Alih – alih tampak nafasnya tersengal – sengal, sang putri duyung dari kejauhan tampak diam dan statis. Dua schimitarnya masih menancap di pasir tidak berpindah.
Semakin dekat Nerd, semakin putri duyung itu terlihat menyangsikan.
Sang putri duyung salah satu tangannya menutup luka yang darahnya kini mengalir ke pasir, sedangkan lengan lainnya tergeletak lunglai.
(Tch! Apa aku terlambat?)
#Ckiitt! Bffff!
Flyboard Jet berhenti dengan jarak lima langkah. Nerd tak lupa memencet tombol merah dengan kakinya.
“Huup!” Nerd melompat, lalu lesat menghampiri putri duyung.
Nerd memegang lehernya lalu pergelangan tangannya. Nadi sang putri duyung masih bergerak.
(Hm… dia cuma pingsan….)
Lantas…
Nerd menyeka tangan Mermaid yang menutupi bekas sabetan tombak harpy.
(Pendarahannya masih aktif. Nggak ada pembekuan sama sekali. Apa ini mengandung racun?)
#Slirp
Nerd menjilat bekas darah sang putri duyung.
(Nggak ada tanda racun. Jadi… tombak mereka dirapal mantra?)
Kemudian, Nerd mendorong bahunya untuk mengcek apakah ada luka di belakang tubuh sang putri duyung.
(Huh? Memar!?) tampak luka biru kehitaman yang merembet dari leher hingga punggungnya. (Jadi… sebelum aku datang… wanita ini sudah dalam kondisi buruk?)
Nerd yang hendak mengambil sesuatu dari Magic Duffel…
#Cssep, csep, csep!
Suara langkah menyeret pasir.
“Jadi… *Gasp… gasp…* KAMU MANUSIA YANG MELEMPAR BATU PADAKU!?” Harpy yang dibuat Nerd terpantul tiga ratus meter memegangi kepalanya yang berdarah.
Harpy itu berambut gelombang sebahu, merah delima, dengan hidung mancung dan mata sipit yang kesal. Helmnya pecah sehingga poninya terurai membelah dahi.
Nerd tanpa kata – kata, langsung menghadap pada harpy itu.
“TYLOPHIS MENGHARGAI KEBERANIANMU, MANUSIA!” Harpy itu mengusap darah dan menjilatnya di depan Nerd.
Tiupan angin melambaikan dasi dan jas hitam Nerd yang dipakai pesta kemarin. Bahkan lencana konstellar itu masih terpampang dan menempel apik di dada kanan jas hitamnya.
“Ya ampun, jangan menganggu pasienku, dong?” Mata Nerd mengkilat emas. Nerd serius dan sedang tidak main – main.
“Ihihihihi… AHAHAHAHAHAHA!”
Sedangkan sang harpy tersenyum gila, giginya tajam runcing dan mengkilat setajam tombaknya, seolah sama – sama memberi intimidasi. Tylophis membungkuk dan bersiap kuda – kuda. Tylophis meladeni Nerd di daratan.
“Mari kita selesaikan ini dengan cepat!” Nerd merogoh mulut tas kecil kodoknya, Magic Duffel.
#Woop! Whoosssh!
Sang harpy itu melompat tajam menghampiri Nerd. Posisi tombaknya mantap dan menargetkan perut Nerd. “CEPAT? INI AKAN BERAKHIR SIKSAAN YANG LAMA!”
Tangan Nerd lesat keluar dari Magic Duffel tampak mengambil dua benda…
<(Satu balok besi (5kg) & Machine Core)>
“Command Assembly : Templar Elemental Golem!” Nerd membanting tangannya ke pasir dengan dua benda yang diambilnya.
#Ssssssesh!
Pasir di hadapan Nerd berputar dan besinya mencair menyatu. Itu kemudian menumpuk perlahan, berangsur – angsur membentuk wujud golem pasir berwajah datar, tubuh kekar serta sarung tangan, tameng dan armor dari besi.
* Nama : Templar Lustergyd Sand Golem Grabber
* Ras : Robotic
* Keterangan : Golem dengan ketahanan sihir dan
dan fisik tingkat empat.
* Status : Makhluk Panggilan
(Wo-wow! A-aku nggak menyangka statusnya cukup gila untuk golem asal – asalan!)
“UWOOOGGHHH!”
Golem pasir itu memposisikan tamengnya yang hendak menyambut tusukan tombak.
“ihihihiHAHAHAHA SIAPA TAKUT!?” harpy berwajah gila itu tetap pada insting bertarungnya.
“HHEEAAAA!!!”
#Sring!
Tombak itu melesat lurus dengan cepat!
#Tang!
Tameng golem berhasil memblokir. Lantas digerakkan ke kiri agar serangan harpy berbelok.
#Srrinnggggg!
Seketika berbelok, tangan pasir golem memanjang hendak meraih kaki harpy!
#Whoop!
Meleset! Harpy itu menendang udara vertikal. Namun ia tetap melesat ke depan sesuai arah tombaknya.
#Tuanngg!
Golem itu dengan cerdiknya mengetahui arah harpy yang melesat dengan gerakan terkunci, langsung memukulkan tamengnya.
“EARRGGHH!” Thylopis menjerit kesakitan.
#Bruak, Bruak, Srrreeerr!
Harpy itu terpental lagi, begitu pula tombak dan tamengnya. Pukulan tameng golem itu kini membuat harpy itu tertidur pingsan. Nerd, menghela nafas lega.
(Tidurlah untuk sementara…. Lagipula aku nggak ada niatan menghabisi kalian, burung sombong.) Nerd kemudian berpaling pada golem pasir itu.
(Aku nggak mengira dengan pasir ini kekuatan elemental golem bisa naik drastis! Nah, untuk harpy yang punya ketahanan obat tidur, seharusnya mereka juga punya fisik yang kuat.)
“Golem!” panggil Nerd.
Golem itu sekejap menoleh.
“Lindungi subject. Putri duyung ini!” Tunjuk Nerd pada Putri Duyung yang semakin tidak tertolong kondisinya.
“uuwwWWOOOOGGGH!” Golem itu berteriak, lalu melompat dan berjaga ke arah depan pandangan putri duyung. Golem itu berjaga dari dua harpy yang dibuat tidur Nerd tadi.
(Nah, kalau kondisinya gawat begini, berarti nggak ada jalan lain ya…)
Nerd memutar tas slempang kataknya, kedua tangannya meraih mulut Magic duffel. Mengorak – ngarik dalam – dalam untuk mencari sesuatu.
“Hm… Soul Core Alpha? Atau Beta ya?” Nerd mengangkat dua toples berisi inti energi berwarna hijau dan biru.
Nerd memandang lagi putri duyung itu, sekejap keraguannya hilang.
Toples yang berisi inti energi hijau dimasukkan kembali, sedangkan yang biru dibuka tutupnya sehingga energi itu terbang di sekitar.
Lantas,
“Command Costruction! : Infirmary House Lv 2!” Tangan Nerd diarahkan pada pohon – pohon jalur flora.
#Cwinnnggg!
Tiba – tiba, telapak tangan kanan Nerd mengeluarkan cahaya kuning!
Sekitar ukuran persegi, semak – semak sekitar lenyap dan bahkan pohon – pohon lignum berjatuhan tersedot ke tanah. Inti Energi berwarna biru itu juga ikutan menyatu. Seolah pasir hisap, tapi bedanya setelah itu sesuatu muncul dari permukaan.
Bangunan minimalist dengan material kayu lignum dua tingkat, berbentuk kubus yang agak membosankan. Bangunan itu gagah dan tampak menjanjikan untuk ditempati sementara. Khususnya, merawat kondisi buruk sang putri duyung.
#Krak, ngeekkk~
Pintunya terbuka.
Seorang wanita berpakaian seragam rapi suster yang cantik menampakkan diri. Ia menunduk di hadapan Nerd. Tatapannya sama sekali tidak menunjukkan kehidupan. Daripada robot, meski wanita itu cantik tampak sangat mirip seperti mayat.
“Tuanku, Nerd Fulbright, terima kasih telah membawa hamba dalam kehidupan ini,” tambahnya sambil mendongak. “Apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?” nadanya datar dan terdistorsi ganda. Tipikal suara serak bercampur sopran wanita hantu.
* Nama : Wraith Soul Type Beta
* Ras : Wraith
* Keterangan : Punya rasa hormat yang tinggi
pada si pemanggil. Karena dipanggil dengan
konstruksi Infirmary, maka pengetahuannya
bertambah sesuai bidang objek konstruksi.
* Status : Makhluk panggilan.
Wanita itu berkulit pucat putih, rambut pendek putih dan mata sklera hitam pupil putih.
“Wraith Beta, tolong tangani wanita itu dan bantu aku menyembuhkannya!”
“Siap, Milord!
“Panggil aku, dokter,”
“Maafkan hamba. Siap, dokter!”
Suster itu langsung menggotong sang putri duyung dengan terampil dan hati – hati.
“Tempatkan di lantai pertama,”
“Dimengerti, dokter!”
Nerd segera masuk ke bangunan itu, setelahnya. Sementara Golem yang berjaga kini berpatroli di sekitar bangunan tersebut.
Suster Wraith itu menempatkan sang putri duyung di kasur pasien. Di dalam ruangan itu terdapat meja meracik obat, beberapa kursi kantor putar, wastafel, etalase kaca yang berisi banyak sekali alat dan perlengkapan medis, dan satu alat dengan tubuh besi penyangga, roda, dan bermonitor penunjuk statistik detak jantung. Lampunya terang dan sirkulasi udaranya di dalam juga sangat terjaga.
Nerd bersiap – siap. Memakai masker, sarung tangan medis, dan menyiapkan alu dan lesung medis. Semua itu diambilnya dari etalase kaca.
(Repot juga ya kalau aku manggil dia Wraith beta…. Hm…)
“Mulai sekarang, namamu adalah… Mercy,”
Wraith suster itu sekejap bersujud pada Nerd.
“Hamba tersanjung dengan, Dokter,”
Dalam sekejap, cahaya – cahaya biru mirip kunang – kunang menyelimuti Wraith yang kini bernama Mercy.
Cahaya itu berakumulasi dan menumpuk…
#Klingkling…
Sekejap cahaya itu pudar dan memudar, terdapat kilauan – kilauan putih.
Setelah itu, sesuatu berubah!
Kini penampilannya sungguh berubah total. Rambutnya lurus panjang sebahu dengan poni membelah di dahi tengah, berwarna oranye. Matanya dan lipstiknya merah cerah, kulitnya kenyal dan terawat. Kini kedua matanya sudah lebih manusiawi dengan sklera putih.
Papan sihir informasi pun langsung menampilkan perubahan.
* Nama : Mercy (Wraith Soul Beta source)
* Ras : Wraith – Angel
* Keterangan : Mempunyai kemampuan bertaru-
ng dan penyembuhan yang hebat. Sangat patuh
terhadap Tuannya.
*Status : Nerd Fulbright’s Familia
“Saya kembali dengan wujud baru, Dokter,” Wajahnya ramah dan dinaungi senyuman sehangat senyuman ibu. “Saya akan berjuang sangat keras untuk anda.” Ia menunduk tulus. Bahkan nadanya terdengar halus seperti wanita yang bekerja sebagai psikiatris.
(O-OW..! A-AKU BARU TAU KALAU DIBERI NAMA PERUBAHANNYA SEPERTI ITU!? N-NAKAL SEKALI YA….) Nerd memperhatikan Mercy dari ujung ke ujung. Nerd terpikat dengan betapa cantik sosoknya. (E-ehem! O-oke, i-itu nggak penting, untuk sekarang…)
Nerd kembali serius.
“Mari kita lakukan penanganan pertama, Mercy,”
“Dimengerti, Dokter. Untuk obat yang dipakai, mau saya ambilkan antibiotik?” Mercy menghadap ke etalase obat.
“Pertama, ambilah timba kecil untuk mengisi air, bersihkan lukanya dengan air dan antiseptik. Bila selama proses pembersihan darah itu masih mengucur, laporkan padaku,”
ns 15.158.61.8da2