"Kelas 9 tahun ini bisa di bilang generasi emas futsal SMP Galante, tapi untuk lolos tingkat Nasional sepertinya sulit, belum lagi kalian harus mempersiapkan diri untuk SMA." Ujar Pak Novrianto.
"Saya setuju dengan Pak Novrianto, untuk memfokukan diri pada dua hal itu cukup sulit." Bu Rahma menambahkan.
"Tapi Pak, Bu, kalau seperti ini terus kapan kita bisa lolos Nasional? Kita harus mengambil risiko kalau mau maju. Kita ngelakuin ini juga buat mengharumkan nama SMP Galante. Pak, Bu, kalau cuma mengandalkan kelas 8 dan kelas 7 yang baru saja bergabung itu cukup sulit." Arya membantah perkataan para guru.
"Sebelumnya maaf Pak, Bu, saya izin menambahkan perkataannya Arya. Pak, Bu, kami dari kelas 9 itu sendiri sudah mempertimbangkan banyak hal untuk mengambil keputusan ini, mulai dari latihan sampai SMA yang kami tuju." Tambah Amar.
"Baik, saya izinkan kelas 9 mengikuti O2SN, dengan syarat kalian juga harus fokus mengikuti pembelajaran dan nilai kalian tidak boleh di bawah KKM. Jika ada pelajaran dengan nilai di bawah KKM, maka dia tidak diizinkan mengikuti O2SN." Ujar Pak Afrizal selaku Kepala SMP Galante.
Amar dan Arya pun meninggalkan ruang guru dan menghampiri ketiga temannya yang menunggu di luar. Amar memberitahukan keputusan dari kepala sekolah kepada teman-temannya yang lain. Mereka berlima berjalan menuju kelas dengan ambisi yang kuat dan bersiap untuk melakukan pelatihan.
Waktu yang dimiliki oleh Amar dan teman-temannya tinggal 2 bulan lagi, mereka berlima berlatih dengan giat dan juga mengikuti bimbingan belajar. Mereka sangat ingin lolos ke tingkat Nasional agar dapat mengharumkan nama SMP Galante.
Hari demi hari berlalu, hingga akhirnya tiba hasil drawing O2SN Kota Bandung. Untuk lolos tingkat Nasional, mereka harus lolos tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi terlebih dahulu. Mereka akan menghadapi SMP Lima Sila yang akan dilaksanakan 10 hari lagi.
Upacara pembukaan O2SN akhirnya tiba, seluruh tim dari Kota Bandung berkumpul. Amar dan timnya memasuki gedung upacara dengan mata yang membara. Mata yang penuh semangat dan optimisme. Amar tiba-tiba saja teringat kejadian 2 tahun lalu, kejadian dimana pertama kalinya dia memasuki tempat tersebut.
2 Tahun yang lalu merupakan tahun pertama Amar mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau biasa disebut O2SN. Pada tahun tersebut, SMP Galante hanya mampu finish di 8 besar tingkat Provinsi, dan pada tahun berikutnya, langkah mereka harus terhenti di babak semifinal. Pada tahun ini, Amar yakin mereka akan lolos tingkat Nasional.
Pertandingan pertama pun dimulai, SMP Galante mendominasi permainan dan terus melakukan tekanan kepada SMP Lima Sila hingga babak pertama usai. Skor di babak pertama 2-1 untuk SMP Galante. Pada babak kedua, SMP Galante melakukan rotasi pemain secara menyeluruh, kali ini giliran anak-anak kelas 9 yang bermain.
Alexi melakukan kick off dengan tembakan langsung ke arah gawang Lima Sila, tetapi masih mampu di tahan oleh kiper dan menyebabkan tendangan penjuru. Tendangan penjuru dilakukan oleh Evan dengan mengoper ke Amar, yang kemudian dioper kepada Oliver yang langsung melakukan tembakan ke arah gawang, dan tidak mampu ditahan oleh kiper Lima Sila. Skor menjadi 3-1.
SMP Galante tidak memberikan ruang untuk SMP Lima Sila melakukan serangan. Mereka terus melakukan tekanan hingga wilayah SMP Lima Sila hingga pertandingan selesai. Pertandingan selesai dengan skor 5-1. Sebuah kemenangan yang menjadi penyemangat tambahan untuk Amar dan teman-temannya.
Mereka menjalani pertandingan di Kota Bandung dengan semangat dan kerjasama yang cukup baik, hingga akhirnya mereka mampu lolos ke tingkat Provinsi. Tingkat Provinsi akan diadakan kurang dari 3 minggu lagi dan hasil drawing akan keluar 10 hari lagi.
Perjuangan SMP Galante masih belum usai, masih banyak rintangan yang harus mereka hadapi, salah satunya adalah Ujian Tengah Semester yang akan dilaksanakan 7 hari lagi. Amar dan kelas 9 lainnya tidak boleh mendapatkan nilai di bawah KKM jika mereka ingin bermain di tingkat provinsi.
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat akhirnya dimulai, SMP Galante menjalani pertandingan demi pertandingan hingga akhirnya mereka tiba di babak final O2SN tingkat Provinsi dan akan menghadapi SMP Rajawali dari Kota Depok.
Perjuangan Amar dan teman-temannya untuk lolos tingkat Nasional tinggal selangkah lagi, dan itu akan ditentukan pada final besok. Mereka harus memenangkan pertandingan agar lolos tingkat Nasional.
Pertandingan final O2SN Provinsi Jawa Barat sebentar lagi di mulai, Amar dan tim Galante sudah berkumpul di ruang ganti untuk melakukan doa bersama yang di pimpin oleh Amar sekaligus memberikan kata-kata penyemangat kepada teman-temannya.
"Teman-teman, sebelum pertandingan dimulai, mari kita berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai."
Setelah selesai berdoa, mereka merangkul satu sama lain.
"Perjuangan kita masih belum usai, gue mau kita semua main kaya biasanya. Kerahin semua kemampuan kita di pertandingan nanti dan tetap bersyukur dengan hasil yang didapat. SMP Galante!!!"
"Fight, win together!!!"
Peluit wasit pun berbunyi, pemain SMP Rajawali melakukan tendangan langsung ke arah gawang SMP Galante, tetapi mampu ditahan dengan baik oleh Arya. Kali ini giliran SMP Galante yang melakukan serangan melalui lemparan Arya yang langsung ke depan, tetapi dapat diterima oleh tim lawan sehingga mereka dengan mudah memasukkan bola ke gawang Galante.
Di Menit-menit akhir pada babak pertama, salah satu anggota tim lawan terjatuh di kotak penalti Galante, dan terjadilah penalti untuk SMP Rajawali. Tim lawan berhasil memasukkan bola ke dalam gawang sehingga skor pertandingan menjadi 0-2.
Peluit wasit pun berbunyi, pertanda bahwa babak pertama telah selesai. Kedua tim kembali ke ruang ganti untuk beristirahat.
"Angkat kepala kalian, pertandingan masih belum selesai, masih ada babak kedua. Jangan dulu nyerah sebelum peluit panjang berbunyi, ayo bangkit lagi!" Amar menyemangati timnya, "SMP Galante!!!"
"Fight, win together!!!"
Babak kedua dimulai, anak-anak kelas 9 memulai pertandingan di babak kedua dengan baik, hingga akhirnya Alexi mencetak goal pertama untuk SMP Galante. 3 menit tersisa di babak kedua, SMP Galante melakukan strategi powerplay. Mereka mengurung SMP Rajawali di wilayah pertahanan mereka. Memanfaatkan celah dari SMP Rajawali, Amar memberikan passing kepada Evan yang berada di tiang dua, dan berhasil menyamakan kedudukan.
SMP Galante tetap melakukan strategi powerplay hingga akhir babak. Waktu tersisa 15 detik dan Amar melakukan tendangan ke arah gawang, tetapi mengenai tiang gawang. Bola memantul ke arah pemain Rajawali dan langsung melakukan tendangan ke arah gawang SMP Galante yang kosong. Peluit panjang berbunyi, pertanda pertandingan telah usai dengan skor akhir 2-3 untuk Rajawali.
Perjuangan Amar dan timnya harus terhenti di babak final O2SN tingkat Provinsi. Para pemain Galante tertunduk lesu dengan hasil yang mereka peroleh. Banyak dari mereka yang bahkan meneteskan air mata.
"Ayo bangkit lagi, kita harus berterimakasih sama mereka yang udah ngedukung kita dari awal." Amar membangkitkan tim.
Mereka kembali menuju ruang ganti, tetapi langkah Amar dihentikan oleh seorang pria.
"Amar, perkenalkan saya Ervin dari SMA Corvo. Saya mau mengundang kamu untuk masuk SMA Corvo, apakah kamu bersedia?"
Kriiingggg.....
Kenapa tiba-tiba gue mimpiin kejadian tahun lalu ya, batin Amar. Amar segera mematikan alarmnya kemudian bersiap untuk berangkat sekolah. Sudah seminggu Amar memulai kehidupan SMA-nya dan hari ini merupakan hari pertamanya bergabung ke dalam ekstrakurikuler futsal. Mulai hari ini juga, Amar memutuskan untuk pergi menuju sekolah menggunakan sepeda.
Amar memarkirkan sepedanya di tempat yang telah disediakan. Amar berjalan menyusuri lorong lantai 2 yang sudah mulai ramai. Amar melihat seorang laki-laki yang terlihat tidak asing sedang berjalan menuju kelas sambil memainkan handphone. Amar menghampiri laki-laki tersebut dan menepuk punggungnya pelan.
"Tumben Mar datengnya lumayan pagi." Ujar Linggan.
"Mulai hari ini gue berangkat ke sekolah pake sepeda soalnya."
"Oh iya? Gue juga. Lo udah bawa peralatan futsal kan?"
"Udah."
"Oh iya Mar, posisi lo di futsal apa?"
"Anchor, kalo lo apa?"
"Gue pivot."
Mereka berdua berjalan menuju kelas sambil membahas futsal. Mereka kemudian menaruh tas mereka di bangkunya masing-masing. Amar baru saja teringat dengan kejadian di hari pertama saat Linggan yang tiba-tiba menunjuk Ify sebagai ketua kelas. Saat hendak menanyakannya kepada Linggan, seorang pria yang pernah menghampiri Amar memasuki ruangan kelas dan menenangkan murid-murid X-IPA-2.
"Anak-anak, keluarkan buku paket fisika dan buka halaman 5." Ujar Pak Erwin.
Jam istirahat pertama pun akhirnya tiba, pada jam istirahat ini beberapa siswa memilih untuk pergi makan di kantin atau memakan bekal yang mereka bawa dari rumah, tetapi ada juga yang memilih untuk makan pada istirahat kedua. Kebanyakan mereka yang makan pada istirahat pertama adalah mereka yang mengambil ekstrakurikuler olahraga. Mereka takut jika makan pada istirahat kedua atau sebelum ekstrakurikuler di mulai, mereka akanterlambat datang ekstrakurikuler. Amar dan Linggan pun pergi menuju kantin.
Melihat kantin yang mulai dipenih oleh para siswa, kali ini giliran Amar yang pergi untuk mencari tempat yang kosong, sementara Linggan yang akan membawakan makanan mereka. Amar berjalan mecari tempat duduk yang kosong dan akhirnya menemukannya. Saat hendak menempati tempat duduk tersebut, Amar tidak sengaja menyentuh tangan seserorang yang juga hendak menempati tempat duduk tersebut.
"Eh sorry, lo mau nempatin tempat ini ya? Gue cari tempat lain aja kalo gitu." Amar pergi dan mencari tempat duduk lain.
"Kita duduknya barengan aja, lagi pula tempat ini bisa cukup buat 4 orang kok." Iris menarik lengan baju Amar.
"Gue takut Linggan sama Ify bakal berantem kalo digabungin."
"Gue sama Ify bakal kenapa?" Linggan yang mendengar obrolan Amar dengan Iris memotong pembicaraan mereka. "Tenang aja, gue gak bakal cari masalah kecuali cewek serigala itu dulu yang mulai."
"Eh cowok beruang, maksud lo apa?" Mereka cukup terkejut dengan kedatangan Ify.
"Udah, lo berdua ga usah berantem dulu ya. Sekarang kita makan dulu oke." Iris melerai mereka berdua.
"Kayanya lo udah ahli banget ngurus dua orang itu ya." Linggan berbisik kepada Iris.
"Bisa dibilang begitu." Iris memberikan senyuman yang membuat Amar terdiam.
Mereka berempat pun akhirnya duduk dengan tenang dan menghabiskan makanan mereka masing-masing. Tidak satupun dari mereka yang mengeluarkan sepatah kata. Linggan yang biasanya memulai topik pembicaraan pun kali ini hanya diam. Hanya kesunyian yang ada selama mereka menghabiskan makanan. Hingga akhirnya, Linggan berdiri dan hendak membeli minuman. Langkahnya terhenti ketika Ify menarik bajunya dan meminta untuk ikut pergi membeli minuman
"Lo liat kan? Mereka yang asli tuh yang kayak gini." Iris berbisik kepada Amar.
Tiba-tiba saja jantung Amar berdetak dengan sangat kencang ketika Amar melihat Iris yang tiba-tiba berbisik kepadanya. Amar tidak tahu mengapa jantungnya tiba-tiba saja berdetak dengan sangat kencang. Gue kenapa deg-degan ya? Batin Amar. Linggan dan Ify yang sudah membeli minuman memanggil mereka dan kembali menuju kelas. Selama perjalanan menuju kelas Amar hanya kebigungan dan memutuskan pergi ke kamar mandi untuk menenangkan pikiran.
Langkahnya terhenti ketika Amar melihat seorang laki-laki yang berbadan kekar baru saja keluar dari kamar mandi. Jika kalian menonton anime Haikyuu, kamar mandi merupakan salah satu tempat yang berbahaya, begitu juga seperti yang di alami oleh Amar saat ini. Amar hanya mampu terdiam melihat laki-laki tersebut. Tiba-tiba saja Laki-laki tersebut menghampiri Amar.
"Lo Amar kan? Dari SMP Galante." Tanya Laki-Laki tersebut.
"I-Iya."
"Kenalin gue Kairav dari SMP Lima Sila, yang kemaren lo kalahin waktu penyisihan. Untung deh, gue bisa setim sama lo." Kairav tersenyum kepada Amar, tetapi Amar merasa Kairav sangat menyeramkan. Amar akhirnya mengingat bahwa Kairav merupakan kiper berbadan besar dari tim yang saat itu Amar lawan. Setelah selesai menenangkan diri, Amar kembali meuju kelas.
Jam pelajaran ketiga atau dapat dibilang juga jam pelajaran terakhir dimulai, Bu Indira yang merupakan guru matematika memasuki kelas X-IPA-2. Amar yang kebetulan menjadi petugas piket pada hari ini membersihkan papan tulis. Saat Amar hendak kembali ke bangkunya, Bu Indira meminta tolong kepada Amar untuk membagikan buku paket matematika yang baru saja datang pada hari ini.
Akhirnya jam pelajaran yang tidak disukai oleh para siswa telah selesai dan sekarang merupakan saat-saat yang paling dinantikan oleh semua siswa baru yakni ektrakurikuler. Di SMA Corvo, semua siswanya diwajibkan untuk memilih ekstrakurikuler, sehingga tidak ada siswa yang pulang lebih awal karena tidak mengikuti ekstrakurikuler ataupun pulang terlambat karena mengikuti ekstrakurikuler.
Amar dan Linggan pergi menuju lapangan futsal yang berada tepat di belakang gedung sekolah. Mereka sudah dengan fasilitas SMA Corvo yang disediakan untuk mengembangkan potensi siswa-siswi nya baik di bidang olahraga, kesenian bahkan akademik. Amar melihat Kairav yang juga sedang berjalan menuju arah lapangan dan menghampirinya. Mereka bertiga kemudian berjalan bersama menuju lapangan dan segera berganti pakaian.
Sesampainya di lapangan, Amar merasakan beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tajam dan membuatnya merasa tidak nyaman. Melihat gerak-gerik Amar, Kairav menarik Amar dan memintanya untuk melakukan pemanasan bersama. Linggan yang melihat Kairav menarik Amar menghampiri mereka berdua.
"Lo kenapa Mar?" Tanya Linggan.
"Gapapa kok."
"Lo liat kan anak-anak itu. Mereka orang-orang yang pernah dikalahin sama timnya Amar." Kairav memberi penjelasan.
"Hmm... Jadi mereka iri dan takut kalah saing ya?"
"Bisa dibilang gitu. Oh iya, lo sering bareng sama Amar tapi kok gatau hal kayak gini?"
"Oh itu soalnya di SMP gue gaada ekskul futsal, jadi gue futsalnya di akademi. Makanya gue ga terlalu ngerti futsal di sekolahan."
Dari kejauhan terlihat seluruh senior yang sedang berjalan menuju ke arah lapangan dan tidak jauh di belakang mereka terlihat Pak Erwin dan seorang pria yang mengenakan pakaian olahraga yang juga sedang berjalan menuju ke arah lapangan. Melihat para senior yang sudah berkumpul, seluruh siswa kelas 10 pun segera menghampiri mereka. Tak lama salah seorang senior mulai berbicara.
"Selamat siang semuanya, kenalin gue Willy, Kapten SMA Corvo. Selanjutnya saya serahkan kepada Pak Erwin selaku guru pembina ekskul futsal."
"Siang semuanya. Mungkin kalian sudah pernah bertemu dengan saya saat pelajaran, jadi saya akan langsung memperkenalkan pelatih kalian, Coach El silahkan berkenalan."
"Halo, nama saya Elhanani panggil aja Coach El, salam kenal semuanya. Hmm...Total kelas 10 yang bergabung ada 14 orang ya."
"Sebenarnya ada 1 lagi kelas 10 coach, tapi sepertinya dia belum da- oh, itu dia" Belum selesai Pak Erwin berbicara, seorang siswa laki-laki datang dengan nafas terengah-engah.
"Maaf, saya terlambat."
Dia kan Akira, dari SMP Rajawali Depok. Kenapa ada disini ya? Amar bertanya-tanya. Latihan pun dimulai, Coach El memberikan intruksi kepada mereka untuk berpasangan dengan orang lain dan melakukan teknik dasar dalam futsal yakni passing dan control. Selanjutnya, Coach El membagi para siswa ke dalam 3 tim dan melakukan seleksi. Coach El memperhatikan semuanya dan mulai mencatat nama-nama yang akan dimasukkan ke dalam tim inti.
"Kelas 10 yang namanya dipanggil, mulai besok kalian akan berlatih bersama dengan tim inti dan bagi yang belum terpilih, kalian akan berlatih bersama Coach Ari dan senior yang lain. Yang pertama di posisi kiper ada Kairav, anchor Amar, flank Akira dan terakhir di posisi pivot ada Linggan."
Hari pertama ekstrakurikuler pun akhirnya selesai, seluruh siswa berganti pakaian dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, Linggan mengajak Amar dan Kairav untuk mampir ke minimarket yang berada tak jauh dari sekolah. Melihat Akira yang hendak pergi, Linggan segera menghentikannya dan mengajaknya untuk bergabung dengan mereka. Akira menyetujui ajakan Linggan.
"Ah, emang paling enak abis latihan tuh minum green tea dingin." Ujar Linggan.
"Lo salah, abis latihan tuh enaknya makan sosis." Kairav menyauti Linggan dengan tangan yang membawa plastik berisi banyak sosis.
"Oh iya Kir, kalo gasalah lo dari SMP Rajawali Depok ya? Kok tiba-tiba pindah ke Bandung?" Amar bertanya kepada Akira
"Lo Amar kan, dari Galante? Jadi, sebenernya Pak Erwin tuh om gue. Dia yang minta gue buat masuk Corvo."
"Eh kita belum kenalan ya. Kenalin gue Linggan dan yang badannya gede ini Kairav."
"Gue Akira, salam kenal."
"Gimana kalo kita bikin grup? Gue minta kontak kalian dong." Linggan meminta kontak mereka bertiga. "Nama grupnya apa ya? Hmm...Ah gue tau."
"Fantastic Four? Bagus juga nih." Kairav membaca nama grup mereka.
"Eh udah jam segini nih, pulang yuk!" Akira melihat jam tangan miliknya.
Mereka pun pergi dan kembali menuju rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Amar disambut dengan wanginya masakan yang berasal dari dapur. Amar melihat Nusa yang sedang membantu Mamah menyiapkan makan malam. Amar segera membersihkan diri kemudian pergi menuju dapur dan membantu Mamah juga.
Setelah selesai makan malam, Amar kembali ke kamarnya dan melanjutkan novel yang sedang Amar tulis. Hari ini merupakan hari yang sangat Amar nantikan. Amar berhasil mendapatkan teman baru dan kisahnya di SMA kembali berlanjut. Namun, Amar tangan Amar terhenti menulis ketika Amar tiba-tiba saja terbayang wajah Iris. Untuk mengalihkan perhatian Amar pun membuka handphone-nya.
586Please respect copyright.PENANAFeL6vYTbGn
(ALUMNI) FUTSAL GALANTE
Amar
Kayanya ada yang aneh deh sama gue.
20.59
586Please respect copyright.PENANAbtnQgy9icm
Oliver
Ada apa nih kawan?
20.59
586Please respect copyright.PENANAnmLNqx2idG
Alexi
Mar, lo gak ada pikiran buat bunuh diri kan?
20.59
586Please respect copyright.PENANAPjScNm2ooi
Evan
Gila lo Lex.
21.00
586Please respect copyright.PENANAl5ZebJZLHp
Arya
Aneh kenapa Mar?
21.00
586Please respect copyright.PENANAjdikRTsbWp
Amar
Gue juga bingung ngejelasinnya.
21.00
586Please respect copyright.PENANAM46egEDZlF
Oliver
Ya kalo lo ga cerita, gimana kita bisa tau
21.00
586Please respect copyright.PENANABkNtJ5Eii4
Evan
Wah tumben banget Oliver bijak wkwk.
21.00
586Please respect copyright.PENANAtpzSPpjJ18
Oliver
Weh sialan, gue juga bisa bijak ya.
21.01
586Please respect copyright.PENANAaDDd5UZg48
Arya
Udah Mar, cerita aja.
21.01
586Please respect copyright.PENANAU7fEafaATG
Amar
Tadi waktu di kantin gue ngobrol sama Iris.
Tapi tiba-tiba aja gue deg-degan.
Gue gatau itu kenapa.
21.02
586Please respect copyright.PENANAt3PEBKWRQH
Alexi
Itu artinya lo suka sama si Iris
Fix.
21.02
586Please respect copyright.PENANArbkkfCFYwG
Oliver
Bener tuh Mar.
Gue juga waktu itu gitu kok Mar sebelum jadian sama Sasha.
21.02
586Please respect copyright.PENANANddVaUJXSl
Evan
MOMEN LANGKA GUYS WKWK.
21.03
586Please respect copyright.PENANAcEUgHWcZBy
Arya
Akhirnya ya capt wkwk.
21.03
586Please respect copyright.PENANA8CF6U8Cd2X
Amar
Tapi gue ga yakin kalo ini tuh suka.
21.03
586Please respect copyright.PENANAJwMy0jVneG
Oliver
Nih ya Mar, cinta itu emang datengnya se tiba-tiba itu.
Kita juga gatau kapan datengnya
Mungkin aja lo nyaman waktu sama dia dan akhirnya lo suka sama dia.
21.04
586Please respect copyright.PENANAeqfQS3mQ3T
Alexi
Buaya bersabda.
21.04
586Please respect copyright.PENANAyrzHRlqsGZ
Amar
Tapi gue gamau pacaran.
21.04
586Please respect copyright.PENANAdjlqn3IPP6
Evan
Cinta itu ga harus selalu dengan pacaran Mar.
Bisa juga dengan lo mengagumi dia dari kejauhan.
21.04
586Please respect copyright.PENANAHYKZOBpiJM
Alexi
Evan kesambet apanih?
Kok tiba-tiba ahli masalah beginian.
21.05
586Please respect copyright.PENANADg4iFyZh32
Arya
Eh lo semua belom tau ya wkwk.
21.05
586Please respect copyright.PENANAgeZVzHdL5u
Evan
ARYA, DIEM LO!!
21.05
586Please respect copyright.PENANAMT8oTOIQu6
Oliver
Weh, ada apa nih?
21.05
586Please respect copyright.PENANAN767eYJE5U
Evan
Udah, enggak ada apa-apa.
Kita balik ke topiknya Amar aja ya.
21.06
586Please respect copyright.PENANA44HlB7FP52
Amar
Yaudah deh guys, gitu aja ya.
Gue mau istirahat.
Capek abis latihan.
21.06
*****
Halo teman-teman semua, gimana nih part kali ini? Semoga teman-teman suka yaa.
Buat teman-teman yang udah baca boleh banget nih di SHARE ke teman, sahabat, keluarga dan juga tetangga kalian yaa.
Jangan lupa juga buat COMMENT ya teman-teman semuanyaa.
Nantikan juga part selanjutnya yaa.
586Please respect copyright.PENANA7jarcfibPa
586Please respect copyright.PENANAlHuMgcjD96
Penulis,
586Please respect copyright.PENANAE14Xf2ab4V
Nureta Te
ns 15.158.61.8da2