Teh Shara adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yg ikut dgn keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Teh Shara ikut dgn keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya.
Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yg dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya.
Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa Teh Shara sudah punya rumah sendiri dan tinggal bersama suaminya di desa seberang. Setelah dua hari di rumah nenek aku berniat mengunjungi rumah Teh Shara. Setelah diberi tahu arah rumahnya (sekitar 1 km) aku pergi kira-kira jam tiga sore dan berniat menginap. Dari sinilah cerita ini berawal.
1886Please respect copyright.PENANAeL6yHL2A4V
Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di rumah yg ciri-cirinya sama dgn yg dikatakan nenek. Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.
1886Please respect copyright.PENANAYgjtc7FiF4
“Ya sebentar..” terdengar sahutan perempuan dari dalam.
1886Please respect copyright.PENANArR8Q2QzMbS
Tak lama kemudian keluar seorang perempuan dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu. Teh Shara terlihat manis dan kulitnya masih putih seperti dulu. Dia sepertinya tidak mengenaliku.
1886Please respect copyright.PENANALvV1HyDwl0
“Cari siapa ya? tanya Teh Shara”.
1886Please respect copyright.PENANAXdngE3qyQG
“Anda Teh Shara kan?” aku balik bertanya.
1886Please respect copyright.PENANA1oDEjERRv3
“Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Teh Shara kembali bertanya dgn raut muka yg berusaha mengingat-ingat.
1886Please respect copyright.PENANAwA04kOWpVs
“Masih inget sama aku nggak Teh? Aku Ridwan Teh, masak lupa sama aku”, kataku.
“Kamu Ridwan anaknya Pak Tono?” kata Teh Shara setengah nggak percaya.
1886Please respect copyright.PENANAmshW5FxYy4
“Ya ampun Rid, aku nggak ngenalin kamu lagi. Berapa tahun coba kita nggak bertemu.” Kata Teh Shara sambil memeluk tubuhku dan menciumi wajahku.
1886Please respect copyright.PENANAY8eZXkAMNy
Aku kaget setengah mati, baru kali ini aku diciumi seorang perempuan. Aku rasakan buah dadanya menekan dadaku. Ada perasaan lain muncul waktu itu.
1886Please respect copyright.PENANAwdoRYCaGv0
“Kamu kapan datangnya, dgn siapa” kata Teh Shara sambil melepas pelukannya.
1886Please respect copyright.PENANAIAT6HwTd4D
“Saya datang dua hari lalu, saya hanya sendiri.” kataku.
1886Please respect copyright.PENANAGgJwgQIif4
“Eh iya ayo masuk, sampai lupa, ayo duduk.” Katanya sambil menggeret tanganku.
1886Please respect copyright.PENANAzbNuuXYbp4
Kami kemudian duduk di ruang tamu sambil mengobrol sana-sini, maklum lama nggak tetemu. Teh Shara duduk berhimpitan dgnku. Tentu saja buah dadanya menempel di lenganku. Aku sedikit terangsang karena hal ini, tapi aku coba menghilangkan pikiran ini karena Teh Shara sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.
1886Please respect copyright.PENANAoQ8nepqf8r
“Eh iya sampai lupa buatin kamu minum, kamu pasti haus, sebentar ya..” kata Teh Shara ditengah pembicaraan.
1886Please respect copyright.PENANA5VkRj47TLV
Tak lama kemudian ia datang,
1886Please respect copyright.PENANAnytgEHqOVB
“Ayo ini diminum”, kata Teh Shara.
1886Please respect copyright.PENANAkG9pO7ijKk
“Kok sepi, pada kemana Teh?” Tanyaku.
1886Please respect copyright.PENANAI546H9U6Zo
“Oh kebetulan Mas Heri (suaminya Teh Shara) pergi kerumah orang tuanya, ada keperluan, rencananya besok pulangya dan si Dani (anaknya Teh Shara) ikut” jawab Teh Shara.
1886Please respect copyright.PENANASInSLP6ldR
“Belum punya Adik Teh dan Teh Shara kok nggak ikut?” tanyaku lagi.
1886Please respect copyright.PENANAIkYM6nmVVi
“Belum Rid padahal udah pengen lho.. tapi memang dapatnya lama mungkin ya, kayak si Dani dulu. Teh Shara ngurusi rumah jadi nggak bisa ikut” katanya.
ns 15.158.61.6da2