Aku Ghaida, anak dari juragan sembako yang terkenal di kotaku. Karena aku anak tunggal, orang tuaku protektif padaku. Ya meski aku selalu memakai hijab dan cadar, tetapi cara orang tuaku mendidikku gak begitu ketat. Meski aku bercadar, orang tuaku gak memberi batasan padaku bergaul pada siapa saja. Hanya saja, orang tuaku mewanti-wanti agar aku tetap menjaga keperawananku.
1869Please respect copyright.PENANA9iXDqA6f6M
Dan pesan dari orang tuaku itu selalu aku jadikan kompas hidupku. Bergaul dengan siapa aja boleh, asal keperawanan tetap menjadi prioritas agar tetap terjaga.
1869Please respect copyright.PENANAfm5l0IWaVN
Sekarang aku berumur 19 tahun, karena aku orangnya pemalas, aku enggan mencari pekerjaan. Alasanku pada orang tuaku, aku memilih membantu mereka saja di toko sembako. Padahal kenyataannya, aku enggan melamar pekerjaan diluaran sana.
1869Please respect copyright.PENANAhbUoUA8okm
Sebenarnya aku sempat kuliah, tetapi baru dua semester aku memilih drop out. Lagi-lagi alasanku karena aku pemalas. Aku lebih suka rebahan di rumah, dengan mainan hp.
1869Please respect copyright.PENANACfq14ut20B
Bahkan saat aku membantu orang tuaku, di toko sembako pun aku lebih banyak magernya daripada ikut membantu orang tuaku. Kadang orang tuaku yang tau aku mager, hanya geleng-geleng kepala. Tetapi mereka gak menegurku, mungkin karena aku anak tunggal jadi mereka terlalu over memanjakanku.
1869Please respect copyright.PENANA713rb41bst
Tapi apakah aku merasa bersalah? Tentu saja engga. Justru aku menikmati previllageku sebagai anak tunggal. Dan ada sisi nakalku yang aku sembunyikan pada orang tuaku. Di mata orang tuaku, aku adalah sosok anak yang kuper, lugu dan agamis. Padahal kenyataannya, aku jauh dari ekspektasi orang tuaku.
1869Please respect copyright.PENANAKRhiFZb61v
Kenakalanku bermula semenjak aku ikut festival Jejepangan. Di saat itulah aku mulai punya keinginan untuk menjadi cosplayer. Aneh kan? Beracadar tapi cosplayer? Tetapi begitulah kenyataannya.
1869Please respect copyright.PENANAxrRn8K2rgV
Aku punya akun di ig dan tiktok, dengan follower jutaan. Di ig maupun di tiktok, aku lebih dikenal dengan nama KanaoIda. Saat followerku semakin banyak, aku punya keinginan untuk menjual gravure. Ya meski masih dalam batas-batas normal, dengan aku masih memakai hijab dan cadar.
1869Please respect copyright.PENANAVnuAuqjOyA
Saat aku sedang ikut festival Jejepangan, tiba-tiba aku disergap oleh orang yang gak aku kenal. Aku gak tau siapa dia, yang jelas aku sempat memberontak tetapi tenagaku gak cukup kuat.
1869Please respect copyright.PENANAqxZsiO0Scq
"Emm emm", aku mencoba memberontak sekuat mungkin.
1869Please respect copyright.PENANAuvajbKWekM
"Diam kamu!", kata orang itu sambil menyeret tubuhku masuk ke dalam mobil vannya.
1869Please respect copyright.PENANApJwxsavSXT
Kucoba membuka mulutku, meski aku bercadar tetapi seenggaknya aku masih bisa menggigit tangannya.
1869Please respect copyright.PENANAnVX2ZzPQ5C
"Aw, bangsat! Gua digigit bro", kata orang yang menyergapku, yang sekarang berada di dalam mobil.
1869Please respect copyright.PENANAFvwAPlK2of
Kulihat di dalam mobil ada 4 orang, termasuk sopir dan orang yang menyergapku.
1869Please respect copyright.PENANAtcqpqKtD9t
"Buruan ikat bro makanya!", Kata salah satu orang di dalam mobil.
1869Please respect copyright.PENANATkLS4gAMui
"Emm emm emm" aku berusaha berontak, tapi apa daya sekarang tubuhku mulai diikat sampai aku gak bisa gerak.
1869Please respect copyright.PENANA5FBHiPfEWm
"Hehehe, Kanao Tsuyuri versi cadar", kata orang yang disebelahku sedang meremas-remas payudaraku.
1869Please respect copyright.PENANAPG4P6so8c1
Karena mulutku dilakban, aku gak bisa berteriak. Mendapat perlakuan gak senonoh, seperti remasan pada payudaraku, aku gak kuasa menahan tangis.
1869Please respect copyright.PENANAMIoGDlDolq
Melihat aku menangis, orang-orang itu gak luluh hatinya. Justru mereka semakin buas menjamah tubuhku seenaknya. "Udah lu gak usah nangis! Percuma aja lu nangis, kita gak bakal iba sama lu", kata salah satu orang di dalam mobil.
1869Please respect copyright.PENANA7L5gf6PfJK
"Kenyel banget nih tetek, hehe", kata salah satu orang di dalam mobil yang lainnya.
1869Please respect copyright.PENANAo9t3EzBqxD
Pahaku dibuka dengan kasar, dengan seenaknya salah satu dari mereka menggesek-gesek tangannya dari luar kostumku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku sangat jijik. Ya meski aku menjual gravure, tetapi aku ogah dilecehkan seperti ini. Aku menjual gravure sebatas karena hobby saja, gak ada sedikit pun pikiran gila untuk berbuat yang gak senonoh. Nakal bagiku bukan berarti mau menerima pelecehan dari lawan jenis, bukan seperti itu yang aku maksud.
1869Please respect copyright.PENANAzwduiiFECZ
"Udah bro, main-mainnya nanti aja! Kita hampir sampai", kata si sopir.
1869Please respect copyright.PENANAC906mdtkZ6
Mobil van yang aku tumpangi masuk ke dalam bangunan yang besar, aku gak tau apa itu. Sekarang aku digendong salah satu orang yang menculikku yang berbadan besar, dengan jambang lebat. Kucoba kugerak-gerakkan kakiku, karena tubuhku mungil, dengan tinggi badan 160 cm. Usahaku untuk berontak sia-sia belaka, karena orang yang menggendongku dengan tubuhku dipanggul di pundaknya, tinggi besar.
1869Please respect copyright.PENANAHQx6koVvY3
Aku gak tau berapa kira-kira tinggi orang yang memanggul tubuhku, mungkin sekitar 180 cm lebih.
1869Please respect copyright.PENANAliFVyCWTeI
Mataku melotot saat aku dibawa masuk ke dalam ruangan yang besar itu. Di dalam ruangan itu, ada tanah lapang yang berisi sapi perah.
1869Please respect copyright.PENANAmj1bYzXu00
Di dalam pikiranku, aku gak bisa menebak tempat apakah ini? Lalu setelah aku dibawa semakin masuk ke dalam bangunan seperti gudang ini. Aku baru paham, kalau tempat ini adalah pabrik susu sapi.
1869Please respect copyright.PENANA19zAJSXeZ5
Tetapi tebakanku salah, ya meski ada sapi-sapi yang diperah susunya menggunakan mesin pemerah susu dengan teat cup di putingnya. Setelah aku masuk lebih dalam, aku benar-benar shock. Ada banyak perempuan yang telanjang, dengan posisi berdiri diikat di restrain bed dalam posisi vertikal.
1869Please respect copyright.PENANAnBh1iJGXPn
Kenapa aku tau? Seperti yang aku bilang dari awal, aku gak sepenuhnya lugu. Jadi aku tau apa itu restrain bed untuk BDSM.
1869Please respect copyright.PENANAuFc0N5eI77
Melihat kenyataan mengerikan di dalam pabrik susu sapi ini, aku ketakutan. Perempuan-perempuan telanjang dengan tangan kaki terborgol, mereka hanya bisa mengerang saat susu mereka yang menggembung besar diperah melalui mesin perah, dengan teat cup di putingnya.
1869Please respect copyright.PENANAkcaRLVPu7d
Tubuhku menggigil ketakutan, "Kenapa Da? Takut? Hehe", tanya seseorang yang bertubuh besar yang memanggulku tadi sambil meremas payudaraku.
1869Please respect copyright.PENANAzdkUjbRDdV
Sekarang posisiku sedang berdiri, dalam kondisi tangan kaki masih terikat kuat. Keringatku mulai mengucur, aku benar-benar takut. Rasanya aku ingin berteriak tetapi percuma, karena mulutku dilakban.
1869Please respect copyright.PENANAb0wYvayPNt
Lalu orang satunya lagi yang berbeda berada di sampingku, ikut meremas payudaraku. Remasan di payudaraku semakin kuat, sampai-sampai aku memejamkan mataku.
1869Please respect copyright.PENANA24fEKPLHkp
Orang yang memanggulku tadi melepas lakban dibibirku. Dengan kasar, orang itu menarik wajahku agar menoleh ke samping lalu mencium bibirku yang masih terhalang cadar dengan buas.
1869Please respect copyright.PENANAdmuf16J6Ix
"Elm srup srup."
1869Please respect copyright.PENANACsZ4xz8LPQ
Aku yang sudah dikuasai oleh birahi, gak bisa berbuat apa-apa. Karena semenjak payudaraku diremas, birahiku mulai naik.
1869Please respect copyright.PENANAKBlYAgUbfv
"Kita rebahin dulu bro ke restrain bed!", Kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANAiaWUC125ut
"Oke", kata salah satu dari mereka yang merebahkanku ke atas restrain bed.
1869Please respect copyright.PENANAZKvtA7gI0s
Tubuhku yang terikat, diganti dengan pergelangan tangan dan kakiku yang terborgol kuat.
1869Please respect copyright.PENANAr2AHxpibGQ
Pikiranku sedikit memberontak, tetapi tubuhku meresponnya berbeda. Saat tangan-tangan itu mulai menjamah tubuhku yang masih memakai kostum lengkap, vaginaku mulai basah. Ada semburan-semburan kecil keluar dari vaginaku, begitu juga payudaraku yang semakin mengencang. Dengan puting mengacung keras.
1869Please respect copyright.PENANAIhnE6B8Gwi
Sensasi yang aku rasakan, benar-benar pengalaman baru yang aku rasakan. Nikmat yang aku rasakan dari usapan, remasan di tubuhku menghanyutkanku ke dalam kenikmatan yang gak terperi. Kupejamkan mataku, kugigit bibir bawahku sambil menahan desahanku.
1869Please respect copyright.PENANAEw7Rs8FLHe
"Emmm sshhh" aku mendesah tertahan, dengan tubuh yang mulai seperti cacing kepanasan.
1869Please respect copyright.PENANACAOZNDDqU7
"Enak ya? Hehe", kata salah satu dari mereka dengan meremas payudaraku yang sebelah kanan.
1869Please respect copyright.PENANAU3eEDS9VOF
"Aaahh" kataku sambil menggeleng-gelengkan wajahku ke kanan dan ke kiri.
1869Please respect copyright.PENANAyPVqJ6g5Tk
Lalu orang yang satunya lagi berada di sebelah kiriku, menyingkap hijabku yang menutupi bagian dadaku yang masih terbalut kostum cosplayku. Gak kalah dengan orang yang meremas payudaraku yang sebelah kanan, dia meremas payudaraku dengan kuat juga.
1869Please respect copyright.PENANAlJMywXoTIT
"Aahh ssssh, udah Mas, hentikan!", Kataku memohon agar mereka menghentikan payudaraku.
1869Please respect copyright.PENANAc1wB6DWPnM
"Lu mau kita berhenti? Bilang dong yang keras! Haha", kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANAluft4K5tw1
"Kumohon Mas! Hentikan!", Kataku memelas.
1869Please respect copyright.PENANAO9ZePCeSjn
"Haha, enak aja. Lu itu bakal jadi sapi kayak mereka. Jadi lu pasrah aja, tubuh lu bukan milik lu lagi sekarang", kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANA8CZQh4y6L2
Mendengar itu, bulu kudukku bergidik. Sesekali aku melirik ke arah perempuan-perempuan telanjang di belakangku, yang mengerang karena air asinya terus dipompa.
1869Please respect copyright.PENANA70cTNCjTLe
"Jangan Mas! Kumohon! Saya gak mau hamil", kataku mulai sesenggukan.
1869Please respect copyright.PENANAlsdvPChi7f
"Kata siapa lu bakal hamil? Lu gak bakal hamil", Kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANAORA9V6EBgl
Cadarku pun dilepas dengan paksa, sekarang wajahku terpampang di depan meraka.
1869Please respect copyright.PENANAc6MKbQhJF2
"Kawai juga ya lu, kayak muka-muka Pakistan", kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANArsqgY0s3kg
Lalu orang satunya berkomentar, "Jangan bilang kalo lu iba?", kata salah satu dari mereka.
1869Please respect copyright.PENANAx27e175eJS
"Haha, ya gak lah. Ngapain gue iba", kata salah satu dari mereka yang mengomentariku bahwa aku berwajah Pakistan.
1869Please respect copyright.PENANAH9ZGRmPRdS
Memang benar, aku berwajah Pakistan. Karana orang tuaku memang keturunan Pakistan.
1869Please respect copyright.PENANA2kEOIFs4Rm
Sekarang orang itu gesture wajahnya berubah, sepertinya dia marah saat temannya bilang kalau dia merasa kasian padaku. Dengan kasar, kostumku bagian dadaku ditarik dengan kasar. Sampai kancing di depannya terlepas.
1869Please respect copyright.PENANApgj8s06T3T
"Hiks hiks, jangan Mas!", Kataku memohon.
1869Please respect copyright.PENANAr1wumFwmgq
"Percuma lu memohon", kata orang yang berkomentar kalau wajahku seperti orang Pakistan.
1869Please respect copyright.PENANAqCeaG1aETI
"Jangan Mas!", Kataku berusaha memberontak dengan menggerak-gerakkan badanku. Tetapi percuma saja, karena pergelangan tangan dan kakiku terborgol. Yang ada, justru saat aku memberontak, pergelangan tanganku terasa sakit.
1869Please respect copyright.PENANA83pMPaf0RU
Lagi-lagi orang yang mengomentari wajahku tadi, menarik BHku yang berwarna putih.
1869Please respect copyright.PENANAb8fShYtjzx
Cletak..
1869Please respect copyright.PENANAZxMUeChZEv
"Aduh, sakit Mas!", Kataku mengaduh saat BHku berhasil terlepas.
1869Please respect copyright.PENANAq9oteF9qF7
"Tocil lu ya? Hehe", kata orang yang mengomentariku terkekeh.
1869Please respect copyright.PENANAokIjrZGJNn
Orang itu lalu kembali meremas payudaraku yang kecil, "Ahhh Mas!", Kataku dengan mata terpejam.
1869Please respect copyright.PENANAI8ZZo0DVuO
"Haha toket kecil begini juga bisa terangsang ya?", Kata orang itu mengejekku.
1869Please respect copyright.PENANALGxChMUTCU
Aku yang awalnya terpejam menikmati remasan pada payudaraku, terpaksa membuka mataku. Entah kenapa, aku merasa gak rela saat dia mengomentari payudaraku.
1869Please respect copyright.PENANACfE8JxTQMu
Kutatap orang itu dengan mata melotot, "Kenapa lu melotot? Gak suka?", Kata orang itu.
1869Please respect copyright.PENANAUfxOoIp2K2
"Sssh ahhhh", orang yang mengomentariku tadi menjepit putingku dengan jarinya. Dipelintir putingku yang cukup besar dengan jari telunjuk dan jempolnya.
1869Please respect copyright.PENANA5UHTfKHxsC
"Ssssh ahh Mas!", Kataku mendesah sambil mendongak ke atas, mataku aku pejamkan karena merasakan nikmat saat putingku dipelintir sedemikian rupa.
1869Please respect copyright.PENANAmgutCKMqpO
"Haha, marah tapi keenakan", kata orang yang satunya lagi.
1869Please respect copyright.PENANA9GY77I3YIj
Sekarang orang yang satunya lagi, duduk di sampingku meremas payudaraku juga dengan kuat. "Sebentar lagi toket lu juga bakal gede, kalau lu udah kita suntik hormon ke tubuh lu", kata orang itu.
1869Please respect copyright.PENANAqZlszWjBR9
"Jangan Mas!", Kataku yang ketakutan saat orang itu bercerita mau menyuntik hormon ke tubuhku agar aku bisa memproduksi asi.
1869Please respect copyright.PENANAAxDUG4yJHA
"Takut lu? Haha", kata orang itu.
1869Please respect copyright.PENANA4XMMLwOiP5
Lalu mendekat orang yang satunya lagi, orang itu melepas kostumku dengan paksa sampai aku hampir telanjang, dengan menyisakan celana dalam berwarna putih tipis yang masih melekat di tubuhku.
1869Please respect copyright.PENANAfkzraiMzgJ
Melihat tiga orang yang berada di dekatku, menatapku yang hampir telanjang membuatku merasa terhina. Air mataku menetes tanpa bisa terbendung lagi.
1869Please respect copyright.PENANAUSMxyUs6Ed
"Hiks hiks, ampun Mas!", Kataku menangis sesenggukan.
1869Please respect copyright.PENANASIdsiin1m6
Mereka yang melihatku menangis, hanya tertawa terpingkal-pingkal. Seakan-akan mereka merasa bangga bisa mempermalukanku.
1869Please respect copyright.PENANAT6vJHSYHcM
Sekarang tinggal hijab dan celana dalamku saja yang masih melekat ke tubuhku. Lalu salah satu orang dari mereka membawa dildo. Kenapa aku tau? Karena aku bukan akhwat baik-baik juga. Aku tau dari manga hentai yang sering aku baca, jadi aku tau apa yang bakal mereka lakukan padaku dengan membawa dildo dengan ukuran besar.
1869Please respect copyright.PENANAL2idMafG7r
"Jangan Mas! Saya masih perawan, hiks", kataku memohon.
1869Please respect copyright.PENANA3j05659J8L
"Haha, lu pikir kita bakal perawanin lu make dildo? Ya kagak lah, kita kagak mau rugi", kata salah satu dari mereka yang membawa dildo berukuran besar.
1869Please respect copyright.PENANAemH57d2z31
Lalu orang yang satunya lagi membawa toys sex seukuran dildo itu, dengan ujung berukuran jumbo. Melihatnya aku bergidik ngeri. Aku tau apa yang dibawa orang itu, orang itu membawa vibrator.
1869Please respect copyright.PENANAlRjKjWrIWd
Rasa takutku semakin menyelimuti hatiku, tapi aku gak bisa berbuat apa-apa. Membayangkan aku akan menjadi sapi perahan saja, itu sudah menjadi mimpi burukku. Belum lagi, aku disetubuhi orang-orang itu semakin membuatku merasa putusasa.
1869Please respect copyright.PENANAhAx27kmBdz
Orang yang membawa vibrator tadi mendekatiku, dia mendekatkan vibrator dengan ujung jumbo itu ke arah putingku yang sejak tadi mengacung tinggi.
1869Please respect copyright.PENANAw0oHIZR7XF
"Mas, jangan Mas! Aku gak mau!", Kataku memohon dengan aku menggeleng-gelengkan wajahku ke kiri dan kanan.
1869Please respect copyright.PENANAYNl506sh3A
"Hehe, tenang Da! Ini bakal enak kok", kata orang itu dengan senyum menyeringai memuakkan.
1869Please respect copyright.PENANA8CcurzMFaQ
"Aaahhh Mas!", Kataku dengan mendongakkan wajahku saat vibrator itu menyentuh ujung payudaraku.
1869Please respect copyright.PENANA42LJwFejtC
Tubuhku yang mendapat rangsangan dari vibrator itu, blingsatan kesana kemari. Kutahan geli di ujung putingku, dengan menggigit bibir bawahku.
1869Please respect copyright.PENANAkKJRPnmFqa
"Emmm ahhh", aku mulai mendesah tanpa perasaan malu.
1869Please respect copyright.PENANAhLnuDVVewF
"Enak kan? Hehe", kata orang itu memuakkan, sambil tetap merangsang putingku menggunakan vibrator.
1869Please respect copyright.PENANAfxOfVUoyUw
Siksaan gak hanya di putingku, pahaku yang terbuka gak luput juga dari siksaan vibrator. Ternyata gak hanya satu orang yang membawa toys sex, mereka bertiga membawa toys sex masing-masing ditangannya.
1869Please respect copyright.PENANAUrXBpFx5so
Pangkal pahaku dirangsang oleh vibrator yang bergetar. Dan orang yang membawa dildo berukuran jumbo, menggesek-gesekkan batang dildo itu ke vaginaku yang masih tertutup celana dalam putih tipisku.
1869Please respect copyright.PENANAH4IXPiMZm6
"Enak?", Kata orang yang merangsang vaginaku dengan dildo berukuran jumbo.
1869Please respect copyright.PENANAMrZ3A4F6S7
"Emm ssshh" aku gak menjawab pertanyaannya.
1869Please respect copyright.PENANAbvm0g5cKdd
"Kalo diajak ngomong itu jawab!", Kata orang itu membentakku.
1869Please respect copyright.PENANA4xmY5lSoHg
Lalu tangan orang itu menarik celana dalamku ke atas, sampai celana dalamku masuk ke dalam belahan vaginaku.
1869Please respect copyright.PENANAKPabi97EGZ
"Ssshh Mas!", Aku gak kuat diperlakukan seperti itu.
1869Please respect copyright.PENANA6DBzs1ANXi
"Jawab! Govlok!", Kata orang itu.
1869Please respect copyright.PENANAaU3pSnABJf
"Enggak!"
1869Please respect copyright.PENANA0ZZtcFkoPS
Orang itu menarik celana dalamku semakin tinggi sampai celana dalamku masuk ke dalam belahan vaginaku lebih dalam.
1869Please respect copyright.PENANANXlnRtsHuS
"Aaahh ssssh, Mas! Jangan siksa aku!", Kataku memohon.
1869Please respect copyright.PENANAi143gZXcZn
"Ngapain lu memohon kayak gitu? Percuma", kata orang itu.
1869Please respect copyright.PENANANoMaPbmPFn
Aku benar-benar gak kuat, meski aku birahi tetapi perasaanku tersiksa. Yang aku inginkan sekarang, aku bisa lepas dari neraka terkutuk ini.
1869Please respect copyright.PENANAKyLVLUESfH
Tangisku meledak, mendapat siksaan bertubi-tubi ditubuhku. Birahi yang kurasakan meski membuat aku merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Di dalam hatiku yang terdalam aku gak rela diperlakukan seperti ini.
1869Please respect copyright.PENANA8OgyQdskYT
"Aaah ssssh Mas!", Aku lagi-lagi mendongak ke atas dengan mata terpejam saat orang itu kembali menarik celana dalamku ke atas.
1869Please respect copyright.PENANAvz6ztZgDNu
Sekarang vibrator-vibrator itu mulai menyusuri bagian-bagian tubuhku yang sensitif. Dari ketiak, putingku, aerolaku dan sekarang vaginaku yang masih memakai celana dalam.
1869Please respect copyright.PENANAVNCsy4vRcY
Salah satu dari mereka menggunting celana dalamku yang tipis sampai vaginaku terpampang di depan mereka. Aku menangis sesenggukan karena vibrator itu menyusuri vaginaku yang masih perawan, bergetar hebat di bibir vaginaku dengan bulu-bulu halus di ujung belahan vaginaku.
1869Please respect copyright.PENANAEn6tXXAevJ
"Aaah Mas!", Tubuhku melengkung merasakan gelombang besar dari dalam vaginaku. Aku mengalami pengalaman yang dirasakan karakter anime hentai yang aku tonton.
1869Please respect copyright.PENANAewZRzncYlQ
Aku benar-benar terhina, tetapi aku menikmatinya. Sekarang salah satu dari mereka mendekatiku dengan membawa nipple clamp, aku melotot menatapnya.
1869Please respect copyright.PENANALoDEJFyp4O
"Aw sakit Mas! Hiks hiks", Jeritku saat niple clamp dijepitkan di putingku.
1869Please respect copyright.PENANAhJTixpxbF7
"Hehe, sakit? Emang gue bakal iba? Haha", kata orang itu memuakkan.
1869Please respect copyright.PENANArjgIf7vIcn