Perasaan dian berkecambuk antara nafsu dan rasa takut ketika sudah berada di dalam kamar, tapi apaboleh dikata dian kini hanya terobsesi dengan persetubuhan yang sangat melanggar norma agama ini. Kini dian hanya termenung diam merasakan sisa-sisa kenikmatan dimana didalam sarungnya itu masih sangat tengang dan berdiri dengan tegak kontol berkulup yg masih lembab akibat air liur ibunya, masih tidak menyangka bahwa anak kandung bisa menggagahi mulut ibunya dengan amat kasar dan penuh paksaan.
Kini dian hanya berfikir bagaimana caranya agar ibunya taklut dan bertekuk lutut kepadanya karna semua sudah terlanjur terjadi, dian memang lebih terobsesi untuk menyetubuhi mulut ibunya karna sedari kecil hasrat untuk menguasai ibunya amat sangt begitu menggebu, tak lama dian terlelap karna kelelahan dan memikirkan akibat setelah perlakuannya terhabdap ibu kandungny itu.
Pagi hari telah tiba, dimana dian terbangung dengan kontolnya yg tentunya perkasa berdiri tegak, semua rasa bersalah dan takut yg baru dialami semalam seolah hilang dan hanya menyisakan rasa sange terhadap ibu kandungnya tersebut, perlahan dian bangun dr tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya lalu turun ke lantai 1 rumahnya dimana dia coba mencari ibunya. Setelah sampi di bawah dian memperhatikan seluruh sudut rumahnya dan tak menemukan ibunya di dalam rumah itu.
Setelah sekitar 15 menit menunggu di ruang tengah lalu ibunya datang dr arah ruang tamu yg ternyata ibunya baru saja selesai berbelanja di ujung komplek, dengan muka yg agak takut dia memberanikan menatap ibunya lalu mencoba untuk memanggilnya.
D : Ibu ….
I : Diam! Jgn mendekat atau ibu bunuh kamu!
mendengar ancaman spt itu sontak dian terkejut sekaligus takut, dian berdikir bahwa semuanya kini telah berubah, ibunya kini hanya menyisakan tatapan kebencian dan kehinaan terhadap putra semata wayangnya tersebut.
D : Dian akan jelaskan semua bu.
I : Cukup! Binatang kamu nak! Dajjal!
seru ibunya dengan mata berbinar menahan air matanya jatuh.
D : Dian akan bilang dan jelaskan semuanya mengapa dian melakukan ini bu, dian mohon ….
I : Apa yg akan kamu jelaskan hah?! Jelas2 perbuatanmu sungguh2 seperti binatang! Aku ini ibunu nak!!
Teriak ibunya yg sembari membanting belanjaannya ke lantai. Namun karna cinta kasihnya terhadap mata semata wayangnya yg dalam hidupnya sudah melindungi dan menjadi teman hidupnya apalagi semenjak ayahnya meninggal ibunya mulai luluh dan mencoba melunak serta mendengarkan penjelasan anaknya itu. Dian menjelaskan panjang lebar bahkan dian brani jujur kenapa sampai berlaku demikian terhadap ibunya, kini karna sikap dian yg jujur, ibunya mencoba menghargainya dengan mencoba memaafkan dan mengikhlaskan bahwa setiap manusia pasti akan punya khilafnya.
I : Tobatlah nak, masa depanmu masih pnjang, dunia ini sementara jangan kamu perbuatkan untuk hal yang bathil spt ini.
D : Buu … dengarkan dian kali ini saja, jika difikir secara jernih apa mungkin dian melakukan ini tanpa dasar? Terlebih semasa hidup dian sampai detik ini dian dibekali ilmu agama yg sangat banyak dan ketat kan bu?
Dian mencoba meyakinkan ibunya dan mencari celah dr semua rencana busuk dian untuk menaklukan ibunya.
I : Tapi kenap kamu sampai tega sprti ini? Ini perlakuan biadab nak, setan telah menguasai jiwa dan ragamu.
D : Dian akan ceritakan bahwa selama ini ada fakta yg tak pernah ibu dan umat manusia itu tau bu.
Sambil menatap serius mata dan wajah dian ibunya mulai agak serius menanggapinya. Dalam hati dian “NAH! Mantap! Ada yg sebentar lagi akan tunduk padaku!” Sorak sorai dian dalam hatinya, dengan kata perkata dian jelaskan untuk bisa mem-brainwash ibunya sendiri agar bertekuk lutut.
D : Saat dipondok dian diberi tahu bahwa ada sebuah sabda yg bilang bahwa anak harus memuliakan org tuanya, dan kini aku hanya punya ibu
I : “ibunya mengerutkan dahinya”
D : Ibu telah penuh lelah dan keluh mengandungku selama 9 bulan, dan bertaruh nyawa untuk menghadirkanku di muka bumi ini, ibu telah kasih semua dan samampunya yg ibu punya
I : “tatapan bangga” lalu nak?
D : Dalam sabda itu dijelaskan bahwa tuhan menciptakan laki2 dan penisnya adalah sumber kebahagiaan untuk lawan jenisnya, semua ditakdirkan berpasang psangan, aku telah gugur karna tidak menghadirkan kebahagiaan kpd ayah, dan ayh telah memberi kebahagiaan kpd ibu lewat penisnya dan lahirlah aku.
Ibunya mulai hanyut dan yakin atas semu perkataan dan ucapan anaknya yg sedang menjalankan siasaat iblisnya.
D : Aku hanya ingin memberikan itu bu, “tatap dian meyakinkan” dulu aku kenyot susu ibu untuk menyambung hidupku, dalam sabda yg ditutupi itu bahwa sebenarnya ketika anaknya sudah menginjak usia 10 tahun ibunyalah yg harus mengenyot penis anaknya karna itulah sumber keberkhan dan salah satu syarat menjadi anak sholehah.
I : Tidak mungkin! Darimana fikiran itu kau dapatkan nak! Astaghfirulloh !!!
D : Apa ibu kurang yakin dengan perkataan ustadz yg mengajariku di pondok itu? “Mencoba meyakinkan ibunya”
I : Tidak ada fakta dan sabda sehina itu nak!
D : Skrang di fikir secara nalar dan logika saja bu, apakah semua bertentangan?
ibunya sungguh sangat bergejolak menerima semua doktrin yg dian sampaikan, kini ibunya mulai kalah dengan keyakinan bahwa ustads yg mengasuh pondok pesantren anaknya adalah tokoh besar ulama yg merupakan tutor dirinya juga di waktu muda dulu.
kini dian mulai melancarkan aksinya dengan berbohong jika ustadznya menyampaikan hal yg begitu bertentangan dengan syariat agama tersebut.
D : Skrang aku cuma punya ibu, aku cuma ingin jadi anak yg berbakti bu.
I : “masih terdiam dengan tatapan penasaran kpd anaknya” apa hanya itu caranya nak? Itu sangat tidak wajar.
D : Bu …. Sabda yg di sembunyikan itu karna sengaja agar umat manusia bisa menerjemahkan maksudnya, dalam hidup yg sementara ini kan kita mengejar sesuatu yg abadi di akhirat kelak? Tidak gampang mengungkapkan fakta ini bu.
I : Apa saja memang sabdanya selain 2 hal itu?
“Yesssss!!! Kena kau bu!” Sorak hati dian diiringi dengan senyum simpul iblisnya
D : Kaum hawa sejatinya diciptakan untuk memuaskan nafsu kaum adam bu, kaum bawa dituntuk ta’dzim dan tunduk terhadap perintah lelakinya, dan surga seorang wanita ada di kontol pria bu. “Dian mulai lancang dan vulgar menjelaskan siasatnya”
I : Lalu?
D : Wanita diciptakan di muka bumi ini sebenrnya fungsi utamnya hanya sebagai tempat kontol dan pejuh bagi pria, jika dalam keluarga ya dianlah yg punya kewajiban itu ke ibu, aku harus menyerahkan tubuhku dan kontolku ke ibu untuk memasuki semua bagian tubuh ibu, dan aku akan jadi anak sholeh jika aku bisa menghamili ibuku, jika anak kita nanti perempuan maka didiklah dia spt ibu dengan agama yg taat serta tunduk kepada penisku, jika anak yg lahir lelaki sama spertiku maka dia harus sama memperlakukan ibu sepertiku. Dan perlu diingat bahwa air yg paling suci di dunia ini adalah air kencing lelaki dan pejuhnya bu.
Ibunya hanya terdiam sekaligus terkejut medengar perkataan vulgar dan biadab itu, kali ini siasat dian sptnya berhasil karna ibunya kini berfikir secara logis dan termakan semua kebohongan iblis dian. Dian kini hanya menunggu responnya karna satu lagkah lagi ibunya akan menjadi abdi kontolnya yg bebas mengacak acak ibu kandungnya itu.
I : Jika semua sabda rahasia itu memang benar adanya spt itu nak, spertinya tidak hanya kamu yg melakukan ini kpd ibu nak.
D : Dulu aku belum seberani itu untuk mengungkapkan fakta ini, karna kondisi saat itu masih hancur selepas kepergian ayah. Aku hanya ingin berbakti kpd ibu. Nanti kita bisa jadi pelopor untuk psangan kluarga dsini agar berlaku demikian, terlebih ibu ketua majlis di cluster ini.
I : “hati ibu ini masih bergejolak tp fikiran dan logikanya telah disusupi iblis dr semua siasat dian dan mulai yakin dengan hal itu” setiap ibu pasti ingin punya anak yg berbakti dan sholeh nak, jika memang betul perkataan uztadsmu demikian, itu adl sebuah anjuran.
D : “Kemenangan iblis dian dimulai!” Jika ibu bersedia ibu harus di baiat bu. Spt yg uztads dian sampaikan.
Kontol berkulupnya yg dengan susah payah di kondisikan dian sedari melihat ibunya bergamis biru itu kini sudah siap sepenuhnya di jejelkan di meki dan mulut ibunya, dari sinilah kisah DIMULAI !
D : Oke sekrang ibu bisa bersimpuh di hadapanku bu,
ibunya hanya menurut dan memandang mata anaknya. Sambil menarik sarungnya ke atas dian memperlihatkan sebuah adegan tak senonoh dimana anak yg berdiri lebih tinggi dr ibunya dengan kontol hitam berurat yg ujungnya masih tertutup kulup mengacung didepan muka ibu kandungnya, sungguh kemenangan besar dan telak untuk dian bisa menaklukan ibunya sendiri.
D : Sekrang tarik kulit kontolku hingga terlihat kepala kontolnya bu, tapi ingat, dalam baiat ini ibu tidak diperkenankan menggunakan tangan.
I : Ibu hrus melakukan dengan mulut ibu? Nak, ibu belom pernah.
Sambil wajah terkejut ibunya melihat kontol anaknya yg baru belasan tahun itu sudsh sebesar tangan bayi dan yg diherankan kontol itu belum disunat.
D : Tata caranya memang spt itu bu, karna ibu harus bisa menelan habis kontol ini hingga tersisa peler saja. “Sambil menabrakan kontolnya ke wajah ibunya”
I : Sejak kapan kamu tidak disunat nak? Kan kamu dulu pernah disunat?
D : Syariat agama kita tidak pernah berkata bahwa lelaki wajib disunat, karna kulup ini yg punya kemuliaaan.
BERSAMBUNG ………
ns 15.158.61.20da2