"Ly, kita duluan ya" Rebecca meminta izin untuk keluar dari toko furniture. Lily hanya mengangguk dan berjalan menuju tempat duduk yang disediakan. Dia kesepian, menunggu anggota keluarganya dan melihat kepergian teman-temannya dari Toko Furniture. Lily termenung bentar sembari memerhatikan situasi sekitar.
"Lily"
Lily menengok ke sumber suara, ia merasa suara nya tak asing baginya. Sungguh, ia merindukan suara tersebut. Laki-laki tersebut menghampiri Lily dan duduk disebelahnya, menghapus air mata yang bercucuran di wajah Lily yang membeku memperhatikannya.
'Masih sama lo ja sama yang dulu, gaada bedanya' Batin Lily. Dia adalah Raja, kekasih yang meninggalkannya tahun lalu tanpa kabar, dan dipertemukan kembali di Yogyakarta. Lantas, Lily langsung saja memeluk tubuhnya. begitupun Raja, membalas pelukan Lily yang amat erat, mereka saling membagi perasaan nya yang terutama rindu.
"Ekhem" Ternyata ada yang tengah memperhatikan kejadian semesra ini, mereka adalah anggota keluarga yang sedari tadi Lily tunggu. Dia melepas pelukan nya dengan Raja dan berlari menuju anggota keluarganya, memeluknya satu per satu.
'lucu' satu kata yang keluar di benak Raja yang tengah memerhatikan Lily dengan keluarganya.
"Ajaa ! sini" sebuah paggilan membuat lamunan nya tergagalkan oleh Lily, ia menengok dan mencari sumber suara dan menghampirinya.
"kenapa hm ?" Tanya Raja setelah menghampiri Lily dan keluarganya. Raja memberikan senyuman terbaiknya kepada anggota keluarga Lily.
"Kesana yuk" Ajak Cariesya kepada mereka, ia menunjuk ke arah taman yang cukup sepi yang dekat dari Mall Malioboro Yogyakarta. Tempatnya bagus untuk melakukan foto. Mereka semua berjalan beriringan dibelakang Cariesya yang sedang memimpin perjalanan.
Sampailah mereka di taman tujuan, Lily menarik tangan kakak laki-laki nya dan melakukan pemotretan.
"Rajaa, tolong fotoin aku sama kak dapit yaa. Maacii" Lily meminta tolong kepada Raja, Raja mengangguk dan berdehem sebagai jawaban. Selang beberapa detik . .
"Nah udah, ini ly" Raja memberikan ponsel kepada sang empu, yakni Lily.
"Makasi nee" Lily mengucapkan kata terimakasih kepada Raja ssembari memeluknya, menurut Raja pelukan dari seorang Lily adalah kehangatannya. Raja terkekeh melihat tingkah Lily yang menggemaskan.
"Bang, ku posting yang ini ya" Lily menunjuk foto yang ia tuju kepada abangnya Davied. "Iya, gua tau gaya begitu gua ganteng" Jawab Davied, dan Lily hanya memalingkan matanya malas.
Lily memposting foto mereka di halaman website ini. 224Please respect copyright.PENANAOk5hTzDuzZ
https://t.me/enemyintranqulity/9224Please respect copyright.PENANAE7jJPypH4U
224Please respect copyright.PENANACIMnZrsns4
Suasana sudah mulai sunyi, orang-orang yang berlalu lalang sudah tidak ada, bahkan anggota keluarga Lily dan dua sejoli, yang tidak salah Lily dan Raja. Anggota keluarganya tengah menikmati santapan makanan khas daerah Yogyakarta di restoran yang cukup ramai, sementara keberadaan Lily dan Raja berbeda. Mereka berada di restoran seafood yang tempatnya tak jauh dari restoran anggota keluarga nya.
Sementara keberadaan teman-temannya,mereka tengah bersantai di hotel masing-masing. Melihat keindahan Daerah Istimewa dari balik jendela kamar hotel, menatapi langit yang sudah gelap dengan kendaraan yang menerangi jalanan.
Kembali pada situasi Lily dan Raja, mereka bertanya tentang kepastian hubungannya, karna saat itu Raja pergi meninggalkan Lily tanpa kabar. Mereka saling menatap dan . . berbicara dengan nada yang yang lembut, memberikan masing-masing pendapatnya. Keputusan tak berlangsung lama, hubungan mereka hanya sebatas sahabat sekarang. Raja kini bisa ikut bergabung dengan teman-teman Lily, itu pendapat yang Lily sampaikan. Mereka pergi dan memberikan salam tangan mereka masing-masing sebelum satu sama lain melesat pergi meninggalkan restoran.
224Please respect copyright.PENANAVcL26oCctT
Malam telah tiba, kini seluruh penghuni hotel sudah tertidur lelap.
ns 15.158.61.20da2