x
Di ruang tamu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdAWJkhkyh
Kelihatan Ustazah Hanis sedang hangat bersetubuh dengan seseorang 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDCPCUnfrn
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8iaQNpOJ1
sambil membelakangi Tuan Ghazali Dan Lebai Idris yang hanya sekadar menjadi penonton aksi ghairah dihadapan mereka itu . Ustazah Hanis menghenjut punggungnya di atas lelaki tersebut. Terlihat batang tua lelaki itu keluar masuk ke cipap Ustazah Hanis yang sudah banjir dengan air mani Tuan Ghazali dan Lebai Idris. Tangan Ustazah Hanis menongkat diperut lelaki tua itu, 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFHSN56Nvg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kU9hvJqJV
manakala lelaki tersebut meramas geram punggung bulat ustazah muda yang menghenjut liar 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhq32mluXV8
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSUwPcb80I
diatasnya.
“Ahhhh ahhhh umphhhh se...dappp. Aghh sedaaapnyaaa.. umpphhh..” keluh Ustazah Hanis . 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5TMBvk1qP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fFhQhXqGz
Punggungnya menghenjut ganas melajukan keluar masuk batang tua lelaki itu ke dalam farajnya.
Rambut panjangnya beralun mengikut lenggokkan badannya. Buah dadanya besarnya juga terbuai-buai mengikut rentak henjutannya. Nampak jelas peluh membasahi badan mereka namun ia 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHXksaR1Eg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGGbnT3E9n
tidak merimaskan malah lebih mengghairahkan pasangan tersebut untuk berzina. Berlumba-lumba memenuhi nafsu serakah mereka berdua.
“Umppphh... Ummm.. Ummm.. Yesss...” Ustazah Hanis mendesah menahan nikmat batang lelaki tua 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyUwd6ZxPq
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MS8Z8bIZu
tersebut keluar masuk ke cipapnya. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb255m7XJZi
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3QHKzGWJC
Ustazah muda itu melajukan lagi henjutannya. Desahan kedua insan itu bersahutan menikmati hubungan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcXw8tRtqQ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G5rooUV3R
ghairah tersebut. Masing-masing melampiaskan nafsu serakah mereka antara satu sama lain. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxXOggjGZs
Lelaki tua itu kemudian makin galak menhenjut cipap Ustazah Hanis dari bawah. Membuatkan lenggokkan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zkC01VPZg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEmWnCUVFV
badan ustazah muda itu makin liar di atas lelaki tua berperut buncit tersebut. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jfoJO2QkK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNot0EAvzBa
Ustazah Hanis mengubah posisi tangannya dari perut lelaki itu ke buah dadanya. Menggenggam dan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdgebqjcsh
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIlZ5SSGsT
meramas geram bagi merangsang nafsunya.
“Yesss, yesss,, sikit lagi...nak sampai dah Pak Imam...nak sampai...agghhhh... aggghhhhhh...” Jerit Ustazah Hanis. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCcC3WqAeo
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg4eDXBHyJ
Henjutannya terhenti. Badannya bergetar. Jelas sekali bahawa ustazah muda itu sudah klimak diatas batang lelaki tua itu. Batang Imam Mahmud masih diam berendam di dalam cipap Ustazah Hanis.
Imam masjid itu masih 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhRVJqxIZz
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3dSExFiu3
bertenaga untuk pusingan seterusnya. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKzK6wVoHo
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftpbNan1gE
Ustazah Hanis mengambil beberapa saat untuk menikmati orgasmnya. Tangannya dilepaskan dari 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTtWj2SjeD
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVAYaV8a98
buah dadanya lalu diselak rambutnya yang panjang terburai ke belakang. Membetulkan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfQuljgohH
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQFjByBXKs
rambutnya yang kusut saat dirinya sedap berzina. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡammS5S8Tsv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbM2Ios7fA
Lalu terus membongkok turun mencium Imam Mahmud itu tanpa mengeluarkan batang lelaki tua itu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAm2Cunk8kW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pKWTzfBtk
dari cipapnya.
Ustazah Hanis mencium rakus mulut imam masjid itu. Air liur bertukar di sebalik lidah yang 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzln1rA3r0
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXobar6C41Z
terjulur. Tangan kanan lelaki tua itu memegang kepala Ustazah Hanis sambil tangan kirinya meramas 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMldxY1mVeu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtbWprPt98
geram punggungnya Laila. Ustazah muda itu juga tidak kalah merangsang aksi cium tersebut. Kedua 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBt6MrCwBJ9
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNPXq2lL53
tangannya memegang muka lelaki tersebut kedua belah memastikan mereka kekal 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8q71EXH03
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UUhgOw3hK
berciuman pada saat itu... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFP74pOxrnK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5afloz77W
Dan aksi tersebut sedikit sebanyak menaikkan nafsunya sendiri.
Disebalik tuala yang dipakai Tuan Ghazali batang gemuknya menongkat keras. Berdenyut-denyut melihat aksi di 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs34nju7KDv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FIKZuxkBX
ruang tamu tersebut...213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLeg2KyvGs
“Umm... Puas dengan anak kandung sendiri tadi?” Soal Ustazah Hanis.
“Hehehehe. A’ah. Pandai kau kenakan aku ya Hanis.” Jawab Imam Mahmud.
Batang gagah Imam Mahmud masih lagi keras di dalam cipap ustazah muda itu. Berdenyut meminta agak permainan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9XLVazEpy
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DQInnme1W
tersebut diteruskan lagi.
Imam Mahmud menarik Ustazah Hanis dekat padanya lalu berbisik ke telinganya... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLepUQQNzQL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiunKcv93N
“Cuma dengan lubang nikmat kau ni aku belum puas lagi...” lalu bibir berkumis Imam masjid itu dicium rakus oleh Ustazah Hanis.
Ustazah Hanis melepaskan ciuman dari bibir lelaki tua itu . Farajnya mengemut-ngemut batang milik imam masjidnya itu. Jelas sekali mereka masih belum puas berzina. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMql1vQRggE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ685Au8yhms
Sekarang Imam Mahmud milik ustazah muda itu pula.
“Hmmm... petang tadi saya dah layan Pak Imam takkan tak puas lagi?” 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwtrtElmUD
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbS7a7jMZL
Ustazah Hanis bangun duduk menegak lalu digoyang perlahan-lahan menggoda nafsu lelaki tua itu
“Takkan pernah puas jolok cipap ketat kau ni Hanis adoiiiii ahhhhh , geram betul akuuu.” Jawab Imam Mahmud sambil melihat Ustazah Hanis yang menggigit bibir sambil menikmati batang tuanya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRDu7Bs0hz
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySJjA0e63d
didalam farajnya213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCO4X9s68Ry
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZoXZl9nPH
.
Ustazah Hanis tersenyum mendengar kata Imam Mahmud itu. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgurCR2sJD
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ146WljQnjv
“Pak Imam geram macam mana? Mari sini tunjuk dekat saya...” kata Ustazah Hanis sambil menggigit bibir 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53SK3gK6Op
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnF9Eeujh1
menggoda lelaki tua itu.
Imam Mahmud tersenyum melihat gaya sundal Ustazah Hanis . Betapa bertuahnya dia dapat meratah tubuh ustazah muda 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDhcgXHCO5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1LsUd6kjj
macam ini. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBhwrl1aq1
Imam Mahmud bangun lalu mengambil posisi di belakang Ustazah Hanis. Punggung yang bulat 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7DKYgHuz9
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7TNJMTxPk
menonggeng itu ditampar beberapa kali. Kemudian dihalakan batang tuanya ke belahan cipap ustazah muda itu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYW3pD3Sj69
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HW6VXwJcY
.Perlahan-lahan batangnya itu ditolak masuk sehingga tenggelam habis ke faraj Ustazah Hanis.
“Ummmm... Sedapnya Pak Imam arghhhhhh.. sedapnya batang tua niii aduhhhhhhh...” keluh Ustazah Hanis. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleCwo1ywgf
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9onXXKL3R
Imam Mahmud memulakan aksi sorong tarik batang nikmatnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Tangannya meramas 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZppvowyh9
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgEq8mQLQZ
punggung bulat itu sambil sesekali menampar punggung Ustazah Hanis.
Imam Mahmud 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ny7QKVUON
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCT2Zne3FMB
benar-benar mengambil masa menikmati permainan sorong tarik itu. Setiap kali dia menarik 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrohMGKsRj
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2FCqR1x1N
batangnya keluar, Ustazah Hanis mendesah nikmat. Nikmat akan permainan sorong tarik imam masjid itu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAhr8eFKsA
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0a9mJvzbM
Sekali sekala Ustazah Hanis menoleh ke belakang ke arah Tuan Ghazali dan Lebai Idris . Matanya kuyu menahan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwqjqCoC9S
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrQHBoggIw
kesedapan dijolok dengan batang tua Imam Mahmud.
“Sedap Pak Imam?” soal Ustazah Hanis 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOFJx4GvKR
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FHDPzS4dY
“Ye... Lubang kesukaan aku... ahhh mestilah sedap...
“Sedap lagi dari Ustazah Masni? Hmmm? Ahhhh...umphhh...” Desah Ustazah Hanis sambil bermain kata 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQjxDgRFrr
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vyIfpg7cE
dengan Imam Mahmud213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLc1hlXcBB
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhnvwmqTU3
. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7zw7hjLyp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNZg5te1Hq
“A’ah.. argghhhh adoiii dua-dua sedap. korang memang pandai layan jantan..arrghhh sundaaalll.” Jawab Imam Mahmud mula melajukan jolokan batangnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Di joloknya sedalam 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVzd6jpLXL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzXjgwOfWu
mungkin. Melepaskan geram pada ustazah sekolah menengah itu.
Tangan Haji Mahmud memegang pinggang 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oVPP9cksX
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJjDIk3VIi
Ustazah Hanis bagi mengimbangi permainan mereka. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT04fO7Ibpk
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEArtScKT7m
“Aghhhh... Ahhhhhh...Ahhhh.. Yes, Laju lagi... Jolok lubang ustazah kesayangan Pak Imam ni....
Jolok puas-puas. Saya milik Pak Imam malam ni... ahhhh yes Pakkkk Imaaammmm.. yes...” 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgBizI4zi4
Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jk6D2zoBv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ukZyrtHxJ
Jolokan Imam Mahmud makin laju... Keluh kesah mereka itu memenuhi ruang tamu tersebut. Mereka 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WRuTZObNd
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExuSCjLb1C
bersungguh-sungguh melepas rasa nikmat akan satu sama lain dengan hubungan terlarang itu.
Haji Mahmud menarik rambut Ustazah Hanis kebelakang. Membuatkan ustazah muda itu mendongak kehadapan. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPx0KQcAPT
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6Nh0RhNFK
Jolokan batang tuanya yang bertali arus itu membuatkan Ustazah Hanis ternganga menahan kesedapan. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdulxh87BY5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGNEYV4D2a
Tubuh badannya lentik menonggeng menerima jolokan bapak Ustazah Masni itu213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpMxQapBlp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEwK5oYU6e
...
“Aku dah nak pancut Hanis oiiii... ahhhh... sikit lagi...sikitttt....” 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV42BE1AqAj
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgScvGbRiYL
“Ahhh... Ahhh umphhh... Pak Imam.. Pancut dalam arghhhh.. naaaaakkkkkkkkk air 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDHTIqSEm5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUfOZPwtCq
mani Pak Imam .. Hanis nak air Pak Imam arghhhhhhhh sedaaaappp ohhhhhhhh....” racau Ustazah Hanis
Jolokan Imam Mahmud makin laju mengganas. Bersedia memancutkan air maninya ke lubuk 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i9nFPYx8Q
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QzUWeZ5Aq
peranakan ustazah muda itu. Tangannya kemas menarik rambut Ustazah Hanis. Membuatkan gadis itu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQSlAXbbaS
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WQpkS5liE
mendongak kehadapan sambil meracau kesedapan.
Akhirnya Imam menjolok batang tuanya ke faraj Ustazah Hanis sedalam-dalamnya. Batang zakar tuanya berdenyut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMRRJ6G0gd
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLLRfezhVh
memancutkan berdas-das air mani ke lubuk peranakan ustazah muda itu. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNnAv2ryWf
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmoay3TF9q
Menggigil tubuh badan Ustazah Hanis menerima pancutan air mani dari Imam Mahmud. Cipapnya mengemut-ngemut memerah air mani dari batang imam masjid itu.
Imam Mahmud rebah ke belakang. Lelah kepuasan setelah memancutkan benihnya ke dalam cipap 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJL1B7oWEaH
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWHlIQJitw
Ustazah Hanis. Ustazah muda itu menyelak rambutnya ke belakang. Lalu menoleh ke arah lelaki tua yang baru saja membanjiri cipapnya dengan air nikmat.
Senyuman kepuasan tersimpul di bibirnya melihat Imam Mahmud sendiri tewas dengannya.
Tuan Ghazali yang baru sahaja keluar dari bilik air itu menajam kan pendengaran untuk meneliti suara desahan masih lagi bersahutan dari bahagian tingkat atas rumahnya itu.Nampaknya Tuan Haji Ahmad belum selesai mengerjakan tubuh montok milik anak kandung Imam Mahmud itu213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycTGZboM4Q
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62B7YU14fa
Tidak hairan jika Ustazah Masni terus mendesah bila dikerjakan oleh batang besar milik pengetuanya itu sepanjang malam.Tuan Haji Ahmad memang bertenaga orang nya.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhAxv59WJ5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfb2C7ibFs
Tuan Ghazali mulai melangkah ke arah ruang tamu. Makin dirinya menghampiri ruangan hadapan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12rsvBNNDf
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHAuKtUPLQ
rumah tersebut, makin jelas suara desahan seorang wanita . Dan saat dirinya makin dekat, kedengaran suara itu bersahutan di ruang tamu rumah..213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsC73LrSot
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCqZeToHCk
. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRizJ288wu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrSZsuQ17p
Tuan Ghazali melangkah perlahan menghampiri ruang tamu. Matanya cuba mengintai apa yang berlaku. Akalnya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgN2FMzbkZR
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsq1V6Kzo5i
mula menangkap apa yang berlaku. Saat dirinya tiba di ruangan tersebut, matanya terpaku di ruangan tengah ruang tamu itu.
Ustazah Hanis sekali lagi kini sedang hangat bersetubuh dengan seorang lelaki di atas sofa ruang tamu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuog9NMu4Xa
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmT9sBStyu
tersebut.
Ustazah muda itu menonggeng ke penjuru sofa sambil menahan asakan dari lelaki tersebut dari 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntYLIvbKWp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEC8pkZonT
belakang. Tuala yang dipakainya tadi sudah terlepas. Rambut Ustazah Hanis yang panjang itu terhurai menutupi 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrvl6dxpNv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3eVB0qoVO
wajahnya. Beralun mengikut hentakkan dari lelaki tua berjanggut putih tersebut dari belakang.
"Ahhhh...Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh..." Desah Ustazah Hanis saat dirinya didayung oleh lelaki tersebut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfieSk0y6FP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMORHKKey5d
dari belakang.
Tuan Ghazali yang berbadan gempal dengan bulu yang lebat itu terangsang melihat reaksi Pengerusi Masjid Al-Syuhadda itu berzina 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukHuBMylKL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdNY8Pppe7
bersama ustazah muda yang ketagihan batang zakar itu.
Lebai Idris yang menggagahi ustazah muda itu mulai sedar akan kehadiran Tuan Ghazali. Namun dirinya kekal fokus memuaskan nafsunya. Lelaki tua itu menyelak rambut Ustazah Hanis kebelakang lalu membisikkan sesuatu ke telinga ustazah tersebut.
Ustazah Hanis kemudiannya terus memandang kearah Tuan Ghazali . 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRA6b2UI3NV
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC112nLMtYW
"Tuan Zali ! Ahhh... Ermmm...dah lama.... Ahhhh.. Ke kat situ... Ummmpphhhh..." Kata ustazah muda itu sambil 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmTbV6E6VW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjo2oXr7MW
menerima asakan dari belakang.
"Err... Tak.. Saya keluar hisap rokok sebentar... Tak tahu pula Si Lebai ni tengah busy kat sini.haha...."
"Sorry Tuan Zali... Ahhhhh... Hanis dah memang nak bersihkan diri tadi... Pastu ... Ahhhh.... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGTntGKJpt
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR0GL4nJpS
tuan Haji... Slow sikit.... Ahhhh"
"...tuan Haji ni terus tonggengkan Hanis..... Ummmppphhh... sedaaaappp...Ahhhh..."sambung Ustazah Hanis
"Ahhhh... .... Ummmpphhh... ustazah... nak berenti dulu ke .... Ahhhh..." Kata Lebai Idris
"Umphhhh... NO. Keep fucking me...Ahhhh... saya nak batang Lebai...ahhhhhhh...
"Tuan Zali meh la sini dekat ermm...." panggil Ustazah Hanis manja.. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoQpMRSq83
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJEZVFScrG
Tuan Ghazali melangkah menghampiri ustazah muda itu di penjuru sofa. Tanpa diberitahu, dirinya mengeluarkan batang 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeOkkkrp2h
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28rc51s2jc
gemuknya lalu diacukan ke arah muka Ustazah Hanis .
"Ahhh... Ahhhhh... Woww besarrr nya Tuan Zaliii ... Ahhh... maaf sangat sebab... Ahhhh... Buat Tuan tertunggu... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4UaCBmccg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyWOGqOx1m
Ahhhhhh..." Desah Ustazah Hanis. Saat lubang kemaluannya dijolok dari belakang oleh Lebai Idris, dirinya menyambut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVD2ST4quKS
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtY8t1pt05
batang gemuk milik Ketua Kampung itu lalu dikulumnya.
"Slurrrppp... Slurrrppp.... Ummmm.... Slurrrppp... Slurrpppp..... Ummmppphhhhh...." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIVtMgBBa8
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLv7JnxrDnB
Tuan Ghazali memegang kepala ustazah itu. Dengan keadaan Ustazah Hanis dihenjut dari belakang, agak sukar 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxRWAtVxJw
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWTKPlu763
baginya untuk mengulum batang gemuk Tuan Ghazali dengan baik. Namun mereka mulai mencari rentak agar 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkK0I4ZCkYd
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdSgzaL7Rb
nikmat berzina di ruangan itu dapat dinikmati bersama. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilXHAOZtsP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi3vr1p8Wu
"Ahhhh... Sedapnya ustazah ohhhhh.. Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali. Batang gemuk nya keluar masuk pada mulut ustazah sekolah menegah itu.
"Ahhh... Alang-alang kita dah bertiga kat sini... Ummmpphhh... Ustazah.... Ahhhh.... Nak masuk dua-dua lubang tak.... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlwsDz3FOK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2Pi7ir5K1
Ahhhh..." Tanya Lebai Idris pada Ustazah Hanis.
"Slurppppp... Slurrrppp... Ummmm.... Ummmpphhhh... tuan Haji.. Ahhhh... nak main bontot saya ke..Ahhhhhh 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3iAs2nBP3
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkGGi3vXBr
Ughhh...." Tanya Ustazah Hanis pada Lebai Idris sengaja menguji Pengerusi Masjid itu kena dia tahu orang tua itu memang ingin membajak bontotnya.
"Ya ustazah ahhhh bontot ustazah best" Jawab Lebai Idris dengan ringkas. Serentak dengan itu, dia mencabut batang zakarnya keluar dari 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kTFF0W2vU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItzCIqjjYL
kemaluan ustazah muda itu.
Lebai Idris tersandar seketika pada sofa tersebut. Berehat mengambil nafas. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUitGqVKYyZ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzTZQ9saaY
Ustazah Hanis duduk di sebelah kanan lelaki berjanggut putih itu. Tangannya mengusap batang perkasa lelaki itu dengan perlahan. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzQLZ1Zxh7
Tuan Ghazali pula diminta duduk disebelah kanannya. Kini Ustazah Hanis mengusap batang tua kedua lelaki itu dengan kedua 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDXaTCGl9f
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZSfITYgy4
tangannya. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysaqZ8rLyF
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfP6FGCnmE0
"Tuan Zali nak jolok sekali dengan tuan Haji ke ermmmmm...?" Tanya Ustazah Hanis
Ketua Kampung itu hanya mengangguk. Mengiyakan pada idea Lebai Idris dan ustazah muda itu. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnXFr39a4d
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUsUY5KayP
"Okay. Kalau macam tu, kita main dekat tengah-tengah sofa ni. Biar Hanis tunggang Tuan Zali. tuan Haji 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2accW94dK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpo3XR2roAj
ni nak main bontot saya dari tadi errmm"
Tuan ghazali mula mengambil tempat di sisi tengah sofa tersebut. Manakala Ustazah Hanis pula memanjat ke atas tubuh gempal berbulu ketua kampung tersebut.
Lebai Idris hanya memerhatikan sahaja dengan dengan berahi melihat ustazah muda itu memanjat ke atas tubuh badan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGb8XpqFjKv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekWkNfgnFr
sahabatnya.
Ustazah Hanis membetulkan posisinya di atas Ketua Kampung itu. Rambutnya diselakkan ke belakang. Tangan kanannya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuiohyDFKg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNKX63j7cx
memegang pada bahu kiri Tuan Ghazali dan tangan kirinya mengacu batang gemuk lelaki tua itu pada belahan bibir 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKibsFAcfad
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDVljpjPIi
kemaluannya.
Kemudian, dengan perlahan... ustazah muda itu menurunkan tubuh badannya kebawah. Menelan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof3WP8YDlJ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7nRRe706k
batang gemuk Tok Ketua itu ke dalam lubang peranakkannya.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqcnjzcFwJ
"Ahhhhh.aduhhhhhh besaaaarrr nya arghhhhhh Tuaaann ...." Desah Ustazah Hanis dengan perlahan. Tubuh badannya kini mula bergerak turun naik dengan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1w0wNp2PGU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrfo4puqRT
perlahan. Matanya memandang ke bawah. Melihat Ketua Kampung itu menikmati tubuh badannya.
"Ahhhh... Ahhh... Ahhhh.... Sedap ke Tuan Zalii errmmmm? Tuan suka saya tunggang batang gemuk tuan macam ni... Ahhhh..."
"Ummmppphhh... Ahhh... Yaaa....Ustazaaaahhhh Ahhhhh..." Desah Tuan Ghazali. Tangan berbulunya memaut pada pinggang ustazah muda itu.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5seCvthW5G
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xoS2gaBvj
Menikmati pergerakkan di atas tubuh badannya.
Lebai Idris yang memerhatikan mereka dari tadi mulai bangun dan bergerak ke belakang Ustazah Hanis. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoRJ6pxwZL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGbhDLFTA0
Melihat Pengerusi Masjid itu mulai mengambil posisi di belakangnya, ustazah muda itu menghentikan pergerakkannya sementara. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooEWZbcxZV
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic0XfbVPY8
"tuan Haji, sebelum masukkan, bagi saya hisap dulu bagi licin ahhhhhh." Kata Ustazah Hanis sambil "mengurut" batang gemuk Tuan Ghazali yang berada dalam cipapnya.
Lebai Idris bergerak ke sisi ustazah muda itu. Tangannya mengusap-usap batang perkasanya yang keras. Saat Ustazah Hanis 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0167mryq5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizR3hg2uiw
membongkokkan badannya ke arah lelaki tua berjanggut putih itu, batangnya diacukan ke mulut ustazah tersebut untuk dikulum.
"Slurrrppp... Slurrrppppppp... Slurrrppp... Ummmm... Ummmmmm...." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWHNDOka3b
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnyXnEFRSq
Imam Mahmud yang baru terjaga dari tidur kerena keletihan itu hanya melihat ustazah muda itu mengulum batang berurat milik Lebai Idris.
Ustazah Hanis mengulumnya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIsdxQbq7c
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaOPlzYJ7y
sebaik mungkin. Tangannya mengurut kantung telur batang tua tersebut. Air liurnya dibiarkan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvGe7GejD5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNy8cSmOwYB
membasahi batang lelaki tua itu
"Slurrpppp... slurrppppp... slurrppppp... Ummmmm... Ahhhh... boleh la ni... Jolok bontot saya slow-slow tuan Haji pleaseee..." Pinta Ustazah Hanis manja.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXQAbECxdJ
Lebai Idris kembali mengambil posisinya di belakang ustazah muda itu. Diacukan batangnya pada lubang bontot ustazah comel itu. Dan dengan perlahan, Pengerusi Masjid itu mulai menjolok batang zakarnya ke dalam rongga dubur Ustazah Hanis.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aVtUG6Bpf
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezwEHtpcuo
. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltsDfcHarr
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cEaep373U
"Ahhh... Ummmmmmm..Sakitttt tuan Hajiiiiii ahhhhhhhh..." Desah Ustazah Hanis . Ustazah muda itu terus memeluk pada tubuh badan berbulu Tuan Ghazali. Dirinya meneran bagi memudahkan Lebai Idris membenamkan kesemua batang beruratnya ke dalam lubang duburnya.
Tuan Ghazali turut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7W5IHUbaqF
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepqNfNKINw
merasa kemutan ustazah muda itu pada rongga kemaluannya makin ketat saat menerima kehadiran batang lain dalam 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltmYMUzrDR
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZO7tgV02k
tubuhnya.
"Ahhh.. Haaa... Haaaa.... Okay... Henjut pelan ya tuan Haji.. Perlahan-lahan ple- Ahhh... Ummmmphhhh..." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmyMOgODvO
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV4mjNvlR2
Belum sempat Ustazah Hanis menyudahkan katanya, Lebai Idris mulai mendayung pada rongga dubur ustazah muda itu.
Melihat 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlFJ4OICC7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhbF8MGEnZ
Ustazah Hanis tercungap mencari nafas dalam permainan mereka, Tuan Ghazali mencapai pada kedua payudara ustazah muda itu itu lalu dikerjakannya perlahan.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2HGm2k5A6
"Ahhhh...Tuan Zaliiiiiii... Ummmpppphhhh... Ahhh... Ahhhh.... Jilat tetek saya puas-puas Ahhhhhhh... Ahhhhh... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15ncpAWMEa
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNq3PlH1Oc
Ahhhhh...." membelai kepala Ketua Kampung yang leka bermain pada kedua-dua belah payudaranya.
Punggungnya terangkat-angkat saat Lebai Idris menjolok batang perkasa itu ke dalam lubang duburnya.
"Ummmm... Ummmm aArghhhhh sedaaapp... Ahhhhh... Ustazah . Ahhh... Ketatnya Ustazahhh kemut... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsx9wONutIu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDFRJ3F7tb
Ahhhh... Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4gRXYUQlV
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTA8jIzAYE
Batang gemuknya bagaikan dicengkam oleh kemutan faraj milik ustazah muda itu. Saat Lebai Idris menjolok batangnya ke lubang bontot ustazah itu, saat punggungnya terus terangkat ke hadapan, Tuan Ghazali menikmati kemutan kemaluan Ustazah Hanis bila batang gemuknya ditarik keluar.213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwHZBuBvgS
Ustazah Hanis mulai menikmati permainan mereka. Kehadiran dua batang tua pada kedua-dua lubangnya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KLjFUt3fl
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6J8Tg3RQk
membuatkan dirinya merasa penuh. Batang tua yang keluar masuk secara bergilir sedikitpun tidak 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTNuDOYz1Q
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJcSOo1Sjn
menberi ruang bagi dirinya bernafas dengan sempurna.
"Ahhhh... Ahhhh...Ahhhhh... Sedapnya... Umpppphhhh... Ahhhh... ... Tuan Zalii... Ahhh..Lebai ahhhhh. Jolok saya puas-puas... Ahhh... Puaskan saya malam ni... Ahhhh... Ahhhhh....." Desah Ustazah Hanis
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis. Saat gadis itu menurunkan dirinya menelan batang gemuknya, 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoNiHmhIS2
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XFGHlyxKt
Tuan Ghazali mendayungkan punggungnya ke atas. Menyantak batang gemuknya ke dasar rongga kemaluan ustazah muda itu.
"Ahhhh... Tuann Zaliiiii.... Ermmmmmmmm..... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Ummmmphhh..." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW65bONXQ4n
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ix16BMc33
Lebai Idris menikmati dayungannya pada lubang bontot wanita itu. Saat itu dia yang mengawal permainan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0LNrHKVpR
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ywKsLRCDP
mereka. Dirinya yang mengawal tubuh badan Ustazah hanis yang naik turun menghenjut pada batang gemuk Tuan Ghazali .
"Ahhh... Wow Ustazah... Ahhhhh... Sedapnya bontot ustazah ni... Ahhhhh.... Kemut batang saya kuat-kuat ya ustazah. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJXZ6MHRtD
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zVNBcx8dS
Ahhhhh... Ummmphhhh...." Desah Lebai Irdis. Tangannya meramas-ramas pada daging pejal punggung ustazah muda itu. Dirinya menikmati permandangan batang yangt tuanya keluar masuk pada lubang bontot Ustazah Hanis
"Ahhh... Ahhh.... Ahhh...." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTYdNak1J1
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBmD6QRSDW
Keringat yang membasahi tubuh badan menghangatkan lagi persetubuhan mereka. Desahan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKPLMXzhB6
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9P26U48ozq
mereka saling bersahutan. Masing-masing mengejar titik syahwat mereka. Tubuh badan Ustazah Hanis 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgALoRHJhtU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7uJDb6YCG
melambung-lambung mengimbangi tusukan dua batang zakar tua pada dua lubang kemaluannya.
"Ahhh... Ustazah.... Saya nak.... Pancut... Ahhh.. Ahhhh..." Desah Tuan Ghazali
"Aku pun samaaa... Ahhhh..adoiiii ketatnyaaa" erang Lebai Idris
Ustazah saat itu hanya menunggang tubuh kedua lelaki tua itu tanpa mempedulikan mereka. Dirinya hanyut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTj9PNz46LW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLU4gI8Xbs
dilayani seperti sundal. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmZFNtlg3T
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVu3O8AQWF
Lebai Idris kemudiannya menolak tubuh badan montok ustazah muda itu kehadapan. Membongkokkan Ustazah Hanis ke arah Tuan Ghazali lalu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNfRQyS0nv
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFznpbtXQd6
melajukan tusukannya pada lubang dubur ustazah muda itu.
Ustazah Hanis menahan henjutan Lebai Idris pada tubuh Tuan Ghazali. Dirinya tak dapat menelan batang ketua kampung itu dengan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfZNxg6bEG
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6c0WR151WV
sempurna disebabkan Pengerusi Masjid itu mulai menghentak batang zakarnya ke lubang duburnya dengan rakus.
Namun Tuan Ghazali mengimbangi dengan mendayung batang gemuknya ke rongga kemaluan Ustazah Hanis dari bawah. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTVZoyG78g
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJ2l0EQA7i
"Ahhhh..Ahhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Ahhh...." Desah Ustazah hanis . Rambutnya mulai terhurai 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyz91QEUkp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnjElhsF2x
ke depan. Menutup sebahagian dari wajahnya. Mulutnya tidak henti mendesah namun desahannya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYtkE3BO4B
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsGA9omBdB
terhenti bila Tuan Ghazali memaut bibirnya untuk dicium.
Tuan Ghazali mulai hampir pada kemuncaknya. Saat Lebai Idris mulai melajukan henjutannya pada dubur Ustazah Hanis , rongga 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4g4gD7Pq5j
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhunmHEZdW
kemaluan ustazah itu mengemut batang zakarnya dengan lebih ketat. Nikmatnya makin asyik saat dia menarik 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxysvQwvX0C
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Q3eqICeRl
keluar batang zakarnya keluar masuk pada kemaluan ustazah muda itu.
"Chuppp... Chuppp... Ahhh...Ustazah sayaaanngggg Ummmm... Chupppp... Saya nak pancut... Chuppp.. Dalam ... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOegSUqCAR1
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDrKThlRZN
Ahhhh..." Desah Lebai Idris .
"Pancut je tuaaannnn Hajiiiiiii. Ahhh.... Chupp..chuppp... Puki sayaaa malam ni memang penuh dengan... Ahhh... Air 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzsVK4hRnN
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKo2V60s1Y
mani saja... AHHHHH...." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ec5z5SCCP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1NsM9ZhjY
Saat itu Lebai Idris menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya pada rongga dubur . Serentak dengan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoy5ts0iuhP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicMMxKLmKA
itu juga dirinya melepaskan berdas-das pancutan air maninya dalam lubang dubur Ustazah Hanis . 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWw2175c6t
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxIUxemPiS
Pergerakkan terhenti seketika sehingga Lebai Idris menarik keluar batang zakarnya dari lubang dubur Ustazah Hanis , terus 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKt3qMfQbS
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjSY4EP1Oq
maninya meleleh keluar membasahi celahan kangkang Ustazah Hanis.
"Adoiii sedap sangat bontot Ustazah ni..Tak tahan aku Zali.. Ahhh..." Desah Lebai Idris sambil kembali tersandar di sofa.
Ustazah Hanis menyelak kembali rambutnya ke belakang. Dirinya ditegakkan semula. Duburnya terasa lohong. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNMxGE335P
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUeykE4jlU
Namun dibiarkan sahaja.
"Well... saya dengan Tuan Zali belum selesai lagi ermmmm... "
Ustazah Hanis bangun dari pangkuan Tuan Ghazali lalu melutut di hadapannya. Batang gemuk orang tua itu dikulumnya. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz62uSsPjcE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3W9MR0Talw
Lendiran yang meleleh dari kemaluannya dan air mani Lebai Idris tadi dijilatnya. Dibersihkan sebaiknya. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvfjsbDSQK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLDLIOPzYD
"Slurrpppp... Slurrppp... Slurrppp.... Ummm.... Tuan Zali nak jolok saya macam mana lepas ni..? Slurrppp... 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKurvSFvpC
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvo7wZtYEJA
slurp... Tadi dah tak sempat pancut sebab tuan Haji tu pancut dulu.... Slurrrppp... Ummmm..." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjycwSU4LKw
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO23B2gJaku
Tanya Ustazah Hanis sambil mengulum bersih batang tua Ketua Kampung itu.
"Ummm... Ustazah tonggeng kat sofa ni... Saya nak jolok puki comel ni dari belakang..." Pinta Tuan Ghazali. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6ez6mT7OV
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPvvXqcQhm
"Ummm...Saya geram je tengok Lebai Deris tu jolok kamu tadi... Slurrrppp... Ummm..."
Ustazah Hanis bangun mengambil posisi di sisi Tuan Ghazali . Punggungnya ditonggengkan. Menunggu ketua kampung itu mendatanginya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvhWYzSpA7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9yaIpY4ZS
dari belakang. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtszmioyJ7m
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2fYZUeVhh
Tuan Ghazali segera bergerak ke belakang ustazah muda itu. Batang gemuknya diacukan pada bibir kemaluan ustazah itu.
Tuan Ghazali 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3tcqeFqLr
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV37pOzQmYO
tidak menunggu lama untuk memulakan permainan. Batang zakarnya terus dijolok masuk lalu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJat8VOL15
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpvCKaIsa3
disantaknya sedalam mungkin ke dalam lubang peranakan Ustazah Hanis 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRC3TsQwyNU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAAPxKpB5X
"Ahhhhhh.... Tuan Zali.... Ummmm..Besaaaarnyaaaa ahhhh.." Desah ustazah muda itu.
Ketua Kampung itu tidak menunggu lama untuk memulakan dayungannya. Batang zakarnya di jolok sepuas-puasnya 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oWsOzNswF
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEA41SNgrUG
pada lubang kemaluan ustazah sekolah menengah itu. Menghentak semahunya untuk melepaskan benihnya pada 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdLIGDKAT5
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfGB6oXhG0
rongga peranakan wanita itu. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgBmkAINQi
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcHrI5JU54
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Sedapnya Tuan Zaliiiii... Ahhhhh... Jolok puki puas-puas sayaaa... Ahhhh..Besaaaar sangaaattt batang Tuan Zaliii..
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis . Lendiran nikmat yang keluar dari kemaluan ustazah muda melancarkan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSGG5MH9XN
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9HZbvbz49
pergerakkan batang gemeuknya keluar masuk pada kemaluan ustazah itu.
"Ahhhh.... Ummmm sedapnya puki ustazah ni... Ahhhhh....." Desah Tuan Ghazali . Dirinya mulai hampir pada 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXhq38kge7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcBX0Q2NUw
klimaksnya yang terbantut tadi. Setiap jolokan batangnya pada kemaluan ustazah itu, disantak 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShnszNfpls
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEzvxx608d
sedalam-dalamnya.
"Aunty... Ahhhh... Saya nak pancut... Ahhhhh... Ustazah ohhhhhhhh...." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRBIHoFuFQ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL46OIEaKnn
"Pancut saja Tuan Zaliiiii.. Ahhhh... Pancut je... Ahhh Dalam pukiii sayaaa nii.. Penuhkan puki dengan air mani Tuan Zaliiiiii.. Ummmmppphhhh.... Pancut je dalam puki niiiii. Ahhh... Ahhhh. Ahhhhhhhhhhh sedaaaaaaappppp nyaaa Tuuuaaaaannn..213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtm5FFmOkJ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hWfYw4DUo
.." 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2oyskGBIj
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdOjD7PDA8
Tuan Ghazali kemudiannya menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya. Kepala zakarnya mula menembak 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqYaJpSREE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡks0DOWEsvV
deras dalam rongga kemaluan Ustazah Hanis.
"Ahhhhhhhh... Sedapnya ustazah..ketat nyaaa Ummmmm...." Desah Tuan Ghazali saat melepaskan ledakan benihnya dalam 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqffoQcQ4w
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkffRuOCQz
kemaluan ustazah itu. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7t0FGjcQCp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDwYke6uE3
Ketua Kampung membiarkan batang zakarnya terendam dalam kemaluan Ustazah Hanis seketika. Dibiarkan rongga kemaluan 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaH55Oq5sIc
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIn5hN0koD
wanita itu mengemut erat dan memerah air maninya.
Ustazah Hanis kemudian menolak tubuh berbulu Tuan Ghazali kebelakang sedikit. Mengeluarkan batang zakarnya dari kemaluannya lalu 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwKB5qK9iY
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvrp46gDFK
duduk bersandar pada sofa ruang tamu tersebut. Air mani yang meleleh pada sofa tersebut 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemuvUhgUAL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDLMpSeV7c
dibiarkan.
"Terima Kasih Ustazah.. saya puas sangat malam ni." Kata Tuan Ghazali. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfLMsGAT7k
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLESTrh9LNj
"Saya pun sama... Kita rehat jap. Tuan Ghazali dan Lebai Idris belum dapat lagi yang dekat atas tu kan.." Kata Ustazah Hanis. Dirinya merasa penat 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUx6NEL9aji
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BDTs1la62
sangat. Namun hatinya gembira kerana nafsunya puas melayani batang-batang tua ini. 213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfPW4uEd8T
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqRtYe1dFs
Kepuasan saat mencapai klimaks saat bersama tidak pernah membosankannya.
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYXHoKf9U7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Rg90vDP9f
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFb71By0TMa
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlnk7k6zg0
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43z0ML31yp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZg7doxHNG
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlC2EsECnH
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoYt6Wfsst
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4j6a6ohmM
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlbDqZAaYc
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm43kbKgXkE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY41PIcDqDc
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofGIRyUCCp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvC5Yu6mL8M
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpPepKntbE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTymr3qahu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipkWFB8A9W
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZvQIZjogY
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eL2RFLfAi
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpK60ZTz0mP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceowvDvBFj
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyllBGz1A7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTP0UXAnmE
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIb3Vq8KLev
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsOzWjIibK
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNMofUp55n
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyVHZhjOXM
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQQXDp4Zb8
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTu9XffjTT
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphEhKlDu2K
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9t5UwqWKQn
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2p6D0ITbk
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRifY5Fk898
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡER9Q4rHBmt
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBY1Zog5ZqB
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXyowwxfaD
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyTdN0AMD4
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9R0U7cRw3
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23VCDLh4VM
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyM8XBqgQqZ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYDp94EAfq
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBcTVwhtyi
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAfgcbU2DL
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzNaQvuGlV
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzud7qb3uXk
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBF2rTLzDf
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2kw1SvQqQ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXitXAsQBA
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c784NeZAl
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD45mPwzShT
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbKl5an80q
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡir0yoGKmcy
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXN1Gr5Hvle
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3r1trc9dlj
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uGmAJXO3q
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGkottl3HA
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCoQ5MpEeO
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3055mzZYjq
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylPRgGXO4v
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGTdRtymUc
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbReatBT5G
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUT5X0jrSW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWJ1yiGjDz
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5PpBsVHjp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSo6NFQMaN
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLqfTeQjs3
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVOK6CQIkk
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycBhcpkaer
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjroCpFAKEW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDM1wagWOEW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrkTLIR3RU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNmNOF8HHp
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSN3lKliOfQ
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELUwTzElLu
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6X3KTiABWC
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJPjboJh9u
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPQJmLiaLw
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLCRPlAax2
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcT6Dva7CVN
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwU8E4lspFM
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhv9QdovMA
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpmp3U50z4
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1BcM3vi4Y
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpMkEDMPHg
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjnIuiKsjT
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetIAY0yjhW
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ56SeuEaqP
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuZ9eBkN00
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXNCfJNHqF
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpoYlX00gU
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1p232mR3Ud
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt98oMqmgIq
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhWJ1FxubS
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecXRWhzQ8H
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtA1Rixvov
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9hczDGM6R
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldihU3DFBG
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7iJmTXC6h
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBXXhHP6Ox
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwt9KuT67s
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pXlOdJpoC
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsb6aK1gwf
"Aaahhhhhhh Sedaaaappp ahhhhh Tuan Haji besar nyaaaaa aduhhhhhhh"213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlhksS4Ic7
213Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcF6Vddp1L
kedengaran desahan dari tingkat atas, rupanya perjuangan Tuan Haji Ahmad dan Ustazah Masni belum selesai.
