
446Please respect copyright.PENANAguwBJ61rLc
446Please respect copyright.PENANAZ71Y7bpC9L
446Please respect copyright.PENANAKU2IR3M7RV
446Please respect copyright.PENANAGTzChyfC2t
446Please respect copyright.PENANAl1c6uk1iJS
Imam Mahmud tersandar pada sofa di rumah tamu rumah Ustazah Hanis sambil menghisap sebatang rokok.Deria mata dan telinganya ralit dalam memberi fokus kepada paparan televisyen dihadapan nya.Pada masa itu, Dato Seri Raouf Omar,Presiden Parti Kesatuan sedang membentangkan manifesto partinya untuk kempen pilihanraya yang sedang berlansung.
"Nasib baik la sekarang musim pilihanraya Pak Imam.Kalau tak, apa la saya nak bagi alasan dekat orang rumah tu sampai dekat subuh masih tak balik ke rumah lagi ni." Tuan Ghazali tiba-tiba bersuara.
"Betul la tu. Dengan Tuan Presiden dan Yang Berhormat pon nak berkempen dekat Masjid&Madrasah kita hujung minggu ni. Ada juga la alasan kita tak balik rumah ya.Haha" ketawa besar Imam Mahmud terjumpa akal untuk menipu isterinya di rumah yang semestinya risau akan anak dan suaminya yang masih tidak pulang-pulang.
"Persiapan pihak masjid untuk sambut kedatangan Tuan Presiden kita tu dah hampir siap kan Pak Imam?" tanya Tuan Ghazali
"Dah sedia semua nya.Cuma aku tengah pilih lagi dekat madrasah tu budak yang mana sesuai untuk layan Tuan Presiden dengan Yang Berhormat tu."Balas Imam Mahmud
"Harap semua berjalan lancar la.Banyak sumbangan untuk madrasah yang kita boleh dapat kalau semuanya berlaku seperti yang kita rancang." kata Tuan Ghazali sambil memeluk tubuh Ustazah Masni dihadapan ayah kandung nya.
"Ya, harap Tuan Presiden dan Yang Berhormat puas hati la dengan layanan pihak masjid dan madrasah kita" balas Imam Mahmud sambil anak mata nya memerhatikan sahaja tubuh montok anak kandungnya.
“Amboi Ayah… Bukan main tengok anak ayah macam tu. Malu la Masni…” Kata ustazah muda itu melepaskan pelukan ketua kampung itu lalu 446Please respect copyright.PENANARJfbdyiUR4
446Please respect copyright.PENANAYAuVTAPCa0
melutut di hadapan ayah kandungnya dan Tuan Ghazali.
“Susah nak pandang kau… sebagai anak. Anak kandung takkan hisap batang bapak kandung dia haha…” Kata Imam Mahmud ketawa besar.
“Tapi anak ayah ni lain… Masni akan hisap batang ayah anytime yang ayah nak… Dan anak ayah ni akan hisap 446Please respect copyright.PENANA6bSqsHsFuL
446Please respect copyright.PENANAkttvb7qEyB
sampai bapak kandungnya ni puas…” Jawab Ustazah Masni menggoda berani Imam Masjid itu.
Tangannya mencapai pada kedua batang tua lelaki di hadapannya. Dilancapkan perlahan. Matanya 446Please respect copyright.PENANAQgUL4x6WM1
446Please respect copyright.PENANAYVi7eew3XB
memandang pada reaksi wajah mereka yang kesedapan.
“Jadi… Siapa dulu…?” Tanya Ustazah Masni 446Please respect copyright.PENANAsr30bHHvf8
446Please respect copyright.PENANAZJLdPQ2nK7
“Saya rasa better Masni layan bapak Masni dulu.Geram pulak saya tengok aksi anak dan bapak kandung ni..” Kata Tuan Ghazali yang sangat berahi melihat aksi Ustazah Masni dan bapa kandungnya itu.446Please respect copyright.PENANAe8AiCgeGYy
Ustazah Masni kemudiannya bergerak ke arah Imam Mahmud. Duduk di hadapan bapa kandungnya itu. 446Please respect copyright.PENANAyr5LGEL2vB
446Please respect copyright.PENANAUXAGSCcu69
“Ayah layan anak ayah ni dulu okay…” Kata Ustazah muda itu. Tangannya yang melancapkan batang gagah ayah 446Please respect copyright.PENANAzgTO1zOFNe
446Please respect copyright.PENANARehJdXif3M
kandungnya mengacukan batang zakar tersebut pada bibirnya. Dicium kepala batang tua tersebut sebelum 446Please respect copyright.PENANAXBty74yJPX
446Please respect copyright.PENANA4i0SE2Ig91
dimasukkan ke dalam mulutnya.446Please respect copyright.PENANAXxFrHA9YNN
“Slurrrpppp…. Ummmm… Slurrrpppp… Slurrrpppp… Ahhhh…. Slurrpppp…..” 446Please respect copyright.PENANAQsBzRWg0a4
446Please respect copyright.PENANAPLTXUVN1Qb
Imam Masjid itu memandang pada wajah anak kandungnya dengan berahi sekali . Melihat anaknya sendiri mengulum batang 446Please respect copyright.PENANAojlweKPBqD
446Please respect copyright.PENANAcbkIKusHsW
zakarnya, menaikkan nafsunya.
Imam Mahmud bergerak bangun. Tangannya mencapai pada belakang kepala Ustazah Masni lalu menghenjut batang 446Please respect copyright.PENANAsLxMy1zDl2
446Please respect copyright.PENANAZbShDRxbBd
zakarnya ke dalam mulut anak kandungnya. 446Please respect copyright.PENANAk0ZVeVRzHP
446Please respect copyright.PENANAbIkhN5Ykf8
“Ughhhh.. Ukkkhhhh.. Ummm… Ummmmm… Ahhhh ayaahhhhhh… Ahhhh… Uhgghhhh… Ummmmm…
Ustazah Masni kini menongkatkan kedua tangannya pada peha Imam Mahmud . Menadah mulutnya pada bapa 446Please respect copyright.PENANAZyQ8jpkYit
446Please respect copyright.PENANA9TFGB3QJGR
kandungnya itu. Menahan asakan batang zakar tua yang menjolok rakus pada rongga mulutnya. 446Please respect copyright.PENANA9BdO3q5ZbS
446Please respect copyright.PENANALmhPf1fr8J
“Ughhhh… Ughhhhh… Ummmmpppphhhh… Ughhhhh…….” 446Please respect copyright.PENANAz99TlFecfc
446Please respect copyright.PENANAn0CTLgPq8Y
“Ahhhhh…. Sedapnya anak ayah ni … Ahhhhh…. Ini yang Masni suka kan… Ahhh… Ini yang anak ayah nak kan…batang tua ayah ni.. Ahhhh….” 446Please respect copyright.PENANA7aZI8KL9g5
446Please respect copyright.PENANAOI72hiu1Ei
Desah Imam Masjid itu sambil menekan batang dengan rakus ke dalam mulut anak kandung nya.446Please respect copyright.PENANA5B1DuM2Fdr
446Please respect copyright.PENANAPFzsD7hn1U
Imam Mahmud kemudiannya menarik batang tuanya keluar dari mulut Ustazah Masni Membiarkan anaknya berehat 446Please respect copyright.PENANAHAdRSRseRs
446Please respect copyright.PENANAnfyceGDoRR
seketika. 446Please respect copyright.PENANATh7RwcR0J4
446Please respect copyright.PENANAueePXlGmPW
“Ughhh.. Ummmm.. Kenapa ayah buat Masni macam tu… Geram sangat ke dengan anak ayah ni ke…?” Tanya Ustazah Masn446Please respect copyright.PENANASRR2Q29G4h
446Please respect copyright.PENANAc36XWvoUT2
. 446Please respect copyright.PENANAv70PNRXG3R
446Please respect copyright.PENANAzTxPzAlg2O
“Ye… Geram tengok ustazah mengajar agama ni hisap batang macam sundal…” Jawab Imam Mahmud.
“Wah… Dah pandai panggil anak sendiri sundal…… Macam tu ke ayah pandang Masni sekarang…!?”
“Okay… Kalau Masni ni sundal, Ayah dok diam-diam. Tengok macam mana sundal ni tunggang batang 446Please respect copyright.PENANAD9ZdX3YQ99
446Please respect copyright.PENANA8Ufg2NoWmT
jantan lain.” Kata Ustazah Masni lagi.
Ustazah Masni bergerak ke arah Tuan Ghazali lalu memanjat naik ke atas tubuh berbulu ketua kampung itu. Batang zakar gemuk itu segera 446Please respect copyright.PENANAMefDrdmgjJ
446Please respect copyright.PENANAJAnLmnYK5P
dicapainya lalu diacukan pada bibir kemaluannya.
“Ahhhh….. Ummmmm…. Ayah… Tengok baik-baik…. Tengok macam mana sundal ni puaskan jantan lain 446Please respect copyright.PENANAbVmW2UGxuB
446Please respect copyright.PENANAUglvo6IHVe
depan bapa kandung dia.” Kata Ustazah Masni selepas menelan ke semua batang gemuk Tuan Ghazali ke dalam 446Please respect copyright.PENANA60zRWj6xmv
446Please respect copyright.PENANAnXx19wyMGY
lubang peranakannya.
Ustazah Masni mula menghenjut. Tubuhnya turun naik di atas tubuh gempal ketua kampung itu. Menunggang batang gemuk 446Please respect copyright.PENANAb0d2jfzWlm
446Please respect copyright.PENANAPuFtkatAlE
Tuan Ghazali sepuas-puasnya di hadapan bapa kandungnya itu.446Please respect copyright.PENANAY8Yv5Zq6ID
“Ahhhhh… Ahhh…. Ahhhhh… Tuan Zali… sedap nyaaa besar sangat nii… Sedapnya batang ni…. Ahhhh…. Ahhhhh…..” Desah 446Please respect copyright.PENANAdh7XlYBuk7
446Please respect copyright.PENANAL5I3bRC7Jj
Ustazah Masni.
Imam Mahmud melihat bagaimana anaknya sedang menunggang batang ketua kampung itu di 446Please respect copyright.PENANAplqYgdCc3Y
446Please respect copyright.PENANAv8XNTySsNw
hadapannya. 446Please respect copyright.PENANAU4ZosHYaKY
446Please respect copyright.PENANAmwpljD24M6
Perwatakan ustazahnya jelas berubah saat batang gemuk itu menerobos masuk ke dalam lubang 446Please respect copyright.PENANAbPdx4SVbac
446Please respect copyright.PENANAqHQojmOr0s
kemaluan anaknya itu.
“Ahhhh… Ahhhhh… Sedapnya… Ahhhh… Tuan Zali…. Ahhhh… Ahhhhh…. Masni nak tunggang batang Tuan Zali ni 446Please respect copyright.PENANAXIS7blzErq
446Please respect copyright.PENANAySABQVdIy8
puas-puas malam ni… Ahhhhhh…..” Desah Ustazah Masni. Tangannya memaut pada bahu ketua kampung itu sambil 446Please respect copyright.PENANAONPZybYjQN
446Please respect copyright.PENANA2VhZkmyBNN
punggungnya menghentak-hentak pada batang tua lelaki itu.
“Ahhhh… Yeaaahhhh… Wow… sedap sangat macam ni Masni sayang… Ahhhhh….Pak Imam stim ke tengok anak sendiri tunggang batang tua saya ni… " tanya Tuan Ghazali kepada Imam Mahmud yang sedang mengerut batang gagah nya sendiri
"Ahhhh… Masni suka jadi sundal depan bapa sendiri … Ahhhhh…?” 446Please respect copyright.PENANAao7xmM0aXa
446Please respect copyright.PENANATYLX7ZPxYN
Desah Tuan Ghazali.
“Ahhhh…. Ahhhhh…Masni suka sangat…. Ahhhh… Bapak sendiri panggil Masni sundal… Sekarang dia tengoklah… Ahhhh… 446Please respect copyright.PENANAgoYi7dRmFz
446Please respect copyright.PENANAucVBDXPj2d
Macam mana sundal ni main…. Ahhhhh….. Biar dia tau anak dia ni memang sundal…. Ahhhhh…” 446Please respect copyright.PENANAHyBXydKvYh
446Please respect copyright.PENANAAelAxHIH44
Ustazah Masni menunggang batang tua Tuan Ghazali sepuas-puasnya. Dia sudah tidak mempedulikan lagi bapa 446Please respect copyright.PENANAKUIxf9qG8U
446Please respect copyright.PENANAE8dIsxQPoK
kandungnya itu. Dirinya kini mengejar kenikmatan yang diingininya.
“Ahhhh… Yeah… Sekarang kita tengok macam mana sundal ni beraksi bila kena dua batang.” Kata Tuan Ghazali 446Please respect copyright.PENANA2vlfryLYhD
446Please respect copyright.PENANAw527KhYs4r
Belum sempat ustazah muda itu sedar, Tuan Ghazali terlebih dahulu sudah memeluk erat diri ustazah muda itu rapat pada 446Please respect copyright.PENANACDNoZGY8P5
446Please respect copyright.PENANAntTkQYzkuw
tubuhnya.
“Ahhh.. Ahhh.. Ehhh… Apa maksu- Ahhhhh…
Ustazah Masni mula merasakan sesuatu sedang mencucuk pada lubang duburnya. Wajahnya menoleh ke 446Please respect copyright.PENANAcsxlcSIbEK
446Please respect copyright.PENANAFghNsGq18p
belakang dan melihat yang bapa kandungnya kini sedang mencuba meliwat lubang duburnya dari 446Please respect copyright.PENANAfZtlPBY1e4
446Please respect copyright.PENANAR3ac2mXZJm
belakang. 446Please respect copyright.PENANA9h5OSNoDSY
446Please respect copyright.PENANA21JZtZ4XB5
“Ahhh… Ayah… Jangan…Sakiitttt… Aduhhhhh Arkkk… Ahhhh…”
Ustazah Masni cuba melepaskan diri namun dirinya dipeluk erat oleh Tuan Ghazali. Dirinya saat ini hanya mampu 446Please respect copyright.PENANAH4hcQEIvaJ
446Please respect copyright.PENANA7rH2OlN4Aa
menahan batang zakar ayahnya yang besar itu menjolok masuk ke dalam lubang duburnya. 446Please respect copyright.PENANAtzPs3meNuR
446Please respect copyright.PENANAHiLSTQ4X1Z
“Arrrkkkkk… Ahhh… Ayahhhh…. sakitttttt… Aduhhhhh Besarnya… Ahhhhh… Ayaaaahhhh… Jangan buat Masni macam ni…
Ahhhh….” Desah Ustazah Masni 446Please respect copyright.PENANAcycAELnz5p
446Please respect copyright.PENANA9jGzriKxw8
“Sikit lagi sayang… Masni juga kata nak tunjuk kat ayah macam mana sundal puaskan lelaki lain. Sundal kena 446Please respect copyright.PENANAYE4IWBMwzi
446Please respect copyright.PENANA5crjwSsQ1B
terima dua-dua lubang dia kena jolok. Lagi-lagi bila kena liwat dengan bapak kandung sendiri… Barulah 446Please respect copyright.PENANABe48W9zMeq
446Please respect copyright.PENANABNPXaEgeKK
sundal.” Kata Imam Mahmud sambil menolak batang tuanya perlahan-lahan ke dalam lubang dubur anak 446Please respect copyright.PENANAC2xnALiPzJ
446Please respect copyright.PENANArGkcDdYupS
kandungnya.
“Ayaaah…. jangaaan… Ni salah… Ni dosaaa… Pak Imam mana boleh buat macam ni Ahhhhh…” 446Please respect copyright.PENANARbvrJjdREw
446Please respect copyright.PENANAhF45RFs7NR
Ustazah Masni menggigil menerima kehadiran batang bapa kandungnya dalam lubang duburnya.
Terkuak luas lubang duburnya menerima saiz batang zakar Imam Mahmud. 446Please respect copyright.PENANAtjn7KoDu6A
446Please respect copyright.PENANAABpx2KsiAO
“Ahhhh… Ketatnya lubang anak ayah ni…. Masni dah sedia ke…?” Tanya imam masjid iti lagi.446Please respect copyright.PENANA3vvIuaD78g
“Ayah …. ahhhhh … Please…sedaaaappp—Ahhhh… Ummmpphhhh…” 446Please respect copyright.PENANApKDrILGD2F
446Please respect copyright.PENANA6r1MUkWW3b
Imam Mahmud mula mendayung batang zakar pada lubang dubur anaknya. Menarik batang zakarnya separuh keluar 446Please respect copyright.PENANALnMRagkQNT
446Please respect copyright.PENANAistlP6y0Jg
sebelum menyantakkan kembali sedalam-dalamnya.
“Ahhhh…Masni… Ketatnya bontot anak ayah ni… Ahhhh…” Desah Imam Mahmud sambil menjolok lubang dubur anaknya itu. 446Please respect copyright.PENANA3n9AhBNcvu
446Please respect copyright.PENANAYF21qEMG0F
Tangannya memaut pada pinggang anak kandungnya itu bagi mengawal henjutannya pada lubang 446Please respect copyright.PENANAowWT2wJSox
446Please respect copyright.PENANAYJA27anjvZ
kemaluan ustazah muda itu.
“Ahhh… Ayah… Ahhhhhh… Ahhhh…. Ummm…. Besarnya… Ahhhhh…” 446Please respect copyright.PENANACIhKStiQZ0
446Please respect copyright.PENANAUHwV0MpSti
Ustazah Masni hanya mampu bertahan menerima lubang duburnya dijolok oleh ayah kandungnya. Saat 446Please respect copyright.PENANAohTH9nPltT
446Please respect copyright.PENANAOOZ8lHTVZ8
dirinya begitu, Tuan Ghazali pula mula mendayung dari bawah. Bersama menjolok lubang kemaluannya.
“Ahhhhh….Tuan Zali… Ayahhhhh… Ummmmmm… Ahhhh… Ahhhhh… Ahhhhh…” Desah Ustazah Masni.
“Ahhh… Ahh…Ustazah kata mahu tunjuk dekat Pak Imam kan… Ahhhh… Macam mana… Sedap…? Dapat dua 446Please respect copyright.PENANA0skii6PK3u
446Please respect copyright.PENANAMcbtyTOM4m
batang dalam lubang ni…. Ahhh… Depan belakang kena….. Ahhh…” kata Tuan Ghazali
"Arghhhh yessss Tuan Zaalliiiiii sedaaaap sangaaattt" Ustazah Masni mendesah. 446Please respect copyright.PENANAWGmj43oHrc
446Please respect copyright.PENANA54SE7qNNqy
Dalam kesakitan dirinya diliwat ayah kandungnya, dia pula menikmati kedua belah 446Please respect copyright.PENANAr5CIQJV3wK
446Please respect copyright.PENANAlylMruFpv8
lubangnya dipenuhi pada saat itu. Satu kenikmatan bagi dirinya. 446Please respect copyright.PENANAeGuNzu0aGt
446Please respect copyright.PENANAPbmWO5F7pt
Lubang kemaluannya yang mengemut gatal mahukan batang zakar ketua kampung dan kini lubang duburnya 446Please respect copyright.PENANAn6Nfg7E0up
446Please respect copyright.PENANAVORcDc7git
dipenuhi batang zakar ayah kandungnya sendiri.
“Ahhhh… ermmm! Ayah nak sangat anak ayah ni jadi sundal, Sekarang ayah layan Masni ni macam sundal! 446Please respect copyright.PENANAvG7C1nyirm
446Please respect copyright.PENANAwAQ6va222R
Ahhhh…Ayah tolong puaskan sundal ni puas-puas… Ahhhhh….” Teriak Ustazah Masni
“Ahhh… Macam ni lah anak Pak Imam … Ahhhh… Macam mana Masni… Ahhhh… Sedap dapat batang ayah kamu ni… " tanya Tuan Ghazali.
"Penuh lubang Masni depan belakang…” 446Please respect copyright.PENANAuoX89Kky3I
446Please respect copyright.PENANAT8hWAB0R56
“Ahhhh… Sedap… Lain macam sedap dia… Ahhhh… Jolok lagi Ayaaahh… Jolok bontot anak ayah ni puas-puas… 446Please respect copyright.PENANAaVM0zHAGoG
446Please respect copyright.PENANAO80MptzMQE
Ahhhhhh…. Ini yang ayah nak kan… Ayah nak jolok sangat anak kandung sendiri ni… Ahhhh.. Jolok… Masni Ayaahhh 446Please respect copyright.PENANABhU25DsG3k
446Please respect copyright.PENANAIKa5RBHQdQ
Ahhhhh… Jolok bontot anak ayah ni macam Ayah jolok Ustazah Hanis tuuuu… Ahhhhh…” 446Please respect copyright.PENANAmvuU9nXZXa
446Please respect copyright.PENANAbFJNH5WXGx
Aksi mereka makin liar.
Imam Mahmud memjolok batang tuanya sepuas-puasnya pada lubang dubur Ustazah Mansi. 446Please respect copyright.PENANAHuYBz7oGGc
446Please respect copyright.PENANACsdKDnnKY8
Manakala Tuan Ghazali pula menjolok lubang cipap ustazah muda itu dari bawah.
Ustazah muda itu kini sedang menikmati kedua lubangnya dipuaskan oleh lelaki-lelaki tua itu.
Ustazah Masni sememangnya menginginkan batang zakar ayah kandungnya itu. Ingin merasai batang zakar 446Please respect copyright.PENANAVk0bRqfUiq
446Please respect copyright.PENANAhcDQHZ6T79
yang besar keras itu menodai tubuhnya lagi. Dan kini dirinya dapat merasainya. Walaupun bukan pada 446Please respect copyright.PENANAsdfEOkoMV8
446Please respect copyright.PENANA0SYD4SNKBG
lubang kemaluannya, mungkin ini yang terbaik baginya sebagai seorang anak yang membenarkan ayah 446Please respect copyright.PENANAmUJxeTVOe3
446Please respect copyright.PENANAIl6NPsW1MA
kandungnya sendiri melempiaskan nafsunya pada tubuh badannya.
“Ahhhhh… Ahhhh…Masni… Ayah dah nak pancut… Ahhhhhh…” 446Please respect copyright.PENANAqVnB020nKI
446Please respect copyright.PENANAeD2Zklt0jD
“Ahhh… saya pun nak pancut juga ni pak imam… Ahhhhhh…. Ahhhhhh..” Desah Tuan Ghazali.
“Pancut saja… Pancut sama-sama dalam lubang Masni. Ayaaahh… Pancut puas-puas dalam bontot anak ayah ni. Ahhh… Biar 446Please respect copyright.PENANA6RSIxTsJCm
446Please respect copyright.PENANAdA2UGVVqA4
penuh lubang bontot Masni ni dengan air mani bapak sendiri… Ahhhhhh…” 446Please respect copyright.PENANAGY5HEy5BC7
446Please respect copyright.PENANA1yyuZyPQXy
Imam Mahmud menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya pada lubang dubur Ustazah Masni. Melepaskan berdas-das ledakan air maninya ke dalam lubang dubur anak kandungnya.
Begitu juga dengan Tuan Ghazali. Beliau juga memancutkan air maninya ke dalam lubang kemaluan anak kandung imam masjid itu. 446Please respect copyright.PENANASX2P2JEWOR
446Please respect copyright.PENANAxzSxRzE6UF
Membanjiri rahim ustazah muda itu dengan cairan hangatnya.
“Ahhhhhh…. Sedaaappnyaaaa…Banyaaaak nyaaa airrrrr” Desah Ustazah Masni. Dirinya menggigil saat merasai kedua rongga lubangnya disirami 446Please respect copyright.PENANAJm4wtA6N84
446Please respect copyright.PENANA23WpLqRPPm
dengan cairan hangat dari kedua lelaki tua itu. 446Please respect copyright.PENANAKTBCfzBOy5
446Please respect copyright.PENANAZ0tq7q9qNv
Dirinya rebah di atas tubuh berbulu Tuan Ghazali saat Imam Mahmud mula mencabut keluar batang tuanya dari lubang 446Please respect copyright.PENANAjJlOMux1yB
446Please respect copyright.PENANAxIleb0pKqe
dubur ustazah muda itu.
Air mani ayah kandungnya yang melimpah keluar dibiarkan membasahi sofa ruang tamu itu. 446Please respect copyright.PENANA0nFbw7vIS9
446Please respect copyright.PENANAXrS9AXuBS4
Dirinya terkapar kepuasan dari perzinaan malam tersebut…
......
Waktu subuh kini kian menghampiri.Haji Ahmad dan sahabat-sahabatnya sudah selesai melampiaskan nafsu mereka.Semuanya sudah kelelahan.Ruang tamu rumah itu kuat menyegat dengan bauan air nikmat masing-masing.
"Sudah dulu Masni.Jom kita balik.Aku kena ke masjid dah ni, kalau tak siapa nak imamkan subuh ni." Kata Imam Mahmud sambil mencabut batang zakarnya yang sedap dihisap anak kandungnya.
"Kau pon Deris! sudah-sudahlah kerja kan Ustazah Hanis tu.Sapa yang nak azan dekat masjid tu nanti."sambung Imam Masjid itu lagi.
"Ustazah Hanis, kami beransur dulu ya. Terima Kasih atas layanan yang memuaskan malam ni.hehe" ujar Tuan Ghazali mewakili yang lain sebelum berlalu pergi meninggal Ustazah Hanis dan Tuan Haji Ahmad di ruang tamu itu.
"Terima Kasih sayang, sudi layan sahabat-sahabat saya tu malam ni"ujar Tuan Haji Ahmad sambil memeluk tubuh Ustazah Hanis lalu mengucup dahi ustazah muda itu.
"Its okay.Sama-sama puas.Cuma jangan ulang lagi masukkan sekali dua-dua batang tu.Sakit la Tuan Haji" kata Ustazah Hanis sambil merenggek manja.
"Jomlah kita mandi wajib, selepas tu solat subuh berjemaah.Awal pagi nanti ada tetamu penting nak datang sini." kata Tuan Haji Ahmad sambil tersenyum memberi seribu maksud kepada Ustazah Hanis.
"Tetamu???"
446Please respect copyright.PENANA28Bkawc0J2
446Please respect copyright.PENANAwMS8yTdU3X
446Please respect copyright.PENANATPdJFAEBND
446Please respect copyright.PENANAco4tJa5lPi
446Please respect copyright.PENANAoS8GznLzOJ
446Please respect copyright.PENANAQzyw4DndCh
446Please respect copyright.PENANALoVGkyR8Wl
446Please respect copyright.PENANAg8lujzUDqF
446Please respect copyright.PENANANT5VVAZ3hP
446Please respect copyright.PENANA3Vgst0KLG6
446Please respect copyright.PENANAAIw5adH4TF
446Please respect copyright.PENANAt4oHETUMG2
446Please respect copyright.PENANA81na4ZnzeK
446Please respect copyright.PENANARp7kcZrNX7
446Please respect copyright.PENANAGT3QtyI5f7
446Please respect copyright.PENANAH2eYtRxoY2
446Please respect copyright.PENANASTr9mQ5V0O
446Please respect copyright.PENANARcS5x6C2FZ
446Please respect copyright.PENANA7VyW0E5b5g
446Please respect copyright.PENANAqsiGSP3TVS
446Please respect copyright.PENANA0AF3gpHSq5
446Please respect copyright.PENANARKzKzCtv3f
446Please respect copyright.PENANAnnEwUsNguq
446Please respect copyright.PENANAaMq6GOkw3d
446Please respect copyright.PENANAWDV0k1gCIw
446Please respect copyright.PENANAXh3gU1gdcY
446Please respect copyright.PENANAV2HTOxqFdA
446Please respect copyright.PENANA9RkH4p3tQa
446Please respect copyright.PENANAMX1E94StzC
446Please respect copyright.PENANAe8zzrKqhTo
446Please respect copyright.PENANAwLgGHHUeup
446Please respect copyright.PENANArcWNUxG5JC
446Please respect copyright.PENANA9t3qvyCl8c
446Please respect copyright.PENANAw2P8dxxO9h
446Please respect copyright.PENANApJSB4ebv6g
446Please respect copyright.PENANA50KR6OnKNN
446Please respect copyright.PENANASQmbNO22Ge
446Please respect copyright.PENANASTMDKKyFlN
446Please respect copyright.PENANAxKWhpfMzfG
446Please respect copyright.PENANA0T4RhYOETa
446Please respect copyright.PENANAqL3WM1X2a2
446Please respect copyright.PENANABB5Hl81Lki
446Please respect copyright.PENANAjW1tW6Dofa
446Please respect copyright.PENANA832SHHOiEP
446Please respect copyright.PENANAmvld8oLPpR
446Please respect copyright.PENANAFFIsTNp587
446Please respect copyright.PENANAUfMB2yH53o
446Please respect copyright.PENANAKaYRkBJuLG
446Please respect copyright.PENANAznFuiaELZt
446Please respect copyright.PENANAdGBK8P1xCR
446Please respect copyright.PENANAiTy6N9v4D3
446Please respect copyright.PENANAkvto4MHOWg
446Please respect copyright.PENANACvbtlG77Qh
446Please respect copyright.PENANApAlm3A1gJj
446Please respect copyright.PENANAVzIej6BZAK
446Please respect copyright.PENANA9e79UFbocD
446Please respect copyright.PENANAD5lZv5mRjk
446Please respect copyright.PENANA7XVuqlnmpu
446Please respect copyright.PENANAsEATvP2Aiq
446Please respect copyright.PENANAlzjp8YWxl5
446Please respect copyright.PENANAiGzuv76sM5
Tamat Bahagian Pertama.
ns3.17.9.170da2