Sarah terlihat gelisah. Waktu hampir menunjukkan jam 11 siang, belum sejam yang lalu dia menidurkan Doni, kini dia menunggu-nunggu Anton di ruang tamu. Dibuka-bukanya halaman majalah, walaupun tidak benar-benar membacanya. Anton memang berjanji untuk datang hari ini. Walau bukan Sarah yang meminta, tapi ternyata Sarah kini menunggunya seolah tak sabar.
730Please respect copyright.PENANAALwdAm3yQw
Perasaan Sarah tak begitu tenang seperti biasanya. Sebelumnya hubungan gelap dengan Anton mengalir begitu saja. Tapi kini ada semacam rasa ‘grogi’ dalam hatinya. Mungkin karena sudah sekian lama dia dan Anton tak berhubungan. Bagaimanapun, Sarah merasa konyol sendiri dengan perasaan groginya saat itu.
730Please respect copyright.PENANAJvae7OKUL8
Barulah setengah jam kemudian didengarnya suara mobil Anton. Sarah bergegas membereskan majalahnya. Tanpa bangkit dari kursinya ditunggunya Anton muncul. Wajahnya menunjukkan raut merajuk. Moodnya sudah agak berkurang saat itu. Saat Anton menampakkan wajahnya, dia tersenyum lebar melihat Sarah yang sudah kelihatan menunggunya di ruang tamu.
730Please respect copyright.PENANAIc6B4s8jmE
“Kemana aja sih Ton, jam segini baru datang…?” Sarah langsung bertanya ketus.
730Please respect copyright.PENANAxV9dDU4SW7
“Loh, kok merengut, kayak akunya yang telat aja… Padahal aku kan ga bilang mau datang jam berapa, jadi ga telat dong! He he he…” Anton malah menjawab santai. Dia segera duduk di samping Sarah, meraih tangannya dan mengecupnya. Sarah membiarkan saja Anton melakukan itu. Tangan Anton beralih membelai pipi Sarah, menyibak rambut yang terurai menutupi telinganya.
730Please respect copyright.PENANAbF5uNLG4Wm
“Maaf ya say, sebenarnya aku ketahan di kampus tadi sama dosen pembimbingku.” Anton beralasan. Dia mendekatkan wajahnya dan mulai mengecupi pipi Sarah. Sebagai playboy tulen, dia memang pintar menciptakan suasana romantis. Sarah diam saja, dia menghirup wangi parfum Anton yang tidak terlalu tajam. Dia suka itu. Moodnya pun mulai datang. Sambil menciumi pipinya, Anton juga memuji wangi parfum yang dipakai Sarah.
730Please respect copyright.PENANARt5A2LgavV
“Aku suka wangimu sayang…” bisik Anton di telinganya.
730Please respect copyright.PENANABRJYEc111w
Sarah menghela napas pelan, dia memundurkan kepalanya supaya bisa berhadapan wajah dengan Anton. Tapi Anton malah beralih mulai mengecupi bibirnya pelan-pelan. Sarah menyambut dan menikmatinya. Anton berhasil mengembalikan mood Sarah dengan mengecupi bibirnya beberapa kali secara putus-putus dan tidak langsung melumatnya.
730Please respect copyright.PENANAfUebzKCA6k
Sejenak kemudian Sarah menghentikan kecupan-kecupan Anton. Dilepaskannya tangan Anton dari kepalanya dan digenggamnya.
730Please respect copyright.PENANAbrZOzNaV4r
“Kamu tahu ini jam berapa? Sebentar lagi Tejo pulang sekolah…” Matanya mulai sendu. ditatapnya dengan mata Anton. Nafsunya mulai meluap. Jantungnya berdegup kencang. Dia baru sadar betapa dia merindukan sentuhan Anton setelah sekian lama ini. Anton terdiam sejenak pada awalnya sambil balik menatap mata Sarah. Dia pun sangat merindukan memetik kenikmatan dari wanitanya yang satu ini. Sarah memang teramat istimewa baginya dibanding pacar-pacarnya selama ini.
730Please respect copyright.PENANAcfWtFYh3qv
“Tejo balik jam 1 kan? Kita punya waktu sejam lebih…” Anton mengira-ngira.
730Please respect copyright.PENANATJw4bGo5Ag
“Aku ingin puas Ton…” Sarah tidak malu-malu lagi menunjukkan birahinya secara vulgar di hadapan Anton. Bibir tipisnya yang mengucap itu terlihat seksi sekali di mata Anton. Tanpa menjawab, Anton mulai mengecupi lagi bibir itu. Kali ini diakhiri dengan lumatan yang cukup panjang. Sarah melenguh pelan sambil menyambut lumatan bibir Anton. Mereka pun berpelukan sambil saling melumat bibir. Dengan lihai Anton memainkan lidahnya di dalam mulut Sarah. Sarah membalasnya dengan melumat lidah Anton. Lidah mereka pun saling berpagutan hingga terdengar berdecakan.
730Please respect copyright.PENANAzJLcYIl8Nv
Tiba-tiba Anton menghentikan pagutannya dan mengangkat tubuh Sarah dalam gendongannya.
730Please respect copyright.PENANAW0dGY9Dq6y
“Kyaa..!!” Sarah yang terkejut menjerit kecil. Wajahnya memerah tersadar bahwa mereka berdua masih berada di ruang tamu. Anton membawa tubuhnya menuju kamar sambil sesekali mengecup bibir Sarah yang merekah. Mata mereka saling bertatapan, bagai orang buta yang sudah hafal jalan, Anton membopong Sarah menuju kamar dengan lancar tanpa melepaskan tatapannya dari mata Sarah.
730Please respect copyright.PENANA8BNmVAOa28
Di dalam kamar Anton menghempaskan tubuh Sarah di atas ranjang. Sarah kembali menjerit kecil, tubuhnya terpental pelan di atas spring bed yang berdaya pegas tinggi itu. Dia menunggu berbaring pasrah di situ sementara Anton mengunci pintu kamar. Setelah mengunci pintu Anton berbalik menatap Sarah yang berbaring pasrah di atas ranjang menantinya. Gemas sekali dirinya melihat pemandangan itu. Baginya, itulah pemandangan terindah. Wanita cantik berbaring di ranjang, menatap pasrah, siap diterkam kapan saja olehnya. Sesungguhnya pemandangan itu sangat sering dia jumpai sebagai pendekar kelamin yang sudah malang melintang di rimba persilatan playboy. Tapi tak pernah bosan dia memandangnya. Apalagi kini pemandangan itu adalah Sarah yang sudah setahun lamanya lepas dari pelukannya.
730Please respect copyright.PENANAelIQSMzbio
Sarah yang gemas melihat Anton memandanginya saja hendak bangkit menariknya ke atas ranjang. Namun tangan Anton dengan sigap menahan tubuhnya dan membaringkannya lagi. Sarah seperti tidak berdaya diperlakukan begitu oleh Anton. Dia diam saja terlentang di atas ranjang, sementara tangan Anton yang menahan pundaknya mulai beralih membelai-belai kedua pipinya. Anton mengecup bibirnya lagi pelan dan lembut, sebelum tangannya kembali beralih ke pundaknya dan meraih tali dasternya. Anton mengurai simpulnya dan perlahan tapi pasti mulai menarik tali daster itu ke bawah melolosinya dari tubuh Sarah. Daster semacam itu biasa dipakai Sarah. Sangat longgar sehingga bisa dilolosi dengan sekali lorot ke bawah. Sarah terdiam, tangannya mengincup ke samping tubuhnya supaya Anton mudah melorotkan dasternya itu dari tubuhnya. Tubuh putih Sarah pun mulai terkuak pelan-pelan mulai dari atas ke bawah. Anton sangat menikmati proses pelorotan daster itu. Dia melakukannya pelan karna memang posisi Sarah yang berbaring di kasur sehingga cukup menghambat. Tapi pada dasarnya Anton memang suka melakukannya dengan pelan. Sarah merasakan darahnya berdesir nikmat dalam tubuhnya. Dia sendiri juga menikmati gesekan dasternya juga angin AC yang menerpa kulitnya yang sedikit-demi sedikit mulai terbuka dari atas sampai bawah hingga polos. Sarah merasa seksi sekali dalam posisi itu.
730Please respect copyright.PENANAeInokwIBKz
Seperti biasa, Sarah sudah tidak mengenakan apapun di dalam dasternya itu sehingga tubuhnya langsung polos tanpa sehelai benang pun. Setelah meloloskan daster Sarah dari kaki jenjangnya dan melemparkannya ke pojok kamar, Anton merayapi tubuh Sarah dengan kedua tangannya. Mulai dari ujung kaki, tangannya mengelus lembut kulit telanjang Sarah melewati paha, perut, payudara, hingga berhenti di leher, sambil tubuhnya mulai naik di atas ranjang mengangkangi tubuh Sarah.
730Please respect copyright.PENANAJvF0RQftJD
“Kamu makin cantik sayang… Aku kangen sekali…” Rayu Anton sambil membelai-belai leher dan dagu Sarah. Matanya menatap Sarah tajam. Seakan terhipnotis menyambut tatapannya sarah menjawab, “Kalau begitu tunggu apa lagi Ton, Ayo…” Tangannya meraih kepala Anton. Keduanya mulai berpagutan mesra lagi. Anton juga memagut leher Sarah yangs ensitif. “Mmmhh… Aah…” Sarah melenguh-lenguh manja. Merdu sekali kedengarannya di telinga Anton. Anton kemudian menghentikan pagutannya, kedua tangannya beralih menggenggam kedua payudara Sarah. Payudara yang lebih besar dan montok dari sebelumnya terasa pas sekali di tangan Anton. Sambil mengelusnya pelan kedua mata mereka bertemu lagi. Tiba-tiba Anton meremas kedua payudara itu pelan tapi cukup kencang seakan gemas.
730Please respect copyright.PENANAnBkCzJHhbx
“Ouuuhhh…!” Sarah mendesah nikmat.
730Please respect copyright.PENANAeFX3WyuQ7J
Anton melakukannya sambil terus menatap wajah Sarah. Dia suka melihat perubahan raut wajah Sarah ketika payudaranya diremas. Menggemaskan sekali. Beberapa kali Anton mengulangnya, melonggarkan genggamannya, meremasnya lagi, sambil sesekali memelintir puting susunya. “Uuhh… Toon…” bisik Sarah lirih, wajahnya makin sayu saja dibuatnya. Anton yang gemas segera melancarkan kecupan bertubi-tubi ke wajah Sarah sebelum kemudian beralih ke payudara yang sejak tadi diremasnya. Mula-mula Anton meremasi lagi kedua payudara itu sambil menatap mengagumi keindahannya. Kulitnya sangat putih dan lembut, putingnya yang mungil mengacung mirip penghapus pensil menempel tepat di tengah puncaknya makin menyempurnakan keindahan gunung kembar tersebut. Tak tahan lama-lama meremas dan memelintirnya, mulut Anton pun mulai beraksi. Dicucupnya bergantian kedua puting itu. Sambil sesekali gigi serinya menggigit-gigit kecil. Tubuh Sarah menggelinjang dibuatnya. “Aahhh…! Geli Ton…” Desahnya manja. Dipandanginya Anton yang sedang asik dengan payudaranya. Tangannya membelai-belai mesra rambut Anton, seperti seorang ibu pada anaknya.
730Please respect copyright.PENANAqfkHcUzcbz
Anton makin nyaman menikmati suguhan kedua payudara indah itu. Bervariasi dia mempermainkannya. Kadang menjilati kulit dan putingnya, kadang menggigit dan menarik putingnya dengan mulutnya, kadang mengenyotnya seperti bayi yang menyusui. Payudara Sarah yang makin besar dan kencang membuat Anton sedikit berlama-lama menikmatinya lebih daripada biasanya. Bahkan tidak terasa makin kasar saja mulutnya melumat payudara itu saking gemasnya. Sarah sendiri senang dan bangga dibuatnya.
730Please respect copyright.PENANA72viAYxWrM
“Aahh.. Duuh, Ton… pelan dong, ga bakal habis kok…” ucap Sarah menggoda.
730Please respect copyright.PENANAd3dZK8rWCP
“Sayang, Kamu benar-benar pintar merawat tubuh dan kulitmu… Sumpah, aku benar-benar nggak nyangka, setelah hamil kamu bukan saja menjaga tubuh supaya tetap menarik tapi malah membuatnya lebih menarik! Lebih seksi!” Anton memuji-muji Sarah. Bukan menggombal tapi memang begitulah kenyataannya, dan itulah kelebihan Sarah. Sarah pun tersenyum manis, mukanya memerah. Tangan Anton mulai turun ke selangkangan Sarah. Dia membelai-belai bulu halus di sekitar kemaluan Sarah dan kemudian mulai menyusup di selangkangan itu dan mengelus permukaan vaginanya. Sarah segera melebarkan pahanya, memberi kemudahan akses bagi tangan Anton. Dengan lampu hijau itu Anton langsung tancap, kedua jari tengah dan manisnya segera menyeruak ke dalam vagina Sarah dan mengobelnya.
730Please respect copyright.PENANAEpTz107nQc
“Ooouhh…” Seketika Sarah memejamkan matanya dan mendesah panjang.
730Please respect copyright.PENANAOPU5Y09Of0
Anton tidak berlama-lama, segera dia beringsut turun hendak mengoral vagina itu. Dipandangnya sebentar bibir vagina yang merekah itu, dihiasi bulu-bulu tipis di sekitarnya. Tangannya membelai-belai lagi, kemudian masuk dan membukanya. Dicarinya kelentit Sarah untuk dicucupnya. Sarah membantu menekan bagian samping vaginanya dari atas dengan 2 jari. Vaginanya terkuak memunculkan kelentit yang sudah mulai mengeras. Anton langsung memijit-mijit dan membalai kelentit itu. Jarinya menusuk ke dalam vagina yang mulai basah itu dan mengeluarkannya sambil membelai kelentit itu. Sesekali dia menggesek-geseknya dengan kencang membuat Sarah makin menggelinjang. Anton pun memulai mengoral vagina Sarah. Dicucupnya kelentit Sarah, dijilat-jilati sambil sesekali menggigit kecil. Bibirnya makin liar menyeruak masuk liang vagina Sarah. Ditarik-tariknya labia Sarah dengan giginya, begitu juga kelentitnya. Sambil menggigitnya, digoyang-goyangkannya ke kiri dan ke kanan. Sarah benar-benar merasa dimanjakan dengan perlakuan Anton ini. Heru yang suaminya sendiri tidak pernah seliar ini dalam mempermainkan vaginanya. Tubuhnya menggelinjang-gelinjang. Kadang matanya menatap nanar memperhatikan bagaimana Anton mengoral vaginanya, tapi lebih sering ia memejamkan matanya rapat sambil mendongakkan kepala.
730Please respect copyright.PENANATetlccTdkI
“Ouuuh… Ton… uuhh.. pintar kamu…!” Desahnya berulang-ulang. Tangannya menekan kepala Anton seakan hendak membenamkannya ke dalam liangnya yang makin membanjir itu. Anton makin bersemangat mencucupi vagina Sarah. Lendir yang membanjiri liang itu tidak menahannya, justru dijilati dan dihirupnya dalam-dalam seperti anak kecil yang sedang menikmati es krim.
730Please respect copyright.PENANApxqVIhq3WB
“Ton, buka dong… Cepetan…!” Sarah menarik tubuh Anton yang masih mengenakan baju lengkapnya. Begitulah Anton jika bercinta. Dia suka langsung menelanjangi wanitanya hingga polos tanpa sehelai benangpun, sementara dirinya sendiri berlama-lama dalam menanggalkan bajunya sendiri. Sarah menarik baju Anton, dan tangannya mengarah ke selangkangan Anton.
730Please respect copyright.PENANA1vIqHDJUjX
“Udah kangen ya sama adik kecilku?” Goda Anton sambil mulai bangkit.
730Please respect copyright.PENANAupaDnpbFEQ
“Iya nih, dari tadi aku sudah bugil sendiri, ayo cepet kamu juga buka bajunya…” jawab Sarah manja.
730Please respect copyright.PENANASNgcOwo16V
Anton pun menanggalkan seluruh bajunya hingga bugil total. Sarah memandang takjub tubuh Anton yang atletis itu. Penis Anton yang berukuran 15 cm itu sudah menegang keras dari tadi. Sarah memekik dalam hati seperti anak kecil yang diberi mainan ketika Anton mengacungkan batang penisnya kepadanya. Segera diraih dan digenggamnya dengan gemas batang itu.
730Please respect copyright.PENANAXE5xK1sQa6
“Nah… lega kan? Dari tadi dikurung terus kan kasihan… sempit kan sayaang…?” Seperti biasa Sarah berkata-kata sendiri seperti mengajak bicara batang penis itu. Anton sangat senang dengan kelakuan Sarah yang satu ini.
730Please respect copyright.PENANAlHcSEGLZnG
“Kamu ini tega banget sama adik kecilmu ini… dari tadi dia pasti tersiksa kesempitan…” Ujar Sarah lagi, kali ini pada Anton berlagak seperti memarahinya.
730Please respect copyright.PENANABWruDSNS0W
“Ya… sekarang kan udah kubebasin, dari tadi memang sudah berontak terus di balik celanaku. Hi hi hi… Sekarang kamu manjain dong sayang.” Jawab Anton sambil membelai rambut Sarah. Tak perlu diminta 2 kali, Sarah mulai menciumi penis itu Anton. Dikecupnya berkali-kali kepala penis yang mirip jamur berwarna merah muda itu. Sebelum mulai mengulum seluruh batang itu, terlebih dulu ia jilati seluruh batang keras berurat itu sambil tangannya mengurut maju mundur dengan pelan.
730Please respect copyright.PENANAA8gJ7MwrKt
“Oohh… yess..” Anton merem melek keenakan.
730Please respect copyright.PENANAkXRsnZmgUR
Sarah mengulum kepala penis terlebih dahulu, diemut-emutnya seperti permen sementara tangannya tetap mengocok pelan batang penis itu. “Oohh Saraahh…” Anton terus mengerang keenakan. Kedua tangannya yang penasaran menyibak rambut Sarah ke balik telinga, kemudian didorongnya pelan kepala Sarah supaya menelan semua batang penisnya. Sarah tidak melawan, sedikit demi sedikit batang penis itu pun masuk ke dalam mulut Sarah hingga penuh. Kemudian Anton melonggarkan cengkeramannya pada kepala Sarah supaya dia bisa leluasa mengatur ritme kulumannya sendiri. Sarah kemudian mulai memajumundurkan kepalanya hingga mulutnya mengocok seluruh batang penis Anton. Rambut Sarah yang mulai jatuh menutupi wajah disibakkan lagi oleh Anton hingga dia bisa melihat bibir Sarah yang mengulum penisnya. “Uuhh… nikmatnya sayaang…” desahnya.
730Please respect copyright.PENANABsKeejk9j6
Sarah mendongakkan kepalanya ke atas. Sambil tetap mengulum mereka pun bertatapan mesra. Anton membelai-belai pipi dan rambut Sarah lembut. Kemudian Sarah melepaskan batangnya, lidahnya menyapu dari bawah batang Anton mulai dari pangkal hingga ujungnya. Begitu sampai di ujung, “haaapp…” segera dilahap dan dikulum kepala penis Anton dengan rakus. Kemudian Sarah mengeluar-masukkannya dengan cepat sementara mulutnya mengatup rapat sehingga tiap kepala penis itu keluar dari mulutnya terdengar bunyi, “poop!” Sarah mengulangi lagi adegan itu, dia sapu bagian bawah batang dari pangkal lagi, mengulum kepala penis kemudian mengeluarmasukkannya dari mulutnya. “Poop… poop.. poop…!” Beberapa kali Sarah melakukan itu sambil sesekali bertatapan wajah dengan Anton seperti memamerkan kebolehannya memanjakan penis Anton. Kadang Sarah memasukkan seluruh batang penis Anton kemudian dengan seperti menggigit ditariknya keluar lagi sehingga batang Anton bergesekan dengan gigi seri Sarah. Anton menggelinjang ketika gigi Sarah menggesek kepala penisnya. Geli, ngilu, sekaligus nikmat sekali dia rasakan. “Auuuhhh…!”
730Please respect copyright.PENANAMpksCauemh
Diangkatnya kepala Sarah dan dikecupi bibir tipis Sarah yang telah memanjakan ‘adik kecil’nya dengan baik sekali. “Kamu makin pintar sayaang…” dikecupinya bertubi-tubi kemudian dilumatnya bibir Sarah yang menggemaskan itu. Belum sempat Sarah membalas lumatannya, Anton sudah mendorong kembali kepala Sarah ke bawah. Anton menggenggam batangnya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memegangi tengkuk Sarah. Anton kemudian menyodokkan batangnya masuk ke mulut Sarah. Untuk beberapa saat dia mengendalikan kepala Sarah mengeluarmasukkan batang penisnya seperti melakukan felatio. Hal itu terlihat seperti kasar, bahkan seperti pemaksaan, tapi sebenarnya Anton melakukannya dengan lembut, dan Sarah pun sama sekali tidak melawan. Dibiarkannya Anton melakukan itu selama beberapa saat. Sampai akhirnya dia melepaskan tangannya dan menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Sarah lagi. “Muuahh…” Sarah mengeluarkan batang Anton dari mulutnya dan menarik napas panjang. Kemudian dia mulai mengecupi lagi batang itu sambil tersenyum menatap Anton.
730Please respect copyright.PENANAfhWRYZgktW
“Keenakan nih…? Awas ya keluar duluan…” Godanya.
730Please respect copyright.PENANATrrNSCQEhw
Anton meringis. Tadi beberapa kali memang rasanya seperti sudah di ujung spermanya hendak memuncrat. Tapi seperti sudah kompak, baik Sarah maupun Anton sendiri saling menjaga supaya hal itu tidak terjadi.
730Please respect copyright.PENANAgjcLqhL5O5
Poop… pop… poop…! Sarah melanjutkan mengulum dengan cepat sehingga suara khas itu terdengar nyaring lagi.
730Please respect copyright.PENANAhYO7dxsFgY
“Mmmaahhh… uuhhh… terus yang, begitu…!” Merem melek Anton dibuatnya.
730Please respect copyright.PENANAXI8oz4SPkA
Setelah beberapa saat Sarah menyudahi aktifitas oralnya, didorongnya badan Anton hingga jatuh merebah di atas kasur. Sambil tetap memegangi penis Anton, Sarah pun naik di atasnya, mengarahkan penis Anton ke memeknya dan, blesss… Penis Anton menyeruak masuk ke dalam liangnya tanpa hambatan berarti.
730Please respect copyright.PENANAv82nT6GIrG
“Aahhh…” Keduanya mendesah bersamaan. Sarah yang kini menduduki Anton diam sesaat menikmati rasa penis memenuhi liangnya. Mereka saling bertatapan mesra, tangan Anton mengelus-elus pinggul Sarah, “Ayo sayang… kamu duluan yang jadi nahkoda…” bisiknya. Sarah mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya hingga batang Anton menggesek-gesek dinding vaginanya. “Aahhh… yesss…” Desah keduanya.
730Please respect copyright.PENANAk1CmzMiJzz
Sarah makin mempercepat goyangan pinggulnya, dan Anton juga tidak tinggal diam ikut menggerak-gerakkan pantatnya turun naik.
730Please respect copyright.PENANA2QCXeTHRKs
“Enaakk.. sayaanng…!”
730Please respect copyright.PENANAW3CuHItxFo
“Oohhh… Auuhhh…!”
730Please respect copyright.PENANAIzha0ajjsL
“Iyyyaahh… ooouuhh…”
730Please respect copyright.PENANAsb1iErGWUF
Keduanya seakan berlomba mendesah, mengiringi suara selangkangan mereka yang terus bertumbukan dengan keras dan cepat, “Plok…plok… plok…!” Bahkan seiring dengan irama persetubuhan mereka yang makin cepat, suara gesekan penis Anton di liang Sarah yang makin membanjir juga terdengar jelas, “Clek..cleek… cleekk…!”
730Please respect copyright.PENANAeFgAoQ8Y00
“Teruuss sayaang… Aahhh…!”
730Please respect copyright.PENANAq5PGqKjNgM
Tetap dalam posisi yang sama mereka saling berpagutan, melumat bibir dan lidah masing-masing. Untuk sesaat irama persetubuhan mereka berkurang, tapi Anton segera mempercepatnya lagi. “Mhhh…” Sarah menjatuhkan dirinya ke samping, Anton kini mengambil alih ‘kepemimpinan’. Dia bangkit duduk di ranjang, ditelentangkannya tubuh Sarah dan tangannya membuka paha Sarah lebar-lebar dan ditusukkannya lagi batang penisnya ke dalam liang Sarah. Jleeebh…! “Aaahhh….!” Sarah menjerit pelan. Anton menusuk liangnya dengan cepat dan langsung mengocoknya.
730Please respect copyright.PENANAnHGgJliz0F
“Yeahh yaahhh… aahh…!” Desah Anton memacu tubuh Sarah.
730Please respect copyright.PENANAXZenONzdwl
“Plookk…plokk.. plokkk…!” Dengan posisi ini suara persetubuhan mereka pun makin kencang terdengar. Tangan Anton meraih kedua payudara Sarah dan meremas-remasnya sambil tetap memacu. “Uuhh.. Toon… yeeessh….!” Sarah melenguh keenakan.
730Please respect copyright.PENANAolBpBJb2fY
Setelah beberapa saat mereka menghentikan kocokannya. Anton menindih tubuh Sarah memeluk dan menciuminya. Mereka saling mengatur napas masing-masing sambil bertatapan. Anton membelai-belai rambut Sarah, “luar biasa sayang…” bisiknya. Sarah diam mengatur napas. Dia memeluk tubuh Anton, kepalanya menggelayut manja di dadanya. Anton balas memeluk Sarah, kemudian mulut mereka saling berpagutan lagi.
730Please respect copyright.PENANAcWy4J1RRJx
“Lanjutin lagi sayang…? Aku belum keluar tadi…” bisik Sarah.
730Please respect copyright.PENANA5c91nDttkM
“Doggy yaah…?” Pinta Anton.
730Please respect copyright.PENANACb2vD9DDkZ
Sarah tersenyum manis. Tanpa menjawab ia langsung mengambil posisi menungging tanda setuju. Anton yang mengambil posisi di belakang Sarah tidak langsung menusuknya. Dielus dan diremas-remasnya kedua bongkah pantat Sarah yang mulus dan seksi. Sesekali dia menepuk-nepuknya gemas.
730Please respect copyright.PENANABYlS44hhZ2
Plaak…! Plaaak…!
730Please respect copyright.PENANAxRT2LNs6f0
“Aahh…!” Desah Sarah manja.
730Please respect copyright.PENANAoCX4PWskUl
Kemudian Anton membenamkan wajahnya di selangkangan Sarah yang menungging. Dioralnya lagi sejenak memek sarah.
730Please respect copyright.PENANAOAzsPPH5Kt
“Sluurrp… slurrpp!” Suara decak lidah Anton.
730Please respect copyright.PENANA8tT8NlRCwM
“Mmhhh… Aaahhh…!” Sarah menggoyang-goyangkan pinggulnya manja.
730Please respect copyright.PENANAxv0CC1vKIE
“Ayoo doong…. tusuk lagi toonn…!” pintanya tak sabar meskipun merasa nikmat dioral begitu. Ibarat rasa gatal yang harus digaruk, makin gatal makin nikmat ketika digaruk. Permainan lidah Anton membangkitkan sensasi ‘gatal’ di seluruh dinding rahim Sarah, batang keras Anton lah yang kemudian bertugas ‘menggaruk’nya. Setelah dirasa cukup, Anton segera menusukkan batangnya lagi, “Jleeb…!” dan mulai mengocoknya pelan. “Oohh… Iyaahh… Sayaangg…!” Sarah ikut memajumundurkan pantatnya mengiringi gerakan Anton.
730Please respect copyright.PENANAWocShwgXBx
Namun sungguh tak disangka, baru saja Anton mulai mempercepat kocokannya pada vagina Sarah, gerakannya itu terinterupsi suara tangisan Doni dari ruang sebelah.
730Please respect copyright.PENANAwAtNxVEqj6
“Shiit..!” Umpatnya dalam hati.
730Please respect copyright.PENANAjLEK1IKcQM
“Duuhhh Ton, si Doni bangun…!” Keluh Sarah. Dia segera bangkit dan berlari menuju box bayi tempat ditidurkannya Doni tadi. Doni memang berada satu kamar dengan mereka, namun berbeda ruangan. Terang saja dia terbangun, barangkali terganggu suara berisik percintaan Mamanya dengan Anton.
730Please respect copyright.PENANA5i3yk1dTsE
Anton tentu saja agak kecewa. Dia terduduk di ranjang sambil mengurut-urut pelan adik kecilnya menjaga supaya tetap tegang. Sarah kemudian muncul menggendong Doni yang menyusu padanya. Sarah yang sama sekali tidak mengenakan bajunya lagi menjadi pemandangan unik bagi Anton. Seorang wanita telanjang bulat menyusui anaknya.
730Please respect copyright.PENANAXnwv7c79Cv
“Maaf ya Ton, sebentar, kayaknya tadi kita terlalu berisik sampe dia bangun…” Ucap Sarah. Anton mencoba tidak menampakkan wajah merengut. Biasanya mereka memang selalu berisik kalau bercinta. Apalagi ini pertama kali setelah setahun.
730Please respect copyright.PENANAhInSf8ktPi
“Ya iyalah say… lagian ternyata Doni di sebelah tooh…?” Sahut Anton.
730Please respect copyright.PENANAZPHTYbXTmc
“Habis di mana lagi? Aku kan juga harus menjaga dia. Kalau dia di kamar lain trus aku ga dengar dia nangis kan repot juga…” Sahut Sarah duduk di sebelah Anton di ranjang. Anton mengecup pipinya mesra. Dia sadar posisi Sarah kini sudah berbeda. Kalau saja Doni sudah bisa berpikir saat itu tentu dia akan terkejut melihat Mamanya telanjang bulat bersama pria lain yang bukan Papanya di kamar. Hal ini juga tidak mengusik Sarah maupun Anton sama sekali. Dengan tenang Sarah menyusui Doni sambil telanjang bulat dengan Anton di sampingnya.
730Please respect copyright.PENANA389eo0zu2E
“Ini Oom Anton… TTM (Teman Tapi Mesra) Mama loh… Kamu nakal ya gangguin Oom ngentot Mama. Kasihan tuh Oom nahan konak…! Hi hi hi…” Gila, Sarah malah mengajak bicara bayinya dengan bahasa cabul seperti itu dan menganggapnya lucu. Anton tertegun untuk sesaat, tapi kemudian ikut menimpali, “Duuh enaknya nyusu, gantian doong Don…”
730Please respect copyright.PENANAqjCQCRu1fb
Sarah cekikikan mendengarnya, “Kan susuku ada dua, boleh nih nyusu bareng kalo mau…?” Ujarnya. Tak perlu disuruh 2 kali Anton langsung meraih payudara Sarah. “Oh iya nih satunya nganggur… boleh ya Don bagi-bagi sama Oom…?”
730Please respect copyright.PENANA3vQjrhsG33
Benar-benar gila 2 manusia ini, entah bagaimana nanti perkembangan mental dan moral Doni nanti. Saat kecil saja sudah disuguhi tontonan Mamanya berselingkuh. Anton mengenyot-ngenyot puting Sarah dengan rakus. Sarah pun menggelinjang kegelian… “Iihh nafsu amat sih… kayak si Doni ini loh kalem!” Candanya.
730Please respect copyright.PENANAMh7hOuwtSb
Benar-benar pemandangan yang ganjil. Seorang ibu muda menyusui 2 laki-laki sekaligus. Bedanya, yang satu masih bayi dan satunya lagi pria dewasa yang bukan Papa si bayi. Tapi nampaknya hal itu sama sekali tidak mengusik Sarah maupun Anton. Bahkan ada sensasi tersendiri dalam adegan tersebut yang menambah panas hubungan gelap mereka. Tentu saja Anton tidak benar-benar menghisap air susu Sarah. Dia hanya mempermainkan payudara dan putingnya untuk merangsang Sarah.
730Please respect copyright.PENANA4mCs1MxX5M
“Uuhh Ton… Nakal kamu…!” Desah Sarah geli sekaligus nikmat, tanpa peduli dengan Doni yang masih dalam gendongannya. Bahkan kemudian terbesit dalam benaknya untuk melanjutkan persetubuhan.
730Please respect copyright.PENANAaOXS0IgKj0
“Ton… baring dong…?” Pintanya.
730Please respect copyright.PENANAy7jdrYBLLB
“Hah?” Jawab Anton heran.
730Please respect copyright.PENANAJagDYCpVS3
“Iyaah… Baring…!” Sarah mendorong tubuh Anton.
730Please respect copyright.PENANAfNkGV9YD3q
“Aku mau ditusuk lagi…!” Ucap Sarah lagi.
730Please respect copyright.PENANAhmPbUYYIot
“Haah, Doni gimana…?” Tanya Anton sambil berbaring.
730Please respect copyright.PENANAQUg4DSTYxN
“Gapapa, dia anteng ini… Aku naikin kamu biar bisa gendong dia, kamu yang goyang yaah?” Jelas Sarah sambil menaiki tubuh Anton. Gila sekali dia minta disetubuhi sementara masih menggendong bayinya. Anton diam tak berkata, dia manut saja mengacungkan batangnya ke atas, sementara Sarah mendudukinya hingga menancap di memeknya.
730Please respect copyright.PENANAmvPQRjmwZE
“Aaahh…” Desahnya.
730Please respect copyright.PENANAuRyn8g3grM
“Kamu yakin…?” Tanya Anton.
730Please respect copyright.PENANA8JvS7q9Gm8
“Kita coba…!” Jawab Sarah.
730Please respect copyright.PENANAze980a1RUt
“Ayo Toon…” pintanya sambil dia sendiri mulai menggoyang pinggulnya pelan.
730Please respect copyright.PENANAWLXwgfR4pD
Anton pun tidak berkata lagi, Dia sendiri juga tidak ingin terlalu lama menunggu untuk menyetubuhi Sarah lagi. Dia mulai mengocok memek Sarah dengan menaik turunkan pantatnya. Mulanya pelan, tapi dengan pasti mempercepat iramanya sedikit demi sedikit sementara Sarah sendiri mengatur posisi Doni di gendongannya supaya tidak terlalu terngganggu. “Ouuww.. yeesshh…” Keduanya mulai mendesah.
730Please respect copyright.PENANAOv9RPUp1Z8
Seiring dengan kocokan Anton yang makin cepat, tubuh Sarah makin terguncang-guncang. “Aaahhh Toonn…” Susah bagi dia menjaga Doni supaya tidak ikut terguncang-guncang. Dia takut Doni menangis lagi apalagi malah muntah. Tapi di luar dugaan, Doni yang tidak menyusu lagi malah terlihat tertawa-tawa kegirangan ketika tubuhnya ikut terguncang-guncang ke atas dan ke bawah. Papanya Doni, Heru memang sering memainkannya begitu ketika menggendongnya. Heru sering mengangkat Doni tinggi-tinggi bahkan dilambung-lambungkannya tubuh Doni. Doni sangat senang diperlakukan begitu. Bahkan kadang kalau menangis bukan karena lapar, seringkali hal itu yang dapat menghentikan tangisannya.
730Please respect copyright.PENANAqADO7wXfP0
“Sayaang… Aahh… Kamu kesenengan yaaah…! Kayak main sama Papaaah…?”
730Please respect copyright.PENANATwgOaCm3EL
“Samaa dong…, Mamaah juga enak nih kayak main sama Papa juga… aaahh!”
730Please respect copyright.PENANAbr4nMdGVIc
Edan! Sarah mengajak bicara bayinya sambil mendesah-desah keenakan karena Anton juga tidak memperlambat irama kocokannya. Sarah kemudian mengangkat Doni dengan kedua tangannya, “Iyaaakkhh… terbaangg…” Seperti mengajaknya bermain. Tentu saja dengan tubuhnya terus bergoncang dihajar Anton tanpa ampun dari bawah. “Aahhh gilaah Ton… Nikmaatt!!” Jerit Sarah penuh kepuasan. Ini benar-benar sensasi baru dalam bercinta. Serta merta dia mengalami orgasme pertamanya sambil menggendong bayinya.
730Please respect copyright.PENANAItHdIgW04p
“Seerrr… Craatt…” Cairan cinta Sarah mengalir dengan deras, membasahi batang Anton. Anton memperlambat kocokan, dirasakannya cairan cinta Sarah yang muncrat menyelimuti seluruh permukaan batangnya. Sarah memeluk erat Doni sambil memejamkan matanya saat menyemprotkan cairannya sampai tetes terakhir. “Aaa… aaa… aahhh…” Desahnya panjang. “Nikmaat Toon… Gilaa Tooon…” Kemudian dikecupinya pipi Doni, “Kamu juga seneng kan sayaang…? Mama juga enaak loh… Anak pintar… nggak rewel ya… Mama mau ronde kedua sama Oom Anton, kamu boboan saja yaah?” bisik Sarah padanya.
730Please respect copyright.PENANAEEFbZ4LkpF
“Boboan di sini aja bareng Mama sama Oom…” Sarah membaringkan Doni di samping Anton yang diam saja melihat kelakuan ibu muda itu. Tapi baru saja Sarah hendak melepaskan tangannya dari Doni, bayinya itu langsung rewel lagi. Agaknya dia ingin tetap digendong Mamanya. Biasanya kalau baru bangun tidur memang musti disusui dan ditimang-timang. Jelas tak mungkin Doni bisa segera tidur lagi. Disuruh boboan saja juga jelas tidak betah. Dia seperti menuntut haknya sebagai bayi pada Sarah, Mamanya. “Gendong…! Gendong…!” Kalau bisa bicara mungkin itu yang sedang hendak dikatakannya.
730Please respect copyright.PENANASKfUOZUnIC
“Tuuhh sayaang, kok rewel…?” Sarah meraih Doni, diangkatnya lagi dalam gendongannya.
730Please respect copyright.PENANAByNCdDoJGW
“Iya… iya… main terbang lagi yaah?” Sarah mencoba menenangkan bayinya itu.
730Please respect copyright.PENANAvonJP0pV6L
“Yaah, Oom kan pingin doggy sama mama kamu… Tadi mau doggy gak jadi gara-gara kamu bangun…” Celetuk Anton nakal.
730Please respect copyright.PENANAyFJA56xNzo
“Huussh kamu ini…” Ujar Sarah sambil tertawa geli. Kedua pasangan gelap ini memang seperti sudah gila. Doni yang masih bayi malah dikenalkan pada istilah-istilah persetubuhan.
730Please respect copyright.PENANAgzTaVxB7FH
“Oom ngentotin Mama dulu yaa, kamu bobo lagi dong?” Anton malah semakin menjadi. Sarah dan Anton sama-sama geli dengan tingkah mereka sendiri itu.
730Please respect copyright.PENANA9GafywDeWz
“Kita doggy sambil berdiri Ton… Supaya aku bisa sambil nggendong Doni.”
730Please respect copyright.PENANA1Ese1JAr3L
“Waah gimana tuh…”
730Please respect copyright.PENANAH8jpKJZMBh
“Ga tau, kita coba dulu…?”
730Please respect copyright.PENANArd5Z1dKe5M
“Gimana kalo aku yang gendong? Kamu kan nungging, pasti susah…”
730Please respect copyright.PENANAljFHJJkLgI
“Mmm coba deh, dia rewel nggak sama kamu…?” Sarah menyerahkan Doni pada Anton. Anton mulai menimang-nimang Doni. “Anak manis… anak cakep… Tau aja mamanya dientotin orang jadi rewel… Heh he he…!”
730Please respect copyright.PENANABtj219Zsyf
“Iih kamu inii…” Sarah mencubit tangan Anton.
730Please respect copyright.PENANAForsP41OMm
“Aduuhhh… awas ya, nanti kubalas kugelitikin memekmu habis-habisan sampe kamu minta ampun…!”Ledek Anton.
730Please respect copyright.PENANAz4gnKxINwx
Ternyata Doni tak mau tenang. Anton memang asing baginya, dia ribut minta segera kembali ke pelukan Mamanya. Dengan sigap Sarah pun segera mengambil kembali Doni dari gendongan Anton. “Iyaa… sini sayang sama Mama…” Ajaknya. Doni pun mulai tenang lagi.
730Please respect copyright.PENANACj85sK1f0q
Anton kemudian memeluk Sarah dari belakang. Diciuminya tengkuk Sarah, tangannya mengusap-usap pinggul Sarah yang diam saja sambil terpejam menghayati.
730Please respect copyright.PENANAfgR4gDZES3
“Coba membungkuk dikit aja sayang…” pinta Anton kemudian. Dia membimbing Sarah menghadap dinding supaya satu tangannya bisa bertumpu di situ. Sarah pun mencoba, tangan kirinya menggendong Doni, sementara tangan kanannya bertumpu pada dinding, dia membungkuk sedikit, menyodorkan pantatnya ke belakang dan melebarkan kakinya. Anton mengambil posisi di belakangnya, mengelus memek Sarah kemudian mulai mengarahkan batangnya.
730Please respect copyright.PENANAd2s2HH55Dk
Akan tetapi sungguh di luar dugaan. Lagi-lagi datang gangguan kedua.
730Please respect copyright.PENANA2vi8vrQISI
Belum sempat Anton menusukkan batangnya itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ketukan di pintu kamar itu.
730Please respect copyright.PENANA6yj4mVtyDz
“Tok… tok… tok…!”
730Please respect copyright.PENANAePopg6EYSr
Bagai disambar geledek mereka mendengarnya. Baik Sarah maupun Anton sama-sama terdiam seribu bahasa.
730Please respect copyright.PENANARsCXdLFiIN
“Tok… tok… tok…!”
730Please respect copyright.PENANA84XpuwJf6u
“Shiiit!!” Sarah mengumpat dalam hati. Apakah suaminya pulang sesiang ini, batinnya khawatir. Jantungnya berdegup kencang.
730Please respect copyright.PENANAubeg4xWb6Y
“Tante…? Tante ada di dalam?” Terdengar tanya dari luar.
730Please respect copyright.PENANAq2dtvtTp5T
“Ya ampuun, itu Tejo…!” Hampir lupa Sarah dengan keponakannya itu. Matanya spontan melirik jam dinding. Tak terasa waktu berlalu, dan kini Tejo pun sudah pulang dari sekolah. Sarah yang tadinya mengira itu suaminya jelas merasa lega. Walaupun kehadiran Tejo tentu saja mengganggu aktifitasnya bersama Anton. Kamar Sarah yang luas, dengan dinding dan pintu yang tebal memang nyaris kedap suara. Jika berada di dalam, suara-suara di luar hampir tidak terdengar. Begitu juga dari luar juga akan sulit mendengar suara-suara dari dalam kamar. Itulah mengapa Sarah tidak mendengar Tejo memasuki rumah. Akan tetapi, tidak biasanya juga Tejo mengetuk pintunya saat pulang dari sekolah kecuali mungkin dia ada urusan.
730Please respect copyright.PENANAsRBlyGJTbK
“Yaa Jo? Ada apa, kamu udah pulang ya? Bentar…!” Sarah menjawab setengah teriak.
730Please respect copyright.PENANAXLfHt2u7Vk
“Gimana ni say?” Tanya Anton gusar. Raut mukanya memperlihatkan kekecewaan.
730Please respect copyright.PENANAfsexKGFX5G
“Iih ga tau, kamu diam aja di sini…” Jawab Sarah. Ini yang dia khawatirkan tadi dengan Anton yang datang terlalu siang. Dia bergegas mengenakan dasternya dan keluar menemui Tejo sambil menggendong Doni. Anton duduk terdiam di atas ranjang. Untuk berjaga-jaga dia juga mengenakan pakaiannya lagi. Posisi ranjang Sarah yang strategis membuatnya tidak terlihat dari luar meski pintu kamar terbuka.
730Please respect copyright.PENANAXw6Av3WTPu
Ternyata teman-teman Tejo datang lagi seperti biasa. Mereka sudah duduk-duduk di ruang tamu Sarah. Rupanya inilah alasan Tejo mengetuk pintu kamar Sarah. Setiap teman-temannya datang Tejo memang selalu memberitahu Sarah. Biasanya Tejo hanya menyampaikan, “Tante, teman-teman Tejo mau main di sini.” Dan biasanya Sarah juga menjawab sekenanya, “iya…” atau sekedar, “he eh…” Tejo kadang memang khawatir Tantenya keberatan ketika dia mengajak teman-temannya main ke rumah.
730Please respect copyright.PENANA72LWPPOgJj
“Ada apa Jo…?” Tanya Sarah setelah menutup pintu kamar. Dia agak terkejut juga dengan keberadaan teman-teman Tejo, apalagi saat itu dirinya hanya mengenakan daster pendek yang tipis dan terbuka di bagian bahu. Tapi dia tidak ingin memperlihatkan kekagetan itu. Sikapnya berusaha terlihat wajar.
730Please respect copyright.PENANAf6PWjy8QWB
“Tante, tadi kirain rumah sepi… Tapi Tejo lihat mobil Oom Anton di luar. Ini teman-teman Tejo mau main di sini.” Jawab Tejo. Seperti biasa dirinya terpesona dengan penampilan Sarah. Meski tadi Sarah sudah menghapus keringat, masih terlihat sisa-sisa titik keringat di kulit halusnya. Tejo tentu bertanya-tanya karena kamar tantenya itu ber-AC.
730Please respect copyright.PENANAAUdN5QmJ5n
“Oh iya Jo, ya udah santai aja… Iya Oom Anton juga lagi main di sini.” Jawab Sarah. Dia sudah menduga tentu Tejo sudah melihat mobil Anton di luar. Bisa saja dia berbohong dengan mengatakan Anton hanya menitipkan mobil di situ, tapi dia takut nanti tidak ada kesempatan bagi Anton untuk menyelinap keluar tanpa ketahuan Tejo.
730Please respect copyright.PENANAdtwakMnyeB
“Mmm… Oom Antonnya ada di dalam ya?” Tanya Tejo penasaran.
730Please respect copyright.PENANA5jonRyOb8Y
“Iyah… yuk, Tante masuk dulu. Kalian santai aja, Tante lagi ada urusan belum selesai sama Oom Anton.” Jawab Sarah. “Oh iya, kalau mau makan juga ada camilan tuh di meja, tapi kalo nasi ga tau ya cukup apa tidak buat kalian…” Lanjutnya lagi.
730Please respect copyright.PENANAFe3Of0kSro
“Makasih Tante, tadi udah pada jajan kok di sekolah… Mmm anu…” Tejo tidak melanjutkan kalimatnya membuat Sarah tertahan untuk segera masuk ke dalam kamar. Diliriknya teman-teman Tejo pada blingsatan curi-curi pandang ke arahnya dari ruang tamu. Alih-alih merasa risih, dirinya malah senang dikagumi begitu.
730Please respect copyright.PENANAKAIirIVyRI
“Ada apa lagi…?” Tanya Sarah tersenyum pada Tejo.
730Please respect copyright.PENANADphY5xv28e
“Ini Tante… ee… Kemarin katanya Tejo suruh ngenalin temen-temen Tejo sama Tante?” Jawab Tejo. Terlihat dia agak ragu menyampaikan itu.
730Please respect copyright.PENANAvYJ5Wm69hr
Sarah teringat kemarin dia memang meminta itu. Awalnya Sarah agak ragu karena penampilan dia kini yang hanya memakai pakaian sekedarnya bahkan tanpa mengenakan daleman. Tapi sejurus kemudian, justru hal itulah yang membuat dia tertantang untuk tampil di hadapan teman-teman Tejo dan berkenalan dengan mereka. Agaknya naluri ekshibisionisnya muncul lagi.
730Please respect copyright.PENANA7w6nzrvWsg
“Mmmm… ya udah ayo sini Tante dikenalin…” Jawab Sarah.
730Please respect copyright.PENANAedDmTrYiaS
Tejo terlihat girang seakan dia memang berniat memamerkan tantenya yang molek itu pada teman-temannya. Satu persatu temannya menjabat tangan Sarah memperkenalkan dirinya. Sarah tersenyum manis ketika menyalami mereka. Diperhatikannya wajah mereka yang terlihat malu-malu mupeng itu. Mereka semua berlima, masing-masing namanya Beni, Luki, Yadi, Boim, dan Eno.
730Please respect copyright.PENANA14ONyzxOhs
Sarah mengamati wajah mereka yang ‘sebelas dua belas’ dengan wajah Tejo ponakannya, alias ancur.
730Please respect copyright.PENANAi4yrcHa6Xm
“Ga bisa milih temen yang mendingan apa, kok parah semua begini… Dasar sejenis… Hi hi hi…” Sarah tertawa dalam hati. Jeleknya wajah mereka yang menampakkan kemupengan itu justru menjadi sensasi pemandangan tersendiri bagi Sarah. Sejenak dia teringat pada Bambang, selingkuhannya selain Anton. Wajah Bambang tidak setampan Anton, bahkan jauh. Akan tetapi ketika sama-sama mupeng terhadap dirinya, Sarah merasa lebih gemas pada Bambang ketimbang Anton. Entah kelainan apa itu, Sarah tidak terlalu peduli.
730Please respect copyright.PENANANlbyLgUboo
“Putranya umur berapa Tante?” Luki yang terlihat paling bongsor di antara mereka mencoba berbasa-basi. “Ooh ini? Belum ada setahun nih… berapa bulan yaa?” Jawab Sarah menerawang. “Mmm, hampir 7 bulanlah…” Jawabnya lagi. “Lah kamu sendiri umur berapa? Kok berteman dengan Tejo? Kayaknya kamu udah ‘tua’ deh… Masak masih kelas 2 SMP?” Ledek Sarah penasaran.
730Please respect copyright.PENANASiQpiA1bQM
“Nah lo… kena deh lo… Ha ha ha…!” Teman-temannya yang lain tertawa terbahak. Wajah Luki memerah malu.
730Please respect copyright.PENANAp9oagN7OH0
“Dia udah 17 tahun Tante! Ga naik kelas terus!” Tejo menjawab pertanyaan Sarah sambil tertawa. Luki merengut pada Tejo. Sarah ikut tertawa lepas membuat Luki tersipu lagi. Tapi dia dan teman-temannya diam-diam makin terpesona dengan wajah Sarah ketika tertawa lepas itu.
730Please respect copyright.PENANArHQYWWONEl
“Lah kalo 17 tahun mustinya udah SMA dong? Parah luu…” Goda Sarah. Luki tambah salah tingkah dibuatnya. Menyesal sekali tadi dia berbasa-basi menanyakan umur yang akhirnya malah jadi bumerang buat dia.
730Please respect copyright.PENANA3xRHx1DChb
“Ya sudah… sudah…” Sarah tidak mau berlama menggoda Luki. “Makanya temenan sama ponakan Tante ini, biar ketularan pinter…” Lanjut Sarah memuji Tejo sambil mengelus rambut Tejo. Bangga sekali Tejo dipuji begitu, bahkan baru kali ini tantenya itu mengelus-elus kepalanya dengan sayang seperti pada anaknya sendiri. Semua itu berjalan alami saja, Sarah juga tidak ambil pusing. Ketika hendak berpamitan masuk terbesit ide dalam benak Sarah untuk menitipkan Doni pada mereka.
730Please respect copyright.PENANAcVgVi9qfcc
“Mmmm… Jo?” Tanyanya ragu.
730Please respect copyright.PENANAGA7duNhPir
“Ada apa Tante?” Jawab Tejo.
730Please respect copyright.PENANApSbSG7SKcV
“Kamu bisa ajak main Doni ini? Dia kan udah biasa sama kamu…” pinta Sarah.
730Please respect copyright.PENANAjnKBFaX6TO
“Ya gapapa Tante…” Tejo menyanggupi.
730Please respect copyright.PENANA0bxK6VNfE7
Senang sekali Sarah mendengarnya. Apalagi ketika digendong Tejo, Doni memang tidak meronta. Tidak seperti dengan Anton, bayinya itu sudah terbiasa dengan Tejo. Tejo sendiri juga tidak pernah canggung dengan anak Sarah yang terhitung sepupunya sendiri itu.
730Please respect copyright.PENANA4rVDv04eZq
“Tante, kita boleh nonton DVD nggak?” Pinta Tejo.
730Please respect copyright.PENANA4dLz4w5nmt
“Ya boleh aja, tapi Tante nggak punya film, emang kamu bawa sendiri?” Tanya Sarah.
730Please respect copyright.PENANAaKFqq5aoCU
“Iya ini si Luki yang bawa…” Jawab Tejo.
730Please respect copyright.PENANA4SCyqqawfy
“Ya udah terserah…” Sarah mengijinkan, lalu bergegas masuk kamar meninggalkan mereka.
730Please respect copyright.PENANApqVDn1X3d0
Setelah mengunci pintu kamarnya, Sarah langsung melolosi dasternya hingga telanjang bulat lagi. Ditubruknya dan dipeluknya tubuh Anton yang berbaring tertegun di atas ranjangnya. Anton sudah berpakaian lengkap saat itu.
730Please respect copyright.PENANAYGB3NFEIGn
“Iiihh kok udah dipake bajunya…?” Tanya Sarah manja.
730Please respect copyright.PENANAPfQM16V0Df
“Jadi…? Lanjut niihh…?” Tanya Anton seperti tak percaya.
730Please respect copyright.PENANA5pMXXHpNKd
“Ya iyya lahh… Nggak mau kamu…?” Kerling Sarah manis.
730Please respect copyright.PENANAI4DnHfs7kE
“Ya mau lah… Tapi gimana si Tejo, kayaknya tadi juga ada teman-temannya? Trus si Doni juga gimana?” Tanya Anton lagi penasaran.
730Please respect copyright.PENANAZQyybgr2Ev
“Udaah itu urusanku… Doni juga udah sama Tejo…” Terang Sarah sambil mulai melucuti celana Anton.
730Please respect copyright.PENANARpbGCFrBdu
“Gila… Yakin nih?” Anton masih ragu.
730Please respect copyright.PENANArwYGW6OuIV
“Udaahh bawel…!” Jawab Sarah. Geli juga dia dengan kekhawatiran Anton.
730Please respect copyright.PENANArYBDurtCBg
“Nakaall ya kamuu…” Anton tiba-tiba bangkit mendorong Sarah hingga terlentang. “Kyaaa..!” Pekik Sarah kaget. Anton bergegas membuka dan melempar semua pakaiannya. Mereka berdua kini kembali berbugil ria.
730Please respect copyright.PENANAhRqbpva59M
“Jadi sampe puas nih? Tejo sudah ga jadi masalah?” Goda Anton. Tangannya mulai mengocok-ngocok pelan penisnya yang sempat layu. Kini perlahan tapi pasti batangnya mengeras kembali hingga maksimal. Dia yang tadi memang belum mencapai klimaks kini siap ‘membantai’ Sarah lagi tanpa ampun.
730Please respect copyright.PENANA777efwqVt2
“Enak aja, nanti aku harus memandikan dan menyuapi Doni…” Jawab Sarah membelai pipi Anton yang telah bersiap menindihnya dari atas. Anton tidak ambil pusing dengan jawaban sarah itu. Dia tidak ingin membuang waktu lagi. Bleesss! Batang penisnya segera menembus liang vagina Sarah dengan cepat.
730Please respect copyright.PENANA2MkSzgGC1H
Keduanya mulai memacu bersama mendaki puncak kenikmatan tanpa ada gangguan berarti lagi. Walau kali ini mereka agak mengontrol lenguh desah mereka supaya tidak terlampau keras hingga terdengar dari luar. Selain itu tak ada masalah lainnya. Dengan bebas mereka bergumul seru berguling-guling di atas ranjang. Berganti-ganti posisi dan kendali hingga beberapa kali. Bahkan sambil berdiri mereka berpindah tempat menjelajahi tiap sudut ruangan kamar Sarah.
730Please respect copyright.PENANAFMZXcymWPb
Sekian lama mereka bersetubuh seperti tak kenal lelah. Siang itu mereka benar-benar saling melepas rindu. Anton memberi 3 orgasme pada Sarah selama hampir 2 jam sebelum akhirnya gilirannya datang. Irama mereka mulai melambat seiring dengan berakhirnya orgasme ketiga Sarah. Anton merasa tidak mampu lagi menahan lebih lama. Dia harus segera menuntaskannya.
730Please respect copyright.PENANAtqGJ8nLHXm
“Facial ya sayang…?” bisiknya di telinga Sarah yang masih terengah setelah menyemburkan cairannya untuk ketiga kalinya. Matanya terpejam, tangannya masih mencengkeram bantal dengan erat.
730Please respect copyright.PENANAFN1bkSEkks
“Aahh… Baru pertama udah minta facial aja kamu…?” Jawab Sarah sambil tersenyum manis pada Anton saat napasnya mulai agak teratur. Anton memang kerap meminta menumpahkan spermanya di wajah cantik Sarah. Dia sangat suka dengan hal itu. Dia sangat senang memperhatikan wajah cantik wanita yang ditidurinya menengadah di bawah penisnya menanti semburan spermanya. Terlebih saat spermanya menyembur, dia benar-benar menikmati membidik dan menembakkannya ke wajah itu hingga tetes terakhir. Akan tetapi tidak semua wanitanya senang dibegitukan. Kebanyakan tentu karena jijik dan merasa direndahkan dengan perilaku begitu. Tapi Sarah termasuk wanita yang kadang mau menuruti kemauan Anton itu. Walaupun awalnya Sarah juga menolak dan merasa risih, tapi karena Anton sering merajuk memintanya, akhirnya Sarah mau mencobanya.
730Please respect copyright.PENANAAnlgVAkI7J
Pengalaman pertama difacial rasanya aneh bagi Sarah. Wajar saja, meski hal itu sering dia lihat dalam adegan film-film biru, baginya hal itu sama sekali tidak nyaman. Akan tetapi lama kelamaan dia mulai bisa menikmatinya. Awalnya hanya sensasi memuaskan fantasi Anton, namun pada akhirnya dia terbiasa juga dengan rasa sperma. Di antara sedikit wanita yang mau menerima facial, Sarah juga paling memuaskan dalam memenuhi permintaan Anton itu. Anton bisa memintanya membuka mata dan mulut ketika menerima semburannya, sementara wanita yang lain lebih sering memejamkan mata dan menutup mulut mereka rapat-rapat. Hal itu cukup mengurangi kepuasan Anton sebagai laki-laki.
730Please respect copyright.PENANA0hCcb418zD
Meskipun begitu, tidak selalu Sarah mau menuruti permintaan itu tiap mereka bercinta. Anton juga mengerti hal itu. Kebanyakan dia tetap berejakulasi di dalam rahim Sarah. Hanya sesekali dia meminta facial di beberapa momen persetubuhan mereka. Kali ini dia ingin menikmati lagi menyembur wajah manis Sarah dengan cairannya yang sudah di ujung itu.
730Please respect copyright.PENANAmJ6kZnEjwu
“Mau ya sayang…” pintanya lagi penuh harap. Sarah tersenyum dan mengangguk pelan tanda setuju. Sungguh girang Anton karenanya. Mereka pun segera ambil posisi. Sarah duduk bersimpuh di lantai di hadapan Anton yang berdiri sambil mengocok penisnya dengan cepat. Tangan kiri Anton membelai dan menaikkan dagu Sarah supaya wajahnya menegadah ke atas. Sarah menurut saja, dia sudah mengerti harus bagaimana. Mulutnya menganga, lidahnya agak dijulurkan keluar menanti tepat di depan batang Anton yang sedang dikocok. Diperhatikannya kepala jamur yang makin memerah gara-gara dikocok dengan kecepatan penuh siap memuntahkan lahar panasnya. Dan… Crooott! Crooot! Crooot….! Sperma Anton menyembur dengan deras menyirami wajah Sarah. “Yeesshh… That’s it baby…!” Desah Anton puas, badannya bergetar hebat. Spermanya ditembakkan nyaris rata ke seluruh wajah Sarah, sebagian besar mendarat mulus di lidah dan rongga mulut Sarah.
730Please respect copyright.PENANAdvMMwOfvJh
“Aaahhh…” Desah Sarah pelan. Dia berusaha menjaga tidak menutup matanya kecuali ada sperma mendarat di atasnya. Sementara dia sudah terlatih untuk tidak menutup mulut sampai tetes terakhir sperma Anton keluar.
730Please respect copyright.PENANAdo5rLzvF0N
“Ooo ooo hhh……” Anton melenguh panjang. Sarah mengulum penisnya, menghisap-hisapnya memastikan tidak ada lagi sperma tersisa di dalamnya. Kemudian Anton rubuh di atas ranjang. Sarah bangkit dan duduk di sebelahnya memamerkan wajahnya yang berlepotan sperma. Tangannya mengelus-elus batang Anton yang mulai mengecil.
730Please respect copyright.PENANAX85f3C03HO
“Luar biasa sayang….” Ucap Anton lirih. Raut mukanya menunjukkan kepuasan yang sangat. “Kamu cantik sekali sayang…” Pujinya sambil mengagumi wajah Sarah yang dihiasi cairan kental putihnya.
730Please respect copyright.PENANAkjBj8I1oA6
“Spermamu hangat dan kental sekali… Dah lama gak dikeluarin ya?” Goda Sarah. Dia membiarkan sperma Anton yang melelehi wajahnya berlama menggantung di pipi dan dagunya. Hanya sedikit yang jatuh menetes ke bawah saking kentalnya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan bagi Anton. Sarah memang teramat istimewa baginya. Memang benar, sejujurnya dia baru saja diputuskan oleh pacarnya dan sudah hampir 2 bulan tidak bercinta dengan wanita. Dia menyeka sperma dari wajah Sarah dengan satu jari dan menyuapkannya ke mulut Sarah.
730Please respect copyright.PENANA2AW2SeEksQ
Sarah melenguh manja tapi tidak menolak. Dijilatinya hingga bersih tiap Anton menyodorkan jarinya. Habis sudah seluruh sperma itu dari wajahnya berpindah ke perutnya. Tanpa rasa jijik Sarah menelan semuanya.
730Please respect copyright.PENANAFrAwREQL6R
“Terima kasih cantiik…” Anton tersenyum penuh kepuasan. Keduanya saling bertatapan dengan senyum penuh arti, kemudian saling melumat bibir dengan mesra.
730Please respect copyright.PENANAJZal2jREMK
Sarah bangkit menarik tangan Anton yang masih terlihat malas-malasan. Wajarlah, sebenarnya tubuh mereka sama-sama masih lemas. Namun Sarah tetap menarik Anton ke kamar mandi untuk bersama-sama membilas tubuh mereka di situ. Di hari-hari sebelumnya memang biasanya mereka akan bermalas-malasan rebah di ranjang selepas bercinta. Bahkan mereka tidak takut untuk tidur siang bersama dan kemudian mengulang persetubuhan hingga bisa sampai 3 atau 4 kali. Tapi kali ini keadaannya telah berbeda. Anton pun tahu diri. Mereka membilas diri di bawah shower air hangat sambil sedikit bercumbu mesra tanpa memulai persetubuhan lagi.
730Please respect copyright.PENANApTji0Gxmez
Ketika Sarah dan Anton keluar dari kamar mereka menjumpai Tejo dan teman-temannya asik menonton DVD di ruang tengah. Spontan kedua pihak itu saling bertatapan. Anton agak canggung dibuatnya. Entah apa yang dipikirkan para pemuda tanggung itu melihat dia dan Sarah keluar dari kamar bersama. Sungguh heran Anton yang melihat Sarah tampak santai dan cuek. “Apa dia yakin anak-anak ini tidak menduga apa yang barusan kita lakukan?” Tanyanya dalam hati gusar. Sarah malah tersenyum manis pada Tejo dan teman-temannya yang terdiam itu. Jelas mereka memang memiliki bayangan kotor mengenai apa yang barusan terjadi di antara Anton dan Sarah. Hanya saja bayangan itu tidak seliar dengan apa yang dipikirkan Tejo. Hal itu karena mereka tidak mengenal siapa Anton. Mereka hanya tahu bahwa dia bukan suami Sarah, tapi mereka pikir bisa saja Anton itu saudara dari keluarga Sarah. Berbeda dengan Tejo yang tahu betul bahwa Anton bukan siapa-siapa dalam keluarga Sarah. Dalam hatinya, Tejo sudah merasa yakin betul bahwa Tantenya itu baru saja berselingkuh! “Bener bener nakal tanteku yang satu ini…” Batinnya. Jadi gemas dan terangsang sendiri Tejo memikirkannya.
730Please respect copyright.PENANAsQ0Rnz9TMX
“Udahh ayo pamit…” Ujar Sarah agak geli melihat Anton yang mendadak canggung.
730Please respect copyright.PENANAD3C8C99hz5
“Eeh iya, Jo, semua… Mas pamit dulu…!” Seru Anton.
730Please respect copyright.PENANAjM9Jb37ekm
“Dah selesai Oom..?” Sahut Tejo.
730Please respect copyright.PENANAA7QfVHnYoa
“Duh anak ini manggilnya Oom terus dari kemarin,” gerutu Anton dalam hati. “Iya Jo, mas udahan… Yuuk semua!” Jawab Anton. Dia melambaikan tangannya lalu bergegas pergi. Sarah mengantarnya sampai di teras. Setelah itu dia kembali masuk menemui Tejo dan teman-temannya. “Doni rewel nggak Jo?” Tanya Sarah. Dia meraih Doni dari pangkuan Tejo dan duduk memangkunya. “Tadi sih agak rewel sampe Tejo bingung… Tapi Tejo takut ganggu Tante sama Oom Anton jadi Tejo ajak main aja sampe capek.” Jawab Tejo Santai. Sarah tertawa kecil mendengar kalimat ‘takut ganggu Tante sama Oom Anton’ dari mulut Tejo.
730Please respect copyright.PENANAVYHfCYPCAJ
“Iya makasih ya… Tante udah repotin.” Jawab Sarah menghadiahkan senyum manis pada ponakannya itu. Sarah berpikir, sudah 2 kali Tejo membantu memperlancar ‘urusan birahi’nya: Kemarin dengan jagungnya dan kini dengan bantuannya menjaga Doni. Tersenyum-senyum sendiri Sarah dibuatnya. Sementara Tejo makin kesengsem dengan Tantenya itu, teman-temannya agak salah tingkah dengan hadirnya Sarah duduk menemani mereka di ruang tengah itu.
730Please respect copyright.PENANAJ2BQmsZNm0
“Serius amat kalian, nonton film apa siih…?” Ujar Sarah memecah perhatian mereka.
730Please respect copyright.PENANAL2vqfWZ7Yz
“Eehh ini Tante… Film Transformers Tante…!” Sahut mereka hampir bersamaan.
730Please respect copyright.PENANAWwYYSnfbXC
“Dari tadi kalian nonton film ini aja?” Selidik Sarah curiga. Dia melihat tampaknya film itu baru mulai, padahal kalau dari tadi mereka menontonnya mustinya sudah hampir habis film berdurasi 2 jam itu. Tanpa menunggu jawaban dia langsung memungut plastik di atas meja yang tampaknya adalah wadah CD. Tejo dan teman-temannya langsung terlihat panik, “Eh Tante… itu….” Seru mereka tertahan, tak bisa menemukan kata-kata untuk mencegah Sarah.
730Please respect copyright.PENANAFlhfMSl5wQ
“Nah lo…” pikir Sarah. “Pasti ada yang lain…”
730Please respect copyright.PENANAH7GT9APHb1
Benar saja, Sarah menemukan ada 1 CD lagi di dalam plastik itu. Wajah Tejo dan teman-temannya langsung pucat pasi namun mereka diam seribu bahasa. Naluri Sarah diam-diam berharap mendapati DVD porno dan menangkap basah mereka. Dan ternyata benar, ditemukannya DVD film porno berjudul GangBang D*b**ch*ry di dalam plastik itu. Sablengnya, Sarah justru merasa girang di dalam hatinya, tapi di hadapan Tejo dan teman-temannya tentu saja dia berlagak terkejut.
730Please respect copyright.PENANAaoH1wiXKHe
“Haah, Tejo…! Apa ini?!” Sarah meninggikan suaranya biar terkesan angker.
730Please respect copyright.PENANAeIEWsxuuRz
“Eh… Anu Tante… itu… itu Luki yang bawa tante…” Jawab Tejo tergagap. Seluruh teman-temannya terdiam. Luki yang namanya disebut-sebut jelas sewot. Walaupun memang benar dia yang membawa dan memprovokasi teman-temannya untuk menonton film cabul tersebut.
730Please respect copyright.PENANAZQ8guXJJqk
“Tapi tadi kalian semua pada nonton kan?” Tanya Sarah lagi pura-pura gusar.
730Please respect copyright.PENANA3f7uhyNB03
“Yaa iya Tante, tapi cuman bentar iseng-iseng aja, filmnya jelek kok, sumpah Tejo ga suka!” Tejo membela diri.
730Please respect copyright.PENANAtfteYvVPGV
“Iya Tante, beneran, emang tadi kita pingin nonton, tapi ternyata kita ga suka kok… jelek filmnya…” Salah satu dari temannya ikut menjawab meyakinkan. Sarah lupa namanya, tapi bukan Luki. Hanya Luki yang dihafalnya tadi. Dipandangnya wajah Luki yang masih mengkeret. “Iihh… Kamu ini paling gede malah ngajak-ngajakin ga bener siih?” Omel Sarah padanya, tapi nada bicaranya sudah turun. “Maaf Tante… Kita cuman penasaran aja awalnya Tante. Tapi bener kok, setelah ditonton kita-kita ga suka filmnya… beneraaan…” Jawab Luki.
730Please respect copyright.PENANAVMHPnf1zah
“Yee biar ga suka tetep aja nonton…” Cibir Sarah.
730Please respect copyright.PENANAjUIor2rEvw
“Tapi bentar Tante, kita cepet-cepetin aja, habis jelek sih…” Tejo menjawab lagi.
730Please respect copyright.PENANAfSpkiLBI25
“Iya utamanya kita emang mau nonton Transformers kok Tante.” Sahut yang lain.
730Please respect copyright.PENANApp8CrhfjeK
“Yaa sudah… Sudah…” Ujar Sarah. Semua pun terdiam. Sarah sendiri juga lantas bingung harus bicara apa. Jelas dia tidak dalam posisi menceramahi anak-anak itu tentang moral sedangkan dia sendiri juga baru saja berselingkuh.
730Please respect copyright.PENANAKy95cjna97
“Tante tahu gimana anak-anak muda kayak kalian ini…” Akhirnya Sarah angkat bicara lagi. Tejo dan teman-temannya masih diam. “Hanya saja Tante kaget kalo kalian sudah sampai nonton film secabul ini…” Kata Sarah lagi sambil mengacungkan DVD porno itu. “Tante tahu ngelarang anak-anak muda nonton film porno itu nyaris nggak mungkin.” Lanjutnya. Memang benar, di jaman sekarang ini pornografi dengan sangat mudah dan murah dapat diakses kapan saja di mana saja. Melarang orang mengkonsumsinya, terlebih remaja yang sedang memasuki masa puber, jelas nyaris mustahil. Itulah yang Sarah pikirkan. Mungkin lebih mudah melarang remaja cowok merokok, pikirnya.
730Please respect copyright.PENANALmIBLPnaRV
Karena Tejo dan teman-temannya masih membisu Sarah pun melanjutkan, “Tapi mestinya kan ada batasnya…? Kalian masih di bawah 17 tahun, memang anak-anak sekarang lebih cepat pubernya… Okelah, standar 17 tahun mungkin sudah kuno, tapi Tante masih lebih memaklumi kalau kalian sekedar baca majalah playboy.” Anak-anak itu pun mangut-mangut tapi belum menjawab. “Tapi kalo film kayak gini?? Ya ampun… Ini udah kebablasan namanya… Oom Heru juga ga bakal Tante bolehin deh kalo sampai nonton yang kayak beginian.” Terang Sarah lagi. “Kalo bokep biasa sih mungkin boleh aja, tapi yang ini sudah ekstrim tahu?” Seperti judulnya, film itu memang berisi adegan-adegan gangbang alias seks keroyokan. Seorang wanita disetubuhi dengan kasar oleh banyak pria.
730Please respect copyright.PENANA623qjiEFJd
Sarah kemudian terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tejo dan teman-temannya surprise juga mendengar Sarah mengucapkan kata ‘bokep’. Tejo pun mulai berani menjawab. “Iya Tante, kita tadi juga kaget dan nggak selera kok liat isinya… Sumpah deh!” Ujarnya meyakinkan. “Iya Tante, tadi kita memang cuma penasaran aja kok…”, “Iya Tante…” Sahut Beni disambung Boim.
730Please respect copyright.PENANATeGSru5u8b
“Penasaran apa? Penasaran lihat adegan cewek digangbang?” Tanya Sarah.
730Please respect copyright.PENANAorCsnQKF6f
“Kalian terangsang lihat adegan itu?” Cerocos Sarah lagi.
730Please respect copyright.PENANAjodN4ny8Yb
“Makanya Tante, nggak kok kita nggak suka…” Tejo mencoba meyakinkan terus.
730Please respect copyright.PENANAvMev1oI3Et
“Halaah bo’ong…” Sarah mulai menghilangkan ekspresi marahnya.
730Please respect copyright.PENANA2Y8k34IjNz
“Sumpah Tante, iya kan temen-temen…?” Tejo minta dukungan teman-temannya.
730Please respect copyright.PENANAJWaJBkNZkt
“Eh iya Tante… Sumpah deh…” Luki menimpali.
730Please respect copyright.PENANAzX3XZo3XmY
“Kalo kalian sampai punya fantasi yang beginian pasti kalian udah sering kan nonton bokep yang biasa? Hayooo ngaku…” Kini Sarah mulai tersenyum. Suasana pun jadi agak cair. Tejo dan teman-temannya agak lega melihat Sarah tidak terus memarahi mereka.
730Please respect copyright.PENANA9nZEtWde0c
“Yaa nggak juga Tante, beneran deh…” Jawab tejo.
730Please respect copyright.PENANAaBBQBUBn99
“Iya Tante, jarang kok…” Sambung Boim.
730Please respect copyright.PENANAAQJ7pjCLIB
“Nah lo, kalo jarang berarti udah pernah lebih dari sekali…?” Sarah memojokkan.
730Please respect copyright.PENANAQelrmlK2kl
“Eeh… Bukan gitu Tante… Yaa iya juga siih…” Boim langsung tersipu.
730Please respect copyright.PENANAjBcKcrOOGE
“Huu kalian ini… kecil-kecil…” Sahut Sarah gemas.
730Please respect copyright.PENANA0Os6cUSamg
“Trus kalian nggak puas ya, pingin lihat yang lebih?” Tanyanya menyelidik.
730Please respect copyright.PENANAotebLWwQe2
“Ya bukan gitu juga kok Tante… Penasaran aja kita…” Jawab Boim lagi pelan.
730Please respect copyright.PENANASa9JRuhx24
“Penasaran trus nagih ya…? He he he…” Goda Sarah.
730Please respect copyright.PENANAnS9gv7sXDe
“Ya nggak dong Tante…” Jawab mereka nyaris serempak.
730Please respect copyright.PENANAoIWQ9EXu8d
“Ahh masa sih…? Beneran tuh nggak nagih…?” Tanya Sarah lagi.
730Please respect copyright.PENANAOxskdv6XUw
“Iyaa… habis yang main nggak ada yang cantik siihh…” Jawab Luki setengah bercanda. Mendengar jawaban ini Sarah pun tertawa lepas. Tejo dan yang lainnya ikut tersenyum. Perasaan mereka kini plong karna yakin Sarah sudah benar-benar tidak marah.
730Please respect copyright.PENANA1KG4JG1sT6
“Coba yang main cantik-cantik kayak Tante, mungkin aja kita ketagihan…” Jawab Luki makin berani. “Dasaar kamu yaa… Jelek…!” Sarah langsung mencubitnya dengan gemas. “Aduuh sakit Tante…” Luki meringis kesakitan tapi masih tertawa-tawa setelahnya. Semua juga ikut tertawa tak terkecuali Sarah sendiri.
730Please respect copyright.PENANADZFCcNbjDs
“Bener loh Tante, kalo ga percaya tonton aja sendiri deh…”
730Please respect copyright.PENANANMkx6fFIP0
“Iya yang main ancur-ancur Tante…”
730Please respect copyright.PENANAwiRwXXYvq8
“Ancur-ancur emangnya apaan? Dasar nggak ngaca tuh muke lo yang ancur…”
730Please respect copyright.PENANAujWZE6P7VQ
Ya, suasana kini benar-benar sudah cair. Sarah berhasil mengakrabkan diri di tengah mereka sekaligus dengan sengaja tebar pesona. Hal itu tentu saja berhasil. Siapa yang tidak kesengsem dengan kecantikan Sarah yang alami. Teman-teman tejo pun mendapatkan kesan yang mendalam sore itu.
730Please respect copyright.PENANAC8Nhw0hKQa
“Udah… Nih kamu simpen, awas ya kalo besok bawa-bawa ginian lagi Tante sita…” Sarah melemparkan DVD itu pada Luki. Dia pun bangkit karena melihat waktu sudah mulai sore, saatnya memandikan Doni dan mengerjakan urusan-urusan lainnya. Setelah ditinggal Sarah Tejo dan teman-temannya pun saling pandang sambil cekikikan.
730Please respect copyright.PENANAVab1DlE427
Akhirnya, karena Tejo juga punya jatah pekerjaan rumah, teman-temannya pun kemudian pamit pulang. Masalah kebersihan rumah adalah tanggungjawab Tejo dan dia harus mulai setiap sore. Sementara Sarah mengerjakan urusan dapur termasuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan bayinya.
730Please respect copyright.PENANAdGRsYtLh7B
Ketika Tejo memamitkan teman-temannya pada Sarah, dengan genit Luki menyalami dan mencium tangan Sarah. Karena Tejo pun biasa begitu, awalnya Sarah diam saja. Tapi hal itu membuat teman-teman lainnya melakukan hal yang sama. Barulah Sarah tertawa kecil karenanya. “Idih kalian ini pake cium tangan segala, kayak sama siapa aja….” ucapnya. Mereka pun meringis malu. “Pamit Tante… Makasih.” Ucap mereka bersamaan terakhir sebelum pergi.
730Please respect copyright.PENANAOJPWxipQ5a
Begitulah Sarah kali ini berhasil mengakrabkan diri pada teman-teman Tejo. Agaknya inilah sebabnya dia merasa girang waktu menemukan DVD porno tadi. Dengan itu dia jadi punya alasan untuk mengintervensi mereka. Selain memberi kesan bahwa dia adalah orang yang liberal, cuek, dan tidak canggung membicarakan hal yang tabu, sekaligus dia juga bisa tebar pesona dan sedikit menggoda para remaja tanggung itu. Diam-diam dalam hatinya muncul gejolak untuk bisa menggoda mereka lebih jauh.
730Please respect copyright.PENANAbYHEsYZDgZ
************
730Please respect copyright.PENANAFIbkrwbQb2
Sejak hari itu keberadaan Tejo sudah tidak menjadi batasan Sarah dalam berhubungan dengan Anton. Kedatangan Anton selanjutnya justru lebih siang lagi dari waktu itu, yaitu setelah Tejo pulang sekolah. Walhasil, jelas sekali Tejo menyaksikan bagaimana Sarah membawa Anton masuk kamar dan tidak keluar-keluar hingga sore. Setelah keluar, Anton bahkan tidak buru-buru pergi melainkan menyempatkan berakrab-akrab dengan Tejo. Pernah suatu ketika Anton datang pagi, tapi persetubuhannya dengan Sarah tidak juga berakhir hingga Tejo pulang sekolah. Ketika Tejo pulang, Anton dan Sarah masih di dalam kamar. Tak berapa lama mereka keluar, tapi Anton tidak pamit. Dia ngobrol dengan Tejo sementara Sarah menyusui Doni. Setelah Doni selesai menyusu, Sarah menidurkannya di kamar Tejo dan menitipkannya pada Tejo, kemudian dia dan Anton masuk kamar lagi sampai sore. Semuanya berjalan wajar seperti tak ada apapun yang terjadi. Walau geregetan, Tejo juga tidak pernah menanyakan apapun perihal hubungan mereka. Sarah dan Anton juga tidak pernah membuka percakapan mengenai hal itu. Seperti sudah ada saling pengertian saja di antara mereka.
730Please respect copyright.PENANAyv6Sr3Tj3h
Tejo bahkan sempat berpikir nakal. Beberapa kali dia mencoba mengintip atau mencuri dengar. Tapi hal itu tidak memungkinkan. Tejo tak berhasil menemukan celah untuk itu. Gusar dan penasaran sekali Tejo dibuatnya. Hatinya merasa iri sekali pada Anton. Tiap kali dia selalu membayangkan apa yang dilakukan Anton di dalam kamar terhadap Tantenya itu. Makin dibayangkan makin tersiksa pulalah perasaan Tejo. Tidak jarang juga pemikiran jahat melintasi benaknya. Ingin sekali dia meminta imbalan untuk tutup mulut. Imbalan untuk tidak mengadukan perselingkuhan itu. Imbalannya tentu saja Tejo meminta tubuh Sarah. Perasaan Tejo melambung tak terkendali tiap kali dia membayangkan hal itu. Tapi tak pernah dia sampai hati untuk melakukannya. Dia tidak berani.
730Please respect copyright.PENANAguf8Cq9pzD
Untunglah Tejo tak mengenal Bambang. Kebetulan Bambang pindah tugas keluar kota tidak lama setelah Sarah melahirkan. Jadi hilang sudah kehadiran Bambang dalam kehidupan Sarah. Entah bagaimana kalau Tejo menyaksikan Sarah berselingkuh dengan Bambang yang juga buruk rupa seperti dirinya. Mungkin Tejo akan protes begini; “Lho kalau begitu aku juga mau!”
730Please respect copyright.PENANAeltSZzbrxz
Sarah bukannya tidak kangen pada Bambang (Di sisi lain Bambang pastinya jauh lebih kangen pada Sarah). Bahkan bakat ekshibisionisnya makin menjadi-jadi gara-gara kekangenannya pada Bambang. Kini makin sering Sarah mengenakan daster mininya, dengan bahu terbuka di hadapan Tejo. Tidak terkecuali saat teman-teman Tejo main ke rumah. Justru saat itulah hasrat Sarah untuk ‘pamer diri’ makin bergejolak. Saat harus menyusui Doni pun menjadi kesempatan bagi dia untuk membuka diri lebih di hadapan mereka. Dengan itu dia bisa mengekspos kulit payudaranya yang putih mulus dengan wajar. Suatu ketika saat Tejo dan teman-temannya sedang duduk-duduk mengobrol, dengan cueknya Sarah yang sedang menyusui Doni duduk di tengah-tengah mereka. Sarah yang sudah akrab dan hafal dengan mereka, dapat dengan luwes nimbrung mengikuti obrolan mereka. Sarah sangat menikmati memperhatikan bagaimana teman-teman Tejo setengah mati berusaha bersikap wajar di hadapannya. Mereka tidak pintar melakukan itu sehingga sikapnya malah menjadi tidak karuan. Kadang-kadang terlihat sangat grogi sehingga kalau bicara pun tergagap, tapi terkadang juga malah over acting cari perhatian. Sarah sering tertawa terkikik bila mereka begitu. Tawa Sarah sendiri makin membuat mereka blingsatan. Wajah mupengnya pun makin menjadi.
730Please respect copyright.PENANAZCuGustc0A
Saat itu adalah keadaan Sarah yang paling terekspos di hadapan teman-teman Tejo. Dia mengenakan pakaian yang bahunya terbuka, kulit payudaranya terbuka bebas karena menyusui Doni, ditambah hotpants ketat yang dikenakannya mencetak bongkahan semok pantat dan mengekspos seluruh kulit pahanya. Perasaannya selalu menuntut lebih berani dari itu, tapi sejauh ini baru sebatas itulah yang terjadi. Itupun sangat membuat Sarah puas dan bagi Tejo dan teman-temannya pun hal itu sudah sangat luar biasa. Sarah menyadari, teman-teman Tejo kini makin sering datang. Dia pun ge-er karena menganggap semua itu karena daya tariknya.
730Please respect copyright.PENANArSRUQPTdju
************
730Please respect copyright.PENANAh8jCoyBHbG
Suatu hari Sarah jatuh sakit. Tidak parah, hanya demam biasa tapi badannya menjadi lemah dan dia terus berbaring di ranjang. Heru benar-benar prihatin melihat keadaannya yang tergolek lemas di atas ranjang. Pagi itu Heru sudah mengenakan pakaian lengkap bersiap berangkat ke kantor, tapi sejenak dia merasa ragu. Dia pun duduk di sebelah Sarah. Sambil berbaring Sarah memeluk pinggang suaminya itu dengan manja. Heru membelai-belai rambutnya dengan mesra.
730Please respect copyright.PENANArGWI7KcZ0n
“Sayang, apa aku tidak usah berangkat ngantor saja ya?” Ucapnya lembut.
730Please respect copyright.PENANATPTgbF1gtp
“Memangnya boleh kamu mendadak ijin begitu?” Tanya Sarah.
730Please respect copyright.PENANANFPhdJ3thE
“Ya mestinya bos bakal ngamuk, he he he…” Jawab Heru nyengir.
730Please respect copyright.PENANAG1hs2NBkId
“Huuh…” Sahut Sarah cemberut manja.
730Please respect copyright.PENANAplzKt8J1sd
“Kalo ga diijinin bisa aja aku bolos, emang bos mau nyusul aku kesini nyeret aku ke kantor?” Jawab Heru. “Kalo besok dia marah-marah itu urusan belakangan lah…” Lanjutnya.
730Please respect copyright.PENANAL65WFWjPmA
“Hmmm… kamu rela dimarahin demi aku yaah…?” Sarah tersenyum manis.
730Please respect copyright.PENANAHSL2MToZPz
“Jangankan dimarahi, dipecat aja aku rela…” Rayu Heru. Dikecupnya pipi Sarah.
730Please respect copyright.PENANAXqMsJqpxkp
“Iih gombal!” Sahut Sarah tertawa lepas. “Udah deh, kayak akunya parah banget aja… Aku cuman demam biasa aja kok…” Sarah melanjutkan meyakinkan supaya Heru tidak terlalu mengkhawatirkannya.
730Please respect copyright.PENANAJYUBdxh8p7
“Yakin gapapa kutinggal…?” Tanya Heru.
730Please respect copyright.PENANAIFfsGrHW2S
“He eh… gapapa mas.” Jawab Sarah.
730Please respect copyright.PENANAWe8r0IKaUF
“Gini aja, Tejo aja kusuruh bolos sekolah. Biar nanti kutelpon sekolahnya… Pokoknya aku gak mau kamu sendirian.” Heru menyampaikan idenya.
730Please respect copyright.PENANA5urYpB0Fbi
“Hmmm terserah mas deh, kalo Tejo bolos sekolah gapapa kali…” Jawab Sarah menyetujui. “Mungkin dianya juga seneng disuruh bolos. He he he…”
730Please respect copyright.PENANAlpFD2cqkBT
Begitulah akhirnya Heru tetap berangkat kerja seperti biasa, sebagai gantinya Tejo yang diminta bolos supaya bisa menjaga Sarah hari itu. Setelah Heru pergi, Tejo menemui Sarah di dalam kamar. Mula-mula dia berdiri saja di samping ranjang tanpa berkata apa-apa. Dipandanginya Sarah yang berbaring lemas. Walau terlihat pucat, tapi kecantikannya sama sekali tidak berkurang. Ingin rasanya Tejo membelai Tantenya itu.
730Please respect copyright.PENANAFRDOiS5wuY
“Mmm… Tante sakit apa sih?” Akhirnya Tejo bertanya basa-basi.
730Please respect copyright.PENANAEEtkw7IMh6
“Cuma demam aja kok Jo, Tante gapapa…” Jawab Sarah sambil tersenyum.
730Please respect copyright.PENANAOTkge4JFDY
“Tante butuh apa nih? Biar Tejo ambilkan…” Tejo menawarkan diri.
730Please respect copyright.PENANAHYEMYoGSfH
“Mmm… Sekarang Tante mau lanjutin tidur dulu Jo, kamu beres-beres rumah ya…?” Jawab Sarah. “Paling nanti kalo Doni bangun Tante juga minta tolong kamu yang mandiin dia yaah… Bisa kan kamu?” Lanjut Sarah.
730Please respect copyright.PENANAKvRd8S0e57
“Siap Tante…” Jawab Tejo kocak. Sarah tersenyum lagi. Duh senang sekali rasanya hati Tejo. Hari ini dia akan menjaga dan melayani Sarah seharian. Dia pun segera mulai membersihkan rumah. Tejo memang pekerja yang rajin. Dia tak pernah membantah bila dimintai tolong. Di samping itu Sarah dan Heru juga tidak pernah memperlakukannya seperti babu. Tugas-tugas yang dibebankan kepada Tejo hanya yang sewajarnya. Sarah pun meneruskan tidurnya dengan tenang. Menyuruh Tejo bolos sekolah hari ini benar-benar ide yang bagus, pikirnya.
730Please respect copyright.PENANAzy15aNp1y0
Pagi itu dengan cekatan Tejo melakukan semua yang diminta Sarah. Dia rapikan dan bersihkan seisi rumah. Ketika Doni bangun, Tejo juga tampak sudah mahir mengurusi segala keperluannya. Saat itu Sarah sudah terjaga, tapi dia tetap berbaring bermalas-malasan. Didengarnya suara-suara Doni dan kecipak air. “Pasti lagi dimandiin Tejo.” Pikirnya tenang. “Bisa diandalkan juga dia…” gumamnya.
730Please respect copyright.PENANA8HwUfZyoDb
Tak berapa lama kemudian Tejo muncul menggendong Doni yang sudah rapi dan wangi. Didapatinya Sarah yang sudah terjaga. Tejo pun tersenyum bangga padanya.
730Please respect copyright.PENANADkk8wapQyI
“Wah hebat kamu Jo, sudah selesai semua?” Tanya Sarah kagum. “Kamu ganti baju bersih sama popoknya juga kan?” Tanyanya lagi.
730Please respect copyright.PENANAlbz3oBbp9S
“Ya iya lah Tante… Beres pokoknya.” Jawab Tejo.
730Please respect copyright.PENANAigfNMwyrjp
“Sudah bedakan kan? Baby oilnya juga gak lupa?” Tanya Sarah lagi.
730Please respect copyright.PENANAtBdPBS9T8j
“Iya Tante, Tejo sudah hafal kok, sering liat Tante…” jawab tejo meyakinkan.
730Please respect copyright.PENANApv4jdkRlaG
“Mmm… Tapi ada yang Tejo ga bisa Tante… Harus Tante sendiri.” Ucap Tejo lagi sambil senyum-senyum.
730Please respect copyright.PENANACBtPS044sd
“Apa itu Jo?” Tanya Sarah penasaran.
730Please respect copyright.PENANAeHhtEwXNX2
“Yaa menyusui Tante…! He he he…” Jawab Tejo cengengesan. Sarah pun ikut tertawa mendengarnya. “Dasar…” Sahutnya.
730Please respect copyright.PENANAkaEwLA7iB4
“Tapi Tante masih lemes kalo harus gendong dan nyusuin Doni… Coba kamu ke belakang Jo, lihat di lemari es ada botol berisi susu, kamu ambil, kamu angetin bentar trus masukin ke botol susu Doni… Kamu yang susuin dia ya…?” Pinta Sarah.
730Please respect copyright.PENANANPci4CDvzT
“Oohh…” Tejo mangut-mangut. Dalam hatinya dia merasa kecewa tidak bisa melihat Sarah menyusui Doni. Dia pun beringsut ke belakang dan melaksanakan permintaan Tantenya itu. Tak berapa lama dia balik ke kamar Sarah lagi, di gendongannya tampak Doni sedang asyik menyedot susu dari botolnya. Sarah pun tersenyum melihat Tejo melaksanakan permintaannya dengan baik.
730Please respect copyright.PENANAdYqh77nrvS
“Naah bisa kan, gak lupa kamu angetin kan? Tapi tidak terlalu panas kan?” Tanya Sarah. “Udah Tante, cukup kok, nih lihat Doninya sudah minum lahap…” Jawab Tejo.
730Please respect copyright.PENANASy1aCWVzfF
“Tapi, emangnya boleh minum selain ASI ya Tante?” Tanya Tejo penasaran.
730Please respect copyright.PENANARG3WENDBbD
“Ya boleh aja kok Jo… Tapi itu ASI lho…” Jawab Sarah tersenyum. Tejo heran dibuatnya. “Haah, ini ASI…? Yang diminum Doni ini? Kok bisa?” Tanyanya. “Ya itu ASI Tante Jo…” Jawab Sarah. “Itu Tante memang memeras dan menyimpan air susu Tante sendiri, ya untuk jaga-jaga kalau ada kondisi begini…” Sarah menjelaskan karna Tejo kelihatannya masih belum paham. Setelah dijelaskan begitu Tejo pun mangut-mangut, “Ohh gitu ya, ternyata bisa ya susu Tante diperas begitu…?” Gumamnya. Sarah tertawa mendengar perkataan Tejo yang lugu itu.
730Please respect copyright.PENANARHUYOZLhuH
Tejo tersadar kata-katanya tadi terlalu vulgar, wajahnya pun memerah malu. “Eh… Nggak… Kirain yang bisa diperas cuman susu sapi aja Tante…” ucapnya agak tergagap. Sarah makin geli, benaknya mulai nakal, dia pun menjawab, “Ya semua susu pastinya bisa diperas Jo kalau memang ada isinya…” Jawabnya.
730Please respect copyright.PENANAdhJzDlwozE
“Kalo gak percaya kamu mau coba meras susu Tante?” Godanya nakal.
730Please respect copyright.PENANAhip1ss5LT9
Tejo cukup salah tingkah dibuatnya, adik kecil di balik celananya seketika menegang. “Percaya kok Tantee… Cuman gak pernah kepikiran aja…” Jawabnya jaim. Padahal di dalam hatinya jelas mau banget dia memeras susu Tantenya itu. Tapi dia sadar Tantenya itu tentu hanya bercanda dan menggoda dirinya. “Duh sialan Tante Sarah ini, bercandanya bikin cenat cenut yang di bawah aja…” gerutunya dalam hati.
730Please respect copyright.PENANANyWwnHwRL6
*************
730Please respect copyright.PENANAhnaj6mJ9Ka
HARI ITU PUN BERLALU
730Please respect copyright.PENANAUYBPz9KMxY
Malamnya Heru pulang membawa makan malam dan buah-buahan. Keluarga itu kemudian makan malam bersama. Heru dan Sarah makan sepiring berdua. Sarah yang masih keliatan lemas disuapi oleh Heru, sementara Tejo sambil makan juga menyuapi Doni. Tampak mesra sekali pasangan suami istri itu. Diam-diam Tejo pun merasa iri dengan Oomnya. Beruntung sekali dia mendapatkan Sarah yang jelita itu. Walaupun Tejo kemudian memikirkan kelakuan Sarah yang binal dan bahkan berselingkuh. Dia jadi bingung, Oomnya itu sebenarnya beruntung atau malah sial. Tapi ketika dilihatnya hubungan mereka hangat-hangat saja dan tampak saling mencintai, Tejo pun tidak ambil pusing lebih jauh.
730Please respect copyright.PENANASZEhyTUqiP
Di tengah makan malam Heru mengumumkan bahwa besok dia musti tugas keluar kota dan menginap beberapa hari. Dia minta pertimbangan Sarah mengingat kondisi Sarah yang masih belum fit. Heru mengatakan bahwa dia bisa saja menunda kepergiannya. Tapi Sarah kemudian meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja, bahkan dia memuji Tejo yang menurutnya bisa diandalkan. Heru paham, Sarah memang istri yang mandiri. Dia bukan istri yang rewel dan selalu mendukungnya sebagai suami. Dirinya pun lega.
730Please respect copyright.PENANA5kpFCnafE9
Malam itu Heru berkemas-kemas dibantu Tejo. Paginya sebelum berangkat dia meninggalkan sejumlah uang pada Sarah, dan dia berpesan pada Tejo untuk tidak berangkat sekolah dulu selama Sarah masih belum pulih benar. “Nanti urusan dengan wali kelasmu belakangan, Oom yang jelaskan…” Kata Heru. Tejo menurut saja apa kata Oomnya itu.
730Please respect copyright.PENANAYvmM38fLR4
Dan… Mulai pagi itu, dimulailah hari-hari di mana Tejo dan Sarah melewati hari bersama-sama tanpa kehadiran Heru selama beberapa hari ke depan.
730Please respect copyright.PENANA0lLZzWX7vP
Apa yang akan terjadi di antara mereka?
730Please respect copyright.PENANAh2PaQF1Ue5
730Please respect copyright.PENANAQoUPyrbula