Di kantor Azman sudah menanti kedatangan Gunawan,dengan harapan ada secercah harapan menemukan kelemahan Sofia
Gunawan tiba dengan penampilan seperti biasanya tapi sesuatu yang aneh di tatap pria itu
Azman:" pak Gunawan , ada apa bapak mau ketemu saya?? Saya tak mereka berikan tugas apa apa pada bapak"
Gunawan menarik nafas panjang dan menatap Azman sebelum bicara
Gunawan :" sebelumnya saya mau meminta maaf,saya sebenarnya melakukan penyelidikan tentang bapak,dan juga ingin berterima kasih pada bapak"
Aman:" hooh apa yang bapak temukan dan berterima kasih atas apa"
Gunawan :" berterima kasih atas insiden di jalan kuning "
Langsung saja ucapan Gunawan membantu Azman terkejut,tidak ada yang tau kalo ada bodyguard husus sedang mengawal tamu penting di kedutaan USA kala insiden itu
Azman"...dan maksud bapak berterima kasih adalah????"
Gunawan:" saat insiden terjadi,bapak keluar dari jalur bapak menyelamatkan seorang bocah dengan masalah autisme dari serpihan bom, sebagai gantinya bapak terluka cukup parah,anak itu anak pertama saya"
Menurut info, Gunawan memang punya dua anak,anak pertamanya autis tapi dengan kemampuan menarinya,hanya dengan sekali melihat dia bisa menggambarnya dengan detail
Saat itu, setelah mendapatkan info akan adanya bom di Kedubes,Azman langsung bertindak menyelamatkan klien ke mobil, tapi saat akan mengawal klien,dia memerintahkan anggotanya untuk langsung pergi ke chek points,dia berlari menyelamatkan anak itu dengan menjadi tameng tepat sebelum ledakan terjadi
Yang dia ingat setelah itu,hanya suara ambulans dan tangan seorang bocah yang menggenggam tangannya dengan erat tak mau melepaskannya butuh tiga orang agar genggam anak itu lepas
Saat dia sadar ,pihak rumah sakit memberikan sesuatu, sebuah mainan plastik berbentuk disk dengan gambar karikatur yang lagi populer tak lebih dari ukuran karambol mainan yang saat itu di di sukai anak anak
Gunawan lalu melanjutkan ceritanya
Gunawan :" semalam,saya melihat di tumpukan kertas anak saya,dan,satu gambar menarik perhatian saya"
Gambar itu adalah wajah Azman yang di lihat terakhir kali oleh anak Gunawan sebelumnya di bawa, wajah penuh luka dan matanya masih terbuka dan sedikit tersenyum,dia ingat jelas berapa sakitnya punggungnya kala itu, panasnya serpihan yang menembus kevlar dan darah mengucur deras
Azman:" its ok, semua akan baik baik saja"
Azman tau kalo anak itu mengalami autis bukan kali pertama dia melihat orang seperti itu,tapi, sebelum hilang kesadarannya satu kata terucap dari anak itu meski dia ketakutan
"Tttt....eee...iiima...aaci"
Meski tak jelas terucap tapi Azman tau apa yang ingin di sampaikan, ucapan terimakasih adalah hal mewah yang tak pernah bisa di dengar oleh orang yang hidup sebagai bodyguard
Azman,kill count 100 dead by gun,30 hand to hand combat, 129 sniper shot some dobel kill 50 knife kill rekor yang bisa membuat orang berpikir dua kali sebelum berurusan dengannya
Semua dia lakukan demi tugas dan keamanan negara,tapi, perbuatan heroiknya juga bisa di nilai pembunuhan masal
Mendengar ucapan anak itu hatinya tenang dan damai,hingga sekarang kadang dia bertanya-tanya bagaimana nasib anak itu,tubuh yang di latih untuk membunuh ternyata pernah dia gunakan menyelamatkan nyawa dan bukan sebagai body guard tapi sebagai pahlawan
Azman membuka laci mejanya,di dalam terdapat benda yang di bungkus dengan kain secara rapi
Azman:" aku yang seharusnya berterima kasih,orang yang berkecimpung di duniaku harus selalu mengorbankan diri,dan tak pernah menerima ucapan terimakasih, tapi..."
Azman meletakan bungkusan itu di meja dan isinya adalah mainan plastik si anak autis,mainan itu merupakan titik awal dia membangun usaha bodyguard dan merubah sifatnya yang berdarah dingin menjadi orang yang berbeda
Gunawan menatap mainan itu dan menangis, Azman merasa pedih, hatinya merasakan sesuatu
Gunawan :" entah kapan saya berubah menjadi diri saya yang sekarang,tapi, insiden ini benar benar membulatkan tekad saya untuk membantu anda dan menyerahkan diri saya kepada yang berwajib"
Azman:" apa maksudnya pak???"
Gunawan mengeluarkan file dan USB dari tasnya,dan di serahkan pada Azman
. Gunawan:"ini semua merupakan senjata yang bisa bapak gunakan untuk membungkam mereka selamanya"
Azman melihat isi file,dan hanya kontrak perjanjian, agak dia bingung apa gunanya kontrak itu
Azman:" bagaimana ini bisa membantu saya?"
Gunawan :" saya rasa bapak sudah pelajari setiap korban bapak sejauh ini bukan?? Apa bapak tau apa yang menjadi kelemahan Sofia??"
Azman :" ya,dia seorang penjudi "
Gunawan :" bukan hanya itu,dia wanita culas,dia seorang rentenir dan pelaku kriminal penjual manusia "
Azman:" bisa bapak jelaskan ??"
Gunawan :" saudari Sofia seorang penjudi akut memang benar,tapi lebih dari itu,dia wanita yang gila akan uang, segala cara akan dia lakukan demi mendapatkan harta bagaimanapun caranya,nama nama di file ini adalah wanita wanita yang di rebut dari suami mereka dan di jual olehnya menjadi pelacur untuk menutupi hutang judinya,gadis bahkan mahasiswa juga, cara licik yang dia pakai dengan meminjamkan uang dengan bunga tinggi,di saat mereka tak bisa bayar,anak gadi,atau istri mereka dia ambil paksa tentunya setelah melihat wajah para korbannya, dan dia selalu mencari wanita cantik untuk di jual, hutang judinya terbayar memang tapi dia mendapatkan keuntungan juga"
Azman langsung merasa jijik dan muak denga Sofia mendengar penuturan Gunawan
Gunawan :" bukan hanya itu,dia bertanggung jawab atas kematian 4 orang dan, dengan licik dia merebut aset mereka dari keluarga mereka,korban terakhir adalah almarhum ayah Amelia,anak itupun tak jauh berbeda,dia sudah di cuci otaknya dan di pengaruhi oleh Sofia tapi,dia pun sama,dia juga merugikan banyak orang atas perlakuannya sebelum mengenal anda "
Azman :" lalu USB ini??".
Gunawan:" semenjak Sofia menjalani hubungan dengan Herman,dia memiliki kebiasaan baru,dia suka mendokumentasikan segala kegiatan sexnya denga herman, baik berdua atau bertiga termasuk Amelia "
Azman:" dari mana bapak bisa dapatkan ini??"
Gunawan:" saya berhasil mencuri data itu, awalnya untuk memeras mereka jika kelak saya akan di singkirkan,tapi, kini saya memilih untuk serahkan pada anda,saya sarankan untuk membuka file denga judul " the ER memoar" itu akan jadi bukti kuat untuk menghancurkan mereka semua dengan serentak"
Azman terdiam,ini adalah kejutan yang luar biasa,dengan ini, rencananya akan berjalan mulus menjebloskan dan menghukum ketiga manusia durjana itu
Azman meraih gagang telepon dan menghubungi seseorang,dan mengucapkan sebuah kode
Selesai itu dia menatap Gunawan dan berkata
Azman:" sniper dan pengawas sudah saya bubarkan kini,tugas mereka menjadi body guard keluarga pak Gunawan sampai masalah ini selesai,saya akan pastikan keluarga anda tidak di sakiti oleh ketiga manusia durjana itu"
Gunawan :" terima kasih pak Azman saya amat menghargai itu "
Sebelum Gunawan meninggalkan ruang itu langkahnya terhenti di depan pintu
Azman:" pak Gunawan ,bapak sadar,jika ingin di ketahui pihak berwajib anda akan di penjara..."
Gunawan :" saya tau pak saya siap terima konsekuensinya"
Azman menatap tajam ke arah Gunawan,mata itu bukan mata pengecut atau penipu,tapi mata orang yang sudah membulatkan tekad
Pukul 11 malam
Azman mengabarkan Zaskia kalo dia tak bisa pulang ke apartemen malam ini karna ada prihal yang mendesak,dia meminta Zaskia untuk istirahat dan juga kalo ingin sesuatu kartu kredit sudah dia siapkan di meja
Azman menatap layar melihat seorang wanita di gendong bersandar pada pejantannya memacu birahi di salah satu rumah sakit mewah dikelas vvip,di belakang mereka seorang gadis BJ denga seseorang yang sepertinya dokter dan petugas OB di sebuah rumah sakit
Sementara itu di depan mereka,wajah seorang mayat yang tewas akan tekanan batin nampak jelas di matanya yang melotot ngeri
Azman memutar video itu berkali kali,birahi? Terangsang?? Gairah??? Bukan,emosi yang meledak-ledak,amarah yang membuat darahnya menggelagak
Ingin rasanya dia mengambil Criss vector miliknya dan memberondong mereka sampai mati
Jika membunuh adalah sebuah seni,Azman adalah davinci di bidang itu segala siksaan dan cara membunuh dengan perlahan tapi menyakitkan tergambar di otaknya
Never play with the devil
ns 15.158.61.48da2