.
Sama seperti malam-malam biasanya, mereka saling bercanda, bercerita, dan berbincang-bincang hingga malam, setelah beberapa saat Reni merasa dirinya mulai mengantuk dan memberitahu kakeknya bahwa ia akan tidur duluan, pak Dikin pun meng-iyakan, kemudian Reni masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamar untuk tidur,.
1110Please respect copyright.PENANA5yu9X5ZvoX
Malam semakin larut dan pak Dikin sudah mulai mengantuk, dengan langkah yang terseok seok karena kakinya yang pincang, pria tua itu berjalan masuk ke dalam rumah, mengunci semua pintu dan jendela, setelah itu dia pun masuk ke kamar untuk beristirahat, di dalam kamar dia melihat Reni sudah tergolek tidur di atas ranjang yang cukup sempit namun sangat bersih, pintu kamar ia tutup dan berjalan ke arah ranjang Reni, dia melihat cucunya yang cantik itu sudah tertidur sangat lelap mungkin karena kecapaian siang tadi, pak Dikin meraih selimut yang berada di kaki Reni dan menutupkan ke tubuh Reni yang sedang terbaring,
1110Please respect copyright.PENANAE6aypIvIEp
Udara malam ini terasa sangat dingin menusuk tulang, Pak Dikin memakai sarung sebagai selimut kemudian meraih bantal yang ada di samping Reni dan meletakkannya di lantai yang sudah terbentang karpet sebagai alasnya, pak Dikin lalu merebahkan tubuhnya di karpet itu dan bersiap untuk tidur,.
1110Please respect copyright.PENANApGZoF49JVo
Tengah malam Reni terbangun karena kebelet buang air kecil dia turun dari ranjangnya dan berjalan keluar, menuju kamar mandi yang berada di samping rumahnya, walaupun keluar sendirian Reni tidak pernah merasakan takut dengan suasana di sekitar yang sangat sepi dan gelap, karena dirinya memang sudah terbiasa sejak kecil, sekembalinya dari kamar mandi dia menyaksikan kakeknya yang tertidur di lantai berselimut kan sarung lusuh dan beralaskan karpet, sejenak Reni perhatikan sosok pria tua renta yang meringkuk seperti kedinginan, hatinya langsung terenyuh dan seketika dia merasa amat kasihan melihat kakeknya yang sudah semakin tua itu,
1110Please respect copyright.PENANAl7DPQEQwFh
Sebelum kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur, Reni duduk termenung di tepian kasur menatap wajah kakeknya yang sedang tertidur lelap di lantai, wajah yang sudah penuh keriput karena dimakan usia itu tampak begitu lelah, sehingga di dalam hatinya Reni menyadari dan membayangkan begitu besar pengorbanan dan perjuangan kakeknya dalam merawat dan membesarkannya, dari semenjak usianya masih kecil hingga sekarang dia tumbuh menjadi gadis dewasa,
1110Please respect copyright.PENANA4T1OKpJful
Karena merasa kasihan melihat kakeknya yang sedang tidur meringkuk hanya beralaskan karpet, akhirnya Reni membangunkan kakeknya untuk tidur di atas ranjang bersama dengan dirinya, ”kek… kakeek… bangun kek, pindah aja tidurnya ke atas kasur,!” dengan lembut dan perlahan Reni membangunkan kakeknya,
1110Please respect copyright.PENANAL3H6JSLcKz
Merasakan tubuhnya ada menggoyang-goyangkan mencoba membangunkannya, Pak Dikin akhirnya terbangun juga.. ”oahhmmzz.. ada apa… Reniiii..?” jawab Pak Dikin yang masih tiduran sambil mengusap matanya yang masih terasa mengantuk,
1110Please respect copyright.PENANAebDidX5PfN
”kakek tidurnya di atas kasur aja, jangan di bawah,,” ucap Reni,.
1110Please respect copyright.PENANAP8T0tk8q2l
”gak apa-apa udaaah, kamu ini lagi kenapa sih,? biasanya juga kakek emang tidur di sini kaan,?" jawab Pak Dikin kemudian duduk dengan malas,
1110Please respect copyright.PENANALHpSHQi4T8
“udah pokoknya sekarang naik,, temenin Reni tidur di kasur,!” ucap Reni sedikit memaksa,
1110Please respect copyright.PENANACLtbTwJL8j
“haduhh.. iya.. iyaa.. hooaammzz..” Pak Dikin tak mau membantah lagi, karena dirinya merasa masih sangat mengantuk dan ingin segera melanjutkan tidurnya, matanya juga masih sedikit terpejam seperti orang yang ogah-ogahan akhirnya pak tua itu pun naik ke atas kasur, membaringkan dirinya di ranjang, tidur berdampingan dengan Reni dan kembali terlelap,.
1110Please respect copyright.PENANAaVXXQPjnxj
Saat subuh tiba Reni bangun lebih dulu, dia keluar kamar dan menuju dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya dan kakeknya, menjelang pagi pak Dikin pun terbangun dari ranjang dan ke luar langsung menuju kamar mandi, setelah selesai mandi dan berganti pakaian, pak Dikin menikmati sarapan berdua dengan Reni,
1110Please respect copyright.PENANAZW2M3URTOW
Selesai sarapan, pak Dikin berpamitan dengan cucunya untuk pergi bekerja, dia berjalan menuju perkebunan milik keluarga Arthur, sesampainya dia di perkebunan, dia melihat para pekerja yang juga baru datang, mereka terlihat saling sapa dan berbincang sebentar sebelum memulai pekerjaannya masing-masing, para pekerja yang sudah menginjak usia tua seperti Pak Dikin, sudah tidak diperkenankan lagi oleh Arthur untuk memegang pekerjaan-pekerjaan berat, mereka hanya diberi tugas yang ringan-ringan saja, seperti memberi makan ternak, bersih-bersih, dan pekerjaan-pekerjaan ringan lainnya, tujuannya agar mereka bisa sewaktu-waktu bisa pulang untuk beristirahat, karena mengingat usia mereka yang sudah tidak muda lagi,
1110Please respect copyright.PENANAFiGmmXZP12
Selepas kepergian kakeknya bekerja, Reni melanjutkan aktivitasnya sehari-hari, dia memulainya dengan pergi ke kamar mandi untuk mencuci pakaian dan kemudian mandi, setelah itu dia melanjutkan pekerjaan rumah seperti biasanya, meskipun masih seorang gadis namun kesehariannya Reni sudah sibuk layaknya seorang ibu rumah tangga,
1110Please respect copyright.PENANAQMK9IIwKYo
Pada malam harinya,
Seperti biasa setelah makan malam dan berbincang-bincang, Reni pamit pada kakeknya untuk masuk kamar dan tidur duluan, pak Dikin meng-iyakan sementara dirinya masih duduk di luar rumah, masih menikmati kopi dan rokoknya, sambil melamun memandang gelapnya malam,
1110Please respect copyright.PENANANB9nwuJ7R5
Setelah memastikan semua pintu dan jendela rumahnya terkunci rapat, dengan langkah tertatih pak Dikin menyusul Reni masuk ke dalam kamar untuk tidur, di dalam keremangan malam, dirinya mendapati Reni tertidur tanpa selimut, padahal hawa di kamar terasa sangat dingin malam itu, sebenarnya Reni belum tertidur begitu pulas di atas kasurnya, namun karena sudah merasa mengantuk membuat dia jadi malas untuk mengambil selimutnya yang tanpa sengaja terjatuh, saat itu Reni memakai baju tidur berupa daster berwarna putih yang sesuai dengan kulitnya yang putih dan halus,.
1110Please respect copyright.PENANAMf1p5Wzijx
Reni yang tidur terlentang dengan posisi lutut diangkat sebelah, membuat bagian bawah dasternya turun memperlihatkan pahanya yang putih mulus dan masih sangat sekal, pak Dikin masih berdiri di depan pintu, matanya dapat melihat gundukan payudara Reni dari balik dasternya, bergerak naik turun seirama dengan hembusan nafasnya, model daster dengan tali kecil di pundaknya membuat bagian atas dada Reni terlihat sangat terbuka, bulatan daging kedua payudaranya terlihat sangat mulus dan juga masih sangat kencang, nampak putingnya menyembul di balik dasternya karena sudah menjadi kebiasaan Reni tidur tanpa memakai beha,
1110Please respect copyright.PENANAgSHuvrwnXw
Walaupun usianya sudah sangat tua, namun sebagai laki-laki normal yang masih memiliki nafsu dan gairah, pak Dikin yang melihat tubuh Reni tergolek di atas pembaringan dengan pakaian dan pose yang begitu menggoda, dalam benaknya saat ini dia baru menyadari bahwa cucunya sekarang sudah menjadi wanita dewasa yang cukup matang, wanita yang memiliki tubuh indah dan sangat menggoda, yang sudah memancarkan daya tarik seksual lawan jenisnya,
1110Please respect copyright.PENANAi6nmUmkn0K
Belahan dada Reni yang nampak sangat jelas dapat dilihat mata pak Dikin membuatnya sempat tertegun melihatnya, namun dia langsung tersadar dan buru-buru mengalihkan pandangan matanya, dengan tertatih dia menghampiri ranjang Reni untuk memungut selimutnya yang jatuh,.
1110Please respect copyright.PENANAdlxJubYht7
Saat mengambil selimut di bawah tempat tidur, pak Dikin yang sedang berjongkok dapat melihat celana dalam Reni yang berwarna putih mengintip dari celah pahanya yang di angkat sebelah, tiba-tiba Reni menggerakkan kakinya semakin mengangkang, membuat selangkangannya semakin terbuka dan celana dalamnya semakin terlihat jelas, jakun pak Dikin naik turun menelan ludahnya, melihat pemandangan indah tubuh wanita dewasa yang sangat menggoda sedang terbaring mengangkang di hadapannya, naluri kelelakiannya mulai bangkit dan sesuatu di dalam celananya tiba-tiba mengeras,
1110Please respect copyright.PENANAfLqKfFZH8R
Pak Dikin tak mau mengganggu tidur cucu satu-satunya itu, di pasangnya lagi selimut itu untuk menutupi tubuh Reni, dari jarak yang sangat dekat wangi aroma tubuh Reni tercium di hidung pak Dikin, aroma yang sudah biasa dia cium setiap hari namun anehnya kali ini aroma itu seakan terasa sangat berbeda,
1110Please respect copyright.PENANAR3SWSFNtlT
Dan saat pak Dikin memasangkan selimut, tiba-tiba Reni menggerakkan tubuhnya lagi, yang tanpa sengaja membuat buah dadanya bersentuhan langsung dengan tangan kakeknya, sehingga sesuatu di dalam celana pak Dikin terasa semakin mengeras, “astagaa.. apa yang aku pikirkan,?” pak tua itu berusaha menepis semua pikiran kotor di kepalanya dan kemudian merebahkan tubuhnya di atas karpet, malam ini pak Dikin memutuskan untuk kembali tidur di lantai,.
1110Please respect copyright.PENANAqQYvPKdnrZ
1110Please respect copyright.PENANA9CdFYT2DhT
.
.
1110Please respect copyright.PENANA20kPe2a9Rn
Bersambung,..
1110Please respect copyright.PENANARDLymGLwwY
1110Please respect copyright.PENANAY90HGChNdW
.
.