Gadis berjepit rambut bunga terompet jingga menyusuri Hutan Atlana di pulau cantik, Na’s Island. Suara burung hitam yang hendak pulang ke rumah serta jingganya langit dengan mentari mengucap selamat tinggal menjadi pengiring langkah gadis muda itu. Jari jari mungil yang kuku manisnya merah muda menggenggam lonceng kecil yang warnanya senada dengan gaun yang dia kenakan. Raut perempuan tinggi tak lebih dari satu setengah meter itu harap harap cemas.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY2UIHZJge
Matanya bergerak gelisah kesana kemari memastikan tidak ada binatang buas ataupun pemburu. Hati kecilnya menerka, perasaannya tak enak ketika telinga mendengar bisik bisik kecil dari jejak yang seperti tengah berjalan mengikuti gadis itu dari belakang. Dengan panik ditolehkannya sendi lehernya cepat. Bibir bawahnya digigit saat pandangannya menyapu sudut dibelakang.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAW69Qcsua
Kakinya perlahan mundur. Langkah tercapai sepuluh kali sampai gadis itu yakin untuk kembali berbalik badan.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1sKBgDaIk
KREK
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFc1QMLvz2l
Tak sengaja sepatu kayu yang terpasang di kaki anak muda itu menginjak sesuatu dan menimbulkan suara.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvv0tT5CZR9
Seketika itu kakinya tertarik dan badannya seolah terpeleset jatuh ke tanah. Sebuah perangkap menangkap dirinya. Potongan ranting yang jatuh dan tanaman putri malu yang berduri telah membuat luka di kaki mulus gadis itu. Gaun merah jambunya pun kotor oleh tanah dan bagian bawahnya robek serta ada beberapa jahitan yang terlepas.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC60dJ6uDTe
Malam datang. Langit mulai gelap dengan bintang yang enggan muncul hanya untuk membuat gadis cemas ini tak merasa sendirian. Lolongan serigala yang menakutkan terdengar jelas di telinga perempuan bernasib naas itu. Ketika ekor matanya melirik, dilihatnya gigi gigi tajam itu menyeringai. Langkah pelan namun pasti dari hewan buas ini semakin menegangkan suasana.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sW3xn5avl
Satu lompatan saja serigala itu dapat menangkap mangsa hari ini. Gadis kecil itu hanya bisa menutup mata.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ552XAXxajh
WUSSH
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXFZGldPak
Sesuatu melesat dengan cepat di depan wajah perempuan yang terduduk lemah di tanah. Heran si serigala tak kunjung menyergap dirinya, mata gadis kecil perlahan terbuka. Setelah cahaya masuk iris matanya sempurna, dibuatnya melotot sampai sampai bola mata biru langitnya hampir keluar.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmRP9i35mb
“Kau tidak apa apa?” suara lelaki itu mengalihkan keterkejutan sang gadis. Dengan cepat ia menoleh mendapati laki laki tinggi tegap berpakaian casual modis dilengkapi sepatu kulit yang kinclong.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TUdFZDSKn
Ada pesan lega dirasa oleh hayati gadis itu ketika datang penyelamat yang menghindarkan dirinya dari maut. Rasa sakit yang membuat darah keluar dari kulit gadis kecil memaksanya untuk menitikan air mata cengeng tanpa suara.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDfrSWFn9c
Tak pikir panjang, lelaki dengan busur panah di tangannya itu langsung meletakkan sembarang benda yang melesatkan panah ke serigala tadi dan merengkuh gadis di hadapannya yang tengah menangis ke dalam pelukannya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRkziZZjcR
***
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHk2LLLrL31
Entah apa yang terjadi, waktu seakan tak kenal ruang dan hayati gadis kecil terbang ke atas awan. Bagaimana tidak? Tiba tiba saja sekarang tubuhnya tak menapak tanah dan terangkat dalam gendongan depan pangeran yang menyelamatkannya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1FGV5gUTX
Mulut gadis itu ternganga kagum memandang ukiran indah ciptaan Tuhan di depannya. Wajah tampan seperti pangeran berkuda putih dalam dongeng dengan mata bulat hansel, bibir tipis berisi, alis tegas nan cukup tebal, hidung mancung, pipi tirus dan rahang tegas menambah kesan wibawa.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0QHqAgz5B
Mata lelaki tampan itu yang tadinya menatap lurus ke depan kini menoleh pada sang gadis yang tengah memperhatikannya. Malu karena ketahuan, secepat kilat gadis kecil menutup mata dan pura pura tidur. Laki laki jago memanah tadi tak sebodoh itu. Melihat tingkah gadis bergaun merah muda ini yang menurutnya menggemaskan, bibirnya melengkungkan senyum manis.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyp1HzpFAqY
Tak terasa sampai di halaman rumah megah si laki laki. Semakin dipercepat langkah kaki proporsionalnya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjzEseDuU9
“Bersihkan area Na’s Island dari perangkap sialan! Cari semua pemburu di hutan Atlana, dan usir mereka! Kalau melawan, bunuh saja!” perintah itu terlontar ketika laki laki bersepatu kulit itu baru saja masuk gerbang dan disambut pagar betis pengawal.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgnDpXYD37
Mengindahkan perintah tuannya, para pengawal tadi bersiap menyusuri hutan.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Qpr4dsCuy
“Bukakan kamar untuknya!” buru buru ucapan laki laki yang disegani ini ditanggapi pelayan yang memakai baju setelan seragam.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCzOf9bdaf
“Maaf Na’s, kamar tamu maksud tuan, atau kamar Na’s..” ragu salah satu pelayan itu bertanya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv0JahcIdI
“Jamarku, sekarang!”
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEY7QkMPyX
“Baik, Na’s Lucas”
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTYfmzhZoG
***
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCYpmSNqtm
Tubuhnya merasakan empuk nan nyaman. Suara bisik bisik ramai tak jelas didengar gadis dengan kondisi tak karuan ini. Matanya penasaran terbuka sedikit untuk mengintip. Dilihatnya ada 6 orang berbaju sama dipadukan dengan rok hitam merah semua mengelilingi dirinya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVtasTIPAc
Dua diantaranya mengangkat tangan dan menyekanya, dua lagi kebagian tugas di kaki, dua yang lain mengurus luka luka di tubuh gadis itu. Dua pelayan baru saja datang membawa gaun merah muda bersabuk pita putih dan sepatu kaca mutiara tanpa hak. Selanjutnya perempuan itu merasa risih dan dibuat tak berdaya ketika para pelayan tadi mengganti pakaiannya yang sudah lusuh. Tak lupa rambut hitam legam ditata rapi dengan jepit bunga terompet jingga masih terpasang disana.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DxTnOBARM
Sekarang gadis itu merasa nyaman dengan keadaannya yang bersih dan rapi. Matanya terbuka sempurna saat para pelayan selesai melaksanakan tugas. Pintu ruangan yang diketahui sebagai kamar pangeran penyelamatnya ini tertutup, namun tak lama kemudian engsel pintu ber cat putih itu bergerak dan menampakkan sosok penyelamat hidup gadis yang kini terbaring di ranjang. Sama seperti sebelumnya, cepat sepasang mata gadis muda ini tertutup tidur.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QDNSabEuo
“Aku tahu kau hanya berpura pura” kekehan kecil lelaki yang disapa Na’s Lucas seraya duduk di pinggiran ranjang menghadap ke gadis yang menurutnya lucu ini.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70Hv591nvD
Yang disindir pun akhirnya membuka matanya dan memposisikan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpt6koVJs6N
“Siapa kau? Maksudku.. siapa namamu? Kau berasal dari mana? Datang bersama siapa? Apa kau baik baik saja? Bagaimana luka luka mu? Apa pelayan merawatmu dengan baik? Bagaimana bisa kau berada di hutan Atlana? ” tatapan lekat Lucas khawatir melontarkan banyak pertanyaan. Sang gadis hanya diam membalas tatapan orang yang menyelamatkannya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEU5C804NS
“Oh.. maaf, membuatmu bingung” tangan kanan Lucas menggaruk tengkukya yang tak gatal dengan kikuk.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqpagehT6p
“Aku Lucas, siapa namamu?” kini tangannya terangkat untuk mengajak gadis di depannya ini bersalaman.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtTLFx4b5o
Tetap tak membuka mulut, tangan gadis itu malah menunjuk lingkaran putih di luar jendela yang bersinar sendirian.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX914sjYTXK
“Bulan?” mengikuti arah yang ditunjuk, Lucas yang masih setia mengajak salaman ini menerka apa yang dimaksud gadis itu.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeIu7aZFIW
Gadis muda itu menyalahkan tebakan dengan menarik jepit rambutnya dan memberikannya pada tangan Lucas yang terangkat meminta untuk disambut.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2AFEfrotd
“Fleur, berarti bunga” baca Lucas di tulisan kecil jepit bunga warna jingga di tangannya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9KyGBLTvV
“...lune” ucapan lelaki tampan itu mengalir mengikuti pikirannya. Gadis dihadapannnya tersenyum dan mengangguk semangat.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPreuiruxKU
“Jadi namamu Lune?” kembali memastikan lelaki berambut coklat gelap ini bertanya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaeTd2pOS3
Membalas dengan satu anggukan membuat Lucas berpikir bahwa gadis di depannya ini tidak bisa bicara.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UejzXVJTx
“Kalau aku panggil Lun...” ucapan Lucas terpotong.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cze9TbKB6
“Na’s Lucas, Na’s Adras ingin menemuimu” suara dari balik pintu kamar Lucas mengalihkan
perhatian dua anak muda ini.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTngNKMP77g
“Ada apa paman?” ucap Lucas selepas bergegas membukakan pintu.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4OUG5AZjS
“Aku dengar ada seseorang yang membuatmu mengarahkan pengawal untuk memberantas perangkap dan pemburu” senyum jelas Adras saat berbicara dengan suara bariton tuanya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgR08xzCj0m
“Em.. aku.. bukannya.. aku tidak..” Lucas memang hanya bisa terlihat seperti anak kecil yang penakut dihadapan kakeknya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacBu0NZaIO
“Hahaha.. dimana gadis itu?” Adras hanya bisa tertawa geli melihat cucunya yang gugup.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPq7NneeB31
Tanpa membalas dengan ucapan, Lucas langsung mempersilakan kakeknya untuk bertemu gadis itu.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIaCuFb4Zl
“Namanya Lune..” Lucas memperkenalkan perempuan muda yang kini buru buru bangun dari tempat tidur dan berdiri kemudian membungkuk untuk mengucap salam.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDj3sh77qu
“Tapi aku memanggilnya Luna” mata Lucas melirik gadis yang saat ini masih membungkuk.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHZtffKCbp
Ucapan yang terpotong dari Lucas tadi adalah izinnya untuk memanggil gadis itu Luna. Kebiasaan Lucas yang ingin menyebut orang lain sesuka hatinya. Katanya dia mau menanggil orang lain dengan nama yang hanya diutarakan olehnya saja. Seperti dirinya yang menyapa kakeknya sendiri dengan paman. Alasannya kakek Lucas yang sudah hampir kepala 6 itu masih berjiwa muda dan semangatnya bahkan melebihi api Lucas.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNygp7UzUWn
“Paman Adras, Luna adalah temanku yang baik. Dia bukan pembohong, karena tidak bisa berbicara” lapor Lucas menjadikan Luna menjadi temannya seraya menggenggam tangan gadis yang seketika itu terkejut dan memposisikan tubuhnya berdiri tegap.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Y4uB116rd
“Bohong bukan dari lisan, tapi mata. Kau memiliki mata yang bagus, gadis muda,” senyum Adras manis penuh selidik.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhpQRxMCmy
Dalam hati kecil Adras berkata pernah menemui seseorang bermata biru langit sebelumnya.
237Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfEJRX50aK
