Di bawah cahaya lampu kamar yang terang terlihat seorang wanita dan pria yang tengah menikmati perpaduan alat kelamin mereka, perpaduan yang kesekian kalinya bersama pria pengangguran itu. Pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, namun ketika mencari pekerjaan Pria bernama Bagas itu harus gigit jari karena semua surat lamarannya ditolak, tanpa pengalaman dan tanpa orang dalam serasa lebih berat mencari pekerjaan dibanding harus menyusun skripsi. Dengan penampilan fisiknya yang menarik, wajah tampan, tubuh sedikit berotot dan tinggi yang di atas rata-rata mungkin mudah saja sebenarnya untuk mendapatkan pekerjaan, namun sudah 2 kali dinyatakan lulus di 2 instansi tetapi kemudian instansi itu membatalkannya. Usut punya usut temannya yang sudah duluan bekerja diinstansi tersebut mengatakan bahwa ada keponakan seorang pejabat yang dititipkan ke kepala kantor, sehingga nama Bagas diganti oleh orang itu. Walaupun sebenarnya tanpa bekerjapun kehidupan Bagas sudah sangat terpenuhi dengan kedua orangtuanya yang merupakan kepala kantor namun ia bersikeras untuk bekerja, orangtuanya berniat membantunya agar dipermudah mendapatkan pekerjaan tetapi Bagas lebih memilih untuk berusahan dengan kemampuannya sendiri agar lebih puas ketika mendapatkan pekerjaan nanti namun sampe sekarang ia belum dapat.
Berbeda dengan Bagas, wanita yang sedang memaju mundurkan pinggulnya di atas Bagas itu merupakan seorang wanita kantoran bernama Dea yang karirnya sedang bagus, wajah yang cantik, kulit putih dan berbadan langsing membuat ia sangat mudah untuk diterima kerja, ditambah kepala bagian dikantornya merupakan omnya sudah pasti diterima tanpa melihat berkas lamarannya lagi.
Dea lebih tua dari Bagas, ia berusia 26 tahun sedangkan Bagas berusia 22 tahun. Pertemuan pertama mereka terjadi ketika tepat setelah sebulan perkenalan melalui aplikasi jodoh. Mempunyai selera humor, musik dan beberapa hal lainnya yang sama membuat mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu.
Pertemuan yang sama-sama membuat mereka terkesima, dimana penampilan ketika bertemu langsung jauh lebih menarik dibandingkan foto. Membuat mereka sama-sama berfikir untuk jangan sampai lepas kesempatan untuk lebih dekat lagi. Walaupun sebenarnya sebelum pertemuan mereka sama-sama sepakat untuk hanya have fun saja, Dea yang tengah perang dingin dengan sang pacar dan Bagas yang baru saja ditinggal pacarnya yang memilih putus karena Bagas tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Wanita yang tak mengetahui betapa kaya orangtuanya karena selama pacaran Bagas tak pernah mengumbar kekayaannya, ia ingin wanita yang kelak menjadi istrinya nanti menerima ia apa adanya bukan karena kekayaan orangtuanya. Seminggu setelah ia putus, ia menerima undangan pernikahan dari mantannya itu yang membuat ia makin sakit hati ditambah pria yang menikahinya merupakan bawahan dari ayahnya.
Bagas juga mengetahui jika Dea sudah mempunyai pacar ia memahami risikonya tetapi mereka mau sama mau tanpa keterpaksaan untuk jalan berdua. "Kita Have Fun aja" sebuah kalimat dari Dea yang sebenarnya menginginkan lebih dari sekedar berjalan-jalan dan bermain games bersama yang hanya menghilangkan stressnya sementara, ia ingin melihat bagaimana Bagas memperlakukannya di atas ranjang, sifat, sikapnya, dan carenya Bagas sudah cukup membuat ia terkesan, ia ingin mengetahui apakah Bagas juga bisa membuat ia terkesan ketika berada di atas ranjang.
Dea tau tindakannya salah tetapi ia nekat melakukannya setelah melihat sendiri sang pacar membawa seorang wanita ke hotel setelah sempat ia buntuti mobil mereka. "Aku lagi ada acara keluarga sayang nanti baru ku kabarin" begitulah ucap pacarnya padahal ia melihat dengan jelas pacarnya merangkul seorang wanita masuk ke hotel.
"Kontol kecil belaga nyari cewek lain" Ucap Dea emosi, ini kesekian kalinya ia menangkap basah pacarnya itu, ia sebenarnya ingin putus tetapi melihat fetishnya yang berbeda membuat ia tak yakin ketika putus nanti bisa mendapatkan pria yang mau melakukan fetishnya itu. Walaupun ia jarang mencapai klimaks bersama pacarnya tetapi sensasi dari fetishnya yang tersalurkan sudah cukup bagi dia. Fetish yang aneh tapi ia menikmatinya, melakukan sex dengan kasar, kata kotor dan alat-alat yang menyiksa baik kedirinya maupun pasangannya.
Dalam 2 bulan sejak pertama kali ia mendapati pacarnya selingkuh, ia sudah mendekati 4 pria termasuk Bagas, pria terakhir yang ia temui. Setelah beberapa hari kebelakang ia menemui 3 pria lainnya dan salah satunya sudah merasakan pertempuran di ranjang bersama Dea. Pendekatan yang agresif dari pria itu membuat Dea berifikir kalau ia juga akan agresif dengannya di atas ranjang namun kenyataannya tidak, pria itu terlalu pasif dan kaget ketika tau Dea menyukai sex yang kasar dan berubah takut ketika Dea yang memegang kendali, wajahnya yang terkesan polos namun sangat beringas di atas ranjang tak diduga pria itu.
Pertemuan pertama yang berakhir di ranjang dengan pria itu yang masih tidak bisa membayangkan jika Dea seliar itu, bahkan ia menjadi takut untuk melakukannya lagi setelah Dea berucap ingin lebih kasar dari ini. Jambakan, tamparan, cubitan dan cekikan yang baru ia lakukan kepada Dea atas permintaannya sendiri sudah dirasa terlalu berlebihan dan ia ingin lebih dari itu? Hell no, ini terakhir kalinya pikir pria itu. Walaupun sebenarnya ia sangat menikmati sex itu, tubuhnya yang mulus dan langsing, payudara yang besar dan jepitan memeknya yang begitu nikmat tapi setelah tau fetishnya seperti itu ia mengurungkan niatnya untuk tidur lagi bersama dea.
Di lain pihak, Dea sedikit senang setelah melakukannya walaupun haurs dipaksa dulu pria itu tetapi setidaknya ia terpuaskan, ia mencapai klimaks dengan kontol sedang itu tapi mungkin itu terakhir kalinya ia tidur dengan pria itu setelah melihat ekspresinya yang tak suka dengan kekasaran selama sex. "Mungkin pria selanjutnya lebih bagus"pikirnya. Dan benar sekali setelah itu mereka berdua sama-sama saling tidak mengontak.
2 pria lainnya yang tersisa akan ia temui malam nanti dan besoknya setelah bertemu dengan Bagas. 2 pria yang sepertinya juga menyukai dengan fetishnya, terlihat dari antusiasnya ketika mengobrolkan tentang fetishnya, berbagai macam feedback dari keduanya yang dirasa Dea sudah cukup untuk bisa dibawa ke atas ranjang.
"Beb malam nanti di hotel ***** jam 8" isi pesan Dea kepada pria kedua yang akan tidur bersamanya. Walaupun ia sedang jalan bersama Bagas.
Pertemuan pertama yang begitu berkesan bagi keduanya, sudah lama ia tak diperhatikan oleh pria seperti yang Bagas lakukan dan sudah lama juga Bagas tidak menemui wanita yang secalm Dea, apakah have fun berakhir baper?..
ns 15.158.61.20da2