Di stadion sepak bola Distrik 21 Kota Aberdeen di sore hari itu saat warna jingga senja mulai menutupi terik matahari siang. Saat bola melambung jauh keluar dari tepi lapangan, pergantian pemain pun terjadi. Dari bangku cadangan pemain bernomor punggung 31 yang berpostur aneh dengan tinggi sedang berambut cokelat dan sebagian tubuhnya lebih banyak diisi oleh tulang serta kulit dibanding daging sudah bersiap di pinggir lapangan.
Mata tajamnya yang terus melihat ke arah lapangan sangat jelas menunjukkan jika ia memang sudah menantikan gilirannya untuk bermain. Terdapat sebuah ambisi tersendiri untuk menunjukkan dan membuktikan kehebatannya kepada segala penjuru Kota.
~ ~ ~
Pergantian permainan terjadi di tim Distrik 21 yang sudah cukup lama dipaksa puas hanya menjadi finalis dari kejuaraan ini. Pemain bernomor 31 bernama Taylor yang tergolong masih sangat muda ini akan melangsungkan debutnya. Harapannya ia dapat menemukan jalan keluar dari kebuntuan dalam pertandingan yang sebentar lagi akan berakhir dalam 15 menit ke depannya. Bisakah ia memenuhi harapan itu dan menorehkan namanya dalam buku sejarah sebagai pemain yang berhasil menumbangkan dominasi Distrik 1 selama 5 tahun terakhir yang juga mengincar untuk memenangkan kejuaraan ini selama enam kali secara beruntun. Sebuah pertandingan yang seakan seperti Daud melawan Goliat. Mustahil tetapi bisa saja muncul keajaiban dari kemustahilan tersebut.
Taylor menggantikan seniornya yang kebetulan cidera pergelangan kaki karena terkena sliding tackle. Selama kejuaraan tahunan ini ia sama sekali belum pernah diturunkan dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Selain disebabkan oleh kenyataan jika ia adalah bocah pindahan baru di distrik ini. Bisa saja itu karena bentuk tubuhnya yang tergolong kurang meyakinkan sebagai seorang pemain sepak bola dan juga umurnya yang masih 16 tahun. Berbeda dengan seniornya yang bentuk tubuhnya atletis dan sudah berumur matang.
Mari kita lihat bagaimana aksinya di lapangan. Apakah ia bisa memenuhi harapan dari penonton? Terutama dari pendukung Klubnya. Terlebih kebuntuan yang tiada ujungnya di pertandingan yang sebentar lagi akan berakhir ini. Apakah pertandingan akan dilanjutkan ke babak tambahan dengan 30 menit di masing-masing babak atau bahkan lebih parahnya berujung ke adu pinalti? Hal yang justru paling dihindari Klub Distrik 1, sebab kemungkinan Distrik 21 menang lebih besar bila dilihat selama kejuaraan ini mereka selalu menang melalui adu pinalti yang sangat dramatis.
~ ~ ~
Waktu tinggal lima menit lagi semenjak Taylor memasuki lapangan, namun ia seperti bocah hilang yang terbuang. Tak ada satu pun pemain yang benar-benar menganggap keberadaannya dan seakan ia hanyalah sebuah pelengkap saja. Meski ada kesempatan untuk mengumpankan bola ke dirinya, pemain lainnya justru terus mengacuhkannya atau bahkan terus menggiring bola sampai ke mulut gawang mencoba melakukan umpan silang. Tapi, dari berbagai kesempatan yang ada semuanya benar-benar disia-siakan tak ada satu pun yang berhasil dikonversikan menjadi gol. Keadaan ini membuat perasaan Taylor gregetan. Alhasil, ia pun melakukan hal nekat dengan berlari kencang yang bahkan pemain lawan tak menyadari pergerakkannya.
Dari posisi dirinya yang sebenarnya seorang gelandang bertahan ia menusuk jantung pertahanan lawan seperti bayangan iblis yang tiba-tiba datang untuk memberi mara bahaya.
~ ~ ~
Woah apa ini?!!? Sejak kapan bocah kecil itu berada di daerah pertahanan musuh? Ia berlari seperti dihembuskan angin. Oh, tidak! Dia berlari seperti menyatu dengan angin itu sendiri. Dari sisi kanan lapangan seperti yang bisa kita lihat Joseph entah sudah berapa kali lagi dan lagi masih berusaha untuk kesekian kali melakukan umpan silang. AKHHH!!! Tapi, kali ini umpan itu terlalu tinggi dan jauh untuk diraih pemain Distrik 21. Ya, walaupun daritadi juga tak ada satu pun umpan silang itu yang berhasil menghasilkan gol.
Eh, TUNGGU DULU! Taylor mengambil ancang-ancang untuk melompat dan YA! Secara mengejutkan ia melakukan overhead kick. Hasilnya pun---…, GOLLL!!! Kiper dari Distrik 1 tak berhasil menghalau laju arah bola tersebut. Dan selain itu, kiper mana juga yang bisa mengantisipasi tendangan mendadak dan kencang seperti itu. Pasti butuh refleks selevel Dewa untuk mampu menghentikannya.
WOW! Ini sungguh momen yang tak terduga dan pastinya sangat berharga untuk Distrik 21. Media sosial takkan lagi dipenuhi hujatan, melainkan pujian setelah sepanjang kejuaraan mereka menggantungkan nasib pada adu pinalti. Selain itu, pemain yang baru saja melangsungkan debutnya ini membuat sengsara Klub Distrik 1 setelah berhasil membobol gawang mereka yang sepanjang kejuaraan ini rekornya belum pernah kebobolan.
~ ~ ~
Demi menghormati seniornya yang sudah berjuang mati-matian, seusai mencetak gol Taylor sama sekali tak melakukan perayaan yang terlalu berlebihan. Ia hanya membungkuk dan tersenyum ke arah rekan satu timnya. Taylor malah mengulurkan tangannya untuk membantu bangun pemain yang terjatuh karena berusaha memanfaatkan kesempatan dari umpan silang dengan melakukan sundulan.
Lalu, Taylor pun meminta maaf kepada pemain tersebut.
“Maaf, aku mencuri momentummu,” ucap Taylor kepada seniornya.118Please respect copyright.PENANAAEhvdmzdE1
“Ah, santai. Kamu berhasil melakukannya berarti kamu memang mampu untuk vmelakukannya. Maaf kami daritadi seakan gak menganggap kehadiranmu. Ayo, jangan senang dulu. Pertandingan belum benar-benar selesai,” jawab senior Taylor kepada dirinya yang juga mencoba membuatnya tetap optimis.
~ ~ ~
Sebuah gol sensasional dari Taylor yang baru saja melakoni pertandingan perdananya di Klub Distrik 21 melalui kejuaraan tahunan ini. Ia berhasil membawa kejayaan yang telah lama ditunggu oleh warga dan juga sekaligus pendukung Klub Distrik 21. Ini menjadi pertanyaan tersendiri, bagaimana bisa bocah sekecil dan semuda itu mampu melakukan hal semenakjubkan seperti ini?
Apakah ini sebuah bakat alami atau APA?! Belum ada satu pun yang tau!
Kebuntuan akhirnya terpecahkan! 1-0 untuk Distrik 21.
Dengan tendangan saltonya yang sangat indah dan sulit dipercaya itu, Taylor berhasil membawa keunggulan untuk timnya. Sekarang sudah memasuki waktu normal pertandingan, Distrik 1 melakukan kick-off dan mulai berusaha untuk mengejar ketertinggalan.
~ ~ ~
Pertandingan memasuki injury time,
Wasit memberi dua menit waktu tambahan, namun meskipun begitu sepertinya itu tak berarti apa pun. Tak banyak waktu untuk Distrik 1 agar bisa membalikkan keadaan apalagi Taylor yang melakukan tugasnya dengan sangat baik di posisinya. Ia selalu berhasil mencegat siapa pun yang berusaha untuk memasuki daerah timnya.
Kini bola ada di kakinya setelah berhasil merebutnya dari kaki pemain lawan. Sadar ketika melihat tak ada siapa pun di sekitarnya untuk diumpani, Taylor tancap gas berlari menuju ke lain sisi lapangan ke daerah lawan. Ia melakukan solo run dari daerah pertahanan timnya. Dirinya dengan sangat mudah menggiring bola dan melewati beberapa pemain dari Distrik 1. Saat sudah sampai di mulut gawang ia langsung menendang bola menggunakan kaki kirinya. Tapi, sayang bola itu mengenai mistar gawang dan keluar dari lapangan.
~ ~ ~
*Priiittt!!!
Peluit panjang pertanda pertandingan berakhir sudah berbunyi,
Skor akhir adalah 1-0, kemenangan berhasil diraih oleh kesebelasan Distrik 21 yang akhirnya berhasil mematahkan dominasi dari Distrik 1. Berkat gol dari Taylor yang merupakan pemain baru mereka yang mampu berhasil membobol gawang Distrik 1 di menit-menit terakhir pertandingan. Kini biarkan mereka merayakan kemenangan ini.
Mereka benar-benar layak untuk mendapatkannya,
Tak ada penyangkalan atau pertanyaan untuk hal ini. Satu-satunya pertanyaan yang kembali muncul hanyalah, bagaimana bisa bocah yang juga belum lama pindah ini berhasil membawa timnya menuju ke kemenangan?
Satu stadion ini dipenuhi suara riuh teriakan suka cita dan tetesan tangis kebahagiaan.
Tahun ini Distrik 21 membuktikan diri jika mereka memiliki klub sepak bola nomor satu di Kota Aberdeen dan menempatkan diri mereka di puncak. Mari kita nantikan apa yang akan mereka berikan dan juga apa yang akan terjadi di kejuaraan tahun depan.
~ ~ ~
Di saat rekan satu timnya yang dipenuhi rasa bahagia sedang merayakan keberhasilan mereka mengangkat tropi kejuaraan, Taylor justru duduk terdiam di bangku cadangan. Ia melihat teman-temannya itu sambil menunjukkan raut wajah yang seperti dipenuhi awan-awan pertanyaan. Meskipun sudah memenangkan kejuaraan ini, Taylor sama sekali belum merasa puas. Lalu, salah satu seniornya yang merupakan kapten tim berjalan menghampiri dan duduk di sampingnya.
“Hei pahlawan, kenapa gak ikut merayakan?” tanya kapten Taylor kepada dirinya.118Please respect copyright.PENANAEAX9VGulOp
“Ehm, oh --…, Hei, Kapten? Emm.., gak apa-apa. Aku cuma lagi bertanya sama diriku sendiri apakah aku sudah boleh puas dengan pencapaianku saat ini apa belum,” jawab Taylor dengan menundukkan kepalanya yang ditutupi oleh handuk.118Please respect copyright.PENANAVByuie5iPq
“Jadi gitu yah. Akh --- Kira-kira aku harus bilang apa yah. Aku pun bingung, Taylor. Hanya saja apa. Ehm, Kamu mungkin boleh aja kurang puas dengan pencapaianmu sekarang dan aku gak bilang hal itu adalah hal yang salah. Tapi, kamu mesti tau untuk tim yang sudah puasa gelar selama bertahun-tahun, kemenangan ini benar-benar kita nantikan. Ya, intinya kita butuh merayakan pencapaian kita mau sekecil apa pun itu.” 118Please respect copyright.PENANAU0lAygPYAE
“Begitu yah. Tapi, gak tau kenapa. Aku belum bisa merasakannya, Kapten. Semuanya terasa begitu cepat. Aku baru dimainkan di pertandingan ini sebagai pemain pengganti dan tiba-tiba *puff aku jadi pahlawan tim ini yang dipuja-puja banyak orang.”118Please respect copyright.PENANATQcLSBCqUC
“Hahaha…, ya mau gimana lagi, Taylor? Kamu memang pahlawan Distrik 21! Mungkin kamu butuh sesuatu yang perlu diperjuangkan dari awal agar bisa merasakan apa yang kami rasakan.”118Please respect copyright.PENANAbFkPidX65k
“Apa maksudmu Kapten?” tanya Taylor penuh bingung.118Please respect copyright.PENANAm5yiX2pFTR
“Maksudku agar bisa merasakan perasaan kami. Kamu butuh sesuatu yang harus diperjuangkan dari nol. Contohnya ‘Kejuaraan Nasional Sepak Bola antar pelajar SMA’. Ngomong-ngomong masalah kejuaraan nasional. Kalo gak salah kamu dapat beasiswa ke SMA Monks, kan? Setauku mereka lagi berambisi buat memenangkan kejuaraan nasional ke-sepuluh secara beruntun. Pasti potensimu akan lebih tergali di sana dan kamu bisa mencoba memerjuangkan sesuatu.”118Please respect copyright.PENANAU22a81oHmP
“Ehm --- Beasiswa itu dibatalkan,” ucap Taylor dengan nada sedikit kecewa.118Please respect copyright.PENANAOk8Z1EONkR
“Hah?! Kenapa bisa begitu?” tanya kapten Taylor secara bingung.118Please respect copyright.PENANAha9Eo3LNvS
“Entahlah Kapten. Aku juga gak tau. Soalnya mereka sendiri gak menjelaskan alasannya. Aku jadinya akan bersekolah di SMA Rokt. Besok mulai ajaran baru.”118Please respect copyright.PENANAqJUfLBTbIZ
“Oh, begitu yah. Ya sudah. Bagusnya kita rayakan saja kemenangan ini. Lupakan masalahmu itu. Tak perlu terlalu dipikirkan.”118Please respect copyright.PENANArwBvO6vYXj
Kaptennya mengajaknya ikut merayakan kemenangan berharga dan mengesankan yang patut untuk selalu diingat ini. Mereka berdua beranjak dari duduknya berjalan menuju rekan timnya yang lain. Taylor yang merupakan orang paling berjasa dan sosok aktor penting di balik kemenangan ini akhirnya ikut tersenyum. Dengan senyum sumringah yang terpasang di wajahnya ia mengangkat tropi kejuaraan. Ia menunjukkan dirinya ke seluruh penonton yang hadir dan memenuhi tribun.
Dirinya mungkin belum merasa puas untuk saat ini, namun setelah obrolannya dengan sang Kapten ia yakin jika ini adalah langkah awalnya untuk melangkah lebih jauh ke depannya. Taylor mesti siap untuk menghadapi segala macam rintangan dan apapun cobaan yang siap menghadangnya nanti.
ns 15.158.61.16da2