x
4
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4h7ozKbEGI
Sementara di kediaman Prabu....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2pNRohh1Q
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXApjCXYAO8
Savitri/Thalia
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgFEKs8meN
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qweDc0YBq
"Bagaimana boneka terbaruku Pak Bambang?" kata Prabu sang pengacara sambil menarik kekang yang melingkar di leher Thalia alias Savitri. Gadis itu berjalan perlahan mengikuti tarikan kekang, tangannya terangkat ke belakang kepalanya membuat payudaranya semakin membusung. Prabu kemudian memerintahkan gadis itu berdiri memajang dirinya dengan kaki membuka dan tangan tetap berada di belakang kepalanya di hadapan sang kombes yang duduk di sebuah kursi dengan ukiran mewah. Tangan sang kombes bertopang di sandaran tangan kursi mewah itu, kedua telapak tangannya bertemu di depan mulut, membut Savitri hanya bisa melihat mata tajam sang kombes yang menatapnya dengan expresi yang tak dapat dibacanya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAg63GQe0X
"Seleramu memang benar-benar unik, Dik Prabu." kata Kombes Bambang Harjadi sambil memandang ke arah Savitri. Kembali terbentuk rencana di benaknya yang mungkin diberkati Ares, sang dewa perang yang memang digambarkan sebagai ahli strategi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqltuA7tOva
"Tentunya bonekamu ini sebanding dengan modal yang kamu keluarkan," katanya lagi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsq5I9tfXw
Prabu menjentikkan jarinya. Savitri segera menjatuhkan diri, merangkak ke arah sang tuan yang duduk di kursi di seberang sang kombes.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5P55CHJGj
Savitri kemudian berjongkok, mengangkangi sepatu kulit sang tuan yang duduk bertopang kaki lalu dengan patuh menggerakkan pinggulnya sehingga cairan vaginanya yang basah itu menjadi semir bagi kulit sepatu sang tuan yang berujar sambil tertawa, "Sangat sebanding, Pak. Sangat sebanding...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡre9IY5O3Ju
"Jadi bagaimana Pak? Semua proposal saya sudah Bapak terima kan. Ada hal yang ingin bapak tambahkan?" tanya Prabu pada KomBes Bambang yang wajahnya masih tetap tanpa ekspresi. Prabu sang pengacara kondang yang terbiasa menjatuhkan mental lawan pun tak berani bertindak gegabah dengan lelaki di hadapannya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZlqSnNbFb
Keduanya terdiam, hanya desahan dan erangan lirih Savitri yang kini sedang memoles sepatu sang tuan yang sebelahnya dengan vaginanya yang semakin basah itu yang mengisi keheningan ruangan pribadi Prabu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kod31HrDh
"Aku rasa proposalmu sudah cukup baik, Dik. Tinggal bagaimana kita menjalankannya sesuai rencana agar kita bisa menambah koleksi kegemaran kita masing-masing. Bukan begitu, Dik?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfWqvE6rlU
Keduanya tersenyum penuh arti. Ya. Pundi-pundi keduanya akan bertambah dengan rencana mereka....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyha9fonml
Prabu memandang ke arah sang kombes.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycxEK5RMOl
"Apa Bapak mau bermain dengan boneka baruku?" tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung sang kombes.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5zKmdVRMA
Kombes Bambang tersenyum. "Aku memang punya rencana untuk meminjam dia sebentar..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRewtu5pdct
Prabu tersenyum penuh arti, "Kalau begitu... silakan gunakan kamar tamu kami Pak... biar Bapak bisa lebih tenang." Dia mengajak sang KomBes ke arah satu kamar tamu mewah, sementara Savitri dengan patuh merangkak mengikuti kedua lelaki itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvoNTgb4zA
"Silakan Pak... selamat menikmati," kata Prabu, mempersilakan Kombes Bambang untuk menikmati bonekanya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtjS3FmpBI
Ketika sudah berada di depan kamar mewah itu, sang Kombes memandang sekeliling, lalu dengan santai ia mengeluarkan alat seperti remote control dari dalam saku celananya dan menekan satu tombol alat itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjLdG76NLc
Beeeppp!
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTapn3zMyH
crack... craaaccckkk... craaacckkk....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOTAzp7xcL
Terdengar letupan beberapa komponen listrik dari dalam kamar maupun sekeliling tempat mereka berdiri.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22U9LiL6VN
"Akan aku ganti semua alat penyadap dan kamera pengintaimu Dik Prabu..." kata sang kombes dengan tenang sambil mengambil kekang Savitri, lalu menutup pintu kamar.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXzRNypcAX
Prabu tertegun. Setahu dirinya, alat seperti itu hanya dimiliki Bruce Wayne dalam film Batman... apakah alat itu benar-benar ada?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKUEHbQmAE
Namun ketika ia melihat bahwa ruang pengintainya berada dalam keadaan total shutdown, ia semakin yakin kalau ia tak bisa bermain-main dengan Kombes Bambang Harjadi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxoVY8w2ul
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rT2ltIa70
Savitri/Thalia
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubpN3i6LQF
"Siapa namamu?" tanya sang Kombes sambil memerintahkan Savitri untuk kembali berdiri dan berputar pelan, memeperlihatkan seluruh tubuhnya yang sudah diubah total itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMkcC2XXXQ
"Thalia, Tuan..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfs0yia9BAi
"Nama yang indah... sayang kamu juga harus mengganti namamu yang dasarnya sudah indah, Savitri..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCqcRQtVsi
Savitri jatuh terduduk... matanya membelalak tak percaya.... Orang ini tahu....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bkgtQxOHM
Savitri menangis.....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQXBT9eir3
Sang Kombes membiarkan sang gadis menangisi nasibnya.... setelah ia tenang sang kombes kemudian berkata.
"
Apa kamu mau membalaskan dendammu pada Ryoko?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPjmHz9vgL
Savitri mengangguk dan berkata lirih... "Juga pada pelacur yang tak membuat aku disiksa seperti ini...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKxB7nvG8i
Sang Kombes menganggukkan kepalanya..."Kalau begitu... ceritakan semua yang kamu tahu.... dan aku akan memberimu kesempatan untuk menghancurkan mereka berdua...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBmnBipqQ8
Mata Savitri memancarkan secercah harapan... ia tau walaupun ia tidak bisa kembali ke kehidupannya yang dulu, setidaknya ia bisa menghancurkan hidup mereka yang telah membuatnya menjadi boneka seks seperti ini....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn06I61epOb
Namun bukan Kombes Bambang Harjadi namanya apabila tidak bisa mendapat semua yang diinginkannya. Dia tahu, sesudah diubah, keadaan mental Savitri sangat goyah. Dan dalam keadaan seperti itu, apapun perintah dan sugestinya akan diterima dan dilaksanakan. Sesudah memberi segudang janji kepada Savitri, sang petinggi pun meminta bayaran di muka. Savitri pun rela memberi apa saja kepadanya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyLNF7x7QT
Dan Savitri pun melenguh pasrah selagi Kombes Bambang menyodok-nyodokkan penisnya dengan kasar ke dalam mulutnya, perwira itu menikmati gesekan bibir lembut si boneka seks di kemaluannya. Pastilah Prabu telah meminta modifikasi itu juga. Dia mencoba membayangkan pelatihan apa yang telah diterima gadis itu, selagi Savitri menatap polos ke matanya. Bibir merah Savitri mengelus senjata sang kombes yang segera menembak, dan gadis budak nafsu itu tak membiarkan satu pun peluru yang ditembakkan lepas, semua masuk ke dalam kerongkongan dan perutnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZztAg8rFkW
Dengan kasar sang perwira lalu mendorong gadis itu sampai tersungkur telungkup di lantai, namun kedua payudara Savitri yang telah digembungkan secara artifisial itu membuat jatuhnya empuk, terdorong ke atas sampai menyangga sedikit wajahnya. Bambang Harjadi mendekati lonte yang tersungkur itu lalu mencolokkan jari ke kemaluan Savitri, memutar-mutarnya sedikit sambil memastikan bahwa gadis itu telah basah. Pantat Savitri bergoyang-goyang selagi digoda seperti itu. Sepasang payudara besarnya tergencet di bawah tubuh. Dengan segera Kombes Bambang merasakan senjatanya siap digunakan lagi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF0vWQf1BW
Sekali lagi pemrograman “Thalia” beraksi ketika Savitri malah meraih ke belakang dan membukakan celah kewanitaannya bagi laki-laki di belakangnya itu. Dan sang perwira menyambut baik tawaran dari perempuan yang telah dijadikan boneka seks itu. Dia langsung mencengkeram kedua sisi pantat Savitri dan menusuk vaginanya yang dibukakan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3e1NLiakRc
Bambang Harjadi menyetubuhi Thalia dengan gencar, mengacak-acak kewanitaan si boneka seks. Buah dada raksasa Thalia bergoyang maju mundur selagi kedua lengannya ditelikung ke belakang dan ditarik agar dia dapat ditusuk makin dalam. Persis ketika hendak mencapai klimaks, sang perwira mencolok lubang dubur Thalia dengan jari, membuat Thalia tersentak. Sambil tersenyum penuh kemenangan Bambang Harjadi merangsang lubang belakang Thalia sambil menggenjot keras dan berejakulasi dalam rahim gadis mainan si pengacara itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrd0tv82tcT
Sang perwira langsung mencabut senjatanya dari liang kewanitaan Thalia yang penuh sperma dan menyuruh Thalia berbalik badan. Wajah Thalia tetap berbinar ketika Kombes Bambang menyuruhnya membersihkan senjata yang baru menembak dalam vagina itu dengan mulut. Selagi Thalia menjilati dengan patuh, sambil memandangi laki-laki yang baru menyetubuhinya, Bambang Harjadi membayangkan perempuan lain.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgWBcfcNcO
Juanisa.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSmQvFRP6L
>>>>
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRQD3PzJvP
Malam itu, di kehangatan kamar Kombes Bambang Harjadi...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH38M9yApxG
Nisa
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpiRcr9FLT
Nisa duduk di kursi di hadapan meja sang Kombes. Tubuhnya hanya terbalut selimut setelah pergumulan liar beberapa saat sebelumnya, sementara sang Kombes berada di kursi empuk, mengepulkan asap cerutu, menghirup kopi hangat, dan membaca surat kabar yang kemudian dilemparkannya ke hadapan Nisa.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4S5hAK94o
“Savitri....” batin gadis itu....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsD3jVhZMCE
Dibacanya berita yang menyebutkan bahwa ada jaringan prostitusi yang melibatkan ribuan gadis dari berbagai kalangan, termasuk seorang penegak hukum....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqIsssLqtt
Nisa memandang sang bapak yang matanya menatap tajam ke pada dirinya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtC681xYX3
"Sudah waktunya, n'Duk," kata sang Kombes pelan. "Apakah kamu bimbang?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Qsez8zb6M
Nisa memahami pertanyaan pengayomnya itu. Dari semua penyamaran yang sudah dilakukannya, tugas kali ini yang memang membuat ia mengorbankan jiwa dan raga. Dirinya benar-benar berubah... ia memang menjadi pelacur bagi Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43jBfe2XvH
Ia mengasihi Ryoko... kebaikannya... kepercayaannya....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3H94GbuL6F
Juga tak bisa dipungkiri, tubuhnya kini terbiasa dengan pemuasan nafsu, merasakah tubuh telanjang berbagai laki-laki yang tak dikenal berdekapan dengan tubuhnya, merasakan kelelakian mereka memasuki relung tubuhnya....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhey5NWjbyd
Namun ketika ia menatap mata tajam sang Kombes, kesadarannya seakan pulih. Dengan tegas ia menjawab.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLMSt41mhb
"Pengabdianku untuk Bapak."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwFgOY6eZb
Sang Kombes tersenyum. Skema serangan diatur....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIKuUrS8HB
Dinginnya marmer lantai kamar sang Kombes tak menghalangi keliaran percintaan kedua insan itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JgI8tw21W
>>>>
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvIHARs8Df
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEOhUVMhYl
Ryoko
"Good job, Irina... aku semakin yakin kalau kamu mampu," kata Ryoko ketika Nisa berbincang dengannya di villa mewah tempat mereka biasa mengucilkan diri. Tubuh keduanya berpelukan erat di depan perapian, keringat di tubuh mereka memantulkan cahaya perapian yang temaram, keringat hasil persetubuhan keduanya yang sangat erotis dan sensual itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJmbAOfCn3
Beberapa saat sebelumnya mereka berpagutan, tangan saling meremas tubuh masing-masing, lidah mereka saling menjelajah, mereka saling merangsang, mengoreki vagina... menjilati anus... memberi stimulus.... dan merasakan nikmat orgasme yang datang silih berganti.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qMUpNF9r7
Ryoko memang melihat sesuatu di diri Irina yang ia tau bisa diandalkan, keberaniannya, nalurinya... dan dengan bimbingan yang diberikannya, kini Irina telah mampu mencari seorang klien yang sangat berkelas, seorang pengusaha yang sangat dekat dengan sejumlah petinggi... dan untuk service kali ini ia akan ikut terjun melihat Irina menjalankan bisnis...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmH2qLdObG
>>>>
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeKEJtdcdP
Nisa memang bermaksud membuat Ryoko makin terikat dengannya. Oleh karena itu Nisa memanfaatkan sebaik-baiknya keterbukaan Ryoko dengan dirinya, termasuk dalam seks.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDR9Tw1xtd
Namun dia kadang merenung, apa sebenarnya hubungannya dengan Ryoko sekarang. Kini mereka berdua telah sering saling cumbu, saling memberi kenikmatan, atau menikmati laki-laki yang sama berbarengan. Ketika sekarang dia terkulai lemas dalam pelukan Ryoko sambil menceritakan bagaimana dia telah memikat sang pengusaha, itu sudah bukan percakapan biasa antara atasan dan bawahan lagi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJnEBFq1zy
Nisa
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWClznjI70
Tapi bisnis tetap bisnis. Dan sang pengusaha itu telah membuat Ryoko makin kaya beberapa ratus juta rupiah dari booking fee Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCzPXtGWJ3
“Dia punya ide-ide gila…” Nisa mulai berkata. “Dia pengen lihat live show, pengen lihat aku main sama cewe lain, pengen lihat aku di-gangbang teman-temannya… Dan dia pasti bakal bayar berapa aja yang kuminta.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdulE7T8Pp
“Jangan sampai lepas kesempatannya, Irina…” Ryoko membalas sambil membelai rambut Nisa.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkY2rBbwGCI
“Mmmhh… jadi kita setujuin aja?” ujar Nisa sambil mendesah manja.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwA3Q4ToJu
“Iya dong… Kamu bisa kan menuhin semua permintaannya?” kata Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ935tOgjCeR
“Yang sama cewek lain itu…” kata Nisa, “…emm… kalau sama kamu, kamu mau nggak?”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkuuA38WYR
Ryoko terdiam. Sudah lama sekali dia tidak turun sendiri. Dia berpikir selagi Nisa menggerayangi dan menciumi tubuhnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZyY5tiKsW
“…ahh… aku pengennya sama ka-muu…” pinta Nisa manja sambil mengulum telinga Ryoko. Ryoko mulai terpancing.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr7NOfaXqW
“Dia bisa bayar berapa sih paling mahal…?” tanya Ryoko, berusaha tetap memikirkan bisnis di tengah godaan Nisa.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAwfdB2Cpz
“Aku rasa kalau kita minta Porsche atau Ferrari juga bakal dikasih sama dia,” kata Nisa sambil mengedip genit.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWANO70lE0m
“Boleh juga…” kata Ryoko, sambil dia kemudian kembali menggeluti Nisa yang terus menggodanya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcrYPd1N3x
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwO6FhQguh
Malam berikutnya, di satu restoran.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHmG7Q2Zn6
"Selamat malam, Pak Masno... perkenalkan ini kolega saya, Ryo..." kata Irina sambil memperkenalkan Ryoko pada lelaki nyaris botak bertampang mesum itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjB4t8Pr5Wj
"Selamat malam, Mbak Ryo... saya Masno. Senang rasanya saya berkenalan dengan anda."
Ryoko tersenyum. Ketiganya kemudian terlibat percakapan ringan sebelum mereka menuju inti pembicaraan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1IAWe8X5Q
"So, Irina... seperti yang saya pernah sampaikan dulu, apa Mbak Ryo ini bersedia melakukan apa yang saya utarakan dulu?" tanya Masno.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRM7j3Rxez
Ryoko tersenyum lebar, memandang ke arah Masno dan berkata, "Boleh saja."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONk45adOnF
“Kalau begitu kita atur waktu dan tempatnya bersama teman-teman yang lain ya…” kata Masno.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAgF5mlUyu
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTFTeTX2ND
Masno adalah langganan Irina. Dia seorang pengusaha impor mobil mewah. Untuk meraup untung lebih banyak dia menggunakan jalur “bebas biaya” yaitu berkolusi dengan sejumlah staf kedutaan asing dan orang departemen untuk memasukkan mobil mahal tanpa perlu membayar banyak uang untuk negara karena mobil-mobil itu dicatat sebagai pesanan diplomat asing. Jalur itu relatif sulit ditembus hukum karena perwakilan negara lain memiliki kekebalan diplomatik dan segala urusan mereka tidak mudah diotak-atik aparat. Masno mengajak sekongkol sejumlah ekspat dari negara-negara kecil dan kurang terkenal karena mereka kurang diawasi dan kadang kurang dibayar oleh negaranya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeamz6VOgQ
Untuk melancarkan bisnis Masno royal meng-entertain teman-temannya. Dan akhir-akhir ini Irina jadi “piala bergilir” bagi sejumlah laki-laki berbagai bangsa. Namun Irina tak lupa akan misinya. Polwan yang menyamar itu tahu Masno punya kesukaan tertentu dalam seks: dia suka menonton orang berhubungan seks sekaligus suka juga ditonton. Jadi pada suatu kali sesudah menyervis Masno, Irina memberi usul mengadakan pesta seks kepada Masno. Ajak semua temannya bareng, nanti Irina akan melayani mereka semua. Dan, untuk membuat Masno makin tertarik: Irina akan mengajak seorang teman perempuan yang terpercaya untuk mendokumentasikan pesta seks itu. Sekaligus bonus show lesbi antara Irina dan teman perempuan itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAw4QSsnvzO
Maka, pada suatu Jumat sore…
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uKY8o9k7l
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8Ak95wUyT
Pesona kedua perempuan yang datang ke yacht mewah Masno memang tak bisa ditolak. Mereka sudah memukau sejak turun dari mobil dan melangkah di dermaga menuju kapal kecil itu menghampiri Masno dan tiga temannya. Keempat laki-laki itu langsung ngiler melihat Irina dan Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44ghGyA1nR
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BhAOnMtsv
Ryoko si “geisha madame” tampil dengan kimono biru hitam selutut dan rambut ditata konde kecil di atas kepala dengan dua tusuk konde. Wajahnya yang alami putih tampak segar dengan pemerah pipi; eyeliner dan lipstik merah memperdramatis penampilannya. Irina serba pink: blus transparan pink dan dalaman tube top pink juga, rok mini ketat, ditambah stoking warna gelap dan sepatu hak tinggi warna hitam. Riasannya lebih tebal, dengan smokey eyes dan lipstik merah darah. Rambutnya kini mencapai sedikit di bawah bahu, menjuntai dengan ujung bergelombang, diwarnai coklat. Keduanya membawa koper kecil beroda; akhir minggu itu akan dihabiskan di atas kapal. Ryoko membawa peralatan dokumentasi dan pakaian secukupnya. Irina membawa “pakaian kerja”: beraneka kostum dan perlengkapan sesuai permintaan Masno dan teman-temannya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbi22DOKsWP
“Tantangan” Irina kepada Masno untuk mengadakan pesta seks dijawab oleh sang importir. Dia menyanggupi saja ketika Irina meminta bayaran salah satu mobil mewah impor bekasnya, yang dikatakan “supaya teman saya mau”. Tentu saja Masno tak hendak menikmati Irina sendirian. Kesempatan itu juga dia gunakan untuk urusan bisnis. Tiga orang laki-laki lain hadir di sana, untuk deal terbaru Masno.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggyz2sZhNP
Di dalam yacht itu empat laki-laki dan dua perempuan saling mengucap selamat sambil bersulang, mengadu gelas-gelas berisi wine sebelum kemudian menenggak habis isinya. Para laki-laki itu sedang bahagia, sesudah deal bisnis dengan Masno yang menguntungkan semuanya. Sekarang tinggal menikmati hiburan istimewa yang disediakan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdCVZ4MzB2
Ketiganya teman-teman sekongkol Masno dalam bisnis impor ilegal mobil mewah. Yang pertama Rozi, berumur lima puluhan dan berambut kelabu, seorang pejabat tua yang kenyang mengorupsi anggaran terkait kerjasama luar negeri; “kenyang”-nya itu mungkin menyebabkan perutnya yang gemuk. Dua lainnya adalah orang asing, staf kedutaan dua negara sahabat: Kim Leng, dari satu negara Asia Tenggara, dan Javad, dari negara Asia Barat. Kim Leng bertubuh pendek, kecil, dan botak, sementara Javad tegap dan brewokan. Keduanya empat puluhan. Negara asal Kim Leng terhitung miskin sehingga para diplomatnya tidak dibayar besar; itulah yang membuat dia mau membantu Masno. Sementara Masno mengenal Javad sebagai seseorang yang suka kenikmatan, yang dilarang keras di negaranya sendiri.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhYVj6eGX5
Kenikmatan berupa makanan lezat dan minuman beralkohol sudah tersedia, dan perempuannya… Masno tidak segan-segan keluar banyak.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a1rj64p4m
“Gimana, enak kan, Bapak-bapak? Oh ya kalian udah pada kenal sama Irina kan?” kata Masno.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcN8Otb3G7Q
“Hahaha, iya dong!” kata Rozi. “Terakhir dua bulan lalu, ya, Irina? Habis itu aku sakit pinggang seminggu! Huahahaha!!” Kim Leng dan Javad cengar-cengir. Keduanya termasuk staf lama sehingga tidak canggung berbahasa lokal. Dan keduanya juga sudah pernah mencicipi Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfDoPXQD6b
“Irina paling tahu kita semua,” celetuk Kim Leng. Masno menimpali, “Hei, Irina, tunjukin sama kami dong apa yang kamu kasih sama Pak Rozi waktu itu!”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJnhLBeqSF
Irina pura-pura mengeluh dan mendesah, lalu menengok ke Ryoko yang diperkenalkan kepada keempat laki-laki sebagai “Ryo”.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRx39NnXuFK
“Ayo, Irina!” Javad ikut-ikutan. “Tunjukin lagi buat kami!”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTR24sE5fo
Irina bergerak pelan dan menggoda, lalu membuka blus transparannya sehingga kemben di bawahnya terlihat. Kemben itu perlahan-lahan dipelorotkannya, mengungkap bagian atas sepasang payudara yang kencang sempurna. Keempat laki-laki tak ada yang tak memperhatikan keindahan itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKNElhgHT2
“Fantastic,” kata Javad sambil dia meremas satu payudara Irina yang masih setengah tertutup.
Irina menengadah sedikit dan merintih lirih. Ryoko di sebelahnya, mengagumi keahlian dan akting anak buahnya yang terpercaya itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTcpPE6mhy
“Kiss me babe,” kata Javad sambil mendekatkan wajah brewokannya ke wajah Irina. Irina menurut dan menyodorkan bibirnya untuk dicium bibir Javad. Lidah keduanya saling bergulat dalam mulut. Sesudah semenit, keduanya berhenti untuk mengambil nafas. “Mau cium yang lain?” tantang Javad.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdh91gNrbQ
“Oi, sabar, sabar,” Masno memotong. “Nanti acara utamanya sesudah makan ya?” Javad tampak kurang senang tapi tak mempermasalahkan. Irina lalu membetulkan lagi posisi kembennya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXsnZ0AvJG
Yacht bergerak meninggalkan dermaga. Mereka tak menuju ke mana-mana, hanya melaut demi privasi yang lebih besar. Semuanya merasa aman... tak tersentuh...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92Kz1i7aPi
Makan malam di atas kapal berlalu begitu saja, dan ketiga teman Masno lebih menunggu-nunggu hiburan utama. Irina memesona keempat laki-laki di sana dengan kecantikannya. Dia menggoda mereka semua; Rozi tak bisa menahan tangannya untuk tidak mengelus-elus paha Irina di bawah meja. Ditambah lagi, wine membuat pikiran mereka makin panas.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZLnebypGM
Di yacht itu juga ada beberapa orang lain: seorang pelayan perempuan dan dua orang awak yang bertugas mengemudikan. Si pelayan membereskan makanan dan minuman lalu pergi dari kabin utama. Tatanan perabot di sana adalah meja datar rendah dikelilingi sofa di tiga sisi. Irina duduk di atas meja, di tengah ruangan. Semua laki-laki di sana sudah mengelus-elus kemaluan mereka yang mengeras di balik celana.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Vk0JuaaFt
Ryoko, seperti sudah disepakati sebelumnya, bertindak sebagai sutradara sekaligus operator. Dia menyingkir ke pojok ruangan, tempat ada sound system, dan di sana bertindak seperti DJ yang memutar musik. “Hadirin sekalian, kami tampilkan, Miss IRINAAA!!” serunya, berpura-pura jadi pembawa acara. Ryoko memutar musik club. Irina berdiri di atas meja mulai bergoyang seksi di atasnya. Dia membelakangi para penonton dan menggoyang pantatnya di depan muka mereka. Dia membiarkan Masno dan Rozi meremas-remas pantatnya. Dia menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh Kim Leng dan Javad. Masno merangkulnya dari belakang dan meremas dadanya. Rozi dan Kim Leng mengelus-elus pahanya. Javad yang paling tak sabaran sudah buka celana; Irina menggoda kejantanan Javad dengan pantatnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOCvTQPiXE
“Ryo, sinii,” Irina memanggil dengan manja. “Ayo main sama aku...”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G7mMSKWK2
Kedua perempuan itu kini telah begitu dekat secara seksual sehingga Ryoko tak ragu. Si germo maju dan bergabung dengan Irina di atas meja. Ryoko langsung merangkul dan mencium bibir Irina. Irina kaget dengan gerak cepat Ryoko namun langsung terbawa dan membalas ciuman itu dengan penuh semangat. Para laki-laki tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ryoko lalu bergerak ke belakang Irina dan memegangi tube top Irina. Pelan-pelan Ryoko memelorotkan kemben Irina. Nafas para penonton nyaris berhenti melihat sepasang payudara indah kencang dengan puting yang sudah keras.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8G6DZqdfz8
“Mmm~” gumam Ryoko. “Susu kamu bagus deh. Tawarin dong sama bapak-bapak.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNA5zS0wjpL
“Om, mau pegang nggaa~k?” kata Irina menggoda para laki-laki.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOF17dCkwG
Ryoko bergeser ke samping Irina sambil tersenyum nakal lalu memegang salah satu payudara Irina. Lalu dia menyorongkan wajahnya ke depan untuk menjilat kulit halus payudara si pelacur. Sambil dia melirik melihat para penonton yang ternganga. Irina terpejam dan mengerang lembut selagi merasakan lidah Ryoko membelai payudaranya. Desahannya makin keras ketika dia merasakan Ryoko melahap putingnya. Dia menggeliat selagi kenikmatan menjalar dari sana ke kemaluannya yang mulai membasah.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5udphzOjJ
“Enak?” tanya Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjbiQxVwoS
“Ahnn... enaak...” kata Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdZ0KWGKfr
“Eit, ga boleh keenakan dulu,” kata Ryoko sambil kembali ke belakang Irina. Dia lalu mengangkat rok mini Irina, mengungkap celana dalam si polwan yang menyamar itu. “Ingat kamu di sini buat apa. Kamu lagi apa di sini, Irina?” kata Ryoko sambil tangannya menyelip ke balik celana dalam ke klitoris Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzQAHjq6Jw
“Ahhh,” desah Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98dEyqZC97
“Ayo dijawab,” Ryoko mempergencar godaan ke klitoris Irina. “Lagi apa kamu di sini?”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOiUKVsDnF
“Lagi kerjaa...” jawab Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ME7FncMwh
“Kerja apa?”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6tFMhtpzO
“Jadi... melayani...” ucap Irina pura-pura malu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8zGSkeEWD
“Jadi LONTE!” kata Ryoko keras sambil melengkungkan jarinya dan menjolok lubang vagina Irina. “Ayo bilang gitu ke bapak-bapak.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJrcEukNBX
“Ahahh! Iya... Irina ada di sini jadi lonte...Ah!” Irina berkata sambil memeknya diacak-acak. Ryoko merasakan jarinya basah. Irina terangsang.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8Jvez0tH8
“AH... ah enak... Bapak-bapak... Irina di sini jadi lontenya bapak-bapak... NGH! Nggg! Memek... memek Irina enak...” Irina mulai meracau karena keenakan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIsOIurfQp
“Iya, Irina, kamu lonte... Artinya... Sebelum keenakan kamu harus ladenin bapak-bapak ini dulu! Kamu tahu harus apa kan?” perintah Ryoko sambil melepas tangannya dari kemaluan Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ9cvXOuxU
Polwan itu tersenyum kecil dan melangkah turun dari meja, menuju Masno yang duduk di tengah teman-temannya. Dia berlutut di depan Masno lalu menoleh ke Masno, lalu ke Ryoko. Masno mengerti. “Mbak Ryo, silakan mulai.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8gwnYASNs
Ryoko juga turun dari meja. Itu tanda baginya untuk tugas utama: sebagai juru kamera. Dia mengeluarkan handycam, menyalakannya, lalu memberi tanda jempol ke Irina. Irina pun mulai beraksi dengan membuka resleting celana Masno. Ryoko mulai memvideokan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2x4ecmv6K
Akting Irina sebagai bintang film porno amatir boleh juga. Dia pura-pura kagum dengan ereksi Masno yang sebenarnya biasa-biasa saja, lalu menggesek-gesekkan wajahnya dengan ekspresi mesum ke penis Masno sebelum kemudian memasukkan batang itu ke mulutnya. “Anj... Uah enak!” Masno sampai nyaris memaki merasakan hangat rongga mulut Irina di sekeliling burungnya. Satu tangannya bergerak untuk mencengkeram kepala si pelacur.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvbytdJ9uA
Yang paling tua di antara mereka, Rozi, berdiri dan mendekati Irina di lantai ruangan. Dia sudah gemas ingin menggerayangi Irina dari tadi. Sementara Irina menyetubuhi kemaluan Masno dengan mulutnya, Rozi menciumi punggung Irina sambil melepas celana dalam Irina untuk mengusap-usap vagina. Kim Leng sudah buka celana dan mengocok kemaluannya sendiri. Irina mengulum kantong pelir Masno, sementara Javad yang juga sudah tak bercelana berlutut di belakangnya sambil menggesek-gesekkan senjatanya—paling panjang di antara semua orang di sana—ke belahan pantat Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEaWQ8iIfP
Ryoko memvideokan itu, dan memancing Irina: “Irina, ayo bilang, ‘Om, entot aku dong.’”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PF5v25KGz
“Om, entot aku doong,” kata Irina.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzfeHpFHcS
“Bilang itu sambil nyepong,” perintah Ryoko lagi. Irina kembali mengulum kejantanan Masno sambil berkata dengan tak jelas, “Mmom mnfopp agf don.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHVVL2rbxa
Masno tak tahan mendengar kata-kata nakal Irina. “Ahh aku mau crot!” serunya “Telen yah!” Dia pun orgasme selagi kepala burungnya digenggam Irina dengan bibir. Irina menampung semburan-semburan peju Masno. Yang terakhir mendarat di mukanya karena Masno menarik keluar penis dari mulutnya. Irina tak menghindar.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGaNertbsy
“Tunjukin ke kamera,” kata Rozi sambil mengarahkan wajah Irina ke kamera video Ryoko. Irina membuka mulut lebar-lebar, memamerkan genangan putih dalam mulutnya, yang kemudian dia telan seolah-olah makanan lezat. Sisa peju masih menempel di wajahnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqexu6T9l9q
Masno yang puas menyingkir untuk memberi kesempatan kepada teman-temannya. Rozi bersiap. Irina mau menyeka sperma yang masih ada di mukanya tapi distop Ryoko. “Biarin aja itu,” kata Ryoko, “Aku suka ngelihat kamu habis dipake...”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuZAtehnlb
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVsYYEUi8p
Sepanjang malam Irina melayani empat laki-laki itu, sampai semuanya tertidur keletihan. Dan pagi berikutnya, sarapan disediakan bagi semuanya dengan suguhan hiburan berupa tayangan video aksi Irina malam sebelumnya, hasil syuting Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeJZJdQ2gn
“Aku nggak cuma pelacur sekarang... aku jadi bintang porno juga...” Irina membatin sambil bersandar lemah ke Ryoko, sementara Ryoko mengelus-elusnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fejxxmoJ0
Yang tak Irina ketahui, film pornonya tak hanya ditonton di atas perahu mewah itu...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qPET6YLY5
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPh3zPnjXK5
Adegan yang tampil di layar adalah Irina yang mengangkang di atas tubuh telanjang seorang laki-laki setengah baya yang telentang. Kemaluan Irina menjepit erat penis laki-laki itu selagi bergerak naik turun, dan ekspresi mesum Irina tertangkap jelas di kamera.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkz6A4fAra
Penontonnya seorang laki-laki setengah baya juga, juga telanjang, hanya saja posisinya berbeda. Ia tegak, sementara perempuan muda yang disetubuhinya-lah yang telentang. Tubuh gadis itu tergeletak pasrah di atas kain batik yang tadi membungkus tubuhnya, sementara si laki-laki menyetubuhinya dengan acuh. Perlahan dia menggenjot, tanpa memandang ke mata pasangannya. Perhatiannya fokus ke TV di kamar yang menayangkan sang aktris film porno amatir yang ditontonnya, Irina. Dia mengagumi kecantikan Irina, juga betapa Irina menghayati perannya. Dia terpikir mengenai seorang aktor asing yang berperan sebagai seorang penjahat psikopat, yang begitu tenggelam dalam perannya sehingga sesudah filmnya selesai sang bintang terperangkap dalam perannya, sehingga menjadi resah dan gelisah tak terkira hingga akhirnya tewas akibat mengonsumsi obat penenang berlebihan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcmGGSHeFn
Seperti itulah efek yang dia lihat terjadi pada Ipda Juanisa...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBug6SkZkhH
Gadis yang disetubuhinya menjerit lemah, G-spotnya menyerah karena dihajar dengan intens dan memutuskan untuk meledakkan orgasme. Si gadis dalam hati bersyukur karena tuannya masih mengingat dirinya, meski akhir-akhir ini lebih sering bersenggama dengan perempuan dalam film itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0w3RRokpN
“Anhhh...! Ndoro... saya... keluar ndoroo...”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqdntQGvQp
Sang laki-laki, sang perwira, tampak tetap acuh meski si gadis, si pelayan, menggeliat-geliat keenakan di ujung kejantanannya. Setelah geliatnya berhenti, barulah dia menengok ke bawah, tetap acuh, ke wajah si gadis yang baru dilanda kenikmatan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAKA7O83tq
“Aku juga, Nduk,” katanya singkat.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSxa5HSA8i
“Keluarin di dalam saya saja, Ndoro...” pinta si gadis pasrah.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡql2UO51BqM
Sang perwira menembakkan benihnya dalam kewanitaan si pelayan. Tembakannya berkali-kali dengan banyak peluru, dan si gadis merasakan kehangatan memenuhi bagian dalam. Pada saat yang sama Irina di layar tampak sedang membuka lebar kemaluannya yang juga baru menerima semburan peju lawan mainnya, dan dengan cabulnya dia membiarkan cairan putih di sana mengalir dan menetes keluar.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQ19CDzdZm
Telepon berbunyi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvyfRJayDr
“Siapkan penyambutan,” kata si laki-laki. Dia lalu menghubungi orang lain.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPXb4DzYfp
“Dik Prabu, apa dik Taufiq sudah nonton kiriman saya?”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccLvyY7O6x
Suara di telepon menjawab, “Sudah Pak Bambang. Sekarang Taufiq lagi, emm, reunian sama mantan anak buahnya. Savitri.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWtWYmRzFV
Kombes Bambang Harjadi mendengar suara tawa di teleponnya, lalu mendengar desahan perempuan. Dia ingat, itu desahan Thalia alias Savitri, yang kiranya sedang disuguhkan Prabu kepada mantan atasannya, seorang tokoh media.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x2TmO2GxL
“Kalau begitu tolong kasih tahu dik Taufiq ya dik Prabu. Semoga berkenan untuk meliput berita besar ini.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAp8KeQTBIH
Bambang Harjadi menutup pembicaraan. Di depannya tergeletak seorang perempuan dengan paha mengangkang dan rekahan basah. Dan mau tak mau dia pun merenung mengenai perempuan-perempuan dalam hidupnya akhir-akhir ini...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5eYx5fu08
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczhWsjpHrx
Pelabuhan, tengah hari
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmc8sGiuDN
Bunyi peluit kapal menembus udara selagi satu yacht kecil mendekat ke dermaga. Beberapa orang pekerja di dermaga tampak siap menyambut yacht itu, yang pulang ke pelabuhan membawa sejumlah penumpang yang sudah puas berpesta. Seorang awak kapal melempar dua utas tambang ke dermaga, dan orang-orang di dermaga mengikatkan tambang itu ke pasak-pasak baja sehingga mengamankan kapal. Tak lama kemudian para penumpang mulai keluar dari kapal. Masno adalah yang pertama kali turun ke dermaga, lalu Rozi, Kim Leng, Javad.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5v2ylDXOqd
Baru saja dia menginjakkan kaki di lantai kayu dermaga, Masno tiba-tiba ditarik seorang pekerja yang tadi mengikat tambang yacht. “Polisi! Jangan bergerak, Anda semua kami tangkap!” Si pengusaha itu langsung diringkus. Para pekerja di dermaga, yang sebenarnya polisi yang menyamar, langsung berlompatan menaiki yacht dan berusaha menangkap yang lain-lain. Petugas-petugas berseragam juga bermunculan. Rozi dan Kim Leng langsung diringkus dan diborgol. Javad yang berada paling belakang, di pintu kabin, langsung berbalik dan berusaha lari, tapi dua orang polisi dengan cekatan menubruk dan meringkusnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vXG6NjYG1
Mendengar ribut-ribut, Ryoko dan Nisa di dalam kabin tersentak.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfbuTAToJD
“Ayo lari!” seru Ryoko sambil menarik Nisa dan menuju sisi lain kapal. Saking gesitnya Ryoko, Nisa belum sempat bereaksi. Gerakannya seolah dia sudah punya refleks untuk mencari jalan kabur secepat mungkin.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnlnlE14sY
“Berhenti!” Ketika Ryoko membuka pintu kabin, terdengar teriakan dari seorang polisi yang berposisi dekat sana. Sialnya, si polisi berada di posisi yang kurang menguntungkan—di balik pintu, sehingga Ryoko justru menggebrak pintu keras-keras untuk menghantamnya. Si polisi terhuyung, dan waktu beberapa detik itu cukup bagi Ryoko untuk keluar dan sekalian memanfaatkan ketidakseimbangan si polisi untuk menjatuhkannya ke dalam air.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAFzw1Uu9a
“Ayo ikut aku, Irina!” seru Ryoko sambil melompat turun ke cabang dermaga di sisi lain yacht. Jelas Ryoko berusaha kabur. Irina mengikuti.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwu4E0gX4L
Sudah waktunya, n’Duk.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPLhQf3W7l
Nisa melihat punggung Ryoko di depannya. Dan terpintas di benaknya betapa Ryoko telah begitu baik pada dirinya beberapa bulan ini. Juga berbagai kenikmatan yang diberikan oleh Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibwDDO3g5b
Apakah kamu bimbang?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhbVolKETE
Kata-kata Kombes Bambang Harjadi pun teringat. Demikian pula sumpahnya terhadap pekerjaannya yang sejati.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgMrUEMr80
Polwan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSYWvoMbV8
Dan tugasnya adalah menegakkan hukum.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1SV9etXWV
Nisa menerjang Ryoko dari belakang. Keduanya jatuh berdebam di lantai kayu dermaga. Ryoko terkaget menyadari siapa yang menjatuhkannya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDoeFZzfCK
“IRINA??!!” jeritnya. Namun dia segera berguling menghindar ketika melihat tangan Nisa berusaha menelikung.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74VV0Ka9wq
“Jangan melawan,” Nisa mencoba memperingatkan. Beberapa polisi mendekat.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBgyKrT2SL
“Kamu...” Ryoko akhirnya menyadari rahasia Irina...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KASqonSXh
“ANJIING!!”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWRNoskTUg
Ryoko yang posisinya sudah terpojok itu menggila. Secepat kilat tendangannya mengincar wajah Nisa; nyaris wajah Nisa memar apabila dia telat menghindar. Nisa balas memukul, dan Ryoko menangkis. Nisa akhirnya mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuan bela diri Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6mdPA8TO6
Namun entah kenapa, para polisi di sekitarnya lebih sibuk dengan Masno dan kawan-kawan serta mengamankan awak yacht. Tak seorang pun maju membantu Nisa meringkus Ryoko. Dia berjuang sendiri.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5XVW0Ob4P
Ryoko kembali melancarkan tendangan ke arah pinggang Nisa, dan kali ini Nisa telat menghindar. Dia roboh dan Ryoko langsung menerkamnya. Emosi menguasai Ryoko sehingga serangan berikutnya yang mengenai Nisa adalah tamparan ke wajah.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNi2TxHC2jr
“Kenapa?! Kenapa mesti KAMU??!!” jerit Ryoko selagi dia menjambak Nisa. Bibir Nisa berdarah ketika satu lagi tamparan keras Ryoko mendarat di sana. Dan Ryoko juga menarik bajunya. Ketika itu Nisa mengenakan blus berkancing dan rok pendek.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2vp8bGbF0
Kelengahan akibat emosi itu bisa dimanfaatkan Nisa. Sodokan lututnya ke perut Ryoko membuat dia bisa menyingkirkan Ryoko dari atas tubuhnya. Cepat-cepat dia berusaha berdiri lagi, menyeka darah dari bibirnya, sambil berusaha mengambil nafas. Dia merasa beberapa utas rambutnya tercabut ketika Ryoko tadi menjambak, dan hampir semua kancing blusnya sudah copot.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWemq8Btls
Nisa menatap mata Ryoko yang kini menyorot penuh kebencian. Ryoko tak punya pilihan lagi, dia menerjang duluan. Nisa menghindar dan berhasil mengarahkan tendangan ke pinggang Ryoko—tapi ternyata tidak kena! Yang terjadi malah sikut Ryoko menghajar ulu hatinya, membuat Nisa menjerit kesakitan. Dan mendadak tubuh Nisa terangkat... Ryoko membantingnya ke lantai!
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoL87fLTZvg
Nisa kesal kepada dirinya sendiri selagi dia terkapar di lantai dermaga. Memang, penugasan penyamarannya selama berbulan-bulan membuat dia kurang latihan. Dan kini lutut Ryoko mendesak perutnya sementara si germo mencekik lehernya. Tatapan tajam Ryoko seolah ingin menusuk menembus mata dan kepala Nisa selagi Nisa susah payah menahan tangan Ryoko menghentikan nafasnya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHy6MKV704K
Dan di sudut mata si germo menitik air mata, kesedihan karena dikhianati seseorang yang sungguh-sungguh ia anggap dekat, seperti adik sendiri, bukan barang dagangan seperti perempuan lain yang ia jual...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFHJzyA4CV
“IRINAAA!!” jerit Ryoko, ketika pergumulan mereka berdua dihentikan oleh para polisi yang akhirnya turun tangan. Bersamaan dengan itu sejumlah kilatan kamera mengabadikan Ryoko dan Nisa yang sedang dipisahkan oleh para polisi. Nisa kelelahan, berantakan, tak peduli dia sedang difoto dalam keadaan baju acak-acakan. Para wartawan itu datang atas petunjuk komandan polisi setempat mengenai penggerebekan, namun yang awalnya mereka kira kasus biasa ternyata sesuatu yang sensasional. Apalagi mereka sudah diberitahu mengenai satu video terkait penangkapan itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMUlXsQNdO
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl8Uj9M9OPN
Di tempat parkir pelabuhan, jauh dari hiruk pikuk keramaian polisi dan pencari berita...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ynko6KTLx
"Dik Prabu, satu penghalang sudah kita singkirkan. Rencana kita berjalan mulus. Selamat," kata Kombes Bambang Harjadi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28dA48OCD1
"Semua hanya bisa terlaksana karena bapak juga," balas Prabu, si pengacara.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHpYD5rwQ8
“Bagaimana dengan Savitri?” tanya sang Kombes.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tGzd85fWe
“Kebetulan teman-teman saya di Bangkok bersedia ‘mengurus’ dia,” kata Prabu. “Sayang juga harus menyingkirkan dia. Tapi kita tinggal beli mainan baru, kan? Lagipula kalau kangen kita tinggal terbang ke sana dan datangi club tempat dia disimpan.”
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqm0U7o6cZ
Keduanya terbahak dan pergi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6pCN49Msh
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFzNuPaqZU
"ANAK DURHAKA! PELACUR! LONTE! BIKIN MALU KELUARGA!"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KUkPN1xMV
Juanisa hanya bisa terdiam. Ia tidak menundukkan kepalanya seperti kebanyakan wanita yang sedang menghadapi cacian seperti itu, terlebih yang datang dari orangtuanya sendiri.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXSIGa5xH9
Ia hanya diam, ia tak lagi mendengar bentakan dan teriakan ayahnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04tm7KAIxr
Ia tak lagi mengindahkan telunjuk sang ayah yang mengacung menghukum dirinya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5KBonu2sp
Ia tak lagi memandang sosok sang ibu yang terisak, terduduk di tengah rumah mereka yang sederhana itu....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8xo7eIMcp
Ia seakan kosong... hanya sebuah mortal shell tanpa jiwa...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9ZajXCmyj
Lemparan koran dengan isian berita penggerebegan bertebaran di sekitarnya... mengenai wajahnya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzkcM1R56i
Ia tak lagi perduli...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmMBbmRjLG
Isi berita yang jelas sangat berbeda dengan kenyataan yang ada...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFv6mAbnrYI
Pelacur yang sakit hati membalas dendam pada sang germo!
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69CvD1HE2J
Pelacuran kelas berat terbongkar: seorang pelacur mengakui semuanya...!
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOMMXOpPD1
Dan siapakan pelacur itu jika bukan dirinya yang dimaksud.....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7n41fr9NzB
Pemberitaan media yang mengumbar habis jati dirinya, yang jelas dibocorkan oleh Savitri membuatnya tak lagi bisa berkutik...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8WUBerSe0
Dan bukan hanya telunjuk sang ayah...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVTwlzR3CA
Keluarga besarnya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUhltVMoyr
Para bibi yang memang dari dulu mencibir kecantikannya…
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnVtSNSPpm
Para paman yang merasa diri mereka sangat suci, walau kenyataannya mereka juga sering bermain gila di belakang istri-istri mereka...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvfDgtzAvr
Para sepupu....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnISIFvQv9A
Juanisa hanya diam....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49jMhGWcwQ
Pikirannya menerawang....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QWKkN520s
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplz72BCuuX
"Saudari saksi... apakah Anda benar bernama Juanisa Putri?" tanya ketua majelis hakim yang memimpin sidang atas terdakwa Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcyN35UmkE
Juanisa langsung mencelos mengetahui adanya kemungkinan kalau semua pengorbanannya menjadi sia-sia. Ia melihat sosok Prabu yang duduk di deretan pembela yang disewa Ryoko.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLqlrMP90j
"Ya benar, nama saya Juanisa Putri," kata sang gadis yang berusaha tenang walau hatinya begitu berkecamuk.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTDbdvrWFn
"Pekerjaan anda adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7NhFbesr0
"Benar."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3g3LfZgCXo
"Pangkat anda?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDmrERda6e
"Inspektur dua."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkeXkmfqyn
"Apakah anda mengenal terdakwa Faria Rosalin?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKG8z5459h
Mata kedua wanita itu bertemu... satu dengan tatapan ingin membunuh dan yang satu kini nampak kosong...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iaP9C82D3
"Ya saya mengenal terdakwa dengan nama Ryoko..." katanya pelan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFsgEzugqc
"Apakah anda mengetahui pekerjaan terdakwa?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHSSfZ6otz
"Ya...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOqihD5Vn2
"Coba jelaskan di muka sidang mengenai pengetahuan anda akan pekerjaan saudari terdakwa."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVFO3xZaUd
"Faria Rosalin atau Ryoko berprofesi sebagai seorang mucikari yang melakukan praktik prostitusi," kata Nisa dengan suara yang sedikit bergetar....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqeCCdKiVF
Sang hakim memandang ke arah pembela.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRyeUduqNY
"Silakan jika Anda ingin menanyai saksi."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcQ8uoiPoa
Prabu mengambil mikrofon. Juanisa memandang tegang, Ryoko menampilkan senyum iblisnya. Persidangan sebenarnya sekarang dimulai.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeeagYFFiZ3
"Saudari saksi... Anda berkata kalau Anda seorang polisi wanita," kata Prabu sebagai pembuka. "Bagaimana Anda bisa mengenal begitu baik akan aktivitas terdakwa?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhL05Aly53
"Saya ditugaskan untuk menyamar dan menginfiltrasi kelompok Ryoko."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdeIpFgWyn
“Maksudnya Anda menjadi anak buah saudari terdakwa yang Anda sebut sebagai mucikari? Dengan kata lain Anda menjadi PELACUR?” Prabu sengaja menyebut profesi samaran Nisa itu keras-keras.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLl06zAHBy
“…Iya,” jawab Nisa dengan berat.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnXhuYziOQ
"Siapa yang memberi anda tugas?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mpyzjbXc5
Juanisa terdiam.... kelebatan nama muncul di kepalanya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0svhk9nFVY
"Komisaris Rasidi...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhw6VrhK4JU
"Sayang sekali, Komisaris Rasidi telah gugur dalam tugas di Papua, bukan begitu Ipda Juanisa?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6wjz6RiXX
Sang gadis tertegun. Bagaimana....?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadcPgAs5fU
"Tidak mungkin urusan sekaliber ini hanya diorganisir oleh seorang komisaris, dan Anda pasti mengetahui siapa yang mengorganisir operasi ini."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpv3qlaj1C
Tidak.... aku tidak bisa menjerumuskan Bapak.... beliau sangat berharga.... batin Nisa...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzErqxsL0d4
"Maaf, tapi atasan langsung saya adalah Komisaris Rasidi," jawab Nisa tegas.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ASVcUpLTK
"Kalau begitu saya bisa saja meragukan kredibilitas anda sebagai seorang saksi," serang Prabu lagi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkNy8ak7AU
"Dengan tewasnya Rasidi, kita tidak akan pernah bisa tahu apakah Anda memang ditugaskan atau Anda dengan sukarela menjadi anak buah terdakwa."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszPVJG7Eeu
Tangan Nisa bergetar ketika ia memegang mike...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcx6c7W68Db
Dan Prabu masih terus menyerang kredibilitasnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLR57hIz1kF
"Coba ceritakan bagaimana anda bisa sampai masuk dalam kelompok terdakwa."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgC24DfLLiL
Suara Nisa kadang tersendat, bergetar dan nyaris tak terdengar ketika ia harus kembali mengulang semua pengorbanan yang dilakukannya sehingga beberapa kali Prabu harus meminta Nisa untuk mengulangi detail yang ingin sekali ia lupakan...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24hm5XrSCj
"Saudari Nisa... berdasarkan keterangan Saudari, nampak jelas kalau Anda berinisiatif untuk masuk dalam kelompok terdakwa."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCikXUQ3Bp
"Tidak Pak... semua karena tugas," bantah Nisa terbata...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaClFgAe0gu
"Seorang polwan tentu akan mencoba beribu cara untuk menolak melayani lelaki seperti yang Anda lakukan namun tetap memiliki integritas dan determinasi dalam melaksanakan tugas," serang Prabu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTlk8dmAh8
"Tidak Pak... saya..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQmNNi13Wo
"Saya meminta catatan mengenai operasi ini dari kesatuan anda, dan tidak pernah ada surat perintah untuk melakukan pengintaian atau infiltrasi."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkMacGWtcU
Nisa terkesiap. Black ops? Tidak mungkin... Semua data jelas. Laporan tertulisnya lengkap....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5klWxFx7xC
"Sepertinya Anda sudah menggunakan kewenangan Anda sebagai abdi negara untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dan kemudian menggunakan kewenangan Anda setelah penggerebekan terjadi," cecar Prabu lagi.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKWBpCIDwR
"Tidak!" bantah Nisa. "Tidak benar... saya mendapat perintah... saya menjalankan perintah!"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwldJ54mp6
Nisa panik.. sebenarnya ini persidangan siapa?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdQSsPcH2g
Siapakah terdakwanya?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9uCzK5bf5
Kenapa semuanya menyerang dirinya?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMgAxWsWRX
Bahkan JPU dan hakim tak ada yang menghentikan cecaran Prabu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUf9ZXaFLV
Kenapa?
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dwqqrPlu3
"Kalau begitu di depan sidang pengadilan dan masyarakat yang menyaksikan, sebagai saksi yang telah disumpah untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya... Jawab!"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ108p6vNxxW
Nisa terdiam..
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZpc4uiPbT
"Apa Saudari mendapat bayaran dari pelayanan yang Saudari berikan pada para lelaki hidung belang itu?"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLReCczk2hU
Kini Nisa tak lagi bisa duduk tegak... kepalanya tertunduk dan ia mulai terisak.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ALarWwZuO
Ketua hakim berkata, "Harap Saudari menjawab pertanyaan tersebut."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFr5Lrbj2P
Nisa terisak, dengan terbata ia menjawab…
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivsLaWHl2A
"I... Iya yang mulia... saya mendapat bayaran dari para lelaki yang saya layani...."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRylkrGxM7K
"Nah sekarang setelah kenyataan terungkap di ruang publik," lanjut Prabu tanpa memberi kesempatan Nisa untuk menarik nafas, "jelaskan bagaimana jaringan terdakwa beroperasi..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqT2UmNy0Cs
Maka dengan gamblang Nisa yang merasa harga dirinya sudah sangat dijatuhkan menjelaskan apa yang ia alami selama menjalani 'profesinya' di bawah asuhan Ryoko. Bagaimana proses perekrutan, pembagian tugas, pemilihan klien... tipe pelayanan yang diberikan...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUPMF1A1dO
Dan dengan pertanyaan Prabu yang meminta rincian tipe pelayanan yang diberikan Nisa kepada para klien, kelelakian seluruh pengunjung sidang, termasuk panitera, JPU, dan hakim mulai terusik.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FTH3k7fyc
Walau terdengar hujatan dari kaum wanita maupun cibiran lelaki, namun tak dipungkiri, mereka sedikit banyak terangsang oleh cerita Nisa....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtPzzcXiRm
***
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpRMnPqWbn
PLAK!
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhxBx2P7Oh
Tamparan sang bunda membuat Nisa kembali ke saat ini, di tengah sidang besar keluarga yang selama ini sangat tak pernah terjadi...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzVsxARzve
Keluarga yang sebenarnya saling membenci satu sama lain...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5SVz00vbm
Mereka sebenarnya tak pernah perduli dengan dirinya. Apalagi dengan profesinya di unit reserse membuatnya tak bisa banyak memaparkan tugasnya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzAbNtOvMJ
Nisa merasakan bibirnya pedih dan berdarah akibat tamparan sang bunda. Namun tamparan itu tak lagi dirasakan. Ia sudah tahu kalau ia akan kehilangan segalanya....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTJdfv82c2
Sejak ia mengambil tugas itu, ia sudah tahu risiko yang akan diterimanya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwqSaxIEkm
Kehilangan keluarga…
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9TtKVMZUO
Pekerjaan…
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8lku0Clsl
Nama baik...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUgo5TGsog
Segalanya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSB6XlW8uy
****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSGzpECZCr
Nisa mencoba tegar berdiri di di tengah sidang disiplin ketika keputusan akan dibcakan...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQlrKpcdSs
"Setelah mempertimbangkan segala seuatunya dengan seksama, dengan memperhatikan fakta yang ada selama persidangan, kami memutuskan bahwa Ipda Juanisa Putri secara sah dan benar terbukti melanggar kode etik kepolisian, melakukan pencemaran nama institusi dengan terbukti secara sah menyalahgunakan kewenangan dan melakukan tindakan asusila dengan melakukan tindakan prostitusi dengan berkedok tugas.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Al4ilflB9
Dengan ini memutuskan memberhentikan dengan tidak hormat Ipda Juanisa Putri dan keputusan ini berlaku pada tanggal dibacakannya keputusan ini."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkBbVZamqq
Ketukan palu pimpinan sidang bagaikan godam besar yang dihantamkan ke hati Nisa. Tak ada pembelaan untuk dirinya... namun apa yang bisa diharapkannya? Ia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menyangkutpautkan sang panutan dalam kekisruhan yang terjadi ini. Baginya Bambang Harjadi adalah sosok yang harus ia jaga, walaupun berarti ia akan kehilangan segalanya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wdaxdcZB6
Dan kehormatannya sebagai perempuan benar-benar ditiadakan hari itu...
Seagaimana layaknya kepada mereka yang diberhentikan secara tidak hormat, perwira pimpinan sidang mendatangi Nisa yang berdiri tegak walau nampak jelas bergetar...
Ia melepaskan tanda kesatuan, kepangkatan dan topi sang gadis...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwmahCN86r
Dan...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXFlU5DZ5d
Nisa menangis namun tetap bersikap sempurna ketika pimpinan sidang melucuti pakaian dinas yang dipakainya... hingga tinggal menyisakan bra menutupi bulatan payudaranya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4Tppm2fHj
Walau ketelanjangannya tidak berlangsung lama karena sang perwira kemudian memakaikan hem putih pada sang gadis, namun kemulusan dan keindahan tubuh sang gadis tertampang jelas untuk mata para rekan kerja yang selama ini hanya membayangkan kemulusan tubuh sang Ipda...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWoIGSPCfZ
*****
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEHGDjMAW8
"PERGI KAU ANAK DURHAKA! AKU HARAMKAN KAMU JADI ANAK KAMI! JANGAN SEKALI-KALI LAGI DATANG KE RUMAH INI DAN AKU HARAMKAN KAMU UNTUK MENANGISI KUBURAN KAMI!!"
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxIohfYU1Q
Nisa diam...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWl3pLMYaOT
Ia melangkahkan kaki keluar dari rumah yang dipenuhi tangisan dan teriakan histeris...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJRRtKfQrd
"Nisa... ayo... ikut Paman," ujar salah seorang pamannya yang dari tadi memang menanti di luar, nampak tak ikut dalam penghujatan yang diterimanya. Dengan lunglai sang gadis mengikuti sang paman, yang memacu kendaraannya menuju ke arah luar kota, ke sebuah villa di kawasan pegunungan.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUy4qnIvJxf
"Ayo, sayang... masuklah dulu... kamu bisa menenangkan dirimu di sini untuk sementara..."
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdYpC6SYQj
"Terima kasih paman..." kata Nisa lirih sambil masuk ke dalam villa.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCI925HEd75
Ia tak melihat seringai penuh kemenangan sang paman ketika ia membiarkan sang gadis masuk lebih dulu, ebelum ia menutup pintu dan menguncinya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpXQXNvsf8
"Halo Nisa.... "
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxxmu1qmfU
Mata Nisa tertegun memandang tiga sepupu dan tiga keponakannya yang masih bersekolah di SMU, semuanya berkumpul di dalam villa itu.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zWr0uU0mc
Nisa mendadak merasakan bahaya. Ia berbalik dan menabrak tubuh sang paman yang kini nampak beringas itu...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOr6lHdRlB
Segera keenam kerabatnya mengepung tubuh sang gadis yang meronta sejadinya. Namun Nisa jelas kalah tenaga dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi serangan mendadak itu. Dalam waktu tak lama bunyi pakaian yang tercabik mengisi ruang tengah villa... ditingkahi jeritan sang gadis dan tawa kekeh para lelaki buas yang lagi tak memiliki kesadaran kalau yang sekarang sedang mereka gumuli adalah saudara mereka sendiri...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOt3zTXzPs
Tak lama kemudian Nisa menjadi bulan-bulanan mereka...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxKwZoFIpH
Nisa menangis karena frustasinya. Bukan karena seluruh lubang kenikmatan di tubuhnya kembali menjadi sarang penis, namun kenyataan bahwa anggota keluarganya sendiri kini memperkosanya benar-benar menyakitkan hatinya.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgXkJ49dsN
Bahkan lebih perih dari ketika pemerkosaan yang dilakukan Rasidi dan rekan-rekannya, walau sama brutalnya... sama liarnya...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9FIq5blYy
***
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rFWxR92Yt
Selama tiga hari sang gadis disekap dalam villa itu, dan selama tiga hari neraka jahanam menghampiri dirinya. Pamannya membawa teman.... Juga sepupunya... Juga keponakannya...
Nisa sangat lemah. Ia sangat sakit, baik badan maupun hatinya. Ia sudah hancur... ia sudah merasa kalau ia memang hanya seonggok daging untuk memuaskan nafsu para lelaki.
Hanya sekedar penampungan sperma...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8hRm2wKba
Dini hari...
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgJruPPdEO
Dengan langkah yang tertatih dan dengan menahan nyeri di selangkangannya sang gadis meninggalkan villa terkutuk yang sudah sepi itu. Para pemerkosanya sudah bosan dengan tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja....
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKmzvEHC7m
Dengan pakaian seadanya sang gadis menyetop kendaraan pengangkut sayur yang baru berangkat dan membawanya kembali ke kota.
2659Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppEJW9YBaR
