Jani dan Jeremiah berjalan berdua menuju ke rumah Jani. Hari itu adalah hari terakhir di Bulan Ramadhan. Jeremiah sengaja tidak membawa mobilnya dan memilih menggunakan kendaraan umum. Dia berharap bisa memperlambat waktu karena dia ingin menghabiskan waktu berdua lebih lama dengan Jani.
Jani sendiri tahu tentang apa yang akan terjadi hari ini dan dia sudah mempersiapkan hatinya. Selama perjalanan mereka tidak banyak bicara, mereka hanya bergandengan tangan dan menikmati waktu yang ada.
“Kasihan ya Jason.” Kata Jani.
“Kenapa emang?”
“Kalo kita putus dia pasti bakal gak enak sama kita.”
“Ya enggak lah. Gak enak kenapa?” kata Jeremiah sambil tertawa.
“Orang tuanya cerai gara-gara mereka gak bisa menjalani nikah beda agama. Sekarang kita juga putus gara-gara gak bisa melanjutkan hubungan ini.” Kata Jani. “Kita mau putus kan hari ini?”
Jeremiah menatap Jani dengan tatapan lembut, kemudian, mengangguk perlahan.
Mereka sudah tiba di depan Jani.
“Ayo kita putus.” Kata Jeremiah.
Jani memeluk Jeremiah dan mereka berpelukan lama sekali. Mereka tidak banyak bicara, hanya membiarkan pelukan itu menjelaskan segalanya. Azan sudah berkumandang sebagai pertanda berakhirnya puasa hari itu dan berakhir pula hubungan mereka. Kemudian, Jani masuk ke dalam rumah dan sudah ada ibunya di sana. Jani langsung memeluk ibunya, kemudian menangis sekeras-kerasnya.
Jeremiah berjalan meninggalkan rumah Jani, ketika sampai di ujung gang, Jason datang menjemputnya. Jeremiah tidak banyak bicara. Dia memeluk Jason dan menangis dengan keras.
Kisah cinta itu berakhir sudah.
ns 15.158.11.151da2