Chapter 2
1281Please respect copyright.PENANA3f12YyJ7tZ
“Mau keluar? Yahh, kamu udah orgasme dua kali. Papa bahkan belum keluar satu kalipun!” sergahnya yang sepertinya kecewa, karena aku akan orgasme lagi untuk kedua kalinya.
1281Please respect copyright.PENANAdBwkMY46bd
Kakiku seketika gemetar hebat, inilah yang aku rasakan setiap paginya. Kemaluan papaku yang panjangnya sampai 20 cm itu, mengaduk-ngaduk vaginaku setiap malam menjelang tidur, dan pagi hari sebelum berangkat kerja.
1281Please respect copyright.PENANAexMbtrwv8T
“Aaahhh! Aaaahhh! Papaa… Papaaa!” Mengalirlah keluar cairan dari dalam vaginaku. Keluar dalam jumlah yang banyak, walaupun penis papaku masih berada di dalam.
1281Please respect copyright.PENANAKg2Xspb991
Cairannya tetap berusaha menyeruak keluar, melalui sela-sela vaginaku dan kemaluan papaku. “Kalo vagina kamu udah becek kaya gini, rasanya udah gak ngegrip lagi Alisa. Duh, mana 5 menit lagi Papa harus berangkat.”
1281Please respect copyright.PENANAt84K5YBSsE
“A-Aku masih punya cara, Pa. Papa jangan khawatir, sekarang rebahkan tubuh Papa di atas kasur. Biar aku yang goyang di atas dengan liar untuk Papa,” saranku kepadanya agar tidak kecewa kepadaku.
1281Please respect copyright.PENANAFKMVz6x5Bm
Papa akhirnya menuruti saranku, dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Aku naik ke atas pangkuan papa, mengarahkan penisnya ke dalam vaginaku dan memasukkannya dengan cepat.
1281Please respect copyright.PENANAfVtnk1fRNg
“Aaaahhh! Kalo aku di atas rasanya mentok banget, Pa. Biar Alisa yang genjot penis Papa, biar Papa cepat keluar dan bisa segera berangkat kerja. Pa—Papa jangan khawatir. Aaaahh!”
1281Please respect copyright.PENANAZEbJ2P4BV7
Dalam posisi woman on top, aku menggerakkan pantatku naik turun ke atas dan ke bawah. Aku sangat percaya diri saat berada di posisi atas, karena aku memang lihai dalam menggoyangkan pantatku.
1281Please respect copyright.PENANAyT6F8XudPL
Aku terus menambah kecepatan goyangan pantatku, naik turun menghantam penis papaku yang sepanjang 20 cm itu. “Aaaahhh! Ini aku pasti keluar lagi! Kalo kaya gini aku pasti bakal keluar lagi! Aaaahhh… Papaaahh… Papaaahh… Papaah sayaang.”
1281Please respect copyright.PENANANr2eVv1Oxp
Aku melihat raut wajah papa yang semula datar, sekarang mulai berubah mendesah dan memejamkan matanya. “Naah, ini baru calon istri Papaa. Aaahh, shitt! Goyangan kamu cepet banget, bikin Papa gak bisa tahan lama kalo kaya gini!”
1281Please respect copyright.PENANALN91xjOnFg
“Ja—Jangan ditahan, Pa! Papa harus berangkat kerja untuk nafkahin aku, calon istri Papa ini! Papa bilang kita akan menikah di London kan? Papa harus semangat kerjanyaa. Aaaahh,” jawabku sambil terus menggenjot penis Papa.
1281Please respect copyright.PENANAMZTJGsPaxs
Hingga akhirnya setelah 3 menit, papa mulai mengerang hebat. “Bibir kamuu! Bibir kamu sayang! Sini cium bibir Papa! Cium bibir Papa sayang! Aaahhh… Aaaahhh…”
1281Please respect copyright.PENANA3haMo7nK0A
Aku menuruti permintaan papa, aku menjatuhkan tubuhku telungkup di atas tubuh papa. Aku dengan cepat memasukkan lidahku ke dalam mulut Papa. Papa seketika memeluk tubuhku dengan erat, seluruh tubuhnya terasa mulai gemetar.
1281Please respect copyright.PENANAhMkjEzeLQO
“Papa keluar sayangg! Papa keluaaarr! Aaaahhh!! Aaaahhh!! Aaaaahhhh!!” Aku merasakan 3 kali semburan cairan sperma milik papa, muncrat keluar dan masuk ke dalam vaginaku. Seketika tubuh kami berdua basah kuyup bermandi air keringat.
1281Please respect copyright.PENANAtFzSHWNxMW
Nafasku tersengal-sengal, karena terlalu kuat menggenjot penis papaku sendiri. Aku bahkan sampai hampir kehabisan nafasku. “Haaahhh… Haaahhh… Haaahhh… Akhirnya Papa keluar juga. Untunglah, aku bisa bikin Papa ejakulasi dengan tepat waktu.”
1281Please respect copyright.PENANAZkiVTDokTU
Dalam kondisi tidak berbusana, tanpa kain sehelai pun yang menempel di tubuhku. Aku mencabut penis papa dan menjatuhkan tubuhku telentang di atas kasur. Aku tiduran tepat di samping papa, sementara papa juga terlihat sedang mengatur nafasnya.
1281Please respect copyright.PENANAVQrQEQ9jsR
Papa Alan, mungkin bisa dikatakan sebagai pria, yang bisa mengimbangi permainanku dengan baik. Ketimbang Bagas yang besar penisnya hanya 15 cm, papa jauh lebih sering memuaskan aku. Aku tidak pernah berhasil mengalahkan papa lebih dulu.
1281Please respect copyright.PENANAu9EhYBury0
Papa selalu berhasil membuat aku klimaks duluan sebelum dia. Aku merasakan cairan sperma milik Papa mengalir keluar dari vaginaku. Dia menumpahkan banyak sekali sperma ke dalam vaginaku. Sungguh orang tua yang nakal sekali.
1281Please respect copyright.PENANAfReAmd5nM4
“Makasih banyak untuk pagi ini, sayang. Papa harus segera berangkat kerja yaa. Kamu tidur lagi yaa, nanti jam 6 kamu bangun dan berangkat sekolah.” Papa bergegas bangun dari tempat tidur kami.
1281Please respect copyright.PENANATvGYQpgB4x
Dia menuju ke kamar mandi untuk mencuci penisnya yang lengket, karena terkena cairan vaginaku dan cairan sperma miliknya. Setelah dia membersihkan dirinya, papa langsung berangkat kerja ke kantor meninggalkan aku sendirian.
1281Please respect copyright.PENANADvbzASyYeK
Yang masih telentang memandangi langit-langit kamar, dalam kondisi tubuh masih telanjang bilat di atas kasur. Aku saat itu melihat jam, waktu masih menunjukkan jam setengah 6 pagi. Dalam kondisi tanpa busana, aku memutuskan untuk tidur kembali pagi itu.
1281Please respect copyright.PENANAABbqva11dZ
Hingga tak terasa satu jam kemudian…
1281Please respect copyright.PENANA3HCKRRjc6W
Aku mendengar suara handphoneku berdering dengan begitu keras. Dengan mata yang masih tertutup, tangan kananku mencari-cari di mana letak handphoneku. Dan setelah beberapa detik, aku berhasil mendapati handphoneku yang berada di samping kananku.
1281Please respect copyright.PENANA6xtFGm0mMw
Aku buka sedikit mataku, dan melihat waktu sudah menunjukkan jam 6 lewat 40 pagi. Dan orang yang menelfonku adalah Bagas, kekasihku sendiri. Aku yang melihat waktu sudah menunjukkan jam 6 lewat 40 menit.
1281Please respect copyright.PENANAWBPhfDROUp
Aku segera bangkit dari tidurku dan mengangkat telfon Bagas. “Haloo sayang? Aku udah di depan rumah kamu nih. Aku udah di pos satpam rumah kamu. Mau masuk tapi dilarang sama satpam rumah kamu. Katanya nunggu kamu bangun.”
1281Please respect copyright.PENANAy7plwyKiCs
“Ma—Maaaf sayaang, aku ketiduran dan baru bangun. Astaga, untunglah hari ini sekolah masuk jam setengah 8. Sebentar yaa, aku ganti pakaian dulu!” jawabku yang menelfon sambil membuka lemari, mencari seragam SMA milikku.
1281Please respect copyright.PENANAK0O4wf6fof
Untunglah aku tadi pagi sudah mandi bersama papa. Aku selalu bangun jam 4 pagi, dan mandi berendam bersama papa. Biasanya saat mandi, di sanalah papa menyetubuhiku. Tapi hari ini dia sedang on fire, dia gak keluar-keluar.
1281Please respect copyright.PENANAwy2LkSGqa5
Meskipun kami sudah bersetubuh selama hampir 20 menit. Dengan rempongnya sebagai perempuan, aku berlari masuk ke kamar mandi. Dengan sekenanya aku buang air kecil dan membersihkan vaginaku hingga tidak ada noda sperma.
1281Please respect copyright.PENANAjewxf58kGH
Entah bersih atau enggak, toh aku dan Bagas gak akan bercinta di pagi hari. Aku nanti akan membersihkan vaginaku lagi dengan tisu basah di toilet sekolah. Dengan secepat kilat aku menggunakan seragam kemeja dan rok pendek seragam SMA milikku.
1281Please respect copyright.PENANAqnj1yulfC4
Aku bergegas turun ke bawah dengan secepat mungkin. Sampai ada beberapa pembantu yang menegurku. “Non, gak sarapan kah pagi ini? Non kesiangan lagi yaa? Ini makan sarapannya bagaimana? Bekalnya juga sudah kami siapkan.”
1281Please respect copyright.PENANAkh4dTT4I54
“Ma—Maaf Mbok! Aku gak ada waktu untuk sarapan, jam masuk sekolahku tinggal sebentar lagi! Simpan saja biar Mbok makan bareng-bareng sama yang lainnya!” jawabku dengan tergesa-gesa berlari keluar dari pintu rumah.
1281Please respect copyright.PENANAYsQLSV1KUa
Aku tidak ingin Bagas sampai marah dan curiga terhadapku. Namun setelah aku baru saja keluar rumah, tiba-tiba aku teringat sesuatu. “Tu—Tunggu? Loh? Aku belum pakai bra? Aku juga belum pakai celana dalam! Sudahlah, masa bodoh! Kelamaan kalo harus naik lagi!”
1281Please respect copyright.PENANAPg5U9GnkJj
Aku berlari dari pintu utama rumah menuju ke pagar, yang jauhnya hingga 50 meter. Bagas yang sudah menunggu di pos satpam, dia memandangiku yang sedang berlari dengan wajah masam dan marah. Aduuuh! Aku ini kenapa sering banget kena masalah yang gak perlu! (Bersambung…)
ns 15.158.61.20da2