" aku mau kuliah di PGMI" kata Fiza.
" kuliah? Apa apan kamu, dari dulu lulus SMA gak mau kuliah nganggur luntang lantung gak jelas , sekarang udah usia 25 tahun mau kuliah. Kamu udah waktunya menikah" balas Umi Fiza jengkel
" nganggur apaan, kan tiap harinya bantu Umi ngurusin rumah."
" itu bukan kerjaan tau, udahlah gak usah kuliah buang buang uang aja ingat usiamu tambah tua waktunya punya anak"
" aku nggak mau nikah, belum siap. Aku pingin kuliah dulu."
" belum siap gmn, akan Abi kenalkan anaknya teman abi klo kamu belum ada calon" ujar Abinya Fiza.
" kan Abi bilang. Klo nikah harus penuh persiapan lahir batin. Nah Aku belum siap. Aku nggak mau seperti Mbak Jihan. Pernikahannya kandas di tengah jalan. " mendengar perkatan Fiza , orangtuanya terdiam. Peristiwa itu terjadi 3 tahun yg lalu. Jihan kakak perempuan Fiza bercerai dengan suaminya. Asalanya Pernikahan yang di atur oleh orang tua tanpa memperhatikan perasaan dan kesiapan mereka berdua. Ternyata suaminya memiliki gadis pujan lain bahkan berniat poligami padahal pernikahannya berjalan 1 tahun. Jihan tidak tahan lagi karena suaminya sering mengabaikanya. Terlihat tidak harmonis dan hampa.ujung ujungnya terjadi penceraian kedua keluarga pun tak bisa bèbuat apa apa. Mengingat itu akhirnya orang tua Fiza meng ijinkan Fiza untuk kuliah. Orang tuanya tidak ingin mengulang kembali kesalahan mereka. Biarlah Fiza mencari jodohnya sendiri. Jika pun Fiza udah siap menikah dan ingin di carikan swami. Abinya siap mencarikannya. Ia tidak ingin mengulang kesalahan yang dulu ia perbuat. Karena ego ia harus melihat pernikahan anak sulungnya hancur. Bahkan berimbas pada diri Fiza yang sangat menyayangi Kakanya.
Akhirnya Fiza kuliah pada saat usianya beranjak 25 tahun. Untunglah body Fiza mungil dan imut jadi tidak kentara kalo bertemu mahasiswa baru yg rata rata 18 tahunan. Sempat ada yang tanya
" Mbak Fiza usianya berapa???"
" tebak aja?"
" pasti seumuran kita, 18 tahunan kan" mendengar itu Fiza ngakak.
" betul…betul… usiaku masih 18 tahun lebih"
" 18 tahun lebih 7 tahun wk…wk…wk." batin Fiza sambil tersenyum. Ketika teman teman barunya mengetahui usia Fiza sampe terheran kok bisa awet muda. Jawab Fiza yg penting nikmati hidup gak usah mikir berat berat dan juga ia mempromosikan kosmetik herbal yang ia pake . Ibarat menyelam sambil minum air kuliah sambil jualan. Lumayan tanpa harus capek capek cari custemer ia sudah menghasilkan uang tanpa kerja.
Daannnn ternyata kuliah itu tidak mudah, terlebih lagi udah lama lulus SMA. Apalagi Fiza dikatakan otak santai males mikir, tukang tidur dan terkenal di SMA nya dulu sleaping Beauty.
" biarlah menjadi mahasiswi abadi." Pikir Fiza melihat IPK nya yang ancur ancuran banyak nilai E nya dan harus ngulang dan remidial. Walaupun begitu Fiza senang dan menikmati masa masa kuliahnya bersama teman teman muda nya. Bahkan mereka adalah sasaran empuk sebagai pembeli kosmetik glowing herbal dan barang barang online yang Fiza tawarkan . Lumayan banyak untung.
Waktupun berlalu sekarang tak terasa Fisa sudah masuk semester 4. Walaupun sering mengulang mata kuliah. Fiza terus berusaha. Sampe sampe ia mempunyai semboyan yang penting lulus walaupun nilai pas pasan dan berlangsung lama.
Saat itu Pagi yang sejuk habis di guyur hujan semlaman, Fiza berjalan menyusuri lorong kampus menuju kelasnya. Beberpa kali ia menguap. Rasanya pagi ini kurang tidur cos semalam ikut rewang acara sukuran tetangga sebelah yang barusan naik haji dan pulang malam padahal habis subuhan ia balik tidur. Tapi mata masih ngantuk
" dik Mila,sekarang waktunya mata kuliah apa???" Tanya Fiza pada teman sekelasnya.
" tata bahasa arab mbak"
" hadew, ini nih mata kuliah yang paling aku gak suka. "
Fiza duduk dekat cendela. Terasa angin sepoi sepoi yg bikin ngantuk. Dan Fiza menutup kedua klopak matanya sambil menikmati segarnya angin pagi.
' Assalamualikum, Slamat pagi.'
" Walaikumsalam"
" Salam kenal saya dosen baru menggantikan Ustad Sulaiman. Perkenalkan nama saya Alzam Hammam, L.C" mendengar nama itu mata Fiza terbelalak lebar. Ia menatap laki laki cakep berkaca mata dan Berjenggot tipis. Segera ia menutup mulutnya dengen kerudungnya dan menundukan mukanya . Terngiang ngiang nama dosen tersebut. Alzam Hammam…Alzam Hammam…Alzam Hammam. Selintas Ingatan Fiza kembali ke masa masa SMAnya dulu.
305Please respect copyright.PENANAS5UJU0yPOa
FLASH BACK
" siapa yang pegang kunci ruang SKI?"
" Fiza, entah kok dari tadi belum datang juga" dengan pandangan gusar Alzam melihat jam tangannya. Siang itu anak anak SKI ( Sie Kerohanian Islam) Pada kumpul untuk rapat. Alzam Hammam adalah Ketua SKI juga sekaligus Ketua OSIS bahkan ngerangkap Ketua Kelas. Ia anak yang disiplin tinggi , cerdas dan disegani oleh anak anak. Hampir 30 menit anak anak menunggu Fiza. Dan tak berapa lama muncul Fiza dengan langkah santuy.
" loh, kalian ngapa di sini katanya rapat kok gak masuk ruangan emang nunggu siapa???"
" nunggu kamu!!! " sontak teman temanya menggerutu jengkel
" dari mana aja kamu fiz dari tadi si cari cari. Kunci ruangan kan kamu yang bawa"
" Ya Allah, aku lupa. Iya ini kuncinya" kata Fiza menyodorkan kunci dari saku tasnya.
" kamu ini anak kurang amanah, tau mau rapat kunci ruangan dibawa , telat lagi. Tau enggak aku gak banyak waktu sebentar lagi ada rapat OSIS. " kata Alzam
" iya iya maaf aku lupa. Lupa kan gak dosa"
" dasar kamu, pintar kasih alasan." Alazam terus ngoceh menceramahi Fiza. Dengan tampang tanpa dosa Fiza hanya mangut manggut mendengarkan.
" Stttt…. jangan lama lama ceramahnya segera dimulai rapatnya. Kamu kan orang sibuk. Entar telat. Tuh lihat teman teman pada kelaperan klo aku mah udah kenyang barusan makan bakso diwarung mang Ujang ."mendengar itu teman teman Fiza tertawa melihat Alzam di kacangin. Nggak hanya kejadian itu aja. Alzam dan Fiza satu kelas. Klo mereka bertemu seringnya adu mulut. Fiza si tukang tidur, sering telat, seringnya lupa ngerjain PR. Otak lelet pula. Dan Alzam paling gak suka klo satu kelompok dengan Fiza. Dan itu sering terjadi. Pernah Fiza teridur pas lagi keja kelompok sampai Alzam melempar buku di dekatnya hingga Fiza kaget dan melap air liurnya. Teman sekelompoknya takut melihat Alzam marah tapi melihat tingkah Fiza mereka tertawa melihatnya.
" tau nggak kamu seperti benalu merugikan orang lain nggak pernah ikut kerja taunya dapat nilai baik"
" yah nggak apa apa setidaknya jadi benalu bukan vampir"
" tapi tau nggak sebenarnya benalu juga ada manfaatnya, malah bisa jadi obat untuk penyakit. Tapi kalo Seperti Vampir hiiiii…. benar benar menakutkan" kata Fiza sambil menunjukan gigi nya.
" lagian. Semua juga nggak ikut kerja. Kamu sendiri yang ngerjain. Gimana mau kerja lah kamu bilang ini salah itu salah jadinya kami serba salah. Yo wis lah.. kamu aja yang ngerjaan kita hanya bisa mendoakan saja semoga diterima di sisi Allah swt. "
" wk..wk…wk…" walaupun hati Alzam jengkel mendengarnya tapi ada benarnya juga ia sering mengerjakan sendiri tugas kelompoknya karena tidak sesuai apa yg di inginkan Alzam, akibatnya anggota kelompoknya pada tergantung pada Alzam dan cuman numpang nama doang .
Pernah juga Fiza merasa bersalah pada Alzam dan sempat meneteskan air mata gara gara perkataanya yg menyakitkan hatinya. Saat itu kelompoknya mendapatkan nilai E sebab Fiza kehilangan berkas untuk presentasi. Sehingga hatus remidial. Sedangkan Alzam seumur umur tidak pernah mendapatkan nilai E. Akhirnya Alzam marah dan jengkel sehingga memarahi Fiza dengan kata kata yg kejam. Bodoh lah, tak berguna, bahkan di berujar manusia sial jangan sampai ia dekat dekat dengannya agar tak ketularan bodoh dan sial. Fiza sempat sedih dan menangis. Memang itu salahnya tapi ia sempat membela diri
" walupun aku salah jangan berkata menyakitkan seperti itu, orang tua ku aja nggak pernah nggomong seperti itu" Alzam ter sadar klo perkataanya sudah di luar batas.
" maaf…maafkan klo kata kataku kasar"
" iya…tapi tolong jangan di ulang lagi sungguh sakit hatiku mendengarnya" kata Fiza melas "sebagai bentuk permintaan maaf seringnya dirimu berkata kasar padaku , kamu harus trakir aku bakso" mendengar itu Alzam terdiam ia berfikir rasanya ia kena palak secara halus oleh Fiza. Harusnya ia yg minta maaf malah minta teraktir bakso. Maunya Alzam nyolot lagi tapi ia tahan daripada terus terusan adu mulut, ia turuti teraktir bakso nya dan buntutnya semua teman temannya pada minta teraktir bakso hadew……^\_^
305Please respect copyright.PENANAVfyQEAHa2g
Flash back and
305Please respect copyright.PENANAdYBenLW6EH
" ngapa pula tak tutupin mukaku, ngapa pula aku malu klo sekarang jadi mahasiswanya" batin Fiza. Di tatapnya Alzam dengan senyum lebar sambil mengangkat angkat alisnya.
" Hai…." kata Fiza tanpa suara.
Disisi lain saat mata Alzam tertuju pada Fiza. Sontak ia kaget gak percaya. Benar itu Fiza atau bukan. Lalu di lihatnya daftar nama mahasiswa di kelas itu. Dan benar tertera nama Fiza Hasna. Tiba tiba klebatan masa mas SMA nya. Perasannya sungguh tidak enak. Sebab ia dan Fiza waktu itu seperti anjing dan kucing. Sangking seringnya adu mulut. Selama Alzam memberi materi di kelas Fiza, ia berusaha tidak memperdulikannya. Tapi tetap aja ia masih melirikya dan melihat Fiza berulang kali menguap. Tambah jengkel lagi ia sempat mempergoki Fiza terkantuk katuk.
" jadi saya harap anda anda sekalian untuk serius menyikapi materi yang saya berikan. Jangan sampai tertidur di kelas saya, klo ngantuk atau tidur silahkan pulang dan tidur aja di rumah jangan di sini. " kata Alzam dengan nada Di tekan tujuannya untuk menyindir Fiza. Tapi dengan sikap santai Fiza hanya tersenyum mendengarnya.
" mimpi apa aku semalam , kok bisa ia jadi mahasiswaku??" Batin Alzam kesal
Ia membayangkan hari hari penuh kejutan saat mengajar di kampus saat bertemu Fiza.
" kamu adalah mimpi burukku" pikir Alzam penuh kejengkelan.
Fiza sendiri membatin
" mengapa aku harus bertemu denganmu, jadi dosenku pula"
Ia membayangkan sosok Alzam ketika mengajar. Akankah seperti dulu yang tiap harinya adu mulut
" tidak...tidak aku harus akur dengannya. Aku nggak mau adu mulut lagi" sesaat Fiza menatap Alzam. Dan tersenyum nakal dan berkata dalam hati
" tapi melihatmu lagi aku ingin menjahilimu, bersiaplah hai Alzam Hamam". ^ .^
ns 15.158.61.37da2