Ketika keluar dari gerbang sekolah, tampak sekali semua orang menatap mereka membuat Vika tampak senang. "Wah... Wah.... Mereka semua menatap ke sini" Dia tampak tertawa kecil sendiri membuat Wanita itu hanya terdiam, tapi dia memiliki ide yang membuat detik berikut nya menjadi membuat semuanya melihat mereka langsung, yakni dia membuat suara gas motor dengan suara yang sangat besar dan bermain main tanpa adanya gas yang ngelunjak membuat semuanya terdiam menatap.
"Hahaha.... Itu bagus sekali..." Vika menatap, lalu mereka keluar dari lingkungan sekolah itu.
"Dimana rumah mu?" Tanya Wanita itu membuka kaca nya dengan kecil lalu Vika menjawab. "Dekat sini saja, tinggal masuk gang itu" Dia mulai memandu dan hingga akhirnya sampai di sebuah rumah kecil yang terjepit dua rumah yang lebih besar dari rumahnya, bahkan rumah kecil itu tak punya teras maupun kebun membuat Wanita itu terdiam bingung melihat sekitar.
Lalu Vika turun. "Baiklah, makasih, sana pulang..." Vika menatap.
Tapi Wanita itu terdiam, dia membuka kaca helmet nya membuat matanya terlihat, lalu terdengar dari suara nya. "Hei dengar, lain kali, pakailah jaket atau apapun itu ketika aku membonceng mu, juga jangan lupa helmet"
"Kau tinggal mengantar saja kan?!" Vika menatap kesal.
"Kupikir kita akan melakukan perjalanan pacaran atau semacam itu? Dengan menggunakan motor, jika tidak menggunakan helmet, kau akan di tangkap polisi"
"Ck, kau terlalu mengatur, aku tak punya uang untuk membelinya, jadi jika kau terlalu ribet meminta ku begini, yasudah, tak usah menjemput ku kalau begitu" Vika membalas dengan masih kesal lalu berjalan masuk ke dalam.
Hal itu membuat wanita itu terdiam, dia menatap kembali rumah Vika dengan menggeleng pelan dan fokus ke depan sambil menutup kembali kacanya. Lalu terdengar suaranya. "Dasar, orang miskin...."
51Please respect copyright.PENANAv376xb25U8
Hari berikutnya adalah hari minggu, terlihat Vika duduk di kasur nya dengan bermalas malasan menatap ponsel nya. Tanpa menggunakan pakaian panjang, dia memakai kaos pendek ketat dan juga celana pendek, rambutnya juga berantakan, dia hanya menatap ke ponsel nya. "Hm.... Bosan juga...." Ia mulai bosan lalu tak sengaja menatap kontak di aplikasi pencari pacar di bagian kontak Wanita kemarin.
Dia menatap diam. "Kira kira, apakah dia akan mengirim Chat padaku? Oh iya.... Aku gak tahu nama nya.... Haruskah aku tanya nanti?" Ia menatap bingung, tapi mendadak, ada pesan yang langsung masuk dari kontak itu.
Wanita kemarin mengirimi pesan. == Mau Kencan? ==
"Hah?!" Vika langsung terkejut tak percaya. "D... Dia langsung mengirim pesan padaku.... Juga... Menawari jalan?!"
Lalu pesan itu muncul lagi. == Aku tahu kamu lagi liatin pesan ku, di jawab, jangan di lihat ==
"Lah.... Orang aneh, kenapa dia bisa tahu aku lagi buka chat nya tanpa baca.... Ck, aku balas saja..." Lalu Vika membalas pesan nya.
== Kemana? ==
Seketika dia langsung di balas. 51Please respect copyright.PENANALlcAaLxBsH
== Aku tahu tempat bagus ==
"Dia mengetik dengan cepat.... Orang apa dia.... Jarinya sepanjang apa...." Vika menatap tak percaya, tapi ia juga berkeringat dingin lalu menelan ludah dan mengetik. 51Please respect copyright.PENANAzAWvJBJ689
== Baiklah, aku tunggu kamu jemput aku ==51Please respect copyright.PENANAukp3TGq94S
== Ok==
Setelah itu Vika membuang ponsel nya ke depan dengan napas tak percaya. "Aku.... Aku menerima nya?! Gak mungkin... Gak mungkin!!" Ia panik, tapi ia baru sadar ia harus siap siap, jadi dia langsung beranjak dan bersiap siap.
Sementara itu, wanita itu sudah selesai memakai perlengkapan motornya, seperti sarung tangan, jaket dan sepatu aman. Lalu menaiki motornya yang begitu keren, dia tidak menggunakan stater, tapi langsung menyalakan nya melalui bawah, dengan sekali injakan kaki, dia bisa membuat gas yang sangat besar, kemudian berjalan keluar dari gerbang rumahnya yang ketika dia keluar, gerbang itu tertutup otomatis.
Tak lama kemudian, dia sampai di rumah Vika, dia terdiam melihat sekitar karena Vika tak ada di luar, jadi dia memutuskan untuk mematikan motornya.
Tapi di dalam, Vika yang mendengar suara motor tadi menjadi buru buru dan langsung keluar rumah, tapi mendadak ketika akan keluar pintu, rupanya wanita itu sudah di depan pintu sangat dekat.
"Ah!!" Vika terkejut membuat Wanita itu juga memegang dadanya terkejut.
"Apa yang mau kamu lakukan sih?!" Vika menatap kesal, lalu Wanita itu melepas helmet nya dan menggeleng cepat memperlihatkan rambut cantiknya tapi tatapan nya datar. "Aku memastikan apakah ada orang, siapa tahu ada orang tua mu, aku ingin bertemu dengan mereka--
"Jangan bawa bawa mereka, mereka gak ada di rumah.... Cepat, ayo pergi" Vika mendorong melewatinya. Ketika wanita itu turun dari motor, dia memang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Vika, ujung kepala Vika hanya sampai di bawah bahunya.
Vika terdiam melihat motor Wanita itu yang rupanya ada helmet wanita di sana. Helmet jenis cargloss berwarna merah maroon.
"Ini...." Vika menatap tajam percaya.
"Aku baru saja membeli nya, kau harus memakainya ketika kita kencan"
"Hei, jaga ucapan mu, aku tidak menganggap ini jalan" Vika menatap tajam lalu memakai helmet nya. "(Tapi jujur sih, aku akui, helmet nya bagus banget....)"
"Jadi, kau siap?" Wanita itu menatap, dia akan memakai helmet nya tapi Vika ingat sesuatu. Sebelum wanita itu menutupi seluruh kepalanya dengan helmet yang tertutup itu, Vika menghentikan nya. "Tunggu....!!"
Hal itu membuat wanita itu terdiam menatapnya dan dia tak jadi memakai helmet nya. Tatapan nya bingung menunggu Vika bicara.
"Sebelumnya aku tak tahu nama mu. ..." Vika menatap dengan wajah yang agak malu.
"Oooh....." Wanita itu menjadi mengerti dan memasang senyuman seringai membuat Vika terkejut tidak enak. "Ke.... Kenapa wajah mu begitu?!"
"Karena ke depan nya kita adalah pacar, hanya perlu panggil aku Sayang kan, atau By, atau Ayang...."
"Ck, bukan panggilan, tapi aku butuh nama mu! Kamu kan pastinya tahu nama ku, soalnya aku pakai nama asli ku di kontak aplikasi itu, sementara kamu, kamu hanya pakai nama samaran. "The Seksi Ex" Artinya apa itu?"
"Lah, masa tidak tahu, baca ini" Wanita itu menunjukan stiker nama di helmet nya yang bertuliskan itu tadi.
"Artinya apa? Aku gak bisa bahasa Inggris"
"Sayang sekali tak bisa bahasa Inggris, padahal ini adalah pengucapan sehari hari" Wanita itu menatap meremehkan membuat Vika kesal. "Cepat kasih tahu artinya dan apa hubungan nya dengan nama mu! Panas ini..." Ia menatap langit yang panas cerah.
"Arti kalimat ini adalah "Mantan Pacar Yang Seksi" Aku memiliki banyak sekali mantan pacar" Kata Wanita itu membuat Vika terkejut tak percaya.
"A... Apa.... Ap...." Ia menjadi terpaku tak percaya.
"Yah, bagaimana jika ngobrol nya di tempat makan, sekalian makan.... Dari pada kita sama sama kepanasan" Kata Wanita itu, dia memakai helmet nya lalu menyalakan motornya, tapi wajah Vika masih belum percaya apapun.
"Ayo, naik" Tatapan yang lalu Vika mencoba sadar dan kemudian naik di belakang hingga akhirnya mereka memulai perjalanan kencan mereka.
ns 15.158.61.21da2