"Triiing..tring...trinnggg..."
Jam beker berwarna hijau di atas nakas terus berdering sedemikan keras,, tetapi tetap saja gadis yg tengah berada di atas tempat tidur seakan tidak peduli dengan waktu yg terus menuntut nya untuk segera bangun dari tidur nya. Matanya tetap enggan untuk terbangun dan melangkah. Tubuh nya seakan enggan meninggalkan kasur tempat yg menjadi satu-satunya melepaskan segala kepenatan di tubuhnya. Hingga tak lama kemudian pintu kamarnya diketuk dan suara seseorang dari luar seketika membuat matanya yg terpejam nyaris tersentak keluar.
317Please respect copyright.PENANA4xKkcan26Z
"Audrey selavina!! Sampai jam berapa kau akan tetap didalam kamar adikku sayang?"
Gadis yg di panggil Audrey itu pun segera membuka matanya dan melirik jam weker berdering yg tidak di acuhkan nya sedari tadi.
"Mati aku!! Sudah jm 07:15. Kakak pasti akan membuat ku membayar untuk ini "umpat Audrey pada dirinya. Dia merutuki dirinya sendiri karena mengacuhkan jam beker yg terus berdering sedari tadi. "Ini semua karena pesta konyol itu, andai saja aku tidak menuruti ucapan meylin untuk ikut menemaninya".kembali dia merutuki dirinya.
317Please respect copyright.PENANAwqqRxWDbFH
Dengan tergesa-gesa Audrey merapikan tempat tidur nya yg berantakan secepat kilat lalu berlari menuju pintu kamarnya. Seorang lelaki berkulit putih dengan tubuh tegap dibalut kemeja denim serta celana jeans hitam tengah berdiri disana menatap kepada Audrey, dengan bola matanya yg hitam teduh, sembari tangan nya mengibas rambut nya yg basah karena baru keramas.membuat Audrey selalu terpesona saat di tatap. Audrey terpaku melihat penampilan kakak nya itu. Entah mengapa hati nya selalu terpukau melihat pesona kakak nya tersebut. Dan entah sejak kapan jantungnya berdetak cepat ketika berhadapan seintens ini dengan kakak sepupunya itu.
317Please respect copyright.PENANA7m8Xruw73m
"Hei, cantik?? Sampai kapan kau akan menatap diriku seperti itu?" Ucap lelaki itu sembari mengerlingkan sebelah matanya.
317Please respect copyright.PENANALLezXARyGz
Arfandy Wiraguna, lelaki yg sedang berhadapan dengan Audrey ini adalah kakak sepupunya yg NOTABENE adalah anak tunggal dari Tante Amira,kakak dari ayahnya.
Iya..!! dia harus sadar kalau lelaki tampan yg ada di hadapan nya saat ini adalah kakak sepupunya. Jadi dia harus membuang pesona itu dari dalam pikiran ny, karena dia tidak mau terkena kutukan karena memiliki rasa terhadap sepupunya sendiri.
317Please respect copyright.PENANAcUbORz0YcY
"Apa kau akan terus berdiri dan menatap kakak mu ini dengan pandangan mesum itu?"
317Please respect copyright.PENANALkzOnNk4cB
Bisikan itu terdengar di telinga Audrey, hingga seketika dia kembali sadar kalau kini wajahnya hanya berjarak 5 Senti dengan wajah fandy. Desah nafas Audrey kian tak karuan serta detak jantungnya kini dapat terdengar olehnya karena detakkan yg sedemikian kencang. mata teduh itu kembali bertatap olehnya seakan menghipnotis dirinya untuk menikmati momen ini. Hingga akhirnya dia terhipnotis dalam pandangan itu. Hingga tiba-tiba
"Ppuhh..!!" Sebuah tiupan angin kencang menerpa wajahnya disertai sebuah gelak tawa dari fandy membuat semburat merah muncul di wajah Audrey..
317Please respect copyright.PENANA12Iadan8w1
"Kakak..!! Kau keterlaluan..!! Iih.. jorok tau" cecar Audrey yg kesal dengan jahilan fandy, bagaimana tidak, dia sempat berfikir kalau fandy akan mencium nya..ehh ternyata wajahnya malah di tiup kencang yg seketika membuat khayalan tingkat tinggi nya itu jatuh. Dan sekarang di tertawa kan oleh fandy.
"Apa yg kau pikirkan?? Uhm.. biar ku tebak. kau berfikir aku akan mencium mu ya? Kau sangat nakal jika berfikir begitu sayangku" Bisik fandy dengan mesra di telinga Audrey yg spontan membuat wajah Audrey kembali memerah bahkan sangat merah seperti kepiting rebus. karena malu mengakui yg ada di dalam fikiran nya bisa ditebak oleh fandy.
"Tii..tidak..!! Siapa bilang? Dasar mesum!! Aku tidak berfikir begitu kok? Lagian siapa yg tidak akan tergoda jika di pandang seperti itu" Audrey berusaha menutupi kegugupan nya dengan menyangkal ucapan fandy, walaupun dia tau kalau pasti fandy tau dia berbohong.
317Please respect copyright.PENANA57BSVfiPnD
"Baiklah.. baiklah..kita lupakan itu, sekarang lihat jam berapa ini? Apa kau akan bolos kuliah hari ini?" Fandy melirik jam tangan nya yg sudah menunjukan pukul 07:30.
"Kau pasti kesiangan karena pulang larut semalam kan?
Apa kau sudah ingat yang terjadi dengan mu semalam?"
"Maaf kak.., sebenarnya semalam aku tidak ingin pergi, tapi meylin," Audrey tertunduk lesu tak berani menatap wajah fandy.
"Jadi itu karena ulahnya? Hah.. sudah berapa kali aku menasihati mu Audy, jangan selalu mengikuti ajakan gadis gila itu..! Apa kau lupa dengan kondisi mu semalam bagaimana? Hah??"
"Tapi kak?" Ucapan Audrey terhenti ketika melihat raut kesal wajah fandy. Dia tau kalau dia salah pulang larut malam, bukan karena kesiangan pagi ini,tapi karena kejadian semalam ketika dia pulang dari pesta bersama meylin
317Please respect copyright.PENANAJBR5Nv05he
FLASHBACK..
317Please respect copyright.PENANAe3PxRsx5aZ
"ayolah Audy,, Malam ini temani aku ke pesta Marvel, kita tidak akan lama kok disana." Ajak meylin sahabat karib Audrey sejak SMP di Sumatera, yg juga sepupu jauh dari fandy.
"Tapi Mel, aku bukan nya tidak mau menemani, hanya saja aku harus minta ijin fandy dulu. Jika dia tau aku pergi tanpa ijin bagaimana?" Audrey membayangkan wajah marah fandy ketika tau dia pergi tanpa memberi kabar, pasti akan sangat mengerikan, sama ketika saat dulu dia pernah pergi tanpa ijin bersama teman sekolah nya seorang lelaki, kala itu tiba-tiba saja fandy datang dengan wajah sinis menatap nya dengan teman lelaki nya, lalu tanpa berkata apapun menarik tangannya lalu pergi meninggalkan temannya Itu sendirian. Esok nya selama seminggu lebih fandy tidak mau bicara apapun dengannya,bahkan seakan cuek dengan Audy, hingga akhirnya Audy yg mengalah dan meminta maaf.
317Please respect copyright.PENANAoKwZsxkXgq
"Ayolah, fandy tidak akan tahu kalau kau ikut pesta dengan ku, kita akan meminta ijin kerja pada manajer cafe ini, lalu pergi dan pulang seperti jam kerja mu. Bagaimana? Kau mau ikut kan?" Kali ini meylin terlihat mengiba memohon pada Audrey hingga akhirnya Audrey menghela nafas nya dan mengangguk setuju.
"Yes..!! Kau memang sahabat terbaik ku Audy,"
"Tapi ingat Mel !! Kita pulang tepat waktu, tidak lebih dari itu. Aku tidak mau fandy marah lagi"
"Okey okey.. tenang saja..
Kau ini, terlalu takut padanya.."
317Please respect copyright.PENANAxmmyEAPZbN
Hingga akhirnya malam itu mereka pergi ke pesta itu dan tiba-tiba saja mereka seakan tidak ingat waktu akibat minuman keras yg mereka minum di pesta itu, Audy yg dalam keadaan sedikit mabuk pulang diantar Rony teman Marvel, karena permintaan Marvel yg katanya ingin PDKT dengan meylin, dan akhirnya Audy setuju diantar oleh Rony saat itu. Hingga insiden itu pun terjadi. Audy tidak menyangka Rony mempunyai maksud tidak baik dengan nya dengan memaksa nya untuk menjadi pacar nya bahkan berniat mencium nya. Walau dalam keadaan pusing karena efek alkohol Audy mencoba untuk memberontak perlakuan Rony, tapi Rony dengan kasar menarik tangan Audrey, pasrah dengan nasib buruk yg terjadi padanya.
317Please respect copyright.PENANA9c2jrXJlhu
Tiba-tiba saja sebuah pukulan keras menghantam wajah Rony dan dia terjatuh keluar mobil. Audrey melihat fandy sudah berdiri di depan nya dengan wajah tak karuan, rambut yg acak-acakan dan raut wajahnya yg sangat cemas.
"Kau tidak apa-apa kan?" Ucap fandy panik sambil membawa Audy kedalam pelukannya.
"Kakak' aku takut sekali" Isak audrey Dalam pelukan fandy. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika Fandy tidak datang saat itu.
"Kau tenang saja, aku akan beri pelajaran pada lelaki biadab ini" dia melepaskan pelukannya dari Audy lalu menarik kerah baju Rony yg terjatuh karena pukulannya tadi, lalu kembali memukuli nya dengan keras lalu terakhir menendang nya hingga Rony tersungkur lemah di bawahnya.
"Beraninya kau menyentuh Audrey ku biadab!! Akan ku habisi kau sekarang!!" Raut wajah emosi dan marah terlihat jelas di wajah Fandy, seakan ia ingin sekali menghabisi nyawa Rony saat itu juga.
"Kakak udah!! Cukup kak!! Aku mau kita pergi sekarang dari sini" entah mengapa Audy jadi merasa kasihan Dengan kondisi Rony yg sudah babak belur oleh pukulan fandy.
"Tapi dia harus mendapat balasan atas perlakuan kejinya terhadap mu Audy"
"Kak aku mohon.ayo kita pulang. Dia sudah cukup dengan pukulan mu tadi" melihat wajah memohon Audy, akhirnya Fandy pun menurut.
Dan kemudian fandi membawa Audrey pergi dengan mobil sport
Merah nya.
317Please respect copyright.PENANAt79HozNRjF
FLASHBACK END..
317Please respect copyright.PENANAlz9we30so0
"Apa kau tau Audy? Aku sangat khawatir dengan mu semalam. Untung saja semalam renov memberi tahu ku bahwa kau meminta ijin kerja semalam. lalu aku panik saat menunggu mu yg tak kunjung pulang saat malam sudah larut. Bahkan ponsel mu juga tidak bisa di hubungi. Apa kau tau?? Bagaimana kondisi ku mengkhawatirkan mu semalam hah?" Fandy terlihat masih kesal mengingat insiden semalam dia memutar tubuh nya membelakangi Audrey dan tangan kanan nya di kepal dengan erat dengan pandangan sorot mata yg marah menatap jauh ke depan. Sembari tangan kirinya memegangi dada nya yg merasa nyeri membayangkan kondisi Audrey semalam.
"Kalau aku tidak tiba tepat waktu semalam, entah apa yg akan terjadi dengan mu karena pria brengsek itu!"
Audrey menatap punggung fandy yg membelakangi nya, entah mengapa hati nya ikut merasa nyeri mendengar ucapan fandy. Spontan ia memeluk punggung fandy dari belakang dan menangis terisak. Fandy yg menyadarinya menangis terhenyak,lalu membalikkan badannya dan mengusap air mata Audrey.
"Jangan menangis.kau tahu kan? Aku tidak suka melihatmu menangis." Pandangan mata hitam teduh itu kembali terlihat oleh Audy.
"Maafkan aku kak, aku tahu aku sangat salah semalam. Aku berjanji tidak akan pernah mau pergi tanpa pamit pada mu" tulus Audy berjanji pada Fandy,dan kemudian kembali memeluk nya.
317Please respect copyright.PENANANmhps6OJwp
Momen berpelukan itu pun berlangsung selama beberapa menit, hingga kemudian,
"Hei cantik, apa kau akan terus memeluk aku seperti ini? Kau tidak ingin ke kampus?" Ujar Fandy yg membuat Audrey tersadar lalu melepaskan pelukannya dari fandy. Dia menatap malu kepada Fandy karena terbawa perasaan.
"Hehehe.. maaf kak, aku akan mandi sekarang. Oke." Audrey bergegas untuk masuk ke dalam kamar nya, tetapi dengan cepat Fandy menangkap tangan nya yg spontan membuat Audrey tertarik dan jatuh kedalam pelukannya. Mata keduanya kini bertatap satu Sama lain. Audrey merasa jantungnya akan segera keluar dari dalam tubuhnya melihat tatapan Fandy yg intens terhadapnya. Serta jarak mereka yg begitu dekat membuatnya semakin ingin mati karena sesak menahan perasaan nya.
"Ka..kak.. apa yg.. yg kau lakukan? Apa kau akan mencium ku sekarang?" Ucap Audrey dengan gugup dan wajah yg memerah karena malu. Fandy yg Masih menatap Audrey kemudian semakin mendekatkan wajah nya ke Audrey dan tersenyum miring.
"Apa kau ingin aku melakukannya? " Ucapan singkat itu semakin membuat Audrey tidak dapat lagi menahan perasaannya, jantungnya benar-benar akan loncat kali ini. Dia menelan Saliva nya yg terasa kering di tenggorokan. Rasanya tubuhnya tak mampu lagi untuk berdiri. Fandy yg melihat wajah pucat Audrey seakan sebentar lagi akan menjadi akhir hidup adiknya itu pun,tak mampu lagi menahan tawanya.dia rasa sudah cukup untuknya menjahili adiknya yg polos itu saat itu juga.
" Aku akan melakukannya ketika kau sudah menggosok gigi mu. Oke.," Fandy mengedipkan Matanya kepada Audrey dan berlalu pergi meninggalkan Audrey yg terpaku dengan jawaban konyol Fandy. Dia masih mencerna maksud dari ucapan fandy barusan padanya. Fandy yg sudah melangkah keluar pintu kembali membalikan badan nya dan tersenyum lebar kepada Audy.
"Oh iya adik ku sayang. Kau harus membayar untuk keterlambatan mu pagi ini. Sebuah makan siang nanti sepulangnya kita dari kampus. Oke.." Fandy kemudian berlalu pergi meninggalkan Audrey yg Akhirnya benar-benar sudah sadar kalau Fandy sudah mengerjainya.
"Kakak..!!!! Aku membencimu.!!!"
Teriak Audrey dari kamar.
"Akhirnya anak itu sadar juga! Dasar gadis lugu" lelaki bermata teduh itu tersenyum puas karena aksinya berhasil.
317Please respect copyright.PENANAnCB5YgzOAM