Sebelum menghembuskan nafas terakhir, kakek pernah berbicara seperti ini kepadaku, "SMA merupakan tempat kita untuk menemukan jati diri, membuat banyak kesalahan, menjalin pertemanan seumur hidup, serta merasakan indahnya jatuh cinta untuk pertama kali." Itu mungkin obrolan terakhirku dengan kakek sebelum kakek meninggalkanku untuk selamanya. Aku tidak menyangka bahwa dia harus meninggalkanku tepat sebelum aku masuk SMA.
Beberapa bulan yang lalu, kakek menceritakan kepadaku tentang kehidupannya saat SMA. Saat dimana dia bertemu dengan banyak orang yang merubah hidupnya, serta saat-saat dimana dia bertemu dengan nenek dan jatuh cinta kepadanya. Sekarang, dia akan menyusul nenek yang sudah tenang di alam sana. Mendengar cerita kakek yang terus berulang memang membosankan, tapi di sisi lain aku juga ingin merasakan masa SMA yang seperti itu.
Aku akan membuat kehidupan SMA-ku menjadi salah satu pengalaman hidup yang terbaik. Setelah itu, akan menceritakan kisahku kepada orang-orang. Aku ingin orang-orang mengetahui bahwa kehidupan kita yang sangat singkat ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin dan jangan di sia-siakan. Ada impian yang harus kita wujudkan. Aku berharap kakek bisa menyaksikanku mewujudkan impanku dan bahagia dari alam sana.
"Amar, ayo kita pulang. Papah sama Nusa udah nunggu di mobil." Mamah memanggilku.
"Bentar Mah, Amar mau bilang ke kakek kalo minggu depan Amar masuk SMA."
Keluargaku berpamitan kepada keluarga besar dan kembali menuju rumah kami di Bandung.679Please respect copyright.PENANAA1iMDnPSbq