“ Halo Namira. Hari Om tidak bisa pulang ya” suara Om jaka dari seberang telepon
“ Memang Om kenapa ?” tanyaku padanya.
“ In Om lagi di perjalanan menuju luar kota” suara Om Jaka sedikit keras mungkin karena diatas bis.
“ Kok mendadak banget sih, om” kataku.
“ Iya, tadi om, sempat pamitan sama mama kamu, cuma kamu aja yang belum pulang” lanjut om jaka.
“ Om titip ibu kamu ya” kata Om Jaka lagi padaku sebelum menutup teleponnya.
Belum sempat aku membalasnya, Om Jaka keburu menutup teleponnya.
Aku tiba di rumah pukul 8 malam. Saat itu suasana sepi. Kuyakin kalau ibu sedang berada di dalam kamarnya.
Aku langsung masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaian. Seperti biasanya kalau di rumah aku hanya mengenakan daster tanpa daleman. Hal ini kulakukan biar tidak gerah. Apalagi malam ini cuaca kurasakan sedikit panas. Dikamar ada AC tapi tidak terlalu berpengaruh lantaran belum diservis. Sehingga satu - satunya pendingin kipas angin yang ditaruh di pojok kamar.
“ Namirah…namirah..kamu sudah pulang nak” teriak mama dari luar kamarku.
Aku yang baru saja mau baring, bangun dan menuju ke pintu.
“ Iya ma, baru saja Namira pulang “ kataku di ambang pintu kamar.
“ Kamu sudah makan?” tanya mama padaku.
“ Sudah ma. Tadi sempat mampir di warung makan. Habis perut tidak mau kompromi sih” jelasku pada mama.
“ Ya sudah. Namira bisa gak bantuin mama ?” tanya mama padaku.
“ Apa tuh ma” kataku pada mama.
“ Tolong pijitin mama, badan mama rasanya pegal banget nih” ucap mama.
“ Boleh ma “ singkatku
“ Di kamar mama aja” ajak mama lalu menuju masuk kedalam kamar mama.
Saat itu mama hanya mengenakan daster sebatas lutut.
“ Nih “ mama memberikan padaku minyak gosok.
“ Biar kamu leluasa pijitannya, biar mama buka baju dulu “ kata mama.
Mama membuka baju dasternya, ternyata dia tidak memakai daleman seperti aku saat ini.
Ku lihat tubuh mama sangat bagus, pada berisi dengan gunung kembarnya yang sekal dan besar.
Mama tengkurap di atas ranjang, aku mulai memijat punggungnya dengan pelan.
Ya terus, di bagian itu sedikit pegal” kata mama saat kupijat bagian pundak sebelah kanannya.
Setelah memijat bagian punggung mama menyuruhku memijat juga bagian betisnya.
Aku menuruti permintaan mama.Selama 30 menit aku memijat mama.
“ Kamu ternyata pandai memijat, nak !” puji mama padaku yang baring menghadap ke atas. Sehingga tubuh bagian atas nampak di depan mataku. Kedua gunung kembarnya besar dan seka. Kulit tubuh yang putih mulus tanpa bercak sedikitpun. Pada bagian bawahnya kulihat lubang kenikmatan mama yang berambut lebat namun tertata rapi. mama ternyata memelihara alat intimnya dengan baik.
“ Kamu kok liatin mama seperti itu Mira?” tanya mama padaku yang tertegun melihat kemulusan mama.
“ Eh, gak papa ma” elak sambil tersenyum.
“ Tubuh mama bagus banget “ pujiku pada mama yang bangun dari tidurnya.
“ Ini karena rajin melakukan perawatan, nak “ kata mama.
“ Kamu juga harus rutin melakukannya” lanjut mama padaku.
“ Karena ini daya tarik seorang wanita pada laki - laki. Dan yang paling utama yang satu ini.”
“ Sangat perlu menjadi perhatian, karena inilah yang membuat para laki - laki bertekuk lutut pada wanita” jelas ibu padaku yang serius mendengarkan.
“ Coba mana, mama pengen liat tubuh kamu tanpa pakaian” tiba - tiba mama berkata demikian.
“ Aku malu ma” sahutku pada mama.
“ Kok malu sayang. Aku kan mamamu.”
“ Lagian kita hanya berdua dan sama - sama seorang wanita” sela mama padaku.
Akhirnya aku melepaskan baju daster yang kukenakan. Begitu baju daster yang pakai lepas kedua payudaraku bergelantungan turun. Walaupun ukurannya tidak sebesar milik mama. Dan daging kembung yang ada di antara selangkanganku berambut tipis.
“ Wah tubuh anak mama ternyata bagus banget “ puji mama yang melihat tubuhku tanpa sehelai benang melekat di tubuhku.1327Please respect copyright.PENANAXlMT6CB3v4
“ Ah mama. Tubuh mama lebih bagus dari aku” balasku.
“ Tapi biar bagaimana juga mama ini sudah dua kali bersuami. Beda dengan seorang gadis seperti kamu, nak “ lanjut mama padaku.
“ Coba liat kedua payudara kamu, padat berisi dan begitu bulat bentuknya” kata mama yang memegang kedua payudaraku.
“ Dan ini puncaknya, hmmm….begitu bagus dan kenyal sayang” puji mama saat mempermainkan putingnya yang kurasakan geli
“ Ahh geli ma……udah ah..” sambil memegang tangan mama yang masih memegang kedua payudaraku.
“ Coba mama lihat yang dibawah ini “ Tangan mama menuju ke selangkanganku. Mama membuka lebar kedua pahaku, sehingga bibir vaginaku kelihatan jelas.
“ Hmm, bibir kenikmatan kamu rapi dengan hiasan rambut tipisnya “ kembali mama memuji area pekaku
Mama menyentuhnya sehingga memberikan sedikit mendesah lemah. Kurasakan tangan mama membangkit gairahku.
“ Anak mama ternyata sudah gadis dan memiliki tubuh yang begitu indah” puji mama lagi padaku. Aku hanya menikmati sentuhan tangan mama pada selangkangan.
“ Ma…udah dong…geli….ahhh” desahku sambil memegang tangan mama yang menjelajahi bibir vaginaku.
“ Kamu nafsu nak?” tiba - tiba mama bertanya demikian padaku.
“ Mama…shh…sentuhan mama buat Namira merasa enak” kataku pada mama yang hanya tersenyum.
Mama menghentikan rabaannya pada daging lunak milikku yang kurasakan telah basah.
Kulihat mama hanya tersenyum padaku lalu memegang kedua payudara miliknya.
“ Namirah kamu lihat kedua payudara mama ini” kata mama sambil mempermainkan susu miliknya.
“ Coba kamu pegang “ mama mencondongkan dadanya ke arahku. Aku memegang kedua payudara mama yang berukuran besar itu. Terasa tanganku tidak muat memegang karena ukurannya.
“ Remas sayang “ lirih mama
“ Ya…begitu…remas lebih keras…aaahhhhh…”desah mama merasakan remasanku.
“ Ma…..payudara mama bagus banget…” pujiku di sela - sela meremas pada kedua payudara mama.
Aahhh…ahhh……ya mainin puncaknya sayang…ahhhh…..ya begitu….enak Namira” desah mama saat jariku memilin puting susu mama yang kenyal.
“ Sekarang isap sayang…mama ingin kamu menghisap puncaknya “ pinta mama padaku. Nampaknya nafsu mama naik merasakan sentuhan -sentuhan tangan dan jariku.
" Ma..." aku pura - pura tidak mengerti keinginan mama.1327Please respect copyright.PENANA65A1Pe5a4j
" Kamu belum pernah ya, nak ?" tanya mama1327Please respect copyright.PENANASouHDuOsiV
" Aku tidak negerti maksud mama " memasang wajah lugu.1327Please respect copyright.PENANA2MoXfqB1aR
Mama meraih kepalaku dan mendekatkan wajahku ke arah payudaranya.1327Please respect copyright.PENANAiAi5Bb7MYO
" Kamu isep ya, seperti kamu nyusu sewaktu kecil " ajar mama padaku1327Please respect copyright.PENANA68oNDLqb4S
Aku dekatkan wajahku dan mulutku mulai mengecup puncak susu yang berwarna kecoklatan. Perlahan lidahku menjilati seputar payudara mama, lalu mempermainkan puncaknya.
“ Ahhhh…Namira…ahhh…ahhhh” desah enak mama membuat nafsuku ikut terusik.
Mama mendorong dadanya seakan ingin aku lebih memberikan sentuhan pada kedua payudaranya yang puncaknya mengkilap akibat air liurku.
Mama menekan kepalaku semakin rapat di payudaranya membuat aku kelabakan.
“ Ahhh….gigit kecil sayang….ahhh….ya…begitu….” jerit kecil mama saat kuturuti permintaannya.1327Please respect copyright.PENANAV0ZyAhWdh1
“ Ma…” aku memanggil mama yang kedua matanya terpejam menikmati permainan mulutku pada payudaranya.
Aku hanya menuruti semua keinginan mama. Begitu bergairahnya mama, walau aku hanya mempermainkan kedua payudaranya yang besar itu.
Tangan mama turun kebawah di selangkangan dan menjamah vagina miliknya. Dia menggesekkan jarinya di bibir vagina.
Dia semakin mendesah saat jarinya itu masuk ke dalam lubang vaginanya.
“ Aaahhhh…..ahhh…..ayah…..teruuusss…ayahhhhh…..masukin lebih dalam lagi….” ku dengar suara mama yang mendesah sambil menyebut ayah. Mungkin yang tengah dibayangi Om Jaka yang tengah mencumbunya.
Jari mama masuk menelusup ke dalam lubang vaginanya dan menggerakkannya keluar masuk.
“ Maa….mama…” aku mencoba menyadarkan mama yang dirasuki nafsu
Mama akhirnya sadar dan membuka kedua matanya.
“ Eh, maaf mama Namira “ sontak mama menarik jarinya dari dalam lubang vaginanya. Jari itu kulihat basah oleh cairan licin.
“ Maaf tidak dapat menahan nafsu mama” malu mama padaku yang masih memegang kedua payudaranya.
“ Tidak apa - apa ma” kataku pada mama.
Nafas mama terdengar memburu, pertanda nafsunya yang tadi meninggi perlahan menurun.
“ Sudah 3 hari mama tidak melakukan dengan ayahmu, karena dia berada di luar kota” ucap mama.
“ Iya ma…..” sela pada mama yang baring diatas ranjang.
“ Mama nafsu ya?" tanyaku pada mama yang memejamkan matanya. Seperti ada yang dipikirkan.
“ Hmm, jujur iya nak “ jawab mama padaku yang melihat kearahku.
“ Jujur mama punya seks yang tinggi “ jujur mama padaku.
“ Mama, Namira mungkin bisa membantu mama” kataku.
“ Maksud Namira?” mama bertanya
Aku hanya tersenyum lalu mendekati mama. Aku dekatkan wajahku ke wajahnya. Lalu bibirku mengecup bibirnya.
“ Mama terkejut, namun kecupanku berubah menjadi pagutan dan meraih lidahnya dan mengajak mama bermain lidah.
Mama akhirnya terpengaruh dan membalas lumatanku.
Permainan lidah terjadi. Lidah aku dan mama saling memilin didalam mulut.
“ Ahhhh….namira….ahhh…” mama kembali mendesah.
Tanganku kembali bermain di payudaranya meremasnya dengan kuat sambil memilin puncaknya.
Ciumanku kini menuruni leher jenjang mama, kucumbui sebentar lalu menuju ke arah payudara mama.
Aku menciumi dan berakhir di puting susu yang berwarna kecoklatan. Aku menjilati puncaknya memberikan sensasi nikmat.
Perlahan aku memasukkan putingnya yang mengeras. aku hisap dan mengeyotnya.
“ Aaahhhh……namira…uhhh…ini enak sekali sayang….teruss…hisap susu mama” racau mama merasakan permainan lidah dan mulutku pada susunya secara bergantian.
Setelah puas menikmati kedua payudara mama yang mengeras pada putingnya. Ciumanku turun ke bawah. Singgah di perutnya lalu menjulurkan lidah, dan menggelitik sebentar pusar mama.
“ Ahhhh….geli sayang….” mama merasakan geli pada pusarnya yang kujilati.
Ciumanku kini turun dan mengarah ke paha mulus mama, kucium paha bagian dalam untuk menambah sensasi permainan.
Kulihat mama meremas kedua payudara sambil mendesah merasakan liarnya mulutku pada tubuhnya.
Kini ciumanku menuju ke selangkang. Dan mendarat di gundukan daging empuk. Kubuka lebar kedua kaki mama, sehingga nampak vagina mama dapat kulihat dengan bebas.
Aku menjulurkan lidah dan menyapunya. Ku susuri lubang vagina milik mama dengan sentuhan - sentuhan lidah
Mama mengangkat bokongnya menahan nikmat. Aku tak hiraukan desahan mama yang semakin memburu.
Jariku menggesek liang vagina mama lalu dua jari masuk kedalam liang itu.
“ Namira…ahhhhhh…uuuh……nikmat…sayang…” jerit mama saat merasakan jariku telah menusuk lubang vaginanya jauh didalam sana.
Dia menarik - narik puting susunya sebagai balasan dari keliaranku pada liang vaginanya.
Ku kocok - kocok lubang vagina mama menggunakan jari.Tadinya pelan ku percepat temponya. Mama menggeliat seperti cacing kepanasan. Kedua matanya merem melek.
“ Ahhh…ahhh…uuhhh…enak…..teruss…masukin jarimu nak…ahhh” mama berkejat beberapa kali. Kurasakan lubang vagina mama berkedut beberapa kali. Pertanda mama telah mencapai puncak kenikmatannya.
Kulihat mama lemas sementara kedua tangannya masih berada diatas kedua payudaranya.
Aku naik disamping mama.
“ Bagaimana ma?” tanyaku pada mama yang membuka matanya.
“ Ini sangat enak sayang. Kamu telah memberikan kenikmatan” puji mama.
“ Namira hanya secara naluri saja” kataku.
“ Namira tau mama menahan nafsu” lanjutku pada mama dengan nafas yang mulai teratur.
“ Namira tahu mama menahan nafsu” lanjutku pada mama dengan nafas yang mulai teratur.
" Aku tidak menyangka kamu bisa membuat mama, mencapai puncak. Selama ini mama mengira kamu tuh belum tahu tentang seks nak" kata mama padaku.
" Ma, di zaman sekarang mana ada orang tidak tahu soal seks. " tandas.
" Banyak tontonan yang beredar bebas yang bisa dinikmati" lanjutku pada mama.
" jujur, Namira sering menonton lewat video yang dikirimkan teman kampus" berkata jujur pada mama.
" Mama tidak melarang kamu, karena kamu sudah dewasa" Mama hanya ingin kamu lebih hati - hati memilih teman " ucap mama padaku.
" Iya ma " kataku.
Mama tidak tahu kalau selama mama diluar kota, aku dan Om Jaka sudah beberapa kali bermain asmara. bahkan Om Jaka yang telah mendapatkan kehormatanku yang membuatku ketagihan ingin mengulanginya.
" Malam ini walaupun hanya memakai jari, kamu, mama mencapai puncak orgasme, terima kasih sudah membantu mama" ucap mama padaku.
" Ya udah mama, istirahat" kataku sambil mengambil baju daster mama dan memberikan padanya.
" Namira..." panggil mama padaku yang hendak turun dari ranjangnya.
" Kamu sudah pernah lakukan ini dengan laki - laki ya?" tanya mama, membuatku sedikit kaget.
" Kamu jangan berbohong pada mama " katanya padaku yang melihat kearahku.
" Eh..belum ma " berbohong pada mama.
" Iya ma, belum pernah lakuin itu" elakku lagi menutupi kebohonganku.
" Baguslah nak " kata mama padaku.
Apa iya mama tidak bisa membedakan antara gadis yang masih perawan atau tidak. Aku bertanya dalam hati.1327Please respect copyright.PENANA4B1145dUrc
Seperti yang aku dengar dari teman - teman, kalau gadis yang masih perawan liang vaginanya masih rapi, tapi aku yang sudah beberapa kali digenjot oleh Om Jaka, apa lubang vaginaku masih rapi.1327Please respect copyright.PENANAd8o8Mro88S
Ah, aku tidak peduli, yang jelas mama tidak tahu kalau aku sudah tidak perawan lagi.1327Please respect copyright.PENANA2H1K7nZbvT
Aku meninggalkan kamar mama dan langsung masuk kamar. Didalam kamar aku baring diatas ranjang. Ku coba meraba liang kenikmatanku. Ternyata liang itu basah.
" Hmm...ternyata aku basah juga " gumamku dalam hati.
Ku ingat saat aku mempermainkan lubang vagina mama dengan dua jari milikku. Mama mendesah dan menggeliat bagaikan cacing kepanasan menahan gejolak birahinya.
Tangan kiriku meremas payudaraku, sementara tangan kananku bermain - main di antara selangkanganku. Mengusap dan mempermainkan rambut yang masih jarang disana.
Aku menyentuh lubangku, dan meraih daging kecil pada bagian atas.
Terasa nikmat saat kusentuh daging itu.
Aku mempermainkan daging kecil itu. kugesek - gesekkan jariku, sehingga membuatku bergelinjang hebat. Ada rasa geli bercampur nikmat kurasakan.
" Ahh...uhhh" aku bergelinjang enak merasakan sentuhan jariku. Membuat aku semakin liar, jariku kini menggesek lubang kenikmatanku. Lalu memasukkannya ke dalam liangku.
"Ahhh...uhhh......aahhh..." aku menggeliat enak. Aku mainkan jariku didalam sana. Mengocok lubang kenikmatanku dengan dua jari.
" Clep...clep
Suara jariku keluar masuk di lubang kenikmatanku yang banjir oleh cairan licin.
Sampai akhirnya aku tak lagi dapat menahan semburan cairanku. lubang milikku berkedut - kedut, kurasakan kedua jariku yang bersarang disedot masuk oleh lubangku.
" Aaahhh...ahhhhh.....aah...." suaraku.
Aku semakin mempercepat gerakan jariku menusuk - nusuk lubang kenikmatanku. Mataku merem melek menikmati tusukan itu, semakin lama semakin nikmat, membuat nafasku memburu.
Akhirnya aku lemas dengan jari masih berada di dalam lubang kenikmatanku.
Aku tertidur karena capek. Capek setelah memuaskan diri sendiri dengan kenakalan jariku.
Dan terbangun di pagi harinya. Kudapati mama di dapur tengah memasak sarapan pagi.
“ Pagi ma” mengucapkan selamat pagi mama yang sibuk memasak sayur.
“ Pagi juga sayang” balas mama yang mengangkat sayur dari kompor.
“ Bagaimana badan mama ?’” tanyaku lagi.
“ Sudah segar rasanya setelah kamu pijatin semalam” kata mama.
“ Om Jaka, kapan pulang ma ?” tanyaku.
“ Mungkin minggu depan, nak.“jawab mama.
“ Oh…” cuma kata itu yang keluar dari mulutku lalu duduk di kursi makan.
Mama datang dan meletakkan sarapan pagi.
“ Kamu hari ini ada kuliah?” tanya mama padaku yang membantu mengatur piring diatas meja.
“ Ada ma, tapi agak siangan” Mang kenapa ma?” balik bertanya pada mama.
“ Tidak ada apa - apa, mama mungkin pulangnya agak malam “ kata mama
“ Jadi kamu makan diluar saja “ lanjutnya.
“ Iya ma.!” Nanti Namira beli nasi padang saja, atau makan di warung “ kataku.
" Ya udah, nih buat beli makan kamu " mama menyerahkan 3 lembar uang seratus ribuan padaku.1327Please respect copyright.PENANADC6fMMcJhh
" Makasih ma " ucapku pada mama.1327Please respect copyright.PENANAOvQFF48P1O
Much...muach1327Please respect copyright.PENANAcbbZ36HqH8
Mama tiba - tiba mengecup bibirku, bahkan sedikit melumatnya membuat aku sempat kaget.1327Please respect copyright.PENANAkuEKEzPXFg
" Aku sayang Amira " bisik mama ditelingaku1327Please respect copyright.PENANA1Lc3JqgO5Z
" Aku juga sayang mama " jawabku.1327Please respect copyright.PENANAlqGJUmfU8h
Setelah sarapan, mama pamit berangkat kerja. Aku yang hanya sendiri di rumah. hanya bermalas - malasan di dalam kamar sambil menonton video porno atau berselancar di sosial media untuk mengisi waktu sampai siang. Itulah hubungan aku antara mama dan Om Jaka, papa tiriku yang telah merenggut kesucianku.
Silahkan simak di episode selanjutnya1327Please respect copyright.PENANANVvKdhlEQM
1327Please respect copyright.PENANAZprdA8V8tM