes bertopang di sandaran tangan kursi mewah itu, kedua telapak tangannya bertemu di depan mulut, membut Savitri hanya bisa melihat mata tajam sang kombes yang menatapnya dengan expresi yang tak dapat dibacanya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEDxgxnu9Y
"Seleramu memang benar-benar unik, Dik Prabu." kata Kombes Bambang Harjadi sambil memandang ke arah Savitri. Kembali terbentuk rencana di benaknya yang mungkin diberkati Ares, sang dewa perang yang memang digambarkan sebagai ahli strategi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3K5VWyQIr7
"Tentunya bonekamu ini sebanding dengan modal yang kamu keluarkan," katanya lagi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45whkGSBxl
Prabu menjentikkan jarinya. Savitri segera menjatuhkan diri, merangkak ke arah sang tuan yang duduk di kursi di seberang sang kombes.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7dxi3L1EQ
Savitri kemudian berjongkok, mengangkangi sepatu kulit sang tuan yang duduk bertopang kaki lalu dengan patuh menggerakkan pinggulnya sehingga cairan vaginanya yang basah itu menjadi semir bagi kulit sepatu sang tuan yang berujar sambil tertawa, "Sangat sebanding, Pak. Sangat sebanding...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofihLR7ium
"Jadi bagaimana Pak? Semua proposal saya sudah Bapak terima kan. Ada hal yang ingin bapak tambahkan?" tanya Prabu pada KomBes Bambang yang wajahnya masih tetap tanpa ekspresi. Prabu sang pengacara kondang yang terbiasa menjatuhkan mental lawan pun tak berani bertindak gegabah dengan lelaki di hadapannya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtkpZuBP05
Keduanya terdiam, hanya desahan dan erangan lirih Savitri yang kini sedang memoles sepatu sang tuan yang sebelahnya dengan vaginanya yang semakin basah itu yang mengisi keheningan ruangan pribadi Prabu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqldbd5Tly7
"Aku rasa proposalmu sudah cukup baik, Dik. Tinggal bagaimana kita menjalankannya sesuai rencana agar kita bisa menambah koleksi kegemaran kita masing-masing. Bukan begitu, Dik?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgClf84gESH
Keduanya tersenyum penuh arti. Ya. Pundi-pundi keduanya akan bertambah dengan rencana mereka....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28uLAX1YY7
Prabu memandang ke arah sang kombes.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7d7mMiyvK
"Apa Bapak mau bermain dengan boneka baruku?" tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung sang kombes.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWiSF1mghC
Kombes Bambang tersenyum. "Aku memang punya rencana untuk meminjam dia sebentar..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXCA1PzYM0
Prabu tersenyum penuh arti, "Kalau begitu... silakan gunakan kamar tamu kami Pak... biar Bapak bisa lebih tenang." Dia mengajak sang KomBes ke arah satu kamar tamu mewah, sementara Savitri dengan patuh merangkak mengikuti kedua lelaki itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksTvYE2Lyu
"Silakan Pak... selamat menikmati," kata Prabu, mempersilakan Kombes Bambang untuk menikmati bonekanya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9g3x0X7pjn
Ketika sudah berada di depan kamar mewah itu, sang Kombes memandang sekeliling, lalu dengan santai ia mengeluarkan alat seperti remote control dari dalam saku celananya dan menekan satu tombol alat itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HjL55FUP2
Beeeppp!
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiu4TQKWQdE
crack... craaaccckkk... craaacckkk....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCWZp3scCQ
Terdengar letupan beberapa komponen listrik dari dalam kamar maupun sekeliling tempat mereka berdiri.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXwkTYlCkd
"Akan aku ganti semua alat penyadap dan kamera pengintaimu Dik Prabu..." kata sang kombes dengan tenang sambil mengambil kekang Savitri, lalu menutup pintu kamar.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqJEU0Ht0z
Prabu tertegun. Setahu dirinya, alat seperti itu hanya dimiliki Bruce Wayne dalam film Batman... apakah alat itu benar-benar ada?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeLVxePbzK
Namun ketika ia melihat bahwa ruang pengintainya berada dalam keadaan total shutdown, ia semakin yakin kalau ia tak bisa bermain-main dengan Kombes Bambang Harjadi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaohWbrnXr
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaYh7nLFqh
Savitri/Thalia
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwta3EaiJuk
"Siapa namamu?" tanya sang Kombes sambil memerintahkan Savitri untuk kembali berdiri dan berputar pelan, memeperlihatkan seluruh tubuhnya yang sudah diubah total itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkC3Msdp1T
"Thalia, Tuan..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIv2UrtY2MJ
"Nama yang indah... sayang kamu juga harus mengganti namamu yang dasarnya sudah indah, Savitri..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBeEcACxbg
Savitri jatuh terduduk... matanya membelalak tak percaya.... Orang ini tahu....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4CtpLyNiV
Savitri menangis.....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfRlDYYc2l
Sang Kombes membiarkan sang gadis menangisi nasibnya.... setelah ia tenang sang kombes kemudian berkata.
"
Apa kamu mau membalaskan dendammu pada Ryoko?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZg42fYPeg
Savitri mengangguk dan berkata lirih... "Juga pada pelacur yang tak membuat aku disiksa seperti ini...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR27QPIUVY8
Sang Kombes menganggukkan kepalanya..."Kalau begitu... ceritakan semua yang kamu tahu.... dan aku akan memberimu kesempatan untuk menghancurkan mereka berdua...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyARlF9SMCU
Mata Savitri memancarkan secercah harapan... ia tau walaupun ia tidak bisa kembali ke kehidupannya yang dulu, setidaknya ia bisa menghancurkan hidup mereka yang telah membuatnya menjadi boneka seks seperti ini....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXZZXOpotH
Namun bukan Kombes Bambang Harjadi namanya apabila tidak bisa mendapat semua yang diinginkannya. Dia tahu, sesudah diubah, keadaan mental Savitri sangat goyah. Dan dalam keadaan seperti itu, apapun perintah dan sugestinya akan diterima dan dilaksanakan. Sesudah memberi segudang janji kepada Savitri, sang petinggi pun meminta bayaran di muka. Savitri pun rela memberi apa saja kepadanya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b9pfS2tKy
Dan Savitri pun melenguh pasrah selagi Kombes Bambang menyodok-nyodokkan penisnya dengan kasar ke dalam mulutnya, perwira itu menikmati gesekan bibir lembut si boneka seks di kemaluannya. Pastilah Prabu telah meminta modifikasi itu juga. Dia mencoba membayangkan pelatihan apa yang telah diterima gadis itu, selagi Savitri menatap polos ke matanya. Bibir merah Savitri mengelus senjata sang kombes yang segera menembak, dan gadis budak nafsu itu tak membiarkan satu pun peluru yang ditembakkan lepas, semua masuk ke dalam kerongkongan dan perutnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvPqlW8uoz
Dengan kasar sang perwira lalu mendorong gadis itu sampai tersungkur telungkup di lantai, namun kedua payudara Savitri yang telah digembungkan secara artifisial itu membuat jatuhnya empuk, terdorong ke atas sampai menyangga sedikit wajahnya. Bambang Harjadi mendekati lonte yang tersungkur itu lalu mencolokkan jari ke kemaluan Savitri, memutar-mutarnya sedikit sambil memastikan bahwa gadis itu telah basah. Pantat Savitri bergoyang-goyang selagi digoda seperti itu. Sepasang payudara besarnya tergencet di bawah tubuh. Dengan segera Kombes Bambang merasakan senjatanya siap digunakan lagi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQeL1A0HV7
Sekali lagi pemrograman “Thalia” beraksi ketika Savitri malah meraih ke belakang dan membukakan celah kewanitaannya bagi laki-laki di belakangnya itu. Dan sang perwira menyambut baik tawaran dari perempuan yang telah dijadikan boneka seks itu. Dia langsung mencengkeram kedua sisi pantat Savitri dan menusuk vaginanya yang dibukakan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kcl5lRfCI
Bambang Harjadi menyetubuhi Thalia dengan gencar, mengacak-acak kewanitaan si boneka seks. Buah dada raksasa Thalia bergoyang maju mundur selagi kedua lengannya ditelikung ke belakang dan ditarik agar dia dapat ditusuk makin dalam. Persis ketika hendak mencapai klimaks, sang perwira mencolok lubang dubur Thalia dengan jari, membuat Thalia tersentak. Sambil tersenyum penuh kemenangan Bambang Harjadi merangsang lubang belakang Thalia sambil menggenjot keras dan berejakulasi dalam rahim gadis mainan si pengacara itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3db9j93Fb1
Sang perwira langsung mencabut senjatanya dari liang kewanitaan Thalia yang penuh sperma dan menyuruh Thalia berbalik badan. Wajah Thalia tetap berbinar ketika Kombes Bambang menyuruhnya membersihkan senjata yang baru menembak dalam vagina itu dengan mulut. Selagi Thalia menjilati dengan patuh, sambil memandangi laki-laki yang baru menyetubuhinya, Bambang Harjadi membayangkan perempuan lain.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3AQFRgivV
Juanisa.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNOdqwtJzn
>>>>
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsKPUZggi0
Malam itu, di kehangatan kamar Kombes Bambang Harjadi...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKXc7SvLk3
Nisa
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPNmSjyCjF
Nisa duduk di kursi di hadapan meja sang Kombes. Tubuhnya hanya terbalut selimut setelah pergumulan liar beberapa saat sebelumnya, sementara sang Kombes berada di kursi empuk, mengepulkan asap cerutu, menghirup kopi hangat, dan membaca surat kabar yang kemudian dilemparkannya ke hadapan Nisa.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡieH61PWbFd
“Savitri....” batin gadis itu....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1J4iO9aZ3
Dibacanya berita yang menyebutkan bahwa ada jaringan prostitusi yang melibatkan ribuan gadis dari berbagai kalangan, termasuk seorang penegak hukum....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uyyyDewQI
Nisa memandang sang bapak yang matanya menatap tajam ke pada dirinya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwn9fMS58en
"Sudah waktunya, n'Duk," kata sang Kombes pelan. "Apakah kamu bimbang?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoL4NWNKFJZ
Nisa memahami pertanyaan pengayomnya itu. Dari semua penyamaran yang sudah dilakukannya, tugas kali ini yang memang membuat ia mengorbankan jiwa dan raga. Dirinya benar-benar berubah... ia memang menjadi pelacur bagi Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOm1HQDaWW9
Ia mengasihi Ryoko... kebaikannya... kepercayaannya....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSa6oUqtgu3
Juga tak bisa dipungkiri, tubuhnya kini terbiasa dengan pemuasan nafsu, merasakah tubuh telanjang berbagai laki-laki yang tak dikenal berdekapan dengan tubuhnya, merasakan kelelakian mereka memasuki relung tubuhnya....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwlPOJW3HV
Namun ketika ia menatap mata tajam sang Kombes, kesadarannya seakan pulih. Dengan tegas ia menjawab.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2nYyC032u
"Pengabdianku untuk Bapak."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS20pDNAcZ8
Sang Kombes tersenyum. Skema serangan diatur....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbkn2oPqKv
Dinginnya marmer lantai kamar sang Kombes tak menghalangi keliaran percintaan kedua insan itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6U2nwiGeTT
>>>>
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRfWqLIzxv
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZh591xLFi
Ryoko
"Good job, Irina... aku semakin yakin kalau kamu mampu," kata Ryoko ketika Nisa berbincang dengannya di villa mewah tempat mereka biasa mengucilkan diri. Tubuh keduanya berpelukan erat di depan perapian, keringat di tubuh mereka memantulkan cahaya perapian yang temaram, keringat hasil persetubuhan keduanya yang sangat erotis dan sensual itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtA9FjQjtAP
Beberapa saat sebelumnya mereka berpagutan, tangan saling meremas tubuh masing-masing, lidah mereka saling menjelajah, mereka saling merangsang, mengoreki vagina... menjilati anus... memberi stimulus.... dan merasakan nikmat orgasme yang datang silih berganti.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pdzIhib7c
Ryoko memang melihat sesuatu di diri Irina yang ia tau bisa diandalkan, keberaniannya, nalurinya... dan dengan bimbingan yang diberikannya, kini Irina telah mampu mencari seorang klien yang sangat berkelas, seorang pengusaha yang sangat dekat dengan sejumlah petinggi... dan untuk service kali ini ia akan ikut terjun melihat Irina menjalankan bisnis...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFYPQn3lh4
>>>>
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvi2l6gKOGr
Nisa memang bermaksud membuat Ryoko makin terikat dengannya. Oleh karena itu Nisa memanfaatkan sebaik-baiknya keterbukaan Ryoko dengan dirinya, termasuk dalam seks.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKLiFBO4J6
Namun dia kadang merenung, apa sebenarnya hubungannya dengan Ryoko sekarang. Kini mereka berdua telah sering saling cumbu, saling memberi kenikmatan, atau menikmati laki-laki yang sama berbarengan. Ketika sekarang dia terkulai lemas dalam pelukan Ryoko sambil menceritakan bagaimana dia telah memikat sang pengusaha, itu sudah bukan percakapan biasa antara atasan dan bawahan lagi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2E0jRwII6q
Nisa
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAUniW4qvx
Tapi bisnis tetap bisnis. Dan sang pengusaha itu telah membuat Ryoko makin kaya beberapa ratus juta rupiah dari booking fee Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKs3Et0x9W
“Dia punya ide-ide gila…” Nisa mulai berkata. “Dia pengen lihat live show, pengen lihat aku main sama cewe lain, pengen lihat aku di-gangbang teman-temannya… Dan dia pasti bakal bayar berapa aja yang kuminta.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEVgPgZWOK
“Jangan sampai lepas kesempatannya, Irina…” Ryoko membalas sambil membelai rambut Nisa.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4wjGXolfx
“Mmmhh… jadi kita setujuin aja?” ujar Nisa sambil mendesah manja.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDe7eEOahO
“Iya dong… Kamu bisa kan menuhin semua permintaannya?” kata Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgtJj0y8MS
“Yang sama cewek lain itu…” kata Nisa, “…emm… kalau sama kamu, kamu mau nggak?”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgpF8Ifmrm
Ryoko terdiam. Sudah lama sekali dia tidak turun sendiri. Dia berpikir selagi Nisa menggerayangi dan menciumi tubuhnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOmPV8eZPR
“…ahh… aku pengennya sama ka-muu…” pinta Nisa manja sambil mengulum telinga Ryoko. Ryoko mulai terpancing.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLEwJZR5sO
“Dia bisa bayar berapa sih paling mahal…?” tanya Ryoko, berusaha tetap memikirkan bisnis di tengah godaan Nisa.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tj0OxrdlF
“Aku rasa kalau kita minta Porsche atau Ferrari juga bakal dikasih sama dia,” kata Nisa sambil mengedip genit.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjD0O9fFzDZ
“Boleh juga…” kata Ryoko, sambil dia kemudian kembali menggeluti Nisa yang terus menggodanya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDblJ9svTuw
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorNU98QGt2
Malam berikutnya, di satu restoran.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wxT7SXY0v
"Selamat malam, Pak Masno... perkenalkan ini kolega saya, Ryo..." kata Irina sambil memperkenalkan Ryoko pada lelaki nyaris botak bertampang mesum itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXUGC64wG6
"Selamat malam, Mbak Ryo... saya Masno. Senang rasanya saya berkenalan dengan anda."
Ryoko tersenyum. Ketiganya kemudian terlibat percakapan ringan sebelum mereka menuju inti pembicaraan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QL9Bzhi6E
"So, Irina... seperti yang saya pernah sampaikan dulu, apa Mbak Ryo ini bersedia melakukan apa yang saya utarakan dulu?" tanya Masno.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8pJsizDYY
Ryoko tersenyum lebar, memandang ke arah Masno dan berkata, "Boleh saja."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQ5gnbMLFP
“Kalau begitu kita atur waktu dan tempatnya bersama teman-teman yang lain ya…” kata Masno.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyAEanIQ7L
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJIUv5yIYZ
Masno adalah langganan Irina. Dia seorang pengusaha impor mobil mewah. Untuk meraup untung lebih banyak dia menggunakan jalur “bebas biaya” yaitu berkolusi dengan sejumlah staf kedutaan asing dan orang departemen untuk memasukkan mobil mahal tanpa perlu membayar banyak uang untuk negara karena mobil-mobil itu dicatat sebagai pesanan diplomat asing. Jalur itu relatif sulit ditembus hukum karena perwakilan negara lain memiliki kekebalan diplomatik dan segala urusan mereka tidak mudah diotak-atik aparat. Masno mengajak sekongkol sejumlah ekspat dari negara-negara kecil dan kurang terkenal karena mereka kurang diawasi dan kadang kurang dibayar oleh negaranya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gUOkSNGHV
Untuk melancarkan bisnis Masno royal meng-entertain teman-temannya. Dan akhir-akhir ini Irina jadi “piala bergilir” bagi sejumlah laki-laki berbagai bangsa. Namun Irina tak lupa akan misinya. Polwan yang menyamar itu tahu Masno punya kesukaan tertentu dalam seks: dia suka menonton orang berhubungan seks sekaligus suka juga ditonton. Jadi pada suatu kali sesudah menyervis Masno, Irina memberi usul mengadakan pesta seks kepada Masno. Ajak semua temannya bareng, nanti Irina akan melayani mereka semua. Dan, untuk membuat Masno makin tertarik: Irina akan mengajak seorang teman perempuan yang terpercaya untuk mendokumentasikan pesta seks itu. Sekaligus bonus show lesbi antara Irina dan teman perempuan itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXj3qhUNZUz
Maka, pada suatu Jumat sore…
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIBf9gFGsG
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYAW2fdlht
Pesona kedua perempuan yang datang ke yacht mewah Masno memang tak bisa ditolak. Mereka sudah memukau sejak turun dari mobil dan melangkah di dermaga menuju kapal kecil itu menghampiri Masno dan tiga temannya. Keempat laki-laki itu langsung ngiler melihat Irina dan Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgm3cclEFo
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83Sr9KuPKj
Ryoko si “geisha madame” tampil dengan kimono biru hitam selutut dan rambut ditata konde kecil di atas kepala dengan dua tusuk konde. Wajahnya yang alami putih tampak segar dengan pemerah pipi; eyeliner dan lipstik merah memperdramatis penampilannya. Irina serba pink: blus transparan pink dan dalaman tube top pink juga, rok mini ketat, ditambah stoking warna gelap dan sepatu hak tinggi warna hitam. Riasannya lebih tebal, dengan smokey eyes dan lipstik merah darah. Rambutnya kini mencapai sedikit di bawah bahu, menjuntai dengan ujung bergelombang, diwarnai coklat. Keduanya membawa koper kecil beroda; akhir minggu itu akan dihabiskan di atas kapal. Ryoko membawa peralatan dokumentasi dan pakaian secukupnya. Irina membawa “pakaian kerja”: beraneka kostum dan perlengkapan sesuai permintaan Masno dan teman-temannya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJq6skApKm7
“Tantangan” Irina kepada Masno untuk mengadakan pesta seks dijawab oleh sang importir. Dia menyanggupi saja ketika Irina meminta bayaran salah satu mobil mewah impor bekasnya, yang dikatakan “supaya teman saya mau”. Tentu saja Masno tak hendak menikmati Irina sendirian. Kesempatan itu juga dia gunakan untuk urusan bisnis. Tiga orang laki-laki lain hadir di sana, untuk deal terbaru Masno.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkqSbXsFgt
Di dalam yacht itu empat laki-laki dan dua perempuan saling mengucap selamat sambil bersulang, mengadu gelas-gelas berisi wine sebelum kemudian menenggak habis isinya. Para laki-laki itu sedang bahagia, sesudah deal bisnis dengan Masno yang menguntungkan semuanya. Sekarang tinggal menikmati hiburan istimewa yang disediakan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdYh9MJMJV
Ketiganya teman-teman sekongkol Masno dalam bisnis impor ilegal mobil mewah. Yang pertama Rozi, berumur lima puluhan dan berambut kelabu, seorang pejabat tua yang kenyang mengorupsi anggaran terkait kerjasama luar negeri; “kenyang”-nya itu mungkin menyebabkan perutnya yang gemuk. Dua lainnya adalah orang asing, staf kedutaan dua negara sahabat: Kim Leng, dari satu negara Asia Tenggara, dan Javad, dari negara Asia Barat. Kim Leng bertubuh pendek, kecil, dan botak, sementara Javad tegap dan brewokan. Keduanya empat puluhan. Negara asal Kim Leng terhitung miskin sehingga para diplomatnya tidak dibayar besar; itulah yang membuat dia mau membantu Masno. Sementara Masno mengenal Javad sebagai seseorang yang suka kenikmatan, yang dilarang keras di negaranya sendiri.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIIgnabzfF
Kenikmatan berupa makanan lezat dan minuman beralkohol sudah tersedia, dan perempuannya… Masno tidak segan-segan keluar banyak.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV90HLgUppW
“Gimana, enak kan, Bapak-bapak? Oh ya kalian udah pada kenal sama Irina kan?” kata Masno.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ4vea0mkO
“Hahaha, iya dong!” kata Rozi. “Terakhir dua bulan lalu, ya, Irina? Habis itu aku sakit pinggang seminggu! Huahahaha!!” Kim Leng dan Javad cengar-cengir. Keduanya termasuk staf lama sehingga tidak canggung berbahasa lokal. Dan keduanya juga sudah pernah mencicipi Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwWmyUfNA2
“Irina paling tahu kita semua,” celetuk Kim Leng. Masno menimpali, “Hei, Irina, tunjukin sama kami dong apa yang kamu kasih sama Pak Rozi waktu itu!”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAwrDst5M8
Irina pura-pura mengeluh dan mendesah, lalu menengok ke Ryoko yang diperkenalkan kepada keempat laki-laki sebagai “Ryo”.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjIJkgA1IH
“Ayo, Irina!” Javad ikut-ikutan. “Tunjukin lagi buat kami!”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlH6EzP7sIi
Irina bergerak pelan dan menggoda, lalu membuka blus transparannya sehingga kemben di bawahnya terlihat. Kemben itu perlahan-lahan dipelorotkannya, mengungkap bagian atas sepasang payudara yang kencang sempurna. Keempat laki-laki tak ada yang tak memperhatikan keindahan itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6789uNaw01
“Fantastic,” kata Javad sambil dia meremas satu payudara Irina yang masih setengah tertutup.
Irina menengadah sedikit dan merintih lirih. Ryoko di sebelahnya, mengagumi keahlian dan akting anak buahnya yang terpercaya itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF220g3pdnw
“Kiss me babe,” kata Javad sambil mendekatkan wajah brewokannya ke wajah Irina. Irina menurut dan menyodorkan bibirnya untuk dicium bibir Javad. Lidah keduanya saling bergulat dalam mulut. Sesudah semenit, keduanya berhenti untuk mengambil nafas. “Mau cium yang lain?” tantang Javad.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKTaxS3Ib9
“Oi, sabar, sabar,” Masno memotong. “Nanti acara utamanya sesudah makan ya?” Javad tampak kurang senang tapi tak mempermasalahkan. Irina lalu membetulkan lagi posisi kembennya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxG0hh6utP
Yacht bergerak meninggalkan dermaga. Mereka tak menuju ke mana-mana, hanya melaut demi privasi yang lebih besar. Semuanya merasa aman... tak tersentuh...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6uWwiz33s
Makan malam di atas kapal berlalu begitu saja, dan ketiga teman Masno lebih menunggu-nunggu hiburan utama. Irina memesona keempat laki-laki di sana dengan kecantikannya. Dia menggoda mereka semua; Rozi tak bisa menahan tangannya untuk tidak mengelus-elus paha Irina di bawah meja. Ditambah lagi, wine membuat pikiran mereka makin panas.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJpBXS5QzM
Di yacht itu juga ada beberapa orang lain: seorang pelayan perempuan dan dua orang awak yang bertugas mengemudikan. Si pelayan membereskan makanan dan minuman lalu pergi dari kabin utama. Tatanan perabot di sana adalah meja datar rendah dikelilingi sofa di tiga sisi. Irina duduk di atas meja, di tengah ruangan. Semua laki-laki di sana sudah mengelus-elus kemaluan mereka yang mengeras di balik celana.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPDrTBeWA5
Ryoko, seperti sudah disepakati sebelumnya, bertindak sebagai sutradara sekaligus operator. Dia menyingkir ke pojok ruangan, tempat ada sound system, dan di sana bertindak seperti DJ yang memutar musik. “Hadirin sekalian, kami tampilkan, Miss IRINAAA!!” serunya, berpura-pura jadi pembawa acara. Ryoko memutar musik club. Irina berdiri di atas meja mulai bergoyang seksi di atasnya. Dia membelakangi para penonton dan menggoyang pantatnya di depan muka mereka. Dia membiarkan Masno dan Rozi meremas-remas pantatnya. Dia menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh Kim Leng dan Javad. Masno merangkulnya dari belakang dan meremas dadanya. Rozi dan Kim Leng mengelus-elus pahanya. Javad yang paling tak sabaran sudah buka celana; Irina menggoda kejantanan Javad dengan pantatnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV72zxVo8rA
“Ryo, sinii,” Irina memanggil dengan manja. “Ayo main sama aku...”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzrMC0gbYq
Kedua perempuan itu kini telah begitu dekat secara seksual sehingga Ryoko tak ragu. Si germo maju dan bergabung dengan Irina di atas meja. Ryoko langsung merangkul dan mencium bibir Irina. Irina kaget dengan gerak cepat Ryoko namun langsung terbawa dan membalas ciuman itu dengan penuh semangat. Para laki-laki tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ryoko lalu bergerak ke belakang Irina dan memegangi tube top Irina. Pelan-pelan Ryoko memelorotkan kemben Irina. Nafas para penonton nyaris berhenti melihat sepasang payudara indah kencang dengan puting yang sudah keras.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3g1ZHHo3w
“Mmm~” gumam Ryoko. “Susu kamu bagus deh. Tawarin dong sama bapak-bapak.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGZeqCqQO8
“Om, mau pegang nggaa~k?” kata Irina menggoda para laki-laki.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8SfylCObeN
Ryoko bergeser ke samping Irina sambil tersenyum nakal lalu memegang salah satu payudara Irina. Lalu dia menyorongkan wajahnya ke depan untuk menjilat kulit halus payudara si pelacur. Sambil dia melirik melihat para penonton yang ternganga. Irina terpejam dan mengerang lembut selagi merasakan lidah Ryoko membelai payudaranya. Desahannya makin keras ketika dia merasakan Ryoko melahap putingnya. Dia menggeliat selagi kenikmatan menjalar dari sana ke kemaluannya yang mulai membasah.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8D1ZxcOCO6
“Enak?” tanya Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDYHGlFEf5
“Ahnn... enaak...” kata Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNR5zuODoDs
“Eit, ga boleh keenakan dulu,” kata Ryoko sambil kembali ke belakang Irina. Dia lalu mengangkat rok mini Irina, mengungkap celana dalam si polwan yang menyamar itu. “Ingat kamu di sini buat apa. Kamu lagi apa di sini, Irina?” kata Ryoko sambil tangannya menyelip ke balik celana dalam ke klitoris Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZsVxr8sv2
“Ahhh,” desah Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIU4rFm29nH
“Ayo dijawab,” Ryoko mempergencar godaan ke klitoris Irina. “Lagi apa kamu di sini?”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhT3Vwyp9Za
“Lagi kerjaa...” jawab Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTZ6WojrDm
“Kerja apa?”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjlwPwmbS9
“Jadi... melayani...” ucap Irina pura-pura malu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0oyqlpl6k
“Jadi LONTE!” kata Ryoko keras sambil melengkungkan jarinya dan menjolok lubang vagina Irina. “Ayo bilang gitu ke bapak-bapak.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJGpHqfDHu
“Ahahh! Iya... Irina ada di sini jadi lonte...Ah!” Irina berkata sambil memeknya diacak-acak. Ryoko merasakan jarinya basah. Irina terangsang.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZ7rU965um
“AH... ah enak... Bapak-bapak... Irina di sini jadi lontenya bapak-bapak... NGH! Nggg! Memek... memek Irina enak...” Irina mulai meracau karena keenakan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJUh5cqzvY
“Iya, Irina, kamu lonte... Artinya... Sebelum keenakan kamu harus ladenin bapak-bapak ini dulu! Kamu tahu harus apa kan?” perintah Ryoko sambil melepas tangannya dari kemaluan Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGV90hmLJX1
Polwan itu tersenyum kecil dan melangkah turun dari meja, menuju Masno yang duduk di tengah teman-temannya. Dia berlutut di depan Masno lalu menoleh ke Masno, lalu ke Ryoko. Masno mengerti. “Mbak Ryo, silakan mulai.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAnSa0NpnU
Ryoko juga turun dari meja. Itu tanda baginya untuk tugas utama: sebagai juru kamera. Dia mengeluarkan handycam, menyalakannya, lalu memberi tanda jempol ke Irina. Irina pun mulai beraksi dengan membuka resleting celana Masno. Ryoko mulai memvideokan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJtD1eHtbu
Akting Irina sebagai bintang film porno amatir boleh juga. Dia pura-pura kagum dengan ereksi Masno yang sebenarnya biasa-biasa saja, lalu menggesek-gesekkan wajahnya dengan ekspresi mesum ke penis Masno sebelum kemudian memasukkan batang itu ke mulutnya. “Anj... Uah enak!” Masno sampai nyaris memaki merasakan hangat rongga mulut Irina di sekeliling burungnya. Satu tangannya bergerak untuk mencengkeram kepala si pelacur.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxylRXwnGhX
Yang paling tua di antara mereka, Rozi, berdiri dan mendekati Irina di lantai ruangan. Dia sudah gemas ingin menggerayangi Irina dari tadi. Sementara Irina menyetubuhi kemaluan Masno dengan mulutnya, Rozi menciumi punggung Irina sambil melepas celana dalam Irina untuk mengusap-usap vagina. Kim Leng sudah buka celana dan mengocok kemaluannya sendiri. Irina mengulum kantong pelir Masno, sementara Javad yang juga sudah tak bercelana berlutut di belakangnya sambil menggesek-gesekkan senjatanya—paling panjang di antara semua orang di sana—ke belahan pantat Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJFa6Um7XN
Ryoko memvideokan itu, dan memancing Irina: “Irina, ayo bilang, ‘Om, entot aku dong.’”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaMDeXVpKF
“Om, entot aku doong,” kata Irina.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtAT7VgTwj
“Bilang itu sambil nyepong,” perintah Ryoko lagi. Irina kembali mengulum kejantanan Masno sambil berkata dengan tak jelas, “Mmom mnfopp agf don.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDjSJMiaGq
Masno tak tahan mendengar kata-kata nakal Irina. “Ahh aku mau crot!” serunya “Telen yah!” Dia pun orgasme selagi kepala burungnya digenggam Irina dengan bibir. Irina menampung semburan-semburan peju Masno. Yang terakhir mendarat di mukanya karena Masno menarik keluar penis dari mulutnya. Irina tak menghindar.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmVSod10P3
“Tunjukin ke kamera,” kata Rozi sambil mengarahkan wajah Irina ke kamera video Ryoko. Irina membuka mulut lebar-lebar, memamerkan genangan putih dalam mulutnya, yang kemudian dia telan seolah-olah makanan lezat. Sisa peju masih menempel di wajahnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyM4BzlfD18
Masno yang puas menyingkir untuk memberi kesempatan kepada teman-temannya. Rozi bersiap. Irina mau menyeka sperma yang masih ada di mukanya tapi distop Ryoko. “Biarin aja itu,” kata Ryoko, “Aku suka ngelihat kamu habis dipake...”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9dG2RhL6H
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77ban9C9QA
Sepanjang malam Irina melayani empat laki-laki itu, sampai semuanya tertidur keletihan. Dan pagi berikutnya, sarapan disediakan bagi semuanya dengan suguhan hiburan berupa tayangan video aksi Irina malam sebelumnya, hasil syuting Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vK5bDLR9p
“Aku nggak cuma pelacur sekarang... aku jadi bintang porno juga...” Irina membatin sambil bersandar lemah ke Ryoko, sementara Ryoko mengelus-elusnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuwMpsyqkh
Yang tak Irina ketahui, film pornonya tak hanya ditonton di atas perahu mewah itu...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjd3Md9NRW
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6zvuqtNd2
Adegan yang tampil di layar adalah Irina yang mengangkang di atas tubuh telanjang seorang laki-laki setengah baya yang telentang. Kemaluan Irina menjepit erat penis laki-laki itu selagi bergerak naik turun, dan ekspresi mesum Irina tertangkap jelas di kamera.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5lFIHP4vN
Penontonnya seorang laki-laki setengah baya juga, juga telanjang, hanya saja posisinya berbeda. Ia tegak, sementara perempuan muda yang disetubuhinya-lah yang telentang. Tubuh gadis itu tergeletak pasrah di atas kain batik yang tadi membungkus tubuhnya, sementara si laki-laki menyetubuhinya dengan acuh. Perlahan dia menggenjot, tanpa memandang ke mata pasangannya. Perhatiannya fokus ke TV di kamar yang menayangkan sang aktris film porno amatir yang ditontonnya, Irina. Dia mengagumi kecantikan Irina, juga betapa Irina menghayati perannya. Dia terpikir mengenai seorang aktor asing yang berperan sebagai seorang penjahat psikopat, yang begitu tenggelam dalam perannya sehingga sesudah filmnya selesai sang bintang terperangkap dalam perannya, sehingga menjadi resah dan gelisah tak terkira hingga akhirnya tewas akibat mengonsumsi obat penenang berlebihan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQHjcA9Zmg
Seperti itulah efek yang dia lihat terjadi pada Ipda Juanisa...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauQXOReprV
Gadis yang disetubuhinya menjerit lemah, G-spotnya menyerah karena dihajar dengan intens dan memutuskan untuk meledakkan orgasme. Si gadis dalam hati bersyukur karena tuannya masih mengingat dirinya, meski akhir-akhir ini lebih sering bersenggama dengan perempuan dalam film itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4Q8nkSWBD
“Anhhh...! Ndoro... saya... keluar ndoroo...”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiu1mod0IA
Sang laki-laki, sang perwira, tampak tetap acuh meski si gadis, si pelayan, menggeliat-geliat keenakan di ujung kejantanannya. Setelah geliatnya berhenti, barulah dia menengok ke bawah, tetap acuh, ke wajah si gadis yang baru dilanda kenikmatan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3jM4p0pge
“Aku juga, Nduk,” katanya singkat.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEvyqgXTKr
“Keluarin di dalam saya saja, Ndoro...” pinta si gadis pasrah.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5FSA6SZ8I
Sang perwira menembakkan benihnya dalam kewanitaan si pelayan. Tembakannya berkali-kali dengan banyak peluru, dan si gadis merasakan kehangatan memenuhi bagian dalam. Pada saat yang sama Irina di layar tampak sedang membuka lebar kemaluannya yang juga baru menerima semburan peju lawan mainnya, dan dengan cabulnya dia membiarkan cairan putih di sana mengalir dan menetes keluar.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVES0fRYCN
Telepon berbunyi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbHp0pnoDp
“Siapkan penyambutan,” kata si laki-laki. Dia lalu menghubungi orang lain.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvUtXm4FzH
“Dik Prabu, apa dik Taufiq sudah nonton kiriman saya?”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhAJpYXDva
Suara di telepon menjawab, “Sudah Pak Bambang. Sekarang Taufiq lagi, emm, reunian sama mantan anak buahnya. Savitri.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41bTRF5eMX
Kombes Bambang Harjadi mendengar suara tawa di teleponnya, lalu mendengar desahan perempuan. Dia ingat, itu desahan Thalia alias Savitri, yang kiranya sedang disuguhkan Prabu kepada mantan atasannya, seorang tokoh media.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNwqkd39Mf
“Kalau begitu tolong kasih tahu dik Taufiq ya dik Prabu. Semoga berkenan untuk meliput berita besar ini.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQhDeMbuVT
Bambang Harjadi menutup pembicaraan. Di depannya tergeletak seorang perempuan dengan paha mengangkang dan rekahan basah. Dan mau tak mau dia pun merenung mengenai perempuan-perempuan dalam hidupnya akhir-akhir ini...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsO8MGgxHJ
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNmDk4jyGt
Pelabuhan, tengah hari
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHEdAyl1ZM
Bunyi peluit kapal menembus udara selagi satu yacht kecil mendekat ke dermaga. Beberapa orang pekerja di dermaga tampak siap menyambut yacht itu, yang pulang ke pelabuhan membawa sejumlah penumpang yang sudah puas berpesta. Seorang awak kapal melempar dua utas tambang ke dermaga, dan orang-orang di dermaga mengikatkan tambang itu ke pasak-pasak baja sehingga mengamankan kapal. Tak lama kemudian para penumpang mulai keluar dari kapal. Masno adalah yang pertama kali turun ke dermaga, lalu Rozi, Kim Leng, Javad.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1TdL5jX0X
Baru saja dia menginjakkan kaki di lantai kayu dermaga, Masno tiba-tiba ditarik seorang pekerja yang tadi mengikat tambang yacht. “Polisi! Jangan bergerak, Anda semua kami tangkap!” Si pengusaha itu langsung diringkus. Para pekerja di dermaga, yang sebenarnya polisi yang menyamar, langsung berlompatan menaiki yacht dan berusaha menangkap yang lain-lain. Petugas-petugas berseragam juga bermunculan. Rozi dan Kim Leng langsung diringkus dan diborgol. Javad yang berada paling belakang, di pintu kabin, langsung berbalik dan berusaha lari, tapi dua orang polisi dengan cekatan menubruk dan meringkusnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzONWHeVsbi
Mendengar ribut-ribut, Ryoko dan Nisa di dalam kabin tersentak.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ240jeZxBzp
“Ayo lari!” seru Ryoko sambil menarik Nisa dan menuju sisi lain kapal. Saking gesitnya Ryoko, Nisa belum sempat bereaksi. Gerakannya seolah dia sudah punya refleks untuk mencari jalan kabur secepat mungkin.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkGlBRjiAG
“Berhenti!” Ketika Ryoko membuka pintu kabin, terdengar teriakan dari seorang polisi yang berposisi dekat sana. Sialnya, si polisi berada di posisi yang kurang menguntungkan—di balik pintu, sehingga Ryoko justru menggebrak pintu keras-keras untuk menghantamnya. Si polisi terhuyung, dan waktu beberapa detik itu cukup bagi Ryoko untuk keluar dan sekalian memanfaatkan ketidakseimbangan si polisi untuk menjatuhkannya ke dalam air.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPksHpeIiZY
“Ayo ikut aku, Irina!” seru Ryoko sambil melompat turun ke cabang dermaga di sisi lain yacht. Jelas Ryoko berusaha kabur. Irina mengikuti.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBw8XD96bAH
Sudah waktunya, n’Duk.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLAG0ogpLY
Nisa melihat punggung Ryoko di depannya. Dan terpintas di benaknya betapa Ryoko telah begitu baik pada dirinya beberapa bulan ini. Juga berbagai kenikmatan yang diberikan oleh Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulbMLFtpY4
Apakah kamu bimbang?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvkL3BV9Re
Kata-kata Kombes Bambang Harjadi pun teringat. Demikian pula sumpahnya terhadap pekerjaannya yang sejati.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2sT2H9HSm
Polwan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddYaIXbm3t
Dan tugasnya adalah menegakkan hukum.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxyeSCIsg8
Nisa menerjang Ryoko dari belakang. Keduanya jatuh berdebam di lantai kayu dermaga. Ryoko terkaget menyadari siapa yang menjatuhkannya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizSK96rhmD
“IRINA??!!” jeritnya. Namun dia segera berguling menghindar ketika melihat tangan Nisa berusaha menelikung.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHT73A5XQf
“Jangan melawan,” Nisa mencoba memperingatkan. Beberapa polisi mendekat.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5clqzvAFKd
“Kamu...” Ryoko akhirnya menyadari rahasia Irina...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaDGBvi7HM
“ANJIING!!”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XixVt21Az
Ryoko yang posisinya sudah terpojok itu menggila. Secepat kilat tendangannya mengincar wajah Nisa; nyaris wajah Nisa memar apabila dia telat menghindar. Nisa balas memukul, dan Ryoko menangkis. Nisa akhirnya mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuan bela diri Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lyLjfdjIh
Namun entah kenapa, para polisi di sekitarnya lebih sibuk dengan Masno dan kawan-kawan serta mengamankan awak yacht. Tak seorang pun maju membantu Nisa meringkus Ryoko. Dia berjuang sendiri.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd59Pz0hw2v
Ryoko kembali melancarkan tendangan ke arah pinggang Nisa, dan kali ini Nisa telat menghindar. Dia roboh dan Ryoko langsung menerkamnya. Emosi menguasai Ryoko sehingga serangan berikutnya yang mengenai Nisa adalah tamparan ke wajah.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYOGXNikdj
“Kenapa?! Kenapa mesti KAMU??!!” jerit Ryoko selagi dia menjambak Nisa. Bibir Nisa berdarah ketika satu lagi tamparan keras Ryoko mendarat di sana. Dan Ryoko juga menarik bajunya. Ketika itu Nisa mengenakan blus berkancing dan rok pendek.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhn4R6ohA2
Kelengahan akibat emosi itu bisa dimanfaatkan Nisa. Sodokan lututnya ke perut Ryoko membuat dia bisa menyingkirkan Ryoko dari atas tubuhnya. Cepat-cepat dia berusaha berdiri lagi, menyeka darah dari bibirnya, sambil berusaha mengambil nafas. Dia merasa beberapa utas rambutnya tercabut ketika Ryoko tadi menjambak, dan hampir semua kancing blusnya sudah copot.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPHOtWvXAW
Nisa menatap mata Ryoko yang kini menyorot penuh kebencian. Ryoko tak punya pilihan lagi, dia menerjang duluan. Nisa menghindar dan berhasil mengarahkan tendangan ke pinggang Ryoko—tapi ternyata tidak kena! Yang terjadi malah sikut Ryoko menghajar ulu hatinya, membuat Nisa menjerit kesakitan. Dan mendadak tubuh Nisa terangkat... Ryoko membantingnya ke lantai!
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRwfbnzf88
Nisa kesal kepada dirinya sendiri selagi dia terkapar di lantai dermaga. Memang, penugasan penyamarannya selama berbulan-bulan membuat dia kurang latihan. Dan kini lutut Ryoko mendesak perutnya sementara si germo mencekik lehernya. Tatapan tajam Ryoko seolah ingin menusuk menembus mata dan kepala Nisa selagi Nisa susah payah menahan tangan Ryoko menghentikan nafasnya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxp3sB13ywn
Dan di sudut mata si germo menitik air mata, kesedihan karena dikhianati seseorang yang sungguh-sungguh ia anggap dekat, seperti adik sendiri, bukan barang dagangan seperti perempuan lain yang ia jual...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaNiyUe8rp
“IRINAAA!!” jerit Ryoko, ketika pergumulan mereka berdua dihentikan oleh para polisi yang akhirnya turun tangan. Bersamaan dengan itu sejumlah kilatan kamera mengabadikan Ryoko dan Nisa yang sedang dipisahkan oleh para polisi. Nisa kelelahan, berantakan, tak peduli dia sedang difoto dalam keadaan baju acak-acakan. Para wartawan itu datang atas petunjuk komandan polisi setempat mengenai penggerebekan, namun yang awalnya mereka kira kasus biasa ternyata sesuatu yang sensasional. Apalagi mereka sudah diberitahu mengenai satu video terkait penangkapan itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHzbgia08l
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39SBizcQE5
Di tempat parkir pelabuhan, jauh dari hiruk pikuk keramaian polisi dan pencari berita...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl88ezLW5Wd
"Dik Prabu, satu penghalang sudah kita singkirkan. Rencana kita berjalan mulus. Selamat," kata Kombes Bambang Harjadi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E0ohf9XzC
"Semua hanya bisa terlaksana karena bapak juga," balas Prabu, si pengacara.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgfGYAWy0Y
“Bagaimana dengan Savitri?” tanya sang Kombes.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgf4qahjbqo
“Kebetulan teman-teman saya di Bangkok bersedia ‘mengurus’ dia,” kata Prabu. “Sayang juga harus menyingkirkan dia. Tapi kita tinggal beli mainan baru, kan? Lagipula kalau kangen kita tinggal terbang ke sana dan datangi club tempat dia disimpan.”
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6RfMjJKNE
Keduanya terbahak dan pergi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVQJ6xBFMv
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OpHSo10bE
"ANAK DURHAKA! PELACUR! LONTE! BIKIN MALU KELUARGA!"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82B3sPYFxI
Juanisa hanya bisa terdiam. Ia tidak menundukkan kepalanya seperti kebanyakan wanita yang sedang menghadapi cacian seperti itu, terlebih yang datang dari orangtuanya sendiri.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJoxuMDnsf
Ia hanya diam, ia tak lagi mendengar bentakan dan teriakan ayahnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzRexpOHUI
Ia tak lagi mengindahkan telunjuk sang ayah yang mengacung menghukum dirinya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF12OB3oTCT
Ia tak lagi memandang sosok sang ibu yang terisak, terduduk di tengah rumah mereka yang sederhana itu....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZcqV7joV9
Ia seakan kosong... hanya sebuah mortal shell tanpa jiwa...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBRkeYjl2s
Lemparan koran dengan isian berita penggerebegan bertebaran di sekitarnya... mengenai wajahnya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIxQMnMwTj
Ia tak lagi perduli...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTR0KcKPTQm
Isi berita yang jelas sangat berbeda dengan kenyataan yang ada...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfn7FtM4jY
Pelacur yang sakit hati membalas dendam pada sang germo!
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstMx7TVwFC
Pelacuran kelas berat terbongkar: seorang pelacur mengakui semuanya...!
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4mIo4BEfo
Dan siapakan pelacur itu jika bukan dirinya yang dimaksud.....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocOFIbTDaQ
Pemberitaan media yang mengumbar habis jati dirinya, yang jelas dibocorkan oleh Savitri membuatnya tak lagi bisa berkutik...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWhseHXM8C
Dan bukan hanya telunjuk sang ayah...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzj33DYOD3
Keluarga besarnya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eI5IBN3EQ
Para bibi yang memang dari dulu mencibir kecantikannya…
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hZ72laeFh
Para paman yang merasa diri mereka sangat suci, walau kenyataannya mereka juga sering bermain gila di belakang istri-istri mereka...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddaWrhz9Sq
Para sepupu....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QHPEZNBdE
Juanisa hanya diam....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpnQEOg0O3
Pikirannya menerawang....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgBvogUz5a
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUOoCLovZO
"Saudari saksi... apakah Anda benar bernama Juanisa Putri?" tanya ketua majelis hakim yang memimpin sidang atas terdakwa Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbutnM6B4mK
Juanisa langsung mencelos mengetahui adanya kemungkinan kalau semua pengorbanannya menjadi sia-sia. Ia melihat sosok Prabu yang duduk di deretan pembela yang disewa Ryoko.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhxinLG40C
"Ya benar, nama saya Juanisa Putri," kata sang gadis yang berusaha tenang walau hatinya begitu berkecamuk.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGburW1JWV
"Pekerjaan anda adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOI50G9UyO
"Benar."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbHvX6d0Wy
"Pangkat anda?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVy6bTRJfp
"Inspektur dua."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZZzwiXdHp
"Apakah anda mengenal terdakwa Faria Rosalin?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKROudXspK
Mata kedua wanita itu bertemu... satu dengan tatapan ingin membunuh dan yang satu kini nampak kosong...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqcZjZOWFl
"Ya saya mengenal terdakwa dengan nama Ryoko..." katanya pelan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCyKgxYCGT
"Apakah anda mengetahui pekerjaan terdakwa?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxOlhzhaym
"Ya...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEm9HAf21wR
"Coba jelaskan di muka sidang mengenai pengetahuan anda akan pekerjaan saudari terdakwa."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpfs1zmYFj
"Faria Rosalin atau Ryoko berprofesi sebagai seorang mucikari yang melakukan praktik prostitusi," kata Nisa dengan suara yang sedikit bergetar....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a9NNe9heu
Sang hakim memandang ke arah pembela.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFr0AQaX2p
"Silakan jika Anda ingin menanyai saksi."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLCLEQniDX
Prabu mengambil mikrofon. Juanisa memandang tegang, Ryoko menampilkan senyum iblisnya. Persidangan sebenarnya sekarang dimulai.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzzLJGRI1D
"Saudari saksi... Anda berkata kalau Anda seorang polisi wanita," kata Prabu sebagai pembuka. "Bagaimana Anda bisa mengenal begitu baik akan aktivitas terdakwa?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lbSZmJukL
"Saya ditugaskan untuk menyamar dan menginfiltrasi kelompok Ryoko."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgD9tUCllaD
“Maksudnya Anda menjadi anak buah saudari terdakwa yang Anda sebut sebagai mucikari? Dengan kata lain Anda menjadi PELACUR?” Prabu sengaja menyebut profesi samaran Nisa itu keras-keras.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MjEFttrHA
“…Iya,” jawab Nisa dengan berat.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBRgC0srgK
"Siapa yang memberi anda tugas?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNnnKS8Rzz
Juanisa terdiam.... kelebatan nama muncul di kepalanya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlbjPgT8rt
"Komisaris Rasidi...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSiTehbiaI
"Sayang sekali, Komisaris Rasidi telah gugur dalam tugas di Papua, bukan begitu Ipda Juanisa?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIW3pVMZZB
Sang gadis tertegun. Bagaimana....?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdIYPrsS5k
"Tidak mungkin urusan sekaliber ini hanya diorganisir oleh seorang komisaris, dan Anda pasti mengetahui siapa yang mengorganisir operasi ini."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtI3V0m7m1
Tidak.... aku tidak bisa menjerumuskan Bapak.... beliau sangat berharga.... batin Nisa...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKfkMBNzIU
"Maaf, tapi atasan langsung saya adalah Komisaris Rasidi," jawab Nisa tegas.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8GbfP9xQL
"Kalau begitu saya bisa saja meragukan kredibilitas anda sebagai seorang saksi," serang Prabu lagi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgRpuhaGV4
"Dengan tewasnya Rasidi, kita tidak akan pernah bisa tahu apakah Anda memang ditugaskan atau Anda dengan sukarela menjadi anak buah terdakwa."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Y6O2rY0Vv
Tangan Nisa bergetar ketika ia memegang mike...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgXaQwtWjy
Dan Prabu masih terus menyerang kredibilitasnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Bf4TcrIzy
"Coba ceritakan bagaimana anda bisa sampai masuk dalam kelompok terdakwa."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrnKOe9Zx0
Suara Nisa kadang tersendat, bergetar dan nyaris tak terdengar ketika ia harus kembali mengulang semua pengorbanan yang dilakukannya sehingga beberapa kali Prabu harus meminta Nisa untuk mengulangi detail yang ingin sekali ia lupakan...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5YsO5GwnE
"Saudari Nisa... berdasarkan keterangan Saudari, nampak jelas kalau Anda berinisiatif untuk masuk dalam kelompok terdakwa."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFh3TaC0P8
"Tidak Pak... semua karena tugas," bantah Nisa terbata...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6onSRqVrZ
"Seorang polwan tentu akan mencoba beribu cara untuk menolak melayani lelaki seperti yang Anda lakukan namun tetap memiliki integritas dan determinasi dalam melaksanakan tugas," serang Prabu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZprG9JnoRP
"Tidak Pak... saya..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGQyilVt1Y
"Saya meminta catatan mengenai operasi ini dari kesatuan anda, dan tidak pernah ada surat perintah untuk melakukan pengintaian atau infiltrasi."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSHWrmX2uX
Nisa terkesiap. Black ops? Tidak mungkin... Semua data jelas. Laporan tertulisnya lengkap....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSelTPkhKEA
"Sepertinya Anda sudah menggunakan kewenangan Anda sebagai abdi negara untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dan kemudian menggunakan kewenangan Anda setelah penggerebekan terjadi," cecar Prabu lagi.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1E43Z4Blk
"Tidak!" bantah Nisa. "Tidak benar... saya mendapat perintah... saya menjalankan perintah!"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kwf33JRop
Nisa panik.. sebenarnya ini persidangan siapa?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlwIPPRacB
Siapakah terdakwanya?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXO8BAcYt3u
Kenapa semuanya menyerang dirinya?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8hjwFc5mY
Bahkan JPU dan hakim tak ada yang menghentikan cecaran Prabu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Nk6dxqoXS
Kenapa?
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBIhI8YmnA
"Kalau begitu di depan sidang pengadilan dan masyarakat yang menyaksikan, sebagai saksi yang telah disumpah untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya... Jawab!"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0pUo1eSxF
Nisa terdiam..
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2KSacrWbo
"Apa Saudari mendapat bayaran dari pelayanan yang Saudari berikan pada para lelaki hidung belang itu?"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjGzn051C1
Kini Nisa tak lagi bisa duduk tegak... kepalanya tertunduk dan ia mulai terisak.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVsD7RUCXz
Ketua hakim berkata, "Harap Saudari menjawab pertanyaan tersebut."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUUBEeoCsF
Nisa terisak, dengan terbata ia menjawab…
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wJBa4kpC0
"I... Iya yang mulia... saya mendapat bayaran dari para lelaki yang saya layani...."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYVbKrm0j7
"Nah sekarang setelah kenyataan terungkap di ruang publik," lanjut Prabu tanpa memberi kesempatan Nisa untuk menarik nafas, "jelaskan bagaimana jaringan terdakwa beroperasi..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaymw3AGnrK
Maka dengan gamblang Nisa yang merasa harga dirinya sudah sangat dijatuhkan menjelaskan apa yang ia alami selama menjalani 'profesinya' di bawah asuhan Ryoko. Bagaimana proses perekrutan, pembagian tugas, pemilihan klien... tipe pelayanan yang diberikan...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuzBGxWFsp
Dan dengan pertanyaan Prabu yang meminta rincian tipe pelayanan yang diberikan Nisa kepada para klien, kelelakian seluruh pengunjung sidang, termasuk panitera, JPU, dan hakim mulai terusik.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNxHDsEMIi
Walau terdengar hujatan dari kaum wanita maupun cibiran lelaki, namun tak dipungkiri, mereka sedikit banyak terangsang oleh cerita Nisa....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIg6ngo3Yl
***
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUTOMHHi31
PLAK!
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHR7M7qmJGB
Tamparan sang bunda membuat Nisa kembali ke saat ini, di tengah sidang besar keluarga yang selama ini sangat tak pernah terjadi...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZ94z32GNx
Keluarga yang sebenarnya saling membenci satu sama lain...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mqHt546he
Mereka sebenarnya tak pernah perduli dengan dirinya. Apalagi dengan profesinya di unit reserse membuatnya tak bisa banyak memaparkan tugasnya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq8hR4i2NK
Nisa merasakan bibirnya pedih dan berdarah akibat tamparan sang bunda. Namun tamparan itu tak lagi dirasakan. Ia sudah tahu kalau ia akan kehilangan segalanya....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyTc0aAgTV
Sejak ia mengambil tugas itu, ia sudah tahu risiko yang akan diterimanya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzLOB3wdNO
Kehilangan keluarga…
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRQ9XCisdW
Pekerjaan…
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjkuf4DIgd
Nama baik...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGuxGp4QlI
Segalanya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQ53s6m0po
****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAcSaAxAWs
Nisa mencoba tegar berdiri di di tengah sidang disiplin ketika keputusan akan dibcakan...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxarX8WcdxU
"Setelah mempertimbangkan segala seuatunya dengan seksama, dengan memperhatikan fakta yang ada selama persidangan, kami memutuskan bahwa Ipda Juanisa Putri secara sah dan benar terbukti melanggar kode etik kepolisian, melakukan pencemaran nama institusi dengan terbukti secara sah menyalahgunakan kewenangan dan melakukan tindakan asusila dengan melakukan tindakan prostitusi dengan berkedok tugas.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqWwWNcDKJ
Dengan ini memutuskan memberhentikan dengan tidak hormat Ipda Juanisa Putri dan keputusan ini berlaku pada tanggal dibacakannya keputusan ini."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfNwB3Nfit
Ketukan palu pimpinan sidang bagaikan godam besar yang dihantamkan ke hati Nisa. Tak ada pembelaan untuk dirinya... namun apa yang bisa diharapkannya? Ia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menyangkutpautkan sang panutan dalam kekisruhan yang terjadi ini. Baginya Bambang Harjadi adalah sosok yang harus ia jaga, walaupun berarti ia akan kehilangan segalanya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgyOLrG2nH
Dan kehormatannya sebagai perempuan benar-benar ditiadakan hari itu...
Seagaimana layaknya kepada mereka yang diberhentikan secara tidak hormat, perwira pimpinan sidang mendatangi Nisa yang berdiri tegak walau nampak jelas bergetar...
Ia melepaskan tanda kesatuan, kepangkatan dan topi sang gadis...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgns937NWAL
Dan...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8yKFw9Wrs
Nisa menangis namun tetap bersikap sempurna ketika pimpinan sidang melucuti pakaian dinas yang dipakainya... hingga tinggal menyisakan bra menutupi bulatan payudaranya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRKbokuwK5
Walau ketelanjangannya tidak berlangsung lama karena sang perwira kemudian memakaikan hem putih pada sang gadis, namun kemulusan dan keindahan tubuh sang gadis tertampang jelas untuk mata para rekan kerja yang selama ini hanya membayangkan kemulusan tubuh sang Ipda...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhSiejH0cM
*****
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfF7FTc49R
"PERGI KAU ANAK DURHAKA! AKU HARAMKAN KAMU JADI ANAK KAMI! JANGAN SEKALI-KALI LAGI DATANG KE RUMAH INI DAN AKU HARAMKAN KAMU UNTUK MENANGISI KUBURAN KAMI!!"
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIieF6LuBs5
Nisa diam...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO4NDWHO5J
Ia melangkahkan kaki keluar dari rumah yang dipenuhi tangisan dan teriakan histeris...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3U69qvqZ7
"Nisa... ayo... ikut Paman," ujar salah seorang pamannya yang dari tadi memang menanti di luar, nampak tak ikut dalam penghujatan yang diterimanya. Dengan lunglai sang gadis mengikuti sang paman, yang memacu kendaraannya menuju ke arah luar kota, ke sebuah villa di kawasan pegunungan.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKZVn78Eow
"Ayo, sayang... masuklah dulu... kamu bisa menenangkan dirimu di sini untuk sementara..."
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriWrcXtC4p
"Terima kasih paman..." kata Nisa lirih sambil masuk ke dalam villa.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwztdHuGXl
Ia tak melihat seringai penuh kemenangan sang paman ketika ia membiarkan sang gadis masuk lebih dulu, ebelum ia menutup pintu dan menguncinya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2nKhoQos9
"Halo Nisa.... "
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OwhQXgYzC
Mata Nisa tertegun memandang tiga sepupu dan tiga keponakannya yang masih bersekolah di SMU, semuanya berkumpul di dalam villa itu.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRCIR2QT1b
Nisa mendadak merasakan bahaya. Ia berbalik dan menabrak tubuh sang paman yang kini nampak beringas itu...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcjTYfDg0N
Segera keenam kerabatnya mengepung tubuh sang gadis yang meronta sejadinya. Namun Nisa jelas kalah tenaga dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi serangan mendadak itu. Dalam waktu tak lama bunyi pakaian yang tercabik mengisi ruang tengah villa... ditingkahi jeritan sang gadis dan tawa kekeh para lelaki buas yang lagi tak memiliki kesadaran kalau yang sekarang sedang mereka gumuli adalah saudara mereka sendiri...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdW6qKriNWU
Tak lama kemudian Nisa menjadi bulan-bulanan mereka...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPv6ZXvgUH
Nisa menangis karena frustasinya. Bukan karena seluruh lubang kenikmatan di tubuhnya kembali menjadi sarang penis, namun kenyataan bahwa anggota keluarganya sendiri kini memperkosanya benar-benar menyakitkan hatinya.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Qf4TnbF6h
Bahkan lebih perih dari ketika pemerkosaan yang dilakukan Rasidi dan rekan-rekannya, walau sama brutalnya... sama liarnya...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxKGKCAOkt
***
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJL4nDiDd8
Selama tiga hari sang gadis disekap dalam villa itu, dan selama tiga hari neraka jahanam menghampiri dirinya. Pamannya membawa teman.... Juga sepupunya... Juga keponakannya...
Nisa sangat lemah. Ia sangat sakit, baik badan maupun hatinya. Ia sudah hancur... ia sudah merasa kalau ia memang hanya seonggok daging untuk memuaskan nafsu para lelaki.
Hanya sekedar penampungan sperma...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZax1dxBTdf
Dini hari...
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bhGrZ0m9v
Dengan langkah yang tertatih dan dengan menahan nyeri di selangkangannya sang gadis meninggalkan villa terkutuk yang sudah sepi itu. Para pemerkosanya sudah bosan dengan tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja....
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmrwgLUHpK
Dengan pakaian seadanya sang gadis menyetop kendaraan pengangkut sayur yang baru berangkat dan membawanya kembali ke kota.
3240Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbmw5Dppp7
