EPISODE 1. PUTRI DAN MARIO
Mario memegang tanganku, dan menciumnya. “Putri, kamu mau kan selalu ada untukku?’ tanya Mario padaku.
“ Hmm” aku hanya mengangguk.
Mario semakin merapatkan tubuhnya ke arah. Dia mengusap rambutku. Kurasakan hembusan nafas Mario mengenai wajahku
Mario menatapku dalam - dalam. Lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Dadaku bergemuruh, aku sudah pasti tahu keinginan Mario. Aku langsung menutup mataku, dan menantikan kecupan Mario seperti biasanya.
Mario mulai menciumku, melumat bibir tebalku. Kubalas lumatan Mario tak kalah hangatnya. Kami bermain lidah, saling memilin lidah. Saling menjulurkan lidah dan saling memagut.
Mario mulai meremas kedua pay*daraku yang besar yang masih terbungkus baju kemeja.
Perlahan tangan Mario membuka satu persatu kancing bajuku dan melepaskannya.
Tidak berhenti sampai disitu saja, tangan Mario kebelakang dan melepas pengait bra. Hingga membuat kedua payudaraku bergelantungan turun.
Mario tersenyum melihat payudaraku yang besar dan putih. Nafsu kami semakin naik.
“ Putri, aku ingin kau memberikan yang terbaik padaku hati ini “ bisik Mario di telingaku.
“ Ahhhh,, ahhh…” aku mendesah saat tangan kirinya meremas payudaraku secara bergantian. Aku membaringkan tubuhku, membuat Mario bebas menikmati payudaraku.
Mario mulai menjilati pentil payudaraku yang berwarna coklat.
“ Ah, jilat Rio “ ucapku merasakan permainan lidahnya di pentilku yang mengeras karena nafsu.
“ Ahhh, sshhh, kenyal sekali payudaramu Put “ racau Mario yang sedang menjilati pentil milikku.
Aku terus mendesah nikmat. Aku menikmati sentuhan demi sentuhan Mario pada tubuhku.
Mario bangkit dan segera melepas seluruh pakaianku. Kini dihadapanku Mario telah telanjang bulat. Ku lihat kontolnya yang belum maksimal tegak berdiri.
Aku bangun dan meraih kontol itu, mengocoknya dengan tanganku.
Perlahan aku jilatin batang kontol itu dari atas hingga ke bawah.
“ Hupp…hupp” kulahap kontol itu. Ku masukkan ke dalam mulutku. Aku bagaikan memakan permen lolipop. Ku hisap - hisap dan kusedot - sedot.
Mario memegan kepalaku dan menggoyangkan maju mundur pnggangnya membuat kontolnya yang sedang kuoral, keluar masuk di mulutku
" Ouuuh...yeesss...mulutmu enak banget sayang.
" Emmlllbbb...emmmlllbbb" suara mulutku mengoral kontolnya yang bersarang didalam mulutku. Terkadang aku menggelengkan kepala memberikan sensasi tambahan padanya.
“ Ooo,,, sedot terus sayang..ahhh…sangat nikmat sedotan mulut kamu “ ucap nikmat Mario merasakan hisapanku pada kontol miliknya yang semakin membesar di dalam mulutku.
Aku semakin mempercepat sedotan mulutku hingga Mario merasa tak mampu lagi menahan lebih lama lagi.
Dia menaiki tubuhku dan langsung menancapkan kontolnya ke liang vaginaku yang sudah basah.
“ Oohh, ahhh. ya…, lebih dalam sayang “ pintaku pada Mario merasakan tusukan kontolnya di dalam lubang vaginaku.
Mario mulai menggoyangkan tubuhnya, dan makin cepat lagi goyangannya.
“ Clep, clep..slep” suara perpaduan dua alat kenikmatan. Saling berbenturan membuat kami menjerit nikmat.
Mario mengangkat kedua kakiku sehingga dia lebih leluasa memompa tubuhku. Aku menjerit - jerit, mencari pegangan.
Yess, lubangmu enak banget sayang,, ahhh…nikmat” desah Mario di sela - sela goyangannya.
" iya sayang, masukin lebih dalam...ahhhh....oihhh....berikan sayang....sshhhtt" aku mendesah nikmat merasakan tusukan kontol Mario yang menyesakki lubang vaginaku.
Iya, kamu suka, kamu mau disodok terus...sshh...ahhhh" kata Mario membuaku semakin gila.
" Yess...aku mau kontol kamu"
" Jangan berhenti sayang...ahhhh...ooouuhhh..." aku membalas kata - kata Mario.
Mario semakin cepat bergoyang diatas tubuh, menusuk - nuskkan kontolnya yang berukuran besar ke dalam vaginaku yang makin banjir.
Aku semakin tak tahan, ku remas kedua payudaraku, kuplintir - plintir putingnya.
" Ooouuh.....aahh....yess.....aku sayang kamu Put....aaaoouhh....enak sekali vaginamu sayang"
" Iya sayang, terus, lebih cepat.....aku ingin kau menusukku....aaaaooouuuhhn.....ssshh......aahhhh" aku menggeliat, kedua mataku merem melek merasakan nikmat yang sungguh tak tertahan.
Aku tak taha Put. Aku ingin muntah...aahhh...ssshhh...." racau Mario semakin tak beratran goyangannya. Dia meremas keras kedua payudaraku. Da menindih tibuhku, sambil kami berciuman.
Cleeeppp...cleeepe...ploppp...plopp...
Suara kontol masuk menusuk lubang vaginaku.
“ Punyaku sudah mau keluar, sayang “ racau Mario.
“ Tahan sayang, aku masih mau. Tahan…ahhh… tusuk lebih dalam “ racauku sambil meremas kuat kedua payudaraku.
“ Ahhh.. ahhh…ahhhh,, ahhhhh” jerit panjang Mario, Dia segera mencabut kontolnya dari dalam lubang vaginaku dan mengocoknya diatas pahaku.
Croot, crooot,crott.
Rudal Mario menembakkan cairan kental hangat diatas pahaku. Hingga akhirnya Mario lemas duduk disampingku.
“ Kok cepat amat sih sayang” protesku pada Mario.
“ Aku kan belum keluar “ umpatku padanya.
Aku melihat kontol Mario yang masih tegak berdiri.
Aku pun langsung naik ke atas pangkuan Mario dan memasukkan kontolnya kembali ke dalam lubang vaginaku. Begitu tertancap. Aku mulai bergoyang naik turun diatas pangkuan nya. Sambil meremas kedua payudaraku.
“ Ahhh, aahh..enak sayang… kontol kamu enak banget “ puji sambil terus bergoyang dengan cepat.
Tusukan kontoll Mario terasa dengan posisi aku diatasnya. Mario memelukku dengan kuat. wajahnya dibenamkan di antara payudaraku.
Dia berusaha mengimbangin permainanku yang semakin cepat.
“ Ahhh, ahhh, aarrgghh..aku keluaarr” jeritku nikmat kurasakan cairan bening membasahi vaginaku, ditambah crotan kontol Mario kembali menembakkan amunisinya untuk yang kedua kalinya. Akhirnya aku lemas di atas pangkuang Mario. Nafas kami saling memburu.
Ketika aku berdiri, kulihat bayangan dari arah dapur. 3393Please respect copyright.PENANAslDrm2GAn3
“ Mario, Bu Yuri melihat kita “ bisikku sambil menunjuk ke arah dapur.
Biarkan saja. Toh Bu Yuri tidak akan ngomong sama papa dan mama “ tukasnya padaku.
“ Aku takut, Rio. Nanti aku dianggap cewek murahan” kataku.
“ Tidak ada yang akan melecehkanmu di rumahku” ucapnya padaku.
Kami pun segera mengenakan kembali pakaian kami.
“ Ada yang ingin aku katakan padamu Mario “ kataku pada Mario yang duduk disamping.
“ Apa itu, put “tanya Mario yang memandangku serius.
“ saat kau melakukan penetrasi, apakah kau tidak merasakan sesuatu ?” tanyaku padanya.
“ Maksud kamu apa ?’ tanya Mario seakan ingin tahu.
“ Jujur, saya sudah tidak perawan lagi “ jujur ku pada Mario yang hanya tersenyum getir.
“ Aku sudah menduga, karena jika kamu masih perawan pastilah aku akan kesulitan memasukkan milikku “ kata Mario padaku.
“ Dan akan ada darah pada milikmu saat pertama kali aku memasukkan milikku “ tambah Mario.
“ Tapi di zaman sekarang keperawanan seorang gadis barang langka!”
“ Banyak hal yang bisa saja merusak keperawanan seorang gadis, bukan karena berhubungan intim saja.”
“ Mungkin saja bisa diakibatkan karena kecelakaan, keputihan atau banyak hal lainnya” jelas Mario padaku.
“ Itu yang saya baca dari artikel - artikel di majalah dan internet “ tambahnya.
Penjelasan yang diberikan oleh Mario membuatku sedikit tenang.
“ Tapi kamu tidak kecewakan ?” tanyaku padanya.
“ Santai saja, Put” kilahnya padaku.
“ Lagian kita masih bersekolah, walaupun kita berjodoh, ya pasti kita akan menuju ke pelaminan”
“ Kita sama - sama suka kan ?” tanya Mario padaku.
Aku hanya mengangguk padanya.
Aku barulah tersadar, ternyata selama ini Mario menganggapku sebagai pacar sekaligus pelarian rasa kesepiannya.
Dan apa yang kami lakukan dianggapnya sudah biasa terjadi pada wanita yang melakukan pergaulan bebas.
Ada rasa penyesalan timbul dalam hatiku. Namun aku tahu inilah akibat dari pergaulan yang aku pilih. Seperti aku memilih menjual keperawananku pada Om Rudi untuk mendapatkan uang.
“ Kamu mau mandi dulu gak, sebelum pulang “ tawar Mario padaku.
“ Boleh deh, tubuhku lengket banget nih “ sahutku padanya.
“ Kamu pakai saja kamar mandiku “ kata Mario sabil mengantarku masuk ke dalam kamarnya. Mario mengambil handuk dan memberikan kepadaku.
Aku membuka seluruh pakaianku sambil membelakanginya. Kulirik Mario memperhatikan tubuhku dari arah belakang.Matanya tertuju pada bokongku yang besar, dan padat.
Aku sengaja berlama - lama, aku menjamah liang vaginaku yang dan menggeliat.
Mario tampaknya tak mampu menahan diri. Dengan melihat tubuhku yang telanjang bulat menantang nafsunya kembali.
Mario memelukku dari arah belakang dan dengan cepat membuka celana dalamnya.
Dia menyuruhku mengangkang. Dari dari arah belakang dia meneruskan kontolnya.
“ Akhhh,,ahhh…shhht” aku menjerit saat kurasakan kontolnya menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku lewat belakang.
Aku berusaha mencari pegangan saat Mario menggoyangkan pantatnya maju mundur. Posisi ini sangat nikmat rasanya, karena tusuk - tusukan kontol miliknya begitu terasa.
“ Ahhh, yesss…ahhh, lubangmu enak banget Put “ desah enak Mario terus menusukkan kontolnya masuk ke dalam lubangku.
“ Plakk, plakk, plopp” suara antara pukulan kecil Mario pada bokongku dengan suara tusukan kontol masuk ke dalam lubang vagina.
Sambil menggoyangkan pantatnya Mario juga meraih kedua payudaraku dan memelintir pentilku yang mengeras.
“ Auhh..ahhh,,teruss..tusuk lebih dalam Rio, aakhh,arghh” jeritku sambil membalas menggerakkan pantatku.
“ Ahhh..aku keluarrr” jerit panjang Mario. Dia cepat mencabut kontolnya dari dalam lubang vaginaku. 3393Please respect copyright.PENANATLjpLauy1H
Aku berbalik dan jongkok di depannya. Kuraih kontol miliknya, lalu ku genggam dan kukocok dengan cepat.
Crooott, croottt….
Akhirnya Mario kembali menembakkan amunisi kentalnya yang kutumpahkan di kedua payudaraku.
Setelah semuanya selesai aku masuk kedalam kamar meninggalkan Mario yang memakai celana dalam dan celana boxernya.
ns 15.158.61.48da2