Lagi-lagi dini hari, 0:55 tepatnya, tulisan ini kumulai (lagi, acak).
Aku pastikan mata ini sebenarnya mengantuk, hanya saja aku melawannya. Hati tak mau lagi menoleransi penundaan untuk menulis, setidaknya tulis acak dan apapun yang teringat. Di luar hujan masih turun membasahi tanah dengan bujuk rayunya yang terus datang seperti para pemuda mengejar gadis-gadis desa. Anggota keluarga rumah ini telah tertidur semua, kecuali aku.
Seharian ini waktu banyak termakan untuk menyelesaikan beberapa kerjaan rumah: mencuci, belanja, masak, dan bersih-bersih. Kemudian di sela-sela aktifitasku seharian ini, masuk pesan dari seseorang. Bersamanya komunikasi terasa menyenangkan, pintar dan berwawasan luas.
Hari ini pembicaraan kami seputar musik. Aku mengirim Ben Howad-Promise, Twenty One Pilots and Slipping through my Fingers by ABBA. Di Indonesia sendiri aku senang mendengarkan karya dari Tulus yang mengajak berdamai dengan lingkungan, Kunto Aji dengan kesan kental ketenangan mental dan lebih kepada berdamai dengan diri sendiri, Nadin Amizah dengan semua lirik indah di tiap lagunya, favoritku adalah Bertaut dan Sorai.
Pria dunia maya inipun memperkenalkan aku dengan beberapa bentuk musik yang mempengaruhi hidupnya, salah satu yang paling kuingat adalah Arctic Monkeys. Aku menemukan lagu mereka "Do I Wanna Know' dari 7 tahun yang lalu. Aku suka lagu ini, sangat. Terimakasih. Seseorang yang bahkan belum pernah kutemui. Tak banyak yang mampu kutulis disini, yang dapat kukatakan, mari dengar, tiap nada, suara, dan rima dalam setiap karya yang tercipta dan temukan frekuensi diri sendiri.
Salam kenangan.
Nulisaja, dari sudut rumah dengan mata setengah bahkan sepertiga terbuka.
Di satu kota, yang tak ingin kusebut namanya. Selamat tidur.
ns 15.158.61.6da2