Siang itu, seorang gadis berambut pirang dengan pakaian Minim tengah berjalan terburu-buru memasuki kampus CYBER. raut wajah nya kelihatan cemas sembari pandangannya menelusuri seluruh kampus. Dan di belakang nya mengekor seorang lelaki yg memakai jaket hitam bertopi serta wajahnya yg di tutupi oleh masker.
Hingga kemudian langkah nya terhenti di depan ruangan auditorium CYBER.
179Please respect copyright.PENANAeOUcBWBH1y
Audrey beserta Fandy dan ketiga sahabatnya yg lain kini tengah berkumpul di ruang auditorium kampus, meluangkan waktu mereka untuk berkumpul menyambut kepulangan Fian dari Paris. Hingga tak berselang lama pandangan mereka beralih saat seorang gadis berteriak memanggil Audrey..
179Please respect copyright.PENANAya8o0ikSXw
"Audy..!!!" Suara itu begitu khas di telinga Audrey, dia tau siapa gadis yg tengah memanggil nya dan kini sedang berjalan kearah mereka.
"Meylin" ucap Audrey yg kaget saat tahu meylin berada di kampus nya. Terlihat raut wajah Fandy yg tidak suka dengan kedatangan meylin. Dia segera bergeser dari posisinya yg semula di belakang Audrey,kini berada tepat di hadapan Audrey.
179Please respect copyright.PENANA66ABFxMsGK
"Untuk apa kau datang kemari? Hah..!!" Ucap Fandy dengan wajah datarnya.
"Aku ingin bertemu Audy, bukan kau bodoh..! Jadi menyingkir dari hadapan ku sekarang" Ucap meylin sakratis sembari matanya melirik Audy yg kini terlihat seperti bersembunyi di balik tubuh tinggi Fandy.
179Please respect copyright.PENANA8oN8AkhnO4
"Dia tidak punya waktu untuk bicara. Lagi pula waktunya sudah habis untukmu sejak kemarin malam." Kini wajah Fandy yg semula datar berubah menjadi sinis saat dia mengingat kejadian malam itu.
179Please respect copyright.PENANAkabJt6Z4dS
"Justru itu tujuan ku datang kemari." Meylin berputar kebelakang dan menarik seseorang yg ikut bersamanya.
"Sekarang kau harus mengatakannya dengan jujur. Ayo cepat!! Kau ingin aku menghajar mu lagi!! Hah?". Meylin berkacak pinggang dengan wajah garang,bersiap ingin menghajar lelaki yg berdiri di sampingnya. Dengan cepat lelaki yg memakai jaket dan masker itu membuka penyamarannya lalu berlutut di hadapan Audrey sembari tangan nya dilipat seperti orang yg sedang berdoa.
179Please respect copyright.PENANA8Vk2pugarO
"Aku mohon Audrey, maafkan aku atas kelakuan Rony. Aku salah karena mendukung dia untuk mengantar mu pulang semalam. Tapi aku berani sumpah kalau aku tidak tau dia akan berbuat seperti itu padamu." Lelaki itu adalah Marvel, teman Rony yg mengadakan pesta semalam. Audrey Melongok melihat wajah Marvel yg kelihatan babak belur habis di hajar seseorang.dan Sekarang terlihat ketakutan memohon kepada-nya untuk di maafkan.
179Please respect copyright.PENANAIDaKVQbkTO
"Kau sudah dengar dan lihat kan Fandy? Aku sama sekali tidak berniat untuk mencelakai Audy. Malah aku akan menghajar orang yg berani macam-macam pada Audrey." Matanya menatap sinis kepada Marvel yg masih berlutut dihadapan Audy. Sesekali melirik kearah fian,farel dan Fino. Dan tanpa sengaja melihat ekspresi Fino yg sepertinya sedang memperhatikan nya sedari tadi.
179Please respect copyright.PENANAT6fEQYJXjD
"Well,bagaimana bisa aku percaya begitu saja pada kalian berdua, bisa saja kau dan dia sedang bersekongkol kan?" Ucap Fandy yg tak lama kemudian mendapat kan sebuah Pukulan sebuah buku di kepalanya.
"Auw..!! Audy.. Kenapa kau memukul ku?"
"Agar fikiran kotor kakak itu bisa hilang. Kakak kenapa sih selalu memperpanjang masalah. Aku saja bisa percaya pada meylin, kenapa kakak tidak?" Audrey yg merasa kesal dengan sikap Fandy kemudian berjalan ke arah meylin dan memeluknya.
179Please respect copyright.PENANAsibm2Ahqr3
"Maafkan sikap kak Fandy ya? Aku percaya padamu kok Mel. Kau kan sahabatku." Meylin tersentuh mendengar perkataan Audy lalu berbisik padanya.
"Aku ingin mengajak mu belanja hari ini, kau mau kan?". Audy mengedipkan sebelah matanya dan mengangguk.
"Tentu saja!! Ini saat yg tepat untuk pergi.sebelum dia melarangnya.Ayo.." Kedua nya pun pergi tanpa mengatakan apapun. Fandy bahkan terdiam membatu melihat sikap cuek Audrey padanya.
179Please respect copyright.PENANAHnUzkFlEkk
"Hei fian, siapa gadis sexy yg pergi bersama Audy itu? Aku baru melihat nya?" Fino yg semenjak tadi berdiri di samping Farel dan Fian sama sekali tidak berfokus pada drama singkat yg terjadi.melainkan terpana menatap kepada meylin yg terlihat mempesona baginya.
179Please respect copyright.PENANAPIQfziMzeF
"Dia itu gadis gila, kau jangan coba-coba untuk mendekatinya" Farel merangkul bahu Fino dan mengedipkan sebelah matanya kepada Fian.
"Gadis gila? Dia begitu cantik dan sexy. Bagaimana dia bisa kau bilang gila?"
"Kau lihat saja yg terjadi pada lelaki tadi. Dia seperti habis di pukuli massa. Apa kau mau seperti dia?"
179Please respect copyright.PENANAjkDjYqyf5s
"Aku tidak percaya padamu. Kau pasti sedang ingin mengerjai ku kan?"
"Hei kau ini susah sekali di kasih tau...." Fino berjalan mendekati Fandy dan menepuk bahunya.
"Fand aku boleh minta nomor gadis cantik itu?" Fino menelan Saliva nya dengan berat saat melihat Fandy menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Oke baik..tidak usah. A..ku hanya bercanda". Fino menggaruk kepalanya yg tidak gatal. sementara Farel dan Fian terkekeh geli melihat ekspresi takut Fino .
"Sudah kukatakan bukan, tapi kau keras kepala". Farel mengejek Fino yg bermuka masam.
~....~
179Please respect copyright.PENANAZamfZbZo8Q
Audrey dan Meylin tertawa bahagia saat sedang berbelanja. Saat ini mereka sedang menuju toko pakaian wanita serta pernak pernik nya. Sembari bercakap-cakap hal yg membuat mereka tak berhenti tertawa.
179Please respect copyright.PENANAxhLd82TTPG
"Jadi benar, kau yg menghajar Marvel sampai babak belur seperti tadi Mel?" Ujar audrey yg masih ragu.
"Tentu saja, begitu aku melihatnya gugup saat menjawab apa yg dilakukan Rony padamu, aku langsung menghajar nya tanpa ampun. kau kan tahu aku jago karate." Kemudian kedua nya pun kembali tertawa.
179Please respect copyright.PENANAUCH8JB3neJ
Hingga tak mereka sadari Fandy sudah berdiri dihadapan Mereka, dengan wajah senyum penuh arti.
"Sudah puas tertawanya ladies?"
Audrey yg pertama kali sadar dengan suara itu. Dan spontan menjatuhkan kantong belanjaannya. Meylin yg melihat ekspresi kaget Audrey mengikuti arah pandang Audrey dan berdecak kesal melihat orang yg selalu membuatnya kesal kini berada di hadapannya.
179Please respect copyright.PENANAHS4qB1EJH1
"Untuk apa kau ada disini sih? Kau tahu, kau seperti jelangkung yg selalu datang tanpa di undang." Tak menghiraukan ucapan meylin, Fandy langsung saja menarik tangan Audrey dan mengajak nya pergi.
"Hei,, kembalikan Audy bodoh.!! Kami belum selesai berbelanja."
Fandy tetap saja menarik Audrey berjalan pergi. meninggalkan meylin yg berteriak memanggil mereka, dan tidak menggubris umpatan meylin.
179Please respect copyright.PENANAAsltC3C4O1
"Kakak lepaskan aku sekarang, aku tidak ingin pergi bersama Mu." Fandy menghentikan langkahnya nya dan mendorong Audrey hingga tubuhnya kini bersandar di dinding kaca sebuah toko.
179Please respect copyright.PENANAubhhmVXSiJ
"Kau sudah mulai keras kepala rupanya?" Fandy Meluruskan kedua tangan nya ke dinding toko, sehingga Audrey terkunci ditengah-tengah kedua tangan nya.
179Please respect copyright.PENANASVDqXThQJD
"Sepertinya aku harus mengingatkan mu dengan pembicaraan kita pagi tadi"
"Ya ampun, kau selalu saja mengancam ku dengan hal itu.! Apa kau tidak malu melakukannya!!"
179Please respect copyright.PENANACOXZod8bDU
"Kenapa harus malu sayang? Semua orang bisa melakukannya kepada siapapun." Fandy semakin mendekatkan wajah nya ke wajah Audrey.
179Please respect copyright.PENANAxAwBe6VUno
"Tetapi aku adalah adik Mu, apa kau akan tetap melakukanya padaku? Dan juga .."
"Dan apa..?" Audrey memutar wajahnya ke kiri dan kanan. Dia semakin gelisah melihat orang-orang di mall yg mulai memperhatikan mereka berdua.
"Orang-orang sudah mulai memperhatikan kita kak.!" Bisik audrey parau.
179Please respect copyright.PENANA9B7bwvoe6p
Fandy yg sadar mereka diperhatikan orang-orang, segera menarik tangan Audrey untuk pergi dari tempat itu.
"Well, karena mu sekarang kita seperti selebritis yg terus diperhatikan orang-orang." Audrey mengerucutkan bibirnya tidak terima Fandy menyalahkannya. padahal dia hampir mati karena malu akibat ucapannya.
179Please respect copyright.PENANA5iPhh4HX4c
"Siapa suruh selalu mengancam ku seperti itu. Sekarang rasakan sendiri akibatnya."
"Lihatlah.. sekarang kau mulai berani untuk melawan kakak mu sendiri."
179Please respect copyright.PENANAfJkpf3imCB
Kini mereka sudah tiba di depan sebuah 'coffee shop' di lantai 2 mall. Fandy menuntun Audrey untuk masuk terlebih dulu dan mengambil meja mereka di sebuah kursi di pojok dinding. Sementara dirinya menemui pelayan untuk memesan minuman.
179Please respect copyright.PENANAOoO7DYUoZj
"Kenapa kita kemari kak?"
"Kau sudah lupa? Aku kan sudah mengatakannya tadi pagi di kamar mu." Fandy menyandar kan tubuh nya di kursi dan melipat kaki kanannya. Matanya menatap Audrey dan menaik turun kan alisnya.
179Please respect copyright.PENANAY53YbRHgAM
"Kakak bercanda ya? Ayolah kak, jangan mengerjai ku lagi." Audrey meletakan kepala nya di atas meja dan menutup wajah nya yg mulai memerah dengan tas kecil yg di bawa nya.
179Please respect copyright.PENANArLOGlsBCuL
"Hei,.Hei...!! Kau ini kenapa sih. Jangan berlebihan begitu. Orang-orang bisa memperhatikan kita lagi jika kau begitu."
"Biarkan saja!! Biar mereka tau pikiran mesum mu itu!!." Fandy membulatkan matanya mendengar ucapan Audrey yg mengatakan nya berpikir mesum.
179Please respect copyright.PENANARaSa9FFpph
"Mesum apa nya? Hei dengar.!! Aku ingin kau menepati janji untuk mentraktir ku makan siang sepulang dari kampus. Apa kau lupa, hah??" Seketika Audrey mengangkat kepalanya dari meja dan menatap Fandy .
"Makan siang? Jadi kakak mengajak ku kemari hanya untuk makan siang saja?"
"Menurut mu apa? Dan bagaimana bisa kau bilang aku berpikiran mesum jika mengajak makan siang saja." Audrey tersenyum sendiri dan menepuk jidatnya. Dia malah terus berpikir kalau Fandy akan melakukan hal mesum padanya.
179Please respect copyright.PENANAmCllcfaFIP
Dan tak berapa lama pelayan pun datang membawa minuman untuk mereka berdua.
"Aku hanya memesan minuman saja. Karena aku sudah tidak berselera untuk makan karena fikiran aneh mu itu."
179Please respect copyright.PENANAW2mi62Y2BA
Tak lama datang beberapa orang gadis cantik dengan pakaian kasual menghampiri meja tempat Fandy dan Audrey duduk. Dan salah satu gadis dengan rambut ikal panjang berwarna hitam menatap fokus Fandy sembari menampilkan senyuman menggodanya.
"Hai..!! Kau 'Arfandy Wiraguna' kan? Salah satu personil dari 'fantastic four' di CYBER UNIVERSITY."
179Please respect copyright.PENANArlFkG65aT4
"Iya, kau benar sekali. Itu memang namaku. Lalu ada apa ya? Apa aku mengenal mu?" Fandy bersikap cuek terhadap gadis yg menanyakan namanya. dan Audrey yg duduk di sampingnya melihat dengan jelas ekspresi tidak suka kakak nya itu.
179Please respect copyright.PENANAn8ZWCK6eeo
"Uhm..boleh aku meminta nomor mu? Kau tahu, aku sudah sejak lama suka padamu." Audrey yg sedang meminum minumannya tiba-tiba tersedak mendengar pengakuan gadis cantik di hadapannya itu. Dia tidak menyangka kalau pesona kakak nya itu sampai membuat banyak gadis tergila-gila padanya.
179Please respect copyright.PENANAMOqeggVKnJ
"Hei.. kau tak apa-apa kan?" Fandy mendekatkan kursi nya ke Audrey dan menepuk-nepuk pundak Audrey . Audrey hanya menggelengkan kepalanya dan menatap Fandy dan gadis yg di depan mereka secara bergantian.
179Please respect copyright.PENANAdjb0jU0c56
"Kau lihat? Kekasih ku jadi tersedak karena ulah mu.!! Apa kau tidak malu mengungkapkan perasaan bodoh mu itu pada lelaki yg sudah bertunangan, hah?"
179Please respect copyright.PENANA0p4o51GQYl
Audrey melotot pada Fandy yg mengakui dirinya sebagai tunangannya. Sementara gadis yg mengakui perasaannya pada Fandy seketika wajahnya memerah menahan malu dan segera berlalu pergi bersama teman-temannya meninggalkan 'coffee shop' setelah mendengar ucapan fandy.
179Please respect copyright.PENANAN477eBhFmc
"Kakak!! Kau tidak waras ya? Kau bilang padanya aku tunangan mu?"
"Kalau aku tidak bilang begitu, dia pasti tidak akan pergi secepat itu kan? Jadi biar saja.." Fandy bersikap biasa saja dan malah asik menikmati minuman yg dia pesan. Sementara Audrey menggelengkan kepalanya tidak mengerti Dengan sikap Fandy. 'dia memang tidak pernah berubah, bagaimana dia bisa punya kekasih jika terus-menerus bersikap dingin seperti itu?' Audrey bergumam didalam hatinya.
179Please respect copyright.PENANACie8bQvIsK