Saat kelas 2 SD aku tidak naik kelas, kata Guruku ,aku masih terlalu kecil, tidak TK pula, bahagia sekali pada saat menerima rapot , Guru berkata "Ibu guru sayang denganku makanya aku tidak naik kelas , padahal memang banyak absen saat itu karena aku sering ikut kesawah pakdeku.
Saat mengulang aku baru tahu kalo tidak naik kelas itu adalah kegagalan , aku berusaha keras untuk bisa naik kelas 3 , dan seterusnya ,aku menjadi anak yang ambisi selalu ingin juara dan jadi nomor satu , dan benar mulai dari kenaikan kelas 3,selalu dapat peringkat 1 sampai lulus jenjang SD , hari- hari bersekolah tidak begitu bagus buatku , aku sering berkelahi dengan teman lain, banyak yang mungkin iri denganku karena sering juara kelas dan di perhatikan Guru-guru, kadang Mami harus di panggil ke sekolah karena kenakalan kami, oya aku juga tinggal bersama ponakanku, yang saat itu di rawat olah Mami , Dia cucu pertama mami, Bapa saya (Suami mami ) adalah seorang karyawan di sebuah perusaan perkebunan dekat dengan rumahku tinggal.
Setelah masuk SMP, Irna tidak ikut melanjutkan karena dia punya penyakit jantung dan fisiknya lemah, ponakanku Yugi juga, pindah sekolah,ikut orangtuanya di kota, sekarang aku sendiri.Aku bersekolah lumayan jauh mungkin 20km dari rumah, dulu aku naik kendaraan mobil terbuka untuk ke sekolah,namun sebelum naik kita berjalan kaki dulu sekitar 5 km ke jalan raya.
Saat aku SMP kelas satu,aku ingat saat itu hujan deras,aku jalan kaki sendiri lewat perkebunan agar bisa cepat sampai rumah,karena waktu itu entah kenapa perasaanku pengen cepet sampai rumah, sesampainya di pedesaan dekat rumah, ada seorang ibu yang menyampaikan padaku,bahwa aku di tunggu di rumah agar cepat cepat pulang,aku berlari semakin kwatir bertanya dalam hati " ada apa ini" sampai di rumah keluargaku sedang berkumpul ,ada yang menangis di rumah Irna, fikiranku sangat kacau saat itu.
Aka ingat saat aku datang Dia ucapkan maaf ke aku dengan berpatah patah nafasNya, dan menghembuskan nafas terahirnya ,Irna meninggalkanku selamanya, hancur sekali hatiku,sodara dan temanku yang selama masa kecilku selalu bersama, bermain bersama, bercerita ,aku ingat kita pernah bercerita di ayunan "ketika besar nanti kami ingin memiliki rumah yang besar dan kami ingin membuat panti asuhan",sampai saat ini aku terus mengingat perbincangan itu , (aku selalu berharap aku bisa mewujudkanya) .aku menangis sampai pada saat pemakaman,aku tidak menyangka Tuhan begitu cepat ambil dia dari kami , dari saat itu aku tidak ada lagi teman berbagi cerita.
Hari hariku berlanjut,aku selalu melanjutkan pendidikan dengan penuh semangat. Saat SMP aku masih bisa dapat juara 1 di kelas selama dua semester, namun karena pergaulan saat itu, terlebih untuk meluapkan emosi yang kadang muncul,aku suka berkelahi, mungkin sering bikin rusuh sekolah, beberapa kali aku di keluarkan dari kelas sampai beberapa hari tidak diperbolehkan ikut pelajaran di kelas karena scorsing,namun aku masih bisa juara kelas pada saat aku kelas 3 ,aku juga aktif di beberapa organisasi sekolah ,
Di SMP aku mulai menyukai gadis ,beberapa kali aku pacaran dengan teman sekolahku.
Namun ada kisah yang susah aku lupakan dimana aku suka pada seorang gadis yang dekat denganku namun tidak pernah kami berkomitmen untuk pacaran , sampai kita lulus dan kami beda sekolah saat SMA
Bersambung part 3
ns 15.158.61.45da2