Wella berusaha terlepas dari genggaman cinta Lisa. Karena menurutnya apa yang mereka jalani sangatlah tidak normal. Namun Lisa tidak semudah itu melepaskan Wella. Cintanya pada Wella begitu kuatnya. Walaupun dia tahu sebenarnya cinta sesama jenis itu abnormal.
Wella memandang Lisa yang berada di hadapannya. “ Lisa, sepertinya saya tidak bisa meneruskan hubungan cinta kita ini “
Lisa tersenyum. “ Kenapa Wella. Bukankah kamu juga menyukai saya ?” tanya Lisa.
“ Tidak, Lis. Ini sebuah kesalahan. Hubungan cinta hubungan yang tidak normal.” elak Wella pada Lisa.
“ Wella, saya sangat mencintai kamu. Apa kamu tidak merasakan itu ?” tanya Lisa pada Wella.
“ Wella mendesah pelan. “ Maaf Lis, tapi hubungan ini tidak bisa kita lanjutkan. Saya mau lepas dari cintamu “ Saya hanya ingin menjalani kehidupan normal. Bukan bercinta dengan sesama jenis “ imbuh Wella pada Lisa.
Lisa menatap Wella dengan matanya yang penuh kebingungan dan kekecewaan. Dia merasakan getaran emosi yang mendalam dalam kata-kata yang baru saja didengarnya.
Lisa akhirnya menjawab dengan suara tergugup, "Wella, aku tidak tahu harus berkata apa. Saya pikir... Saya pikir semuanya berjalan dengan baik antara kita."
Wella mengangguk lembut, "Saya tahu ini sulit, Lisa. Tapi saya harus jujur dengan diri sendiri. Saya butuh waktu untuk menemukan jati diri saya, dan itu berarti tidak bisa melanjutkan hubungan ini."
Lisa menelan ludah, mencoba menahan air mata yang ingin mengalir. "Tapi kita bisa mencoba, bukan? Kita bisa mencari cara untuk membuat ini bekerja. Saya ingin bersamamu, Wella."
Wella tersenyum lembut, tetapi tatapannya tetap tegas. "Lisa, saya berterima kasih atas cintamu dan dukungannya. Tapi saya harus melakukannya. Saya ingin menjadi diri saya sendiri, mengejar kehidupan yang benar-benar saya inginkan."
Lisa mengangguk, walaupun hatinya hancur. "Baiklah, Wella. Saya mengerti. Saya hanya berharap yang terbaik untukmu."
“ Walaupun hatiku ini sangat hancur dengan permintaanmu padaku” sedih nampak di wajah Lisa.
“ Berikan aku ucapan perpisahan yang akan membuat aku selalu mengingatmu, sayang “ bisik Lisa di telinga Wella yang duduk disampingnya.
Di dalam kamar Kos Lisa, mereka berdua mencoba menyelesaikan hubungan yang tak berarah. Lisa memandangi wajah cantik Wella yang hanya mampu diam mencoba menerka apa maksud dari kata Lisa.
Wella meraih tangan Lisa dengan lembut, "Terima kasih, Lisa. Saya harap suatu hari nanti kamu juga akan menemukan kebahagiaanmu sendiri."
Mereka berdua berdiri di ruangan itu, merangkul dalam keheningan yang terisi dengan perpisahan yang tak terelakkan. Meskipun hati Lisa hancur, tapi Wella memiliki jalan hidup sendiri. Tidak mungkin dia menahannya untuk hidup bersamanya. Dengan menjalani kehidupan sebagai pecinta sesama jenis.
Lisa memegang kepala Wella, lalu dia mendekatkan bibirnya. Lantas wanita itu melumat bibir tipis Wella dengan mesra.2008Please respect copyright.PENANA1COBs0O5Bv
“ Ahhh desah Wella merasakan lumatan bibir Lisa”
Lisa merasa berhasil memancing nafsu Wella. “ Berikan padaku ucapan perpisahan sayang”
Wella hanya pasrah. Dia hanya mengikuti permainan Lisa.
Lisa mencumbui Wella. pagutannya makin dalam. Lidahnya menari - nari di dalam mulut Wella. Wella membalas pagutan itu dan memilin lidah Lisa.
“ Ahh..ahhh” Wella mendesah lirih saat Lisa menjamah payudara milik Wella yang masih terbungkus baju kaos. 2008Please respect copyright.PENANAf36FDRCLRN
Lisa mencium leher jenjang Wella terus kebawah dan makin ke bawah. Lisa bangkit lalu membuka seluruh pakaiannya, dua payudaranya bergelantungan turun.
Bukan cuma itu, Lisa juga membuka membantu Wella membuka seluruh pakaian Wella. Mereka kini dalam keadaan bugil. Wella diam saat Lisa melanjutkan permainannya. Dia menciumi seluruh tubuh Wella.
Kedua tangannya meremas dua payudara besar dengan puting yang berwarna kecoklatan.
Slpp…slll…ccp bunyi lidah Lisa saat meraih lidah Wella untuk bermain lidah.
Sepertinya Lisa tidak mau bermain dengan tempo lama. Dia langsung membenamkan wajah dan melumat kedua payudara milik Wella secara bergantian. Lumatan itu berubah menjadi jilatan ke seluruh bagian payudara sebelah kanan dan yang kiri diremas - remasnya dengan sesekali memilin putingnya. “ Ahhh…enak..Lis…ahhh” desah Wella yang keras.
“ Teruss..Lis..ahhh. dikit lagi..ahh” mata Wella merem melek yang menandakan dia begitu merasa keenakan dengan aksi liar Lisa.
Tangan kanan Lisa yang menganggur turun menyentuh bagian selangkangan Wella.
Segera dijamahnya vagina milik Wella yang tembem. Ciuman Lisa turun ke bawah menuju selangkangan Wella. Begitu wajahnya tepat di depan luban vagina, dia menjulurkan lidahnya ke daerah sensitif itu dan menyelipkan lidahnya ke sela - sela lubang vagina.
Lisa memberikan kenikmatan pada Wella. Kadang lidah Lisa masuk kedalam lubang vagina
Wella memegang kepala Lisa dan menjambak rambut Lisa dan menekannya makin rapat kedalam selangkangannya.
“ Ahhh…ahhhh…ya gitu..ahhh…enak banget Lis” racau Wella karena keenakan.
“ Teruuss, Lis…ahhhhh” Jerit panjang Wella merasakan enak pada permainan lidah Lisa di lubang vagina miliknya.
Merasa tidak mampu menahan serangan Lisa. Dia mengajak wanita itu bermain 69. Posisi ini akan membuat mereka berdua sama - sama enak.
Wella tersenyum saat melihat gua Lisa yang merekah. “ Kamu mau saya berikan ucapan perpisahan sayang ?”
Lisa mengangguk pelan.
“ Ahhh….” Lisa menjerit saat 3 jari milik Wella masuk bersarang di dalam guanya. Wella mengocok - ngocok lubang vagina itu dengan teratur.
Wella juga menjilati daging kecil milik Lisa yang ada di atas lubang vagina.
“ Teruskan, ahh..ahh. enak…” racau Lisa merasakan permainan jari Wella.
Mereka saling menciumi lubang vagina. Lidah mereka menjilati dan kadang masuk ke dalam lubang vagina untuk memberikan rasa enak.
“ Ahhh…ahhh…iya disitu…enak” jerit enak Lisa dan Wella. Suara mereka mewarnai kamar kos Lisa.
Saat enak - enaknya, Wella menghentikan permainan jari dan lidahnya pada lubang vagina Lisa. Dia bangun dari tidurnya.
“ Kok kamu berhenti ?” protes Lisa dengan nafas yang memburu.
“ Sabar sayang, saya akan memberikan permainan yang sangat luar biasa hari ini “ senyum Wella lalu menuju tas tentangnya.
Diambilnya sesuatu dari dalam tas itu. Ternyata sebuah dildo yang berukuran besar.
Alat itu berkepala dua. Wella tersenyum lalu mendekati Lisa yang baring di atas ranjangnya.
Lisa melihat yang dipegang oleh Wella. Lisa tahu apa yang akan dilakukan Wella.
Lisa langsung mengambil posisi miring dengan lubang vagina mereka saling berhadapan. Wella memegang dildo itu. Kepala satunya di arahkan ke lubang vagina milik Lisa dan satunya lagi dia arahkan ke lubang vaginanya. Setelah merasa pas. Mereka merapatkan pantat mereka. Sehingga barang itu terbenam di dalam lubang vagina mereka.
“ Ahhh…uhhh…ini enak sayang” Lisa mulai meracau. Keduanya saling menggoyangkan pantat membuat dildo itu bergerak di dalam sana.
“ Ayo.. lebih cepat Well…aahh enakkk..” jerit Lisa merasakan nikmatnya dildo itu menusuk miliknya dan milik Wella.
Hingga akhirnya. “ Ahhh…..saya keluar…ahhh..enakkkk” mereka berdua menjerit keenakan. Mereka semakin saling merapatkan lubang vagina. Membuat dildo itu tidak kelihatan karena bersarang di dua lubang vagina yang banjir oleh cairan licin bening.
Mereka saling meremas payudara merasakan tusukan dildo dan gesekan alat kelamin mereka. Pantat mereka bergerag kadang memutar, kadang maju mundur. Sehingga dildo yang berada didalam liang vagina mereka menimbulkan rasa nikmat.2008Please respect copyright.PENANAwV0spKPKui
" Akhhhhh.......ahhh.......aku mau keluuuuaarr...." jerit mereka hampir bersamaan.2008Please respect copyright.PENANAWVr1fPlvxk
Sampai akhirnya mereka lemas dengan nafas yang saling memburu. Namun batang dildo masih bersarang didalam liang vagina mereka.2008Please respect copyright.PENANAsubLTBRc9f
2008Please respect copyright.PENANAV6mJrTpYom