Hari - hari Wella kini dihabiskan berselancar di dunia maya. dengan bergabung di berbagai grup wanita. Dengan status janda muda dengan satu. Dan kehidupan ekonomi, Wella mendapatkan uang dengan jalan mengkomersialkan tubuh moleknya. Untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan biologisnya.
.Wella memiliki dua sahabat yang selalu setia mendukungnya. Karena dia tahu bagaimana kondisi Wella saat ini.
Wella sedang duduk di depan komputernya, sambil membuka berbagai grup wanita di media sosial.
Wella tersenyum. Hai, selamat pagi semua! Apa kabar hari ini?”
“ Hai, Wella! Kabar baik nih. Gimana denganmu?” Vani membalas Wella
“ Baik juga. Lagi menikmati hari-hari berselancar di dunia maya. Bergabung dengan berbagai grup wanita juga, seru banget!” balas Wella
Sarah akhirnya ikut nimbrung. “ Halo semuanya! Wella, kapan kita bisa kumpul bareng lagi?
“ Segera, Sarah. Lagi nyusun jadwal nih.
Wella tersenyum tipis”. Kalian tahu kan, sekarang aku janda muda dengan satu anak.
Lisa mengangguk Iya, Wella. Kita selalu mendukungmu, kok. Bagaimana dengan urusan ekonomi?”
“ Hmmm, jujur aja, Lisa. Sedang berjuang. Makanya aku mulai memanfaatkan kemolekan tubuhku untuk menghasilkan uang.
“ Wow, Wella. Itu pilihan berat, tapi aku paham kalau kamu melakukan itu demi kebutuhan biologismu.” Vani hanya bergumam
Wella mengangguk. “ Iya, Sarah. Aku ingin memberikan yang terbaik untuk anakku, dan ini adalah caranya saat ini.
Lisa melihat ke arah Wella. “Kami selalu ada buatmu, Wella. Jangan ragu untuk berbagi atau curhat kapan saja”.
“ Terima kasih, teman-teman. Kalian sangat berarti bagiku. Aku beruntung memiliki kalian “.
Vani memberi jempol pada Wella “ Kita saling mendukung, ya. Kamu kuat, Wella!
Wella tersenyum hangat. “ Aku tahu, dan aku bersyukur memiliki kalian dalam hidupku.
Lisa seorang janda anak 2 yang berusia 37 tahun. Mereka berkenalan di sosial media. Dan merasa memiliki kesamaan.Membuat mereka cepat akrab.
Sementara Vani, teman kecil Wella yang pertama kali memperkenalkan kehidupan sosial media. Dengan membuka layanan Open Boking untuk laki - laki yang berhidung belang.
Wella, Lisa dan Vani berkumpul di suatu cafe. Mereka duduk di meja paling sudut.
Wella tersenyum pada kedua temannya itu. “ Bagaimana kabar kalian hari ini ?’
“ Baik !” hampir serentak Vani dan Lisa menjawab
“ Kita dipersatukan karena memiliki kesamaan. Dan nasib yang sama “ Ujar Vani pada kedua temannya.
“ Hmm “ gumam Wella.
Lisa tersenyum tipis “ Kita harus saling mendukung“.
“ Ngomong - ngomong selama kalian buka layanan VC, apa kalian pernah tidak menerima seorang wanita ?” tiba - tiba Lisa bertanya soal hubungan sejenis.
“ Maksudnya ? “ Wella bertanya dengan wajah serius.
“ Iya dengan wanita juga. Melayaninya untuk dipuaskan juga !” ungkap Lisa
“ Memang bagaimana sih rasanya kalau dengan sesama jenis ?” Wella ingin tahu.
Vani tersenyum. “ Sama aja rasanya sih. Cuma bedanya tidak dimasuki oleh yang lonjong - lonjong itu “ Vani tertawa
Lisa ikut tertawa membuat Wella bingun dengan kedua temannya.
“ Tapi asyik juga ya, ada fantasi tersendiri “ Lisa tertawa membuat beberapa pengunjung melihat ke arah mereka.
Vani melihat kearah Wella yang nampim bingun. “ Kapan - kapan kamu coba deh “ pancing Vani pada teman kecilnya itu.
“ Ih, apaan sih, main sama sejenis “ Wella menggelengkan kepala.
Suasana cafe semakin ramai oleh pengunjung. Akhirnya mereka berinisiatif untuk pindah3392Please respect copyright.PENANA6H1BduW437
“Wel, kamu langsung pulang atau bagaimana ni ?” tanya Lisa
“ Masih malas nih pulang ?” jawabnya.
“ Kalau gitu main aja dulu ke kosan aku “ ajak Lisa pada Wella.
“ Boleh deh “ Wella mengiyakan ajakan Lisa sambil naik ke atas motornya.
Dari arah belakang dia mengikut Lisa menuju ke kosan yang berada di bilangan jalan Cendrawasih..
Tidak terlalu lama perjalanan yang ditempuh, mereka sampai ke kosan Lisa dan langsung memarkirkan motor mereka.
“ Krek Krek “
Suara pintu dibuka.
Lisa membuka pintu. “ Silahkan masuk Wel. Inilah kamar kos aku !”
Wella memperhatikan isi kamar Lisa. Kamar itu berukuran cukup besar dengan kamar mandi berada di dalam
“ Kamar kamu luas juga Lis” ucap Wella yang duduk diatas kursi.
“ Ya cukuplah buat saya “ jawab Lisa.
Wella melihat ke Lisa. “ Terus anak p- anak kamu ?” Wella bertanya.
“ Mereka tinggal bersama ayahnya. Setiap hari Minggu baru kesini “ kata Lisa.
“ Kamu mau minum apa, panas atau dingin nih “ Lisa menawari minuman pada Wella.
“ Apa aja deh yang ada “ kata Wella yang menekan tombol power TV Flat yang ada di dinding kamar Lisa.
“ Itu bisa nonton Film online loh “ terang Lisa yang mengambil minuman dingin dari dalam kulkas.
“ Kamu mau nonton film apa ?” tanya Lisa sambil memberikan Wella sekaleng Coca Cola.
“ Apa aja deh, yang penting seru “ tanggap Wella.
Lisa duduk di atas kasur sambil menekan tombol remote untuk mencari saluran.
“ Duduk sini Well. Biar lebih leluasa “ Lisa memanggil Wella.
Wella akhirnya bergeser ikut duduk diatas kursi.
Lisa tersenyum pada Wella. “ Sudah berapa klien kamu layani selama buka jasa bo”
Well mengerutkan keningnya mencoba mengingat. “ Hmm, kalau tidak salah baru beberapa ya. Saya selektif menerima bookingan “
“ Ya, kita harus berhati - hati dalam menerima bokingan” Lisa membenarkan ucapan Wella.
Wella membaringkan tubuhnya di atas kasur disamping Lisa. Matanya terasa berat menatap layar TV.
“ Kalau kamu tidur dulu. Tidur dulu, biar sorean aja kamu pulangnya “ ujar Lisa.
Lisa bangkit dan menuju ke lemari pakaiannya.
Dia membuka seluruh pakaiannya hingga tersisa hanya dalaman saja. Wella melihat, lekuk - lekuk tubuh Lisa yang begitu bagus. Dengan bongkahan dua bokong yang padat berisi. Kulitnya putih mulus.
Lisa mengganti pakaian dengan mengenakan lingerie putih yang tipis.Lisa kembali berbaring disamping Wella yang asyik menikmati acara TV
Wella tersenyum pada Lisa. “ Tubuh kamu bagus Lis !” Wella memuji kemolekan tubuh Lisa.
Lisa hanya tersenyum. “ Biasa saja. Kamu juga punya tubuh yang bagus “ juga memuji tubuh Wella.
“ Dua gunungmu ini nampak lebih gede daripada milikku “ Lisa memandangi milik Wella yang membusung.
Baju kaos hitam yang dikenakan oleh Wella menampilkan dua gunung itu. Membusung begitu besar.
“ Lisa, pembicaraan yang tadi di cafe “ Wella ternyata masih penasaran dengan obrolan mereka.
“ Yang mana ?” Lisa bertanya balik pada Wella
“ Itu soal hubungan sejenis “ Wella mengingatkan Lisa.
“ Ooo, yang itu “ Lisa mengingat apa yang dimaksud oleh Wella.
“ “ Ah, itu hal lumrah di dunia ini Wel. Hubungan sejenis”
“ Wanita dengan wanita dinamakan lesbian. Laki - laki dengan laki disebut Gay kan ?”
Wella mengangguk.” Maksud saya, gimana sih kalau mereka berhubungan intim ?” tanya Wella pada Lisa.
Lisa tertawa kecil. “Kamu mau tahu rasanya ?” Lisa memberanikan menjamah payudara sebelah kiri Wella
Dielusnya gunung itu perlahan. Lalu Lisa mendekatkan wajahnya ke leher Wella.
Hembusan nafas Lisa dirasakan oleh Wella. Lalu tiba - tiba dirasakan sebuah kecupan mendarat di lehernya. Kecupan itu membuat bulu kuduknya merinding. Ada rasa yang aneh mengalir pada tubuhnya.
Lisa tidak berhenti terus mengecup leher Wella sambil tangan kirinya menyusup ke dalam baju kaos Wella. Elusan dan remasan tangan Lisa di dalam baju dirasakan oleh Wella memberikan rasa nikmat yang berbeda. Membuatnya ingin merasakan lebih.
“Hmm, sshh “ Lisa terus menciumi leher Wella. Lalu perlahan ciumannya menuju ke bibir Wella. Entah mengapa Wella tidak mampu menolak ciuman itu. Bahkan dia membalas ciuman itu dan membalas pagutan Lisa.
“ Ahh.shhh”
Wella hanya mengeluh dan mendesah merasakan sensasi nikmat dari permainan lidah mereka. Dan remasan tangan Lisa pada payudaranya.
Kedua mata Wella terpejam menghayati cumbuan Lisa pada dirinya.
Lisa berhenti menciumi tubuh Wella. Dia membantu membuka baju kaos Wella sekaligus celana panjang.
“ Lis !” lirih Wella ingin mencegah Lisa.Tetapi wanita itu menaruh telunjuknya di bibir Wella, memberikan tanda agar Wella diam.
Wella kini dalam keadaan hanya mengenakan dalaman saja. “ Tubuh kamu sangat seksi Wella. Bagus dan sangat menggoda setiap laki - laki yang melihatnya” Ungkap Lisa.
Lisa tersenyum. Lalu wajahnya menuju ke arah selangkangan Wella.
Lisa menjamah vagina milik Wella yang masih terbungkus oleh celana dalam berwarna putih. Nampak terbayang jembut yang tertata rapi.
Jari telunjuknya bermain disana. Mengelusnya sambil mencium paha putih mulus Wella.
“ Ahhhhh “ Wella mendesis. Sebuah aliran nikmat keluar dari permainan jari Lisa pada vaginanya. Lisa merasa senang telah membangkitkan gairah Wella.
3392Please respect copyright.PENANA6Nul2tKJjE