Aku biasanya dipanggil Dina, saat ini berusia 22 tahun. Seorang istri yang baru menikah 1 tahun lalu dan memilih tinggal di salah satu kota bersama suami. Aku memiliki bentuk tubuh yang lumayan ideal, dengan tinggi 158cm dengan berat 58kg dengan rambut panjang sebahu. Aku lebih memilih menikah muda karena dorongan keluarga dan kondisi suamiku yang sudah memiliki pekerjaan yang lumayan untuk memenuhi kehidupan keluarga kecil kami. Soal seks, aku memiliki nafsu yang bisa dibilang cukup besar yang juga menjadi alasan lain aku menikah cepat. Besarnya nafsu seks yang ada dalam diriku ini karena seringnya menonton film bokep yang sering aku dan suami tonton baik selama pacarana maupun sampai sudah menikah, ya dengan alasan untuk meningkatkan nafsu dan referensi berbagai posisi dalam seks…. Begitulah sedikit cerita tentang latar belakang diriku..
POV Dina
Cerita ini dimulai saat aku memutuskan untuk pulang kekampung halaman dengan tujuan untuk mengunjungi kedua orang tua dan keluarga setelah 5 bulan tidak pulang. Sedikit gambaran, keadaan kampung ku yang masih dikelilingi dengan perkebunan sawit, yang membuat suasana menjadi asri karena adanya sungai kecil dan beberapa pohon rindang selain pohon sawit tentunya. Lingkungan rumah ku juga tidak begitu ramai tetangga, karena ada jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya.
Pagi ini, kegiatan ku dimulai dari mencuci piring bekas sarapan setelah kedua orang tua dan adek ku melaksanakan kegiatannya hariannya, dimana kedua orang tua bekerja di Pemerintahan yang lokasi kantornya cukup jauh dari rumah serta adek ku yang masih sekolah menengah pertama (SMP) yang berlokasi dekat dengan kantor kedua orang tua ku bekerja. Sehingga suasana dirumah cukup sepi, karena orang tua dan adik ku biasanya pergi pagi dan pulang sore, sehingga saat ini aku hanya tinggal sendirian dirumah.
Setelah selesai mencuci piring kotor, aku melanjutkan kegiatan untuk mencuci pakaian kotor, karena aku tidak membawa cukup banyak baju saat pulang dari kota, tentunya harus selalu dicuci setelah 2 hari aku berada dikampung. Kondisi tempat mencuci pakaian dirumah ini berada di luar rumah dan terbuka hanya dibatasi oleh dinding seng serta berhadapan langsung dengan perkebunan milik tetangga. Kerena cuaca menjelang siang ini cukup panas karena waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, sehingga pada saat mencuci pakaian aku hanya menggunakan kaos tipis dan rok kembang selutut.
Saat sedang sibuk mencuci, aku dikejutkan dengan kehadiran beberapa 3 orang yang lewat tepat dihadapan ku yang sedang membilas kain. Mereka adalah petani kebun sawit yang berada di sekitaran rumah ku. Kebetulan juga aku mengenal ketiga orang tersebut karena tetangga dimana diantaranya :
- Bapak Marno yang berusia 62 Tahun, seorang duda dengan perawakan tinggi, hitam berotot dengan kumis lebat serta berambut panjang seperti seorang preman namun berperilaku baik terhadap keluarga ku.
- Pak Uki yang berusia lebih muda 50 tahun, juga seorang duda dengan perawakan berkepala botak dan tinggi badan nya hampir sama dengan ku. Berkulit sawo matang dan berotot layaknya petani sawit.
- Sedangkan Bapak Urip berusia kurang lebih 52 tahun, memiliki seorang istri dengan perawakan hitam, sedikit gendut dan buncit dengan kepala botak nya serta kumis serta jenggot berwarna putih.
Pak Marno : Ehhhhhhh ada Dina… Kapan pulang (Sapa Pak Marno kepada ku)
Dina : Sudah 2 hari yang lalu pak sampai.. (Balas ku sambil menebar senyum ramah kepada ketiga bapak – bapak tersebut).
Pak Uki : Ohh… gak tinggal di Kota lagi tah Dina… Mana suaminya, kok gak keliatan ….. (sambung Pak Uki kepada ku)
Dina : Tidak Pak, Dina pulang beberapa hari aja kok… jenguk orang tua.. maklum Pak, semenjak menikah belum ada jenguk orang tua… suami Dina tidak ikut pulang Pak, karena ada kerjaan.. mungkin nanti datang menjemput hari minggu..
8455Please respect copyright.PENANAYT2c30Ct8h
Aku tidak merasa risih dengan kehadiran ketiga bapak – bapak ini, karena kalau dikampung semua seperti saudara. Hingga tidak terasa sudah hampir 30 menitan kami mengobrol, sembari ketiga Bapak ini beristirahat dari pekerjaan, sementara aku masih sibuk dengan cucianku yang masih cukup banyak. Tak terasa hari semakin siang dan suasana semakin panas serta obrolan juga semakin kemana – mana, aku hanya menimpali obrolan obrolan nakal dari bapak – bapak ini kepada ku..
Pak Marno : Dina semenjak menikah semakin sehat ya bapak – bapak heheheheheh keliatan dari badannya…
Dina : Masak iyaa pak,, perasaan dari dulu Dina kayak ini aja kok pak…
Pak Marno : Bener Dina, apa karena bapak udah lama gak liat Dina yaa…. Tapi keknya ada yang berubah kan bapak – bapak…. Hehehhehe (sambil cengengesan)
Pak Uki : iyaa no, keliatan ada yang makin gembung nihh hehehhehehhe (aku melihat tatapan dari Pak Uki ke arah payudara ku karena terjiplak akibat baju yang aku kenakan basah sehingga putting payudara ku sedikit menonjol)
Pak Urip : Iya ni Pak, keknya Dina semakin kesini semakin berubah yaaa…. Makin montok ajaa,, hehehhe…
Pak Marno : Hahahhahhaha iyaaa kan,,,, keknya saya gak salah liat.
Dina : Masa iyaa pak,, hihihihihi Namanya juga sudah menikah Pak,, perubahan kan pasti ada…. Yaa kan Pak Urip…
Pak Urip : Iyaaa,, maklum lah Dina Pak Marno sama Uki kan sudah lama sendiri… jadi mana tau perubahan pengantin baru…. Hehehhehehhee (timbal Pak Urip dalam obrolan, sambil mendekati ember cucian ku)… Boleh Bapak bantu Dina, biar cuciannya bisa cepat selesai (sambil tangannya mengambil BH putih milik ku dalam ember cucian)…
Dina : Jangan pak,, biar Dina aja…. (sambil mengambil paksa BH yang dipegang oleh Pak Urip dari tangganya)
Pak Urip : ah gpp kok, saya juga udah sering nyuciin punya istri saya. Heheheheh
Pak Uki : hahahaha gaya kau rip, padahal kau doyan kan liat yang begituan.. jangan jangan kau mau ambil yaa untuk nanti malam. Kau kan punya istri Rip, masak mau pakai tangan aja…. Hahahhahha (tawa dari Pak Uki dan Marno)
Pak Urip : ahh kau ni ki, bikin malu saya di depan dek Dina……
Pak Marno : iyaa kau ki, jangan bikin malu Pak Urip dong. Hihihihi kan Pak Urip lagi usaha tuh…. Hehehehhehe
Dina : usaha apa pak hehehhehehe (sebenarnya aku memahami apa yang dimaksudkan oleh pak Marno, nanum aku hanya berpura – pura polos saja menikmati sampai sejauh mana keberanian mereka) masak BH Dina mau diambil, nanti Dina pakai apa dong masak gak pakai kan, ada ada aja bapak bapak ini… hihihihihi (timpal ku kembali, sambil memasang wajah yang agak sedikit genit)
Pak Uki : ahhahahahhahahha nah itu lebih bagus Dina (disertai dengan gelak tawa)
Pak Marno : ohh jadi sekarang dek Dina gak pakai BH yaaa,, hehehhehehe
Dina : Yakan kotor pak, ini sedang dicuci.. Dina gak bawak banyak baju dan dalaman… jadi ya habis dipakai dicuci. Awalnya Dina pengen sebentar dikampung, tapi kata mama sama papa disini dulu ajaa… lagian suami juga lagi tugas di luar kota pakk.. (jawab ku kembali)
Pak Urip : Pantas, dari dari ada yang bergoyang – goyang, tak kiraen rumput .. tau Taunya nya hahahahahhaha
Pak Uki : Tau – tau nya apa Pak Urip,, Gunung kembar yaaaa… ehehehehehhehe
Dina : hahahahahh ada ada aja candaan bapak bapak ini (timpal ku) mana ada gunung yang bergoyang huuuuuuuuuuuu (kami pun tertawa menanggapi lelucon pak Uki yang ku timpali)
Sambil terus mengobrol bersama bapak – bapak ini, kku masih terus menyelesaikan kegiatan mencuciku, sembari melihat ketiga bapak – bapak itu ngomong sambil berbisik – bisik yang menimbulkan kecurigaan… Entah setan apa yang melintas, tiba – tiba Pak Marno membuka kembali obrolan…..
Pak Marno : Dek Dina, kan bapak selama ini hidup sendiri … boleh gak bapak minta sesuatu dari Dek Dina… yaa hitung – hitung balasan karena sudah bantuin kelancaran acara pernikahan Dek Dina sama suami tempo hari,, ya kan Bapak – Bapak…. (sambil cengengesan dengan wajah mesumnya)
Dina : Apa yang bisa Dina bantu pak,, Bapak butuh uang atau makanan ?? (sahut ku menimpali dengan nada bertanya)
Pak Marno : Bukan uang atau makanan, Dek Dina kan tau lah,, kalau saya dan Pak Uki kan sudah hidup sendiri, beda sama Pak Urip… Jadi boleh gak, dek Dina bantuin kami untuk muasin hasrat nafsu kami …. Hehehehehehehehe (ucap pak Marno dengan wajah mesumnyaa menatap ku)
Dina : ihhhh apa apan sih pak,, maksud bapak – bapak ini apaa ??? (Ketus ku kembali saat mendengar permintaan aneh dari bapak – bapak ini)
Pak Uki : Gini dek, maksud Pak Marno tu seperti ini.. kan saya dan Pak Marno duda yang sudah lama, tentu aja kami butuh pelampiasan… tapi kan mau jajan, uang nya gak ada… jadi mau gak dek Dina yang bantuin kami… yaaa itung balasan karena kami juga udah bantuin adek kan melancarkan acara nikah nyaa… hehehehehehehhe
Dina : Tapi pakkkk……. (walaupun pikiran dan bibir berusaha untuk menolak, tapi aku masih punya perasaan… karena tanpa bapak – bapak ini mungkin acara pernikahan ku gak akan lancar) memangnya apa yang bisa Dina bantu pak, untuk memenuhi keinginan bapak – bapak…
Pak Marno : hehehehhe gini aja dek, bantuin kita ngocok aja gimana ?
Dina : Maksudnya pak ??? Dina masih belum paham ?? (walapun aku sudah tau apa tujuan dari ketiga bapak – bapak ini, tapi aku berusaha untuk meredam terlebih dahulu agar tidak terlalu terlihat kalau aku juga menginginkan fantasi yang selama ini aku hayalkan bisa bermain api dengan penduduk lokal.)
Pak Marno : nahhhh gini aja dek,, (sambil memandang kedua temannya) kami boleh gak liat nenen nya dek Dina sebagai bahan untuk kami ngocok… hehehehehehe
Dina : Apaa pakkk…. Tapiii kan……..
Pak Marno : Bentaran aja kok, hehehehe yaa kan bapak – bapak….
Dina : Tapii kan pak, Dina takut dan malu, karena Dina gak pernah soalnya nunjukin nenen Dina ke orang lain selain dengan suami .. (Walaupun dalam hati, aku juga merasa tertantang melakukan hal – hal yang baru dalam seks. Lagian kan Cuma Payudara aja yang diminta, mungkin tidak apalah berbagi sedikit… hehehehhehehe bisikan dalam hati ku ini).
Pak Marno : Aman kok, lagian kan rumah dek Dina sepi.. kalau kebun ini juga Kami kok yang menggarap jadi gak ada orang lain kok dek selain kami bertiga disini… hehehhe aman pokoknyaa…. (ucap pak Marno yang terus merayu ku)
Dina : Gimana ya pak, tapi Dina tetap aja takut… nanti kalau ada orang lain lewat gimana pak… (ujar ku lagi)
Pak Marno : Cuma lihat bentar aja kok, biar kami semangat ngocoknya.. yaa kan bapak bapak heeheeeheheeehe
Pak Uki : iya dek, buka dikit aja. Gak banyak kok… Cuma nenennya aja hehehee kalau bisa sih sama memeknya jugaa hhahahha yaa kan bapak – bapak…..
Dina : hmmmmmmmm….. (dengan penuh pertimbangan, aku pun akhirnya mengiyakan keinginan ketiga bapak – bapak ini) tapi dilihat aja yaaa pak… jangan dipegang.. awas lohh…… (aku pun mengangkat baju kaos yang dikenakan dengan menggulung keatas, sehingga kedua payudara dengan puting yang hitam keluar dengan indah, ketiga bapak ini pun melotot sambil menahan ludah)…
Pak Marno : Bagus banget dek nenenyaa.. ujung loh pengen bapak caplok ajaa.. hehehe
Pak Uki : Iyaa dek,, sayanng banget kalau Cuma bisa diliatin kan bapak – bapak….
Pak Urip : Iyaaa…. Sedap kali dek .. kalau boleh bapak hisap.. hihihih
Dina : Ayo buruan pak,, nanti ada yang liat gimana… Dina takut ketahuan orang.. Tapi ini jadi rahasia kita yaa pak… awas loh kalau ada yang tau… Dina gak mau bantuin bapak – bapak lagi nanti….
Pak Marno : aman dek Dina ,,, tenang aja.. rahasia aman pokoknya…. hehehehhee
Dina : yaa udah Pak, buruan ngocoknyaaaa..
8455Please respect copyright.PENANA92MOKniP0e
Ketiga bapak mesum ini pun mulai menurunkan celananya hingga keluar lah 3 batang kontol yang lumayan besar dengan ukuran yang aku taksir lebih besar dari punya suami ku.. Mereka pun mulai semangat mengocok kontolnya…
8455Please respect copyright.PENANAm6qs8JX2kb
Pak Urip : Dek Dina, aahhhh ouuhhhhh ahhhh goyangin dong nenennyaa sambil diremesin…. Aahhhh ouhhhh ahhh ahhh aaah ahhhhh (sambil mengeluarkan desahan)
Aku pun mengikuti apa yang diinginkan oleh Pak Urip, sambil menggoyang – goyangkan kedua payudara, aku juga meremas dan memilih putingnyaa yang membuat dorongan nafsu dalam diriku semakin meningkat….
8455Please respect copyright.PENANAdC60YHiWNy
Dina : udah kann pakk,, udah Dina remes – remes ni nenennyaa (hehehe sambil menunjukkan wajah yang sedikit genitt….)
Karena pak Marno dan Uki yang sudah lama menduda terlihat paling lama mengocok kontolnya, sedangkan Pak Urip belum sampai 5 menit sudah menunjukkan tanda tanda mau keluar…
Pak Muki : dek, bapak mau keluar nih.. boleh bapak keluarkan di nenen adek yaaaa. Ahhhh ahhhhhh ahhhhhh ahhhhhhh ahhhh
Dina : hmmmmmmm,,, ya udah pak buruan sini paakk…..
8455Please respect copyright.PENANA3CoxXt0mIr
Crottt…. Crotttttt… Crottt…. Crotttttt… beberapa tembakan sperma yang keluar dari kontol Pak Urip menyemprot kearah payudara ku begitu banyak dan beberapa nya lagi mengenai bibir bawah ku. Bahkan sampel menetes dari ujung payudara ku sepertu lelehan ASI yang keluar. Kemudian aku melihat wajah Pak Urip yang tersenyum puas sambil mendangah keatas, menikmati setiap tembakan sperma yang keluar dari kontolnya…
Pak Urip : ahhhhhh sedap bener,, (tiba tiba handphone Pak Urip pun berbunyi) Iyaa buk’e, ini bentar bapak pulang…. (kemudian menutup telponnya) … makasih yaa dek Dina,, bapak puas bisa ngecrot di nenen adek,, heheheh bapak pulang dulu yaa dek… lain kali bapak boleh lagi yaaaa….
Dina : Gaakk pakk, sekali ini ajaaa… dan aaawwww
Aku pun menjerit, karena sebelum pergi Pak Urip dengan cepat merema susu ku dengan keras,, setelah itu Pak Urip pergi meninggalkan kedua temannya yang masih sibuk dengan kocokan tangan di kontolnya yang masih belum selesai … Melihat ketahanan dari kedua bapak ini yang masih belum menunjukkan akan klimaks, membuat ku tanpa sadar semakin bergairah yang ditunjukkan dengan kondisi tubuhku yang mulai memanas dan keringat yang keluar….. Tentunya hal ini diketahui oleh Pak Marno dan Pak Uki,,
Pak Marno : Pengen yaaa dekk hehehehhee….
Dina : gak pak,, Buruan pak,, nanti ada yang liat…. Udah mau siang nihh….
Pak Uki : Jangan bohong dek, buktinya itu adek keringatan gitu… hehehhehe kalau adek panas buka aja dek bajunyaa… kalau bisa sama roknya juga sekalian… hihihih.. biar kita cepat keluarnya ni yaa kan Pak Marno…
Jujur saja aku memang yang sedari tadi sudah terpancing nafsu pun mulai mengikuti permintaan pak Uki untuk melepas kaos dan rok pendek selutut ku yang agak mengembang.
Dina : Tapi jangan dipegang yaa pak,, Dina gak mau kalau sempai bapak pegang.. (ujar ku kembali)
Pak Marno : iyaa dek,,, tenang ajaaa… (ucap pak Marno yang masih terus sibuk dengan kocokan pada kontolnya)
Dina : (Sambil melihat kanan dan kiri untuk memastikan keadaan aman) Kita pindah kedalam aja.. Dina takut nanti dilihat orang kalau telanjang disini.
8455Please respect copyright.PENANALYxwBN6vFK
Kemudian Aku, Pak Marno dan Pak Uki pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar dina…. Sesampainya didalam kamar, aku mulai membuka satu per satu pakaiannya, mulai dari kao, rok dan celana dalamnya hingga telanjang bulat dihadapan dua orang yang bukan suaminya. Sementara itu pak Marno dan Pak Urip langsung memperlihatkan wajah takjub melihat ketelanjangan Dina dihadapannya, sambil berdiri kedua bapak mesum ini pun melanjutkan kegiatan colinya.. Dina yang sudah dalam keadaan horni pun langsung naik ke ranjang, dengan bersender di ujung ranjang Dina pun ikut melakukan masturbasi dengan tangan kiri membelai payudara dan tangan kanan membelai memeknya.
Dina : buruan pak, Nanti adek Dina pulang… ahhhh ahhhhhh (sambil mendesah) nikmati tubuh telanjang Dina… ahhh ahhhh oughhhhh (sambil meraba – raba memek).. ahh ahhhhh
Pak Marno : Iyaa dek,,, ahh ahhhh kontol bapak pengen entotin memek adek,,, ahhh ahhhh
Dina : oughhhh gakk bolehh pakk… memek adek untuk suami adekk…. Ahhh ahhh ahhhhhahhhhahhh
Pak Uki : ahhh ahhhhh (desahan pak uki) iyaa dek,, boleh nyaa kita entotin memeknya….
Dina : aahhh ouhhhgghhh aahhhh oughhh nanti yaaa aahhh paaakkk…… adek izin dulu hheheh aahh ahhhhhh hingga …. Crettt – cretttttt (cairan cinta ku pun keluar dengan deras menandakan kalau aku sudah mendapatkan orgasme hingga membuat tubuhku menjadi lemas)…
Pak Marno : Dek,, boleh bapak jilat memeknyaa nya…
Dina : Tapi pak, katanya tadi Cuma lihat…
Pak Urip : udah tanggung dek,, boleh yaaaa…
Dina : (Karena sudah terbawa nafsu) iyaa Pak,, boleh … tapi pelan pelan yaaa….
8455Please respect copyright.PENANAhzNIh5xav7
Pak Marno pun mulai menjilati sisa sisa cairan cinta yang keluar dari memek ku,, rasa geli yang kurasakan membuat nafsu ku kembali meninggi..
8455Please respect copyright.PENANAQO5w6I981X
Pak Uki : Dek, isapin kontol bapak yaaa….. (sambil mengarahkan batang kontolnya dihadapan ku yang sedang lemas karena dilanda orgasme)
Dina : Sinii pakkk kontolnyaa…. Aku pun mulai membuka mulut ku dan slurrppp slurpppp,, glokkk – glokkk (bunyiii sepongan kontol Pak Uki dalam mulutku…) ahhhh ahhhh ouugggg Pakkk pelan – pelan jilatinnyaa…
Pak Marno : Iyaa dek,, hehehhe boleh bapak entotin memeknya gakk… hehhhehehhe
Dina : Slurppp slurppp huaahh…. Gak boleh pak,, sini aja pak,,Dina sepongin ajaa….
8455Please respect copyright.PENANAmxVDvuug4Z
Aku pun merubah posisi ku seperti duduk bersimpuh yang berada diantara Pak Marno di kanan ku dan Pak Uki disebelah kiri ku… Aku yang sudah tau apa yang harus dilakukan, langsung memasukkan kontol Pak Uki dalam mulut ku… slurppppp slurppp (bunyi hisapan) glokkk glokkkkkkk (bunyi saat sedang hunjaman kontol Pak Muki dalam mulutku)… begitu jugaa kemudian,, kini giliran kontol milik Pak Marno yang masuk dalam mulutku.. slurppppp slurppp (bunyi hisapan) glokkk glokkkkkkk (bunyi sodokan kontol Pak Marno)… Hampir 10 menit dalam posisi yang bergantian memberikan service terhadap kontol milik Pak Marno dan Pak Uki mulai menunjukkan tanda – tanda bahwa akan menumpahkan isinyaa….
8455Please respect copyright.PENANAjUj0ScbZyc
Pak Uki : Dek, bapak keluarin di mulut yaaa… ahhh ahhh (desahan Pak Uki) ahhhh ahhhh ahhhhhhahhhhhh ahhh kaluarrr dekk… crottttt – crotttt… Pak Uki menembakkan lahar putihnya kedalam mulutku dengan deras…..
Pak Uki : ahhhhh puasss bangetttt bapakk dekk… (Pak Uki kemudian turun dari ranjang dan langsung memakai kembali celananya……) makasih yaa dekk…
Aku pun berusaha dengan sekuat tenaga menelah peju dari Pak Uki sampai habis,, hingga kini tinggal Pak Marno yang harus aku layanin…. Ku lihat Pak Marno memberikan kode kepada ku dengan mengedipkan matanya, yang aku sendiri tidak tau apa maksud dari kode yang ditunjukkan oleh Pak Marno dan kemudian….
Pak Marno : Ki,, kau jaga diluar sana mana tau ada yang datang nanti…. Bisa bahaya kitaa….. perintah Pak Marno kepada Pak Uki (dari sini aku bisa melihat bahwa Pak Marno ini lebih berkuasa dari Pak Uki)
Pak Uki : okoko No…. tak tunggu diluar,, jangan lama no… (Pak Uki pun meninggalkan ku dan Pak Marno berdua didalam kamar, akhirnya aku mengerti apa maksud dari kode yang dilancarkan Pak Marno kepada ku)
Sepeningalan Pak Uki, kini aku hanya berduaan dengan Pak Marno didalam kamar… dengan posisi aku terbaring lemas sementara Pak Marno masih berdiri sambil terus mengocok batang kontolnya yang belum mendapatkan jatah service dari mulutku,, Pak Marno pun mendekati ku dan langsung menarik tubuhku hingga ketepian ranjang… kamudian Pak Marno berbisik….
Pak Marno : Dek,, bapak boleh ya entotin memeknya… kan disini Cuma tinggal kita berdua aja lagi kok…. (sambil tanggannya membelai rambutku)
Dina : (aku yang sudah terbawa kembali oleh nafsu) sambil mengangguk,, tapi ini rahasia kita berdua yaa pak… jangan bapak bilang ke Pak Uki dan Urip… Dina gak mau pak ahhhh ahhhhhhh ahhhhhh…..
Karena sudah mendapat jawaban dari ku, Pak Marno pun langsung mencium leher ku dan kemudian bibir ku.. kami berciuman dengan gairah layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara untuk beberapa saat… kemudian aku melepas ciuman ku dan berkata …..
Dina : Pak.. buruan masukin pak,, memek ku udah gatelll… tapi main cepat yaa pak, takut nanti Pak Uki masuk lagi…
Pak Marno : (Pak Marno yang sudah mendapatkan tawaran dari Dina pun langsung merespon keinginan Dina).. baik dek,, bapak masukin… tapi ada syaratnya kalau mau main cepat….
Dina : apak pak syaratnya aah aahhh ahhhh (desahan ku karena gesekan kontol Pak Marno pada belahan memek ku yang sudah basah dan gatal ingin ditusuk)…
Pak Marno : panggil bapak dengan mas mulai sekarang, dan mas boleh main sama adek lagi,, selagi adek masih di kampung,, gimaannaa ???
Dina : (aku yang sudah tidak bisa berpikir jernih karena menerima rangsangan dari gesekan kontol Pak Marno pada memek, hanya bisa membalas).. aahh iyyyaaa mas… mas bolehh entotin adek lagi… buruaan mas ahhh ahhh … nanti ketahuan.. hinggaa oughhhhh pelan – pelan mas (aku mulai merasakan tusukan kontol Pak Marno ehh Mas Marno dalam memek ku) ahh ahh ahhh sakittt mas.. pelan mas aahh ouughhhhh ahhhh oouugghhhh …. Hingga beberapa saat kontol Mas Marno sudah keluar masuk dengan cepat di lubang memek ku yang sudah basah…
8455Please respect copyright.PENANA46PXb5Tid4
Mas Marno pun menetapi janjinya, dengan bermain cepat untuk menghindari Pak Uki kembali masuk… hingga beberapa saat kemudiann…
Pak Marno : Dek,, mas mau keluar… ahhh ahhhh mas keluarin dimanaa… ahh ahhh aaaahhh
Dina : (Aku tau kalau sekarang bukan masa subur ku) barengan mas ahhh aahhh adek juga mau keluar aaahhh aahhhh aahhh keluarin didalam aaah aaah aja mas… adek pengen merasakan peju di memek adek mas… ahh ahhh ahhhhh aaaaahhh aahhhh
Marno pun mempercepat genjotannya, dan aahhhhhhhh ahhhhhhh teriakan kedua insan yang berbeda usia menandakan kalau keduanya sudah mencapai orgasme dimana Marno berhasil menanamkan benihnya di rahim milik Dina, sedangkan Dina berhasil mendapatkan kepuasan atas nafsunya dari orang lain yang bukan suaminya… Plooopp (bunyi lepas nya kontol Marno dari memek ku) karena aku berada di ujung ranjang dalam posisi masih mengangkang dan kemudian meleleh cairan putih kental yang banyak keluar dari memek ku… ku lihat Mas Marno sudah kembali menggunakan pakaiannya kembali kemudian mendakati ku yang masih dalam keadaan lemas dan……
Pak Marno : Dek,, esok kita main lagi yaaa… (sambil mencium bibir ku)
Dina : (aku yang masih dalam keadaan lemah, hanya mengangguk) hhmmmpppppppppp
8455Please respect copyright.PENANAx8v2eHlD1U
Kemudian berusaha untuk bangkit dengan bantu oleh Mas Marno.. lalu aku menggunakan kembali kaos dan rok ku tanpa dalaman.. aku dan Mas Marno pun keluar dari kamar menuju tempat aku mencuci pakaian, dimana disana aku melihat Pak Uki sedang duduk santai sambil menghisap rokoknya….
Pak Uki : ahhh udah no.. Mantapp gakkk… hehehehhehe
Pak Marno : Mantap ki, berasa dihisap – hisap kontol ku.. yaaa kan dekk..
Dina : iyaa mas … eeh pakkk….. (aku yang grogi takut menimbulkan kecurigaan)
Pak Uki : Udah no, ayok lanjut kerja lagi.. biar Dina selesaikan mencucinya…
8455Please respect copyright.PENANAoGKq1xnint
Kemudian Pak Uki dan Marno mendekati ku yang sedang berdiri di depan pintu, kemudian…
8455Please respect copyright.PENANAM3bu91bexg
Dina :aahhhhhhhhhh Sakittt pak… jangan keras – keras….
8455Please respect copyright.PENANAHJpIKlQT2I
Dengan tanpa rasa bersalah Pak Uki dan Pak Marno meremas susu ku dengan keras, setelah itu dengan cengengesan mereka pun pergi kembali bekerja… sedangkan aku melanjutkan kegiatan ku mencuci kemudian mandi dan istirahat setelah melayani 3 bapak – bapak mesum di kampung ku.