Aduh!
Aku kesiangan, gara gara lama berdandan. Hari ini memang sangat riweh sekali.
Aku berlari kecil sepanjang jalan menuju ruang produksi, dan sialnya ruangan tempat Aku berkerja ada dibagian belakang.
'semoga saja tidak terlambat' batinku.
"Duh, Mbak Santi jangan lari lari," ucap seorang satpam bernama Beni.Matanya jelalatan memandangiku, pasti tengah melihat dadaku yang turun naik karena Aku berlari. Aku tersenyum seraya terus berlari melewati ke rumunan pria yang sedang merokok di smoking area.
Mereka memandangiku seperti ingin memangsaku, pasti karena melihat tubuhku yang sexy ini. Tiba Tiba jiwa ke percayaan diriku pun meningkat umur boleh tua tapi fisik jangan diragukan lagi hihihi
Ternyata cape juga, sampai keringetan begini padahal tidak terlalu jauh juga aku berlari. Aku langsung mengabsen kemudian masuk ke ruang produksi terdengar riuh satu ruangan semua karyawan berkumpul membuatku penasaran.
Kira kira ada apa ya?
"Wi,ada apa sih?" tanyaku pada dewi.
"Itu katanya ada manager baru, pengganti Pak Wisnu,"jawab Dewi.
"Ohh,"ucapku singkat.
Mata kami berpendar mencari sosok pengganti Pak Wisnu yang tengah berdiri didepan sana . Pria itu memakai pakaian formal dengan sepatu pentofel juga jam branded ditangannya .
Wahh pasti orang kaya ini mah .
" Wih ganteng banget meskipun agak berumur,"ucap Dewi kegirangan .
Emang ya si Dewi gak bisa liat yang ganteng pasti heboh . Maklum perawan tuir . Oopss !
Tapi tunggu dari perawakannya kok gak asing ya , setelah Aku telisik tenyata dia mantan yang kemarin mampir ke mimpiku.
Ya ampunn manager baru itu Danu .
Mungkih kah kita berjodoh ?
Hati ini berdegup kencang seakan akan berpesta ria di dalam sana .
Aku tersenyum lebar tak kala Danu tak sengaja memandangku.
"Ya ampun manager baru itu ngeliatin ke arah sini pasti terpesona dengan kecantikan aku!" ucap dewi percaya diri.
Astaga Dewi dia ngelihati Aku bukan kamu ! Dasar ganjen nih perempuan .
"Sekian dari saya , dan selamat beraktifitas," ucap Danu mengakhiri pembicaraanya kemudian pergi meninggalkan ruangan tempatku bekerja .
Ingin menyapa tapi gak berani .
"Bengong aja neng," ujar Mamat sembari menepuk pantatku yang sekal ini .
Emang kurang ajar ya Teknisi yang satu ini pake menepuk pantatku segala . Dasar mesum harus di beri pelajaran nih si Mamat.
Mumpung yang lain pada sibuk dengan pekerjaannya masing masing mending ngerjain si mamat aja biar tau rasa .
Ku rapatkan pantat ku yang semok ini tepat di bagian tengah selangkagan si mesum ini . kemudian ku gesek gesekan serta naik turunkan pantatku secara perlahan .
Si Mamat pun mendesah pelan menikmati permainanku yang memang hanya main main .
Setelah merasa puas mempermainkan si mesum ini akupun pergi meninggalkan Mamat si teknisi mesum dengan anunya yang masih berdiri .
Biarin pasti gak bisa kerja tuh si mesum karena yang dibawah pasti minta dikeluarin wkwkwkwk auto sesek tuh celana
Tapi gede juga anu nya si mamat kalau dimasukin pasti enak kayaknya , Eehh.
1711Please respect copyright.PENANAs1k9l5Dokx
1711Please respect copyright.PENANARj8jjiYykw
1711Please respect copyright.PENANAni6ceE4ly4
1711Please respect copyright.PENANAegOxY2yODr
1711Please respect copyright.PENANAMMd1zwWxVf
1711Please respect copyright.PENANAKRBngtffiW