"Ahh, Dan lebih cepat," rancauku kala Danu memaju mundurkan pinggulnya.
Danu langsung mempercepat gerakannya membuatku seperti melayang dan ini sangatlah nikmat. Setelah satu tahun lebih berpuasa akhirnya Aku bisa merasakan lagi surga dunia ini. Berkat mantan terindah ku Danu, dia juga terlihat sangat menikmati permainan kami yang panas ini.
"Iya terus Dan, enak lebih cepat," Aku terus merancau sekaligus mendesah.
Danu semakin bernafsu,dia memainkan tangan kanannya di dadaku sedangkan tangan kirinnya memukul mukul pantat ku. Karena posisi ku tengah menungging atau lebih dikenal dengan doggy style.
"Dan, aku mau keluar,"kataku terbata bata seiring cepatnya gerakan Danu.
"Barengan sayanggg,"ucapnya.
"Ahhh," Aku dan Danu menggerang ke nikmatan. Rahimku terasa hangat oleh semburan sperma Danu.
Tubuhku lemas akibat permainan panas bersama Danu, Dan...
Brakkk
"Aww,"pekikku terjatuh dari sofa. Dan ternyata semua itu hanya mimpi karena Aku terlalu memikirkan Danu. Aku mendengus kesal.
"Loh Mama ngapain tiduran di lantai?"tanya Dea anak pertamaku.
"Mama jatuh dari sofa Kak,"kataku seraya berdiri sambil sengusap ngusap pantatku yang terasa sakit.
"Kok bisa jatuh sih Ma? Lain kali kalau mau tidur dikasur aja biar luas,"
"Iya,Kak iyaaa,"
"Ehh Ma, boleh ya besok Aku sama adek nginep di rumah Nenek cuman seminggu aja kok mumpung sekolah lagi libur," seraya berjalan kemudian duduk disampingku.
"Nggak ah, yang ada nanti kamu ngerepotin Nenek lagi," Meskipun anakku ini perempuan tapi malasnya bukan main buat nyuci baju sendiri aja harus disuruh beberapa kali!.
"Ihh Mama,Aku janji deh bakalan rajin," ucap Dea.
"Kemarin kemarin juga bilangnya gitu tapi tetep aja Mama yang di marahin sama Nenek kamu, sangkanya gak bisa ngedidik anak,"
"Ma, Aku janji bakalan rajin serius deh nggak bohong,"
Dea mengatupkan kedua tanganya tanda memohon , kalau sudah begini aku jadi iba dan terpaksa mengizinkannya.
"Yaudah, Mama izinin tapi inget harus bantuin Nenek jangan males!"
"Iyaa Ma, makasih,"kata Dea antusias sembari memelukku.
Pagi hari,Nenek dan Kakeknya anak anak sekaligus orang tua mendiang suamiku datang ke rumah untuk menjemput ketiga anakku sebab Aku harus bekerja dan tidak bisa mengantarkan mereka. Satu minggu tanpa mereka pasti akan sangat kesepian.
"Ma, Aku berangkat dulu ya,"ucap Raka anak keduaku sembari mencium takzim tanganku.
"Iyaa, jangan nakal nurut sama Nenek kakek!" titahku yang diangguki Raka.
Dea dan Ana, anak ketigaku pun sama mencium tanganku takzim secara bergantian sebelum pergi. Setelah pamit kepada ketiga anakku mereka langsung menaiki mobil. Setelah itu Aku menghampiri Ibu mertua yang tengah berdiri di depan pintu mobil, sedangkan bapak mertuaku tetap berada di dalam mobil duduk dibalik kemudi.
"Bu,titip Anak anak ya maaf kalau merepotkan,"ucapku pada Ibu mertua.
"Nggak ngerepotin, malahan Ibu seneng kalau mereka nginap jadi rumah gak sepi,"balas Ibu mertuaku kami pun berbincang sebentar.
"Yaudah Bu hati hati ya,sekali lagi maaf ngerepotin Bapak sama Ibu karena harus jemput anak anak kesini pagi pagi pula,"
"Gpp san, kami ngerti dan sama sekali nggak ngerepotin mereka kan cucu bapak," ucap Bapak mertuaku.
"Yaudah kami berangkat dulu,"ujar Ibu mertuaku. Aku mengangguk lalu melambaikan tangan seraya dengan melajunya mobil yang mereka tumpangi.
Ada rasa tidak enak saat meminta mertuaku datang untuk menjemput cucu cucunya, jujur aku tidak terlalu dekat dengan kedua mertuaku tapi bukan berati aku memiliki masalah dengan mereka.
Dan untung saja,rumah mertuaku tidak terlalu jauh hanya berbeda kecamatan saja. Jadi aku tidak terlalu merasa bersalah.
2834Please respect copyright.PENANAz9G6JNYhau
2834Please respect copyright.PENANAlDK6LlaTSD
2834Please respect copyright.PENANAJv8lAxxpg9
2834Please respect copyright.PENANAefL8YIhzua
2834Please respect copyright.PENANAl1wExwrCUL