Pov: Papa (Lagi) Preview Last Episode. Aku pun segera menuju ke depan dan ku longok melalui jendela. Seorang gadis dengan pakain seksi, tubuhnya terbalut dres hitam tanpa lengan dengan belahan dada yang rendah, mengetuk-ngetuk pintu. Nampaknya wanita itu mabuk. Ku dengar dia berkata,?Pa…bukain pintunya cepet!? — Namaku Wijaya Saputra, seorang lelaki muda yang sudah matang dan memiliki seorang Istri Bernama Revita Sari Puspitasari. Belakangan ini kenakalanku semakin menjadi apalagi setelah kedatangan Marni yang notabene adalah cucu Mbok Imah pembantu setia kami. Istriku Revita sepertinya menyadari gelagat nakalku hingga suatu hari ku lihat bagaimana Marni dan Istriku bercinta. Kali ini diperparah dengan datangnya Susan sepupuku. Masa lalu yang seharusnya menjadi rahasia akhirnya terkuak juga bahkan kini aku sudah bermain dengan mereka sekaligus di satu ranjang. Malam belumlah berakhir ketika aku masih begitu ingin bermain cinta dengan mereka bertiga. Namun siapa sangka bila malam ini aku akan mendapatkan bonus. Wanita yang sedang mengetuk pintu rumahku jelas sedang mabuk dan aku begitu terpukau dengan potongan tubuhnya yang seksi dan juga mini dress yang dia pakai sungguh membuat penisku yang tadi setengah tegang mencuat keras di dalam celanaku. Penis 19 Cm dan diameter 5 cm yang tidak pernah mengecewakan selama ini. Entah apa yang ada dalam pikiranku saat ini. Tanpa pikir panjang ku buka saja pintu rumahku. Eh…dia masuk begitu saja ke dalam dan segera masuk ke kamar Marni. Seribu tanda tanya menyesaki kepalaku. Ah…sudahlah. Eh tapi kok dia bisa masuk bukannya biasanya jam segini gerbang depan sudah dikunci, jangan-jangan dia hantu. Ah…tidak mungkin. Mana mungkin hantu secantik dan seseksi itu. Ku pikir aku perlu memeriksa pintu depan dan benar saja, ternyata gerbang depan belum terkunci. Mungkin Mbok Imah lupa, maklumlah sudah tua. Jadi, sudah jelas wanita yang masuk ke kamar Marni pasti manusia. Pikiran mesum memasuki kepalaku. Segera aku beranjak masuk ke dalam apalagi di luar cukup dingin dan sepi sekali. Setelah memastikan semua aman, ku masuki kamar Marni dan surprise. Wanita itu sudah terlelap hanya mengenakan celana dalam dan BH saja. Sungguh rejeki nomplok. Mana ada kucing yang nolak dikasih ikan. Ku amati tubuh wanita yang kini terlelap itu, nafasnya naik turun teratur. Dari ujung kaki hingga ujung kepala ku amati dengan seksama. Pusaka kebanggaanku yang telah menaklukan tiga lembah basah rupanya sudah tidak sabar lagi. Ku lepas saja celana kolor yang menjadi penghalang terakhir penisku. Wanita ini cantik dan seksi. Kalau aku nilai secara fisik 8,5 ku berikan. Cukuplah karena buatku sekarang sudah ada tiga wanita yang secara fisik 9. Orang asing tidak akan aku nilai lebih. Ku dekati dengan hati-hati tubuh wanita berwajah cantik dan seksi ini. Ukuran payudaranya pas sangat proporsional dengan tubuhnya yang tidak lebih tinggi dari istriku, Revita. Bukan perkara sulit melepas penutup terakhir kewanitaannya. Wanita mabuk cenderung terhanyut dalam fantasi ketika mereka mabuk, bahkan saat mereka diajak main seks 80% tidak akan menolak sekalipun orang asing. Tubuh itu kini sudah telanjang bulat, polos seperti bayi, bulu kemaluannya cukup lebat juga. Nafsunya pasti besar, begitu kata orang. Tanpa menunggu lama, langsung ku lahap payudara wanita itu. Puting susunya yang coklat kemerahan ku plintir-plintir hingga mengeras dan menegang. Wanita itu mendesah. ?Pa…..jangan siksa Nancy….? Ternyata nama wanita yang kini sedang aku geluti ini Nancy. Mungkin dia pikir aku suaminya. Tangannya mendekap kepalaku dengan mesra. Bibirnya terus menggumam tidak jelas. Suaminya? Aku terkejut sejenak. Hei…dia istri orang. Malaikat dalam hatiku mencegahku lebih jauh. Tapi penguasa nafsu lebih kuat. Apalagi pengaruh minuman itu masih terasa. Aku yakin dengan keadaan sekarang 5 wanita lagi aku masih sanggup. Ku hisap kuat puting susu itu, terkadang ku berikan cupangan-cupangan bergantian kiri dan kanan. Tangan kiriku tidak kalah sambil menindih tubuh Nancy ku gosok klitoris Nancy dengan jari-jari tanganku. ?Ah….SSssss…..?Nancy melenguh dan mendesah tak karuan. Aku benar-benar sudah tidak tahan saja, ingin segera ku masuki tubuh Nancy. Tapi, aku tidak mau terburu-buru. Nafsuku serasa meleda-ledak. Rasanya ada yang lain denganku. Ku hentikan semua aktivitasku dan segera ku arahkan penisku ke arah gua lembab Nancy, dalam hitungan detik, kepala penisku sudah ditelan vagina Nancy. ?Ah…?Nikmatnya desahku. ?Angh….?Suara Nancy tertahan. Entah mengapa aku ingin segera merasakan vaginanya, bukan karena dia cantik atau seksi. Akan tetapi, sepertinya aku keluar kendali. Dengan pasti ku hentakkan penisku. Bless…Penisku amblas seluruhnya. ?Papa…Penis papa kok gede banget sih Pa….enak….?Nancy menggumam. Untung saja dia masih memejamkan matanya. Dalam posisi ini, aku dapat melihat dengan jelas wajah Nancy. Sepertinya tidak asing, sangat familiar malah. Aku tidak mau berpikir lama. Bagiku sekarang kenikmatanlah yang aku cari. Ku pompa terus vagina Nancy. Vaginanya begitu sempit menjepit nikmat penisku. ?Argh…?Dia mengerang saat ku hujamkan penisku. Sungguh nikmat rasanya, apalagi sensasi dari orang asing yang tidak ku kenal. Tubuh Nancy tiba-tiba menegang, ku rasakan cairan panas menyemprot mengenai seluruh batang penisku yang sedang menjajah vaginanya. Sungguh sensasi yang luar biasa. ?Pa….Nancy uda dapet sekali..?bisik Nancy. ?Papa kok tumben lama…?imbuh Nancy. Tubuh Nancy melemah setelah mendapat orgasme pertamanya. Aku tidak ambil pusing selama dia tidak menyadari bahwa aku bukan suaminya. Malah semakin membuat aku deg-degan saja. Bagaimana jika, bagaimana jika dia adalah istri tetanggaku. Ah..Fantasi macam apa. Terkadang sering ku baca cerita panas di salah satu forum, cerita tentang perselingkuhan yang terjadi karena kebetulan. Mungkin saja. Mungkin aku salah satu orang yang mengalaminya. Toh…bukan salahku juga. Ada kesempatan indah yang membuatku melakukannya. Tubuh Nancy masih menyatu dengan tubuhku. Matanya setengah terpejam. Pelan-pelan ku lepaskan penisku dari vaginanya., kemudian aku berbaring miring disamping tubuhnya. Ku angkat sebelah kakinya. Bless…Penisku kembali mencocol vaginanya dari samping. Nancy mendesah. ?Ah…Papa….? Kemudian tanpa perintah dan tanpa komando bagai seorang atlit olimpiade segera ku pacu penisku dalam vagina Nancy. Astaga, vaginanya mencengkeram kuat, kontraksi di dalam vaginanya sungguh sesuatu yang sangat nikmat. Ku pacu terus vagina tembem Nancy, hingga ku rasakan seakan-akan ada yang menggempur dari dalam sana dibawah sana. Ku rasakan sebentar lagi aku akan mencapai klimaksku. Ku percepat goyanganku dan ku rasakan sebentar lagi. Sungguh siapa sangka dan siapa kira ketika hampir ku raih klimaksku. POV: Nancy Hari ini aku bahagia sekali. Setelah 3 tahun saling mengenal satu sama lain kini kami telah resmi menjadi suami istri. Malam ini adalah 100 hari aku menikah dengan Mas Anton, aku benar deg-degan. Sejujurnya ini bukan yang pertama kali dan aku memang bukanlah gadis polos yang tidak tahu apapun tentang seks. Aku sudah sering melihat berbagai macam film biru. Mulai dari threesome, deepthroat, softcore dsb. Oh iya, Namaku Nancy Notonegoro,umur 25 tahun, profesi model. Sudahlah tak perlu membayangkan terlalu jauh. Aku tidak begitu cantik, tapi banyak yang bilang aku mirip dengan Mariana Renata. ?Ih Papa kok lama sih?batinku. Sudah sejam lebih aku dianggurin di kamar sendirian. Padahal sudah hampir jam 11 malam. Dasar laki-laki, tidak tahu saja kalau wanita dibiarkan terlalu lama mood-nya bakal hilang. Padahal sudah sedari tadi aku sudah siap, bahkan aku sudah ganti bajuku dengan lingerie merah yang sebenarnya aku risih memakainya. Sama saja tidak pakai baju karena tembus pandang. Tapi biarlah, toh ini juga bukan pertama kali Mas Anton Suamiku melihatku polos. Mas Anton sendiri lebih sering ku panggil Papa, alasannya simpel sih sebenarnya Cuma takut aja kalau nantinya punya anak aku dipanggil emak, kalau memanggil suamiku Mas atau Ayah. ?Tidur aja ah..?Aku ngomel sendiri kemudian menutup tubuhku dengan selimut. Jadi kalau ada yang bilang malam pertama itu sesuatu yang indah, ku pikir bukan buat aku. Aku pun terlelap entah berapa lama. Ku rasakan dingin menerpa tubuhku. Aku menggelinjang ketika ku rasakan ada yang menghisap puting susuku. Rasanya nikmat, geli dan enak. Ku pikir pastilah Mas Anton. Biar sajalah, aku malu untuk membuka mata. Ku nikmati saja perlakuannya padaku. Jelas sekali Mas Anton mempermainkan payudaraku. Aku merasa puting susuku mengeras dan menegang. Aku hanya bisa merintih menikmati perlakuan Mas Anton. ?Pa…..jangan siksa Nancy….? Serasa tersetrum kenikmatan 1000 volt ketika ku rasakan benda-benda yang ku tahu jari-jari tangan menyentuh vaginaku. ?Ah….SSssss…..?Aku melenguh dan mendesah tak karuan. Namun, aku merasa kecewa ketika ku rasakan jamahan dan belaian itu terhenti. Sesaat kemudian kembali ku rasakan kenikmatan yang luar biasa ketika sebuah benda tumpul di gosok-gosokkan di bibir vaginaku ?Ah…?Mas Anton sepertinya menikmati pula. ?Angh….?Suaraku tertahan aku benar-benar sudah basah. Nafsuku sudah berada di ubun-ubun. Seketika ku rasakan benda itu menyeruak masuk ke dalam vaginaku dengan sukses. Aku tahu pasti itu adalah penis seorang pria, penis suamiku tercinta. ?Papa…Penis papa kok gede banget sih Pa….enak….?Aku menggumam sambil memejamkan mata, dalam hubungan seks pujian kepada pasangan dapat meningkatkan kualitas seksual. Aku tidak tahu bagaimana ekpresi wajah Papa, Mas Anton suamiku. Aku sendiri bukan saja karena malu tapi juga karena terlalu menikmati seks dengan suamiku. Penis itu seakan terjepit dengan ketat di dalam vaginaku. Begitu hangat dan besar. Besar? Ah aku memang merasa lain dari biasanya. Ah mungkin karena aku terlalu bernafsu. Aku mengerang nikmat saat penis itu menusukku tadi. Kemudian dengan gerakkan yang sungguh terarah penis papa mempompa tubuhku. Aku terombang-ambing dalam lautan kenikmatan yang luar biasa. Belum apa-apa aku merasakan sesuatu yang nikmat. Vaginaku menyemprotkan cairan kenikmatan membanjiri liang kenikmatanku. ?Pa….Nancy uda dapet sekali..?bisikku. ?Papa kok tumben lama…?Biasanya Mas Anton memang tidak tahan lama karena memang masih amatir. Namun entah kenapa sekarang dia lain. Tubuh Nancy melemah setelah mendapat orgasme pertamanya. Aku berpikir mungkin orang yang sedang menyetubuhiku bukanlah suamiku. Bahkan ketika ku rasakan penis itu lepas dari vaginaku, rasa-rasanya lebih besar dan lebih penuh. Mataku setengah terbuka namun aku tidak dapat melihat dengan jelas, kepalaku agak pusing. Tiba ku rasakan sebuah serangan lagi. ?Ah…Papa….?Aku mendesah. Sudah tidak terpikir lagi siapa yang sedang menyetubuhiku ketika ku rasakan penis besar itu menyeruak masuk membobol vaginaku dari samping. Benar-benar sesuatu yang baru bagiku. Sebelah kakiku diangkat dan secepat kilat penis itu menjajaki lubang vaginaku. Vaginaku mencengkram kuat penis itu dan ku rasakan sebentar lagi aku akan merasakan klimaksku. ?Papa? ?Ah……?Aku mengejang. Otot kewanitaanku seakan meremas penis di dalamnya dan ku rasakan semburan panas menyusul orgasmeku. Begitu banyak tembakan sperma dalam vaginaku bahkan penis itu menusuk hingga rahimku. Sungguh nikmat, ku buka mataku dengan berat dan menoleh ke samping. ?Astaga!!!!? ?Papa!?
ns 15.158.61.52da2