Pagi hari jam 8
Bopeng terbangun dari tidurnya. Tangannya mulai direnggangkan.
Di sebelah kanannya dia melihat kakaknya sendiri yang masih tertidur pulas hanya mengenakan tanktop tanpa dalaman.
Dia mengucek - ngucek matanya, hal yang pertama dia lakukan ialah melihat ponsel yang sejak malam di charge. Seperti biasa Rutinitas manusia jaman sekarang ini ialah mengecek ponsel di pagi hari.
Saat baru menyalakan rupanya dia menerima 4 pesan baru dari Lila. Salah satu partner leadernya di kerjaan.
Memang semalam dia tak membalas pesan dari Lila. Kemudian karena bosan dia pun membuka pesannya. Rupanya bunyi pesan itu pukul 07.13 yang baru tadi pagi.
Dibukalah pesan dari Lila itu dan dia shock yang dikirimkan pesan dari Lila merupakan 2 Video beserta pesan nnya.
Lila : [Video 1]
Lila : [Video 2]
Lila : Selamat Pagi peng(dengan emote senyum)
Lila : Gua kirimin Video penyemangat buat lu nih wkwkwk.
Dibukalah Video pertama yang Lila kirim itu dan ternyata Video itu Lila setengah badan dimana kedua bukit indahnya bergerak bebas bergelantung tanpa penjagaan sama sekali.
"Ahh pengg, pengen kann ini.. Gede ga? Suka ga?"
"Sssh peng"
"Mmphh mantep kan punya gua"
Ucap Lila di video itu yang berdurasi 45 detik itu dimana Lila sedang meremas remas sendiri dadanya disertai puting bewarna kecoklatan yang hampir sama dengan punya kakaknya sendiri.
Namun dari segi ukuran memang besaran milik Lila, seketika penis kesayangan milik Bopeng langsung berdiri tegak melihat video yang dikirimkan Lila.
Di video kedua kali ini Lila lebih mengirimkan hal yang lebih gila. Di mana kali ini bagian tubuh bawah Lila yang terbuka Bebas. Meki milik nya yang disertai bulu lebat secara sengaja dibuka dan dipamerkan lewat Video kepada Bopeng.
"Jadi gaa? Mau masukin punya lu kesini nih"
"Sssh ahh"
"Enakk pengg"
"Bayangin punya lu terus nih sssh dari semalem kemem gua sssh"
"Jangan lama lama sssh nanti keringg kemem gua mmph sssh"
Lila memegang sebuah sisir dan bagian gagang sisir tersebut dimasukkan ke dalam meki milik Lila. Hingga Terlihat sedikit berkilat gagang sisir itu setelah memasuki meki milik Lila.
Video kali ini berdurasi lebih lama dibanding yang pertama dikirim. Dan membuat Pagi Bopeng ini menjadi lebih tegang.
Bopeng memegang penisnya yang makin berdiri kencang setelah dua video yang Lila Kirim ditonton olehnya.
"Gila lu bu, pagi - pagi ngirim beginian", bunyi Pesan Bopeng ke Lila. Baru 1 menit dia mengirim kemudian Lila secara cepat membalas.
"Wkwkwk sengaja, kepikiran gua semalem sama lu abisnya", Lila.
"Anjirr gua jadi tegang nih pagi gegara video lu"
"Wkwkwk sini garuk ke rumah gua masih gatel nih"
"Gua lagi Off kerja kebetulan wkwk", balas pesan Lila kembali.
Bopeng awalnya penasaran dengan Lila namun setelah melihat keliaran Lila ini ada perasaan sendiri dari Bopeng yang malah membuatnya jadi sedikit hilang nafsu. Karena menurut Bopeng Lila terlalu gampang sekali dan sedikit nafsuan. Padahal Bopeng hanya memergokinya namun balasan Lila jauh lebih gila.
Merasa Lila yang lebih nafsu dari Bopeng, kemudian Bopeng menemukan Ide yang membuat Lila menjadi semakin kepingin dengan Bopeng.
Dia melirik tubuh Kakaknya yang masih tertidur pulas ditutupi selimut. Disingkaplah selimut yang menutupi tubuh Kakaknya itu. Kini terlihat kakanya sedang tertidur yang hanya berbalut kan CD dan Tanktop saja.
Bopeng lalu bergerak di mana tangan kanannya memegang handphone miliknya dan merekam kegiatannya.
Atikah yang awalnya tidur miring kemudian digerakkan oleh Bopeng agar terlentang. Lalu diturunkan lah CD milik atikah yang terpakai itu. Membiarkan meki milik atikah terbebas dari jagaan CDnya dari malam itu.
Setelah itu dilebarkanlah kedua paha milik Atikah hingga meki milik atikah terpampang lebar didepan Bopeng. Kamerapun diganti menjadi mode kamera depan, Bopeng mengendus bagian permukaan meki milik Atikah itu. Bau semerbak yang biasa dia hirup ini namun dia menyukainya. Sambil mengendus sambil juga dia menikmati aroma bau dari meki milik Kakaknya sendiri itu sambil direkam.
Atikah masih tak sadar dengan kelakuan adiknya, karena dia masih menikmati tidurnya.
Lick... Lick.. Slurpp
Bopeng menjulurkan lidah miliknya diatas permukaan meki milik atikah itu.
Lick... Slurpp.. Lickk
Slurpp..... Lickk..... Slurpp
Sluurppp.... Lick... Lick... Slurpp..
Bopeng terus bermain dengan lidah dan permukaan meki milik Atikah.
"Enak ga bu kalo diginiin?", ucap Bopeng sendiri karena memang dia sedang membuat video.
Atikah mulai tersadar perlahan karena merasakan rasa geli di bagian mekinya. Matanya terbuka perlahan meski dia tau bahwa sedikit sepet matanya ketika dibuka itu.
Namun karena dia merasakan ada sesuatu yang berada di bawahnya dia melihat perlahan kearah bawah. Ingin mengetahui siapa yang membuat ulah dibagian mekinya ini atau memang dia hanya sekedar mimpi tadi.
"Sssh Zaa ngapain sih lu? Pagi - pagi udah sange aja lu begoo", kesal Atikah kepada adiknya. Di peganglah kepala Bopeng dengan tangan kanannya.
Tahu bahwa kakaknya sudah bangun, Bopeng hanya melemparkan senyum lebar ke kakaknya itu.
"Agghhh begoo semalem udah, pagi-pagi minta lagi. Gila tau ga lu", ucap kembali Atikah yang masih kesal namun bernafsu juga.
Namun Bopeng terus melakukan Aksinya tanpa mempedulikan Semua Ocehan Atikah itu.
Lick.... Sluurpp... Slurppp. Sluurppp....
Slurppp lickkkk slurppp lickkk slurppp
"Ssh ahh zaa sssh sshh"
"Ahhhh zaa gelii mmmph ssssh sssh"
Atikah sendiri yang ngoceh namun tak di gubris oleh Bopeng. Kemudian menikmati permainan lidah milik adiknya sendiri itu.
Bopeng merasa tak kuat dan dia langsung menurunkan celana boxer miliknya. Membiarkan penis besar miliknya tegak berdiri.
Tanpa babibu Bopeng langsung mengerahkan penis miliknga untuk masuk kedalam meki milik kakanya sudah lembab dan basah itu.
Tangan kiri Bopeng memegang paha kakanya sedangkan tangan kanannya memegang Handphone dimana dia sedang merekam. Dalam video yang dia sengaja rekam itu dia memperlihatkan kegagahan penis miliknya sedang mengobrak ngabrik meki milik kakanya.
"Ahhh zaa sssh shshh ahhh"
"Ahhh ahhh ahhh agh mmmph aaaah aaah sshh", desah Atikah yang sedikit kencang.
Clock... Clockk.... Klok....
Clok.... Clock.... Plok... Cloock..
Clock.... Clock.... Clock..
"Aggghhh lu mmmph bu...at... ssssh apa... Aaagh aaagh nge.. rekam sssssh ssss"
"Ouhhh ahhh sssh aaaaah ouchh ouchhh ssh"
(Sepertinya ini cukup), ucap Bopeng dalam hati.
Dia menghentikan rekaman videonya itu kemudian dengan cepat dia segera mengirimkan video yang dia rekam ke kontak Lila. Sengaja memang dia ingin memberitahukan aktifitas pagi yang dia lakukan. Di mana Lila sedang bermain solo sendiri sedangkan dia ada partner.
Setelah selesai mengirim video, kemudian dilemparlah ponselnya kekasur sebelah. Dan kini dia mulai fokus memainkan kakaknya ini.
"Aaah aaaah luu.... ki.. riim aaagh ouch ouch ke si... apa aaah aaah mmmph"
"Aagh kaa sssh santai aman sssh"
"Aghhh awass lu sssh sssh kesebar mmmph ouch ouch"
"Ahhh amaan kaa"
Plok... Plok... Clock... Clokk..
Clock... Clock..
"Ahhh aaah enak zaaa sssh sssh mmmph"
Clock... Clockkk.. Clock... Clock...
Bopeng terus menggoyangkan pantat miliknya untuk terus menggempur paha milik kakanya yang masih tidur telentang itu.
Clock... Clock.... Clock...
Clock... Clock.... Clock...
"Mmmph aaaghh sssh agghh aghh"
"Aghhh aghhh aghh"
"Aaghhh sssh agghh aaghh"
Clock... Clock... Plok.. Plok..
"Aaghh sssh sampeee zaaa sssh aaah", teriak Atikah kencang itu. Bopeng pun sudah mencapai batas klimaks nya.
Clock... Clock.. Clock... Clock...
Bopeng dengan cepat lalu mengeluarkan penis milik ya dari meki mikik Atikah yang sudah becek itu.. Dia bergerak bangkit dan kini berlutut didepan wajah Atikah. Sambil menunjukkan penis miliknya yang sedang dia kocok dengan cepat...
"Jangan di mu... "
Crooot crooot crooot croot crooot
Belum sempat menyelesaikan perkataannya lalu Ditembaklah cairan milik Bopeng ini ke wajah milik Atikah dengan cukup banyak.
"Aghhhhhhh", kesal Atikah.
Bopeng langsung ambruk tiduran di sisi sebelah kiri kakanya kembali.
Melihat cairan milik nya mengalir ke permukaan wajahnya dan membasahi wajah milik Atikah itu.
"Agghh pagi - pagi di semprot peju anjirr", kesal Atikah dengan kelakuan adiknya itu.
"Hehehe", Bopeng hanya cengengesan saja.
"Gila lu", umpat Atikah kepada adiknya itu.
Diapun segera bangkit dari kasur lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan cairan lengket milik Adiknya. Sedangkan Bopeng meraih ponselnya kembali ternyata benar sesuai dugannya. Ada beberapa pesan balasan dari Lila kepada Bopeng setelah mengirim video yang dia rekam bersama Atikah tadi.
Lila : Gilaaaaaaa
Lila : Enak banget luu ihhhh
Lila : Gua ngirim video berharap gua yang digaruk malah cewe lain huuuuu (dengan emote nangis yang banyak)
Membaca pesan dari Lila, Bopeng cengengesan sendiri. Dirinya merasa puas karena berhasil memancing Lila ini. Biar si Lila makin penasaran dengan dirinya.
Bopeng : Sabar bu sabar wkwkwk ada saatnya kok kan ngaduk - ngaduk ibu
Balas pesan Bopeng yang langsung diread oleh Lila.
Lila : Parah lu peng parah... Ga tau apaa.. Kemem gatel dari malem, sengaja ngirim video biar bisa digaruk ama lu ehh malah cewe lain yang digaruk.. Udah jelas jelas yang gatel disini
Bopeng : kan ada apip bu wkwkwk
Lila : Ahh lagi penasaran sama punya lu kan huhuhu.
Bopeng merasa puas berhasil memancing Lila ini, biar dia makin ketagihan dan penasaran dengan Bopeng.
Atikah lalu datang setelah dia membersihkan cairan milik Bopeng.
"Ketawa ketiwi luu enak lu enak bangett", kesal Atikah.
Bopeng hanya ketawa cengir kepada kakanya itu setelah keluar.
"Hehehe"
"Tadi lu ngerekam video buat dkirim kesiapa lu?", Tanya Atikah.
"Ada temen gua"
"Cowo?"
"Ya kagalah.. Gila kali gua kasih unjuk body kesayangan kakak gua ke cowo laen.. "
"Ohh gitu baguss dah", Jawab Atikah lega.
"Terus jadinya kesiapa? Cewe lu?", tanya Atikah kembali.
"Cewe cewean hahaha"
"Dasar luu"
"Ga kerja lu?", tanyanya
"Nanti masuk siang gua. Lu juga ga kerja?", tanyaku balik.
"Sama masuk siang juga. Bagus dah, gua lagi mager bawa motor. Anter jemput gua brarti"
"Anterin lu? Lu kan nanti pulang rada malem ka"
"Ssst berisik.. Anter jemput gua pokonya hari ini"
"Awas lu kalo kaga mau"
"Hufft yaudeh"
Dengan terpaksa Bopeng harus menuruti kemauan kakaknya. Karena terakhir dia menolak perintah kakanya yang ada dirinya malah tidak mendapat jatah dari kakanya itu.
****
POV Bopeng
Hari ini aku masuk shift siang, setelah mengantar kakak ku ke tempat kerjanya. Aku langsung segra berjalan ketempat kerjaku.
Aku masuk kerja jam 1 dan kulihat jam ditangan baru jam 12 lewat. Seperti biasa aku sempatkan diriku untuk mampir kewarkop dekat tempat kerjaku.
Di warkop biasa bukan cuman ada aku yang nongkrong tapi ada beberapa teman kerjaku juga yang ikut nongkrong disini. Terlihat jelas disana ada beberapa anak yang sepertinya sama sepertiku masuk shift siang.
Di sana ada temanku bernama Ames, Roby, Bang Ican, Bang Indra, serta bang Yogi. Selain itu juga ada teman perempuan ku yang ikut duduk seperti Sinta, Herni dan Mba Widia.
Aku melihat mereka sedang asik duduk di warkop dengan beberapa minuman juga mie instan yang sedang dimakan.
"Oii", kusapa dan mengulurkan tangan kepada mereka satu persatu. Terakhir aku menyapa ke mba widia, melihat mba widia aku terpikirkan dengan kejadian kemarin dimana dia sedang menghisap batang milik customer.
Terbayang jelas tatapaan wajahnya dipikiranku, mba widia yang saat itu terlihat sekali menikmati beberpa batang milik pria lain selain suaminya. Beruntung ku sempatkan mencuri foto dirinya sedang melakukan hal itu.
Aku juga memikirkan kenapa mba widia berbuat sejauh ini, padahal dia sendiri sudah memiliki suami dan anak. Kok bisa dia mau melakukan hal itu dibelakang suaminya. Namun dipikiran jahat ku terpikirkan untuk menakluki mba widia ini. Dengan menjadikan kejadian kemarin sebagai kartu As milikku. Namun aku tak ingin Terburu-buru, karena aku sendiri sudah memiliki Bu Lila sebagai kuncian untuk menuntaskan nafsuku.
Bahkan yang aku kaget ialah Bu Lila jauh lebih bernafsu dibanding diriku ini.
"Kenapa lu peng? Liatin gua ampe sgitunya?" Tanya mba Widia heran.
"Ahh kagaa"
"Hayo loh peng liatin apaan lu", ledek bang Ican kepadaku juga. Sontak mata mereka ikut meledek diriku. Namun aku segera beralih dan duduk di sebelah ames dan temanku.
Mba widia seketika menatap aku dengan tatapan bingung sekaligus penuh menyelidik. Dan aku mencoba bersikap biasa saja kepadanya dan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Oii mess kusut amat muka lu", ucapku kepada Ames salah satu temanku yang duduk ini. Ames ini sama sepertiku dia masuk kerja di perusahaan ini bareng denganku namun soal jabatan di angkatan ku memang aku yang paling cepat untuk menjadi leader. Sedangkan Ames masih berada di level senior.
"Kaya ga tau aja lu peng", ucap Roby.
"Ga tau apaan bi?", tanyaku yang masih bingung.
"Lu emang ga dapet undangan dari Leni?", ujar kali ini bang Indra.
Aku berpikir sejenak lalu melihat Ames kembali. " Ooh ya ya tau gua", ucapku.
"Sabar ya mes, semangat lu jangan kusut gitu. ", ucapku pada Ames. Meski dia masih diam saja setelah ku semangati.
Sekarang aku mengerti alasan dari Ames yang menampakkan wajah murung. Jadi beberapa hari yang lalu Leni yang merupakan teman kerjaku memberikan undangan bahwa bulan depan dia akan menikah.
Leni dulu sangat dekat dengan Ames, karena mereka berdua merupakan teman seperjuanganku saat masuk kerja disini. Akupun tau kisah mereka, Leni ini wanita yang sedikit brengsek juga sih dalam pikiranku.
Jadi selama dia dekat dengan Ames dia sudah memiliki kekasih di kampung nya. Dan Ames tak tahu akan hal itu sampai pada akhirnya sang kekasih secara tiba-tiba melamar Leni saat dia pulang kemarin.
Aku kalo jadi Ames juga rada nyesek sih, rela meluangkan waktu, tenaga serta materi untuk wanita. Tapi ternyata wanita itu sudah memiliki kekasih dan sudah dilamar. Hal yang lebih bego lagi ialah selama bertahun-tahun lamanya Ames dekat dengan Leni. Sama sekalipun Ames tak menyentuh tubuh Leni, dasar bego. Mungkin inilah alasan dia sangat terpukul karena undangan pernikahan Leni.
Stelah itu aku dan temanku melanjutkan kembali mengobrol sebelum masuk kedalam kerjaan.
ns 15.158.61.48da2