x
4
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNMPpLp7Ke
Sementara di kediaman Prabu....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYtlJcUMl2
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtt3vhPwQw
Savitri/Thalia
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGzG7yomMI
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3l9IXLN3z
"Bagaimana boneka terbaruku Pak Bambang?" kata Prabu sang pengacara sambil menarik kekang yang melingkar di leher Thalia alias Savitri. Gadis itu berjalan perlahan mengikuti tarikan kekang, tangannya terangkat ke belakang kepalanya membuat payudaranya semakin membusung. Prabu kemudian memerintahkan gadis itu berdiri memajang dirinya dengan kaki membuka dan tangan tetap berada di belakang kepalanya di hadapan sang kombes yang duduk di sebuah kursi dengan ukiran mewah. Tangan sang kombes bertopang di sandaran tangan kursi mewah itu, kedua telapak tangannya bertemu di depan mulut, membut Savitri hanya bisa melihat mata tajam sang kombes yang menatapnya dengan expresi yang tak dapat dibacanya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3YybJmsPZ
"Seleramu memang benar-benar unik, Dik Prabu." kata Kombes Bambang Harjadi sambil memandang ke arah Savitri. Kembali terbentuk rencana di benaknya yang mungkin diberkati Ares, sang dewa perang yang memang digambarkan sebagai ahli strategi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXPqcHwF6a
"Tentunya bonekamu ini sebanding dengan modal yang kamu keluarkan," katanya lagi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr00sRqIuVC
Prabu menjentikkan jarinya. Savitri segera menjatuhkan diri, merangkak ke arah sang tuan yang duduk di kursi di seberang sang kombes.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMN2LenLSj
Savitri kemudian berjongkok, mengangkangi sepatu kulit sang tuan yang duduk bertopang kaki lalu dengan patuh menggerakkan pinggulnya sehingga cairan vaginanya yang basah itu menjadi semir bagi kulit sepatu sang tuan yang berujar sambil tertawa, "Sangat sebanding, Pak. Sangat sebanding...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDsRmjXhKg
"Jadi bagaimana Pak? Semua proposal saya sudah Bapak terima kan. Ada hal yang ingin bapak tambahkan?" tanya Prabu pada KomBes Bambang yang wajahnya masih tetap tanpa ekspresi. Prabu sang pengacara kondang yang terbiasa menjatuhkan mental lawan pun tak berani bertindak gegabah dengan lelaki di hadapannya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvMxTgBUPY
Keduanya terdiam, hanya desahan dan erangan lirih Savitri yang kini sedang memoles sepatu sang tuan yang sebelahnya dengan vaginanya yang semakin basah itu yang mengisi keheningan ruangan pribadi Prabu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEj7UDeVH2
"Aku rasa proposalmu sudah cukup baik, Dik. Tinggal bagaimana kita menjalankannya sesuai rencana agar kita bisa menambah koleksi kegemaran kita masing-masing. Bukan begitu, Dik?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaz2A4OfBG
Keduanya tersenyum penuh arti. Ya. Pundi-pundi keduanya akan bertambah dengan rencana mereka....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkCCb8nyqs
Prabu memandang ke arah sang kombes.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKnk3rnPnj
"Apa Bapak mau bermain dengan boneka baruku?" tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung sang kombes.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGTpwv1rwe
Kombes Bambang tersenyum. "Aku memang punya rencana untuk meminjam dia sebentar..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFzR6Sj29r
Prabu tersenyum penuh arti, "Kalau begitu... silakan gunakan kamar tamu kami Pak... biar Bapak bisa lebih tenang." Dia mengajak sang KomBes ke arah satu kamar tamu mewah, sementara Savitri dengan patuh merangkak mengikuti kedua lelaki itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgH4LPJRqC
"Silakan Pak... selamat menikmati," kata Prabu, mempersilakan Kombes Bambang untuk menikmati bonekanya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EvlLbs0o7
Ketika sudah berada di depan kamar mewah itu, sang Kombes memandang sekeliling, lalu dengan santai ia mengeluarkan alat seperti remote control dari dalam saku celananya dan menekan satu tombol alat itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY95er56mb
Beeeppp!
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TzbVEkn7w
crack... craaaccckkk... craaacckkk....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rJsOML1Iy
Terdengar letupan beberapa komponen listrik dari dalam kamar maupun sekeliling tempat mereka berdiri.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYigcHyzeE
"Akan aku ganti semua alat penyadap dan kamera pengintaimu Dik Prabu..." kata sang kombes dengan tenang sambil mengambil kekang Savitri, lalu menutup pintu kamar.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHd7AlJKrG9
Prabu tertegun. Setahu dirinya, alat seperti itu hanya dimiliki Bruce Wayne dalam film Batman... apakah alat itu benar-benar ada?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSXL60qBSZ
Namun ketika ia melihat bahwa ruang pengintainya berada dalam keadaan total shutdown, ia semakin yakin kalau ia tak bisa bermain-main dengan Kombes Bambang Harjadi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHODbes1BcG
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RMbqEFKq1
Savitri/Thalia
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FvpPRKSCN
"Siapa namamu?" tanya sang Kombes sambil memerintahkan Savitri untuk kembali berdiri dan berputar pelan, memeperlihatkan seluruh tubuhnya yang sudah diubah total itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5BvQiHnoq
"Thalia, Tuan..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡempoteBazE
"Nama yang indah... sayang kamu juga harus mengganti namamu yang dasarnya sudah indah, Savitri..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENj5K1ghf9
Savitri jatuh terduduk... matanya membelalak tak percaya.... Orang ini tahu....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiNiXWWJNo
Savitri menangis.....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuklnh74oir
Sang Kombes membiarkan sang gadis menangisi nasibnya.... setelah ia tenang sang kombes kemudian berkata.
"
Apa kamu mau membalaskan dendammu pada Ryoko?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7JBpYchq2
Savitri mengangguk dan berkata lirih... "Juga pada pelacur yang tak membuat aku disiksa seperti ini...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKmEG2nPYR
Sang Kombes menganggukkan kepalanya..."Kalau begitu... ceritakan semua yang kamu tahu.... dan aku akan memberimu kesempatan untuk menghancurkan mereka berdua...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2bk6XApTm
Mata Savitri memancarkan secercah harapan... ia tau walaupun ia tidak bisa kembali ke kehidupannya yang dulu, setidaknya ia bisa menghancurkan hidup mereka yang telah membuatnya menjadi boneka seks seperti ini....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNviXVsb3S
Namun bukan Kombes Bambang Harjadi namanya apabila tidak bisa mendapat semua yang diinginkannya. Dia tahu, sesudah diubah, keadaan mental Savitri sangat goyah. Dan dalam keadaan seperti itu, apapun perintah dan sugestinya akan diterima dan dilaksanakan. Sesudah memberi segudang janji kepada Savitri, sang petinggi pun meminta bayaran di muka. Savitri pun rela memberi apa saja kepadanya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl24cNYfst1
Dan Savitri pun melenguh pasrah selagi Kombes Bambang menyodok-nyodokkan penisnya dengan kasar ke dalam mulutnya, perwira itu menikmati gesekan bibir lembut si boneka seks di kemaluannya. Pastilah Prabu telah meminta modifikasi itu juga. Dia mencoba membayangkan pelatihan apa yang telah diterima gadis itu, selagi Savitri menatap polos ke matanya. Bibir merah Savitri mengelus senjata sang kombes yang segera menembak, dan gadis budak nafsu itu tak membiarkan satu pun peluru yang ditembakkan lepas, semua masuk ke dalam kerongkongan dan perutnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5KjAogiRu
Dengan kasar sang perwira lalu mendorong gadis itu sampai tersungkur telungkup di lantai, namun kedua payudara Savitri yang telah digembungkan secara artifisial itu membuat jatuhnya empuk, terdorong ke atas sampai menyangga sedikit wajahnya. Bambang Harjadi mendekati lonte yang tersungkur itu lalu mencolokkan jari ke kemaluan Savitri, memutar-mutarnya sedikit sambil memastikan bahwa gadis itu telah basah. Pantat Savitri bergoyang-goyang selagi digoda seperti itu. Sepasang payudara besarnya tergencet di bawah tubuh. Dengan segera Kombes Bambang merasakan senjatanya siap digunakan lagi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVogIXuyukd
Sekali lagi pemrograman “Thalia” beraksi ketika Savitri malah meraih ke belakang dan membukakan celah kewanitaannya bagi laki-laki di belakangnya itu. Dan sang perwira menyambut baik tawaran dari perempuan yang telah dijadikan boneka seks itu. Dia langsung mencengkeram kedua sisi pantat Savitri dan menusuk vaginanya yang dibukakan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGVtPh4hBs
Bambang Harjadi menyetubuhi Thalia dengan gencar, mengacak-acak kewanitaan si boneka seks. Buah dada raksasa Thalia bergoyang maju mundur selagi kedua lengannya ditelikung ke belakang dan ditarik agar dia dapat ditusuk makin dalam. Persis ketika hendak mencapai klimaks, sang perwira mencolok lubang dubur Thalia dengan jari, membuat Thalia tersentak. Sambil tersenyum penuh kemenangan Bambang Harjadi merangsang lubang belakang Thalia sambil menggenjot keras dan berejakulasi dalam rahim gadis mainan si pengacara itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzguQKJwRr
Sang perwira langsung mencabut senjatanya dari liang kewanitaan Thalia yang penuh sperma dan menyuruh Thalia berbalik badan. Wajah Thalia tetap berbinar ketika Kombes Bambang menyuruhnya membersihkan senjata yang baru menembak dalam vagina itu dengan mulut. Selagi Thalia menjilati dengan patuh, sambil memandangi laki-laki yang baru menyetubuhinya, Bambang Harjadi membayangkan perempuan lain.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInUDPKZxjE
Juanisa.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnJjxTGZq6
>>>>
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEkSVMQTYH
Malam itu, di kehangatan kamar Kombes Bambang Harjadi...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjZ2oqaMot
Nisa
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17oEcTBwAu
Nisa duduk di kursi di hadapan meja sang Kombes. Tubuhnya hanya terbalut selimut setelah pergumulan liar beberapa saat sebelumnya, sementara sang Kombes berada di kursi empuk, mengepulkan asap cerutu, menghirup kopi hangat, dan membaca surat kabar yang kemudian dilemparkannya ke hadapan Nisa.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLdF9ArIUq
“Savitri....” batin gadis itu....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhQgXO1Yf1
Dibacanya berita yang menyebutkan bahwa ada jaringan prostitusi yang melibatkan ribuan gadis dari berbagai kalangan, termasuk seorang penegak hukum....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyx0DpImhv
Nisa memandang sang bapak yang matanya menatap tajam ke pada dirinya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVYR2H5bQV
"Sudah waktunya, n'Duk," kata sang Kombes pelan. "Apakah kamu bimbang?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIvyj03bm5
Nisa memahami pertanyaan pengayomnya itu. Dari semua penyamaran yang sudah dilakukannya, tugas kali ini yang memang membuat ia mengorbankan jiwa dan raga. Dirinya benar-benar berubah... ia memang menjadi pelacur bagi Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCxUZ9qxqr
Ia mengasihi Ryoko... kebaikannya... kepercayaannya....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaV5OgTiaPW
Juga tak bisa dipungkiri, tubuhnya kini terbiasa dengan pemuasan nafsu, merasakah tubuh telanjang berbagai laki-laki yang tak dikenal berdekapan dengan tubuhnya, merasakan kelelakian mereka memasuki relung tubuhnya....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2WpqVmTst
Namun ketika ia menatap mata tajam sang Kombes, kesadarannya seakan pulih. Dengan tegas ia menjawab.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfysWzfywTp
"Pengabdianku untuk Bapak."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6XsuQu1j4
Sang Kombes tersenyum. Skema serangan diatur....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Sb0tkrOWE
Dinginnya marmer lantai kamar sang Kombes tak menghalangi keliaran percintaan kedua insan itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFVPinOPcV
>>>>
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMhjj9Mlg8
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6wWxlsp0C
Ryoko
"Good job, Irina... aku semakin yakin kalau kamu mampu," kata Ryoko ketika Nisa berbincang dengannya di villa mewah tempat mereka biasa mengucilkan diri. Tubuh keduanya berpelukan erat di depan perapian, keringat di tubuh mereka memantulkan cahaya perapian yang temaram, keringat hasil persetubuhan keduanya yang sangat erotis dan sensual itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRECMTNfgY
Beberapa saat sebelumnya mereka berpagutan, tangan saling meremas tubuh masing-masing, lidah mereka saling menjelajah, mereka saling merangsang, mengoreki vagina... menjilati anus... memberi stimulus.... dan merasakan nikmat orgasme yang datang silih berganti.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2udusimAx
Ryoko memang melihat sesuatu di diri Irina yang ia tau bisa diandalkan, keberaniannya, nalurinya... dan dengan bimbingan yang diberikannya, kini Irina telah mampu mencari seorang klien yang sangat berkelas, seorang pengusaha yang sangat dekat dengan sejumlah petinggi... dan untuk service kali ini ia akan ikut terjun melihat Irina menjalankan bisnis...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0PqqmE3JR
>>>>
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWo7oQtxQIK
Nisa memang bermaksud membuat Ryoko makin terikat dengannya. Oleh karena itu Nisa memanfaatkan sebaik-baiknya keterbukaan Ryoko dengan dirinya, termasuk dalam seks.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUZ2aCw60G
Namun dia kadang merenung, apa sebenarnya hubungannya dengan Ryoko sekarang. Kini mereka berdua telah sering saling cumbu, saling memberi kenikmatan, atau menikmati laki-laki yang sama berbarengan. Ketika sekarang dia terkulai lemas dalam pelukan Ryoko sambil menceritakan bagaimana dia telah memikat sang pengusaha, itu sudah bukan percakapan biasa antara atasan dan bawahan lagi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXYit1dV2E
Nisa
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBfzLGCKSG
Tapi bisnis tetap bisnis. Dan sang pengusaha itu telah membuat Ryoko makin kaya beberapa ratus juta rupiah dari booking fee Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV8lT2dnW5
“Dia punya ide-ide gila…” Nisa mulai berkata. “Dia pengen lihat live show, pengen lihat aku main sama cewe lain, pengen lihat aku di-gangbang teman-temannya… Dan dia pasti bakal bayar berapa aja yang kuminta.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAKP6TZHcp
“Jangan sampai lepas kesempatannya, Irina…” Ryoko membalas sambil membelai rambut Nisa.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtL52oauCyh
“Mmmhh… jadi kita setujuin aja?” ujar Nisa sambil mendesah manja.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1DtQtmmj5
“Iya dong… Kamu bisa kan menuhin semua permintaannya?” kata Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGQ3vdR9XM
“Yang sama cewek lain itu…” kata Nisa, “…emm… kalau sama kamu, kamu mau nggak?”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8y0037xb6
Ryoko terdiam. Sudah lama sekali dia tidak turun sendiri. Dia berpikir selagi Nisa menggerayangi dan menciumi tubuhnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz5fMr3eDo
“…ahh… aku pengennya sama ka-muu…” pinta Nisa manja sambil mengulum telinga Ryoko. Ryoko mulai terpancing.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PvsS8enIG
“Dia bisa bayar berapa sih paling mahal…?” tanya Ryoko, berusaha tetap memikirkan bisnis di tengah godaan Nisa.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGrEWTDKIA
“Aku rasa kalau kita minta Porsche atau Ferrari juga bakal dikasih sama dia,” kata Nisa sambil mengedip genit.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz53xptXpHr
“Boleh juga…” kata Ryoko, sambil dia kemudian kembali menggeluti Nisa yang terus menggodanya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdF6bKMGLw
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwaSdAKSVS
Malam berikutnya, di satu restoran.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaiSxaQgPq
"Selamat malam, Pak Masno... perkenalkan ini kolega saya, Ryo..." kata Irina sambil memperkenalkan Ryoko pada lelaki nyaris botak bertampang mesum itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ471XH3cqcE
"Selamat malam, Mbak Ryo... saya Masno. Senang rasanya saya berkenalan dengan anda."
Ryoko tersenyum. Ketiganya kemudian terlibat percakapan ringan sebelum mereka menuju inti pembicaraan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNKXMQMMfE
"So, Irina... seperti yang saya pernah sampaikan dulu, apa Mbak Ryo ini bersedia melakukan apa yang saya utarakan dulu?" tanya Masno.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAWvpZxJ5H
Ryoko tersenyum lebar, memandang ke arah Masno dan berkata, "Boleh saja."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqfcfHkYqR
“Kalau begitu kita atur waktu dan tempatnya bersama teman-teman yang lain ya…” kata Masno.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3NJfwg9dX
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVJfjF7G0B
Masno adalah langganan Irina. Dia seorang pengusaha impor mobil mewah. Untuk meraup untung lebih banyak dia menggunakan jalur “bebas biaya” yaitu berkolusi dengan sejumlah staf kedutaan asing dan orang departemen untuk memasukkan mobil mahal tanpa perlu membayar banyak uang untuk negara karena mobil-mobil itu dicatat sebagai pesanan diplomat asing. Jalur itu relatif sulit ditembus hukum karena perwakilan negara lain memiliki kekebalan diplomatik dan segala urusan mereka tidak mudah diotak-atik aparat. Masno mengajak sekongkol sejumlah ekspat dari negara-negara kecil dan kurang terkenal karena mereka kurang diawasi dan kadang kurang dibayar oleh negaranya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOPfUfMvzA
Untuk melancarkan bisnis Masno royal meng-entertain teman-temannya. Dan akhir-akhir ini Irina jadi “piala bergilir” bagi sejumlah laki-laki berbagai bangsa. Namun Irina tak lupa akan misinya. Polwan yang menyamar itu tahu Masno punya kesukaan tertentu dalam seks: dia suka menonton orang berhubungan seks sekaligus suka juga ditonton. Jadi pada suatu kali sesudah menyervis Masno, Irina memberi usul mengadakan pesta seks kepada Masno. Ajak semua temannya bareng, nanti Irina akan melayani mereka semua. Dan, untuk membuat Masno makin tertarik: Irina akan mengajak seorang teman perempuan yang terpercaya untuk mendokumentasikan pesta seks itu. Sekaligus bonus show lesbi antara Irina dan teman perempuan itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGb5Nj16o0d
Maka, pada suatu Jumat sore…
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftBxdDrHng
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMiJKIxsub
Pesona kedua perempuan yang datang ke yacht mewah Masno memang tak bisa ditolak. Mereka sudah memukau sejak turun dari mobil dan melangkah di dermaga menuju kapal kecil itu menghampiri Masno dan tiga temannya. Keempat laki-laki itu langsung ngiler melihat Irina dan Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIzNP7sig4
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeH0genT2q
Ryoko si “geisha madame” tampil dengan kimono biru hitam selutut dan rambut ditata konde kecil di atas kepala dengan dua tusuk konde. Wajahnya yang alami putih tampak segar dengan pemerah pipi; eyeliner dan lipstik merah memperdramatis penampilannya. Irina serba pink: blus transparan pink dan dalaman tube top pink juga, rok mini ketat, ditambah stoking warna gelap dan sepatu hak tinggi warna hitam. Riasannya lebih tebal, dengan smokey eyes dan lipstik merah darah. Rambutnya kini mencapai sedikit di bawah bahu, menjuntai dengan ujung bergelombang, diwarnai coklat. Keduanya membawa koper kecil beroda; akhir minggu itu akan dihabiskan di atas kapal. Ryoko membawa peralatan dokumentasi dan pakaian secukupnya. Irina membawa “pakaian kerja”: beraneka kostum dan perlengkapan sesuai permintaan Masno dan teman-temannya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpEUMX9IMO
“Tantangan” Irina kepada Masno untuk mengadakan pesta seks dijawab oleh sang importir. Dia menyanggupi saja ketika Irina meminta bayaran salah satu mobil mewah impor bekasnya, yang dikatakan “supaya teman saya mau”. Tentu saja Masno tak hendak menikmati Irina sendirian. Kesempatan itu juga dia gunakan untuk urusan bisnis. Tiga orang laki-laki lain hadir di sana, untuk deal terbaru Masno.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dYCORPwuj
Di dalam yacht itu empat laki-laki dan dua perempuan saling mengucap selamat sambil bersulang, mengadu gelas-gelas berisi wine sebelum kemudian menenggak habis isinya. Para laki-laki itu sedang bahagia, sesudah deal bisnis dengan Masno yang menguntungkan semuanya. Sekarang tinggal menikmati hiburan istimewa yang disediakan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwn1RMeMz9b
Ketiganya teman-teman sekongkol Masno dalam bisnis impor ilegal mobil mewah. Yang pertama Rozi, berumur lima puluhan dan berambut kelabu, seorang pejabat tua yang kenyang mengorupsi anggaran terkait kerjasama luar negeri; “kenyang”-nya itu mungkin menyebabkan perutnya yang gemuk. Dua lainnya adalah orang asing, staf kedutaan dua negara sahabat: Kim Leng, dari satu negara Asia Tenggara, dan Javad, dari negara Asia Barat. Kim Leng bertubuh pendek, kecil, dan botak, sementara Javad tegap dan brewokan. Keduanya empat puluhan. Negara asal Kim Leng terhitung miskin sehingga para diplomatnya tidak dibayar besar; itulah yang membuat dia mau membantu Masno. Sementara Masno mengenal Javad sebagai seseorang yang suka kenikmatan, yang dilarang keras di negaranya sendiri.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiJjF6r4HC
Kenikmatan berupa makanan lezat dan minuman beralkohol sudah tersedia, dan perempuannya… Masno tidak segan-segan keluar banyak.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUA5wHaKEW9
“Gimana, enak kan, Bapak-bapak? Oh ya kalian udah pada kenal sama Irina kan?” kata Masno.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYx34Hy6ah9
“Hahaha, iya dong!” kata Rozi. “Terakhir dua bulan lalu, ya, Irina? Habis itu aku sakit pinggang seminggu! Huahahaha!!” Kim Leng dan Javad cengar-cengir. Keduanya termasuk staf lama sehingga tidak canggung berbahasa lokal. Dan keduanya juga sudah pernah mencicipi Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLN29EKVwh
“Irina paling tahu kita semua,” celetuk Kim Leng. Masno menimpali, “Hei, Irina, tunjukin sama kami dong apa yang kamu kasih sama Pak Rozi waktu itu!”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfazNrp0EaE
Irina pura-pura mengeluh dan mendesah, lalu menengok ke Ryoko yang diperkenalkan kepada keempat laki-laki sebagai “Ryo”.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBvAbtDkQg
“Ayo, Irina!” Javad ikut-ikutan. “Tunjukin lagi buat kami!”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TFQJs7sKo
Irina bergerak pelan dan menggoda, lalu membuka blus transparannya sehingga kemben di bawahnya terlihat. Kemben itu perlahan-lahan dipelorotkannya, mengungkap bagian atas sepasang payudara yang kencang sempurna. Keempat laki-laki tak ada yang tak memperhatikan keindahan itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn4zt7ZLVy
“Fantastic,” kata Javad sambil dia meremas satu payudara Irina yang masih setengah tertutup.
Irina menengadah sedikit dan merintih lirih. Ryoko di sebelahnya, mengagumi keahlian dan akting anak buahnya yang terpercaya itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOVYqevonD
“Kiss me babe,” kata Javad sambil mendekatkan wajah brewokannya ke wajah Irina. Irina menurut dan menyodorkan bibirnya untuk dicium bibir Javad. Lidah keduanya saling bergulat dalam mulut. Sesudah semenit, keduanya berhenti untuk mengambil nafas. “Mau cium yang lain?” tantang Javad.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFw24vMVU8
“Oi, sabar, sabar,” Masno memotong. “Nanti acara utamanya sesudah makan ya?” Javad tampak kurang senang tapi tak mempermasalahkan. Irina lalu membetulkan lagi posisi kembennya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic0SxD4hOf
Yacht bergerak meninggalkan dermaga. Mereka tak menuju ke mana-mana, hanya melaut demi privasi yang lebih besar. Semuanya merasa aman... tak tersentuh...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43U1rLNWG7
Makan malam di atas kapal berlalu begitu saja, dan ketiga teman Masno lebih menunggu-nunggu hiburan utama. Irina memesona keempat laki-laki di sana dengan kecantikannya. Dia menggoda mereka semua; Rozi tak bisa menahan tangannya untuk tidak mengelus-elus paha Irina di bawah meja. Ditambah lagi, wine membuat pikiran mereka makin panas.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGW63Hn4CTB
Di yacht itu juga ada beberapa orang lain: seorang pelayan perempuan dan dua orang awak yang bertugas mengemudikan. Si pelayan membereskan makanan dan minuman lalu pergi dari kabin utama. Tatanan perabot di sana adalah meja datar rendah dikelilingi sofa di tiga sisi. Irina duduk di atas meja, di tengah ruangan. Semua laki-laki di sana sudah mengelus-elus kemaluan mereka yang mengeras di balik celana.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8F7VAcBqPp
Ryoko, seperti sudah disepakati sebelumnya, bertindak sebagai sutradara sekaligus operator. Dia menyingkir ke pojok ruangan, tempat ada sound system, dan di sana bertindak seperti DJ yang memutar musik. “Hadirin sekalian, kami tampilkan, Miss IRINAAA!!” serunya, berpura-pura jadi pembawa acara. Ryoko memutar musik club. Irina berdiri di atas meja mulai bergoyang seksi di atasnya. Dia membelakangi para penonton dan menggoyang pantatnya di depan muka mereka. Dia membiarkan Masno dan Rozi meremas-remas pantatnya. Dia menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh Kim Leng dan Javad. Masno merangkulnya dari belakang dan meremas dadanya. Rozi dan Kim Leng mengelus-elus pahanya. Javad yang paling tak sabaran sudah buka celana; Irina menggoda kejantanan Javad dengan pantatnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0BsmitJof
“Ryo, sinii,” Irina memanggil dengan manja. “Ayo main sama aku...”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpehNVoVDVd
Kedua perempuan itu kini telah begitu dekat secara seksual sehingga Ryoko tak ragu. Si germo maju dan bergabung dengan Irina di atas meja. Ryoko langsung merangkul dan mencium bibir Irina. Irina kaget dengan gerak cepat Ryoko namun langsung terbawa dan membalas ciuman itu dengan penuh semangat. Para laki-laki tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ryoko lalu bergerak ke belakang Irina dan memegangi tube top Irina. Pelan-pelan Ryoko memelorotkan kemben Irina. Nafas para penonton nyaris berhenti melihat sepasang payudara indah kencang dengan puting yang sudah keras.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVlhDJzK71
“Mmm~” gumam Ryoko. “Susu kamu bagus deh. Tawarin dong sama bapak-bapak.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuM6cZSfBP
“Om, mau pegang nggaa~k?” kata Irina menggoda para laki-laki.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8C4MSZr4K
Ryoko bergeser ke samping Irina sambil tersenyum nakal lalu memegang salah satu payudara Irina. Lalu dia menyorongkan wajahnya ke depan untuk menjilat kulit halus payudara si pelacur. Sambil dia melirik melihat para penonton yang ternganga. Irina terpejam dan mengerang lembut selagi merasakan lidah Ryoko membelai payudaranya. Desahannya makin keras ketika dia merasakan Ryoko melahap putingnya. Dia menggeliat selagi kenikmatan menjalar dari sana ke kemaluannya yang mulai membasah.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4GDdac0MY
“Enak?” tanya Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAfhjFWMPZ
“Ahnn... enaak...” kata Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3tvxOU3XK
“Eit, ga boleh keenakan dulu,” kata Ryoko sambil kembali ke belakang Irina. Dia lalu mengangkat rok mini Irina, mengungkap celana dalam si polwan yang menyamar itu. “Ingat kamu di sini buat apa. Kamu lagi apa di sini, Irina?” kata Ryoko sambil tangannya menyelip ke balik celana dalam ke klitoris Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV72tXhFhwi
“Ahhh,” desah Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwg2MpREElE
“Ayo dijawab,” Ryoko mempergencar godaan ke klitoris Irina. “Lagi apa kamu di sini?”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWU0Us0l48
“Lagi kerjaa...” jawab Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUZVvbgtgk
“Kerja apa?”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO3xi4eaDy
“Jadi... melayani...” ucap Irina pura-pura malu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzq82l7NA6
“Jadi LONTE!” kata Ryoko keras sambil melengkungkan jarinya dan menjolok lubang vagina Irina. “Ayo bilang gitu ke bapak-bapak.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerVmICe1IE
“Ahahh! Iya... Irina ada di sini jadi lonte...Ah!” Irina berkata sambil memeknya diacak-acak. Ryoko merasakan jarinya basah. Irina terangsang.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi32bqc0aXP
“AH... ah enak... Bapak-bapak... Irina di sini jadi lontenya bapak-bapak... NGH! Nggg! Memek... memek Irina enak...” Irina mulai meracau karena keenakan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpLeh8Jn2d
“Iya, Irina, kamu lonte... Artinya... Sebelum keenakan kamu harus ladenin bapak-bapak ini dulu! Kamu tahu harus apa kan?” perintah Ryoko sambil melepas tangannya dari kemaluan Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYrtpTZ1VS
Polwan itu tersenyum kecil dan melangkah turun dari meja, menuju Masno yang duduk di tengah teman-temannya. Dia berlutut di depan Masno lalu menoleh ke Masno, lalu ke Ryoko. Masno mengerti. “Mbak Ryo, silakan mulai.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Pn9QwtxeB
Ryoko juga turun dari meja. Itu tanda baginya untuk tugas utama: sebagai juru kamera. Dia mengeluarkan handycam, menyalakannya, lalu memberi tanda jempol ke Irina. Irina pun mulai beraksi dengan membuka resleting celana Masno. Ryoko mulai memvideokan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlmglqYQgI
Akting Irina sebagai bintang film porno amatir boleh juga. Dia pura-pura kagum dengan ereksi Masno yang sebenarnya biasa-biasa saja, lalu menggesek-gesekkan wajahnya dengan ekspresi mesum ke penis Masno sebelum kemudian memasukkan batang itu ke mulutnya. “Anj... Uah enak!” Masno sampai nyaris memaki merasakan hangat rongga mulut Irina di sekeliling burungnya. Satu tangannya bergerak untuk mencengkeram kepala si pelacur.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRKR8pTzKK
Yang paling tua di antara mereka, Rozi, berdiri dan mendekati Irina di lantai ruangan. Dia sudah gemas ingin menggerayangi Irina dari tadi. Sementara Irina menyetubuhi kemaluan Masno dengan mulutnya, Rozi menciumi punggung Irina sambil melepas celana dalam Irina untuk mengusap-usap vagina. Kim Leng sudah buka celana dan mengocok kemaluannya sendiri. Irina mengulum kantong pelir Masno, sementara Javad yang juga sudah tak bercelana berlutut di belakangnya sambil menggesek-gesekkan senjatanya—paling panjang di antara semua orang di sana—ke belahan pantat Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVnQJnsUJg
Ryoko memvideokan itu, dan memancing Irina: “Irina, ayo bilang, ‘Om, entot aku dong.’”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsqiS2rE3B
“Om, entot aku doong,” kata Irina.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1Y8NKmen5
“Bilang itu sambil nyepong,” perintah Ryoko lagi. Irina kembali mengulum kejantanan Masno sambil berkata dengan tak jelas, “Mmom mnfopp agf don.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOelvTl0FO
Masno tak tahan mendengar kata-kata nakal Irina. “Ahh aku mau crot!” serunya “Telen yah!” Dia pun orgasme selagi kepala burungnya digenggam Irina dengan bibir. Irina menampung semburan-semburan peju Masno. Yang terakhir mendarat di mukanya karena Masno menarik keluar penis dari mulutnya. Irina tak menghindar.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQciF8f1hI
“Tunjukin ke kamera,” kata Rozi sambil mengarahkan wajah Irina ke kamera video Ryoko. Irina membuka mulut lebar-lebar, memamerkan genangan putih dalam mulutnya, yang kemudian dia telan seolah-olah makanan lezat. Sisa peju masih menempel di wajahnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROnvylTiAF
Masno yang puas menyingkir untuk memberi kesempatan kepada teman-temannya. Rozi bersiap. Irina mau menyeka sperma yang masih ada di mukanya tapi distop Ryoko. “Biarin aja itu,” kata Ryoko, “Aku suka ngelihat kamu habis dipake...”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYA63xszRlk
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FmroHUsxa
Sepanjang malam Irina melayani empat laki-laki itu, sampai semuanya tertidur keletihan. Dan pagi berikutnya, sarapan disediakan bagi semuanya dengan suguhan hiburan berupa tayangan video aksi Irina malam sebelumnya, hasil syuting Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyy5jRJe6f
“Aku nggak cuma pelacur sekarang... aku jadi bintang porno juga...” Irina membatin sambil bersandar lemah ke Ryoko, sementara Ryoko mengelus-elusnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqayKHkYKO
Yang tak Irina ketahui, film pornonya tak hanya ditonton di atas perahu mewah itu...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOSH2R84r1
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbr0jyRF8oK
Adegan yang tampil di layar adalah Irina yang mengangkang di atas tubuh telanjang seorang laki-laki setengah baya yang telentang. Kemaluan Irina menjepit erat penis laki-laki itu selagi bergerak naik turun, dan ekspresi mesum Irina tertangkap jelas di kamera.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQzdG2wgKx
Penontonnya seorang laki-laki setengah baya juga, juga telanjang, hanya saja posisinya berbeda. Ia tegak, sementara perempuan muda yang disetubuhinya-lah yang telentang. Tubuh gadis itu tergeletak pasrah di atas kain batik yang tadi membungkus tubuhnya, sementara si laki-laki menyetubuhinya dengan acuh. Perlahan dia menggenjot, tanpa memandang ke mata pasangannya. Perhatiannya fokus ke TV di kamar yang menayangkan sang aktris film porno amatir yang ditontonnya, Irina. Dia mengagumi kecantikan Irina, juga betapa Irina menghayati perannya. Dia terpikir mengenai seorang aktor asing yang berperan sebagai seorang penjahat psikopat, yang begitu tenggelam dalam perannya sehingga sesudah filmnya selesai sang bintang terperangkap dalam perannya, sehingga menjadi resah dan gelisah tak terkira hingga akhirnya tewas akibat mengonsumsi obat penenang berlebihan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5L87BZaoB5
Seperti itulah efek yang dia lihat terjadi pada Ipda Juanisa...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedjqCuqKZ0
Gadis yang disetubuhinya menjerit lemah, G-spotnya menyerah karena dihajar dengan intens dan memutuskan untuk meledakkan orgasme. Si gadis dalam hati bersyukur karena tuannya masih mengingat dirinya, meski akhir-akhir ini lebih sering bersenggama dengan perempuan dalam film itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQCxnc97Dc
“Anhhh...! Ndoro... saya... keluar ndoroo...”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwGgAnlelN
Sang laki-laki, sang perwira, tampak tetap acuh meski si gadis, si pelayan, menggeliat-geliat keenakan di ujung kejantanannya. Setelah geliatnya berhenti, barulah dia menengok ke bawah, tetap acuh, ke wajah si gadis yang baru dilanda kenikmatan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYoa9YyxRE
“Aku juga, Nduk,” katanya singkat.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxU5thnRTg
“Keluarin di dalam saya saja, Ndoro...” pinta si gadis pasrah.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmqtf28gk4
Sang perwira menembakkan benihnya dalam kewanitaan si pelayan. Tembakannya berkali-kali dengan banyak peluru, dan si gadis merasakan kehangatan memenuhi bagian dalam. Pada saat yang sama Irina di layar tampak sedang membuka lebar kemaluannya yang juga baru menerima semburan peju lawan mainnya, dan dengan cabulnya dia membiarkan cairan putih di sana mengalir dan menetes keluar.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMa1lfigx4
Telepon berbunyi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInWGnSZr3y
“Siapkan penyambutan,” kata si laki-laki. Dia lalu menghubungi orang lain.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJUGvzjzap
“Dik Prabu, apa dik Taufiq sudah nonton kiriman saya?”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaQxh4aRkR
Suara di telepon menjawab, “Sudah Pak Bambang. Sekarang Taufiq lagi, emm, reunian sama mantan anak buahnya. Savitri.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OVr60OQIz
Kombes Bambang Harjadi mendengar suara tawa di teleponnya, lalu mendengar desahan perempuan. Dia ingat, itu desahan Thalia alias Savitri, yang kiranya sedang disuguhkan Prabu kepada mantan atasannya, seorang tokoh media.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JBiC28cTQ
“Kalau begitu tolong kasih tahu dik Taufiq ya dik Prabu. Semoga berkenan untuk meliput berita besar ini.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw34gqs1m69
Bambang Harjadi menutup pembicaraan. Di depannya tergeletak seorang perempuan dengan paha mengangkang dan rekahan basah. Dan mau tak mau dia pun merenung mengenai perempuan-perempuan dalam hidupnya akhir-akhir ini...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdqT1FdHaC
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YbSeAxBPQ
Pelabuhan, tengah hari
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnseNwCNGe
Bunyi peluit kapal menembus udara selagi satu yacht kecil mendekat ke dermaga. Beberapa orang pekerja di dermaga tampak siap menyambut yacht itu, yang pulang ke pelabuhan membawa sejumlah penumpang yang sudah puas berpesta. Seorang awak kapal melempar dua utas tambang ke dermaga, dan orang-orang di dermaga mengikatkan tambang itu ke pasak-pasak baja sehingga mengamankan kapal. Tak lama kemudian para penumpang mulai keluar dari kapal. Masno adalah yang pertama kali turun ke dermaga, lalu Rozi, Kim Leng, Javad.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQWHXDxQmP
Baru saja dia menginjakkan kaki di lantai kayu dermaga, Masno tiba-tiba ditarik seorang pekerja yang tadi mengikat tambang yacht. “Polisi! Jangan bergerak, Anda semua kami tangkap!” Si pengusaha itu langsung diringkus. Para pekerja di dermaga, yang sebenarnya polisi yang menyamar, langsung berlompatan menaiki yacht dan berusaha menangkap yang lain-lain. Petugas-petugas berseragam juga bermunculan. Rozi dan Kim Leng langsung diringkus dan diborgol. Javad yang berada paling belakang, di pintu kabin, langsung berbalik dan berusaha lari, tapi dua orang polisi dengan cekatan menubruk dan meringkusnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUH5yeh2mH0
Mendengar ribut-ribut, Ryoko dan Nisa di dalam kabin tersentak.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EJ0L9FtjT
“Ayo lari!” seru Ryoko sambil menarik Nisa dan menuju sisi lain kapal. Saking gesitnya Ryoko, Nisa belum sempat bereaksi. Gerakannya seolah dia sudah punya refleks untuk mencari jalan kabur secepat mungkin.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmz8zeHcHf
“Berhenti!” Ketika Ryoko membuka pintu kabin, terdengar teriakan dari seorang polisi yang berposisi dekat sana. Sialnya, si polisi berada di posisi yang kurang menguntungkan—di balik pintu, sehingga Ryoko justru menggebrak pintu keras-keras untuk menghantamnya. Si polisi terhuyung, dan waktu beberapa detik itu cukup bagi Ryoko untuk keluar dan sekalian memanfaatkan ketidakseimbangan si polisi untuk menjatuhkannya ke dalam air.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLDo1QKHBy
“Ayo ikut aku, Irina!” seru Ryoko sambil melompat turun ke cabang dermaga di sisi lain yacht. Jelas Ryoko berusaha kabur. Irina mengikuti.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90s2HjK4V6
Sudah waktunya, n’Duk.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmO4UFfmEBd
Nisa melihat punggung Ryoko di depannya. Dan terpintas di benaknya betapa Ryoko telah begitu baik pada dirinya beberapa bulan ini. Juga berbagai kenikmatan yang diberikan oleh Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mSceD4ZEc
Apakah kamu bimbang?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GqA4A5ei3
Kata-kata Kombes Bambang Harjadi pun teringat. Demikian pula sumpahnya terhadap pekerjaannya yang sejati.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkWkthCL07
Polwan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQlxHRgsfV
Dan tugasnya adalah menegakkan hukum.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63YssorNas
Nisa menerjang Ryoko dari belakang. Keduanya jatuh berdebam di lantai kayu dermaga. Ryoko terkaget menyadari siapa yang menjatuhkannya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaNq2kqiTy
“IRINA??!!” jeritnya. Namun dia segera berguling menghindar ketika melihat tangan Nisa berusaha menelikung.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqDViWUzln
“Jangan melawan,” Nisa mencoba memperingatkan. Beberapa polisi mendekat.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPPdn959Xi
“Kamu...” Ryoko akhirnya menyadari rahasia Irina...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuuvOYV2F8
“ANJIING!!”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1hJX7BmEC
Ryoko yang posisinya sudah terpojok itu menggila. Secepat kilat tendangannya mengincar wajah Nisa; nyaris wajah Nisa memar apabila dia telat menghindar. Nisa balas memukul, dan Ryoko menangkis. Nisa akhirnya mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuan bela diri Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwUyZ5Fqjd
Namun entah kenapa, para polisi di sekitarnya lebih sibuk dengan Masno dan kawan-kawan serta mengamankan awak yacht. Tak seorang pun maju membantu Nisa meringkus Ryoko. Dia berjuang sendiri.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddhjoqCZLo
Ryoko kembali melancarkan tendangan ke arah pinggang Nisa, dan kali ini Nisa telat menghindar. Dia roboh dan Ryoko langsung menerkamnya. Emosi menguasai Ryoko sehingga serangan berikutnya yang mengenai Nisa adalah tamparan ke wajah.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjghwUpIgI5
“Kenapa?! Kenapa mesti KAMU??!!” jerit Ryoko selagi dia menjambak Nisa. Bibir Nisa berdarah ketika satu lagi tamparan keras Ryoko mendarat di sana. Dan Ryoko juga menarik bajunya. Ketika itu Nisa mengenakan blus berkancing dan rok pendek.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlwbgJkmJD
Kelengahan akibat emosi itu bisa dimanfaatkan Nisa. Sodokan lututnya ke perut Ryoko membuat dia bisa menyingkirkan Ryoko dari atas tubuhnya. Cepat-cepat dia berusaha berdiri lagi, menyeka darah dari bibirnya, sambil berusaha mengambil nafas. Dia merasa beberapa utas rambutnya tercabut ketika Ryoko tadi menjambak, dan hampir semua kancing blusnya sudah copot.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoOLN8nSyo
Nisa menatap mata Ryoko yang kini menyorot penuh kebencian. Ryoko tak punya pilihan lagi, dia menerjang duluan. Nisa menghindar dan berhasil mengarahkan tendangan ke pinggang Ryoko—tapi ternyata tidak kena! Yang terjadi malah sikut Ryoko menghajar ulu hatinya, membuat Nisa menjerit kesakitan. Dan mendadak tubuh Nisa terangkat... Ryoko membantingnya ke lantai!
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY1gZcZ3DH
Nisa kesal kepada dirinya sendiri selagi dia terkapar di lantai dermaga. Memang, penugasan penyamarannya selama berbulan-bulan membuat dia kurang latihan. Dan kini lutut Ryoko mendesak perutnya sementara si germo mencekik lehernya. Tatapan tajam Ryoko seolah ingin menusuk menembus mata dan kepala Nisa selagi Nisa susah payah menahan tangan Ryoko menghentikan nafasnya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUxFhDpRi7
Dan di sudut mata si germo menitik air mata, kesedihan karena dikhianati seseorang yang sungguh-sungguh ia anggap dekat, seperti adik sendiri, bukan barang dagangan seperti perempuan lain yang ia jual...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKm4MOXmC6
“IRINAAA!!” jerit Ryoko, ketika pergumulan mereka berdua dihentikan oleh para polisi yang akhirnya turun tangan. Bersamaan dengan itu sejumlah kilatan kamera mengabadikan Ryoko dan Nisa yang sedang dipisahkan oleh para polisi. Nisa kelelahan, berantakan, tak peduli dia sedang difoto dalam keadaan baju acak-acakan. Para wartawan itu datang atas petunjuk komandan polisi setempat mengenai penggerebekan, namun yang awalnya mereka kira kasus biasa ternyata sesuatu yang sensasional. Apalagi mereka sudah diberitahu mengenai satu video terkait penangkapan itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nkKRsGtBr
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNBBscCQrD
Di tempat parkir pelabuhan, jauh dari hiruk pikuk keramaian polisi dan pencari berita...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIuIpZieFD
"Dik Prabu, satu penghalang sudah kita singkirkan. Rencana kita berjalan mulus. Selamat," kata Kombes Bambang Harjadi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFi1FLgP5o
"Semua hanya bisa terlaksana karena bapak juga," balas Prabu, si pengacara.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8KgKY03eu
“Bagaimana dengan Savitri?” tanya sang Kombes.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvMLL9Nk5d
“Kebetulan teman-teman saya di Bangkok bersedia ‘mengurus’ dia,” kata Prabu. “Sayang juga harus menyingkirkan dia. Tapi kita tinggal beli mainan baru, kan? Lagipula kalau kangen kita tinggal terbang ke sana dan datangi club tempat dia disimpan.”
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OU64YeDpf
Keduanya terbahak dan pergi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGPzkpY6IK
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOBPFJ5mc3
"ANAK DURHAKA! PELACUR! LONTE! BIKIN MALU KELUARGA!"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbyHRIvgm8
Juanisa hanya bisa terdiam. Ia tidak menundukkan kepalanya seperti kebanyakan wanita yang sedang menghadapi cacian seperti itu, terlebih yang datang dari orangtuanya sendiri.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4xYmpHZNP
Ia hanya diam, ia tak lagi mendengar bentakan dan teriakan ayahnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4KLDOlX17
Ia tak lagi mengindahkan telunjuk sang ayah yang mengacung menghukum dirinya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSMFh1TZAC
Ia tak lagi memandang sosok sang ibu yang terisak, terduduk di tengah rumah mereka yang sederhana itu....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafqEVXfPMI
Ia seakan kosong... hanya sebuah mortal shell tanpa jiwa...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlu5hyVQjRM
Lemparan koran dengan isian berita penggerebegan bertebaran di sekitarnya... mengenai wajahnya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzK5281y00x
Ia tak lagi perduli...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmt8kquvJs
Isi berita yang jelas sangat berbeda dengan kenyataan yang ada...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCi7VMraIz
Pelacur yang sakit hati membalas dendam pada sang germo!
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAmMGowQ0j
Pelacuran kelas berat terbongkar: seorang pelacur mengakui semuanya...!
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HJBIGk4om
Dan siapakan pelacur itu jika bukan dirinya yang dimaksud.....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIrN5Iv9w3
Pemberitaan media yang mengumbar habis jati dirinya, yang jelas dibocorkan oleh Savitri membuatnya tak lagi bisa berkutik...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDsxBTZ3vU
Dan bukan hanya telunjuk sang ayah...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkA02bX29Cg
Keluarga besarnya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2uFrMqCKU
Para bibi yang memang dari dulu mencibir kecantikannya…
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXh0y1wBxHq
Para paman yang merasa diri mereka sangat suci, walau kenyataannya mereka juga sering bermain gila di belakang istri-istri mereka...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrNaUnLFSq
Para sepupu....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYe2V1W4dmY
Juanisa hanya diam....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODRS7qIt7S
Pikirannya menerawang....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGofibNkHm
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThrYyE3N0x
"Saudari saksi... apakah Anda benar bernama Juanisa Putri?" tanya ketua majelis hakim yang memimpin sidang atas terdakwa Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LBBWjOrQa
Juanisa langsung mencelos mengetahui adanya kemungkinan kalau semua pengorbanannya menjadi sia-sia. Ia melihat sosok Prabu yang duduk di deretan pembela yang disewa Ryoko.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTIhvUSH5Y
"Ya benar, nama saya Juanisa Putri," kata sang gadis yang berusaha tenang walau hatinya begitu berkecamuk.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6VwcEmcHH
"Pekerjaan anda adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEFc6Z7OIo
"Benar."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyB19GZ4oAn
"Pangkat anda?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwLwpDPafA
"Inspektur dua."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfODJobgVqJ
"Apakah anda mengenal terdakwa Faria Rosalin?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHffWQcqDi
Mata kedua wanita itu bertemu... satu dengan tatapan ingin membunuh dan yang satu kini nampak kosong...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXnO8myDNd
"Ya saya mengenal terdakwa dengan nama Ryoko..." katanya pelan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGN4BY3iFyG
"Apakah anda mengetahui pekerjaan terdakwa?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuxR0tvcSA
"Ya...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneKcIZBGxk
"Coba jelaskan di muka sidang mengenai pengetahuan anda akan pekerjaan saudari terdakwa."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dgL5nXMmS
"Faria Rosalin atau Ryoko berprofesi sebagai seorang mucikari yang melakukan praktik prostitusi," kata Nisa dengan suara yang sedikit bergetar....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVG4t9f64A
Sang hakim memandang ke arah pembela.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCQ2dJnLu1
"Silakan jika Anda ingin menanyai saksi."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26cSUdX4l9
Prabu mengambil mikrofon. Juanisa memandang tegang, Ryoko menampilkan senyum iblisnya. Persidangan sebenarnya sekarang dimulai.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWcGGruXPu
"Saudari saksi... Anda berkata kalau Anda seorang polisi wanita," kata Prabu sebagai pembuka. "Bagaimana Anda bisa mengenal begitu baik akan aktivitas terdakwa?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoTXNSkUWy
"Saya ditugaskan untuk menyamar dan menginfiltrasi kelompok Ryoko."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7f97TA7zvU
“Maksudnya Anda menjadi anak buah saudari terdakwa yang Anda sebut sebagai mucikari? Dengan kata lain Anda menjadi PELACUR?” Prabu sengaja menyebut profesi samaran Nisa itu keras-keras.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqlScYpsHC
“…Iya,” jawab Nisa dengan berat.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ajjsuRcef
"Siapa yang memberi anda tugas?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsCx3UKHgX
Juanisa terdiam.... kelebatan nama muncul di kepalanya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRG3ZHoE8wG
"Komisaris Rasidi...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEkbKX5Avb
"Sayang sekali, Komisaris Rasidi telah gugur dalam tugas di Papua, bukan begitu Ipda Juanisa?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCxIbVEGd5
Sang gadis tertegun. Bagaimana....?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3gm9bsB4S
"Tidak mungkin urusan sekaliber ini hanya diorganisir oleh seorang komisaris, dan Anda pasti mengetahui siapa yang mengorganisir operasi ini."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CZKRgWsWD
Tidak.... aku tidak bisa menjerumuskan Bapak.... beliau sangat berharga.... batin Nisa...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvQmWCt50r
"Maaf, tapi atasan langsung saya adalah Komisaris Rasidi," jawab Nisa tegas.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiRUH0TAX5
"Kalau begitu saya bisa saja meragukan kredibilitas anda sebagai seorang saksi," serang Prabu lagi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SPCEExxGX
"Dengan tewasnya Rasidi, kita tidak akan pernah bisa tahu apakah Anda memang ditugaskan atau Anda dengan sukarela menjadi anak buah terdakwa."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw27iOpV2Um
Tangan Nisa bergetar ketika ia memegang mike...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjNOnWRLtm
Dan Prabu masih terus menyerang kredibilitasnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpp9a1n9hNR
"Coba ceritakan bagaimana anda bisa sampai masuk dalam kelompok terdakwa."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxppw7pKKPF
Suara Nisa kadang tersendat, bergetar dan nyaris tak terdengar ketika ia harus kembali mengulang semua pengorbanan yang dilakukannya sehingga beberapa kali Prabu harus meminta Nisa untuk mengulangi detail yang ingin sekali ia lupakan...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzi8YH3BcNV
"Saudari Nisa... berdasarkan keterangan Saudari, nampak jelas kalau Anda berinisiatif untuk masuk dalam kelompok terdakwa."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Kvw2t3xOa
"Tidak Pak... semua karena tugas," bantah Nisa terbata...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FFY51uEn9
"Seorang polwan tentu akan mencoba beribu cara untuk menolak melayani lelaki seperti yang Anda lakukan namun tetap memiliki integritas dan determinasi dalam melaksanakan tugas," serang Prabu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcB2kFLLPxJ
"Tidak Pak... saya..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocP2fqukhJ
"Saya meminta catatan mengenai operasi ini dari kesatuan anda, dan tidak pernah ada surat perintah untuk melakukan pengintaian atau infiltrasi."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVpEQPoYlp
Nisa terkesiap. Black ops? Tidak mungkin... Semua data jelas. Laporan tertulisnya lengkap....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmhYdhMMq3
"Sepertinya Anda sudah menggunakan kewenangan Anda sebagai abdi negara untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dan kemudian menggunakan kewenangan Anda setelah penggerebekan terjadi," cecar Prabu lagi.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLynY4ZgEuB
"Tidak!" bantah Nisa. "Tidak benar... saya mendapat perintah... saya menjalankan perintah!"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBKY3zRKWv
Nisa panik.. sebenarnya ini persidangan siapa?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ18LpCiXmn4
Siapakah terdakwanya?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZKPQa26Cr
Kenapa semuanya menyerang dirinya?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfp7alcEkK
Bahkan JPU dan hakim tak ada yang menghentikan cecaran Prabu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡov4tQJEfkn
Kenapa?
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0taLsS4jr
"Kalau begitu di depan sidang pengadilan dan masyarakat yang menyaksikan, sebagai saksi yang telah disumpah untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya... Jawab!"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCpJdf1mBp
Nisa terdiam..
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqQXoeOsDU
"Apa Saudari mendapat bayaran dari pelayanan yang Saudari berikan pada para lelaki hidung belang itu?"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCW2VWVE508
Kini Nisa tak lagi bisa duduk tegak... kepalanya tertunduk dan ia mulai terisak.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttxlYNZhlx
Ketua hakim berkata, "Harap Saudari menjawab pertanyaan tersebut."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6ClxtkCqP
Nisa terisak, dengan terbata ia menjawab…
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqEOaRkSqq
"I... Iya yang mulia... saya mendapat bayaran dari para lelaki yang saya layani...."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4S9Ny74bDT
"Nah sekarang setelah kenyataan terungkap di ruang publik," lanjut Prabu tanpa memberi kesempatan Nisa untuk menarik nafas, "jelaskan bagaimana jaringan terdakwa beroperasi..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcQ7x6mxnt
Maka dengan gamblang Nisa yang merasa harga dirinya sudah sangat dijatuhkan menjelaskan apa yang ia alami selama menjalani 'profesinya' di bawah asuhan Ryoko. Bagaimana proses perekrutan, pembagian tugas, pemilihan klien... tipe pelayanan yang diberikan...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOziicEBYNm
Dan dengan pertanyaan Prabu yang meminta rincian tipe pelayanan yang diberikan Nisa kepada para klien, kelelakian seluruh pengunjung sidang, termasuk panitera, JPU, dan hakim mulai terusik.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXAEKROSF0
Walau terdengar hujatan dari kaum wanita maupun cibiran lelaki, namun tak dipungkiri, mereka sedikit banyak terangsang oleh cerita Nisa....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1yWvCLs4X
***
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJWi1yrBlE
PLAK!
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkYkE393A9
Tamparan sang bunda membuat Nisa kembali ke saat ini, di tengah sidang besar keluarga yang selama ini sangat tak pernah terjadi...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQDlA8iXwl
Keluarga yang sebenarnya saling membenci satu sama lain...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7vmZJztWM
Mereka sebenarnya tak pernah perduli dengan dirinya. Apalagi dengan profesinya di unit reserse membuatnya tak bisa banyak memaparkan tugasnya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHu5IzcDLyK
Nisa merasakan bibirnya pedih dan berdarah akibat tamparan sang bunda. Namun tamparan itu tak lagi dirasakan. Ia sudah tahu kalau ia akan kehilangan segalanya....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgMTkAaHBC
Sejak ia mengambil tugas itu, ia sudah tahu risiko yang akan diterimanya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZ8CBX2IMu
Kehilangan keluarga…
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI32H95c1b0
Pekerjaan…
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwC5S1mR0lV
Nama baik...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyvd1kzvcY
Segalanya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqsnbGyGE4
****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5MUKmw9OK
Nisa mencoba tegar berdiri di di tengah sidang disiplin ketika keputusan akan dibcakan...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1BLsiKmUm
"Setelah mempertimbangkan segala seuatunya dengan seksama, dengan memperhatikan fakta yang ada selama persidangan, kami memutuskan bahwa Ipda Juanisa Putri secara sah dan benar terbukti melanggar kode etik kepolisian, melakukan pencemaran nama institusi dengan terbukti secara sah menyalahgunakan kewenangan dan melakukan tindakan asusila dengan melakukan tindakan prostitusi dengan berkedok tugas.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrk6t4a7XeG
Dengan ini memutuskan memberhentikan dengan tidak hormat Ipda Juanisa Putri dan keputusan ini berlaku pada tanggal dibacakannya keputusan ini."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdXmomn7iL
Ketukan palu pimpinan sidang bagaikan godam besar yang dihantamkan ke hati Nisa. Tak ada pembelaan untuk dirinya... namun apa yang bisa diharapkannya? Ia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menyangkutpautkan sang panutan dalam kekisruhan yang terjadi ini. Baginya Bambang Harjadi adalah sosok yang harus ia jaga, walaupun berarti ia akan kehilangan segalanya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5idSpzNZ0u
Dan kehormatannya sebagai perempuan benar-benar ditiadakan hari itu...
Seagaimana layaknya kepada mereka yang diberhentikan secara tidak hormat, perwira pimpinan sidang mendatangi Nisa yang berdiri tegak walau nampak jelas bergetar...
Ia melepaskan tanda kesatuan, kepangkatan dan topi sang gadis...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81n5ES7yyy
Dan...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRykaSDs0Ai
Nisa menangis namun tetap bersikap sempurna ketika pimpinan sidang melucuti pakaian dinas yang dipakainya... hingga tinggal menyisakan bra menutupi bulatan payudaranya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWE3USko9d3
Walau ketelanjangannya tidak berlangsung lama karena sang perwira kemudian memakaikan hem putih pada sang gadis, namun kemulusan dan keindahan tubuh sang gadis tertampang jelas untuk mata para rekan kerja yang selama ini hanya membayangkan kemulusan tubuh sang Ipda...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83nvdZvaoN
*****
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwRuVpz97N
"PERGI KAU ANAK DURHAKA! AKU HARAMKAN KAMU JADI ANAK KAMI! JANGAN SEKALI-KALI LAGI DATANG KE RUMAH INI DAN AKU HARAMKAN KAMU UNTUK MENANGISI KUBURAN KAMI!!"
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTIBHQV5Lc
Nisa diam...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcnzOHyQ8r
Ia melangkahkan kaki keluar dari rumah yang dipenuhi tangisan dan teriakan histeris...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDHWKO7i8K
"Nisa... ayo... ikut Paman," ujar salah seorang pamannya yang dari tadi memang menanti di luar, nampak tak ikut dalam penghujatan yang diterimanya. Dengan lunglai sang gadis mengikuti sang paman, yang memacu kendaraannya menuju ke arah luar kota, ke sebuah villa di kawasan pegunungan.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJtY4baEN1
"Ayo, sayang... masuklah dulu... kamu bisa menenangkan dirimu di sini untuk sementara..."
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumFGpBA13B
"Terima kasih paman..." kata Nisa lirih sambil masuk ke dalam villa.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAG1tsWxqu
Ia tak melihat seringai penuh kemenangan sang paman ketika ia membiarkan sang gadis masuk lebih dulu, ebelum ia menutup pintu dan menguncinya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvotHJ2CgOw
"Halo Nisa.... "
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzsKaRQgdD
Mata Nisa tertegun memandang tiga sepupu dan tiga keponakannya yang masih bersekolah di SMU, semuanya berkumpul di dalam villa itu.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0Biq8xHW2
Nisa mendadak merasakan bahaya. Ia berbalik dan menabrak tubuh sang paman yang kini nampak beringas itu...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmidqVA9lH
Segera keenam kerabatnya mengepung tubuh sang gadis yang meronta sejadinya. Namun Nisa jelas kalah tenaga dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi serangan mendadak itu. Dalam waktu tak lama bunyi pakaian yang tercabik mengisi ruang tengah villa... ditingkahi jeritan sang gadis dan tawa kekeh para lelaki buas yang lagi tak memiliki kesadaran kalau yang sekarang sedang mereka gumuli adalah saudara mereka sendiri...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbUu2WbuU8
Tak lama kemudian Nisa menjadi bulan-bulanan mereka...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KhCYi1lKu
Nisa menangis karena frustasinya. Bukan karena seluruh lubang kenikmatan di tubuhnya kembali menjadi sarang penis, namun kenyataan bahwa anggota keluarganya sendiri kini memperkosanya benar-benar menyakitkan hatinya.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYbfptG50M
Bahkan lebih perih dari ketika pemerkosaan yang dilakukan Rasidi dan rekan-rekannya, walau sama brutalnya... sama liarnya...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYadqopmyi
***
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03AuPomaQA
Selama tiga hari sang gadis disekap dalam villa itu, dan selama tiga hari neraka jahanam menghampiri dirinya. Pamannya membawa teman.... Juga sepupunya... Juga keponakannya...
Nisa sangat lemah. Ia sangat sakit, baik badan maupun hatinya. Ia sudah hancur... ia sudah merasa kalau ia memang hanya seonggok daging untuk memuaskan nafsu para lelaki.
Hanya sekedar penampungan sperma...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFQ8imhpDA
Dini hari...
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMvUVp4gzq
Dengan langkah yang tertatih dan dengan menahan nyeri di selangkangannya sang gadis meninggalkan villa terkutuk yang sudah sepi itu. Para pemerkosanya sudah bosan dengan tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja....
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRlhlYQTE5
Dengan pakaian seadanya sang gadis menyetop kendaraan pengangkut sayur yang baru berangkat dan membawanya kembali ke kota.
1492Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpkLsasJho
