“Uhhh… I thought nak tunggu lepas breakfast… Ummm… Ahhh”
”I tak tahan tengok you”
Alif melajukan tusukan batangnya ke dalam lubang kemaluan ratna.
“Erghhh… Ahhh… Ahhhh… YESSSSSSS…” Jerit ratna sambil memeluk kepala alif.
“Turn around.” Alif mengarahkan ratna untuk menukar posisi.
Alif menghalakan kepala batangnya tepat ke lubang bontot ratna. Sedikit demi sedikit, lubang bontot ratna dikorek oleh batang alif, sehinggalah kesemua 6 inci daging pejal alif hilang dari pandangan. Alif membetulkan posisinya, membawa ratna ke hadapan cermin, manakala ratna pula melentikkan lagi tubuhnya agar senang alif untuk meneruskan tusukan. Bermula dengan dayungan yang agak perlahan, alif mengeluarkan hanya 3/4 dari batangnya sebelum kembali menusuk masuk dengan laju, menggegarkan daging-daging montok bontot ratna.
Melihatkan ekspresi muka ratna di dalam cermin yang seakan menahan sakit membuatkan alif semakin bernafsu mengerjakan bontot ratna. Tangan kanan alif mencapai tetek ratna manakala tangan kiri alif pula diletakkan di atas bahu ratna.
Hentakkan alif makin dilajukan sambil ratna yang kini sudah mulai menikmati tusukan ke dalam bontotnya mulai mengerang dengan penuh nafsu, ditambah dengan teteknya yang diuli dan diramas kuat oleh alif.
“Yesss… Uhhhh… Shiiiit… Pound me harder… Ahhhh…”
“Ughhh… I’m cumming… Erghhh…”
Badan alif mengejang tatkala dia meyemburkan saki baki air mani yang tinggal ke dalam lubang bontot ratna. Alif memeluk ratna dari belakang dengan kepuasan, sambil membiarkan batangnya kendur dengan sendiri di dalam bontot ratna.
Ratna berpaling menghadap alif;
”That was tense… Hehe… I like it.”
”It was kan. Your ass… Damn tight. Tak pernah guna ke?”
”Ni my second time. Tapi dengan real dick, ni first time.”
“You mean…”
”Yes. Hehe…”
”Damn girl, you nasty.”
”I know right? And now i’m gonna be a slut for you.”
”You teasing ke apa ni?”
”Sort of. But kena tunggu la. I dari starving dah jadi famish dah ni.”
”Hahaha… Sorry. Ok jom clean up and pergi breakfast.”
Dalam perjalanan menuju ke lokasi sarapan;
“You know what, i tak pernah lagi main dengan indian. You first.”
”Really eh? Likewise la, you first malay guy i ever slept with. Guess i’m the lucky one la kan?”
”That makes the two of us la. Hehe… Still i tak percaya your performance and action kalah perempuan yang lagi muda dari you.”
”I exercise a lot, so stamina pun up sikit la kan. Hehe… Plus i watch a lot of porn.”
”Eh? Serious?”
”What? Tak percaya ke? Ingat women tak tengok porn? Plus i’m all alone most of the time, so as i watch porn, i masturbate la sekali. I have a collections of dildos and butt plug you know. And… I ada hand cuffs… Hehe…”
“You ada plan nak guna cuffs tu on me ke?”
”No. I like it the other way round. I want you to do as you please to me. I want you to rape me like there’s no tomorrow.”
"Damn. We better hurry then kan?"
"Hahaha... You dekat wheel kan? Then it depends on how much do you want me. Hehe..."
Alif memecut laju kereta menuju ke restoran segera yang berdekatan. Selesai membuat pesanan, alif sekali menekan pedal minyak sehingga habis agar cepat sampai ke rumah. Ratna hanya tertawa melihat pelakuan alif yang seperti singa kelaparan menanti untuk membaham hasil buruannya.
Setibanya di rumah ratna, alif segera menarik ratna ke kamar tidur utama.
"Eh, our breakfast?"
"That can wait. This... Thisssss cannot."
Ratna membuka kabinet baju dan menghulurkan hand cuffs pada alif. Alif memakaikan cuffs pada ratna dan mengarahkan ratna untuk baring. Kedua tangan ratna dirantai pada tiang kepala katil mankala kedua kaki ratna diikat menggunakan sari. Alif berdiri di bucu katil tanpa seutas benang di badan.1903Please respect copyright.PENANAbxJFSNrgsG
"Rape me." Kata ratna dengan suara yang halus dan kecil.
1903Please respect copyright.PENANAsncwkkt2gM
1903Please respect copyright.PENANAkfMTGAEgQj