From: Black487Please respect copyright.PENANARWtkT16bhQ
487Please respect copyright.PENANAYzD3ynbpXE
Angkasa487Please respect copyright.PENANAV7LUE8riK6
487Please respect copyright.PENANANtrhfEWKkS
Berbahaya, hati-hati.487Please respect copyright.PENANAY5vGbfqBVt
Starla menutup aplikasi WA nya setelah membaca nama yang tertera. Nama itu akan menjadi target utamanya di SMA Atlas. Dia segera memakai pakaian lengkap seragam SMA Atlas, tak lupa dia menyisipkan sebuah pistol di pinggang nya. Benda itu wajib dia bawa kemana pun, untuk melindungi diri dan siapa saja yang membutuhkan.487Please respect copyright.PENANAwdX8eIJP4g
Tin. Tin.487Please respect copyright.PENANALPtZwWRNLk
Mendengar suara klakson, Starla segera keluar dari kamar berukuran 3x4 nya tersebut. Dia tinggal di sebuah kos-kosan yang berada di dalam rumah. Tempat tinggal sementara karena tugasnya yang sering berpindah-pindah menuntutnya untuk nggak memiliki rumah permanen.487Please respect copyright.PENANAgDovB0sUqK
"Wah kece," puji Limar begitu Starla memasuki mobil yang dikemudikan oleh Malven. "Muka Lo cocok banget pakek nih seragam."487Please respect copyright.PENANApGMnBDsEki
Starla hanya tersenyum tipis. Dia memang jarang bicara, seringkali menanggapi omongan seseorang hanya melalui eskpresi wajah. Namun meski begitu, Starla tipikal setia kawan. Dia nggak pernah meninggalkan team di saat terdesak sekali pun.487Please respect copyright.PENANAehczMvQRVK
"Kalian sih enak jadi anak SMA. Lah gue, masa iya Black nyuruh gue jadi OB," rutuk Beno yang duduk di kursi depan sebelah Malven.487Please respect copyright.PENANAKlrRZm03Ct
"Lah, cocok sama muka Lo," ledek Limar.487Please respect copyright.PENANAVFOisfebls
"Sialan Lo L. Muka gue ini baby face you know."487Please respect copyright.PENANAH9DQC2w32g
"Ya ya ya baby face banget," Limar mencebik.487Please respect copyright.PENANAsnYht8WP67
"Kalian lupa kalo kita harus biasain untuk manggil nama?" Sekalinya Starla bicara, pedes bagaikan cabe.487Please respect copyright.PENANAlZc2XgbCEe
"Sori Star, lupa..." Limar menggaruk telinganya. Meski dia seumuran dengan Starla, atau tuaan dia dikit, tetep aja dia sangat hormat pada Starla yang jabatannya satu tingkat di atas dirinya dalam pekerjaan ini.487Please respect copyright.PENANAycSxvBGVYa
"Mal, Lo dapet WA dari black?" Tanya Starla sambil melirik kaca spion untuk bisa melihat wajah Malven.487Please respect copyright.PENANAhw6NdPyPdv
"No. Gue kira Black nyuruh gue cari sendiri," jawab Malven yang sesekali ikut melirik kaca spion sehingga mereka bertatapan.487Please respect copyright.PENANAZgF0riS4Pw
"Gue dapet. Namanya Rei. Ketua team futsal. Anak geng motor. Dan... Sindikat," Limar berkata sebelum ditanya.487Please respect copyright.PENANAXIvwF5m6Tu
"Gue juga. Gue disuruh ngawasin Diova. Kabarnya tuh cowok sering keluar masuk toilet. Dan setiap dia keluar masuk toilet, dia pasti akan diikuti oleh satu orang yang sama dan gue nggak tau siapa orangnya," Beno ikut menimpali.487Please respect copyright.PENANA0baE7InxVO
"Ada fotonya nggak?" Tanya Limar.487Please respect copyright.PENANALUjJrleVSd
"Ada. Nih," Beno memberikan ponselnya yang sedang menampilkan foto dari targetnya.487Please respect copyright.PENANAawruXUMVQN
Limar menyambut ponsel tersebut. Dia juga memperlihatkannya pada Starla yang hanya melirik sekilas. "Wajah-wajah pemakek ini mah," ujar Limar berkomentar.487Please respect copyright.PENANASu0CQ7YHFt
"Lo dikirimin foto juga L? Eh.. Limar maksud gue," Beno menggaruk jakunnya tatkala mendapat tatapan tajam dari mata Starla begitu dia salah memanggil Limar.487Please respect copyright.PENANAL2OIhr1wal
"Ada. Ini," Limar ikut membagi foto targetnya. Walau bagaimana pun mereka akan bekerja sama. Jadi mereka semua harus hafal muka-muka siapa aja yang patut dicurigai.487Please respect copyright.PENANAcQOmnT4W8J
"Lo Mal," giliran Malven sekarang.487Please respect copyright.PENANAF7M8q56dWW
"Gue bakal send ke WA kalian."487Please respect copyright.PENANAU3J1kKEy89
Lalu suara notifikasi WA langsung berbunyi bersamaan di ketiga ponsel milik orang di dalam mobil itu.487Please respect copyright.PENANAFEeucHp279
Starla mengerutkan keningnya. Dia nampak berpikir. Kenapa Malven, Limar dan Beno bisa tau banyak tentang target mereka sementara Starla hanya mengetahui namanya saja.487Please respect copyright.PENANADQ3j2tDtCh
Angkasa.487Please respect copyright.PENANAtEOTS2inZf
Sebenernya siapa Angkasa ini. Kenapa Black sampai mewanti-wanti Starla untuk berhati-hati. Tanpa infomasi lebih, bagaimana cara Starla untuk tau seperti apa cowok bernama Angkasa itu.487Please respect copyright.PENANArgdvlWMFVG
"Star, mana punya Lo?" Tanya Malven sambil melirik kaca spion.487Please respect copyright.PENANAsQxVReixd2
Starla nggak menjawab. Dia justru terseret di alam pikirannya sendiri. Kalau udah gitu, semua akan bungkam dan membiarkan Starla hidup sendirian.487Please respect copyright.PENANA1coGhrhPv5
🔫🔫🔫487Please respect copyright.PENANAf3glwSGefq
487Please respect copyright.PENANAvrmzEFL0Xy
487Please respect copyright.PENANAVJ0DLRT0ew
487Please respect copyright.PENANATJcDUBLKVv
487Please respect copyright.PENANAIwMCLLTmIX
"Anak-anak, sekolah kita kedatangan murid baru yang berasal dari SMA Paradise di Bandung. Kalian tau SMA Paradise kan?"487Please respect copyright.PENANAi4GxWGtQlJ
"Tau Pak!" Jawab semua murid di kelas itu kompak.487Please respect copyright.PENANAMy36pmCMHy
"Good. Untuk itu Bapak harap kalian bisa bekerja sama dengan murid baru kita ini. Jaga sikap kalian dan tetap taat peraturan."487Please respect copyright.PENANANgXkhMC8RI
"Iya Pak!"487Please respect copyright.PENANAPmGK0VsXEf
"Starla Jingga, silahkan masuk."487Please respect copyright.PENANASAme8U2GqQ
Setelah namanya disebut, Starla yang tadinya berdiri di belakang pintu yang setengah tertutup langsung melangkah masuk. Langkah pertama nya langsung disambut oleh tatapan para cowok di kelas itu.487Please respect copyright.PENANApTHqgyjtRo
"Wah Pak, ini sih bukan murid baru yang dateng."487Please respect copyright.PENANAj3VM6qtmpD
"Tapi?"487Please respect copyright.PENANAiVE1YLOmwd
"Bidadari."487Please respect copyright.PENANAEiSdLYyDAU
"Hahaha."487Please respect copyright.PENANAbDiP3EG4G5
"Cantik banget Pak, bidadari mah kalah."487Please respect copyright.PENANA43w11QOuGW
"Kulitnya bening banget Neng, kayak lantai marmer rumah gue."487Please respect copyright.PENANAr4VLvUnzzA
"Gaya Lo lantai marmer, lantai tanah aja belagu Lo."487Please respect copyright.PENANAak6eokfFWq
"Hahaha."487Please respect copyright.PENANAALA8K3yasX
Starla hanya menanggapi godaan itu dengan tersenyum tipis. Starla memang berbeda jika dibandingkan dengan murid normal lainnya. Baru masuk ke SMA Atlas aja, penampilannya sudah memancing banyak mata nakal. Rok yang dipakainya terlalu pendek hingga kaki jenjang putih nan mulus nya itu terpampang sangat sempurna. Bajunya juga ketat banget, sangat menonjolkan bagian dadanya yang lumayan besar. Pokonya Starla ini body goals banget. Belum lagi wajahnya yang nggak bisa diragukan lagi kecantikannya. Tapi nggak satu pun dari mereka yang tau bahwa di balik sosok yang begitu dipuja itu, tersimpan banyak senjata yang siap membunuh siapa saja.487Please respect copyright.PENANAAqi8qDcCDZ
"Ayo sapa teman-teman baru487Please respect copyright.PENANAQ4lQx7ifV4
487Please respect copyright.PENANArr8c9Qr6ob
kamu," suruh Pak Ruhut, selaku guru yang akan mengajar di jam pertama kelas itu.487Please respect copyright.PENANAVXkopXWyjI
Starla mengangguk.487Please respect copyright.PENANAVWfA7K1fbt
"Hai semua," sapa Starla sebagai permulaan.487Please respect copyright.PENANAfVlDdlWiiG
"Hai Starlaaaa," balas semua murid di situ, khususnya yang berjenis kelamin laki-laki.487Please respect copyright.PENANAKNT71V6P66
"Starla kenapa pindah? Bukannya SMA Paradise udah bagus ya?" Tanya salah seorang cewek yang terlihat memandang Starla bersahabat. Berbeda dengan tatapan cewek-cewek lain yang sepertinya langsung tak menyukainya tanpa alasan yang jelas.487Please respect copyright.PENANAbNKKkRnTFP
"Kebetulan orangtua pindah ke Jakarta," bohong Starla.487Please respect copyright.PENANA4DmkhRItgD
"Ohhhh," beberapa membeo sembari mengangguk.487Please respect copyright.PENANAyqvgBS9WVO
"Untuk lebih dekat, nanti kalian bisa bertanya saat jam istirahat. Starla, silahkan kamu duduk di bangku yang kosong ya," suruh Pak Ruhut.487Please respect copyright.PENANANLstWBqLIc
Starla mengangguk. Matanya mulai mencari tempat yang mungkin akan menjadi tempat duduknya selama Misi itu berjalan. Selama itu, Starla harus nyaman dan jauh dari jangkauan yang tak diinginkan.487Please respect copyright.PENANAmcZ0kIfkyg
Kaki Starla membawanya ke meja paling belakang yang sedang kosong. Dia memilih untuk duduk sendirian ketimbang berdua dengan cowok-cowok yang menginginkannya itu.487Please respect copyright.PENANAZZGqtMOiHq
"Baiklah anak-anak, kali ini Bapak akan mengulang Bab Minggu lalu. Kalian silahkan buka buku paket halaman 51."487Please respect copyright.PENANA2R9NUDMK0E
Suara lembaran buku dibolak-balik terdengar di kelas yang mulai hening tersebut.487Please respect copyright.PENANA82gxMiXPb3
"Di halaman tersebut ada beberapa penjelasan mengenai..."487Please respect copyright.PENANARrf1wbxAxF
Drap.487Please respect copyright.PENANAFsZik8J5XM
Drap.487Please respect copyright.PENANA8G7XVIedlW
Drap.487Please respect copyright.PENANAxku0S03Sky
Omongan Pak Ruhut langsung berhenti begitu mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam kelas tersebut tanpa permisi.487Please respect copyright.PENANAJSoBlPYpdm
"Angkasa, terlambat lagi kamu?!" Tegur Pak Ruhut dengan mata melotot marah.487Please respect copyright.PENANAOf8NJSemBE
Seketika itu juga mata Starla yang tadinya sibuk membaca buku paket Biologi langsung terangkat menatap cowok yang ditegur oleh Pak Ruhut.487Please respect copyright.PENANACbO6azbTiq
Angkasa.487Please respect copyright.PENANAuly0AfnrTK
Pasti dia.487Please respect copyright.PENANAiWzrEbyUU1
Nggak mungkin ada Angkasa lain di sekolah ini.487Please respect copyright.PENANAJPad7JhYmw
Jadi dia?487Please respect copyright.PENANAnsroilsheA
Starla dengan jeli mengamati cowok yang masih berdiri tanpa rasa takut di depan Pak Ruhut itu. Cowok itu bertubuh tinggi, wajahnya tampan. Secara fisik dia sempurna, buktinya semua cewek di kelas itu terlihat berbinar-binar dengan kedatangannya.487Please respect copyright.PENANAeh01lhzGpt
"Apa lagi alasan kamu kali ini?!" Bentak Pak Ruhut.487Please respect copyright.PENANAXkG0Q8bIxa
"Masih sama Pak, telat bangun."487Please respect copyright.PENANAj19lVTANfU
"Angkasa!!"487Please respect copyright.PENANAGpHoLl38KR
"Bapak nanya, saya jawab," Angkasa sama sekali nggak menunjukkan sikap hormat pada Pak Ruhut. Dia malah dengan santainya berpenampilan amburadul dengan bagian bawah baju dikeluarkan.487Please respect copyright.PENANAYCztAicuwJ
"Kamu keluar dari kelas saya!!"487Please respect copyright.PENANAULRym0CNv8
"Bapak nggak punya hak mengeluarkan saya. Saya di sini bayar pak," Angkasa begitu saja berjalan melewati Pak Ruhut.487Please respect copyright.PENANATRpF8rOfYs
Pak Ruhut sepertinya kalah. Dia hanya menatap punggung Angkasa dengan pandangan jengkel.487Please respect copyright.PENANAKUcCp9FkY3
Starla memasang wajah datar saat Angkasa berjalan mendekatinya. Dia berpura-pura fokus pada buku paket di meja.487Please respect copyright.PENANAOAxFdXcKla
Eittt.487Please respect copyright.PENANAooNtrgLsRo
Angkasa duduk di sebelahnya. Cowok itu menatap Starla. "Ada aturan nya kalo Lo mau di sini," ujarnya pada Starla.487Please respect copyright.PENANAUtehzlWnhw
Starla nggak merespon, hanya balas menatap sama tajam nya.487Please respect copyright.PENANAhEgKy6AVje
"Pertama, gue nggak suka orang yang berisik. Kedua, kalo gue lagi tidur gue nggak mau diganggu. Dan ketiga..."487Please respect copyright.PENANAEq21anHro2
"Tutup mulut Lo," potong Starla dengan nada pelan namun penuh penekanan.487Please respect copyright.PENANANdMFZot8DX
Angkasa tak mendebat Starla. Dia hanya menatap wajah Starla yang sudah terfokus ke papan tulis. Lalu seulas senyum terbit di bibirnya.487Please respect copyright.PENANA7ezuFvxV1h
🔫🔫🔫487Please respect copyright.PENANAMpORBn1Lgm
487Please respect copyright.PENANAa8NCcvnSQr
487Please respect copyright.PENANAmzSJiBvNcg
487Please respect copyright.PENANADPf44JyLrF
487Please respect copyright.PENANACFP9mx6etN
TRIIIIIINNNGGGGG!487Please respect copyright.PENANAxDEqfCIOYx
Bel jam istirahat pertama telah berbunyi. Tanpa menunggu guru menutup kelas, para murid sudah heboh dengan diri masing-masing. Guru pun cuma bisa pasrah, jam istirahat memang hak murid untuk itu beliau segera pergi setelah berpamitan alakadarnya.487Please respect copyright.PENANAEJF1Q8jbAV
Starla masih diam di tempatnya duduk. Dia menoleh ke samping, pada Angkasa yang sudah 2 jam tidur dengan melipat tangan di atas meja dan dijadikan bantal untuk kepalanya. Karena wajah Angkasa kebetulan miring ke arahnya, Starla jadi bisa memperhatikan wajah itu lekat-lekat.487Please respect copyright.PENANAT62LZ7lRZP
"Nih anak ke sekolah buat belajar atau cuma tidur doang? Masa iya dari kelas pertama sampe kedua kerjanya tidur doang," gumam Starla dalam hati.487Please respect copyright.PENANAhaIrx3K5GQ
Dead Air.487Please respect copyright.PENANAWQztvj9u2P
Starla kepergok lagi ngeliatin Angkasa. Cowok itu membuka matanya tepat di saat Starla sedang memajukan wajahnya untuk mengamati wajah itu lebih dekat. Starla buru-buru menjauhkan wajahnya dan duduk tegap sambil menatap ke depan.487Please respect copyright.PENANALGVftpK3cY
Beberapa detik Angkasa hanya membuka mata, menatap Starla yang nampak salah tingkah. Lalu dia menegakkan tubuhnya dengan mata tetap tertuju pada Starla.487Please respect copyright.PENANAQpiExnb6NW
Hening.487Please respect copyright.PENANA7LMoerGnXx
Hanya ada suara keributan dari murid-murid di luar kelas yang ingin berjalan menuju kantin. Sementara di kelas sendiri sudah sepi tertinggal mereka berdua doang.487Please respect copyright.PENANA2H56PS7KiJ
Srekkkk.487Please respect copyright.PENANAp9Ltq2Fu3e
Angkasa berdiri hingga kursi berbunyi memecah keheningan. Dia lantas meninggalkan kelas dengan berjalan santai tanpa mengatakan apa-apa.487Please respect copyright.PENANAnjUCvtvCJA
Fiuhhhh.487Please respect copyright.PENANA1kcnOMAK8p
Akhirnya Starla bisa bernafas juga. Tadinya dia takut Angkasa akan bertanya macam-macam karena dirinya yang udah kepergok lagi ngeliatin cowok itu.487Please respect copyright.PENANADFsPxOp9vS
Sebagai seorang Agent, insting Starla langsung menuntunnya untuk memeriksa apa yang ada di dalam tas Angkasa yang tertinggal di bawah laci meja. Starla menoleh ke setiap jendela kaca yang terbuka, memastikan kalau nggak ada orang di sana. Dia lalu berjalan keluar mendekati pintu. Kepalanya dia pelongokan ke kiri dan kanan, hanya ada beberapa murid yang sedang bersenda gurau jauh dari sana.487Please respect copyright.PENANAIQaTaj3xvO
Memanfaatkan waktu yang nggak banyak, Starla kembali ke bangkunya. Dia segera mengeluarkan tas Angkasa dan membukanya. Mata Starla terbelalak tak percaya dengan isi yang ada di dalam tas ransel besar itu.487Please respect copyright.PENANA7ygymbVgTb
"Cuma satu buku doang?"487Please respect copyright.PENANA88ENoRRFR2
Setelah itu nggak ada apapun!487Please respect copyright.PENANAgs0VBkg1im
Bahkan sekedar pena.487Please respect copyright.PENANA3l81Ega8TO
Starla mendengus. Lalu dia menutup kembali tas itu dan memasukkannya dengan kasar ke laci meja Angkasa. Ada rasa kesal yang menyelimuti Starla lantaran melihat isi tas Angkasa saja.487Please respect copyright.PENANA2FfIHGK15F
"Tuh cowok niat sekolah nggak sih sebenernya?!" Starla melipat tangan menyilang di dada. Dia harus bekerja lebih keras berarti. Informasi yang paling mungkin bisa dia dapatkan di barang pribadi milik Angkasa aja hasilnya nggak ada. Artinya, satu-satunya informasi hanya ada dalam diri Angkasa sendiri.487Please respect copyright.PENANAkFddV7pRg2
🔫🔫🔫487Please respect copyright.PENANAIhoEtl2IDJ
487Please respect copyright.PENANAzNJ0RiD6BO
487Please respect copyright.PENANAD95oX6O8KE
487Please respect copyright.PENANAhgJtgNDLQw
487Please respect copyright.PENANALjakolaXKg
Seperti seorang penguntit, Starla mengikuti pergerakan Angkasa di jam istirahat kedua. Dia berlagak berjalan santai seolah tujuan nya dengan Angkasa itu sama. Sialnya tuh cowok masuk ke toilet cowok dan Starla nggak mungkin ikut masuk ke sana.487Please respect copyright.PENANAYuK9USGKEJ
Ah, Beno!487Please respect copyright.PENANAKsnfXnEtYe
Beno telah menjalankan tugasnya. Mengepel di depan pintu toilet cowok. Dengan gerakan matanya, Starla memberikan kode pada Beno untuk masuk. Beno mengangguk pelan lalu masuk membawa alat pel nya.487Please respect copyright.PENANAwq3IhbngkA
Karena nggak mau kentara sedang mengikuti Angkasa, Starla pun masuk ke toilet cewek yang sedang dijadikan tempat nongkrong oleh cewek-cewek centil tukang dandan. Mengabaikan mereka semua, Starla langsung masuk ke bilik toilet.487Please respect copyright.PENANAOytYI9AHgH
"Eh, gila ya masa kemaren si Angkasa mutusin Rayna gitu aja."487Please respect copyright.PENANAZljCuCLCiR
"Hah, serius lo? Bukannya mereka udah iyaiya waktu itu di perpus?"487Please respect copyright.PENANAsUJMIHcDfd
"Nah itu dia. Rayna kayaknya nggak masuk hari ini. Mungkin malu, depresi juga."487Please respect copyright.PENANAFiO33CrhmF
"Jatah giliran gue kapan dong. Mau kali di-iyaiya-in Angkasa, hiks."487Please respect copyright.PENANAXVLz31sbsH
"Ah Lo jablay."487Please respect copyright.PENANA3Bwk3tcHDK
"Lo nggak pengen emang?"487Please respect copyright.PENANAfcdznN2xW5
"Pengen bangetttt. Anjir gila bisa iyaiya sama badan sixpack nya itu, ngilu gue."487Please respect copyright.PENANAtGaQn3lXV6
"Hahaha."487Please respect copyright.PENANAhSYM7g2Igy
"Udah yok ah!"487Please respect copyright.PENANAC17FOuFvaC
Lalu para gerombolan sirkus itu keluar dari toilet. Mereka tak sadar kalau pembicaraan mereka itu didengar oleh Starla.487Please respect copyright.PENANAWEGzhCZUYp
Jadi, Angkasa adalah penjahat kelamin?487Please respect copyright.PENANAId1Yug1jro
One piece of information has been obtained.487Please respect copyright.PENANAa1ckKa6TUL
🔫🔫🔫487Please respect copyright.PENANAiLArw8OxmF
487Please respect copyright.PENANAUVNyy2smDq
487Please respect copyright.PENANAg0638TdJBW
487Please respect copyright.PENANAOnbVIbE1iY
487Please respect copyright.PENANAV8U9PJP8Yv
Angkasa keluar dari toilet setelah cukup lama dia bersemedi di dalam bilik berukuran kecil itu. Matanya sempat melirik Beno yang sedang terlihat mengepel. Lalu segera meninggalkan tempat itu.487Please respect copyright.PENANA3vIQf8z0YW
Langkah lebar Angkasa mengundang banyak jerit histeris dari para fans fanatiknya. Cewek-cewek itu menyebut diri mereka sebagai Angkasa Lovers. Menjijikkan memang.487Please respect copyright.PENANAdh7vhgPQRw
"Woi, Sa!" Seseorang menyapa Angkasa.487Please respect copyright.PENANAZvZqVEuBkf
"Telat Lo. Gue lama nungguin Lo," sahut Angkasa pada cowok yang menyapanya itu.487Please respect copyright.PENANAQSJspYi60m
"Sori, Sa. Gue tadi dikerjain sama anak-anak. Lo bawa barang nya?"487Please respect copyright.PENANAiHdCyeDaDj
"Tempat biasa."487Please respect copyright.PENANA6rHr9bjaAM
Diova menepuk pundak Angkasa lalu segera berjalan menuju toilet. Dia sempat melirik Starla, tersenyum sambil terus berjalan. Muka datar Starla nggak pernah memberikan akses pada siapapun untuk mengakrabkan diri.487Please respect copyright.PENANAb4lsFl4IA3
Dari situ Starla tau kalau cowok yang berbicara dengan Angkasa adalah Diova. Cowok yang menjadi target Beno. Tapi anehnya kenapa dua orang itu sengaja bicara dengan suara keras.487Please respect copyright.PENANAAd9MhC9Cbp
Nggak mau mengundang kecurigaan, Starla yang tadinya berjalan pelan agar bisa mendengar percakapan Angkasa dan Diova langsung mempercepat jalannya saat mata Angkasa menatapnya.487Please respect copyright.PENANAe0N9Wo8evM
Kini, tiba giliran Beno yang mencari tau apa yang dilakukan Diova di dalam bilik toilet yang dimasuki oleh Angkasa tadi.487Please respect copyright.PENANAmxOTq32IxO
🔫🔫🔫487Please respect copyright.PENANAeQ41Py69ik
487Please respect copyright.PENANAT8wwJ2Scgb