Hujan yang deras menghujani bumi disertai petir yang menyambar dilangit. Ada banyak orang yang berkerumun ditengah jalan. Ditengah kerumunan itu tergeletaklah seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu tergeletak penuh dengan darah. Ia masih memiliki sedikit kesadaran.
"Bertahanlah, nak." kata seorang laki-laki paruh baya yang berada disamping anak laki-laki itu.
"Cepat panggil ambulan sekarang!!" teriak laki-laki itu kepada orang-orang yang berada disekitarnya.
"Tenanglah, nak, ambulan akan segera datang." kata laki-laki itu sambil memegang telapak tangan anak laki-laki itu.
Pandangan anak itu mulai blur. Perlahan-lahan pandangannya mulai gelap. Dan akhirnya anak itu tak bisa melihat apa-apa.
"Jadi...., Master." tiba-tiba dari kegelapan muncullah suara gadis kecil dari dalam kegelapan.
Lalu muncullah seorang gadis kecil dari dalam kegelapan. Tubuhnya dikelilingi cahaya putih yang menyilaukan sehingga anak laki-laki itu tak bisa melihat seperti apa sosok wajah gadis itu.
"Apa kau punya penyesalan, Master?" kata gadis itu.
Belum sempat anak laki-laki itu menjawab tiba-tiba muncullah cahaya putih yang sangat menyilaukan. Gadis itu menghilang bersamaan dengan cahaya putih yang semakin bersinar terang. Anak laki-laki itu membuka matanya. Ia terbangun dibawah pohon besar dan rindang. Didepan tempat dia tidur ada sebuah padang rumput yang luas. Dia mulai berdiri dan berjalan menuju ke padang rumput. Saat berjalan beberapa saat ada seorang gadis remaja yang memanggilnya.
"Oi...., Nero waktunya makan siang." kata gadis itu sambil ia melambai-lambaikan tangannya.
Anak laki-laki itu menoleh kearahnya. Dia tersenyum kearah anak laki-laki itu.
"Kak Aika...." kata anak laki-laki itu dengan suara lirih. Aika berjalan kearah Nero.
"Duhh..., kau ini dengar tidak, sekarang waktunya makan." kata Aika sambil menarik tangan Nero.
"Iya, iya, aku tahu kok." kata Nero dengan perasaan sedikit malu.
Aika menoleh kearah Nero. Ia melihat ekspresi wajah Nero yang tampak sedikit malu.
"Hehe..., aku suka dengan ekspresi wajahmu sekarang." kata Aika dengan senyum yang manis.
Nero tampak semakin malu dengan perkataan Aika tadi. Mereka pun akhirnya berjalan bersama untuk kembali ke Gereja, tempat mereka tinggal.
231Please respect copyright.PENANAKyCaRFwJTs