Hari-hari berlalu, dan kedekatan antara Reza dan Laras semakin mendalam. Tanpa disadari, Laras mulai melihat Reza dengan cara yang berbeda. Rasa curiga yang dulu ada perlahan menghilang, digantikan dengan kenyamanan yang tak terbantahkan. Mereka mulai berbagi waktu bersama—dari makan malam yang penuh canda tawa hingga jalan-jalan santai di sore hari, seolah dunia hanya milik mereka berdua. Reza merasa seakan-akan ini adalah kesempatan yang sudah lama dia tunggu untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan bersama Laras.23Please respect copyright.PENANAWDQmmaL7qb
Reza sudah tak terlalu memikirkan tentang kembali ke masa depan. Dulu, pikirannya dipenuhi dengan kecemasan mengenai takdir dan bagaimana dia bisa mengubah masa depannya, tapi kini semuanya terasa lebih sederhana. Seperti sebuah perjalanan yang penuh dengan kesempatan untuk memperbaiki apa yang salah dalam hidupnya, dan kesempatan utama itu adalah Laras.23Please respect copyright.PENANAqXNMPd5lO9
Setiap obrolan yang mereka miliki semakin mendalam. Tidak ada lagi pertanyaan yang menggantung di udara, hanya tawa dan cerita yang mengalir begitu saja. Mereka berbicara tentang impian, tentang harapan, tentang masa depan yang tampaknya bisa mereka jalani bersama. Reza merasakan betapa berartinya setiap momen bersama Laras, dan dia merasa semakin yakin bahwa dialah orang yang harus mendampingi Laras dalam hidup ini. “Aku ingin kita selalu seperti ini,” katanya suatu malam, ketika mereka duduk bersama di bangku taman, menikmati udara malam yang sejuk.23Please respect copyright.PENANAOlKjH1oPuE
Laras, yang dulu agak ragu, kini juga merasakan kenyamanan yang sama. Dia merasa dihargai, dicintai, dan dipahami oleh Reza dengan cara yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Mungkin inilah yang dia cari, tanpa dia sadari.23Please respect copyright.PENANAkXHio8XH9a
Tapi saat Reza mulai membuka hatinya lebih dalam, dan mengatakan dengan tulus bahwa dia ingin Laras menjadi bagian dari hidupnya—bahkan menjadikannya istrinya—sesuatu yang tiba-tiba mengganggu pikirannya. Sebuah suara kecil di dalam dirinya mulai bertanya, apakah ini benar-benar yang dia inginkan? Atau apakah ini hanya ilusi dari hubungan yang berkembang terlalu cepat?23Please respect copyright.PENANAPC9WrEvGJ8
Di tengah perasaan hangat yang muncul antara mereka, Reza tak bisa mengabaikan kenyataan yang mulai menghantuinya—dia masih terikat dengan Vina, yang masih berstatus sebagai tunangannya di masa ini. Hubungan mereka sudah lama terjalin, meski banyak yang tidak berjalan dengan baik, namun dia tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa dia masih memperistrikan Vina di masa depan, bahkan mereka sudah dikaruniai seorang putri jelita.23Please respect copyright.PENANALOTkb3xr8L
“Apa yang akan aku lakukan? Aku ingin hidup dengan Laras,” pikir Reza dalam kebingungannya. Hatinya seperti terbelah antara dua dunia yang berbeda, dua takdir yang seakan tak mungkin disatukan. Dia ingin sekali menjalani hidup yang dia dambakan, bersama Laras, tetapi dia tidak bisa begitu saja mengabaikan Vina dan anak mereka yang sudah ada dalam kehidupan masa depannya.23Please respect copyright.PENANAJ50p8hX3zf
Hari-hari yang dilalui bersama Laras membuat Reza semakin yakin bahwa inilah yang dia cari selama ini—kehangatan, kenyamanan, dan perasaan dicintai dengan tulus. Setiap detik yang dia habiskan dengan Laras terasa seperti anugerah, seperti kesempatan kedua yang diberikan hidup untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu.23Please respect copyright.PENANAnjBY4AWwr8
Namun, di sisi lain, kenyataan tentang Vina dan anak mereka tak bisa diabaikan begitu saja. Meskipun hubungan mereka tidak sempurna, Vina masih ada di sana, dan mereka masih memiliki ikatan yang begitu kuat. Bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan semuanya hanya untuk mengejar apa yang ia inginkan sekarang?23Please respect copyright.PENANAw7SBu66daY
“Aku tidak bisa melupakan Laras begitu saja, tapi aku juga tidak bisa mengabaikan Vina dan anakku,” pikir Reza. Dilema ini begitu berat di pundaknya, seperti beban yang tak terangkat. Dia tahu, seiring waktu yang terus berjalan, dia harus membuat pilihan—antara cinta yang ia rasakan di masa kini bersama Laras, atau tanggung jawab yang ia miliki untuk masa depannya bersama Vina dan anak mereka.23Please respect copyright.PENANA81BQm4yNmT
Hari-hari terus berjalan, dan Reza semakin merasa terjepit. Setiap kali bersama Laras, hatinya berbunga-bunga, seakan dunia berhenti berputar, namun begitu kembali ke kenyataan, rasa bersalah dan kebingungan terus menggerogotinya. Dia tidak ingin menyakiti Laras, tetapi di sisi lain, dia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang tidak bisa disia-siakan.23Please respect copyright.PENANAZs6lyDsBB8
“Haruskah aku mengorbankan kebahagiaanku demi masa depan yang aku kenal, atau harus aku berani mengambil risiko untuk mengejar kebahagiaan yang sejati sekarang?” pikir Reza, menatap Laras yang sedang tersenyum di depannya, merasa ragu dengan setiap langkahnya.23Please respect copyright.PENANAxTIAeza4vF
Reza tahu, tak ada jalan yang mudah. Apapun yang dia pilih, konsekuensinya akan membekas. Tapi satu hal yang pasti—hati Reza semakin condong pada Laras, meskipun hatinya tetap terbelenggu oleh masa depan yang masih menanti.23Please respect copyright.PENANA7CDyX5M4d2
Reza merenung panjang, mengamati malam yang semakin larut. Dia sadar, keputusan ini akan mengubah segalanya—menghapus takdir yang dia kenal di masa depan demi takdir yang baru, yang dia percaya lebih berarti. Kata-kata yang pernah dia ucapkan di masa depan terus terngiang di kepalanya, “Kalau aku kembali ke masa lalu, akan aku cari kamu.” Ini adalah sumpahnya, dan dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.23Please respect copyright.PENANA0jldFGxQnj
Meski rasa takut mengintainya—kehilangan momen bersama Vina dan anak gadisnya—Reza yakin, tanda-tanda dia akan kembali ke masa depan sama sekali tidak ada. Baginya, ini adalah jawaban semesta. Dia diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, untuk menjalani hidup yang seharusnya, bersama Laras.23Please respect copyright.PENANAzGUNNIYG2p
Namun, ada satu hal yang harus dia selesaikan lebih dulu: hubungan pertunangannya dengan Vina.23Please respect copyright.PENANAFS5i29BsaA
Vina adalah wanita yang baik hati, penuh integritas, dan dewasa dalam menyikapi hidup. Dia adalah gambaran kesempurnaan bagi banyak orang. Hubungan Reza dan Vina selama ini sering digambarkan orang-orang seperti pasangan ideal—bak negeri dongeng dengan segala kelengkapannya. Vina bukan hanya cantik, tetapi juga pekerja keras, penuh kasih sayang, dan berjiwa sosial tinggi. Dia sering mengikuti kegiatan amal dan mendalami passion-nya dengan sepenuh hati.23Please respect copyright.PENANA2iVD5kwbQ8
Namun, di balik semua itu, hubungan mereka terasa lebih seperti hubungan sosial daripada hubungan yang penuh cinta. Mereka adalah pasangan yang tampak sempurna dari luar, tetapi kurang memiliki kedalaman emosi yang mengikat. Vina memang menyayangi Reza, tapi tidak sepenuhnya. Namun, jika diberi pilihan, Vina akan tetap memilih Reza, karena baginya Reza adalah pelengkap hidup yang ia butuhkan.23Please respect copyright.PENANAZM1x6f6m3X
Ketika Reza akhirnya mengungkapkan keputusannya kepada Vina, Vina terkejut. Wajahnya memucat, dan matanya berkaca-kaca, tetapi dia tidak marah. “Kenapa, Reza? Apa yang salah? Apakah aku berbuat sesuatu yang melukai hatimu?” tanyanya dengan suara lembut, meski nada sedihnya tak bisa disembunyikan.23Please respect copyright.PENANAPg7Wcc7cni
Reza terdiam sejenak. Dia tahu ini bukan salah Vina, dan dia tidak ingin menyakitinya lebih dari yang sudah terjadi. “Bukan salah kamu, Vin. Kamu adalah wanita yang luar biasa, dan aku yakin kamu akan menemukan seseorang yang bisa mencintai kamu dengan seluruh hatinya, seperti yang pantas kamu dapatkan. Tapi aku… aku tidak bisa memberikan itu ke kamu. Aku tidak ingin kamu menjalani hidup dengan seseorang yang hatinya ada di tempat lain,” jawab Reza, suaranya bergetar.23Please respect copyright.PENANAZNOAH48HOH
Awalnya, berat bagi Vina menerima keputusan Reza. Apalagi pernikahan mereka sudah di ambang pintu, dengan segala persiapannya yang hampir selesai. Namun, Vina adalah wanita yang tidak pernah memaksakan sesuatu. Dia menyayangi Reza, tetapi dia juga tahu bahwa cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Setelah beberapa hari penuh renungan dan air mata, Vina akhirnya menerima keputusan itu.23Please respect copyright.PENANAOJy30Qet7G
“Aku tidak tahu apa alasanmu sebenarnya, Reza. Tapi kalau ini yang membuat kamu bahagia, aku tidak akan memaksamu. Aku hanya berharap, suatu hari nanti, kamu tidak menyesali keputusan ini,” ujar Vina dengan senyum getir, menatap Reza untuk terakhir kalinya sebagai tunangannya.23Please respect copyright.PENANA9mFpQi9o88
Reza menahan air matanya. “Terima kasih, Vina. Aku akan selalu menghargai kamu,” katanya sambil menggenggam tangan Vina, sebelum akhirnya melepasnya.23Please respect copyright.PENANARLTyXsZQJt
Ketika mereka berpisah, Reza merasa beban besar telah terangkat dari dadanya. Meskipun berat meninggalkan seseorang seperti Vina, dia tahu dia telah memilih jalan yang benar. Dia kembali ke Laras dengan tekad yang lebih kuat. Ini adalah kesempatan kedua yang tidak akan dia sia-siakan.23Please respect copyright.PENANAIgCttXFdec
Namun, di balik langkahnya yang semakin pasti, ada kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya: “Sampai kapan aku akan berada di masa ini? Apakah ini benar-benar takdirku sekarang, atau aku hanya diberi waktu sementara sebelum kembali ke masa depan?” Pertanyaan itu terus berputar di benaknya, tetapi untuk saat ini, Reza memilih untuk fokus pada satu hal— membuat Laras menjadi bagian dari hidupnya sepenuhnya.23Please respect copyright.PENANAw7vFGJekBX