x
Kejadian sore kemarin membuat Albert cukup Viral dilingkungan Sekolah, meskipun tak dirayakan secara berlebihan namun beberapa Wali Murid sangat senang dengan Bangga dengan Aksi Heroik Albert.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFO4Gqe169P
Beberapa orang tua murid mulai kepo dengan jati diri Albert, setelah mengetahui keadaan Orang Tua Albert mereka semua yang mulai menyelidik melalui Putra Putrinya yang Sekolah diSana, mulai turut Prihatin.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWftYKbaud4
Hingga mereka berpikir Pendidikan di sekolah tempat Putra Putri tidak selalu berhubungan dengan Prestasi dan Status Sosial, namun mendidik keberanian Anak didiknya mengambil tindakan. Adalah bagian dari pendidikan di sekolah Putra putri mereka.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVoesmbjdI
Paham akan keadaan Albert yang Prihatin, beberapa Orang tua dan Wali murid yang sudah sangat amat berKecukupan diam diam berpatungan atau perorangan memberikan Hadiah kepada Albert melalui putra putri mereka yang bersekolah disana.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXWsc3hQUD
Tidak hanya Asep dan Pram yang sudah dekat lama selama beberapa bulan ini dengan Albert. kejadian “heroik yang Viral” Tersebut sampai keWali Murid Reina serta Angela.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACPSUnbuZY
Hingga pihak Osis Sekolah serta murid populer, berkumpul dan sepakat memberikan Hadiah hasil Patungan dari Wali murid untuk Albert. Yaitu berupa Ponsel dan Laptop untuk menunjang pendidikan Albert.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3ad69xuOi
Semua itu adalah ide Damar saat Rapat Rahasia antar murid populer dan Osis, Damar pikir takut akan ditolak oleh Albert karna Damar sedikit banyak mengerti sikap Cuek dan jutek Albert yang disebabkan Minder dengan status sosialnya disekolah ini. Terlebih lagi Albert belajar di sekolah berkat kemurahan hati Pemilik Yayasan, serta Ibu dan keluarganya tinggal di beberapa Aset ruangan milik sekolah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHUEEEZbap
Asep maupun Pram setuju, karna kedua orang ini terlihat paling dekat dengan Albert semua yang hadir rapat itu juga tau. Oleh karna itu baik Asep dan Pram, diberi Tugas seolah olah hadiah hasil dari Patungan ini adalah Hadiah dari mereka berdua.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhVo5fPkL9
Albert terlihat sangat senang dan girang, selain alasan untuk hadiah keberanian Albert tempo hari. Asep berdalih bahwa Laptop itu ia miliki 2 di rumah, tak ada salahnya satu ia pinjamkan ke Albert.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnabfpsMEMX
Jadi Asep mewanti wanti agar tidak menjual Laptop itu andai butuh uang, asep hanya perkenankan digunakan Albert untuk tugas Sekolah serta mencontek jawaban Tugas Pekerjaan rumah yang diberikan Sekolah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPik63GHl9G
Sedangkan Pram beralasan, mamahnya membelikan ponsel yang lebih bagus dari ponsel yang ia Gunakan sekarang. Jadi ia minta tidak apa apa Albert pakai selama masih belajar dan Sekolah bersama mereka, andai diGambarkan Ponsel dan Laptop Canggih itu adalah Lambang Persahabatan mereka.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKFg2FMAT1
Asep dan Pram sangat bahagia melihat reaksi sahabatnya itu melihat hadiah itu, bahkan beberapa murid lain seperti Damar maupun Reina salah satu Siswi Tercantik disekolah memperhatikan moment itu diKantin Sekolah. Namun secara diam diam, bahkan terlihat cuek.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lBCMtD7NR
Termasuk Anjani mamah Albert, sama seperti Albert yang tak curiga kalau beberapa temannya diKantin siang itu memberi Dua sekaligus hadiah mewah kepada Albert. Sedangkan Albert yang polos dan lugu tentang Gadget mahal masih meraba raba memainkan mainan barunya itu dengan rasa kagum dan sangat senang.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9GrR1Qqoi
Hal itu membuat Damar yang tumbuh besar tanpa kasih sayang ibu semakin Prihatin kepada Albert, hal serupa juga membuat Reina Simpati kepada adik kelas yang polos dan sedikit bodoh namun gagah dimatanya dengan badan gelap yaitu Albert.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡme4SopeQvA
POV Albert
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAWPVa6o1M
“Keren tuh!!! Boleh liat bro!!! ” Sapa Damar siang itu dikantin Sekolah setelah Asep dan Pram memberikan Ponsel dan Laptop yang tak terpakai kepada ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGxLYy85ZX
“Boleh kak silahkan….” Ku geser laptop itu ketempat duduk Damar disamping ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDan1VpViu
“Duuh nak Asep, nak Pram, ibu terimakasih banget lho dengan barang barangnya.Abis Ibu khawatir, Anak ibu ga bisa makenya.” Kata Mamah yang terlihat resah sambil berdiri dimeja kami berkumpul.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIX4QVPMoJ
“Ibu tenang aja, putra ibu ini sebetulnya Pintar bu…. ” Kata Asep sambil menikmati santap siangnya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCOl5NBTnn
“Bener tu bu…. Lagian juga sayang ga ada yang pake dirumah. kalau ada apa apa juga tenang aja bu, om saya punya toko elektronik buat perbaikinnya.” Tambah Pram, sedangkan aku sibuk memainkan Fitur kamera di ponsel itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmUf0oVe1F
“Maa… Coba deh mama pose dikit sama Kak Reina…. ” Kata ku kali ini sambil mengarahkan kamera ponsel ku kepada mereka. Saat itu Kak Reina mengenakan head set,Sambil makan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpRantdQKl
“Eeiit ga sopan!!! ” Bentak Reina yang sadar akan ku Foto bersama Mama ku. Wajah galaknya terlihat makin Cantik.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvM2Dmb6pJ
“Tp gpp sii…. Foto sama bu Anjani, abis masakan ibu siang ini Enak BANGET!!! ” Sambil tersenyum manis, aku terkejut dengan kalimat Reina yang ku kira akan marah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXPEv5JTRZ
“Sini bu, kita Foto diPonsel Albert.” Setelah ku arahkan kamera dan 3 kali menShoot moment itu, aku pun semakin kagum dengan mereka berdua.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhYt9QXD17
“Kenapa naak… Jelek yaa…??? ” Tanya mamah yang ga Pede saat itu. Karna aku cukup lama memandangi layar ponsel.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ066wlUhSnH
“Justru aku bingung ma… ” Sambil menatap hasil foto kamera ponsel itu. Mama pun mengerutkan keningnya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwO5xNFQFM
“Kameranya yang bagus, apa memang Reina dan Mama yang cantik ya…. ” Ku serahkan ponsel baru ku kepada mama, memperlihatkan hasil foto tadi.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkSpBdBVns
Wajah mama memerah, walaupun kami tak mengucapkan kata kata aku yang meminum teh dingin merasa kagum dengan kecanggihan teknologi dan kecantikan mereka berdua.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhrox5V1zp
“Coba bu Reina liat???” Kata Reina yang kembali duduk menikmati makanannya yang dibuat mamah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4F5fbfs2Bp
“Keren asli keren ni fotonya, gue bajak ya… Sekalian promosiin ‘Meal Of The Day’ masakan ibu Anjani.” Kata Reina sambil memainkan ponsel ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELsAule3id
“Duuh nak Reina, gpp itu?? ” Tanya mamah yang terlihat khawatir.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZjqeRH30N
“Ibu tenang aja, nanti liat ya reaksinya gmana… Emang enak kq aku suka masakan ibu. Supaya banyak yang makan siang disini.” Reina meyakinkan mama siang itu. Sedangkan aku, secara tidak langsung diberi arahan cara menggunakan laptop Asep secara maksimal.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7f0nSAEeRs
“Buu… Saya juga mau pesan dong, tapi ga pedes, soalnya tadi ga sarapan. Boleh bu?? ” Tanya Damar kakak Kelas ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmcCxV0JU6
“Boleh tentu saja bisa nak Damar, sebentar ya ibu buatin.” Mama pun berlalu keDapur kantin sekolah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Q0t6pSXS7
Damar memuji masakan mama siang itu, meskipun sambil berdiri dan sibuk mama sangat senang dengan Pujian Damar siang itu. Bahkan Damar meminta dan memesan Mennu untuk besok jam Istirahat Sekolah serta jam makan siang. Mamah terlihat senang masakannya diFavorite oleh Damar.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNEPERqb9o
Seperti biasa, dengan pakaian lusuh tertutup mamah dengan cekatan memasak dan menghidangkan masakan bagi Hampir seluruh murid dan Dewan Guru siang itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTu0n77oNI0
Hingga semakin lama tak terasa para siswa semakin ramai siang itu ramai dan memenuhi Kantin, ada yang sekedar nongkrong maupun makan siang disana.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxozWiO7CSD
Aku pun ke kamar rumah ku, yang berlokasi hanya beberapa meter dari kantin lingkungan sekolah. Terlebih, Damar membantu mamah sedangkan Asep dan Pram pamit pulang membawa salin pakaian untuk latihan nanti sore.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIl346zJu8
“Nak!!! Kalau sudah simpan itu diKamar mu, tolong bantu ibu ya. Teman teman mu ramai yang jajan disini.” Pintanya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3x9x4rgBh
“Ia bu” Kata ku singkat.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTRyVlhMOb
Lalu berjalan keRumah, beberapa puluh menit kembali menikmati dan mempelajari Gadget pemberian Asep.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmniMzioS37
*******
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdF1P2lsVA
Sepeninggal Albert, tanpa ia sadari mulai ada chemistry antara Damar dan Anjani. Satu sisi bagi Anjani sangat senang dibantu Albert, kakak kelas yang Tampan dan Gagah. Di sisi lain Anjani minder dengan penampilan nya saat ini, belum lagi ia kesal dengan Albert anaknya yang lagi lagi cuek kepadanya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGC8arkPOv
Sedangkan bagi Damar, ia merasa nyaman dan exciting membantu beberapa mennu masakan Ibu Anjani. Disisi lain sebenarnya ia ingin sekali ngobrol dan menggoda Ibu Anjani yang anggun, cantik, lembut dan keibuan, hanya saja semua itu tertutup oleh penampilan Anjani yang terkesan Ndeso dan pemalu. Damar membayangkan andai mendiang ibunya masih ada pasti secantik dan pintar masak seperti Ibu Anjani.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgV0ZCR1po
DiKedua insan berbeda umur itu, saat ini memendam rasa kagum satu sama lain. Walaupun kedekatan mereka terhitung Singkat.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEEGV7YrQq
Setelah 50 menit berlalu dengan kesibukan Ibu Anjani di dapur kantin, barulah Albert datang membantu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEFRwXeWgS
POV Albert
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeYPhDdhuV
“Ok sekarang bagian ku bersih bersih.” Kata ku dengan penuh rasa semangat setelah meletakkan Ponsel dan Laptop baru ku ditempat yang aman.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwbaCPeYgQ
“Kamu dari mana aja lo… Liat tuh seragam kakak kelas mu sampe kotor bantuin Ibu… ” Kata mamah memperlihatkan seragam kak Damar sambil tetap menghidangkan Soto lamongan dan Sayur Sop siang itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIG3Lv1DbbQ
“Gpp kq bu, seru juga kayak gini, apalagi rame yang pesan Hehehe….. ” Kata Damar
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6CXT2T7nC
“Tenang aja kak sekarang bagianku membersihkan Piring Kotor dan meja Kotor lalu cuci Piring kotor. Maaf aku dan mamah jadi Repotin Kak Damar.” Kata ku lalu bergerak maju kemeja meja kantin yang mulai kosong karna ditinggal teman teman ku yang sebagian mulai pulang.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8WpsBHHKs
Sangat senang saat ini hati ku, selain para teman teman menaruh Respect akibat keberanian ku kemarin. Tanpa terasa lelah aku membersihkan dan merapihkan tugas ku siang itu, terlebih lagi ada Kak Damar sosok yang ku kagumi membantu mamah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FXyloBEQn
Jadi tugas mamah sekarang jadi sedikit lebih Ringan, selain menghidangkan makan siang kepada para siswa. Mamah kebagian tugas menghitung jumlah harga makanan yang dibeli siswa, serta mengantar makanan pesanan beberapa Dewan Guru melalui OB Sekolah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1UqjaViKk
“Siap, semua beres ma… Tinggal beberapa temen ku yang masih nongkrong dan makan siang.” Kata ku kepada Mamah dan kak Damar yang terlihat serius mamah menghitung uang dan Damar bermain ponselnya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOe5SU2O7w
“Gmana ya nak…. ” Raut wajah mama terlihat bingung kearah ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKLIF7060T
“Ada apa bu…?? ” Tanya Damar yang lebih sigap dari ku, karna aku sedang merapihkan Piring yang tadi ku Cuci.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5J8m3XIOeT
“Nanti sore kan tim bola latihan, tapi beberapa bahan makanan udah Habis. Mana Ibu ga enak lagi kalau beberapa teman kalian udah pesan.” Tanya mamah khawatir. Sebenarnya gue males banget sih panas terik gini belanja. Apalagi gue juga kan ikut latihan ntar sore.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuWGuy3NnZ
“Kalau gitu pake aja motor gue bro…!!! ” Tawar Damar kepada ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1oJKymWFx
“Pake motor gue beli bahan masakan yang kurang, jadi cepet.” Tawar Damar pada ku sambil menyerahkan Kunci motor.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA9Szt4uRi
“Duh…. Gmana yaa…. ” Kata ku sambil garuk garuk kepala.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLaWqW2NIG
“Hemmhhh dasar males!!! ” Kata mamah sambil memukul ku dengan Kain Serbet yang ku gunakan mengelap piring basah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujqHTp5FQX
“Gpp nak, biar Ibu aja…. Lagian juga beberapa bakan makanan kalian pasti belum tau… ” Kata mamah bersiap siap meninggalkan kami.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy9TXUsgjK
“Kalau gitu biar saya antar bu, sebagai gantinya nanti sore saya nikmatin mennu lain yang ibu masak Gratis!!! ” Kata Damar.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3mRukeyEQ
Aku pun kaget dengan expresi wajah mamah saat itu, selain wajahnya merah semu mamah sangat senang dengan tawaran Damar. Duh kenapa ya suasana jadi Aneh gini.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiXnEhxeWl
“Ya udah kalau itu syaratnya, ibu setuju… ” Kata mama,berpandangan berdua dengan sorot mata penuh Arti. Namun segera mereka hentikan karna sadar aku ada di dekat mereka
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz58yxX7BTI
“Naaak, tungguin sebentar ya…. Mamah ga akan lama kq….. Hihihihi…… ” Lalu mamah dan Damar meninggalkan ku. Setelah mereka berdua meninggalkan ku, kq lagi lagi aku jadi deg degan gini yak???
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaya9UEeRQ
Aku pun tiba tiba berlari menyelinap keArea Pakiran motor yang tak jauh dari kantin. Jantung ku berdebar hebat melihat keAkraban mereka berdua, apalagi setelah mama mengenakan Helm yang diberikan Damar kepada mamah ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7efb43Maf
Awalnya mamah terlihat cangung dan malu malu, namun saat beberapa meter melalui gerbang Sekolah mamah merangkul mesra Damar yang mengendarai motor sport nya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOc4HfTVjhw
Ah siaal!!! Kq gue jadi Konak gini ya ngbayanginnya. Apalagi siDamar sekarang lagi enak punggungnya menerima Himpitan Payudara mamah. Tp masa ia si seganteng Damar bisa naksir sama emak emak??? Aku pun segera kembali keKantin setelah melihat mereka pergi berboncengan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BDomXsWyR
“Woyy!!! Nglamun aja loe bro!!! ” Kata Damar yang tak lebih dari tiga puluh menit kembali dan meletakkan Helm dimeja kantin.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibGWAfZQoY
Padahal saat itu aku membayangkan mamah dan Damar sedang kasmaran berdua sambil belanja. Duh kenapa Otak gue jadi mesum gini sih!!!! Mikirnya yang engga engga.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JyJvWSDJf
“Ya elah Albert!!!!! Ayuk bantuin nyokap elu turunin belanjaan. Banyak tuh nanti dateng diParkiran.” Kata Damar menepuk Punggung ku yang sedang melamun jorok.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXXQFBshus
“O ia sorry sorry, yuk bro…. ” Kata ku berjalan mengikutinya dari belakang.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FF2We8VYZ
Bagasi dan Jok penumpang taksi Online terlihat penuh saat itu dengan belanjaan mama, rupanya perkiraan ku salah. Duh bego banget sih gue sebagai anak, bukannya bantu mamah malah mikir yang engga engga.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8jKVTQGEf
Setelah berbelanja ditemani Damar, rupanya mamah lebih memilih kembali kesini dengan Taksi online. Karna banyaknya belanjaan mama siang itu, tak mungkin mama membawa dengan diBonceng motor Sport milik Damar.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTijWfOHHK
Kami bertiga cukup repot membawa stock belanja untuk mennu masakan esok hari dari mobil taksi siang itu. Namun aku harus kuat, aku merasa bersalah mikir hal yang tidak tidak kepada Mama dan Damar siang itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35pA5L0Eyb
“Naak, pinjamkan pakaian mu buat nak Damar ya….. Liat, seragamnya sampe kayak kalin lap gini. ” Kata mamah menunjukkan kerja keras Damar siang itu kepada ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1riOGCJzS
“Ia ma, mari kak ikut saya.” Walaupun dalam hati ku berfikir emang ada yang Muat???
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFs5Gcjsg7H
“Silahkan kak, pilih aja…. Kalau mau cuci muka atau bersih bersih silahkan di kamar mandi bawah.” Kata ku setelah mengantar ke kamar sederhana lantai 2 menyatu dengan jemuran, dan menunjukkan kamar mandi lantai satu. Untuk membersihkan sepatunya yang ditelapak kaki sepatu di penuhi lumpur pasar.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwO6E9vgnQ9
“Siap, thanks ya Bro!!!! ” Lalu ia masuk kamar aku pun berjalan turun lalu menghampiri mamah diKantin.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRz221el2Po
“Naak kamu janji ya jangan bilang bilang lagi….!!! Mamah malu lho.” Kata mama di sudut tempat cuci piring seperti ingin menyampaikan sesuatu pada ku. Sambil memegang kedua Tangan ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡst64WL326U
“Emang ada apa maah…. ” Tanya ku Bingung.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpq5TN4XhE
“Nak Damar itu, sejak Kecil ditinggal Ibunya meninggal. Jadi kamu harus baik sama dia ya nak…. ” Makin besar saat itu juga rasa bersalah ku kepada mereka berdua.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyvW8Rw1bd
“Kamu tau ga nak, belanjaan Ibu ini dia lho yang bayarin semua. Jadi kamu harus hormat dan baik dengan Damar.” Kata mamah dengan suara bergetar kepada ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKSlBxJ7iF
“Mamah tenang aja, mamah ga tau kan yang awal pak Tisna liat bakat aku saat main bareng Kak Damar.” Kata ku kali ini sambil memeluk mamah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcP6f0bEV61
“Gitu ya nak…. Tapi…. ” Mamah melepas rangkulan ku, menatap mata ku dalam, seperti bingung dengan sejuta pertanyaan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEukvJgoZ7j
Ku arahkan mata ku melihat sekitar, sama seperti mamah ku melihat tak ada yang mengintip kami. Lalu ku bisikkan apa yang Menimpa kepada Damar.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcb4NmYbYL
“Kak Damar kena Skorsing akibat berkelahi mah, tapi aku ga tau Pasti dengan siapa.” Bisik ku kepada mama.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUOBXpdaU5
Bukan berlebihan aku sampaikan hal itu secara berbisik bisik, karna kami sangat menghormati orang yang telah sangat baik kepada keluraga ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4as70iAQYP
“Tapi kamu janji ya…. Tetap Hormat sama dia, mamah marah lho kalau kamu macem macem.” Kata mamah kepada ku dengan wajah serius tapi semakin cantik.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgI7vGl60f
“Siap Komandan laksanakan.” Lalu aku pun duduk diDepan kantin, sambil memainkan Ponsel ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiJM27GxyW
Meninggalkan mamah sendiri di dapur mengeCek belanjaannya tadi sendiri.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowkCoiFqIg
*******
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3h75Kdctv
Setelah cukup lama di depan, aku pikir kq lama mama di dapur?? Apalagi siDamar? Apa dia tidur dikamar gue ya?? Dah mau sejam ini.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ5c4oXCdwi
Ah ga mungkin, paling lagi ngobrol sama mamah diDapur sambil cek belanjaan. Ga mau pikiran jorok dan prasangka jelek ada lagi, mendingan aku beresin gelas dan botol minuman soda dimeja kantin sekalian bersihin meja kantin.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmiB83K80d
Aku pun sungguh kaget, karna saat tak sengaja menangkap keganjilan disana. Saat aku berjalan hendak menyimpan piring kotor ditempat pencucian, mama dan Damar seperti kaget dan merapihkan pakaian mereka.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF9rTkGOKa
Walaupun posisi Damar sedang memotong Daging Ayam, dan mama ada dibelakangnya terlihat wajah mereka merah padam. Terlebih lagi, baju kaos Damar yang ia kenakan milik ku kekecilan memperlihatkan Pahatan Otot badannya dengan sempurna.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPEQMOrXQk
“Sebesar ini cukup kan bu….? ” Tanya Damar. Menghilangkan kegugupan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMCvwkh64Z
“Naah ia… Ini cukup.” Kata mama, lalu menjelaskan sesuatu kepada Damar. Aku pun kembali kedepan, mungkin aja tadi itu perasaan aku aja.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95IeugxEC1
Lagian cowok sekeren Damar mana mungkin tertarik sama mamah, apalagi penampilan mamah seperti Asisten Rumah tangga yang menutupi kecantikannya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUohu1OFI5
“Heii…. Belum mulai latihan??” Tanya ibu Indah yang baru selsai dari Kantor Tata Usaha Sekolah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8Xs4ewsdn
“Belum bu, sebentar lagi….. ” Kata ku menyambut wanita Cantik Idaman ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejL4rn6Y0w
“Eummppptt….. Mamah kamu dimana Al?” Tanya Bu Indah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPed04hnxi
“Ada di dapur lagi siapin mennu, saya panggilin sebentar.” Kali ini aku berjalan sedikit mengendap ngendap.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkl6Tt7Y741
Benar saja, terlihat Damar sedang belajar serius memasak dengan mamah. Namun kali ini mamah meminta Damar agar biar mamah yang memotong Ayam di tangannya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZC5ioeJaUD
“Maah…. Ada Bu Indah nanyain mamah….!!! ” Kata ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzPjlTvqcT
“O iaa…. Hihihi…. Yuk nanti lanjut lagi nak Damar, biar ibu yang selsaiin. Lagian juga Albert bentar lagi keLapangan. Ia kan naak??” Kata mama sambil mengedipkan satu matanya kepada ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolUWT8MZUn
“Ia kak, gpp nanti aja… Siapa tau ada Izin kak Damar nanti gabung kita latihan Futsal.” Ajak ku padanya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsVBUdVunJ
“Kita liat nanti, aku juga ga yakin boleh. Soalnya masih massa hukuman sekolah.” Katanya dengan wajah lesu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFJehQucFo
Tak ada yang aneh maupun janggal dimata ku setelah keberadaan Ibu Indah di kantin menjelang sore. Hingga selsai berlatih seperti biasa sore hari, seperti biasa kujalani hari dengan semangat baru.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdzyhzprGr
*******
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0Ua3LsdE5
Perasaan Damar dan Anjani saat itu terhubung satu sama lain, ada getaran getaran yang sulit mereka ungkapkan saat bersama.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqg2P8ZChf
Walaupun hanya beberapa Jam bersama Damar, Anjani merasa terbang keAwang Awang. Begitu pula dengan Damar, setelah 5 tahun ditinggalkan Ibunya ia merasa keberadaan Anjani mengisi Relung Hati dirinya yang kosong.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPy6gWq3xOp
Mereka berjuang mati matian terlihat biasa diDepan Albert maupun ibu Indah. Hingga akhirnya Damar berpamitan pulang kepada Bu Indah Dan Bu Anjani.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfTVXxhmVN
Biasanya ia merasa sedih atau menonton rekan rekan timnya latihan walau dari jarak cukup jauh. Namun saat itu ia pulang dengan rasa bahagia, selain lebih mengenal dekat sosok Albert ia juga berharap banyak dengan sosok Anjani Ibu dari Albert.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqYuOitssv
*******
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaWShrMmlA
POV Albert
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8TymXYqe5
Seperti biasa skenario ritual mandi sore, aku menguping pembicaraan Bu Indah dan Mamah sambil mandi. Namun kali ini berbeda, terdengar suara Lingga, Anji, Vinay, Sugeng, serta Ibu Indah tentunya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBf3Ee5yXb
“Kemana ya bu, bu Anjani…. Aku udah laper banget nih… Dari Siang tadi belum makan.” Kata Vinay yang berperawakan India Sunda.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCIcy2CBaY
“Ia bu, kalau bu Anjani lama bantu ma bu Indah dong siapin.” Tambah Anji. Terdengar jelas suaranya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdi0dueZT3P
“Nunggu sebentar lagi kenapa sii…. Kalian tau sendiri bu Anjani tadi sibuk banget, sekarang mandi dulu.” Terdengar suara bu Indah berkata.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGylA6DQ9ms
“Naaah itu dia, bu Anjani…. Hihihihi…… ” Suara hening seketika. Aku pun lalu menyelesaikan ritual mandi Sore ku saat itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rQTIe237z
Segera aku mengambil langkah cepat dan senyap mengintip seperti apa mamah mengenakan busana yang diberikan Ibu Indah. Sehingga suasana diKantin sana terdengar Hening.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHeY3VEkgu
Tidak hanya Empat orang kakak kelas ku yang terpukau dengan Kecantikan mamah ku sore itu, aku juga merasa bangga rupanya mamah bisa secantik dan sexy itu apabila dandan serta mengenakan pakaian yang Branded.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ569YQVRdXc
Bu Indah tersenyum bangga, sedangkan keEmpat teman ku terlihat salah tingkah saat itu awalnya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZaHGmdv5z
“Kalau tau bu Anjani secantik ini lebih baik ibu jadi Guru pelajaran Kimia bu…. ” Puji Vinay.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdC5uoQHi15
“Setuju banget, Kimia, Fisika, Biologi…. Yang ngajar bu Indah dan Bu Anjani yang ngajar dijamin ga ada acara bolos kita….. Hahahaha….!!! ” Tambah Sugeng.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MjLYO14Zw
“Kalian bisa aja, kebetulan ibu tadi gerah banget jadi mandi dulu.” Kata mamah saat itu lalu menyiapkan makanan pesanan mereka berEmpat.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2hOBv4s7o
“Wah kalau tau gitu, saya juga mau dimandiin Bu Anjani…… ” Kata Anji mulai berani menggoda mamah. Wajah mama merona merah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7LrK7Jw1T
“Wush!!! Sembarangan, Albert yang anaknya aja udah jarang diMandiin…!!!! Hihihihihi….. ” Timpal Bu Indah semakin berani menggoda mereka.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxF7zXjKp1
“Itukan beda lagi Bu….!!! Kalau sama kita sih dijamin mandi enak…. Hahahahaha!!! ” Timpal sugeng yang semakin berani menggoda mamah dan Bu Indah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0NrOzIRbg
“Euummmpppptttt yakiin?? Coba bilang sama yang itu tu kalau bener berani??? ” Tantang Bu Indah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmeLCGcvUb
Rupanya saat itu datang suami Bu Indah yaitu Pak Anthony. Namun anehnya seketika candaan candaan yang tadi hilang saat ada Pak Anthony.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrbRoJwsJd
Mamah terlihat membungkus makanan untuk Bu Indah dan Pak Anthony, sepeninggal mereka berdua aku mengintip mereka ingin tau apa yang akan terjadi andai aku tak ada disana.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNZjb1SaVb
“Sumpah Bu ini enak banget, 3 mennu berbeda tapi tiga tiganya Nendang Rasanya bu.” Kata Anji.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYa7vsBQxr
“Gue setuju, saya minta bungkus ya bu buat di rumah. Sekalian besok saya pesan buat besok.” Tambah Lingga.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpON5KP1Wvp
“Hmm, ia nak jangan khawatir ibu pasti siapkan hihihi…. ” Kata mama sambil berada diMeja Display atau etalase Hidangan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMYLK8ePxW
“Bu Foto dulu deh ni mennunya, ini ga kalah dengan mennu diCaffe.” Kata Vinay mendekat ke meja mama lalu memotret mama dengan memegangi mangkok berisi mennu makanan yang mama hidangkan untuk Vinay.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOPZdx6SRS
Hhhhh….. Ga penting banget, aku pun kebawah untuk mengenakan pakaian ku. Karna saat ku mengintip aku hanya memakai celana Boxer dan handuk.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvsuR2T5f8
*******
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvTxkDjNZd
Tanpa Albert sadari, saat Ibunya Anjani berfoto dengan Vinay. Awalnya pose biasa namun tangan tangan nakal Vinay mulai berani hinggap di area pinggul dan bahu Anjani yang cukup menggoda dan kencang serta bahu yang cukup terbuka.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNQQSqjeij
Belum lagi yang terhalang tinggi meja kantin tempat Ibu Anjani berjualan.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcHVrnMiqB
Anjani awalnya kaget, namun ia pikir tak ada salahnya ia memanjakan sedikit pelanggannya. Hingga pose Foto salah satu terakhir dari pemuda tanggung itu berdiri dibelakang Anjani menempelkan penisnya dibelahan Pantat Anjani, ia malah dengan berani memepetkan pantat nya kebelakang.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUnXfcJ2JK
Vinay pun kaget kegirangan mendapat respon dari ibu Anjani, sedangkan Sugeng dan Anji hanya antara sadar dan tak menyadari apa yang terjadi dibalik meja itu. Hanya Anjani dan Vinay yang tepatnya menikmatinya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6X7umG4281
Yang jelas bagi Anji dan Sugeng mereka melihat wajah Bu Anjani dan Vinay memerah, saat berpose Vinay berdiri dibelakang bu Anjani.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwEM0eU4vR
Seperti Halnya Lingga yang tak tau apa apa, meskipun ia juga cukup dekat namun posisi badannya membelakangi Ibu Anjani bersama ke Tiga temannya.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzj0MZ1253Z
POV Albert
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3uMEXl4k0
Aku pun mengunci pintu Uks yang di jadikan Loker sementara sore itu lalu melangkah seperti biasa keKantin, lagi lagi mama dan kakak kelas ku terlihat bersikap biasa di hadapan ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6ylgtIGMC
Jauh berbeda sikap mereka saat aku ada di sekitar mereka, aku pikir mereka malu mengakui mamah ku Cantik andai diberi Busana yang Bagus.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RIdtU8Sb2
“Eh bro, dah pada balik ya?? ” Tanya Lingga yang saat itu duduk dimeja kantin menghadap ku dan membelakangi mereka berempat.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QqWMZ91qG
Tangan kanannya memegang Sendok sedangkan tangan kirinya memegangi Ponsel.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4rnENF8QR
“Udah, makanya aku Kunci.” Jawab ku sambil duduk di bangku sebelah meja Lingga.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuGndQZDoO
“Al siapa nih!!! Kenal engga…..???” Tanya Sugeng kepada ku. Sambil matanya mengarahkan ke mamah yang saat itu tampil beda.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedBDxM0ROw
“Biasa ah, lagian juga nyokap gue udah punya suami.” Kata ku ketus, yang ku maksudkan agar mereka tidak berlebihan dengan penampilan mama saat itu.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIxOTdWlrp
Namun dari raut wajahnya mamah terlihat kesal dan kecewa dengan pendapat ku.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpq1t4suV9
“Waaah…. Parah loe, kalau gue punya nyokap secantik ini ga bakalan gue suruh capek jualan sama masak.” Goda Vinay.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4D4BI2NoMJ
“Bener tuh, Bu Anjani lebih cocok kerja Kantoran atau jadi sekertaris di kantor bokap gua bro.” Tambah Anji.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNQG7Xyupm
Pujian Vinay dan Anji kembali membuat mama tersenyum senang. Aku saat itu kehabisan kata kata, lalu berlalu kedapur membersihkan sisa sisa piring dan alat masak yang kotor.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg60ZTu4Qce
Tak lama terdengar mereka berpamitan pulang karna saat itu benar benar sudah sore, tak ada lagi aktifitas di sekolah yang terkenal Angker dimalam hari.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rvDudwkgf
*********
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIjKaWICJY
Kecantikan dan KeAyuan dari Anjani Prameswari perlahan tapi pasti kembali bersinar, setelah melalui massa massa sulit dan beban pikiran cukup berat berkat kehadiran remaja tanggung rekan rekan dari putranya serta Bu Indah.
2002Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejN1MhKwd5
Sedangkan Albert Putra Bu Anjani lebih terpukau dengan Kecantikan Bu Indah, wanita berhijab bersuami Antony Tampan ala Artis Asia.
ns3.144.111.154da2
