Kau menutup mata hanya karna tidak percaya dan tidak ingin. padahal, sadar tidak sadar yang kau tampik dengan akal bulusmu adalah suatu kebenaran. 386Please respect copyright.PENANA9PRpNGTZFW
386Please respect copyright.PENANAxJkOf6hvt4
386Please respect copyright.PENANAq6acON9OHa
386Please respect copyright.PENANARJZ2nDsqfj
386Please respect copyright.PENANAwFqrHZSpWR
****386Please respect copyright.PENANAiae231G0OG
386Please respect copyright.PENANAsdCYyxgkqq
386Please respect copyright.PENANADBbRdQndUb
386Please respect copyright.PENANAIuSYEVfVrT
386Please respect copyright.PENANAEXkn0SCzY0
"Hoi bill, kau kenapa buru buru sekali?" Patrick bertanya pada bill yang kini tengah sibuk membereskan peralatan sekolahnya dengan tergesa gesa.386Please respect copyright.PENANAsCaxGjE2Iv
386Please respect copyright.PENANAqmcxysub5b
386Please respect copyright.PENANANVVqfgN5Ki
386Please respect copyright.PENANA8uQb5J5ZhJ
386Please respect copyright.PENANAOSJJl53Gca
"Aku harus segera pulang patrick" ujarnya cepat386Please respect copyright.PENANAUqqWavE5Ty
386Please respect copyright.PENANAcYsH6nzZHg
386Please respect copyright.PENANAK6yxaWmqwn
386Please respect copyright.PENANAZqLudNiX64
386Please respect copyright.PENANA6xkz5nTH7s
"Kalau kau pulang, tugas kita bagaimana?" 386Please respect copyright.PENANArUjacY759d
386Please respect copyright.PENANAT2RSBUvVZu
386Please respect copyright.PENANA707CNnz8fB
386Please respect copyright.PENANAZfj0uOPwNz
386Please respect copyright.PENANAerBBTxsvLg
"Kita ada tugas?" Bill diam sejenak.386Please respect copyright.PENANAINCCkHpRsa
386Please respect copyright.PENANAIjBhUT3Y0t
386Please respect copyright.PENANAyK5GMlt86a
386Please respect copyright.PENANAvpweo5hgGM
386Please respect copyright.PENANAGoJHDkjpGx
"Ya, tugas sejarah" jawab nya jengkel.386Please respect copyright.PENANAcGakqV2l6o
386Please respect copyright.PENANAsb3hwQ2zG6
386Please respect copyright.PENANAEAb1eTUcbB
386Please respect copyright.PENANAlob99t3zNY
386Please respect copyright.PENANAiqukO8XbUf
"Besok saja kita buat, hari ini aku tidak bisa" bill menyandang tasnya tergesa , kemudian hendak berlalu pergi. Namun patrick menghadang jalannya dengan tatapan jengkel.
"Tugas itu dikumpul besok," patrick menekan kata besok diujung kalimat.
Bill mendecak tak sabar, dia harus segera pulang dan memastikan sesuatu yang telah membut fikiranya kacau.
"Aku harus segera pulang patrick, ada sesuatu yang harus aku urus. Ini mendesak" ruat wajah bill semakin gelisah.
"Memangnya urusan apa?" Ujar patrick ingin tahu
"Aku tidak bisa memberi tahumu"
"Lalu tugas ini bagaimana?"
Bill menepuk pundak patrick, menatapnya sebentar. kemudian berlari sambil melambaikan tangan.
"Ku serahkan tugasnya padamu, detective patrick!" Teriak bill sebelum benar benar menghilang.
Patrick berdecih, menatap sinis pintu yang dilalu bill tadi. Dia berkecak pinggang setelahnya. 386Please respect copyright.PENANAC6Ck7h1ndL
386Please respect copyright.PENANA5R17qv86Ol
"Beraninya kau menyogokku dengan kalimat seperti itu, tentu saja aku mau!"
Diperjalanan menuju pulang, bill benar benar tidak bisa berkonsentrasi. Beberapa kali dia nyaris terjatuh dan menabrak orang orang dijalanan. Bahkan saat menyebrang jalanan yang dipenuhi kendaraan,ia tetap berlari tak peduli dengan lampu lalu lintas penyebrangan yang tengah menyala merah. Dia tetap berlari membelah kerumunan kendaraan yang sedang melaju.
"Ini tidak mungkin" gumam bill seraya mengusap wajahnya yang berpeluh.
Seminggu yang lalu, bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Saat malam yang tengah diguyur hujan. Bill mendapati ayahnya berdiri didepan pintu beserta sebuah bola besi yang hampir diseluruh bagian ditutupi tanah.
Ayahnya bercerita setelah membawa masuk benda bulat besar yang kini memakan tempat ruang tengah rumahnya hingga menjadi semakin sempit. Dia bercerita mengenai benda yang ia dapati ditempat pembuangan sampah pusat.
Benda tersebut terbenam ditanah mungkin untuk beberapa waktu yang lama. Tetapi, saat hujan deras mengguyur, tanah tempat benda ini tertimbun amblas. sehingga benda ini kelihatan menonjol ditanah basah tersebut.
Ayah bill yang melihat hal itu segera mengambil alat berat untuk menarik benda tersebut keluar. Air hujan yang saat itu turun sangat deras membantuk untuk membasuh badan benda yang sepenuhnya ditutupi tanah. ayah bill awalnya tidak ada niatan untuk membawa benda ini pulang, tetapi saat dia memasukkan benda logam tersebut kedalam tempat peleburan. Benda ini hanya memantul mantul diatas bara api panas yang meleleh . Ayah bill kaget dan berfikir, mungkin benda ini dibuat dengan logam mahal yang sangat jarang didapat. Sehingga tak mau hancur saat dilebur.
"Kau tau kenapa ayah pulang terlambat? Karna ayah menghabiskan banyak waktu untuk membuka benda ini. Tetapi, bahkan saat ayah menggunakan streom (alat seperti pengukit modern), benda ini tak mau terbuka"
"Lalu kenapa ayah bawa benda ini pulang? Akan kita gunakan untuk apa yah? Bahkan sekarang benda ini memakan seluruh tempat" bill merentangkan tangannya untuk menunjukkan kepada sang ayah bahwa benda itu benar benar tidak berguna.
"Nah, karena ini," ayahnya menunjuk ukiran aneh disana, "Kau lihat bill, ada ukiran aneh yang tak ayah mengerti disini. Semur ayah hidup, yang ayah tahu. Ukiran seperti ini bukan berasal dari kota kita. Ayah yakin pasti ada sesuatu pada benda ini"
Begitulah percakapan mereka pada malam itu. Bill tidak peduli apapun mengenai hal misterius yang ayahnya bicarakan terhadal benda itu. sehingga ia menyingkirkan benda besar yang berkarat tersebut ke teras belakang dapur kecilnya. Hingga beberapa hari kemudian. entah kebetulan atau tidak. Bill dikejutkan dengan fakta bahwa ukiran yang ayahnya bicarakan sedikit banyak mirip sekali dengan simbol dan huruf huruf lama yang dia pelajari disekolah dimata pelajaran sejarah.
"Jika itu sama. Jika semua ukiran yang ayah bilang itu sama persis. Aku.. aku.." bill tidak dapat melanjutkan kalimatnya karna dia terlampau terkejut.
Setengah jam yang terasa sangat lama oleh bill, dia akhirnya tiba dirumah kayunya. Di bukanya pagar kayu yang ada didepan rumah cepat, agar ia bisa segera masuk untuk melihat benda yang kini membuatnya gemetaran.
Bill membuka pintu rumahnya kasar, kemudian berlari menuju dapur dan membuka pintu kecil yang membatasi teras belakang dengan dapur rumahnya. Disana, benda bulat yang sudah seminggu ini bill asingkan dibelakang rumah, tengah teronggok menyedihkan dengan tanah hitam yang kembali mengerak.386Please respect copyright.PENANAry9Wv1fl2Q
386Please respect copyright.PENANAA5tkMj2GTq
Bill mendekat dan mengusap tanah yang menempel.
"Tanahnya terlalu tebal, aku harus menyiram benda ini dulu"
Bill bergegas mengambil selang dihalaman samping rumahnya, kemudian membawanya masuk dan menghubungkan selang tadi kemulut keran dikamar kecil. Dia mengulur selang yang untungnya cukup panjang hingga bisa sampai ke teras belakang tempat bola besi tadi berdiam.
Bill kembali kekamar kecil, dan menyalakan air hingga putaran penuh, kemudian dengan tak sabar menyemprotkannya ke seluruh badan bola. Air yang mengalir deras dengan tekanan yang kuat membantu banyak untuk membasuh seluruh tanah yang menempel disisi benda.
Lima menit berkutat dengan air dan tanah, bill akhirnya bisa membasuh seluruh sisi benda. hingga kini, karatan karatan yang tadinya tidak terlalu tampak bisa dilihat jelas disana.
Bill mengambil tas nya dan menarik sebuah buku dimana catatan mengenai haruf huruf dua ribu tahun lalu ia tulis. Dia berjalan mendekati benda, dan meneguk ludah gugup saat matanya melihat ukiran yang tak ia perdulikan beberapa hari belakangan, semakin tampak nyata dengan list keemasan diantaranya.
"Kalau ukiran ini sama dengan huruf yang ada dibuku catatan ku. Aku akan benar benar .. ahh aku tidak tahu!" Teriak bill gemas pada diri sendiri.
Bill kemudian menyejajarkan buku catatannya dengan ukiran yang ada pada benda. dia mengelus ukiran tersebut sebelum mencocokkan dengan catatan yang ia punya.
"Astaga, astaga!" Jantungnya nyaris meledak, saat matanya berpindah dari ukiran yang ada disisi benda ke halaman catatan yang menampilkan huruf huruf kuno dua ribu tahun lalu.
"Hurufnya sama!" Bill tercekat, mengenai fakta yang beru saja ia pastikan.
Kini,mata berwarna tembaga itu tengah terbelalak memperhatikan awas benda yang ada dihadapanya. Wajahnya berubah tegang, saat benda yang tengah ia pandangi kini mendadak bergetar serta mengeluarkan suara desingan kasar yang membuat tenggorokanya mengering hingga suaranya tercekat tak mau keluar, tepat setelah ia menyentuh bagian ukiran yang tak tahu mengapa bisa bersinar.
Hingga saat sekarang, walaupun telah mengetahui fakta mengejutkan itu, Bill tidak ada akal mengenai benda ini.
Bentuknya bulat dengan ukuran sebesar kendaraan yang dapat mengangkut satu orang didalamnya. Benda ini terbuat dari besi atau seng atau hal semacam itu sehingga memungkinkan terjadinya pengkaratan di beberapa bagian sisi badan yang kini sudah terlihat jelas setelah ia menyiram habis tanah yang mengerak menutupi benda saat pertama kali ditemukan.
Terdapat lampu lampu kecil yang kini tengah menyala hidup-mati secara konstan yang mengelilingi sisi atas lingkarannya, menyambung ke bagian bawah hingga bertemu lagi ke bagian sebelumnya. Ukiran aneh melingkar Horizontal membelah barisan lampu dengan list keemasan diantarnya.
Kini ia terseok mundur, kaki kurusnya nya melemah. Begitu juga dengan seluruh tubuhnya. Dia terperangah, tak bergeming saat getaran pada benda bulat tersebut semakin mengencang dan barisan lampu kecil menyala terang secara bersamaan. Tak lagi menyala hidup-mati seperti tadi.
Bunyi tuas menyusul setelah itu, di ikuti dengan sisi depan yang ternyata berupa lempengan tipis bergerak pelan keatas kemudian mendadak berhenti. Sehingga bentuknya hanya terbuka setengah.
Melihat itu, bill terjengkang kebelakang beserta mulutnya yang menganga lebar. Kedua lengannya bergetar menahan beban tubuh yang- meski tidak besar, namun cukup berat untuk tangannya yang kurus. Celana belakangnya basah hingga bagian pinggang. Sebab genangan air bercampur tanah sisa pembersihan benda tadi ia duduki.
Bill memang merasa cemas. Namun, rasa ingin tahu mengalahkan rasa takutnya. Ia memutuskan untuk bangkit, kemudian membuka paksa bagian sisi yang terbuka setengah tadi. tangan kurusnya ia kerahkan untuk menarik lempengan ke atas hingga buku buku jarinya memutih dan muka tirusnya memerah beserta urat urat halus yang muncul disepanjang leher.
Bunyi gemeretak terdengar saat Bill berhasil membuka lempengan sepenuhnya. Sesuatu didalam sana membut mata Bill berkunang kunang. Untuk anak berumur tiga belas tahun yang belum pernah pergi berpetualang ataupun memiliki cukup banyak pengetahun, sesuatu didalam sana benar benar membuat bill merasa bahwa ia sedang dicandai alam mimpi.
Tapi dia sadar, bahwa sinar matahari yang menyengat kulitnya kini adalah nyata, bahwa bau besi berkarat yang sejak tadi ia cium juga nyata, dia sedang tidak bermimpi. Tidak untuk saat ini.
Bill berjalan mundur dengan gugup. Tangan nya teracung, menunjuk kearah benda bulat berkarat yang sudah sepenuhnya terbuka. Dia menelan ludah berkali kali, membahasi kerongkongan agar suaranya bisa keluar. Dengan tubuh gemetar hebat, dan keringat yang mengalir deras, Bill akhirnya mengeluarkan kata yang sejak tadi berkumpul sesak didalam fikirannya.
"Ma.. manusia"
****
kembali lagi dengan Bill disini.
Jangan lupa vote dan comment!
Selamat membaca!386Please respect copyright.PENANAKJBTNNAzLX
386Please respect copyright.PENANANNig26RNnT
Salam dari rumah kayu kecil milik bill!386Please respect copyright.PENANAA5hshiJYVN
386Please respect copyright.PENANA27EiBQ8z15
- Alfa
386Please respect copyright.PENANAySkmabSGU9
386Please respect copyright.PENANApak69x3lR6
386Please respect copyright.PENANAys5OpwCBJy
386Please respect copyright.PENANATc9yyy6cYg
386Please respect copyright.PENANAUoAcfKebOo
386Please respect copyright.PENANAZW5BH7Ih8e
386Please respect copyright.PENANAGeRVkvc7zz
386Please respect copyright.PENANAfylikEH8gI
386Please respect copyright.PENANAsdxIyT6l5z
386Please respect copyright.PENANAVfj422XRXb
386Please respect copyright.PENANApqnUjILONI
386Please respect copyright.PENANAlQzd458rwo
386Please respect copyright.PENANATNRi8KR6YP
386Please respect copyright.PENANAk4mftEqosm
386Please respect copyright.PENANAB5WJ3Munw0
386Please respect copyright.PENANA9JsPTMOnFh
386Please respect copyright.PENANAvcQ9Xi0mr6
386Please respect copyright.PENANAEZC9hv636s
386Please respect copyright.PENANAdBejnvx2QN
386Please respect copyright.PENANArMLX4azxaI
386Please respect copyright.PENANAI0GFlagRg3
386Please respect copyright.PENANAnPrwaP2DqX
386Please respect copyright.PENANAbJQTVwCi6R
386Please respect copyright.PENANAnOfxYwxZ1x
386Please respect copyright.PENANA8PNNTeUOEM
386Please respect copyright.PENANA3tSERF5V1V
386Please respect copyright.PENANAFUjjYEkkw9
386Please respect copyright.PENANAWT86GXfwVC
386Please respect copyright.PENANA4X0Vy5C7jS
386Please respect copyright.PENANAAvpdRgHo5c
386Please respect copyright.PENANA4P1RaNPbFt
386Please respect copyright.PENANAiE1Q6NXBEu
386Please respect copyright.PENANAyLKHaLuyH6
386Please respect copyright.PENANAn352gTcEq1
386Please respect copyright.PENANAJte7itG3Wb
386Please respect copyright.PENANAnV8tMfyL1K
386Please respect copyright.PENANACiPJJ4T8PB
386Please respect copyright.PENANA0STg1JfYH1
386Please respect copyright.PENANAyxKiJLp2ES
386Please respect copyright.PENANAYYw0oEk8w5
386Please respect copyright.PENANAqqU0ef9zbT
386Please respect copyright.PENANA03FiuaeZIU
386Please respect copyright.PENANAfLtt4lqdvb
386Please respect copyright.PENANASS08UNzM1i
386Please respect copyright.PENANAAn6wAit5pY
386Please respect copyright.PENANALQrwLG4L4n
386Please respect copyright.PENANAZpV64Jm7cS
386Please respect copyright.PENANAEweqwu5dRl
386Please respect copyright.PENANA6vBFG6Q2Oc
386Please respect copyright.PENANA1aCXJ89F7P
386Please respect copyright.PENANAG5q5bCrT5A
386Please respect copyright.PENANA0FQs8VQgDa
386Please respect copyright.PENANAc8Iygv4e4f
386Please respect copyright.PENANAsABNFUMtvP
Follow me on instagram. 386Please respect copyright.PENANAZIzzXQNgi0
386Please respect copyright.PENANAW9RbLSjVMn
alfaamerta