
67Please respect copyright.PENANAtmic6GIiCD
67Please respect copyright.PENANAFSSvshd7h4
Chapter 2
Lia Farah terengah-engah. Nafasnya berat, tubuhnya terasa lelah setelah menghadapi serangan bertubi-tubi dari para goblin yang terus bermunculan dari bayang-bayang hutan. Dia telah membunuh banyak dari mereka, tetapi jumlah mereka terlalu banyak.
Pakaian ketatnya sudah terkoyak di beberapa tempat akibat cakar dan serangan goblin.baju hitamnya robek di bagian bahu dan paha, meninggalkan luka lecet di kulitnya dan dia hampir telanjang. Peluh membasahi tubuhnya, membuat kain yang tersisa menempel erat pada lekuk tubuhnya.
Dia mencoba melangkah mundur, tetapi kakinya tersandung akar pohon yang mencuat dari tanah. Secepat kilat, salah satu goblin yang lebih besar melompat ke arahnya, menindihnya ke tanah dengan kedua tangannya yang kuat dan berbulu kasar.
"Heh... manusia cantik..." Goblin itu menyeringai, meneteskan liur di wajah Lia. Matanya yang merah menyala penuh dengan nafsu. "Kau lelah, ya? Tidak apa... sekarang kau milik kami..."
Tawa serak para goblin lainnya menggema di antara pepohonan. Mereka mengelilinginya, wajah-wajah mereka penuh kegembiraan jahat. Salah satu dari mereka mengeluarkan tali kasar yang berlumuran darah kering, seakan siap mengikatnya.
Lia menggertakkan giginya, mencoba melawan, tetapi goblin itu lebih besar dan lebih berat darinya. Tangannya meraih sesuatu—tetapi senjatanya sudah terlempar jauh saat dia terjatuh.
"Sial... aku tidak boleh kalah di sini..." pikirnya, hatinya berdegup kencang.
Goblin besar itu semakin menekan tubuhnya ke tanah, menghirup aroma keringatnya dan berbisik "Jangan melawan ku... Akan ku jadikan kau budak Goblin dan kujadikan kau ibu para goblin..." desisnya dengan nada geli, lalu goblin itu mengeluarkan kemaluannya dan bersiap memangsa lia
Lia menutup matanya, mencari celah, mencari cara untuk lolos. Tapi sebelum goblin itu bisa bergerak lebih jauh—
SLASH!
Kepala goblin itu tiba-tiba terpisah dari tubuhnya, darah hijau menyembur ke mana-mana. Tubuhnya jatuh ke samping, tak bernyawa.
Para goblin lainnya terkejut, melangkah mundur dengan ketakutan. Sosok misterius berdiri di sana, pedang panjangnya masih meneteskan darah. Dia mengenakan mantel panjang dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya, tetapi mata tajamnya berkilat di bawah sinar bulan.
"Hmph. Kalian benar-benar menjijikkan." Suaranya dalam dan dingin.
Dalam sekejap, sosok itu bergerak. Pedangnya menari di udara, menciptakan bayangan berkilat yang mengiris para goblin satu per satu. Jeritan mereka memenuhi hutan, hingga tak satu pun dari mereka tersisa.
Lia terdiam, napasnya masih tersengal. Dia berusaha duduk, tetapi tubuhnya masih lemah. Sosok misterius itu mendekatinya, lalu mengulurkan tangan.
"Berdiri. Kita harus keluar dari sini sebelum lebih banyak datang."
Lia ragu sejenak, tetapi tak punya pilihan lain. Dengan susah payah, dia meraih tangan itu dan berdiri. Mata mereka bertemu sesaat—pandangan penuh teka-teki dari penyelamatnya.
"Siapa... kau?" tanya Lia, suaranya masih terengah.
Laki-laki itu menyeringai samar. "Aku? Hanya seseorang yang kebetulan lewat."
Dia berbalik dan mulai berjalan. "Ikut aku. Hutan ini tidak akan membiarkan kita pergi begitu saja."
Lia menggigit bibirnya, menatap tubuhnya yang pakaianya sudah hampir tidak layak disebut pakaian lagi. Dia menarik sisa kainnya untuk menutupi tubuhnya sebisa mungkin, lalu mengikuti pria itu, melangkah ke dalam bayangan hutan yang semakin gelap.
67Please respect copyright.PENANAEVz6jI0ipx
67Please respect copyright.PENANAU5vPacExbF
67Please respect copyright.PENANAtaoC43XhX4
67Please respect copyright.PENANAouuzWjc2s7
67Please respect copyright.PENANAQayqzYAc3d
67Please respect copyright.PENANAtAZnrFWXaB
67Please respect copyright.PENANArtWbtNIk8U
67Please respect copyright.PENANAmeSufGUTxg
67Please respect copyright.PENANAV6id48IZSi
67Please respect copyright.PENANAo2jY3YSG34
67Please respect copyright.PENANAg2chYVDeMu
67Please respect copyright.PENANAgfOpmRyaAw
67Please respect copyright.PENANAVthenmqAP4
67Please respect copyright.PENANA4oVJ9woesG
67Please respect copyright.PENANAAakDzz0PVu
67Please respect copyright.PENANAqOEwqUixFS
67Please respect copyright.PENANAUJs8PDpiK4
67Please respect copyright.PENANAV4TkqbPokT
67Please respect copyright.PENANAIcJPYJXZ1v
67Please respect copyright.PENANALOjJ43iZHG
67Please respect copyright.PENANA2tYeOV7kVl
67Please respect copyright.PENANAswhS52vuMR
Malam ini, Hutan Kematian tidak berhasil menelannya. Tapi pertanyaannya—siapa sebenarnya pria ini? Dan mengapa dia ada di sini?
ns 15.158.61.41da2