Aku masih terus membayangkan kerinduan tumpah ruah melumuri wajah jumpa disela kata, menembus jutaan cahaya, menjelma kita di tengah kota sejuta makna
Kemelut terus memaksa ku untuk terus merajut rindu yang melarut di tabir waktu
Kalut tinggal kabut
kusut tak terpeluk
Alang-alang tumbuh bercerita
Tentang denyut ku yang tinggal sisa
Mekar di tepian rawa yang memuarakan resah
Bayang mu masih berulang datang
Menari beriringan dengan kelap-kelip lintang di ruang kekosongan
Wajah langit cikarang
kian hari kian muram
Menyisakan kehampaan yang masih lantang menyanyikan malam
Sajak rindu untuk mu, tersimpan dibalik tirai, terbungkam linang yang bercerai dengan mata ku yang berderai
Kini kau melati
sedang aku menjadi lili yang terus berpuisi; diatas peti mati.