Udara dingin dalam cuaca mendung gelap yang menyesakkan. Sudah dua hari ini matahari enggan untuk menampakkan sinarnya. Angin kencang menggoyang daun-daun kering yang tampak ringkih bertahan di dahan. Hari-hari di bulan desember yang selalu basah dan gelap.
5424Please respect copyright.PENANAAvDFDXEXG8
“Ma, Papa berangkat dulu ya.”
5424Please respect copyright.PENANA8itknw7DvW
“Hati-hati di jalan, Sayang. Jangan ngebut, ya?”
5424Please respect copyright.PENANAKwJifbmQDp
Lelaki yang dipanggil sayang itu tersenyum. Wajahnya sebenarnya cukup lumayan, agak ganteng kalo dilihat dari Monas pake sedotan. Tubuhnya kurus kering, dengan kulit coklat kehitaman terbakar matahari. Rambutnya yang kriwil makin menambah kesan tak terurus pada diri pria itu. Ia mengecup kening dan pipi istrinya yang bulat dan menggelitik pinggang ramping milik wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANANzMD8kpHJT
“Ih, Papa nakal.” wanita itu menepis tangan suaminya yang mulai merambat menyusuri belahan buah dadanya yang besar. “Sudah ah, nanti Papa terlambat.” Dia mengingatkan.
5424Please respect copyright.PENANAs3S8TAKmaN
“Mama cantik deh.” laki-laki itu kembali mengecup bibir sang istri. Wanita itu membalasnya singkat.
5424Please respect copyright.PENANAeFNc83aObm
“Sudah siang, Pa.” dia kembali mengingatkan.
5424Please respect copyright.PENANAeLx1MLEUDk
“Nanti masakin yang enak ya, Sayang.” bisik laki-laki itu sebelum keluar pintu.
5424Please respect copyright.PENANAOF00p3v2B1
Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Dia merasa bersyukur punya suami seperti Tarno, meski jelek tapi cukup bertanggung jawab. Itulah yang membuat Sari perlahan mulai bisa menerima kehadirannya, dan tanpa sadar, mulai mencintainya.
5424Please respect copyright.PENANAhaQWnYs1Si
“Hati-hati di rumah ya, Sayang.” teriaknya sebelum masuk ke dalam kendaraan.
5424Please respect copyright.PENANAoTanopcywr
Di belakangnya, Sari memandangi dengan mata berkerlip. Ada cinta disana, yang perlahan makin membesar dari hari ke hari. Suaminya memang tidak ganteng, dia tahu itu karena Tarno adalah mantan sopir pribadinya. Mereka menikah karena Sari sudah hamil duluan, dan ironisnya, bukan dengan Tarno. Sari dihamili oleh pacarnya, yang langsung kabur begitu tahu kalau gadis itu berbadan dua. Untuk menyelamatkan muka keluarga, ayahnya segera menikahkan gadis itu dengan siapa saja yang mau, dengan imbalan uang puluhan juta rupiah. Tarno yang mendengar hal itu, tanpa perlu berpikir 2 kali, langsung menerimanya. Sebenarnya, tanpa imbalan uangpun, dia akan dengan senang hati melakukannya. Siapa sich yang tidak ingin menikahi gadis secantik Sari, yang kemolekan tubuhnya sanggup membuat Aura Kasih minder, biarpun gadis itu sedang hamil. Peduli setan, bagi orang jelek seperti Tarno, itu tidak masalah, yang penting bisa merasakan kehangatan dan kelembutan tubuh gadis itu. Apalagi ini ditambah iming-iming uang 50 juta rupiah, yang membuat penawaran itu makin mustahil untuk ditolak.
5424Please respect copyright.PENANAKBxdsAIGqN
“Jangan malam-malam ya pulangnya.” wanita itu mengantar Tarno sampai ke halaman depan. Wajah cerah dan cantik yang setiap hari melepasnya pergi, dan selalu mengisi benaknya selama jam kerja. Selalu membuat Tarno tak sabar untuk pulang ke rumah. Selalu?
5424Please respect copyright.PENANAeHSyh8v7t9
5424Please respect copyright.PENANACOrhF8IFhW
***
5424Please respect copyright.PENANA6Ar0IQ1vx3
5424Please respect copyright.PENANAtSNW393lbQ
“Ibunya ada, Dek?” Sari bertanya pada bocah kecil berumur 3 tahun yang sedang asyik mencoret-coret dinding rumah.
5424Please respect copyright.PENANAWgpNiaINxG
Bocah itu mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya. “Di dalam.” sahutnya singkat.
5424Please respect copyright.PENANA0UUf0aOu5c
Sari segera masuk ke dalam, meninggalkan bocah itu sendirian. Seperti biasa, dia menerobos rumah itu tanpa perlu merasa sungkan sedikitpun. Dia sudah mengenal baik pemilik rumah itu. Anita adalah tetangganya, sekaligus teman pertamanya saat awal dia pindah ke perumahan ini. Usia keduanya yang hampir sebaya membuat mereka cepat akrab. Hari ini, Sari berniat untuk belajar memasak. Kemarin Anita sudah janji untuk mengajarinya membuat nasi Rawon kesukaannya.
5424Please respect copyright.PENANAkDOaDX5XGt
“Mbak, Mbak Nita?” Sari memanggil sambil terus melangkahkan kakinya. Ruang tamu dan ruang tengah sudah terlewati, tapi masih belum ada tanda-tanda keberadaan wanita berambut pendek itu.
5424Please respect copyright.PENANAqgYAKnTgqf
“Mungkin di dapur, pagi-pagi gini kan biasa dia sibuk di dapur,” pikir wanita itu. Dengan riang, Sari terus menuju ke belakang. Saat melintasi kamar Anita, dia mengintip sebentar, tidak ada siapa-siapa disana. Samar-samar, telinganya menangkap suara gaduh dari arah dapur. Ah, memang benar, dia sedang berada di dapur sekarang.
5424Please respect copyright.PENANAlYEbswR7Pc
“Mbak Nita?” sambil memanggil, Sari membelokkan kakinya menuju arah dapur.
5424Please respect copyright.PENANANgWvQiDDbR
Tapi langkah kaki wanita cantik itu langsung terhenti begitu melihat apa yang terjadi. Disana, berbaring di atas meja makan, tampak Anita tengah bergumul dengan seorang laki-laki. Pakaiannya acak-acakan. Payudaranya yang besar terlihat menonjol keluar karena kaosnya yang ketat tertarik ke atas, memperlihatkan sepasang buah dada yang putih mempesona dengan puting mungil mencuat indah ke atas. Rok pendeknya yang berwarna abu-abu melorot ke bawah, memperlihatkan kemaluan wanita itu yang basah, licin dan kemerah-merahan, membuat penis besar milik si laki-laki bisa menusuk dan menembusnya dengan lancar.
5424Please respect copyright.PENANAHxB5f3cX9I
“H-halo, Sar.” sapa Anita sambil merem melek saat melihat kedatangan sahabatnya. Mukanya licin penuh keringat, dengan bekas-bekas cupangan merata di seluruh pipi dan lehernya.
5424Please respect copyright.PENANA2veFMw8fXx
Sari terhenyak, sampai tak tahu harus berkata apa.
5424Please respect copyright.PENANATw98Zd43bw
“S-sebentar ya, lagi tanggung nih.” tambah Anita sambil ikut menggoyangkan pinggulnya, mengimbangi tusukan laki-laki diatasnya yang sekarang tampak semakin cepat.
5424Please respect copyright.PENANAg8SiIXMhAb
Dengan muka merona, Sari memalingkan mukanya. “Ah, aku tunggu di depan aja ya.” Dia merasa tidak enak memergoki Anita yang lagi berbuat mesum seperti itu.
5424Please respect copyright.PENANAa4A1V3OvKE
“J-jangan,” Anita melarang. “T-tunggu disini aja. Enggak apa-apa kok.” Permintaan yang aneh, tapi entah kenapa Sari menurutinya.
5424Please respect copyright.PENANA6IhpKSwBOS
Dia duduk di salah satu kursi dan menonton kelanjutan acara itu. Dia penasaran, sekaligus teransang juga, bagaimana Anita yang cantik bisa berbuat mesum seperti itu, dengan seorang laki-laki tua yang lebih pantas menjadi ayahnya daripada partner seksnya. Sari tidak mengenal laki-laki itu, tapi dari ukuran penisnya yang super besar, dia bisa menduga alasan Anita mau menyerahkan tubuhnya pada laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANArL9pVftx75
“Ahhh... ahhh...” Anita merintih saat kontol besar si lelaki menusuk dan mengocok memeknya makin cepat.
5424Please respect copyright.PENANAt8qQ2W02By
Dia menyambar bibir si lelaki dan melumatnya dengan rakus. Lidah mereka bertemu untuk saling menghisap dan mencampur air liur. Anita tampak sangat menikmati sekali meski bibir laki-laki itu begitu tebal. Di bawah, tangan si lelaki merambat untuk meremas-remas payudara Anita yang membusung indah. Kelembutan dan kehangatannya rupanya membuat laki-laki itu jadi ketagihan. Sepanjang sisa permainan, dia terus berpegangan pada benda bulat padat itu.
5424Please respect copyright.PENANAdCJEl6d9vB
5424Please respect copyright.PENANAEnyiPu9SlK
“M-mau ikut g-gabung sini, Sar?” tanya Anita saat melihat Sari mulai meremas-remas payudaranya sendiri.
5424Please respect copyright.PENANAIk1ewROPpZ
“Ah, tidak.” Sari cepat menarik tangannya dan merapikan bajunya yang mulai tersingkap. “Kamu teruskan aja.” dia masih malu untuk mengakui kalau sebenarnya dia juga teransang.
5424Please respect copyright.PENANAcsEX9oGjo1
Anita tersenyum penuh arti, “S-selalu ada tempat buatmu k-kalau kamu berubah pikiran.” katanya.
5424Please respect copyright.PENANAHZvHhrSYxT
Dan sebelum Sari sempat menjawab, wanita itu sudah berpaling untuk kembali menghadapi serangan lelaki di atasnya yang sekarang mendesaknya dengan semakin gencar dan bertubi-tubi. Rupanya, permainan sudah mulai mendekati babak akhir. Tidak peduli dengan Anita yang menjerit dan merintih-rintih, laki-laki tua itu terus menusukkan penisnya dalam-dalam, dan menariknya lagi dengan cepat, untuk kemudian menusukkannya lagi lebih dalam, hingga membuat Anita memekik dan menjerit keenakan. Sari menonton semua adegan itu tanpa berkedip sedikitpun. Bahkan, dia juga sampai lupa untuk bernafas.
5424Please respect copyright.PENANAo7MHItecY7
“Ah, pasti enak juga kalau memekku digitukan.” wanita itu membatin sambil mengusap-usap vaginanya sendiri. Benda itu mulai terasa basah.
5424Please respect copyright.PENANAVZKzMU0I4o
“Ayo, Pak Karta, tusuk lagi lebih keras. Tusuk. Lebih keras!” Anita menceracau di sela-sela rintihannya.
5424Please respect copyright.PENANALG5VnqWmVo
Laki-laki tua yang dipanggil Pak Karta menyahut dengan geraman rendah, dan menusukkan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Di atas, tangannya meremas-remas payudara Anita makin keras, membuat kulitnya yang putih mulus berubah menjadi memar kemerah-merahan. Putingnya yang mungil kecoklatan, kini tampak makin mencuat indah. Pak karta menunduk untuk menciumnya. Laki-laki tua itu mencucup dan menjilatinya dengan penuh nafsu. Dia memilinnya dengan lidah, menggelitiknya dengan gusinya yang mulai ompong, dan membasahinya dengan air liur berbau tembakau murahan, kiri dan kanan secara bergantian. Anita yang mendapat serangan brutal seperti itu, cuma bisa menggelinjang sambil menjerit-jerit kecil. Matanya terpejam, sementara tangannya mendorong pinggul Pak karta agar bergerak makin kuat dan mantab.
5424Please respect copyright.PENANAwM95ywR0jO
“A-aku sudah mau k-keluar, Pak.” bisiknya parau.
5424Please respect copyright.PENANAHhGbnE1byx
Laki-laki tua itu segera mengatur posisi bokongnya untuk menyambut saat-saat yang membahagiakan itu. Diawali dengan jeritan panjang, tubuh Anita mengejang dan berkedut-kedut. Tangannya terkepal dengan mata terpejam rapat. Pahanya yang putih mulus menjepit pinggul renta si lelaki kuat-kuat dan dari dalam kemaluannya, menyembur cairan cinta lengket yang langsung merembes keluar saat si kakek menarik keluar penisnya.
5424Please respect copyright.PENANAFXBF6Htk14
“Ahh...ahhh..” Anita menghela nafas pendek-pendek. Sisa-sisa orgasme yang masih dirasakannya membuat tubuh wanita cantik itu bergetar hebat.
5424Please respect copyright.PENANAAX1el5SA2t
Di depannya, Pak Karta menampung semua cairan itu dan mengoleskannya rata ke paha dan perut Anita, hingga membuat kulit mulus wanita itu tampak makin mengkilat dan menggairahkan. Sisanya yang masih menetes-netes, dijilati oleh laki-laki tua itu.
5424Please respect copyright.PENANAB2hBjUHxCc
5424Please respect copyright.PENANAivLQloVbKq
“Uh, nikmat banget, Pak.” rintih Anita lirih saat lidah kasap Pak karta mencuci liang kemaluannya yang memerah hingga bersih.
5424Please respect copyright.PENANAMknc4u59Yp
Dengan penis yang masih tegak mengacung, laki-laki itu kemudian mendekati bibir Anita. “Di emut ya, Neng?” pintanya.
5424Please respect copyright.PENANACNJjxtbvfz
Tapi Anita menggeleng. “Aku capek, Pak. Sama dia aja ya?” wanita itu menunjuk Sari yang duduk tak jauh dari mereka.
5424Please respect copyright.PENANAbjPZ5L1v8q
“Ah, aku?” Sari gelagapan, menyadari keadaan dirinya yang sekarang tak jauh beda dengan Anita, pakaiannya acak-acakan, dengan payudara dan vagina yang terlihat jelas dari luar. Selama menonton pertunjukan tadi, tanpa sadar, wanita itu ternyata sudah mempreteli bajunya sendiri, dan meremas-remas susu dan kemaluannya untuk mendapatkan kepuasan. Dia teransang melihat Anita yang sedang disetubuhi Pak Karta. Pak Karta yang melihatnya, langsung tersenyum lebar.
5424Please respect copyright.PENANAJx9VXaHBPf
“Mari, Neng.” bisiknya serak sambil mengulurkan tangannya.
5424Please respect copyright.PENANARCWX5ZMB3p
“Ah, tidak. Jangan!” Sari berusaha menepis saat tangan laki-laki itu ingin memijit dan meremas buah dadanya. Dia masih sungkan untuk menunjukkan bagaimana perasaaanya yang sebenarnya, padahal pakaiannya yang terbuka sudah menunjukkan sebaliknya. Bagaimanapun, dia belum kenal dengan Pak Karta dan dia tidak tahu siapa laki-laki itu sebenarnya.
5424Please respect copyright.PENANAAMx2A9WkwU
“Ayolah, Sar. Nggak usah malu.” Anita yang tergolek lemah di atas meja makan memberinya semangat.
5424Please respect copyright.PENANAPVxYflhBLw
“Uh, aku...” Sari masih bimbang.
5424Please respect copyright.PENANAEWzxsaGH5D
“Ayolah, Neng.” Pak Karta ikut memaksa. “Apa nggak pengen ngerasain ini.” laki-laki itu memamerkan kontolnya yang besar di depan Sari dan mengocoknya perlahan-lahan, hingga membuat wanita cantik itu langsung terdiam tak bergerak.
5424Please respect copyright.PENANAD8oPwII5Yt
“Iya, tapi...” Sari menatap tak berkedip, mulutnya melongo dengan tarikan nafas pendek-pendek tak teratur. Tanda kalau dia mulai menyerah.
5424Please respect copyright.PENANAXFnhkMRfr6
Sadar kalau sudah menguasai mangsanya, Pak Karta segera menarik tubuh Sari dan meraihnya ke dalam pelukan.
5424Please respect copyright.PENANAxvbjtqG8Ci
“Auw!” wanita cantik itu menjerit lirih, tapi tidak menolak saat bibir tebal Pak Karta mulai menyusuri pipi dan lehernya. Bahkan dia mengimbangi ketika bibir itu melumat dan mencium bibirnya dengan rakus. Sari malah membuka mulutnya, membiarkan lidah Pak Karta membelit dan menggelitik bibir manisnya.
5424Please respect copyright.PENANApNqvkFxf3R
“Hmmp,” Pak Karta mengaduh saat merasakan tangan Sari yang mungil memijit dan mengelus-elus penisnya.
5424Please respect copyright.PENANASEoJcJu5k6
5424Please respect copyright.PENANACZ63et6OXY
“Gede banget, Pak.” lirih wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANAty3CjF169Q
Pak Karta tersenyum bangga, “Bukan Neng aja yang bilang begitu.” sahutnya sambil kembali mencium bibir dan leher Sari yang jenjang. Tangannya merayap untuk meraih buah dada wanita itu dan meremas-remasnya dengan gemas. “Empuk banget, Neng. Gede lagi.” jari-jarinya memilin dan menjepit puting payudara Sari yang menonjol dan kemudian menarik-nariknya pelan.
5424Please respect copyright.PENANAk36QT104uk
“Ohhh,” Sari langsung melenguh karenanya. “Geli, Pak.” bisiknya mesra sambil menggelinjang. Anita yang menonton dari atas meja, cuma tertawa saja saat melihatnya.
5424Please respect copyright.PENANAjS9AeYr7Ve
Pak Karta kini menunduk untuk mencium dan menjilat bulatan kecil itu. Lidahnya bergerak liar, mencucup dan menghisap dengan gemas, membuat Sari yang sudah kegelian makin merintih-rintih tak karuan.
5424Please respect copyright.PENANAGSNuJUqeNJ
“S-sudah, Pak. Oooh... geli.” wanita itu menarik dadanya, menjauhkannya dari jangkauan Pak Karta agar lelaki itu tidak mempermainkannya lagi. Dia sudah benar-benar tak tahan. Sari sudah mempersiapkan memeknya ketika Pak Karta malah menyodorkan penisnya yang besar ke mulutnya.
5424Please respect copyright.PENANAgNa2M93yQ1
“Emut dulu ya, Neng?” pinta laki-laki tua itu.
5424Please respect copyright.PENANAvZfer367kl
Dengan berat hati Sari mengangguk dan mengelus-elus daging panjang itu. Dia mengocoknya pelan sebelum akhirnya mengulumnya dengan penuh nafsu. Di dalam mulutnya, benda itu terasa semakin tegang dan membesar, membuat Sari jadi gelagapan dibuatnya. Penis itu juga berkedut-kedut terus, makin lama makin sering, tanda kalau tidak lama lagi benda itu akan segera meledak. Sari yang tidak mau itu terjadi, segera memuntahkannya. Dia belum merasakan benda itu mengaduk-aduk vaginanya. Terlalu sayang kalau sampai penis itu muncrat sekarang. Pak Karta harus orgasme di dalam vaginanya.
5424Please respect copyright.PENANAUNxh9DBWYy
“Harus!” Sari bertekad, dia sudah telanjur bergairah.
5424Please respect copyright.PENANAqsdPzvHwwS
Wanita itu segera telentang di lantai dan membuka kakinya lebar-lebar, mempersilahkan Pak Karta untuk segera menyetubuhinya. Vaginanya yang mungil kemerahan, tampak sudah sangat basah dan lengket. Pak Karta yang melihatnya, segera menindih dan mengarahkan penisnya tepat ke bibir kemaluan Sari.
5424Please respect copyright.PENANAKoQeKjbTlT
“Bapak masukkan sekarang ya, Neng?” bisik laki-laki itu parau. Sari mengangguk. Dan bersamaan dengan itu, dirasakannya penis besar Pak Karta mulai mendesak masuk.
5424Please respect copyright.PENANAy60LDCIG7L
Saat itulah, dari arah luar, seorang bocah kecil tiba-tiba berlari masuk.
5424Please respect copyright.PENANA3HYtQd0eKS
“Adek?!” Anita berteriak panik.
5424Please respect copyright.PENANA6XBrDFpnA3
Anaknya yang dari tadi bermain di luar rumah, tahu-tahu nyelonong ke tempat itu. Cepat wanita itu bangkit dan menyambar apa saja untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Begitu juga dengan Sari dan Pak Karta, kebingungan mereka mencari penutup tubuh untuk menghalangi pandangan bocah kecil itu.
5424Please respect copyright.PENANA0QjA6TnnA5
5424Please respect copyright.PENANAsBy0TYgk0i
“Ayo main di luar, Dek!” Anita merangkul putranya.
5424Please respect copyright.PENANA0kgsCaRrWG
Tapi bocah itu memberontak, “Nggak mau. Adek mau main disini.”
5424Please respect copyright.PENANAa3ntNBOiQ4
Anita kebingungan. Di bawahnya, Sari melotot, menuntut agar Anita bisa segera menyelesaikan masalah itu. Dia sedang dalam posisi tanggung sekarang, penis Pak Karta sudah menembus kemaluannya, tinggal digoyang sedikit agar dia bisa mendapatkan kepuasan. Tapi kehadiran bocah itu telah merusak semuanya. Sari tidak mau bersetubuh dengan ditonton oleh anak kecil!
5424Please respect copyright.PENANAAPk42zXtt8
“Oke-oke, tenang saja.” Anita berusaha membujuk putranya sekali lagi, tapi bocah itu tetap saja membandel.
5424Please respect copyright.PENANAtxUVfD8iEM
“Adek mau main disini.” teriaknya, malah kali ini sambil menangis, membuat Anita jadi tambah bingung.
5424Please respect copyright.PENANAuyFGnMOvfr
“Bagaimana kalau aku pindah ke kamarmu saja?” Sari mengusulkan.
5424Please respect copyright.PENANAwfzMNTLyGN
“Ehm, n-nggak bisa. A-ada Papanya Adek d-disana.” Anita menjawab malu-malu.
5424Please respect copyright.PENANAcDiCQ97DKC
“Hah,” Sari melongo. Dia menatap sahabatnya itu dengan muka tak percaya. “Kamu selingkuh disaat suamimu berada di rumah?”
5424Please respect copyright.PENANAIr7IgQFxIg
Anita tersenyum. “Tidak usah kaget seperti itu. Dia mabuk, dari semalam tidur pulas nggak bangun-bangun.”
5424Please respect copyright.PENANAXhL1scYUVb
“Tapi bisa saja kan dia tiba-tiba bangun sekarang?” Sari mulai panik.
5424Please respect copyright.PENANAi76hL2SG8x
“Cuma bom Atom yang bisa membangunkannya.” Anita tertawa. “Tenang saja, aman kok. Aku sudah sering seperti ini.” wanita itu menenangkan.
5424Please respect copyright.PENANAmdCXFt5RMa
Sari teringat kamar Anita yang kosong saat tadi melihatnya. “Tapi dia tidak ada kamar?”
5424Please respect copyright.PENANA9DREyJQ2Rb
“Oh, dia tidur di lantai.” jawab Anita santai. “Aku nggak mau dia muntah diatas ranjang.” tambah wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANAHqpFNMKu2G
Sari sudah akan bertanya lagi ketika dia merasakan kedutan keras di dalam selangkangannya dan Pak Karta yang sedang menindih tubuhnya, tiba-tiba menggeram keenakan.
5424Please respect copyright.PENANALXdXC1QKsD
“Oh tidak. Jangan dulu!” wanita itu berusaha mencegah, tapi tembakan sperma Pak Karta mustahil untuk dielakkan. Jadilah Sari ikut menggeliat-geliat setiap kali kontol Pak Karta mengejang untuk memuntahkan isinya.
5424Please respect copyright.PENANAWYlf6E3zPW
“Uhh,” wanita itu melenguh merasakan liang rahimnya yang sekarang jadi basah dan begitu penuh.
5424Please respect copyright.PENANA3FZHGxMANh
“Ah, maafkan Bapak ya, Neng.” Pak Karta menampakkan raut muka penuh penyesalan. “Bapak benar-benar nggak tahan.” lanjutnya. “Memek Neng benar-benar nikmat, bikin kontol Bapak jadi kaya dipijat-pijat.”
5424Please respect copyright.PENANArpXMcsqaZs
Sari mengangguk maklum. Dia memang menggetar-getarkan memeknya tadi. Tapi dia tak pernah menyangka, getaran-getaran kecil akan mampu membuat Pak Karta melayang. Akibatnya, laki-laki itu jadi cepat orgasme, hal yang dari sudah tadi berusaha dihindari oleh Sari, karena dia belum terpuaskan oleh penis laki-laki tua itu.
5424Please respect copyright.PENANAUGgT2Z9AMU
“Sudah keluar ya?” tanya Anita. Dia yang sudah sering bercinta dengan Pak Karta, hafal benar bagaimana gaya laki-laki itu saat orgasme melanda.
5424Please respect copyright.PENANAMWlr1ytQZG
Sari mengangguk tak bersemangat. Dengan tubuh lemas, dilepasnya penis Pak Karta yang sudah mulai melembek dari jepitan memeknya.
5424Please respect copyright.PENANAq8k6jAbkQl
“Maafkan Bapak ya, Neng.” sekali lagi laki-laki itu minta maaf.
5424Please respect copyright.PENANAynihAgmBfj
“I-iya, Pak. Nggak apa-apa kok.” Sari berusaha tersenyum meski dalam hati masih sedikit jengkel.
5424Please respect copyright.PENANAQCH0hONHJm
5424Please respect copyright.PENANAHr1u3dsoms
“Papa?!” Adek yang sedang berada di gendongan Anita, berteriak gembira saat melihat seorang lelaki gendut yang terhuyung-huyung berjalan keluar dari kamar depan.
5424Please respect copyright.PENANAGxVltUYT5J
“Sial!” Anita mengumpat sambil menyambar pakaiannya dan mengenakannya dengan cepat, sementara bocah kecil dalam gendongannya meloncat untuk berlari menyongsong Papanya.
5424Please respect copyright.PENANAItXzBbJJ4L
“Ada apa, Ma? Berisik banget dari tadi.” mata lelaki itu masih setengah terpejam. Anita juga lega karena suaminya tidak mengenakan kaca matanya. Tanpa alat bantu itu, penglihatan suaminya cuma seawas mata bayi. Benar-benar buram.
5424Please respect copyright.PENANAT33p872SL8
“Ah, tidak ada apa-apa.” Dengan isyarat mata, Anita menyuruh Sari dan Pak Karta untuk bersembunyi. “Ini, si Dedek ngajak main, padahal mama kan lagi sibuk memasak.” wanita itu berusaha mengalihkan perhatian suaminya saat Sari dan Pak Karta merangkak beriringan menuju ke bawah meja makan.
5424Please respect copyright.PENANAO9ee5Y3uQO
“Ehm,” lelaki gendut itu memicingkan mata, memperhatikan tubuh istrinya, dan... “Memasak kok pakaiannya gitu?” tanyanya kemudian.
5424Please respect copyright.PENANAqaJjrH5jZM
Nah lo! Anita menelan ludah sebentar sebelum menjawab. “Gerah, Pa. Begini lebih enak” dia beralasan. Padahal dalam hati mengumpat karena tidak sempat memakai kaosnya tadi. Akibatnya, payudaranya yang besar tampak menggantung indah, membuat siapapun yang melihatnya jadi bertanya-tanya. Setelah mencium dan meremas payudara Anita sebentar, laki-laki itu berlalu menuju kamar mandi. Dibelakangnya, Adek mengikuti seperti anjing kecil mengikuti tuannya.
5424Please respect copyright.PENANAIg1gsUW2U2
“Ah,” Anita menghembuskan nafas lega. Dia selamat lagi.
5424Please respect copyright.PENANANEgs0yEMrE
Dari bawah meja, kepala Sari menyembul. “Gimana?” dia bertanya tanpa mengeluarkan suara.
5424Please respect copyright.PENANAU0DPpOF0a5
“Aman.” sahut Anita pelan. “Dimana Pak Karta?”
5424Please respect copyright.PENANAZve6jfKyyz
Sari menunjuk pintu belakang yang terbuka. Diantara semak-semak berduri, tampak Pak Karta yang sedang berusaha meloncati pagar belakang yang menjulang tinggi. Meski tubuhnya sudah renta, laki-laki itu tanpa kesulitan melakukannya.
5424Please respect copyright.PENANAeQ6IPy51nZ
“Hebat juga dia.” Anita memuji.
5424Please respect copyright.PENANAVxr7YaZjJI
Sari mengangguk. “Ngomong-ngomong, kamu kenal sama dia dimana?”
5424Please respect copyright.PENANA4G8XxOwGXO
“Ehm, dia tukang becak langgananku.” Anita berterus terang.
5424Please respect copyright.PENANAz4kMPno2l7
“Sudah sering kalian melakukannya?” Sari bertanya lagi.
5424Please respect copyright.PENANARLpzXZGvfO
“Baru 1 bulan sih.” Anita mengambil BH-nya yang berserakan dan mengenakannya. “Pake dulu bajumu, nanti keburu suamiku keluar.” dia mengingatkan Sari yang sampai sekarang masih telanjang.
5424Please respect copyright.PENANAh25EY2t5m8
5424Please respect copyright.PENANAboINur6HkT
“Oh, iya.” Wanita itu tersenyum.”Penisnya besar, ya?”
5424Please respect copyright.PENANAYbyHgsyNaQ
“Siapa? Pak Karta?” Anita bertanya.
5424Please respect copyright.PENANAErZpzFCFYd
Sari mengangguk. “Iya, siapa lagi?”
5424Please respect copyright.PENANAzECm5gGsKc
“Memang itunya yang bikin aku ketagihan.” bisik Anita sambil tertawa.
5424Please respect copyright.PENANA4SC63J5ToX
Sari ikut tertawa. “BH-ku mana ya?” dia bertanya saat tidak bisa menemukan BH-nya.
5424Please respect copyright.PENANA6ngI7UKaw5
“Masa ilang sih?” Anita ikut membantu mencari, tapi sampai muter-muter kemanapun, BH itu tetap tidak kelihatan. “Ehm, mungkin dibawa Pak Karta. Dia suka begitu, BH-ku aja banyak yang diambil buat kenang-kenangan.”
5424Please respect copyright.PENANAYIxceWAdzN
“Ah, benarkah?” Sari terpaksa mengenakan kaosnya tanpa BH, membuat payudaranya yang indah makin kelihatan indah. “Bagaimana kamu tahu kalau Pak Karta punya kontol besar kayak gitu?”
5424Please respect copyright.PENANAK33lZ5uWff
Anita tersenyum, “Suamiku yang cerita. Biasa, obrolan sebelum tidur. Karena penasaran, ya kubuktikan aja, haha...”
5424Please respect copyright.PENANAr59juHu7WK
Sari ikut tertawa. “Dasar istri nakal.” sahutnya. “Eh, apa dia tidak pernah cerita soal Mas Tarno?”
5424Please respect copyright.PENANAUBS5oU48UN
“Nggak tuh,” Anita menggeleng. “Emang kenapa dengan suamimu?”
5424Please respect copyright.PENANA3vba5p6nMR
“Ehm, tidak...” Sari tampak ragu-ragu untuk menjawab.
5424Please respect copyright.PENANAgiWsMv7Brn
“Jangan-jangan, kontolnya juga gede ya?” tebak Anita asal.
5424Please respect copyright.PENANAY1HcPm9dVn
Tapi tebakan itu langsung membuat Sari terhenyak tak mampu bicara.
5424Please respect copyright.PENANAiRli812FRp
“Wah, berarti bener dong.” Anita tertawa untuk merayakan kemenangannya. “Boleh kapan-kapan dicoba?” tambahnya sambil tertawa lebih keras.
5424Please respect copyright.PENANAf7hMBNWEWL
“Enak aja!” Sari menyikut siku sahabatnya itu, tapi tidak ada nada marah dalam suaranya.
5424Please respect copyright.PENANAh7HZZceQY6
5424Please respect copyright.PENANA14l52VazxG
Kisah Tarno
5424Please respect copyright.PENANAWk0MRAyRoT
5424Please respect copyright.PENANAMHH2JOMDll
“Rawamangun, Bang?”
5424Please respect copyright.PENANAKG8H8OqqRG
Tarno mematikan mesin saat menghampiri. Kendaraan bergetar sejenak sebelum senyap. Seorang ibu dan seorang anak kecil, masuk. Tak ada alasan untuk menolak. Maka mereka pun melaju. Sudah berjam-jam sejak tadi pagi, ia mengitari ibukota. Beredar diantara jalan-jalan besar, masuk ke ruas jalan-jalan kecil, dengan terik matahari yang terasa menyengat. Tapi pikiran tentang istrinya yang cantik yang menanti dengan penuh cinta, menyejukkan perasaan. Seolah ia tak rasakan sempitnya ruangan tempat ia berada, dan mesin yang membuat pantatnya terasa terpanggang. Cinta memang penawar mujarab.
5424Please respect copyright.PENANAjOdtMVakpW
“Belok kiri, Bang.” si Ibu memberi perintah.
5424Please respect copyright.PENANA8bE6ApGicW
Tarno membelokkan setirnya. Kendaraan terus melaju membelah udara panas ibukota, diantara para pedagang jalanan yang menawarkan rokok, permen, tisu, boneka, bahkan patung kuda yang terbuat dari kayu. Juga mereka yang tiba-tiba muncul dari balik tiang lampu merah dan menyanyi tanpa diminta, dan tak akan pergi sebelum penumpang menyerahkan uang ala kadarnya.
5424Please respect copyright.PENANAAzr63VsTUC
“Enggak ada receh!” si Ibu menukas menanggapi rengekan pengamen tanggung di samping kendaraan.
5424Please respect copyright.PENANAIMhyqp096m
“Yang gede juga boleh kok, Tante.” balas si pengamen tidak mau kalah.
5424Please respect copyright.PENANAyZDGkvUpMK
“Kalo yang gede, ngapain aku kasih sama kamu. Dasar bego!” si Ibu sewot.
5424Please respect copyright.PENANAiBy4aT02ce
Lampu berubah warna. Tarno perlahan melajukan kendaraannya. Masih sempat didengarnya umpatan pengamen tanggung. “Brengsek, dasar pelit!” di belakang sana. Dalam kendaraan, penumpangnya masih mengomel panjang pendek. Anak kecil berusia 6 tahun yang bersamanya, tampak bingung memperhatikan. Barangkali berpikir, kenapa di rumah dia dilarang bersikap dan berbicara buruk? Sementara sang Ibu dengan ringan membentak dan bersikap kasar pada orang di jalan?
5424Please respect copyright.PENANAPCrk9Gq5d7
“Eh, si Abang kok bengong. Kiri, Bang! Dibilangin dari tadi, malah jalan terus. Budek apa?!” si Ibu membentak.
5424Please respect copyright.PENANAEYmTTLJJSM
Tersentak dengan teguran keras itu, Tarno buru-buru membawa kendaraanya menepi. Sedikit tersinggung juga sebetulnya. Tapi karena dia yang salah, Tarno tak jadi marah. Diterimanya uang yang disodorkan wanita gendut itu, kemudian berlalu setelah mengucapkan terima kasih. Hari makin sore. Lampu-lampu jalan mulai menyala, cahayanya menerangi papan-papan iklan di pinggir jalan. Tarno hampir memutuskan untuk pulang, ketika seorang wanita muda menghentikannya.
5424Please respect copyright.PENANA4mFNvBuadv
“Pasar Senen, Bang?”
5424Please respect copyright.PENANAHeyMVCrSbL
Ia mengangguk setuju. Arahnya mendekati jalan pulang, tak ada masalah. Cepat tangannya menghidupkan mesin. Wanita muda berparas cantik itu tak banyak bersuara sepanjang jalan, malah sesekali terdengar isakannya diantara lolongan mesin kendaraan. Meski terusik oleh rasa ingin tahu, Tarno tak berani bertanya. Tugasnya hanya mengantarkan penumpangnya sampai ke tujuan. Titik. Habis perkara. Dia tidak punya kepentingan untuk mengetahui permasalahan wanita itu. Karena itulah, Tarno segera memfokuskan lagi pandangannya ke depan, ke arah jalanan yang sekarang tampak mulai padat.
5424Please respect copyright.PENANAuF5l3wFzPh
“Bang... bang... berhenti sebentar.”
5424Please respect copyright.PENANAIXj57AYSB9
Tarno menoleh ke belakang, heran dengan permintaan penumpangnya. Pasar Senen kan masih jauh, kenapa minta berhenti sekarang? Berubah pikirankah dia?
5424Please respect copyright.PENANA676Vx5Re8H
5424Please respect copyright.PENANAyabSXEUNJY
“Nggak jadi ke Senen, Mbak?” Tarno bertanya sopan. Wanita itu mungkin seusia dengan Sari, istrinya.
5424Please respect copyright.PENANAvqoC6CPu1q
“Berhenti, Bang. Tolong berhenti.” wajahnya juga cantik, dengan bentuk tubuh yang indah mempesona.
5424Please respect copyright.PENANAIfTz4EZBaY
Tarno menepi. Mesin kendaraan bergetar sejenak, sebelum akhirnya mati. Saat itulah, tangis penumpangnya mendadak pecah. Wajahnya yang sendu basah oleh air mata, suara isaknya tertahan di balik sapu tangan hijau berenda yang menutupi sebagian mukanya. Betul-betul pemandangan yang mengibakan seandainya saja payudara besar milik wanita itu tidak ikut bergoyang-goyang seiring jerit tangisnya. Tarno jadi bingung. Di satu satu sisi, dia tak tega melihat keadaan wanita itu, tapi di sisi lain, kemolekan tubuhnya mustahil untuk dielakkan begitu saja.
5424Please respect copyright.PENANAZ86yleOuxT
Maka dengan hati-hati, Tarno menegur. “Ehm, maaf, Mbak, ada apa ya kalau saya boleh tahu?”
5424Please respect copyright.PENANAEC7cYBQuH6
Perempuan itu menghentikan tangisnya sesaat, “Laki-laki memang brengsek!” umpatnya lalu menangis lebih keras.
5424Please respect copyright.PENANAlI0euT1DpD
“Eh-eh, Mbak.” Tarno jadi bingung.
5424Please respect copyright.PENANAHcoQgDlNJN
Wanita itu menoleh dengan wajah basah penuh air mata, ”Coba Abang bayangkan, mentang-mentang saya sudah tidak muda lagi, tidak cantik lagi, lantas berpaling ke yang lain.” kata-katanya meluncur cepat dalam sedu sedan.
5424Please respect copyright.PENANAQj8818KBHO
Wanita itu mengerjapkan matanya, merapikan wajahnya yang penuh dengan air mata, dan memandang Tarno dengan serius, membuat lelaki kurus itu jadi salah tingkah. “Coba Abang lihat, apa saya sudah tidak cantik lagi? Sudah tua? Usia saya baru dua tujuh dan dia sudah selingkuh.” tanyanya muram.
5424Please respect copyright.PENANA5k6LRVhY6Q
“Ahh,” Tarno menghela nafas. Diliriknya wanita cantik itu, tidak ada yang mengecewakan pada dirinya. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, semuanya spesial. Terutama bagian pinggul dan payudaranya, melihat sekilas saja sudah membuat mata Tarno blingsatan tak karuan.
5424Please respect copyright.PENANAxTahU49OWg
“Bang, coba pandang saya, apa saya tidak cantik?” wanita itu mendesak.
5424Please respect copyright.PENANAFHw7RoupHu
Tarno menjawab tanpa berpikir, “Mbak masih cantik. Sangat cantik malah.”
5424Please respect copyright.PENANAGaohPO8iLi
“Ah, Abang tidak serius.” wanita itu menegakkan badannya. “Abang bahkan tidak memandang saya!” dia seperti ingin memamerkan buah dadanya yang besar pada laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANAqFXRsR9jbX
5424Please respect copyright.PENANAnCG9o7IATK
Tarno mengangkat wajahnya. Pandangannya langsung terpaut pada tonjolan besar yang menggiurkan di dada perempuan itu. Ya ampun, apa yang sebenarnya dia inginkan? Tarno membatin dalam hati. Semakin dilihat, payudara itu tampak semakin menggoda.
5424Please respect copyright.PENANAV16Jk6mBlO
“Gimana, Bang, saya masih cantik kan?” tanya wanita itu lagi, kali ini sambil mengubah posisi duduknya hingga roknya yang pendek agak tertarik ke atas, memperlihatkan sepasang pahanya yang halus dan putih mulus.
5424Please respect copyright.PENANAH70RnB4RwX
“Ahh,” dengan kesulitan Tarno berusaha untuk menelan ludahnya. Ia menatap wajah sembab itu sekilas, mencoba mencari tahu apa yang terjadi, lalu kembali mengulangi kalimatnya dengan suara tercekik. “Tentu saja. Mbak masih sangat cantik. Dan seksi juga.” tambahnya tanpa bisa dicegah.
5424Please respect copyright.PENANAWbHlEXokC6
“Tuh kan!?” wanita itu merengut.
5424Please respect copyright.PENANAUESoUvq5hK
“Lho, kenapa, Mbak?” Tarno jadi bingung. Tadi tanya, sekarang dipuji malah salah. Apalagi pake acara pamer dada dan paha segala, maunya apa sih perempuan ini? keluh Tarno dalam hati.
5424Please respect copyright.PENANAKiriODUKax
“Mas tuh persis suami saya, nggak bisa kalo lihat cewek cantik!” wanita itu masih merengut.
5424Please respect copyright.PENANARiuHcL3357
“Hah?” Tarno terdiam. Daripada menanggapi perkataan wanita itu, yang bisa makin salah kalo ditanggapi, lebih baik dia diam saja dan menikmati pemandangan indah yang tersaji di depannya.
5424Please respect copyright.PENANAoBB3HsJMoe
Melihat Tarno yang cuma melongo, wanita itupun langsung curhat panjang lebar. “Saya sakit hati sama suami saya, Bang! Saya baru saja memergoki dia di rumah istri simpanannya. Dulu saya kira itu cuma isapan jempol, tapi ternyata...” Air mata kembali menggenang di pelupuk matanya yang lebar. “A-apalagi gundiknya itu u-umurnya baru 16 tahun.” tambahnya dengan terbata-bata.
5424Please respect copyright.PENANAeweF1J7EZA
“Hmm, jadi begitu,” Tarno mengangguk, dia mulai bisa menebak apa yang diinginkan wanita cantik itu. “Bagaimana kalau kita ke Senen sekarang, Mbak?” tanyanya cepat, takut kesempatan itu terbuang.
5424Please respect copyright.PENANADK5DEWPcgX
Si wanita mendongak. “Tunggu dulu, kenapa buru-buru? Abang nggak suka ya dengan saya?”
5424Please respect copyright.PENANAUsr1de6Tiy
“Hah?” salah paham lagi. Tarno menghela nafas, “Bukan begitu, Mbak, justru...”
5424Please respect copyright.PENANAyVP3GnUtQW
“Abang ternyata sama saja dengan suami saya, tidak suka lagi melihat saya!” wanita itu kembali menunduk dan terisak.
5424Please respect copyright.PENANA7v64oywgFt
“Yah,” Tarno menggeleng kebingungan. Pikirannya berpacu keras mencari cara mendiamkan tangis si perempuan dan menyampaikan niat dirinya yang sebenarnya.
5424Please respect copyright.PENANAhxBm0EJbXL
5424Please respect copyright.PENANAUzqPchqdNs
“Bukan begitu maksud saya,” Tarno mencoba menjelaskan.”Tidak enak berhenti di pinggir jalan seperti ini. Lebih baik kita cari tempat yang lebih enak untuk ngobrol.”
5424Please respect copyright.PENANAad3b2DcPc2
“Biar!” wanita itu keras kepala, dia terlanjur kecewa dengan Tarno hingga tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANAU3744P4HpB
“Disini tidak aman, Mbak.” Tarno membujuk lagi.
5424Please respect copyright.PENANAQpuS36Chpz
“Biaarrr!” wanita itu menggeleng.
5424Please respect copyright.PENANAcLFoazZItM
Ah, mentok lagi. Tarno tidak tahu harus berkata apalagi. Akhirnya dia diam saja sambil memandangi tubuh montok wanita itu yang bergetar ringan karena isakan.
5424Please respect copyright.PENANAL0kzAIGdHA
“Bang?” panggil wanita itu dengan suara tertahan menahan tangis.
5424Please respect copyright.PENANAR2I7pMEN3t
“I-iya, Mbak, ada apa?” Tarno tergeragap, takut ketahuan kalau saat itu dia tengah menatap payudara besar milik si wanita dengan mata melotot tak berkedip.
5424Please respect copyright.PENANAcmlaHnglTL
“Nama Abang siapa?” pertanyaan yang sungguh tak terduga.
5424Please respect copyright.PENANA2pICgcUiFM
“Tarno, Mbak. Lengkapnya Sutarno, tapi panggil aja Tarno.” jawab laki-laki kurus itu cepat.
5424Please respect copyright.PENANAQQKCmo52xS
“Kalo saya Angela, Bang.” wanita itu menghentikan isakannya dan menyeka air mata yang mengalir di pipi dan bibirnya. Bibir yang tipis, pasti nikmat sekali kalau dipake buat nyepong kontol.
5424Please respect copyright.PENANAEAYrbn6mJh
“Ah,” Tarno mendesah membayangkannya.
5424Please respect copyright.PENANA3nzg2CHnK8
“Abang sering dapat penumpang cantik kaya saya?” Angela bertanya tiba-tiba.
5424Please respect copyright.PENANANrBhlBZkqA
“Jarang banget, Mbak.” Tarno berterus terang. “Langganan saya kan rata-rata pedagang Pasar Senen.”
5424Please respect copyright.PENANA4knGPjjqxh
“Emang pedagang nggak ada yang cantik?”
5424Please respect copyright.PENANAUEY1thucYK
Tarno tersenyum. “Sudah tua-tua dan gendut-gendut semua, Mbak.” Di dalam hati, dia bersorak. Sambil bertanya tadi, Angela menyodorkan wajah cantiknya ke depan. Wanita itu sudah tidak menangis lagi, malah sorot matanya berangsur aneh. Sorot mata yang sudah ditunggu-tunggu oleh Tarno.
5424Please respect copyright.PENANAvZyLtqHyHh
“Penumpang seperti Mbak-lah yang saya tunggu-tunggu, cantik dan seksi.” Tarno melanjutkan dengan memberi penekanan khusus pada kata Cantik dan Seksi untuk memperjelas maksudnya.
5424Please respect copyright.PENANAWn54lX2vib
Dan Angela yang mulai mengerti, langsung bereaksi dengan makin mendekatkan wajahnya ke punggung Tarno dan berbisik, “Bang, antar saya ke rumah ya? Saya mau balas dendam sama suami saya. Abang bantu ya?”
5424Please respect copyright.PENANAyQGF7POL8i
Suaranya lirih, diucapkan dengan kerling mata dan senyum menggoda yang langsung membuat jantung Tarno berdebar kencang. Ditambah tangan wanita itu yang terulur dan meraba sebentar kontol Tarno yang menegang di balik celana, uh! Semakin membuat laki-laki itu tak kuasa untuk menolak.
5424Please respect copyright.PENANAQY52BWfAkk
“Pindah sini aja, Mbak.” Tarno menawarkan bangku di sebelahnya.
5424Please respect copyright.PENANAV8H03Zxeb0
Angela mengangguk dan dengan cepat beralih ke depan, “Ayo jalan, Bang.” bisiknya parau sambil kembali meraba-raba penis laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANArGXRMqYEhn
Kendaraan pun meluncur lagi, dengan Angela yang tampak sibuk berusaha membuka resliting celana Tarno.
5424Please respect copyright.PENANAhA33iCpS3w
5424Please respect copyright.PENANA1dEkiAprLz
***
5424Please respect copyright.PENANAjvTfjhSsHv
5424Please respect copyright.PENANAR2aOnLpWCJ
“Minggir sini, Bang.” desah Angela sambil terus mengulum penis hitam Tarno. Mulutnya basah, sementara wajah cantiknya sudah bermandikan keringat. Kaos dan rok pendeknya sudah tersingkap di sana sini, memperlihatkan sebagian besar aurat tubuhnya yang terlarang.
5424Please respect copyright.PENANAQWOCLG0uNB
“Lepasin dulu.” Tarno berusaha menarik penisnya. Dia tidak ingin keluar dari kendaraan dengan penis menggantung kemana-mana.
5424Please respect copyright.PENANAUTVaZaHVIo
“Masukkan aja Bajaj-nya ke dalam.” Angela menunjuk garasi kecil yang ada di samping rumah.
5424Please respect copyright.PENANA3M572yHmtu
Tarno segera membelokkan kendaraannya kesana, memarkirnya tegak lurus, dan mendesah penuh nikmat. Di bawahnya, Angela terus menghisap dan menjilati penisnya dengan penuh nafsu, membuat benda hitam panjang itu semakin menegang dan membesar tak terkendali.
5424Please respect copyright.PENANAXHsB2fvDzA
“Ayo, kita ke dalam aja.” bisik Tarno sambil meremas-remas gundukan daging besar yang menggantung di dada Angela.
5424Please respect copyright.PENANA8ChmWssebn
Wanita itu mengangguk. Dari garasi hingga ruang tengah, Angela terus memegang dan mengusap penis hitam itu. Dia tak mau melepaskannya meski cuma sebentar. Tarno yang keenakan, membalasnya dengan melepas baju atasan Angela. Jadilah wanita cantik berdada besar itu berjalan ke dalam rumah dengan tubuh setengah telanjang. Payudaranya yang besar tampak bergoyang-goyang indah setiap kali wanita itu melangkahkan kakinya. Tarno langsung meremas-remasnya dengan penuh nafsu hingga membuat Angela jadi tertawa-tawa karena kegelian.
5424Please respect copyright.PENANACdpCvzLhv4
“Mas suka dengan tubuhku?” tanya wanita itu saat mereka tiba di dalam kamar.
5424Please respect copyright.PENANArQX1xaDQtK
Tarno mengangguk, dan kembali membenamkan wajahnya di belahan daging bulat itu. Bibirnya merambat, menciumi permukaannya yang halus dan mulus. Kehangatan dan kekenyalannya membuat laki-laki itu terlena. Dia menjelajahinya inci demi inci, pelan dari atas ke bawah, bergantian antara yang kanan dan yang kiri.
5424Please respect copyright.PENANADvZUiSO4RU
Angela yang kegelian saat Tarno mulai mencucup putingnya, mendesah sambil menggelinjang, “Ahh, Bang!” desisnya sambil mengocok penis Tarno makin cepat. Sebenarnya dia ingin menjilati kontol itu lagi, tapi tidak bisa, terhalang oleh Tarno yang sedang asyik mengerjai payudaranya.
5424Please respect copyright.PENANAtbjdJ77HYw
“Payudaramu besar sekali.” bisik Tarno sambil terus menjilat.
5424Please respect copyright.PENANAriZwXhue1L
Angela cuma tertawa mendengarnya. Memang, selain wajah cantiknya, payudara adalah salah satu keunggulan wanita itu. Benda itu tetap kelihatan bulat dan padat meski berukuran besar, tidak kelihatan kendor sedikitpun. Di tambah kulit yang putih dan mulus, membuat siapapun yang melihatnya akan langsung jatuh cinta.
5424Please respect copyright.PENANAZ86Hrr3I03
“Kontol Abang juga gede.” Angela ikut-ikutan memuji.
5424Please respect copyright.PENANAwDb9zajWp4
5424Please respect copyright.PENANAQHag4IIxgn
Melihat tubuh Tarno yang kurus kering, sepertinya mustahil bagi laki-laki itu untuk mempunyai penis sebesar ini. Tapi kenyataanya memang begitu. Angela yang tadi sempat pesimis, demi melihat penis raksasa milik Tarno, berubah menjadi penuh semangat. Inilah penis terbesar yang pernah dilihatnya. Dia yang awalnya cuma selingkuh untuk balas dendam, sekarang ganti selingkuh untuk mendapatkan kenikmatan. Dan sepertinya Tarno akan dengan mudah memberikannya.
5424Please respect copyright.PENANAYDMZwxIM6J
“Dibuka ya?” Tarno menarik celana dalam Angela ke bawah.
5424Please respect copyright.PENANAEyETfQQjLZ
Wanita itu meluruskan kakinya untuk memudahkan Tarno melakukannya. Sedetik kemudian, tubuh merekapun sudah sama-sama telanjang. Angela berbaring di ranjang, telentang, dengan kaki terbuka lebar. Sementara Tarno, terbengong-bengong memandangi tubuh bidadari cantik di depannya dengan mulut melongo dan mata tak berkedip.
5424Please respect copyright.PENANAduiM1omVFw
“Abang cuma mau memandangiku saja?” goda Angela sambil membuka kaki lebih lebar, memperlihatkan kemaluannya yang kemerahan, yang kini sudah nampak basah.
5424Please respect copyright.PENANAaO3odcvSri
Tarno melihatnya sambil menelan ludah, ia berusaha untuk menahan detak jantungnya agar tidak berhenti. Laki-laki itu mengulurkan jari telunjuknya dan, “Oh, indah sekali.” dia mencoleknya sedikit.
5424Please respect copyright.PENANAbMASRyAy1I
“Auw!” Angela merintih manja. Wanita itu menahan tangan Tarno agar terus mengusap-usap selangkangannya. “Masukkan ke dalam.” dia menyuruh Tarno agar mengobok-obok vaginanya dengan jari.
5424Please respect copyright.PENANAZEqRRkhWWu
Dengan penuh semangat, laki-laki itu pun melakukannya. Dia memasukkan jari telunjuknya, disusul kemudian dengan jari tengahnya, dan diakhiri dengan jari manisnya. Total 3 jari yang kini bersemayam di dalam vagina Angela.
5424Please respect copyright.PENANAwwbdYljd8v
“Uhh,” wanita cantik itu melenguh saat Tarno mulai memutar jari-jarinya, mengocoknya maju mundur, dan menggesek-geseknya untuk mengorek-orek liang rahim Angela yang sudah mulai basah.
5424Please respect copyright.PENANAtpxcNTyXoG
“Ini,” Tarno memberikan penisnya. Dia memutar tubuhnya hingga posisi kontolnya tepat di depan bibir Angela. “Emut lagi.” Dia menyodorkannya dan Angela langsung mencaploknya dengan rakus.
5424Please respect copyright.PENANABDQJfRLcqk
“Memekmu sempit sekali, jarang dipake ya?” Tarno bertanya sambil membuka bibir kemaluan wanita itu. Dia menariknya ke samping hingga bisa dilihatnya lubang kencing Angela yang berukuran mungil.
5424Please respect copyright.PENANAzNTh1l31ra
“Dipake sih sering, Bang. Cuma, aku belum pernah melahirkan aja.” jawab wanita itu terus terang.
5424Please respect copyright.PENANAKPUtlcU2Ry
5424Please respect copyright.PENANA9kPIaCxtZI
Tarno tersenyum. “Aku jilat ya?” dan tanpa menunggu jawaban, dia menjulurkan lidahnya untuk mencicipi bagian dalam kewanitaan Angela.
5424Please respect copyright.PENANApb3ZczBBSF
“Uaahhhhh,” Angela langsung menggelinjang karenanya. “Ah, geli, Bang.” Wanita itu merintih.
5424Please respect copyright.PENANATtAqkKIwHb
Tarno terus menusuk-nusukkan lidahnya, ia tak peduli dengan Angela yang berkelojotan tak karuan di bawah tubuhnya. Dia sudah terlanjur enak. Ternyata, selain sempit, vagina wanita itu juga begitu harum. Tarno jadi suka karenanya. Dia terus menjilat dan menjilat. Lidahnya terus bergerak liar, menjelajahi liang rahim wanita itu, membuatnya jadi licin dan basah dalam waktu singkat.
5424Please respect copyright.PENANAaCE7vlUQ4P
“Sudah, Bang. Geli!” Angela kembali merintih.
5424Please respect copyright.PENANAdyLgm2AETW
Dia berhenti mengulum penis besar Tarno untuk menikmati setiap hisapan lelaki itu di selangkangannya. Matanya terpejam, sementara keringat dingin membanjiri dahi dan lehernya, membuatnya makin kelihatan cantik dan seksi.
5424Please respect copyright.PENANAJJijObMDHm
Tarno mengangguk. “Tunggu sebentar lagi.” Dia menyeruput cairan kental yang mengalir keluar dari vagina Angela dan menelannya tanpa ragu. Uhm, rasanya gurih, membuat laki-laki itu jadi ketagihan. Lidahnya kembali bergerak dan menjilat dengan rakus, berusaha untuk mencari cairan itu dan menelannya lebih banyak lagi.
5424Please respect copyright.PENANAxHoX0e6ZV7
Tindakannya itu membuat Angela makin menggelinjang hebat dan... “Aaahhhhh!!” dia memekik tertahan.
5424Please respect copyright.PENANA2Pqa3fFtPS
Tarno menarik kepalanya. Bibirnya yang tebal basah oleh air liur yang bercampur dengan cairan cinta Angela. Laki-laki itu berbalik menghadap Angela dan menunduk untuk mencium wanita itu. Bibir mereka bertemu, dan untuk sesaat, mereka tidak melakukan apa-apa. Bibir mereka cuma menempel begitu saja. Di bawah, tangan Tarno bergerak untuk meremas payudara Angela yang menggunung. Laki-laki itu melakukannya dengan lembut sambil sesekali memijit dan memilin-milin putingnya yang mungil kemerahan, membuat Angela terpejam dan merintih keenakan.
5424Please respect copyright.PENANA7NCTHVral6
“Uhh,” tubuh wanita itu bergetar, dan dia membuka mulutnya, membiarkan lidah Tarno yang kasap menyusup untuk menghisap bibirnya.
5424Please respect copyright.PENANAcyo9YqqFGn
Mereka saling melumat dan memagut satu sama lain. Lidah mereka bertemu dan bibir mereka bersatu rapat. Saat terlepas, air liur lengket membasahi hidung, pipi dan leher Angela yang jenjang. Wanita berdada besar itu memandang Tarno sambil terengah-engah, terlihat sekali kalau dia kaget karena tidak menyangka akan mendapat ciuman yang begitu dahsyat dari laki-laki kurus kering itu. Sementara yang dipandang, tampak tidak peduli sama sekali, dan meneruskan sapuan bibirnya menuju buah dada Angela yang membukit.
5424Please respect copyright.PENANAn7p2n6LFCg
“Aahhh,” wanita itu langsung menggelinjang begitu Tarno mencaplok dan menggelitik puting payudaranya. Lidah laki-laki itu bergerak memutar, membasahi benda mungil itu, sambil sesekali mencucup dan menghisap-hisapnya, membuat Angela makin merintih dan mendesis kegelian.
5424Please respect copyright.PENANAmq4Wjn5QHV
“Sudah, Bang. Aku sudah nggak kuat lagi.” wanita itu akhirnya menyerah. Dia mengurut penis Tarno dan membimbingnya menuju liang kewanitaanya yang sudah sangat basah.
5424Please respect copyright.PENANAdXyrUTVf0n
5424Please respect copyright.PENANAjZrzLl9tBa
Tarno mengangguk. Tapi sebelumnya, ia menyuruh Angela agar menjilati penis sebentar. “Biar gampang masuknya.” kilahnya.
5424Please respect copyright.PENANAXPf9ISXsMd
Dan akhirnya, dengan penis hitam yang mengkilat, Tarno pun menyetubuhi wanita cantik itu. Pelan, dia memasukkan penisnya. Tarno mendorongnya dengan hati-hati, takut membuat Angela menjerit kesakitan. Bagaimanapun, ukuran penisnya begitu besar bagi vagina Angela yang mungil.
5424Please respect copyright.PENANATKmdQIeE9y
“Tahan, ya?” Tarno mendorong terus.
5424Please respect copyright.PENANARzX6uq3GUO
Sudah sebagian penisnya yang masuk sekarang. Rasanya sungguh luar biasa, seret sekali. Penisnya serasa dijepit dan dipijat-pijat daging lembut yang hangat dan licin. Tarno sampai menggigit bibirnya karena saking enaknya. Sementara di bawah, Angela memejamkan matanya sambil tangannya berpegangan erat pada kain seprei. Wanita itu mengernyit. Rupanya, penis besar Tarno membuatnya kesakitan.
5424Please respect copyright.PENANAf1q9KzaR4R
“Terus, Bang. Dorong terus.” tapi dia tidak mau menunjukkannya. Angela tahu, sakit ini cuma terjadi di awal-awal saja. Nantinya, setelah Tarno menggoyang, dan vaginanya sudah bisa menerima kehadiran penis besar itu, rasa sakit itu akan berubah menjadi rasa nikmat yang amat sangat. Dia yakin itu.
5424Please respect copyright.PENANAIK1PpGuUMZ
Sambil menahan nafas, Tarno menghunjamkan sisa penisnya. Angela langsung memekik saat ujung penis laki-laki itu menabrak ujung rahimnya dengan keras. Tapi belum sempat dia mengaduh, Tarno sudah menggoyangkan pinggulnya dan menarik-dorong penisnya untuk menjelajahi vaginanya yang hangat.
5424Please respect copyright.PENANAjo9auIDaZy
“Ahhh... ahhh... aahhh!!” akhirnya, cuma jerit penuh kenikmatan yang keluar dari mulut Angela.
5424Please respect copyright.PENANAjMCsF1Hh7h
Tarno segera membungkam rintihan wanita itu dengan ciuman panas yang bertubi-tubi. Dia melumat bibir tipis Angela dan mencucupnya dengan rakus. Tangannya yang bebas bergerak liar, meremas dan memijit-mijit buah dada Angela yang bergoyang-goyang indah karena hentakannya. Jarinya menjepit, memilin dan menarik-narik puting Angela hingga benda mungil kemerahan itu makin mencuat ke atas.
5424Please respect copyright.PENANAuSy6dbGE7Z
“Aahhhhh!!” tubuh Angela melenting.
5424Please respect copyright.PENANAbtEuDbkUVz
Karena di bawah, Tarno terus menusukkan penisnya makin dalam dan makin cepat saja. Rasa sakit sudah meninggalkan tubuhnya sejak tadi, berganti dengan rasa nikmat yang luar biasa. Setiap tusukan Tarno, disambut teriakan histeris oleh wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANAqUcE3VK2yA
5424Please respect copyright.PENANAlzRJzggNLa
“Berbalik, Mbak.” Tarno menyuruh agar wanita itu menungging, dia ingin menusuknya dari belakang. Sepertinya bakalan nikmat sekali menggoyang tubuh Angela sambil berpegangan pada bokongnya yang bulat. Wanita itu menuruti tanpa memprotes.
5424Please respect copyright.PENANAigGMrXdw1c
“Pelan-pelan, ya?” bisik Angela sambil berusaha mengatur nafasnya yang putus-putus.
5424Please respect copyright.PENANAH8kxNApeqz
Tarno mengangguk, dan kembali memasukkan penisnya. Kali ini lancar tanpa hambatan karena vagina Angela sudah sangat basah. Dengan posisi begini, jepitan benda itu menjadi kian terasa, membuat Tarno makin menggeram dan merem melek keenakan. Dia merangkul tubuh wanita itu dan menggunakan payudaranya yang menggantung indah sebagai pegangan.
5424Please respect copyright.PENANAFqHWDnWs1G
“Goyang terus, Bang. Ohhh, yah... gitu, goyang terus.” Angela mulai menceracau.
5424Please respect copyright.PENANAqlgp5yk1Xr
Tarno terus menggerakkan pinggulnya. Nafasnya yang berat mulai memburu, tanda kalau pertahanan laki-laki sudah hampir habis. Di ujung penisnya, vagina Angela terus memijat dan mengurut, memaksa benda panjang itu untuk cepat-cepat memuntahkan isinya. Tapi Tarno yang tidak mau menyerah, dengan cepat dia merubah posisi. Dia kini berbaring di bawah, dengan Angela duduk tepat di atas kemaluannya. Mereka saling berhadap-hadapan, hingga ketika Angela mulai menggoyang, Tarno tetap bisa memegangi buah dadanya.
5424Please respect copyright.PENANAe5Pu5DLuRr
“Uhhh,” dalam posisi begini, Angela bisa merasakan penis Tarno yang panjang, menusuk mentok hingga ke dasar kemaluannya. Benar-benar nikmat. Wanita itu pun terus menggerakkan pinggulnya dengan liar, mengaduk dan memelintir penis Tarno hingga laki-laki itu menggeram tak karuan.
5424Please respect copyright.PENANAkftylkKh2e
“Enak sekali, Mbak. Ohhhh... terus.” Tarno memijit-mijit payudara besar Angela sebagai pelampiasan. Detik-detik yang terus berlalu membuat laki-laki itu makin tak kuasa untuk menahan desakan hasrat yang terkumpul dalam kemaluannya. Akibatnya, tak lama kemudian, dengan diiringi jeritan panjang dan tubuh gemetaran, Tarno pun melepaskan spermanya.
5424Please respect copyright.PENANAxaXs6SYiRN
“UAARRGGGHHHHHH!!!” tubuhnya melenting seiring tembakan air mani yang menyembur memenuhi liang rahim Angela. Wanita cantik itu mendelik dan menjerit lirih saat menerimanya.
5424Please respect copyright.PENANAjNxD5qC6CF
“Tahan sebentar, Bang, saya juga mau keluar.” Angela terus menggoyang pinggulnya. Bisa dirasakannya penis besar Tarno yang masih berkedut-kedut mengeluarkan isinya. Dia berkejaran dengan waktu, jangan sampai penis itu lemas duluan sebelum dia orgasme.
5424Please respect copyright.PENANABc895f24aD
“T-tenang saja, Mbak. K-kontolku ini a-awet kok te-tegangnya.” bisik Tarno putus-putus di sela-sela rintihannya.
5424Please respect copyright.PENANAi0P3KPtEQn
“Benarkah?” Angela bertanya tak percaya.
5424Please respect copyright.PENANAGAZ2WBotWl
5424Please respect copyright.PENANAqFKTo380Hh
Tarno cuma menjawab dengan seringai mesumnya yang khas. Dibiarkannya Angela untuk membuktikannya sendiri. Dan memang benar, setelah 1 menit berlalu, tampak tidak ada perubahan yang berarti pada penis itu. Benda itu masih tetap tegang dan kencang seperti tadi, kecuali mungkin panjangnya yang sekarang sedikit agak berkurang. Tapi Angela tidak mempermasalahkannya, karena itu sudah cukup untuk mengantarkan wanita cantik berdada besar itu ke nikmatnya orgasme.
5424Please respect copyright.PENANAFtygjStPqD
“AHHRRGGHHHHH!!” dengan didahului jerit panjang yang menggetarkan, tubuh Angela melengkung dan ambruk setelah beberapa kali berkedut-kedut. Dari dalam kemaluannya, mengalir cairan cinta yang menyembur deras memenuhi rahimnya, bercampur dengan sperma Tarno yang kental hingga membuat vagina wanita itu jadi basah sejadi-jadinya.
5424Please respect copyright.PENANA97G6s6IAm6
“Hahh.. hahh..” Angela menikmati sisa-sisa orgasmenya dengan memeluk erat tubuh Tarno yang kerempeng. Dia membiarkan saja tangan Tarno yang merambat mengusap-usap bokong dan pinggulnya.
5424Please respect copyright.PENANAfYX2UtV6et
“Terima kasih, Mbak. Benar-benar nikmat.” bisik laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANAQ5fA5DIpCD
“Justru aku yang berterima kasih.” Angela membalas. “Abang sudah memberiku kenikmatan, lebih dari sekedar perselingkuhan.”
5424Please respect copyright.PENANAt3VNxZcXsS
Mereka berciuman. Di bawah, penis Tarno perlahan mengecil dan akhirnya copot dengan sendirinya. Angela yang kelelahan, ambruk terkapar di samping tubuh laki-laki itu. Mereka berpelukan dan tak lama kemudian sudah tertidur pulas dengan tubuh masih tetap telanjang.
5424Please respect copyright.PENANADUYwHlpyD2
5424Please respect copyright.PENANAPuXA6qeTif
***
5424Please respect copyright.PENANAddTFh4td2u
5424Please respect copyright.PENANAxFwqFgAUQV
Tarno terbangun ketika jarum jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Rupanya cukup lama juga dia tertidur. Angela sudah tidak terlihat lagi di sampingnya. Menggeliat sebentar, laki-laki itu pun berdiri dan keluar untuk mencarinya. Dia menemukan wanita cantik itu di dapur, sedang menjerang air. Nampaknya Angela habis mandi karena wanita itu cuma melilitkan handuk kecil untuk menutupi tubuh sintalnya yang telanjang. Rambut hitamnya yang panjang masih nampak basah menggairahkan. Perlahan Tarno mendekatinya.
5424Please respect copyright.PENANAVozHH8RejP
“Eh, sudah bangun, Bang?” sapa Angela ramah.
5424Please respect copyright.PENANADGIHj0PQzy
Tarno tidak menjawab, tapi langsung mendekap dan memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Bau wangi sabun mandi meruap dari tubuh Angela. Tarno mengendusnya sebentar sebelum tangannya melingkar dan meremas-remas payudara wanita itu dengan gemas.
5424Please respect copyright.PENANAfno380JQja
“Ahhh,” Angela merintih. “M-mau dibikinan apa, Bang? Kopi apa teh?” tanya wanita cantik itu sambil menggelinjang karena salah satu tangan Tarno kini menyelinap masuk ke sela-sela pahanya dan merambat untuk mengusap-usap memeknya yang tidak tertutup, yang saat itu masih basah.
5424Please respect copyright.PENANAzUci3lpDbH
”Saya pengen yang ini,” ujar Tarno sambil menekan-nekan benda tembem itu.
5424Please respect copyright.PENANA3lm0M2wZk4
“Ih, Abang dah pengen lagi?” pekik Angela dengan riang. Dia tidak mencoba untuk menepis tangan Tarno yang menusuk makin dalam ke kemaluannnya. Memang itu yang dia inginkan dari tadi, ronde kedua dengan Tarno yang perkasa.
5424Please respect copyright.PENANA5Y9LVre12R
“Soalnya memek Mbak enak banget. Saya suka.” Tarno mencium dan menjilati leher Angela yang jenjang, membuat wanita seksi itu mendesis dan merintih kegelian.
5424Please respect copyright.PENANANqGdiB2NMU
”Ahhhh... Punya Abang juga enak. P-panjang banget, sampai mentok rasanya.” Angela meraih penis Tarno yang mulai menegang, yang sejak tadi mengganjal di belakang bokongnya. “Saya tadi keluar banyak, puas banget pokoknya.” Dan mengocoknya pelan.
5424Please respect copyright.PENANAt4P3um0JSn
“Mbak juga cantik, bikin saya ngaceng terus.” Tarno mencium pipi wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANA4XsRW5Kqj5
Angela tersenyum, ”Siap untuk yang kedua, Bang?” tanyanya menggoda.
5424Please respect copyright.PENANAuig9rGyhvO
”Siapa takut!” balas Tarno sambil mencium bibir tipis Angela dengan rakus. Ia melumat dan mencucup bibir manis itu.
5424Please respect copyright.PENANADD3uiktvdw
Angela membalas dengan mejulurkan lidahnya, mengajak Tarno untuk saling membelit dan menghisap. Tubuh mereka makin merapat hingga tampak sulit untuk dipisahkan. Pelan Tarno menarik turun handuk yang dipakai Angela hingga tubuh wanita cantik itu kini telanjang bulat sama seperti dirinya. Dengan manja Angela bersandar di meja makan dan membuka kakinya, memamerkan kemaluannya yang ternyata sudah sangat basah.
5424Please respect copyright.PENANAiKxG4OmFFT
5424Please respect copyright.PENANAZOSjPEbkVb
”Jilat ya, Bang?!” pintanya pelan.
5424Please respect copyright.PENANAGFdLb4rHuU
Tarno mengangguk mengiyakan dan segera menunduk untuk mencicipi benda manis itu. Memek itu sempit dan mungil, tapi gundukannya tebal, sudah terbangun sejak masih di bawah pusar dan makin ke bawah makin menggunung dan besar, sungguh sangat menarik sekali. Rambut-rambut halus tumbuh merata di sekitarnya, kontras sekali dengan warna pahanya yang putih mulus, yang sekarang sedang mengangkang lebar. Dengan tangan gemetar, Tarno merabanya. Benda itu terasa hangat dan licin, pantas enak banget saat dientot. Celah kecil di lubang vaginanya terlihat mulus dan utuh, tanda kalau masih jarang disentuh. Bibir luarnya mungil dan tipis, dan bentuknya masih sempurna, merah agak kehitaman dengan kerutan-kerutan kecil yang makin menambah daya tariknya, membuat Tarno makin penasaran untuk segera menyentuhnya.
5424Please respect copyright.PENANAV0WMZjftAl
”Ahhh,” Angela merintih saat merasakan lidah kasap Tarno mulai bermain disana. Laki-laki itu menjilati klitnya yang mencuat dengan rakus, dengan dua jarinya masuk menusuk-nusuk dan mengobok-obok bagian dalamnya, membuat benda yang sudah basah itu menjadi semakin basah dan memerah.
5424Please respect copyright.PENANAL676EARo09
”Ah, enak banget, Bang.” Angela menggelinjang. ”Terus. Jilat terus!” dia menekan kepala Tarno agar laki-laki itu makin menusukkan lidahnya.
5424Please respect copyright.PENANAIQO8l3wSrK
Tarno menyapukan lidahnya pada kerut-kerut di bibir vagina Angela. Laki-laki itu menggerakkan lidahnya naik turun, menggelitiknya, dan menyapu seluruh lubang kemaluan wanita itu.
5424Please respect copyright.PENANAABtYVVjCfb
”Berbalik, Mbak.” pintanya setelah puas mengobok-obok memek Angela dan menjadikan lubang kewanitaan sempit itu dibanjiri cairan cinta yang bercampur dengan air liurnya.
5424Please respect copyright.PENANADk8ErTXuKD
”Mau apa, Bang?” tanya Angela, tapi tetap berbalik dan nungging di depan Tarno.
5424Please respect copyright.PENANAUzXw51ToeF
”Saya sudah nggak tahan.” sahut Tarno sambil memperhatikan bokong Angela yang besar, lebar dan membusung. Lubang duburnya berwarna coklat kehitaman tetapi terlihat cukup bersih. Ditopang dua paha yang mulus dan panjang, benda itu terlihat begitu sempurna. Tarno jadi tak kuat untuk memperhatikan lama-lama. Maka sambil memeluk tubuh Angela dari belakang, laki-laki itu pun menusukkan penisnya dan...
5424Please respect copyright.PENANAJR0Z6tTw5P
”Ahhhh,” Angela langsung merintih saat batang Tarno yang kekar perlahan menembus vaginanya. Dengan sentakan lumayan keras, batang itu amblas, masuk menusuk vaginanya yang hangat dan basah.
5424Please respect copyright.PENANAwvvEXvaUPF
5424Please respect copyright.PENANAUwwVagojoM
”Sakit, Mbak?” tanya laki-laki itu sambil perlahan mulai menggoyang pinggulnya.
5424Please respect copyright.PENANAbUbI7Oq9WJ
”Hssshhhh... e-enak banget, Bang.” lirih Angela dengan mata terpejam dan wajah memerah. ”Terus. Oohhhh... terus!” Wanita cantik berdada besar itu mengerang-erang saat Tarno meraih susunya yang berayun-ayun dan meremas-remasnya dengan gemas.
5424Please respect copyright.PENANAVrbv5ljG88
Sambil terus mengayun, Tarno mencium punggung Angela yang terbuka dan terus merambat ke atas hingga ke tengkuknya. Disana, Tarno menjilati anak rambut Angela sambil sesekali menggelitik telinga wanita cantik itu.
5424Please respect copyright.PENANAm6owERxeAg
”Aahhsss!” Angela kembali menggelinjang.
5424Please respect copyright.PENANAPJ8Yx1F2wE
Dari mulutnya yang tipis keluar erangan-erangan erotis yang makin membuat Tarno jadi bergairah. Sambil terus meremasi payudara wanita itu, Tarno mempercepat sodokannya. Dengan sekuat tenaga dia menghujamkan penisnya hingga membuat tubuh sintal Angela terlontar-lontar kesana-kemari. Benturan antara pinggang depannya dengan pantat besar Angela terbukti menambah seru permainan itu.
5424Please respect copyright.PENANA2pFwVMljmB
”Hhssshhh... enak banget, Bang. Terus. Tusuk lebih dalam!” ceracau Angela dengan nafas memburu.
5424Please respect copyright.PENANARHBg0hdFvN
Di bawah, vaginanya terus berkontraksi dengan hebat, meremas dan menjepit penis Tarno dengan ketat, hingga membuat benda itu seperti dicekik dan dipijat-pijat. Rasanya yang nikmat membuat Tarno jadi merem melek keenakan. Seumur-umur, baru kali ini dia merasakan vagina seperti itu. Benda itu seperti hidup, terus berdenyut dan menggelitik penisnya. Kalau terus seperti ini, berapa kalipun dia menyetubuhi Angela, dia tidak akan pernah bosan.
5424Please respect copyright.PENANAYcqDkN0uxW
”Ahhhgggh!” Angela kembali merintih. Sentakan penis Tarno di dalam vaginanya terasa makin kencang. Tusukannya juga makin kuat. Beberapa kali ujung penis Tarno mentok menabrak dinding rahimnya.
5424Please respect copyright.PENANAAleHrL2D9y
5424Please respect copyright.PENANA8rl1YZHOV3
”S-saya... mau keluar, Mbak.” bisik Tarno serak. Keringat sudah membanjiri tubuh kerempengnya yang hitam. Begitu juga dengan Angela, tubuh montoknya tampak mengkilat, membuatnya berkilauan seperti permata.
5424Please respect copyright.PENANAGDy3dEp15r
”He-eh,” Angela mengangguk, memberi ijin pada Tarno untuk keluar di dalam vaginanya.
5424Please respect copyright.PENANA9ZB4qTsVO3
Dan akhirnya, dengan didahului genjotan penutup yang penuh tenaga, Tarno pun orgasme. Dari dalam penisnya menyembur sperma kental yang tanpa ampun langsung memenuhi liang rahim Angela. Tubuh laki-laki itu bergetar dan berkedut-kedut beberapa kali sebelum akhirnya ambruk memeluk tubuh Angela dari belakang.
5424Please respect copyright.PENANAjBGo0bvFIQ
”Uahhh... memek Mbak enak banget.” bisiknya dengan nafas memburu. Tangannya terulur untuk mengusap-usap payudara Angela yang menggantung indah.
5424Please respect copyright.PENANA06HuexkTYQ
Di bawahnya, Angela terus memutar pantatnya. Dia juga hampir sampai. Semprotan peju Tarno makin memperdekat rasa itu. ”K-kontol Abang juga e-enak. Saya suka!” bisik Angela tak kalah manja.
5424Please respect copyright.PENANAH3TBK2Sw1T
Dia merintih saat merasakan tangan kanan Tarno meluncur ke bawah dan menggosok-gosok bibir vaginanya yang memerah. Laki-laki itu mencabut penisnya yang mulai melemah dan menggantikannya dengan dua jari. Dengan tusukan cepat, jari-jari itu bermain di dalam dan menjentik-jentik liar untuk mengusap itil Angela yang tampak semakin mencuat.
5424Please respect copyright.PENANAoxGXMRHH6Z
Akibatnya, ”Uaahhrghhh!” tubuh Angela melenting dan setelah mengerang panjang, wanita cantik itupun orgasme.
5424Please respect copyright.PENANAKqQyT1fk0H
Entah dari bagian mana, cairan bening memancar deras dari lubang kenikmatan wanita itu. Sebagian membasahi paha dan pinggulnya, sebagian lagi menetes di lantai, bahkan ada beberapa yang menyemprot hingga mengotori meja makan. Setelah kejang beberapa kali, tubuh Angela akhirnya ambruk kehabisan nafas di dalam pelukan Tarno. Kelelahan akibat permainan itu, mereka akhirnya tertidur pulas di lantai dapur dengan tubuh tetap telanjang dan hanya beralaskan handuk kecil yang tadi dipakai oleh Angela.
5424Please respect copyright.PENANAKvH67FXnm4
5424Please respect copyright.PENANABTEEiHreqa
***
5424Please respect copyright.PENANAQtWpgcBuKO
5424Please respect copyright.PENANAvi6Y1RCf8W
Hari sudah malam ketika Tarno tiba di rumahnya. Laki-laki itu segera memarkir Bajaj-nya di tempat biasa, di bawah pohon jambu depan rumah. Lampu depan rumahnya sudah padam, sepertinya istrinya sudah tidur. Tarno tidak ingin membangunnya, jadi dia membuka pintu depan dengan kunci cadangan yang selalu dibawanya. Di meja makan, terlihat sayur sop kesukaan Tarno yang sudah dingin. Laki-laki itu tidak menyentuhnya, tapi dia lurus terus ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan membersihkan kaki. Di dalam kamar, dilihatnya Sari, istrinya, tidur dengan tubuh telanjang, seperti biasanya. Tarno cepat mencopoti bajunya dan naik ke atas ke atas ranjang. Dia merangkul tubuh wanita cantik itu dari belakang.
5424Please respect copyright.PENANAE99IhPfXXG
“Baru pulang, Pa?” Sari bertanya tanpa membuka mata.
5424Please respect copyright.PENANANT5pWPljDU
“Iya.” Tarno melingkarkan tangannya di dada perempuan itu dan meremasnya pelan.
5424Please respect copyright.PENANAjPVot9uEEh
“Ahh,” Sari menggeliat. “Kok tumben malam?”
5424Please respect copyright.PENANAcBDMQDeczf
“Tadi mogok di jalan, terpaksa mampir ke bengkel sebentar.” Tarno berbohong. Sambil meremas, dia juga menciumi telinga dan tengkuk sang istri.
5424Please respect copyright.PENANAIoiyisn3u0
“Tumben, ininya nggak tegang?” Sari meraba kontol Tarno yang meringkuk malas. Biasanya, tiap hari laki-laki itu minta jatah, tiap pulang kerja. Ini tumben kok malah gak ngaceng sama sekali. Sari jadi heran.
5424Please respect copyright.PENANAzIw447Le2G
“Ehm, mungkin karena capek.” Tarno beralasan. Ya jelas aja capek, 2 jam dia main dengan Angela, 4 ronde, dengan ronde penutup dilakukan di kamar mandi. “Mama lagi pengen, ya?” dia bertanya.
5424Please respect copyright.PENANAVJXxro45u3
Sari mengangguk. Peristiwa dengan Pak Karta tadi siang berkelebat cepat di benaknya. “Tapi kalau Papa lelah, ya baiknya nggak usah aja. Besok pagi juga masih bisa kan.” respon negatif dari suaminya membuat Sari jadi mengurungkan niat.
5424Please respect copyright.PENANA7P3vR8aB7n
“Iya, besok pagi aja.” Tarno menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Dia tampaknya benar-benar lelah setelah bertempur habis-habisan dengan Angela. Sambil bersandar di bahu sang istri, Tarno mengelus perut Sari yang mulai kelihatan membuncit, dan tertidur pulas.
5424Please respect copyright.PENANAs9CgoPjo1z
5424Please respect copyright.PENANAn7YjRQck1b
***
5424Please respect copyright.PENANA2L4JB9NzUU
5424Please respect copyright.PENANAiHCu0pSe8M
Hasrat yang menggebu membuat Sari tidak sanggup untuk memejamkan mata. Sampai pukul 1 dini hari, dia masih belum bisa tidur. Di sebelahnya, suaminya terlelap dengan dengkur ringan yang sudah menjadi ciri khasnya. Wanita itu menyingkap selimut dan menengok ke bawah, ke arah selangkangan sang suami. Pebus hitam itu masih tetap meringkuk lemas, tidak ada tanda-tanda akan segera bangun dalam waktu dekat. Ah, padahal dia sudah tidak tahan lagi. Gairah dalam dirinya sudah meletup-letup, menuntut untuk dipenuhi sekarang juga. Saat ini. Detik ini juga. Disini. Sekarang!
5424Please respect copyright.PENANAtsjjOQFhMo
“Mau bertukar suami?” Sari teringat tawaran Anita tadi siang. Tawaran serius yang membuat wanita itu jadi gelagapan saat menjawabnya.
5424Please respect copyright.PENANAFYoU7sEcpw
“Ayolah, kamu bisa memuaskan hasratmu sekarang. Tuh, dia lagi di kamar mandi.” Anita menunjuk ruangan kecil disebelah mereka. Dari dalam, terdengar suara air mengucur, diselingi senandung serak seorang laki-laki, suami Anita.
5424Please respect copyright.PENANAJqXooqHX6E
“Ah, aku...” Sari bimbang, antara menerima atau menolak tawaran itu. Memang benar, dia sedang bergairah saat itu, dan butuh pelampiasan untuk menuntaskan hasratnya yang tadi terputus. Tapi dia juga tidak rela kalau harus membagi tubuh suaminya dengan orang lain, meski itu adalah Anita, sahabat baiknya sendiri.
5424Please respect copyright.PENANAsnz6VLlUVD
“Ayolah, tunggu apa lagi?” Anita terus mendesak. Setelah tahu kalau suami Sari mempunyai kontol yang sangat besar, wanita itu langsung penasaran untuk mencobanya. Caranya, dengan menukar suaminya dengan laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANAhUoA4HHzHS
“T-tapi aku tidak b-bisa,” Sari menggeleng.
5424Please respect copyright.PENANA2YFIv7tnvt
“Lihat aja dulu, baru kau putuskan.” Anita mendorongnya agar mengintip ke dalam kamar mandi. Disana, berdiri di bawah pancuran, tampak suami Anita sedang membasuh tubuhnya. Laki-laki itu telanjang, dengan perut gendut dan lemak yang menggelambir di seluruh tubuhnya. Di sebelahnya, si Adek jongkok sambil memainkan busa sabun yang menutupi tangannya.
5424Please respect copyright.PENANAzK3BoH6euS
“Kok nggak kelihatan?” bisik Sari pada Anita.
5424Please respect copyright.PENANAtTA6YMp2of
“Ah, masa sih?” Anita ikutan mengintip. “Itu, sebesar itu masa nggak kelihatan?”
5424Please respect copyright.PENANAPDeEa2k9Lo
“Ah, anu... Kontolnya yang nggak kelihatan.” muka Sari merona merah.
5424Please respect copyright.PENANAsUJktMtFI2
Anita tertawa. “Tahu sendiri kan kamu sekarang, kenapa aku selingkuh dengan Pak Karta?”
5424Please respect copyright.PENANATCyZPNzuc5
Sari mengangguk. Penis suami Anita memang sangat kecil, mirip dengan punya anak-anak. Mungkin karena pengaruh tubuhnya yang gendut, jadi penisnya tidak bisa tumbuh maksimal.
5424Please respect copyright.PENANARKqyaG2dVb
“Kalau memang begitu, terus.. bagaimana kamu bisa punya anak?” Sari bertanya.
5424Please respect copyright.PENANAysqREjBX1F
“Mirip nggak anakku sama Papanya?” Anita balik bertanya.
5424Please respect copyright.PENANA7deEE90lKE
“Eh, jangan bilang kalau dia bukan anak Mas Danu!” Sari memekik. Danu adalah nama suami Anita, nama laki-laki yang saat ini sedang mereka intip.
5424Please respect copyright.PENANAsTo2MAp01N
“Hehe... biarlah itu menjadi rahasiaku.” Anita tersenyum penuh arti. “Yang penting sekarang, mau nggak kamu menerima tawaranku tadi?”
5424Please respect copyright.PENANAkA15AuBVnS
Sari langsung menggeleng dengan cepat. “Nggak ah, sepertinya dia nggak bakalan memuaskan.”
5424Please respect copyright.PENANAEyVH837oGC
5424Please respect copyright.PENANA8MxMEwjB2E
Raut kecewa langsung terpasang di wajah cantik Anita. “Kalau tukar dengan Pak Karta, gimana?” dia memberikan alternatif.
5424Please respect copyright.PENANAtzNN8s6Vqh
“Ehm, kalau yang itu boleh juga.” Sari tersenyum saat membayang penis raksasa milik Pak Karta mengaduk-aduk vaginanya. Dia tidak akan rugi kalo menukar tubuh suaminya dengan tubuh laki-laki tua itu.
5424Please respect copyright.PENANAfKVwNHwNwD
“Ah, dasar kamu, ternyata sama aja.” ledek Anita sambil mencubit pinggang sahabatnya. Mereka tertawa berbarengan dan pergi ke depan untuk membahas kapan waktu yang tepat untuk melakukan pertukaran itu.
5424Please respect copyright.PENANA1TJTuEcuTO
Suara gaduh di luar rumah menyadarkan Sari dari lamunan. Tangannya yang saat itu sedang asyik mengocok penis suaminya, segera berhenti. Meski sudah berusaha dengan keras, penis hitam itu tetap membandel tidak mau bangun, tetap meringkuk malas-malasan dengan kulit mengkerut. Sari jadi frustasi karenanya. Padahal saat ini dia sedang pengen sekali ngentot. Di sebelahnya, Mas Tarno-nya tetap tertidur dengan pulas, tampak tidak merasakan sama sekali segala usaha yang sudah dilakukannya dari tadi untuk membangkitkan gairah laki-laki itu.
5424Please respect copyright.PENANAwseRVVYp2h
“Huh,” Sari mendengus kesal. Dengan tubuh telanjang, wanita itu bangkit untuk melihat apa yang terjadi.
5424Please respect copyright.PENANAI7FWd4BBLJ
Di jalan depan rumahnya, tampak beberapa tetangganya berlari atau berjalan cepat sambil membawa pentungan atau senjata apa saja yang sempat mereka raih. Teriakan dan umpatan terdengar semakin keras dan gencar. Sepertinya ada maling apes yang kepergok patroli warga.
5424Please respect copyright.PENANA2647mRDaHP
“Dia lari kesana.” Seseorang menunjuk rumpun bambu di ujung gang. Beberapa orang langsung merangsek kesana, tapi tidak menemukan apa yang mereka cari.
5424Please respect copyright.PENANAXQGs6cm3p4
“Tidak mungkin dia lari jauh,” itu suara Pak RT.
5424Please respect copyright.PENANAA5mVE1GZ2Q
Udara malam yang dingin, ditambah tubuhnya yang telanjang, membuat Sari menggigil dengan cepat. Wanita itu meraih taplak meja di sebelahnya dan melingkarkannya di tubuh, sekedar untuk sedikit menghangatkannya. Beberapa orang bersenjatakan parang atau batang bambu, masih berkeliaran di depan rumahnya. Entah barang apa yang berhasil digondol oleh si pencuri hingga membuat hampir seluruh warga kampung keluar malam ini.
5424Please respect copyright.PENANASY3XbqEWs1
“Pokoknya dia harus tertangkap!” geram seorang pemuda sambil berjalan cepat.
5424Please respect copyright.PENANAMlz1MHXt3i
Kalau saja dia tahu, 2 meter di sebelah kirinya, ada seorang wanita cantik yang sedang berdiri mematung dengan tubuh telanjang dan gairah yang menggebu-gebu, pemuda itu pasti akan langsung membelokkan langkahnya, tidak jadi mengejar si maling. Sari tertawa sendiri saat membayangkannya. Ruang tamu yang gelap menyembunyikan tubuhnya dengan baik, membuat dia aman dari pandangan orang-orang yang berlalu lalang di depan sana.
5424Please respect copyright.PENANAUlkHGcq7fA
5424Please respect copyright.PENANAQWjUFUE24c
Klontangg! Suara aneh di belakang rumah membuat Sari berpaling.
5424Please respect copyright.PENANA44BIj8iuuD
“Apa itu?” dia bertanya dalam hati.
5424Please respect copyright.PENANAHZTcCiExJD
Cepat wanita itu membangunkan suaminya. Tapi Tarno yang sedang kelelahan, mustahil untuk dibangunkan. Mau tak mau, tampaknya Sari harus memeriksanya sendiri. Dengan berbekal senter dan gagang sapu, wanita cantik itu berjalan pelan ke belakang. Dia juga sudah mengganti taplak meja dengan pakaian yang lebih pantas, sebuah kimono tipis yang masih tetap tidak bisa menyembunyikan kemolekan tubuhnya karena Sari tidak mau repot-repot mengenakan apa-apa lagi di baliknya, hingga paha dan payudaranya yang bulat tampak indah menerawang. Bak seorang ninja yang sedang beraksi, Sari mengendap-ngendap menuju asal sumber suara. Sepertinya dari arah kamar mandi di belakang rumah.
5424Please respect copyright.PENANAtdHAzPu3ce
Sari menyorotkan senternya dan langsung memekik. “Ahh...” tapi jeritannya langsung terpotong oleh bungkaman tangan mungil berbalut sarung tangan hitam.
5424Please respect copyright.PENANACEMImi3WEf
“Sst... Kak, diamlah. Ini aku.” Orang itu membuka topengnya untuk memperlihatkan wajahnya yang sebenarnya.
5424Please respect copyright.PENANAAFmq4lowWc
“Budi?” Sari menatap tak percaya. Budi adalah adik iparnya, dia adik Tarno yang paling bungsu. “Ngapain kamu di...” kesadaran langsung menghantamnya saat melihat pakaian yang dikenakan bocah itu, baju hitam, topeng hitam, sarung tangan hitam, jenis baju yang dikenakan oleh seorang... “Kamu pencuri itu!” suara Sari bergetar penuh ketakutan.
5424Please respect copyright.PENANAzqC0b2N4dS
“Ijinkan aku masuk, Kak.” rengek bocah itu. “Kalau sampai tertangkap, mereka akan membunuhku.” Suaranya serak, seperti mau menangis.
5424Please respect copyright.PENANAs5WI2oplvA
“Kenapa kamu jadi pencuri?” Sari bertanya penuh kemarahan.
5424Please respect copyright.PENANApbx8mMeycL
“Ijinkan aku masuk dulu, Kak. Nanti akan aku jelaskan semuanya.” Budi merangsek, tapi Sari tetap tidak memberinya jalan.
5424Please respect copyright.PENANAqii1na5srU
“Lepas dulu bajumu.” Sari memerintah.
5424Please respect copyright.PENANAFhZFb1TCI4
“Hah?” Budi menatap tak percaya. “Buat apa?”
5424Please respect copyright.PENANAp7t0vutKSL
“Pokoknya, lepas dulu bajumu.” Sari bersikeras.
5424Please respect copyright.PENANA46SkLx82H0
“Kenapa, Kak?” Budi meminta alasan.
5424Please respect copyright.PENANAsgSx9PCyyS
“Sebagai jaminan. Kalau kamu nakal lagi, aku akan menyerahkan baju itu ke Pak RT, biar kamu diadili, dimasukkan ke dalam penjara.” sahut Sari kesal.
5424Please respect copyright.PENANAQpRCgEDJAK
5424Please respect copyright.PENANAGzqAPzlJ0i
“Ah, jangan, Kak.” Budi mengembik.
5424Please respect copyright.PENANAAzLbFLRazq
“Makanya jangan nakal. Ayo, sekarang lepas bajumu!” Sari melotot.
5424Please respect copyright.PENANA2sPmNVih0J
“Semuanya?” tanya bocah itu ketakutan.
5424Please respect copyright.PENANAFW6SoaawzZ
“Iya, semuanya.” Sari menatap tajam saat Budi mulai mencopoti bajunya satu per satu. “Eh, apa itu?” tanyanya curiga saat melihat sesuatu yang menonjol di balik celana dalam adik iparnya. “Barang curianmu, ya?”
5424Please respect copyright.PENANAjaXvJbpI6o
“Ah, bukan, ini...” Budi bingung mau menjawab apa.
5424Please respect copyright.PENANAIon5v86zGf
“Sini keluarkan!” Sari membentak cepat.
5424Please respect copyright.PENANAPEKokoe8BS
“Jangan, Kak. Ini kon...” tapi belum sempat bocah itu menyelesaikan kalimatnya, Sari sudah keburu mengulurkan tangannya untuk menyentuh benda itu, akibatnya...
5424Please respect copyright.PENANARuv4iO7p0Z
“Ah,” muka wanita cantik itu langsung memerah seperti kepiting rebus.
5424Please respect copyright.PENANAuIvNzVUr8M
“Ehm, maafkan aku, Kak.” Budi menunduk, tak berani menatap wajah kakak iparnya.
5424Please respect copyright.PENANAJH4ftbWfqr
Gairah Sari yang tadi sempat meredup, kini terpancing lagi begitu merasakan kehangatan gundukan daging itu. “Kenapa bisa ngaceng kaya gini?” tanyanya sambil mengelus-elus benda itu dari luar celana.
5424Please respect copyright.PENANAYIHJXuM8ca
Budi yang merasa keenakan, tidak langsung menjawab. Bocah itu malah mendesah kegelian merasakan belaian tangan Sari di kemaluannya. “Emm, Tapi janji ya, Kak, jangan marah.”
5424Please respect copyright.PENANAbCSOCLk8ul
“Iya,” Sari mengangguk.
5424Please respect copyright.PENANAzJy20Ly6pE
Setelah menelan ludahnya, bocah itu berbisik. “Emm, lihat aja tubuh Kakak, siapa juga yang tahan lihat tubuh indah kaya gini?”
5424Please respect copyright.PENANAkpHy68nQW1
Sari menunduk untuk memandangi tubuhnya. Meskipun saat itu gelap, tapi tonjolan pinggul dan payudaranya tampak terlihat jelas, begitu juga dengan puting dan rambut kemaluannya yang tercetak samar-samar, ditambah dengan paha putih mulus yang sedikit tersingkap, jadilah Sari seperti bidadari yang telanjang malam itu. Pantas saja Budi jadi ngaceng dibuatnya.
5424Please respect copyright.PENANAYK0Xswf2Yb
“Kamu suka tubuh Kakak?” Sari bertanya dengan kerling mata menggoda. Di bawah, tangannya masih terus mengelus-elus penis bocah itu, membuat kontol Budi yang sudah menegang menjadi makin membesar dan mengembung di balik celananya.
5424Please respect copyright.PENANAWKt5Nl4rlq
“Ah, suka, Kak.” bocah itu mengangguk. “Suka sekali.”
5424Please respect copyright.PENANANDcQhM3Tlh
“Kalau begitu, ayo cepat masuk.” suara orang-orang yang sedang berlari mendekat menuju rumah itu membuat Sari terpaksa menyingkirkan badan, memberi jalan bagi Budi agar segera bersembunyi di dalam rumahnya.
5424Please respect copyright.PENANAcesPkdjIBG
“Diam disitu.” Sari menyuruh bocah itu agar menunggu di dapur. Tapi bukannya menurut, Budi malah mendekat dan merangkul Sari dari belakang. “Auw!” wanita itu langsung memekik lirih. Senter yang dipegangnya terjatuh ke lantai saat tangan Budi menyusup untuk meremas-remas payudaranya yang bulat dengan lembut.
5424Please respect copyright.PENANAohMbbl2NTm
5424Please respect copyright.PENANAGNlxGaIwIT
“Ah, apa yang...” protes Sari terpotong oleh suara gaduh di luar rumah.
5424Please respect copyright.PENANAlgaRMHL7ul
Para peronda malam sudah sampai di belakang rumahnya. Dia tidak boleh bersuara kalau tidak mau ketahuan.
5424Please respect copyright.PENANAC5U3JKoTle
“Maling itu lari kesini. Cepat cari!” lagi-lagi suara Pak RT. Beberapa orang terdengar menyisir semak-semak, diikuti beberapa pemuda yang membawa lampu sorot besar, sisanya mengintip ke dalam kamar mandi Sari yang terbuka.
5424Please respect copyright.PENANAy09ooVFOI9
“Tidak ada, Pak.” seorang remaja memberi laporan.
5424Please respect copyright.PENANAI6bFP38u3W
“Cari terus, dia tidak mungkin lari jauh.” geram Pak RT.
5424Please respect copyright.PENANAhVLRVxQnWr
Sementara di luar orang ramai mencari dirinya, di dalam, Budi makin merapatkan pelukannya ke tubuh kakak iparnya yang aduhai. Dengan gemas, bocah itu memijit dan mengusap-usap payudara bulat milik Sari. Jari-jarinya yang panjang menari-nari, menggelitik dan memilin-milin puting Sari yang mungil kemerahan.
5424Please respect copyright.PENANAZScZsAObEc
“Uhh,” wanita itu menggelinjang dan melenguh tanpa suara. Di depan mereka, cuma dipisahkan oleh tembok dapur, beberapa orang masih terus menyisir halaman belakang.
5424Please respect copyright.PENANAzrfrc8tBCE
“Hentikan, Bud. Banyak orang disini sekarang.” bisik Sari lirih mengingatkan.
5424Please respect copyright.PENANA70B8VfKki2
Tapi Budi tetap membandel, “Mereka tidak dapat melihat kita, Kak.” Bocah itu terus memeluk dan meremas-remas payudara besar milik kakak iparnya. Bahkan kini salah satu tangannya turun ke bawah untuk menjamah vagina Sari yang berambut tipis.
5424Please respect copyright.PENANAN5ww6bD2Pc
“Ah, jangan, Bud.” Sari memberontak, tapi usahanya yang setengah hati membuat Budi terus menelusurkan tangannya. Bocah itu mengusap-usap paha Sari sebentar sebelum akhirnya menyusupkan jarinya untuk mengorek-orek bibir kemaluan wanita cantik itu.
5424Please respect copyright.PENANAZdK2vmCp0N
“Ahhh,” tubuh Sari mengejang. Rasa risih yang dari tadi menyandera dirinya langsung menguap hilang begitu merasakan nikmatnya tusukan jari-jari itu. Wanita itu melenguh keenakan.
5424Please respect copyright.PENANAiW30pO4Mvm
Sambil terus meraba tubuh kakak iparnya, Budi menyingkirkan rambut yang menutupi tengkuk jenjang Sari. Dengan bibirnya yang tebal, bocah itu mencicipi kelembutan kulitnya yang sedikit berbulu, juga pipi Sari yang empuk kemerahan, dan berakhir di bibir wanita itu yang manis dan tipis. Mereka berciuman, sangat panas dan sangat lama. Bibir mereka bertemu dan bersatu rapat dengan lidah saling membelit dan menghisap. Hidung mereka yang saling bergesekan menjadi saksi betapa nikmatnya ciuman pertama itu.
5424Please respect copyright.PENANAa9Y3qG6MBD
“Hah... hah...” Sari megap-megap saat Budi melepaskan bibirnya. Wanita itu segera menarik nafas panjang untuk mengisi paru-parunya yang kosong dengan udara. Dia sampai lupa bernafas karena saking nikmatnya.
5424Please respect copyright.PENANAg9lYFt6bxq
5424Please respect copyright.PENANAwiXu9UePav
Di belakangnya, Budi tersenyum penuh kepuasan. Dia yang culun, tak pernah menyangka akan bisa merasakan kehangatan tubuh kakak iparnya yang aduhai seperti sekarang ini, orang yang sudah menjadi fantasinya di tempat tidur sejak pertama kali dia melihatnya bersanding dengan Mas Tarno di pelaminan 2 bulan yang lalu.
5424Please respect copyright.PENANAVk1a3kogQb
“Dilepas ya, Kak?” bisik Budi sambil berusaha membuka baju tidur Sari. Jari-jari tangannya dengan terampil meloloskan ikatannya hingga membuat kain tipis transparan itu luruh dengan cepat ke lantai.
5424Please respect copyright.PENANA9bG1Tu5P0r
Sari menggeliat merasakan tubuhnya yang sekarang telanjang. Dibokongnya, dia merasakan penis Budi yang besar menempel ketat dan menyodok-nyodok minta diijinkan untuk masuk. Entah kapan bocah itu melepas celana dalamnya karena tahu-tahu sekarang mereka berdua sudah sama-sama telanjang. Tubuh bugil mereka berpelukan dengan erat, dengan lubang kelamin yang sama-sama basah, tampak saling menginginkan kehadiran satu sama lain.
5424Please respect copyright.PENANAYxTDOZMZtF
“Aiihhh,” Sari mendesah pelan saat jari-jari nakal Budi kembali menggerayangi kemaluannya. Bocah tanggung itu mengusap-usap vagina Sari hingga membuat daging kemerahan yang sudah basah itu menjadi lebih basah lagi.
5424Please respect copyright.PENANAqvBqBkP4yt
“Sudah, Bud. Kakak sudah nggak tahan lagi.” rengek Sari sambil tangannya menggapai-gapai, mencari penis Budi yang dari tadi terus menyundul-nyundul bokongnya. Saat menemukannya, wanita itu langsung menggenggamnya erat dan mengocoknya dengan cepat. Benda itu terasa keras dan hangat, juga besar. Ujungnya yang tumpul sedikit berlendir, dengan rambut-rambut halus yang mulai tumbuh di sekitar pangkalnya. Sari menyukainya. Inilah penis brondong pertama yang akan mengisi kemaluannya. Wanita itu menekuk tubuhnya, menungging. Sambil berpegangan pada pintu dapur, Sari membuka kakinya, mempersilahkan Budi untuk menusuknya dari belakang.
5424Please respect copyright.PENANA4PAmQuhWJ8
“Lakukan, Bud. Kakak sudah siap.” Pintanya tanpa malu-malu.
5424Please respect copyright.PENANAl566ZkT0c0
Budi meludahi penisnya agar benda itu menjadi sedikit licin. Dengan memajukan pinggulnya, bocah itu mengarahkan penisnya. Ujungnya yang gundul tepat menuju ke bibir kemaluan Sari yang sedikit terbuka. sambil menahan nafas, Budi mendorongnya, dan...
5424Please respect copyright.PENANAYxMcUZJ5RT
“Ohhhhh,” kakak iparnya langsung memekik lirih, tak peduli dengan kehadiran orang-orang yang saat itu masih memenuhi halaman belakang rumahnya. Tubuh wanita cantik itu bergetar dan menggelinjang pelan saat Budi mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.
5424Please respect copyright.PENANAePGNOR8Roa
“Gimana, Kak, enak?” tanya bocah itu sambil memegangi pinggul Sari yang bulat dengan kencang.
5424Please respect copyright.PENANAelNC9M2S8N
“Enak banget, Bud. Ohhh... Terus!” Sari menjawab di sela-sela rintihannya.
5424Please respect copyright.PENANAk549ucw5N4
5424Please respect copyright.PENANAofx0FcbhCG
Gesekan penis Budi di dinding vaginanya benar-benar membuat wanita cantik itu melayang. Rasanya sungguh luar biasa. Inilah yang dia cari sejak tadi, penis yang mampu memuaskan gairahnya. Setelah dikecewakan dan dicueki oleh suaminya, sekarang Sari mendapat ganti yang setimpal. Budi adalah orang yang tepat untuk mengantarnya menggapai kenikmatan tertinggi: orgasme yang dahsyat dan berulang-ulang, terus sepanjang malam, hingga membuat wanita itu pingsan kelelahan.
5424Please respect copyright.PENANAByWGHyloBe
“Kamu mau kan, Bud?” tanya Sari diantara lamunannya.
5424Please respect copyright.PENANAJDeHH6LpTR
“Em, mau apa, Kak?” Budi bertanya tak mengerti. Tangannya kini pindah ke depan, memegangi payudara Sari yang terayun-ayun indah di setiap goyangannya.
5424Please respect copyright.PENANAcRyboeDvVu
“Oh, tidak. Tidak usah dipikirkan.” Sari mengutuk kebodohannya sendiri. “Teruskan saja goyanganmu.”
5424Please respect copyright.PENANAigvWjYFgo0
Budi kembali menggerakkan penisnya, kali ini dengan lebih cepat karena vagina Sari sudah sedemikian basahnya. Dia juga menusuk makin ke dalam, membuat Sari makin merintih dan menggelinjang keenakan.
5424Please respect copyright.PENANAjrHahHx9M6
“Kamu pinter banget, Bud. Sudah sering ya main beginian?” tanya Sari sambil ikut menggerakkan pinggulnya, mengimbangi goyangan Budi yang terasa makin kencang.
5424Please respect copyright.PENANADlHtYwF2IA
“Nggak sering juga sih, Kak.” Budi menunduk untuk menciumi punggung dan leher kakak iparnya. ”Tapi pernah, beberapa kali.” Dan menggelitikkan lidahnya disana.
5424Please respect copyright.PENANAF7qa2p1Hsz
“Ahhh,” Sari mendesah kegelian. “S-sama pacar kamu ya?” tebaknya.
5424Please respect copyright.PENANAPYjxuzl3TF
“Budi belum punya pacar.” jawab bocah itu jujur, membuat Sari sampai menoleh karena kaget.
5424Please respect copyright.PENANA7Wox7bzyFn
“Terus sama siapa?” tanyanya penasaran.
5424Please respect copyright.PENANALdV5gW03M6
“Ehmph,” tapi bukannya menjawab, Budi malah menyambar dan melumat bibir tipis Sari dengan rakus. Sambil mencium, bocah itu juga terus memijit dan meremas-remas bongkahan payudara kakak iparnya yang membusung. Sementara di bawah, penis besarnya terus menusuk-nusuk, menggesek dan menyeruak masuk, mengobrak-abrik kemaluan wanita itu yang makin basah kemerahan.
5424Please respect copyright.PENANArYmfb7p1Oi
“Uhhhh,” Sari merintih keras. Tidak peduli meski saat itu di belakang rumahnya sedang banyak orang. Bodoh amat, pikirnya. Biar aja ketahuan, yang penting dia bisa puas malam ini. Paling kalo ketahuan, yang mergoki juga pengen ikutan main. Membayangkan para peronda yang jumlahnya puluhan mengeroyok dirinya, anehnya malah membuat Sari makin bergairah.
5424Please respect copyright.PENANAai6dWcw3M7
5424Please respect copyright.PENANAJTeUzSvzdy
“Lebih keras, Bud. Oohhh...” wanita itu membetulkan posisi bokongnya. “Goyang lebih cepat!” perintahnya. Sari berpegangan erat ke pintu dapur saat Budi dengan senang hati memenuhi permintaannya. Penis hitam bocah itu menghunjam keras berkali-kali, menusuk hingga mentok ke dalam rahimnya, menggesek dinding kemaluannya yang sudah sangat basah, dan menggelitik kelentitnya hingga membuat wanita itu merintih-rintih lirih keenakan.
5424Please respect copyright.PENANArsovenAywG
“Jangan keras-keras, Kak, teriaknya.” Budi mengingatkan Sari yang sepertinya mulai hilang kendali. “Nanti ketahuan.” Dia tidak mau diarak ke balai desa sekarang karena ketahuan berselingkuh dengan kakak iparnya yang cantik ini. Bocah itu masih ingin merasakan tubuh sintal Sari lebih lama lagi. Tapi sepertinya peringatan Budi itu sudah terlambat, karena tak sampai 1 detik kemudian, terdengar ketukan ringan di pintu dapur di depan mereka.
5424Please respect copyright.PENANAwYCI69BhpE
“Mbak Sari?” itu suara Pak RT. “Mbak tidak apa-apa?”
5424Please respect copyright.PENANAgLgbMqsx2z
Dengan terkesiap, Budi langsung menghentikan goyangannya. Begitu juga dengan Sari, wanita itu segera membekap mulutnya agar tidak bersuara lagi. Untuk sesaat, suasana cukup tegang.
5424Please respect copyright.PENANAvQm8VsKB9M
“Mbak perlu bantuan?” tanya Pak RT lagi sambil mengetuk pintu dapurnya lebih keras.
5424Please respect copyright.PENANATJ7PAVY2hS
“Gawat nih,” batin Sari dalam hati. “Kalau nggak dijawab, bisa-bisa ngebangunin Mas Tarno.” dia tidak mau suaminya memergoki dirinya yang berdua berpelukan dengan Budi dengan tubuh telanjang, dengan alat kelamin mereka yang sedang menyatu erat.
5424Please respect copyright.PENANASI5zMWz2CV
“Jawab, Mbak.” bisik Budi sambil menarik keluar penisnya.
5424Please respect copyright.PENANAqplHWq8Uql
“Ahh,” gesekannya yang memabukkan kembali membuat Sari merintih.
5424Please respect copyright.PENANAA3kjGDvSzs
“Buka pintunya, Mbak.” kembali terdengar suara cempreng Pak RT, dan sebelum laki-laki itu memukul-mukul pintunya lagi, Sari segera menguaknya sedikit, sekedar cukup untuk dia mengintip keluar.
5424Please respect copyright.PENANAuZ7eq6lxJn
“Ohh,” di halaman belakangnya, berkumpul hampir 10 lelaki. Semuanya adalah tetangganya yang sudah dia kenal. Sementara Sari menghitung siapa saja yang ada di situ, di depannya, Pak RT memandang tubuhnya tanpa berkedip. Begitu juga dengan kesembilan orang yang lain. Bahkan Mbah Kosim, orang tertua yang ada disitu, sampai menjatuhkan pentungannya karena saking terkejutnya. Berdiri di antara celah-celah pintu, Sari tampak lupa dengan tubuhnya yang telanjang. Dia cuma menyembunyikan pinggulnya karena di situ ada Budi yang sekarang asyik menjilati memeknya. Sementara payudaranya yang besar, tetap dia biarkan terburai keluar, hingga menjadi pemandangan yang mengasyikkan bagi kesepuluh orang itu.
5424Please respect copyright.PENANAEfNTotl4IL
5424Please respect copyright.PENANA934wHuN4TI
“Eh, m-mbak Sari t-tidak apa-apa?” tanya Pak RT gelagapan sambil kesulitan menelan ludahnya. Matanya terpaku pada payudara Sari yang putih mulus. Meski cuma terlihat sedikit, tapi itu sudah cukup untuk membuat laki-laki setengah baya itu berkeringat dingin. Dibelakangnya, para peronda malam berjalan mendekat agar bisa melihat pemandangan itu lebih jelas lagi.
5424Please respect copyright.PENANAuSq6glaLaX
“I-iya, pak. Tadi ada tikus, auw!” Sari menjerit saat dibelakangnya, Budi mencucup vaginanya yang basah dengan keras.
5424Please respect copyright.PENANAghYwzULp7k
“A-ada apa, mbak?” Pak RT bertanya ragu, bingung antara rasa khawatir dan kepingin.
5424Please respect copyright.PENANAwBfKRM4nDl
“B-bukan apa-apa.” Sari mencoba tersenyum. tapi rasa nikmat di selangkangannya mustahil untuk dielakkan. Akibatnya, wanita itu kembali mendesah.”Ahhhhh!” membuat kesepuluh orang di depannya, ikutan mendesah. Bahkan ada beberapa yang sudah gak tahan, mulai mengelus-elus penisnya sendiri.
5424Please respect copyright.PENANApvalro3wNC
“M-mbak hati-hati ya,” kata Pak RT lagi sambil matanya tetap tak berkedip merayapi tonjolan buah dada wanita didepannya, berusaha mencari-cari putingnya yang bersembunyi di balik bayang-bayang. “Tadi ada maling disini.” lanjutnya serak dengan muka merah padam menahan gairah.
5424Please respect copyright.PENANA0FN9XslnN6
Sari mengangguk tanpa suara. Dia bukannya tidak menyadari arah pandangan mata pak RT dan semua laki-laki yang ada disana, dia tahu itu sejak pertama kali dia membuka pintu. Sari cuma tidak mengira, di malam yang gelap ini, dan dengan celah yang cuma sedikit, tubuhnya akan terlihat jelas. Padahal sebenarnya, itulah yang terjadi, tubuh Sari seperti menyala di malam tanpa bulan ini.
5424Please respect copyright.PENANAn2dNrVqJWU
“Mau saya bantuin nangkepin tikusnya, Mbak?” tanya seorang lelaki pendek gempal yang sering dilihat Sari nongkrong di warung Yu Ijah. Tampak tonjolan daging di selangkangan laki-laki itu sudah sedemikian besarnya.
5424Please respect copyright.PENANAaueUe9Hscp
“Iya, Mbak. Biar nggak nakutin mbak Sari lagi.” sahut temannya yang lain, seorang lelaki berkulit gelap dengan rambut panjang dikuncir kebelakang.
5424Please respect copyright.PENANALMdHXFmmIh
“Kalo soal nangkep tikus, saya jagonya mbak.” timpal yang lain. Sari tidak tahu siapa yang bersuara karena tiba-tiba saja semua mengajukan diri untuk membantu menangkap tikusnya.
5424Please respect copyright.PENANA9osRGQJv4T
“Hush, sudah-sudah.” Pak RT melerai. “Kita disini ini mau nangkep maling, bukan nangkep tikus.” ketus laki-laki itu pada anak buahnya. Tapi dalam hati juga tidak menolak seandainya Sari tiba-tiba meminta dirinya untuk membantu menangkap tikus itu. Sapa tau nanti dapat imbalan tubuh Sari yang montok. Uh, membayangkannya saja sudah membuat laki-laki setengah baya itu menelan ludah.
5424Please respect copyright.PENANAfNqhR0rLf1
“Ehm, m-makasih bapak-bapak. Tapi, ahhhhh.... t-tikusnya sudah pergi kok.” jawab Sari terbata-bata dengan tubuh menggelinjang.
5424Please respect copyright.PENANASFT3bSYUkC
5424Please respect copyright.PENANA93mX9knSyG
Di bawahnya, tersembunyi di balik pintu, Budi terus mengobok-obok kemaluannya. Bukan hanya dengan lidah, sekarang bocah itu juga menggunakan dua jarinya untuk mengocok memek Sari, membuat benda itu makin basah dan panas.
5424Please respect copyright.PENANAF48uobBzIn
Pak RT sudah akan berkata lagi ketika Sari mulai menutup pintunya. “Maaf ya, Pak. Sudah malam, saya mau tidur dulu.” pamitnya ramah. Raut kekecewaan langsung terpancar di wajah para tetangganya begitu mengetahui kalau pemandangan indah itu akan segera berakhir.
5424Please respect copyright.PENANAtUt724cI6I
“I-ya, Mbak. Silahkan.” sahut Pak RT.
5424Please respect copyright.PENANAkntHXTHRfR
“Semoga malingnya cepat tertangkap, Pak.” Sari tersenyum dan menutup pintunya, kemudian menguncinya dari dalam.
5424Please respect copyright.PENANA9aH5m8RmFd
Di belakangnya, Pak RT menghela nafas panjang. Begitu juga dengan beberapa orang yang lain. Sisanya, tanpa permisi langsung ngacir ke rumah masing-masing untuk meniduri istri-istri mereka yang meski tidak secantik Sari tapi cukup lumayan sebagai tempat pelampiasan hasrat.
5424Please respect copyright.PENANAQLMlY7nGG1
“Sebaiknya kita pulang juga.” Pak RT akhirnya memutuskan saat melihat cuma tersisa 2 orang di tempat sepi itu.
5424Please respect copyright.PENANAKJCDgI4nIG
“Malingnya gimana, Pak?” tanya Mbah Kosim sambil benerin letak kacamatanya.
5424Please respect copyright.PENANA5bQ1QcH7zI
“Besok aja. Kita tunggu kalau dia beraksi lagi.” Akhirnya, beriringan mereka pergi meninggalkan tempat itu, memberi keleluasaan bagi Sari dan Budi untuk melanjutkan hasrat mereka yang tadi sempat tertunda.
5424Please respect copyright.PENANAtT9gIcbX40
“Kak, jilatin ya, mau kan?” Budi mengecup leher Sari yang jenjang, lalu terus merambat naik ke pipi dan bibirnya. Sari membalas ciuman itu dengan lembut. Lidah mereka bertemu sebentar untuk saling menyentuh dan menghisap.
5424Please respect copyright.PENANAAYy1Tpll78
“Gede banget kontolmu, Bud.” bisik Sari lirih sambil membelai-belai daging hitam itu.
5424Please respect copyright.PENANAJKNOqYEebQ
“Iya, Kak. Cepet diisep, ya?” Budi tidak menanggapi pujian kakak iparnya. Dia menyerahkan penis hitamnya pada Sari, membiarkan wanita cantik itu untuk menggenggam dan mengelusnya pelan. Terasa begitu kuat dan kokoh, membuat Sari jadi takjub. Mungkin dia akan benar-benar mendapat kepuasaan kali ini.
5424Please respect copyright.PENANA25hNtrGLvp
“Ayo, Kak, cepet diisep!” pemuda itu mendorong penisnya, sedikit memaksa saat memasuki bibir mungil Sari.
5424Please respect copyright.PENANA94KMEkyNCb
“Hmmph,” dengan agak kesulitan Sari membuka mulutnya dan menelan daging panjang itu.
5424Please respect copyright.PENANAp6YQtvluSy
“Iya, gitu, Kak. Isep terus.” Budi mendesah. “Enak, Kak.” Matanya merem melek merasakan gesekan bibir Sari di batang penisnya.
5424Please respect copyright.PENANA76yoISjEOz
5424Please respect copyright.PENANAEKKQzt3HmM
Tidak menjawab, Sari terus mengulum benda hitam itu. Dia juga menyukainya. Penis itu begitu panjang dan gemuk, membuat mulutnya yang mungil jadi tidak sanggup untuk menampung semuanya. Batang itu juga terus bergetar dan berkedut-kedut di dalam mulutnya tiap kali Sari menghisap ujungnya, ujung yang gundul dan tumpul, yang pasti akan terasa nikmat sekali saat menembus vaginanya nanti.
5424Please respect copyright.PENANAvuJ9ymQaNf
“Suka ngisep kontol ya, Kak?” Budi bertanya kurang ajar saat melihat kakak iparnya yang tampaknya bernafsu sekali menggarap penisnya.
5424Please respect copyright.PENANAWYyhVsqBUq
“Ehm, ahmmph!” cuma itu jawaban dari Sari karena sekarang mulutnya penuh oleh kontol pemuda itu. Sambil mengulum, wanita cantik itu juga mengocoknya pelan, malah kadang-kadang jilatannya turun menuju buah pelir Budi untuk sekedar mencucup dan menjilatinya sebentar
5424Please respect copyright.PENANACtKGKdJpuO
“Oouhh, Kak..” Budi kembali mendesah. Dia tidak pernah menyangka jilatan kakak iparnya akan begitu nikmat seperti ini. Melihat keseharian Sari yang bersih dan rapi, sepertinya mustahil bagi wanita cantik itu untuk mau berbuat kotor seperti ini.
5424Please respect copyright.PENANAfVD9bmJtYr
“Apa Kakak nggak jijik?” tanya pemuda itu dengan suara bergetar.
5424Please respect copyright.PENANA6dQKcqFYsN
Sari mendongak. “Kontolmu enak. Kakak suka.” Dan selesai menjawab, dia kembali mencaplok daging panjang itu, membuat Budi kembali mendesah dan menggeliat-geliat dengan mata merem melek keenakan.
5424Please respect copyright.PENANAQM4Q3WWZiU
“S-sudah, Kak. Aku sudah nggak tahan.” Budi menarik kepala Sari, meminta wanita untuk berhenti. “Aku nggak mau keluar di mulut Kakak.”
5424Please respect copyright.PENANAvzy4NLZsYx
Sari tersenyum dan mengelap bibirnya yang basah dengan baju tidurnya. “Terus, maunya keluar dimana?” dia memancing.
5424Please respect copyright.PENANAfa0BGaEwDd
“Disini!” jawab Budi cepat sambil mengelus-elus vagina Sari yang sudah sangat basah. Begitu basahnya hingga beberapa menetes membasahi lantai dimana wanita itu tadi berjongkok.
5424Please respect copyright.PENANAC9cJKfdlKV
“Mau melakukannya sekarang?” Sari bertanya sambil mulai naik ke atas meja makan.
5424Please respect copyright.PENANAO35cAQRqYi
“Iya, Kak. Aku sudah nggak tahan.” sahut Budi sambil melotot memperhatikan kakak iparnya yang dengan gerakan indah dan erotis berbaring di atas meja dan membuka belahan pahanya lebar-lebar.
5424Please respect copyright.PENANAI61hVDUrUl
“Lakukanlah, Bud. Kakak sudah siap.” Sari mengelus-elus vaginanya yang basah, yang tetap terlihat indah dan menggoda meski saat itu suasana begitu gelap.
5424Please respect copyright.PENANAGwt6Byrl82
Budi yang sudah menunggu saat-saat itu, segera memposisikan penisnya. Dia berdiri di tepi meja, tepat di depan Sari, dengan ujung penis menempel di bibir kemaluan wanita cantik itu.
5424Please respect copyright.PENANAjpUX6Yx2q6
“Ayo, lakukan.” pinta Sari sambil menggerakkan pinggulnya ke depan untuk menyambut datangnya penis itu yang perlahan mulai mendesak lubang kencingnya.
5424Please respect copyright.PENANAI8AvRwl8BF
5424Please respect copyright.PENANAeQQqQ5Gc12
“Uughhh,” Budi mendorong terus, berusaha memaksa penis besarnya untuk terus masuk.
5424Please respect copyright.PENANAogquz4cJAy
“Tekan lebih kuat!” Sari memberi semangat. Dia juga sudah tak sabar ingin segera merasakan kontol besar Budi mengisi dan memenuhi liang rahimnya.
5424Please respect copyright.PENANAqN5R2tqpii
“Tahan ya, Kak.” Budi berpegangan pada payudara Sari yang besar dan mendorong. Bles... slep! Penis besarnya menyeruak masuk, merobek dan mengiris kemaluan Sari yang sempit dan legit.
5424Please respect copyright.PENANADizqJLOqZF
“Uaargghhgggh!” mereka menjerit berbarengan.
5424Please respect copyright.PENANAEZvTr3LO8F
“Sst,” Sari menyambar bibir tebal Budi, menyuruh pemuda itu untuk diam. “Jangan keras-keras, nanti abangmu bangun.” Dia membiarkan Budi melumat bibirnya sementara di bawah, penis raksasa milik pemuda itu mulai bergerak pelan, menggesek dan menjelajahi vaginanya.
5424Please respect copyright.PENANAgN0gaw3bWs
“Habisnya...” Budi mempercepat goyangannya. “Tubuh Kakak nikmat sekali.” bisik pemuda itu sambil meremas payudara Sari keras-keras.
5424Please respect copyright.PENANAwS3J9FaISO
“Auw!” Sari memekik kesakitan, tapi tidak marah. Dia malah tersenyum, “K-kamu suka tubuh Kakak?” tanyanya kemudian.
5424Please respect copyright.PENANACC0YnE5GKm
“S-suka banget, Kak.” Budi menunduk untuk mencium dan menjilati puting payudara Sari yang tampak mencuat indah di depannya. Seperti bayi yang kehausan, pemuda itu mencucup dan menghisap-hisapnya dengan penuh nafsu.
5424Please respect copyright.PENANABq7kFLa8SS
“Uhh, geli, Bud,” Sari merintih, tapi tetap membiarkan pemuda itu melakukannya. Dia bahkan menekan kepala Budi, seperti menyuruhnya untuk menjilat dan menghisap lebih keras lagi. Siapapun orangnya, pasti juga akan suka diserang atas bawah seperti itu, tak terkecuali Sari. Tubuh wanita itu terlonjak-lonjak dan menggelinjang kesana-kemari mendapat serangan beruntun dari adik iparnya. Dia menceracau panjang pendek menikmati genjotan dan sodokan Budi pada tubuh sintalnya.
5424Please respect copyright.PENANAXXg0S13XzA
“Aahhh... Yaa, terus, Bud. Terus!” rintih Sari tiap kali paha Budi menabrak pantatnya.
5424Please respect copyright.PENANApfdmlqWM6h
Penis pemuda itu terus bergerak liar, menggesek dan menggelitik dinding rahimnya, makin lama makin cepat hingga membuat Sari makin menggeliat-liat keenakan. Rasa geli, nikmat dan entah apalagi, berbaur menjadi satu di dalam tubuhnya. Dia bisa melihat bagaimana batang penis adik iparnya yang besar itu keluar masuk dengan lancar di dalam liang kemaluannya. Meski tidak bisa menampung semuanya, tapi itu sudah cukup untuk membuat Sari menahan nafas tiap kali benda itu meluncur masuk menusuk ke dalam miliknya.
5424Please respect copyright.PENANAR2MEFPp1M5
5424Please respect copyright.PENANAdlniXwT2ZC
“Oohhhh… memek Kakak enak banget!” gumam Budi di sela-sela genjotannya. “Sudah dari dulu aku membayangkan ini.”
5424Please respect copyright.PENANArqLQlJ1r0x
“Ah, benarkah?” Sari tidak pernah menyangka kalau diam-diam ternyata dia menjadi fantasi liar adik iparnya. Tapi Budi tidak salah juga sih, siapapun pasti akan melakukan hal yang sama kalau punya kakak ipar secantik dan seseksi Sari.
5424Please respect copyright.PENANAhaDVQtwSCX
“Sejak pertama lihat Kakak, saya sudah bayangin bisa ngentot bareng gini.” Budi berterus-terang. Dia sudah tidak malu lagi untuk mengungkapkan isi hatinya.
5424Please respect copyright.PENANATZU5JJGfly
Sari cuma bisa bersemu merah saat mendengarnya. Selain tak menyangka dengan kejujuran adik iparnya, dia juga sudah mulai tak tahan. Gesekan penis Budi di lubang vaginanya benar benar nikmat, membuat dia tak tahan untuk menahan lebih lama lagi.
5424Please respect copyright.PENANAAOaNDavR8U
“Kakak nggak marah kan?” Budi bertanya saat melihat Sari yang cuma diam dengan mata terpejam.
5424Please respect copyright.PENANACa5TWKSALI
Sari menggeleng, “Kalau Kakak marah, apa bisa kamu ngentoti kakak sekarang?” tanyanya.
5424Please respect copyright.PENANA4IGX6rAIkr
Budi tersenyum lega. “Terima kasih, Kak.” Dia menunduk untuk melumat bibir tipis Sari dengan mesra. Tangannya kembali meremas-remas payudara besar milik kakak iparnya yang membusung.
5424Please respect copyright.PENANAinmajXJL48
“Jangan kecewakan Kakak. Tunjukkan kalau kamu bisa menjadi laki-laki sejati. Puaskan aku!” bisik Sari dengan nafas memburu. Keringat sudah membanjiri tubuh sintalnya yang telanjang, padahal saat itu udara malam begitu dingin. Itu tanda kalau Sari sebentar lagi sudah mau orgasme.
5424Please respect copyright.PENANAWXSIWqThAW
“Iya, Kak.” Budi mengangguk. “Emang Mas Tarno nggak bisa muasin Kakak ya?” tanya pemuda itu. Seingatnya Mas Tarno juga punya penis yang besar. Nggak kalah dengan miliknya. Sepertinya nggak mungkin kalau dia tidak bisa muasin istrinya.
5424Please respect copyright.PENANAk1CSf7dOdK
“Bang Tarno sedang tidur.” hanya itu jawaban dari Sari, sebuah jawaban yang tidak jelas sama sekali.
5424Please respect copyright.PENANAwKOkMSb1qZ
Tapi Budi tidak ambil peduli. Yang penting sekarang dia bisa merasakan kehangatan tubuh bugil Sari, tanpa harus tahu apa alasannya. Dia akan menikmati saat-saat indah ini sebaik mungkin karena bisa saja sewaktu-waktu Abangnya bangun dan memergoki mereka berdua. Budi tidak mau itu terjadi karena itu bisa sangat berbahaya. Jadi bocah itu segera memompa pinggulnya lebih cepat lagi dan menusukkan penisnya lebih dalam, berharap dengan begitu ia bisa segera meraih orgasmenya bersamaan dengan Sari yang sekarang mulai menjerit-jerit.
5424Please respect copyright.PENANAaIR9TaYFZp
5424Please respect copyright.PENANAe3NqCZCF2C
“Ahh, Bud, Ugghhhgh... A-aku dapet, Bud.” Vagina wanita itu terasa makin berkedut-kedut dan makin lama terasa makin kencang hingga dua detik kemudian... “AARRGGHHHRGGHHHH!!” Sari pun melengking tinggi dan melepas. Tubuh wanita itu melengkung ke belakang saat vaginanya meledak, menyemburkan cairan cinta lengket yang langsung merendam kontol besar milik Budi hingga ke ujung pangkalnya, beberapa bahkan merembes menetes di lantai karena saking banyaknya.
5424Please respect copyright.PENANAfwRbtTsaOH
“Enak, Kak?” tanya Budi sambil terus menggerakkan pinggulnya, membuat penisnya yang besar terus bergesekan dengan dinding rahim Sari yang sekarang sudah begitu basahnya.
5424Please respect copyright.PENANAkJliWiBzx5
“Ehh, hahh.. hahh.. hahh..” cuma itu jawaban yang keluar dari bibir mungil Sari. Wanita itu bernafas pendek-pendek untuk menikmati sisa-sisa orgasme yang masih melanda tubuh sintalnya. Matanya sedikit terpejam dengan tubuh masih setengah gemetar. Dia pasrah saja ketika Budi menarik tubuhnya dan menyuruhnya untuk nungging di sebelah meja makan.
5424Please respect copyright.PENANAzZuuM8oot4
“Masih lama, Bud?” tanya Sari sambil menahan nafas saat adik iparnya itu kembali memasukkan penisnya, kali ini dari belakang. “Ughh!” dia melenguh pelan saat merasakan benda itu menerobos masuk dan meluncur cepat hingga mentok menabrak dinding rahimnya. “Ehm, pelan-pelan, Bud.” Sari mengernyit kesakitan, tapi di sisi lain juga menggelinjang kegelian karena gesekan kontol itu.
5424Please respect copyright.PENANAWYUEIiTuQz
“Engh, s-sebentar lagi, Kak. Tinggal sedikit lagi.” Budi meraih payudara Sari yang menggantung indah dan meremas-remasnya pelan. “Mau dikeluarin dimana, di dalam apa di luar?” tanyanya sambil mulai menggoyangkan pinggul. Dari belakang seperti ini, vagina Sari terasa lebih menggigit, jepitannya terasa semakin kencang.
5424Please respect copyright.PENANASjO4SMyWpW
“N-nggak usah buru-buru, Bud. Santai saja. Kita nikmati malam ini sepuasnya.” sahut Sari manja. Dia mendesah sambil meremas-remas taplak meja menikmati genjotan adik iparnya yang terasa makin mantab.
5424Please respect copyright.PENANAm97ONseQyh
Dibelakangnya, Budi menggeleng. Mana bisa dia menahan lebih lama lagi kalau penisnya terus diremas dan diurut seperti ini. Memek Sari terasa berkedut-kedut makin kencang membungkus penisnya, membuat Budi yang sudah kegelian menjadi semakin geli. Geli tapi nikmat. Begitu nikmatnya hingga pemuda itu menggeram saat tak bisa lagi menahannya.
5424Please respect copyright.PENANA0UlAAHIJNT
“UAARRGGGHHHHHHH!!” dengan tusukan dalam, spermanya yang dari tadi rasanya sudah berada di ujung akhirnya terlepas, meledak dan menyembur menyiram rahim Sari yang hangat, membuat benda itu menjadi semakin penuh dan lengket sekarang.
5424Please respect copyright.PENANAkPLI5V1AIT
“Ehmmm,” Sari merintih saat perlahan Budi menarik penisnya dan memberikannya untuk dikulum.
5424Please respect copyright.PENANAMq3AL6vucO
“Bersihkan ya, Mbak.” Bocah itu meminta.
5424Please respect copyright.PENANAokxp1EvUqB
Sedikit mendesah, Sari meraih kontol Budi yang basah dan lengket. Dengan mata masih setengah terpejam, wanita cantik itu segera menelannya. Jarum jam menunjukkan pukul 2 dinihari ketika dua insan manusia itu akhirnya terbaring lemas di lantai dengan tubuh telanjang berpelukan beralaskan pakaian masing-masing.
5424Please respect copyright.PENANA3J5gux4Epy
“Terima kasih, Bud.” bisik Sari manja sambil mencium kening adik iparnya.
5424Please respect copyright.PENANAyGCEfy3Blg
“Saya yang terima kasih, Kak” Budi meremas pelan payudara Sari yang menempel di bahunya, terasa begitu lembut dan kenyal. “Saya sudah diijinin ngerasain tubuh Kakak.” Dengan gemas dia memijit dan memilin-milin putingnya yang mencuat indah.
5424Please respect copyright.PENANAooWdyOWzVA
5424Please respect copyright.PENANAP9m61JvYEC
“Kamu suka tubuh Kakak yang kaya gini?” Sari menunjuk perut hamilnya yang sedikit membusung.
5424Please respect copyright.PENANATp51ED45Qk
“Kakak tetap cantik kok. Tubuh kakak selalu bisa memancing gairahku, apapun keadaanya.” terang Budi.
5424Please respect copyright.PENANAvBCH6Oe2D1
“Beneran?” Sari bertanya tak percaya.
5424Please respect copyright.PENANAfw3cutAFAq
“Nih buktinya.” Bocah itu menarik tangan Sari dan mengarahkan ke selangkangannya.
5424Please respect copyright.PENANAWBcHoVMEnm
“Auw,” wanita itu menjerit kaget saat merasakan penis Budi yang kembali menegang dahsyat dalam genggamannya. “Sudah bangun lagi? Padahal baru juga 5 menit.” Sari berseru, kagum bercampur senang.
5424Please respect copyright.PENANAN9yNOMeuLc
“Lima menit atau sepuluh menit nggak ada bedanya, Kak. Aku ingin ngentotin Kakak sepuasnya. Boleh kan?” bisik Budi sambil mengendus leher jenjang kakak iparnya.
5424Please respect copyright.PENANAx60H2PfY5i
“Ouh, lakukan, Bud. Lakukan apa yang kamu inginkan.” Sari mendesah. “Aku milikmu malam ini.” kejantanan bocah itu telah membuat Sari terbuai. Berapa kalipun Budi menginginkannya, Sari akan dengan senang hati memberikan tubuhnya karena dia juga menikmati permainan pemuda itu. Sangat menikmati malah. Jadi saat Budi membaringkan kembali tubuhnya di atas meja makan, Sari pun langsung menurut dan pasrah saja.
5424Please respect copyright.PENANAjxOK4VxtF5
5424Please respect copyright.PENANAVlWP05ffkc
***
5424Please respect copyright.PENANAnhSdSvecJU
5424Please respect copyright.PENANAtuuWcJDxZD
“Sayang, bangun. Kok tidur disini sih?” Tarno menepuk-nepuk bahu sang istri yang terlelap duduk di kursi meja makan. “Nggak pake baju lagi. Nanti masuk angin lho.” Laki-laki itu memunguti baju Sari yang berserakan dan menyampirkan ke tubuh sang istri. Tarno luput mengamati sebuah kain penutup wajah berwarna hitam yang tergeletak di bawah kursi yang tampak basah penuh dengan sperma.
5424Please respect copyright.PENANAyhzEHMRtyP
“Ehm, oaahmm...” Sari menguap dan mengucek matanya. “Jam berapa sekarang, Pa?” dia menggeliat untuk melemaskan tubuhnya yang seperti remuk redam setelah dihajar Budi 3 ronde selama semalam suntuk. Baru satu jam lalu mereka selesai. Budi pulang lewat pintu belakang dan Sari yang kelelahan akhirnya tertidur di kursi tanpa sempat mengenakan bajunya kembali.
5424Please respect copyright.PENANAKYiEKoLf8J
“Jam 5 pagi.” sahut Tarno sambil mencolek mesra dada sang Istri. Saat laki-laki itu ingin meremasnya, Sari menghindar.
5424Please respect copyright.PENANAXGx2kGN9op
“Aku mau minum dulu, Pa. Haus.” Wanita itu beranjak menuju kulkas.
5424Please respect copyright.PENANAU19UHVIDcJ
Sambil pura-pura mencari botol air, Sari mengelap sisa-sisa sperma Budi di payudaranya yang tampak masih belum kering benar. Tadi, di permainan terakhir, bocah itu menyemprot di wajah dan payudaranya. Sementara suaminya mandi, Sari segera mengelap tubuhnya dengan air hangat untuk menghilangkan bau dan jejak perselingkuhannya semalam. Biasanya, kalau malam nggak dapat jatah, Bang Tarno akan meminta di pagi hari sebelum berangkat kerja. Kalau sampai dia mencium bau sperma laki-laki lain di atas tubuhnya, dia bisa marah. Sari tidak mau itu terjadi. Dia masih ingin mengulangi lagi petualangannya yang mengasyikkan dengan Budi.
5424Please respect copyright.PENANA8SLDs1dxjW
“Lagi ngapain, sayang?” Tarno keluar dari kamar mandi dengan tubuh telanjang. Penisnya yang besar terlihat tegak mengacung. Dia berjalan menghampiri Sari sambil mengocok dan mengurut-urut benda itu.
5424Please respect copyright.PENANA41jNZhdYHl
“Nungguin Papa.” bisik Sari manja. Dia melirik penis sang suami dan mau tak mau membandingkannya dengan milik Budi dan Pak Karta. Ketiga-tiganya sama-sama besar dan panjang, dan semuanya sanggup untuk memuaskannya dengan cara masing-masing. Sari tidak bisa kalau disuruh memilih salah satu. Dia ingin tiga-tiganya. Selamanya.
ns 15.158.2.213da2