Gadis berjepit rambut bunga terompet jingga menyusuri Hutan Atlana di pulau cantik, Na’s Island. Suara burung hitam yang hendak pulang ke rumah serta jingganya langit dengan mentari mengucap selamat tinggal menjadi pengiring langkah gadis muda itu. Jari jari mungil yang kuku manisnya merah muda menggenggam lonceng kecil yang warnanya senada dengan gaun yang dia kenakan. Raut perempuan tinggi tak lebih dari satu setengah meter itu harap harap cemas.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHpx6VqHZ9
Matanya bergerak gelisah kesana kemari memastikan tidak ada binatang buas ataupun pemburu. Hati kecilnya menerka, perasaannya tak enak ketika telinga mendengar bisik bisik kecil dari jejak yang seperti tengah berjalan mengikuti gadis itu dari belakang. Dengan panik ditolehkannya sendi lehernya cepat. Bibir bawahnya digigit saat pandangannya menyapu sudut dibelakang.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVeMSBbTmc
Kakinya perlahan mundur. Langkah tercapai sepuluh kali sampai gadis itu yakin untuk kembali berbalik badan.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qsHCpVFDY
KREK
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdp7gJYZUl
Tak sengaja sepatu kayu yang terpasang di kaki anak muda itu menginjak sesuatu dan menimbulkan suara.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1sv8weEbx
Seketika itu kakinya tertarik dan badannya seolah terpeleset jatuh ke tanah. Sebuah perangkap menangkap dirinya. Potongan ranting yang jatuh dan tanaman putri malu yang berduri telah membuat luka di kaki mulus gadis itu. Gaun merah jambunya pun kotor oleh tanah dan bagian bawahnya robek serta ada beberapa jahitan yang terlepas.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7crWHir8d7
Malam datang. Langit mulai gelap dengan bintang yang enggan muncul hanya untuk membuat gadis cemas ini tak merasa sendirian. Lolongan serigala yang menakutkan terdengar jelas di telinga perempuan bernasib naas itu. Ketika ekor matanya melirik, dilihatnya gigi gigi tajam itu menyeringai. Langkah pelan namun pasti dari hewan buas ini semakin menegangkan suasana.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPsb3sSx4P
Satu lompatan saja serigala itu dapat menangkap mangsa hari ini. Gadis kecil itu hanya bisa menutup mata.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJByYpOKUG
WUSSH
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNKCdpOPSS
Sesuatu melesat dengan cepat di depan wajah perempuan yang terduduk lemah di tanah. Heran si serigala tak kunjung menyergap dirinya, mata gadis kecil perlahan terbuka. Setelah cahaya masuk iris matanya sempurna, dibuatnya melotot sampai sampai bola mata biru langitnya hampir keluar.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8az4xLZ06m
“Kau tidak apa apa?” suara lelaki itu mengalihkan keterkejutan sang gadis. Dengan cepat ia menoleh mendapati laki laki tinggi tegap berpakaian casual modis dilengkapi sepatu kulit yang kinclong.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTxvHbUTKx
Ada pesan lega dirasa oleh hayati gadis itu ketika datang penyelamat yang menghindarkan dirinya dari maut. Rasa sakit yang membuat darah keluar dari kulit gadis kecil memaksanya untuk menitikan air mata cengeng tanpa suara.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc98yGQJyKt
Tak pikir panjang, lelaki dengan busur panah di tangannya itu langsung meletakkan sembarang benda yang melesatkan panah ke serigala tadi dan merengkuh gadis di hadapannya yang tengah menangis ke dalam pelukannya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQCZoeyOU0
***
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoShleImNrl
Entah apa yang terjadi, waktu seakan tak kenal ruang dan hayati gadis kecil terbang ke atas awan. Bagaimana tidak? Tiba tiba saja sekarang tubuhnya tak menapak tanah dan terangkat dalam gendongan depan pangeran yang menyelamatkannya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNbpEvoCEP
Mulut gadis itu ternganga kagum memandang ukiran indah ciptaan Tuhan di depannya. Wajah tampan seperti pangeran berkuda putih dalam dongeng dengan mata bulat hansel, bibir tipis berisi, alis tegas nan cukup tebal, hidung mancung, pipi tirus dan rahang tegas menambah kesan wibawa.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSiZsIA64H
Mata lelaki tampan itu yang tadinya menatap lurus ke depan kini menoleh pada sang gadis yang tengah memperhatikannya. Malu karena ketahuan, secepat kilat gadis kecil menutup mata dan pura pura tidur. Laki laki jago memanah tadi tak sebodoh itu. Melihat tingkah gadis bergaun merah muda ini yang menurutnya menggemaskan, bibirnya melengkungkan senyum manis.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyomd5iYDv
Tak terasa sampai di halaman rumah megah si laki laki. Semakin dipercepat langkah kaki proporsionalnya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbC6ON0z49
“Bersihkan area Na’s Island dari perangkap sialan! Cari semua pemburu di hutan Atlana, dan usir mereka! Kalau melawan, bunuh saja!” perintah itu terlontar ketika laki laki bersepatu kulit itu baru saja masuk gerbang dan disambut pagar betis pengawal.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsGL511zUx
Mengindahkan perintah tuannya, para pengawal tadi bersiap menyusuri hutan.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBGPAgp8sJ
“Bukakan kamar untuknya!” buru buru ucapan laki laki yang disegani ini ditanggapi pelayan yang memakai baju setelan seragam.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGSskKm4XU
“Maaf Na’s, kamar tamu maksud tuan, atau kamar Na’s..” ragu salah satu pelayan itu bertanya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ133UKiNelL
“Jamarku, sekarang!”
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uNqhkkpar
“Baik, Na’s Lucas”
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAi7yF3zPn
***
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdfWG5XsJK
Tubuhnya merasakan empuk nan nyaman. Suara bisik bisik ramai tak jelas didengar gadis dengan kondisi tak karuan ini. Matanya penasaran terbuka sedikit untuk mengintip. Dilihatnya ada 6 orang berbaju sama dipadukan dengan rok hitam merah semua mengelilingi dirinya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71IqpWdYcL
Dua diantaranya mengangkat tangan dan menyekanya, dua lagi kebagian tugas di kaki, dua yang lain mengurus luka luka di tubuh gadis itu. Dua pelayan baru saja datang membawa gaun merah muda bersabuk pita putih dan sepatu kaca mutiara tanpa hak. Selanjutnya perempuan itu merasa risih dan dibuat tak berdaya ketika para pelayan tadi mengganti pakaiannya yang sudah lusuh. Tak lupa rambut hitam legam ditata rapi dengan jepit bunga terompet jingga masih terpasang disana.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFis3h77UQ
Sekarang gadis itu merasa nyaman dengan keadaannya yang bersih dan rapi. Matanya terbuka sempurna saat para pelayan selesai melaksanakan tugas. Pintu ruangan yang diketahui sebagai kamar pangeran penyelamatnya ini tertutup, namun tak lama kemudian engsel pintu ber cat putih itu bergerak dan menampakkan sosok penyelamat hidup gadis yang kini terbaring di ranjang. Sama seperti sebelumnya, cepat sepasang mata gadis muda ini tertutup tidur.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9d6yhnAIJZ
“Aku tahu kau hanya berpura pura” kekehan kecil lelaki yang disapa Na’s Lucas seraya duduk di pinggiran ranjang menghadap ke gadis yang menurutnya lucu ini.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKvE4m7pHB
Yang disindir pun akhirnya membuka matanya dan memposisikan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBewPhYeCJo
“Siapa kau? Maksudku.. siapa namamu? Kau berasal dari mana? Datang bersama siapa? Apa kau baik baik saja? Bagaimana luka luka mu? Apa pelayan merawatmu dengan baik? Bagaimana bisa kau berada di hutan Atlana? ” tatapan lekat Lucas khawatir melontarkan banyak pertanyaan. Sang gadis hanya diam membalas tatapan orang yang menyelamatkannya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aIK7N8Ir1
“Oh.. maaf, membuatmu bingung” tangan kanan Lucas menggaruk tengkukya yang tak gatal dengan kikuk.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtyJPgHTlY
“Aku Lucas, siapa namamu?” kini tangannya terangkat untuk mengajak gadis di depannya ini bersalaman.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolMkSTKA5n
Tetap tak membuka mulut, tangan gadis itu malah menunjuk lingkaran putih di luar jendela yang bersinar sendirian.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfXAshUP6p
“Bulan?” mengikuti arah yang ditunjuk, Lucas yang masih setia mengajak salaman ini menerka apa yang dimaksud gadis itu.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVq52ScP2GJ
Gadis muda itu menyalahkan tebakan dengan menarik jepit rambutnya dan memberikannya pada tangan Lucas yang terangkat meminta untuk disambut.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBil1nA2PM9
“Fleur, berarti bunga” baca Lucas di tulisan kecil jepit bunga warna jingga di tangannya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhJv6W3Vne
“...lune” ucapan lelaki tampan itu mengalir mengikuti pikirannya. Gadis dihadapannnya tersenyum dan mengangguk semangat.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGj2uPhX5gl
“Jadi namamu Lune?” kembali memastikan lelaki berambut coklat gelap ini bertanya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpNbHB0t4s
Membalas dengan satu anggukan membuat Lucas berpikir bahwa gadis di depannya ini tidak bisa bicara.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXN02xPxro
“Kalau aku panggil Lun...” ucapan Lucas terpotong.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFL8NjavrM
“Na’s Lucas, Na’s Adras ingin menemuimu” suara dari balik pintu kamar Lucas mengalihkan
perhatian dua anak muda ini.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVZX53afWL
“Ada apa paman?” ucap Lucas selepas bergegas membukakan pintu.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiHiPUber3
“Aku dengar ada seseorang yang membuatmu mengarahkan pengawal untuk memberantas perangkap dan pemburu” senyum jelas Adras saat berbicara dengan suara bariton tuanya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnK8rcClLSP
“Em.. aku.. bukannya.. aku tidak..” Lucas memang hanya bisa terlihat seperti anak kecil yang penakut dihadapan kakeknya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITmgHevM1z
“Hahaha.. dimana gadis itu?” Adras hanya bisa tertawa geli melihat cucunya yang gugup.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMCa2MbB5X
Tanpa membalas dengan ucapan, Lucas langsung mempersilakan kakeknya untuk bertemu gadis itu.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGoQvCMcNZ
“Namanya Lune..” Lucas memperkenalkan perempuan muda yang kini buru buru bangun dari tempat tidur dan berdiri kemudian membungkuk untuk mengucap salam.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVPhXyvMFX
“Tapi aku memanggilnya Luna” mata Lucas melirik gadis yang saat ini masih membungkuk.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsS19GdwKQ
Ucapan yang terpotong dari Lucas tadi adalah izinnya untuk memanggil gadis itu Luna. Kebiasaan Lucas yang ingin menyebut orang lain sesuka hatinya. Katanya dia mau menanggil orang lain dengan nama yang hanya diutarakan olehnya saja. Seperti dirinya yang menyapa kakeknya sendiri dengan paman. Alasannya kakek Lucas yang sudah hampir kepala 6 itu masih berjiwa muda dan semangatnya bahkan melebihi api Lucas.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC01FXszLrq
“Paman Adras, Luna adalah temanku yang baik. Dia bukan pembohong, karena tidak bisa berbicara” lapor Lucas menjadikan Luna menjadi temannya seraya menggenggam tangan gadis yang seketika itu terkejut dan memposisikan tubuhnya berdiri tegap.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvBtdylWTK
“Bohong bukan dari lisan, tapi mata. Kau memiliki mata yang bagus, gadis muda,” senyum Adras manis penuh selidik.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHcTIhU3gR
Dalam hati kecil Adras berkata pernah menemui seseorang bermata biru langit sebelumnya.
262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3W74GvOzNY
