x
Sudah beberapa hari ini, kota Malang diselimuti mendung di pagi hari. Bahkan terkadang pagi juga turun hujan, kadang sebentar, bahkan pernah juga 3 hari berturut² hujan tanpa jeda.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYeB6AjwSD
Pagi itu, cuaca nampak mendung. Mas Gas yang dibangunkan ibunya pagi itu setengah 5, untuk menunaikan sholat subuh, terlihat begitu segar bugar. Mamahnya pun heran, karena biasanya, ketika dibangunkan subuh agak susah, tapi pagi itu, sebentar saja ia sudah beranjak dari tempat tidur.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXbNcKyNEA
“Tumben leee …. “, kata ibunya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡey53XD4yvH
“Hihihi…”, mas Gas hanya tersenyum ke ibunya, tanpa berkata², ia langsung ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9aqkzR9Nj
30 menit kemudian, ayahnya yang sudah menunggu di meja makan dengan ibunya memanggil mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNWWVbs52A
“Le, kalo sudah selesai sini sarapan, papah mau tanya sesuatu ke kamu”, panggil ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyD8nyCDTn6
“Iya pah, sebentar”, jawab mas Gas. Agak takut dan penasaran mas Gas, apa yang akan ditanyakan ayahnya. Di meja makan juga ada bu Siti, ibunya yang nampak mengaduk kopi untuk pak Andi, suaminya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NSFxakYTo
Setelah keluar kamar, mas Gas segera menuju meja makan, mengambil tempat duduk di seberang ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gzMaPZx6E
“Iya pah, mau nanya apa?”, tanya mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpPvjOV1QQ
“Itu semalem, kamu pulang jam berapa dari rumah bu Erni? Tanya ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihnxuE0dNM
“Ooh itu pah, aku pulang jam 11 kurang, abis banyak banget yang dikerjain, bu Erni juga minta diajarin”, dalih mas Gas. Ia mulai berani berbohong, karena gak mungkin juga ia menjelaskan dengan jujur apa yang ia lakukan semalam dengan bu Erni, bisa dipecat sebagai anak, katanya dalam hati.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCFUJIidqe
“Hmmmm, bukan begitu le, bukan papah mamahmu melarang kamu bantu orang, tapi bu Erni kan juga punya suami, gak baik kamu pulang selarut itu dari rumah orang. Dilihat tetangga kan juga gak enak”, kata ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexOS9afj1V
“Iya le, mamah sih gak masalah, toh kamu juga sudah dewasa, tapi ya itu yang mamah papahmu khawatirkan”, imbuh ibunya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyOVQRhOZs
“Oh gini mah, pah, sebenernya aku sudah mau pulang jam 9, aku juga udah bilang bu Erni kalo kerjaannya aku bawa ke rumah, tapi orangnya gak mau. Trus suaminya juga kena diabetes akut, lebih banyak tidur, kata suaminya juga gak masalah pah, mah” tukas mas Gas meyakinkan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NdFQyB9v7
“Iya tapi le…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WsMmRhVJI
“Lagian perumahan disana juga sepi, kayak gak punya tetangga. Anak² main diluar aja gak ada”, potong mas Gas. “Sebentar ya pah, mau ke kamar mandi dulu, kebelet”, ucap mas Gas sambil agak berlari ke kamar mandi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡym8V1YDMEV
Di meja makan, tampak kedua orangtua Gas sedang berbincang². Mereka berdiskusi kedepannya akan seperti apa memperlakukan mas Gas. Ibunya yang masih menyimpan rahasia hari itu tentang aksi mas Gas di kamar, mengungkapkan kepada suaminya untuk lebih membebaskan mas Gas, karena dirasa sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan. Mereka juga membicarakan tentang calon istri mas Gas yang mereka pilih, anak dari teman rekanan bisnis ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wL18NeRLe
Setelah dari kamar mandi, mas Gas kembali ke kamarnya dahulu. Ia melihat kedua orang tuanya sedang ngobrol serius. Ia makin penasaran dan sedikit takut, jikalau orangtua nya bakalan marah dengan sikap mas Gas semalam. Sikap yang tidak biasa. Tidak seperti mas Gas pemalu dan cuek yang dikenal ayah ibunya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRgb0lC20Z
Saat hampir selesai menyiapkan keperluan kantornya, mas Gas mendengar ayahnya memanggil.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlr3O8aIQK9
“Gas, coba kesini le !”, ayahnya memanggil.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtDe6WYWvc
“Iya pah”, sahut Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfPC4oqIs1
“Duduk sini nak, papah sama mamah mau ngomong sesuatu”, perintah ayahnya. “Iya pah”,
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWhQZfzyrS
“Gini nak, kamu saiki lak wes (kamu sekarang kan sudah) umur, piro (berapa) bu, 32 yo?”, “husss, 33 pak”, “lho iya toh, wes nambah (sudah nambah, laaahh lali (laaahh lupa) bapak, hahaha”, “paaak..pak.. genah wingi seng nguwehi kado yo bapak dewe (bukannya kemarin yang ngasih kado bapak sendiri)”, sahut menyahut ayah ibunya sambil terkekeh. “Lha itu lo le, apa ndak (tidak) kepikiran menikah to?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqFm7ytbfE
Sambil garuk² kepala, mas Gas hanya diam.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kBDuAlc3s
“Kamu wes ono calon le?”, tanya ayahnya lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdolvvUMlR
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbHduZSwYF
“Ndak ono pah, sopo yoan?”, mas Gas balik nanya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvEUHLGcXJ
“Hmmmm… ini papah sama mamah ada calon, anak om Wisnu, rekanan bisnis papah. Namanya Tika, cantik, putih, berjilbab, sudah punya kerjaan juga, wes pokoke mantap le. (dah pokoknya mantap nak)”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfNADmEGri
Tika??? Kok namanya seperti nama teman sekantor ya, pikir mas Gas dalam hati.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchovMEAfP5
“Kerja dimana dia pah, ada fotonya pah?”, tanya mas Gas penasaran.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk3yuguyod
“Hahaha, penasaran juga anaknya papah. Itu tandanya kamu kepingin, tapi ndak punya calon le. Ndak punya ato ndak berani? Hahaha…”, canda ayahnya lagi. “Yeeeeh papah iki, ojo digarapi ae anake (jangan diledekin terus anaknya) iku”, bela bu Siti. Nampak pak Andi masih ketawa², terkekeh. ”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcFppzzqAH
“Contonen (tiru/ikuti) papahmu ini le, papah dulu nembak mamahmu itu sampek 3x ditolak, papah ndak putus asa, akhirnya diterima juga. Ya to mah”, “heleh yo iyo, mamah kasihan papah melas gitu dulu. Hihihi”, canda bu Siti balik. “Tapi lak cinta to mah, cinta mati, hihihi”. Bu Siti pun nampak tersipu malu sambil mencubit manja lengan pak Andi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSO5kzEOGf
Melihat mereka becanda, mas Gas tampak ikut bahagia. Dari dulu sampai sekarang, bertengkar aja gak pernah. Hanya beda pendapat tapi itu juga tak lama, karena bu Siti sendiri lebih memilih taat kepada suami, jadi lebih banyak mengiyakan. Mas Gas sendiri mau punya pasangan yang seperti bu Siti, ibunya. Yang sabar, rajin ibadah, dan suka becanda.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWcoAusYsP
“Laaah kok malah guyonan to pah, mah. Hahahaha… ya wes aku manut ae (nurut aja) papah sama mamah”, ucap mas Gas sambil terkekeh.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lKl6Boxhu
“Lha sekarang kok pasrah gitu le, hihi, ya dilihat dulu anaknya, kalo kamu cocok mau lanjut ya papah mamah dukung”, kata bu Siti sambil tersenyum.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdprzjlFLn
“Ya wes Gas berangkat dulu ya mah, pah”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vja3Yy19t
“Iya le, hati². Papah sama mamah mau rundingan rencana selanjutnya tentang masa depan kamu”, sahut ayahnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK1ik0A0zLX
“Jangan lupa mantelnya le !”, imbuh ibunya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WFjXGmprx
“Iya maaaah….”, jawab mas Gas sambil menstarter motornya dan berlalu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcn6OdUlgYB
Sementara itu…
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUbhg4r0hX
Di rumah bu Erni. Terlihat ia dan bi Resti sedang berada di dapur. Bu Erni menyiapkan sarapan dan obat untuk suaminya, sedangkan bi Resti sedang mengeringkan baju yang sudah ia cuci sejak subuh tadi. Mereka sambil beraktivitas juga asik mengobrol, saling bertukar cerita kehidupan mereka masing².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfBTD7U5Ad
“Bi, sudah lama menjanda?”, tanya bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSueyuQdeQm
“Ehh, iya lumayan lama bu, 8 tahun. Sebetulnya mantan suami saya itu orangnya setia, romantis, dan hot”, jawab bi Resti sambil menerawang ke arah mesin cuci yang bergetar, tatapannya kosong namun ia juga sedikit tersenyum. “Tapi dia lebih memilih saudara saya yang lebih muda, saudara² suami juga membelanya.”. Lanjut nya dengan raut wajah murung.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUujNthFxsL
Bu Erni yang mendengar cerita bi Resti, jadi ikutan sedih. “Ya Allah bi, sabar yah! Nanti pasti dapat gantinya kok”. Sahut bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAiqQxW9ab
“Owalah buuu, usia saya sudah gak muda lagi, siapa juga yang mau sama saya. Jelek, kumel, gak putih. Hihi…”, jawab bi Resti dengan senyum yang agak kecut.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZTFim8lTI
“Ehh jangan salah bi, jodoh gak ada yang tau. Body bi Resti loh masih montok. Saingan sama body saya. Hehe”, canda bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nrqqg09kZ
“Hahahaha.., ibu bisa aja”,
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3mUd7Jg8f
“Loooo serius bi. Tuh susu sama bokongnya aja saya kalah. Hahahahaha….”, tawa bu Erni memecah suasana hening pagi itu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoNJdBmTW5
“Walaaaaah bu Erni iniloh, bikin saya malu. Tapi memang kata suami saya dulu, body saya istimewa”, aku bi Resti terang²an. “Suami saya dulu pasti tiap hari minta jatah bu, bahkan kadang sehari sampai 3x, saya kewalahan. Hihihi…”, lanjutnya sambil ikutan tertawa.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvA6D2TVdXm
“Oh ya bi, wuihhh hebat banget suaminya yah. Tapi…” tiba² raut wajah bu Erni berubah sedikit murung.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtMNmkOzEo
“Tta..tapi kenapa bu?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbMjPku7NO
“Suami saya setelah didiagnosa kena diabetes, jadi jarang sentuh saya. Itunya letoy, jadi gak nafsu gitu bi”. Ucap bu Erni. “Itunya juga cebol bi. Hihi….”, lanjutnya sambil senyum yang ditutupi dengan tangannya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pXR4b7d3s
“Ooh gitu bu, sabar yah bu. Bisa diterapi kok. Biar bapak sembuh”. Sahut bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwdtNtT3NB
“Sudah nyoba kemana² bi, yah sekarang saya cuman bisa merawatnya, jujur saya sayang sama suami saya. Meskipun keadaannya seperti itu. Apalagi kini makin lemah, kebanyakan bedrest”, jawab bu Erni sambil menaruh obat dan makanan diatas nampan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyHSakt712
“Saya ke kamar bapak dulu ya bi, nanti kita lanjut lagi…” kata bu Erni sambil mulai berjalan ke kamar utama.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWb9Zk9ey4
“Ii iya bu… siapp”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5rgtZqUvA
30 menit kemudian, nampak bu Erni berjalan lagi ke arah dapur sambil membawa nampan kosong. Jadwal meminum obat suaminya berikut sarapan telah ia berikan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUWQDlOZ5q
“Bapak tidur lagi ya bu? Tanya bi Resti sembari mengeluarkan baju yang akan dijemur.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWe4kwrDDhb
“Iya bi, udah sarapan, minum obat ya rebahan lagi. Biasanya kalo pagi dia nonton tivi, kalo gak ya utek² HP nya. Tapi biasanya dia tidur kalo saya udah berangkat ngantor”, jawab bu erni. Ngocoks.com
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzShzNHT3g
“Ehmmmm… ya ya bu. Trus kalo siang waktu makan gimana bu? Lanjut bi Resti bertanya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudxZnSm7ND
“Oh iya, kalo siang, bi Resti bangunin bapak abis dhuhur ya, sekitar setengah 1, buat minum obat sama makan siang. Agak susah bangunin bapak, jadi bi Resti harus menggoyang² kaki bapak pas bangunin. Jangan ditinggal sampai bapak bangun. Klo malam, saya yang ngeladenin. Oh iya bi Resti bersih² tiap hari ya. Kalo ngepel seminggu 2x aja. Cuci baju juga kalo di keranjang udah penuh aja.” Jelas bu Erni panjang lebar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZ4b91lkpd
“Nggeh bu, saya laksanakan”, jawab bi Resti meyakinkan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgo1zukX9pv
“Nanti untuk bayaran bi Resti, saya kasih seminggu sekali ya. 2 juta cukup kan bi?
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2F6m1UTpa
Kaget bukan main bi Resti mendengarnya. Seolah tak percaya, seminggu bekerja digaji 2jt, sebuah bayaran yang luar biasa banyak. Namun ia tak heran, meskipun bu Erni pekerja kantoran, suaminya kaya raya. Ibunya bu Erni juga memiliki rumah di desa yang besar dan bagus, mobilnya oun ada 2.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4CmXFjaEG
“Aaaa…aah iya bu, terimakasih banyak”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSynXJtJhvf
“Oh iya, bi Resti nanti pulangnya sebulan sekali gakpapa kan?” Tanya bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe52ogPS3Ae
“Ii..iya bu, siap, nanti saya kabarin anak² di rumah”, jawabnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhal2yWls0n
Sambil menyruput susu hangat, bu Erni kembali bertanya, “Oh iya bi, gimana tadi ceritanya, lanjutin dong, saya seneng sekali di rumah sekarang ada teman ngobrol”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48lWyndXxC
“Ooh yang tadi, ya gitu bu. Suami saya kepincut sama sodara yang lebih muda usianya. Cantik dan putih. Beberapa kali saya pergokin chat dia sama wanita itu. Gak nyangka aja dia bisa berbuat seperti itu dengan sodara dia sendiri. Padahal saya gak kurang² melayani nafsunya” ungkap bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxhO0sglcE
“Nafsunya gede ya bi suaminya itu. Biasanya klo udah main perempuan, keterusan loh. Jadi sama yang baru kemungkinan bakal main perempuan lagi”, terang bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWExvAoopVm
“Oh gitu ya bu. Saya ndak paham. Padahal saya terima dia apa adanya. Tiap dia minta, selalu saja dia yang keluar duluan. Dasar nafsu gede tapi peltu. Hihi. Beda sama pacar saya dulu. Burungnya gede panjang, bener² puas. Tapi sayangnya, kami harus putus. Dia jadi tki ke taiwan. Segini nih bu panjangnya kalo tegang, sambil menunjuk botol plastik kecap kecil yang 130ml.” Kata bi Resti dengan bangga.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNDa4AL3bP
“Hihi…bisa aja bi Resti. Masih mending bisa ngentot biii..” balas bu Erni sambil senyum.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7IQAqVU77
“Ngentot, apa itu bu?”, tanya bi Resti penasaran.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshLi4WLwEd
“Oooh, itu bersetubuh, kalo orang jawa bilangnya…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpwRs7Lf77
KENTU, ucap keduanya bebarengan sambil tertawa.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgSPYwnL8k
Dalam hati bu Erni, “hihi…belum tau kontol mas Gas, bisa² kamu pingsan bi”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfHgKSPusj
“Bi Resti, saya lihat bi Resti ini orangnya asik juga ya. Saya harap bi Resti kerasan disini. Saya yakin bi Resti orangnya amanah”, puji bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXufEPqONHi
“Ah jenengan bisa aja bu, insyaa Allah bu saya amanah, saya bisa jaga kepercayaan. Kalo kita dipercaya orang jangan sampai kita khianati, iya kan. Soalnya nanti pasti bakal balik ke kita juga”, tegasnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOtcGdG1fh
“Aah iya iya bi, betul itu”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64d7NbbRIV
“Sssoalnya ssaya mau cerita sesuatu bi. Tapi saya harap bi Resti bisa jaga rahasia ya. Jangan sampai siapapun tahu”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7iea9dwZO
“Iya bu, siap. Kalo memang jenengan mau curhat, ndakpapa bu saya dengarkan”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuELnpyEJeL
“Ehmmm… oke deh. Makasih ya bi. Gini bi, semenjak suami saya kena diabetes akut, jujur saya haus kepuasan ranjang. Akhirnya saya mulai nonton film² porno. Saya bener² haus sama yang gede dan panjang². Hihi..”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6RGiscSwZ
“Wiihh bu, seleranya sama seperti saya lhoo”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNivEQycqWX
“Hihi, iya, kan enak kalo panjang gede, bisa mentok, puas banget kan”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKAFlI0UD7
“Hihihi, iya bener bu. Enak pol itu. Saya dulu tiap kentu sama pacar, selalu keluar bu. Ya meskipun gak sampai mentok, tapi cuma burungnya pacar saya itu yang paling panjang. Saya juga pacaran gak cuman sekali bu. Hahahaha”, kata bi Resti sambil terkekeh.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtAQnn4njk
“Wah wah, bi Resti petualang seks juga rupanya. Oh iya, karena saya sering nonton film porno itu, saya mulai cari laki² lain, hanya untuk kepuasan birahi saya bi. Saya rela keluarkan uang untuk bayar mereka.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSGixYmvpY
“wihh bu, sampai segitunya” bi Resti keheranan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48SBgenYYO
“Tapi ya gitu bi, rata² ukuran mereka ya sama, standar orang indo. Gak ada yang super. Hihi.. tapi saya gak mau main hati bi, jadi saya gak ada perasaan cinta sama mereka, beda dengan bi Resti kan. Kalo bi Resti kan sama pacar.” Ungkap bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWxCGMZhAA
“Iya bu, saya cuman sama pacar saya. Saya baru tau loh, ada wanita yang mau keluar duit buat cari kepuasan. Hihi. Maaf ya bu”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDKOys1VjU
“Ndakpapa bi, kita sama² sudah dewasa, kebetulan selera kita juga sama. Saya jadi seneng bisa curhat. Tapi jaga rahasia saya ya bi !”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJ3fAUqGW2
“Siapp buuuu..”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAPbbAocCd
“Bu, saya mau tanya, tapi jenengan jangan marah ya”, ucap bi Resti sambil agak takut.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyhZ3A9fFv
“Iya tanya aja bi, mau tanya apa?”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMlZME6dbf
“Aa aanu bu, aanu..”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8qiKL7ZVF
“Heleh, anu apa bi? Anu bi Resti gatel? Hahaha”, canda bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAypO23xLCv
“Hihi, bukan buuu. Aaanu itu semalem bu. Ssa saya pas mau kkke ke kamar mandi, sssaya ketemu sama laki², cuman pake celana pendek, trus langsung buru² pergi”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡls5gMkqnhs
“Hmmm trus trus…” bu Erni merasa bi Resti tau yang dia lakukan dengan mas Gas di kamar tamu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSntD2UWgj
“Eeee..eee.. sssa saya jjuga, maaf bu…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJK64oeMSXD
“Waduh, bi Resti, cerita aja gakpapa, saya gak marah”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vWlvIvmyV
“Ii itu bu, ssa saya semalem dengar dari luar kamar itu, ada suara jenengan sama laki², Seraya menunjuk ke arah kamar tamu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xAIrVfUcJ
“Hehehe…pssst… jangan bilang bapak ya bi !”. Tegas bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStmsAv1wCL
“Aah ii iya bu, saya jaga rahasia ibu kok”, balas bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoVQ0VLgQm
“Iya bi, saya memang lagi enak² sama laki² lain. Baru kali ini saya lakukan di rumah. Dia mas Gas, orang yang saya ceritain ke bi Resti kemarin”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkdR340bLs
“Ooooh mas Gas, nggeh nggeh bu”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuviaUv8adC
“Saya sebenernya mau ketawa waktu bi Resti bilang punya pacar bi Resti dulu panjangnya sebotol plastik kecap kecil itu. Karena punya mas Gas 2x nya bi. Hihihi… duuuh kalo inget jadi bikin saya nafsu bi”. Jelas bu Erni sambil menerawang ke langit².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm27603AUu8
“Haaaah… 2x panjangnya? Bi Resti melongo. Dalam hati bi Resti, pantas yang semalam ia lihat menjuntai kebawah pas lemes aja segitu panjang, apalagi pas tegang.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1BD1T80Rw
“Iya bi, gede banget, panjang lagi. Baru kali ini saya liat yang segede itu dan sepanjang itu. Pokonya bikin merinding bi” racau bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFys19IMkf
“Wah kalo 2x panjangnya apa ndak sakit to bu? Kan jebol rahim kita. Punya pacar saya dulu aja udah enak. Hiiiiii serem banget buuu..”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjTLwB3Gkr
“Hehe, bi Resti, saya juga belum pernah nyoba bi. Semalem saya cuman saling emut aja. Saya ngeliat kontolnya mas Gas aja udah bikin nafsu pengen nyoba. Tapi pas saya keluar semalem karena dia emut, saya ketiduran. Saya juga ngerasa diperhatiin sama mas Gas, karena paginya saya bangun, sudah pake selimut.”. Terang bu Erni sembari wajahnya berbunga².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihlpn9IOat
“Iii iiya bu”, bi Resti masih tertegun dengan cerita bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfG1HPP7kK
“ya sudah bi, jaga rahasia ya. Saya mau siap² berangkat kerja”. Potong bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUzCzM77fo
“Nggeh bu, siap”, saya juga mau nyapu jalan sama teras.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSOgNAH2ND
Bu Erni pun berlalu, menuju kamar, dan tak lama ia pamitan dengan suaminya, lalu dengan bi Resti yang tengah menyapu halaman depan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3KMSGdRu5
Seperti hari² biasa, mas Gas, Tika, Ambar dan Ajeng kembali beraktivitas dengan berlembar² tugas. Tak terkecuali bu Erni atasan mereka. Yang pagi itu datang terburu² memasuki ruangannya, tak lama berselang, iapun beranjak keluar lagi dengan membawa setumpuk berkas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrIylTTqcR
Sambil berlalu didepan meja mas Gas, bu Erni mengerlingkan mata ke arah mas Gas, mas Gas pun membalas nya dengan senyuman.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4maTdILBVE
Segera mas Gas mengambil HP nya sesaat setelah bu Erni keluar ruangan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidLL5o1y9u
“Hati² ya ibuku sayang….mmmuaaach…”, isi chat mas Gas ke bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB9X8SmvLM
Sekitar 10 menitan, chat dari pria idamannya pun terbalas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtxFxHXSnQ
“Iya sayang, makasih ya semalam udah care sama aku. Kasih selimut, hehe. Mmmuuaach…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gGBhibtHT
“Hihi, biar kamu gak kedinginan sayang. Oh iya, Jam berapa nanti aku ke rumah?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcg6aWQcXYo
“Lebih awal lebih enak, biar bisa lama² sama kamu. Hihihi. Trus bapak gimana? Kan ada bi Resti juga di rumah”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUAKSEBR0a
“Kalo mereka aku yang urus, aku janji gak akan ada yang ganggu waktu kita lagi. Aku mau ajarin yang baru sama kamu. Hihihi”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuKDqgxky9
“Iiih jadi pensaran. Hehe… y udah nanti sore aku chat kalo mau berangkat yah”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH60D5b5a1Z
“Hu um, ya udah aku rapat dulu ya. Mmmuuuuuaaaach…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Dekko8VyV
“Mmmuuuuaaach…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXD6ei3w2L
Tika dan Ambar yang melihat mas Gas senyum² mulai beraksi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylN7eKqBy8
“Ehh tuh liat mas Gas, gak biasanya dia seperti itu. Senyum² di depan HP, kayaknya lagi chat sama seseorang”, ucap Ambar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhT9UUg67h
“Iya i, lagi kasmaran mungkin, hihihi…” sahut Tika.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArUPARbDIb
Ajeng yang serius di depan laptopnya hanya senyum². Tika yang melirik ke arah Ajeng spontan langsung bertanya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsd7ppM898
“Ehh jeng, kamu kan menang suit kemaren. Gimana² ceritain!”, tanya Tika.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHO9JGdvNcR
“Ho..oh, yokpo critane Jeng?”, imbuh Ambar
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEIltYMRJ0
“Hihihi…”, Ajeng lagi² senyum sambil melirik ke arah kedua temannya itu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec51dBCx5E
“Lah yokpo arek iki (lah gimana nih anak), ditakoni malah mesam mesem (ditanya malah senyum²). Ayo i, crita o, penasaran aku!”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITzaoO6hqo
“Husss, ntar aja. Pas istirahat. Ada cctv. Tuh.tuh.tuh”, sambil menunjuk ke adah 3 cctv di ruangan itu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPRLZKVZot
“Oh iya, hihi, ya wes awas tak tagih nanti.” Ucap Ambar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGZZ1ZlHmV
Merekapun kembali bekerja, sementara itu, sekitar jam 10 an, mas Gas keluar dari kantor untuk melaksanakan tugas dari Bu Erni. Mengambil obat di rumah sakit dan menyiapkannya untuk suami bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqgbayjwgH
Saat jam istirahat, di kantin, Ajeng pun mulai bercerita bersama 2 bestie nya, Ambar dan Tika.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRbDOeJP1b
“Ya gitu deh, sore itu aku alasan kunciku ilang. Abis kan kamu nyletuk motorku ngadat, eeeh mas Gas diem aja. Ya aku putar otak dong. Hahahaha…”, ujarnya sambil tertawa.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEwNZLtocK
Disusul tawa kedua temannya. Hahahaha…
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArYTQd8Uqf
“Trus trus?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HLijCKL7g
“Pas dibonceng ya aku peluk dong, tak tempelin susuku yang gede ini ke punggungnya. Aku tau mas Gas gelisah. Lha wong empuk gede gini, siapa yang gak suka. Hihi…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PxUKzdFoH
“Edan kamu Jeng. Nekaaaaaat”, sahut Ambar. “Trusss..?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyeUZB4IJw
“Trus mas Gas kan sering gerak pas di jalan, aku liat tangan kirinya berulang kali turun ke arah pahanya, ya aku diemin aja sambil tak gesek²in susuku. Hihi.. aku tau dia betulin kontolnya gaiss… hahahahaha…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZDsdhLvaY
“Heh, ojo banter² (jangan kenceng²), malu Jeng diliatin orang!”. Tampak beberapa orang pegawai dikantin menoleh ke arah mereka.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8W0mqj1DQ
“Oh iyo, hihi…”, Ajengpun kembali bercerita sambil berbisik².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhv78y4sJXV
“Trus, pas aku turun, tau gak kalian aku liat apa?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfCQ4BE613
“Aku tau, kamu pasti ngelirik ke kontolnya kan?”, sahut Tika.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzE4zHI2kh
“Ho oh. Waduuuuh gais, guendheng (gilaaaak), kontolnya ngaceng (tegang). Nlolor dowo ndek pupune (menjulur gede panjang di pahanya). Aku merinding kalo inget itu. Bayangin, panjangnya setengah paha lebih. Ngecap kontol (nonjol bentuk kontol)”, ungkap Ajeng sambil menerawang.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEZEpmZreq
Gleekkk…. kedua temannya termangu, menelan ludah. Sejenak hening, tanpa ada kata² keluar dari mulut mereka. Ambar dan Tika seolah² terbius.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgAdcA5b2o
“Woyyy…hayoo mbayangin yaaa”, kata² Ajeng membuat mereka sadar dari lamunan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcwibBCmgv
Ajeng lalu meraih botol kecap kaca, “nah, kira² segini nih panjangnya.” Ajengpun menerawang lagi sambil menggigit bibir bawahnya. “Kalo kena aku kamu bakal tak perkosa mas, sumpah kamu bikin aku tergila²”, lamun Ajeng dalam hati.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISbGhNXnpR
Kedua temannya juga melamun, seperti membayangkan sesuatu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRkI42zlaP
“Duh mas Gas, penasaran pengen ngerasain punyamu. Aku rela putusin pacarku demi kamu masss…aaah… “, ucap Tika dalam hati.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAZi5AfsQz
“Buset mas Gas, punya pacarku setengah punyamu mas, pasti ngilu enak itu nyodok rahimku”, Ambar pun membatin.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2P4i8mQxBQ
Treeeeeeeeet…treeeeeeeeet…treeeeeeeet..
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsl3zDPUbpd
Lamunan mereka buyar, saat bel tanda istirahat telah usai berbunyi. Merekapun segera kembali ke ruangan kerja. Kini mereka bertiga makin penasaran plus tergila² dengan pria berbadan atletis itu. Entah apa yang bakal mereka rencanakan setelah mendengar seklumit pengalaman dari teman mereka sendiri, Ajeng.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7l80896gOV
Sementara itu…
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIB05RQn0j
Mas Gas yang tiba di rumah bu Erni siang itu sekitar jam 11 an, sudah sekitar 10 menit mengetuk² pintu rumah bu Erni. Itu karena ia tak punya nomor bi Resti, dan bu Erni yang dihubungi dari tadi hanya centang 1.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSsvM6VAyV
Ternyata bi Resti ada di kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi, iapun sayup² mendengar ketukan pintu pagar. Iapun berfikir kalo itu mas Gas, segera ia kedepan hanya menggunakan handuk sebagai kemben. Setelah ia melongok dari balik jendela, ternyata benar, orang di depan pagar itu mas Gas, yang ditemuinya semalam di halaman belakang, yang hanya menggunakan boxer pendek dan kontolnya menjuntai nongol. Tiba² terbesit dalam benak bi Resti untuk menggoda mas Gas, dengan keluar hanya memakai handuk yang hanya sampai paha atas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdl58ZtzfL
Setelah membuka pintu, ia langsung berlari ke arah pagar. Sambil setengah berlari, payudaranya yang tak cukup ditutupi oleh handuk, nampak berayun naik turun. Mas Gas pun hanya melongo melihat pemandangan itu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82fNdtVT6R
“Mas Gas ya?”, sapa bi Resti sambil membuka pagar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzQTOEr6zd
“Eee..ee.. iya benar bi…”, jawab mas Gas. “Ini mau antar obat sama siapin buat bapak”. Lidahnya agak kelu saat melihat payudara jumbo bi Resti yang mnegkilat, sedikit basah oleh air. Tak henti²nya matanya memandang susu bi Resti, betul² membuat darahnya berdesir, aliran darahnya mengalir cepat menuju otak dan kontolya. Hingga kontolnya pun berkedut dan mulai mengembang.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOkcIRxgsM
“Mas Gas, kok diem, gak masuk nih, saya malu loh pake handuk keluar?”, kata bi Resti menyadarkan lamunan mas Gas. Ia tahu kalo mas Gas melihat payudara nya berulang kali. Pentil bi Resti yang besar juga terlihat menonjol dibalik handuk. Makin membuat mas Gas salah tingkah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqjlJQrpcF
“Ahh iya bi, saya masuk ya, permisi”, ia berlalu melewati bi Resti sambil menutupi selangkangannya yang mulai mengembang.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYC5L8RlLXZ
Bi Resti senyum², gairahnya yang dulu terkubur, kini bangkit setelah mendengar cerita bu Erni tadi pagi. Rasa penasaran bagaimana bentuk kontol pria atletis itu membuat nya bertingkah agak nakal.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlktlL9jXMd
Mas Gas pun segera ke dapur, ia siapkan obat bapak, ia letakkan di atas nampan, dan sisanya ia taruh diatas meja dapur disertai tulisan jadwal minumnya. Lalu ia menuju kamar bapak. Saat akan berjalan ke kamar utama, ia berpapasan lagi dengan bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOH62X932P
Saat itu kontolnya masih mengembang, sehingga terlihat agak menonjol, dan ia lupa menutupi dengan tangannya. Bi Resti pun yang melihat itu, sempat berhenti dan mengamatinya. Gairahnya pun perlahan semakin naik. Keduanya saling bertatapan satu dengan lain. Wajah mas Gas pun malu, buru² ia ke kamar bapak.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO9ADwJPmU
Bi Resti pun yang gelisah, mencoba menutupi selangkangannga dengan 2 tangan, karena lengannya merangsek ke dalam, membuat payudaranya tertekan dari kanan dan kiri, semakin menyembul keluar. Seperti akan tumpah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7hHzDKuDK
10 menit kemudian, mas Gas keluar, dan berpapasan dengan bi Resti lagi yang masih memakai handuk.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMSSf6oPDg
“Bb..biii… maaf kok masih pakai handuk dari tadi?”, tanya mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NXvMpRPcD
“Eee…eee iya mas, ini saya buatkan teh hangat, nanti keburu mas Gas pergi. Makanya saya belum sempat ganti. Mas Gas duduk dulu aja.”, jawab bi Resti. “Ibu tadi pagi juga udah masak, saya ikut bantu. Kalo mas Gas mau makan, ayo saya temenin ke dapur.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHURlsfy9X
“Aa…aa..iya bi, gampang kalo sarapan. Saya udah tadi di rumah”. Ucapnya sambil menutupi celananya yang makin menggembung. Ia cukup kesakitan karena posisinya ke bawah. Sedikit demi sedikit ia geser saat pandangan bi Resti ke tempat lain, hingga akhirnya sekarang udah sejajar sama pahanya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcTLRYUFJB
“Hihi, bi Resti gak ganti baju, nanti melorot loh”. Canda mas Gas menggoda. Rupanya kini mas Gas makin tak tahan godaan, apalagi godaan payudara jumbo, pinggul yang seksi dan bokong yang montok.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XCYTXqh3c
“Iiih mas Gas, hihi. Ya nggak mungkin lah, kan ketahan anunya bibi ini”, sambil ia pegang payudaranya. Baru 2x bertemu, bi Resti pun juga makin berani menggoda. Ia seolah lupa kesedihan masa lalunya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf11kBpb9gV
“Waduhh bii…hihi… kok gitu”, mas Gas pun semakin gelisah, kontolnya makin lama makin menegang. Makin mejulur di pahanya. Iapun berinisiatif menutupinya dengan tas. Iapun buru² meminum teh yang disuguhkan tadi, karena mulutnya terasa kering, berulang kali ia menelan ludah. Bi Resti yang melihat gelagat mas Gas yang salah tingkah, makin menggodanya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcukplpzA30
“Mas Gas, mau lagi teh nya yah?, atau mau es teh?” Kata bi Resti sambil membungkukkan badannya seraya mengambil gelas teh tadi di depan mas Gas. Berusaha menggoda dengan menyuguhkan bongkahan payudaranya yang menggantung saat tubuhnya membungkuk. Membuat mas Gas makin gelisah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFqQD3beXP
“Atau mau susu mas?”, tanya bi Resti lagi sambil tersenyum nakal.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VyLj8x6kD
“Eee…ee..iya boleh deh bi, susu aja”, jawab mas Gas. Mata mas Gas tak berkedip melihat bongkahan payudara besar bi Resti yang menggantung tertahan handuk itu. Seolah² mau menyembul keluar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxFK8gHC56
“Susu yang asli apa yang bibi punya mas? Hihi…”, godanya lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4zekGh8wu
“Waduhhhh biii, jangan yang bi Resti punya. Nanti saya gak bisa balik ke kantor. Hahahaha…, bisa aja bi Resti nih”. Balas mas Gas yang juga berusaha menggoda.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWut2Rg1znO
Tiba² tanpa sengaja, saat akan merapatkan tangannya yang sembari memegang gelas, simpul handuk bi Resti terbuka, handuknya pun terlepas dan jatuh ke lantai. Nampaklah sepasang payudara yang berukuran jumbo, agak kendor dikit tapi tetap menggairahkan, pinggul yang seksi dan rambut vagina bi Resti yang lebat. Kulitnya meskipun sawo matang, tetap terlihat indah karena mulus tanpa cacat.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywJYBkPvo9
Karena kaget, buru² bi Resti menarik handuk tadi dan segera melilitkannya lagi. Raut wajahnya memerah. Namun di balik kejadian tak terduga itu, bi Resti senang, karena ia tanpa sengaja berhasil menggoda mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdFEEql1H7
Karena kaget, mas Gas buru² menutup matanya dengan kedua tangannya, ia duduk diam terpaku, sehingga membuat tasnya yang ia pakai menutupi rudalnya yang menonjol di balik celana lunglai ke samping.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsq0zJ2nma
Saat itu juga bi Resti kaget, syok, bercampur merinding, melihat tonjolan berbentuk kontol yang membujur di paha mas Gas. Terbungkus kain celana cokelat mas Gas yang memang agak ketat. Ia kaget sekali karena ukurannya melebihi setengah panjang paha mas Gas. Sepanjang botol kecap berbahan kaca warna hijau.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOziMrUGHor
“Astaga….burungnya, gede banget, kepalanya, ototnya, nonjol banget, bener² menggairahkan”, ucap bi Resti dalam hati. “Beruntung banget bu Erni kenal sama orang ini, andai saja mas Gas ngajak aku kentu, aku pasti langsung mengiyakan, tapi apa bisa muat ya?”, ia melamun sambil tak berkedip memandang tonjolan yang menggoda itu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMbcsQ545R
Sambil mengintip di balik jari²nya, mas Gas yang tau bi Resti sudah mengenakan kembali handuknya lalu menurunkan tangannya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2p4rYh3yyS
“Aah…mm.mmaaa..mmaaf bi, saya gak sengaja melihat bi Resti…”, ucap Gas lirih.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaacL7fldV
“Eh iya gakpapa mas, ini kesenggol tangan saya, jadi nya jatuh deh. Hihi…” balas bi Resti sambil cekikikan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRA13L2pZVJ
“Kok bi Resti ketawa?”, tanya mas Gas heran.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyEhTIgVuM
“Hihi…ii..iya mas, abis itunya loh, nonjol banget. Itu yang di paha kiri mas Gas, Hihihi…”, ucap bi Resti sambil kepalanya menunduk dan senyum².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCEkIGBohu
“Aiiihhh…mm…mma..maaf bi, bukan maksut saya anu…. aa…anu…bb.biii….”, mas Gas yang sadar langsung menutupinya dengan tangan. Meski ia tutupi dengan tangan, tetap aja ada bagian kontolnya yang masih tercetak jelas di celananya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoN8mKSvUnK
“Hihihi…itu mas, masih nongol”, bi Resti sambil melirik ke arah kepala dan batang kontol mas Gas yang tidak tertutupi tangan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0DC9Mwr9W
“Oohh..aduuuh….mma…maaf bbb..bii…”, mas Gas berusaha menutupinya lagi menutup pahanya. Lalu ia tutupi dengan tas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTGZ7a08C9
“Kegedean burung mas Gas itu. Hihihi…”, canda bi Resti lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJRDO4ladE
“Aiiih bi Resti bisa aja. Bukannya ukuran laki² rata² juga segini bi”, ucap mas Gas sambil melihat ke arah wajah bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep5D4J5IXr
“Wah yo nggak dong mas Gas, punya mas nya itu ukuran orang afrika. Hahaha”, bi Resti terkekeh.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNCNvxfmDE
Semalam bu Erni yang bilang kalo kontolnya mas Gas jumbo, gede banget. Sekarang bi Resti. Kapan hari waktu antar Ajeng pulang, ia juga kaget melihat kontolnya yang sempat tegang. Mas Gas jadi sempat berfikir, apakah benar penisnya itu diatas standar orang² indo. Nampak ia termenung.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DQrhUChzD
“Mas, bi Resti ganti baju dulu ya. Takut nanti melorot lagi, nanti mas Gas bingung. Hihi….”, goda bi Resti lagi. Mas Gas pun hanya mengangguk namun pandangannya menerawang. Ia lalu melihat bi Resti yang berjalan ke arah belakang, tampak ia mampir menaruh gelas teh di dapur, setelah itu ia berjalan ke kamarnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRW4WvIG7uy
Mas Gas terkesima juga dengan goyangan bokong bi Resti yang gede, naik turun bergetar. Ia berfikir, dua wanita berbadan montok ini hampir sama dari perawakannya. Hanya saja kulit yang membedakan. Sama² manis, sama² berpayudara besar, dan sepertinya sama² haus kepuasan ranjang. Mas Gas menyimpulkan sendiri dari cara mereka berbicara dan menggoda.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCqL2n2in9
“Aku coba intip bi Resti deh, mumpung bapak juga udah tidur dari tadi”, ucap mas Gas dalam hati. Iapun berjalan ke belakang dengan kontol yang mulai agak berubah ke ukuran semula. Namun masih saja menonjol di bagian kiri paha atasnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgYqjxXEpX
Perlahan ia intip dari kamar yang tidak ditutup. Sepertinya bi Resti sengaja ingin pamer kemontokan dirinya di depan mas Gas. Dari balik daun pintu, mas Gas betul² menikmati pemandangan indah itu. Ia melihat dari kaki bi Resti yang mulus, naik ke betisnya yang ramping dan pahanya yang berisi, naik ke bokongnya yang besar, belahan pantatnya yang seksi dengan garis gelap memanjang dari pangkal paha ke bawah panggul, lalu pinggulnya yang lebar. Body nya betul² mirip bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbpUzy0HZy
Bi Resti yang sadar ada yang mengintip, ia sengaja berlama² telanjang. Semakin lama sadar dirinya dipandang mas Gas, bi Resti semakin bernafsu. Dan benar saja, kontol mas Gas pun menegang lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLEIS8ayK1
“Masuk aja mas, gakpapa. Bi Resti dah tau kalo mas Gas ngintip. Hehehe…”, ucap bi Resti mengagetkan mas Gas. Keringat dingin langsung menghinggapi tengkuk dan punggung mas Gas. Ia sungguh terkejut keberadaan nya diketahui bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTJhZrfVYE
“Masuk sini mas, gakpapa”, ajaknya lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BVByRS1CV
“Loh kok diem aja mas, siniii….”, panggil bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEJGzcadwC
“Eee..ee, anu….aa..aa..an…anuuu…itu bii aa..nu. tergagap mas Gas yang terbongkar aksi nakalnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoMKOt5PYV
“halah, mas, sini lo masuk. Ngobrolnya disini aja!”, ucap bi Resti lagi sambil berjalan ke arah suara mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4UPnoBTUp
Lalu tangan bi Resti dari balik pintu menggapai tangan mas Gas. “Ehhh…siniiiii….”, ditariknya tangan mas Gas, diajaknya masuk ke kamar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNnq6IKdlu
Tak sehelai benang pun melilit tubuh bi Resti, ia juga tak berusaha menutupinya. Ia biarkan dirinya telanjang bulat di depan mas Gas. Mas Gas yang ditarik masuk, tetap menunduk. Cemas tapi senang, mas Gas terlihat belingsatan sambil menutupi paha dan selangkangannya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDcnyiqAMe
“Mas… mau lihat bibi telanjang kan. Bibi tau mas. Soalnya kontol mas Gas tadi kan tegang pas handuk bibi melorot. Jangan gugup gitu dong. Hehehe…”, goda bi Resti. Sambil bi Resti menutup pintu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIKyuNdqLk
“Eee..ee.. a.a..anu bb..b.bi…”, ia masih gugup, ingin mengaku tapi malu. “Iii..iii..nggak bi, nggak kok,” dalihnya. Ia masih menunduk, tak berani melihat terang²an.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzR5w747ZT
“Hihi, suka sama susu besar ini ya”, sambil bi Resti menempelkan payudaranya yang besar menggantung, putingnya yang besar berwarna coklat, menekan² punggung mas Gas. Makin tak karuan jantung mas Gas berdegup. Lalu ia merasakan ada sebuah sentuhan yang mengelus² kontolnya yang tegang.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2rBPm5qMh
Bi Resti raba dan elus dari pangkal kontol, perlahan turun ke batangnya, lalu memainkan jarinya di jamur mas Gas yang tercetak jelas di celananya. Membuat kontol mas Gas makin menegang, ia merasakan sakit di pangkal kontolnya, karena saat tegang, kontolnya harusnya menjulang ke atas hampir menyentuh perutnya. Saat ini dihimpit celananya yang agak ketat, terkurung tak bisa bergerak bebas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9eNTHwW2C
“Gak sakit apa mas ditaruh menyamping gini, kenceng banget loh ini. Kerassss…”, bisik bi Resti di telingannya dari belakang. Bi Resti garuk² manja batangnya dan sesekali ia remas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3EkEG1klf
Perasaan mas Gas makin gak karuan, panas dingin, jantungnya makin berdegup kencang, diikuti kontolnya yang berkedut² saat diraba² bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLTeZw6tjq
“Ee..eeh… kontolnya gerak² mas, aiiihhh…. kok makin gede gini ?”, bisik bi Resti. Berdiri bulu kuduk bi Resti, ia juga merasakan gairah yang menggebu². Aliran darahnya mengalir cepat, jantungnya memompa tak beraturan. Susunya yang menekan² punggung mas Gas mulai berkeringat, terkena hawa panas keduanya. Menjadikan gesekan yang dirasakan mas Gas begitu lembut. Memek bi Resti pun mulai basah, lendir hangat mulai mengalir membasahi bibir memeknya, menelusuri rambut memeknya yang lebat.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBX5RO36Sth
“Bb…biii….bi Resti nnn..naa..kal…”, bisik mas Gas. “Kontolku kena gencet celana bii.., udah dong biii….”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnlKo9vSOE
“Bukaaa yaah maaasss….”, bisiknya manja dengan menempelkan bibir bi Resti di telinga mas Gas. Dengus nafas bi Resti dan gerakan bibir bi Resti membuat mas Gas geli dan makin terangsang. Ia pun berani mencium dan menjilat telinga mas Gas. Ia lingkarkan tangan kanannya ke perut mas Gas, meraba² perut sixpacknya, lalu naik ke dadanya yang bidang. Sementara tangan kiri bi Resti asik bermain dengan kontol mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxg9Cuy1ayg
“Badan mas Gas bagus banget….”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNX2ogF962M
“Ininya loh….bikin bibi gemesss…aaah…”, ucapnya lagi sambil mencium telinga mas Gas, dan tangannya meremas agak kuat batang kontol yang sudah menegang keras. “Bibi buka yah mas, celananya…ssshh.., kasihan mmm… kontolnyaaaah mas….”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCJDX7dc84
“Jjjaa..jjaangan bb..b..bii, nn…nnan…nanti…ggimaa…na…oooh….ssssh…”, desah mas Gas sambil memejamkan mata, menikmati sentuhan tangan dan dekapan tubuh montok bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLK3GP28nak
Tangan kanan bi Resti kini menelusuri resleting mas Gas. Dilepasnya pengait ikat pinggang itu, ia kendorkan, lalu ia turunkan resleting celana cokelat itu dan ia buka dengan kedua tangannya. Lalu kedua tangan bi Resti memegang celana bagian pinggang. Ia turunkan perlahan hingga sampai di atas pangkal paha. Ia turunkan lagi perlahan² hingga yang menahannya kini adalah kontol tegang mas Gas yang menonjol mengarah ke bawah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKIEAaGUDF
Setelah celana kerja mas Gas jatuh ke lantai, tampaklah boxer mas Gas yang masih membungkus bokong dan kontol jumbonya. Bi Resti pun kembali mengelus² kontol mas Gas yang masih terbungkus boxer. Tangan kirinya menelusuri paha bagian kiri yang tertekan kontol mas Gas yang tegang. Menekan hingga boxer itu membumbung.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLiukb7sfj
Tangan bi Resti mengelus² sisa batang dan kepala kontol mas Gas yang menyembul keluar dari boxer itu, seolah berontak ingin keluar. Bi Resti pun menggigit bibir bawahnya, ia nikmati permukaan kulit batang kontol yang berurat, ia telusuri hingga ke kepala jamur nya yang berbentuk indah, jari² tangannya memainkkan kepala kontol yang mengkilat itu, sesekali jarinya mengusap² lubangnya yang sedikit basah oleh pejuh yang keluar, ia usap² diratakan ke sekitar lubang pipis.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WDbnbJ1FE
“Ssshhh… mas, kamu perkasa banget”, bisik bi Resti lagi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FKmLFTv39
“Bbbii….aaaah….ssssh….”, mas Gas hanya bisa mendesah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqNyO5CA2d
“Bibi gemes banget sama gede nya mas, puanjang lagi….iiiiihhh…..mmmm….”, ucap bi Resti lagi, ia nampak sangat bernafsu dengan rudal torpedo mas Gas. Ia lalu mengarahkan tangannya lagi ke boxer, lalu memelorotkannya. Kini celana dan boxer mas Gas sudah jatuh kebawah semua meski masih melilit kedua kakinya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7b3uBHn7f
Lalu tangan kiri bi Resti menyusuri paha, naik lagi ke atas hingga kedua tangannya bertemu di pangkal kontol mas Gas. Bi Resti lalu mengenggam batang kontol mas Gas, Ia coba lingkarkan jari tengah dan jempolnya dibatang berurat itu, tak sampai bertemu memang kedua jarinya itu, karena saking tebalnya batang kontol mas Gas. Bi Resti semakin merinding, nafasnya makin menderu².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnZoZ0FP4c
“Tttebel bbbanget maaas….., oooh….maaas….”, bisiknya lagi sambil menciumi leher mas Gas. Bi Resti memang cukup tinggi, hampir setinggi mas Gas, hanya selisih sekitar 10 sentian. Itu yang membuatnya mudah memeluk tubuh pria kekar itu dan berbisik di telinganya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMhDFFXahc
“Aaaargh…aaah…sssh…..oooh…bii….bibiii…”, mas Gas hanya bisa mendesah dari tadi, ia begitu menikmati rangsangan dari bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQed3gWgCT
Tangan kiri bi Resti mulai mengocok perlahan batang kontol mas Gas yang mengacung ke atas mendekati perutnya yang sixpack. Sedang tangan kanannya memainkan bagian kepala jamurnya. Perlahan ia kocok lembut dengan kedua tangannya naik turun. Sambil sesekali ia elus juga biji zakar mas Gas yang gede. Ia mainkan kedua biji zakarnya bergantian dengan jari²nya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjezIFoQ4v
Sesaat bi Resti melepas tangan kirinya, ia lalu meludah ke telapak tangannya, ia gunakan untuk melumuri kontol mas yon dari arah pangkal, lalu ia meludah lagi untuk melumuri bagian batangnya. Ia urut naik ke atas hingga sekarang, tangan kirinya menggenggam kepala kontol yang menjulang panjang. Ia mainkan dengan menempelkan kepala kontol mas Gas diperut atas pusar mas Gas. Tangan kanannya mengelus² batang kekar itu dari pangkal, hingga kedua tangannya bertemu di pusar mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzCOV0tfOb
“Panjaaaaaang….mmm…gedeeee…..mas, bibi gemes banget pengen nyoba….sssh…” bisiknya kembali dengan kini bibirnya menciumi tengkuk mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5R1JJ0Eii
“Bbbiii….ooooh…sssssh…..aaaargh…bbii…biii..pppee…ngen…nnyoooba apa bbi….?”, tanya mas Gas dengan gugup dan nada suara bergetar. Kini tangan mas Gas yang sedari tadi diam, mulai ia arahkan kebelakang, mengelus pinggang bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jN17sDUh9
“Dddiii..mmasuukin…ssshm..mmmemek bbbiibi mmaas…, ppe..pengen bbangeeet….bbibi pengeeen bbangeeeet…aaah…maaaass”, balasnya sambil mendesah. Sebetulnya bi Resti sendiri agak takut, karena baru kali ini ia menjumpai kontol yang panjangnya se botol kecap. Ia takut ngilu. Tapi hawa nafsunya membujuknya untuk mencoba.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx061urT2d
“Hhhaaah…ddima…sssukin?”, tanya Gas kaget.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEgdPjAy3D
Mereka berdua yang tengah asyik terbius gairah, tiba² saling menghentikan aksinya. Pergumulan hot itu harus berhenti ketika HP mas Gas berdering.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8mxncHHiH
“Mas, HP nya bunyi tuh. Dilihat dulu, siapa tau bu Erni!”, ucap bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrHne8YzIx
“Ahh iya bi”, dengan celana dan boxer yang masih melorot, mas Gas pun segera meraih tasnya diatas ranjang bi Resti, ia ambil HP yang masih berdering, dan benar ternyata dari Bu Erni. Saat akan diangkat, tiba² berhenti berdering. Mas Gas tak menelpon balik, karena panggilan tak terjawab itu baru sekali. Iapun membuka WA dan mengirim pesan ke bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbygVSesPe
“Iya sayang, maaf aku tadi di kamar mandi rumahmu, perutku mules, ada apa?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETRpvXmFjd
“Oooh nggak sayang, cuman mau nelpon aja, mau ingetin kamu ke rumah, eeeh ternyata udah di rumah. Obat bapak udah dikasih sayang? Bi Resti lagi ngapain?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWim1g7Ve86
“Hehe, ya gak lupa lah sayang. Udah kukasih tadi. Bapak sekarang lagi tidur. Aku gak tau bi Resti lagi ngapain sayang, emang kenapa? Aku mau balik ke kantor ini”, dalih mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyULjYP9Np
“Oh gitu, gakpapa say, cuman nanya aja kok. y udah sayang, ati² yah. Nanti sore jangan lupa ke rumah. Mmmuuuaaach…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpRM8Eh765
“Iya sayang, mmmuaaach…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInTwkO2wWq
Bi Resti yang menunggu duduk di tepian ranjang, tak berhenti mengagumi kontol mas Gas. Ia belai², ia genggam dan kocok² perlahan saat mas Gas tengah balas membalas chat dari bu Erni.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14vvsQnkNa
“Sssh… biii….udah dong, dipegangin terus. Hihi”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBhNZXJD5H
“Abis bibi gemes banget mas. Guedenya gak ada lawan. Duuuuuh…. iiih…”, balas bi Resti dengan raut wajah gemas. “Oh iya kenapa bu Erni mas?
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Xzri1c8lF
“Nanyain aku lupa apa gak antar obat, sama nanyain bi Resti lagi ngapain, gitu katanya”, jawab mas Gas. “Aku juga bilang mau balik ke kantor”, imbuhnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tQXZZbPoi
“Oooh gitu, yaaah gak jadi deh sama mas Gas. Hihi…”, ucap bi Resti terkekeh.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQknQhIqsT
“Aku takut bi, aku belum pernah”, balasnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHtdnSzF7S
“Loh, yang malem itu sama bu Erni, emang gak dimasukin?” Tanya bi Resti penasaran.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpcWNT0Gkp
“Nggak, cuman diemut, punya bu Erni juga ku emut. Trus keluar deh. Bu Erni suka banget telen pejuhku. Katanya putih kental, bagus buat kulit, buat ngilangin stres juga katanya.” Jelas mas Gas sambil menaikkan boxernya. Lalu ia membetulkan posisi kontolnya yang perlahan mulai kembali ke bentuk semula.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIOIQDdDJs
“Lah emang bener itu mas. Bibi dulu juga suka telen punya pacar sama punya suami. Nih liat kulit bibi, bersih mulus kan”, balas bi Resti sambil memamerkan susu dan kulitnya yang bersih. “Cuman dulu punya pacar sama suami agak bening, dan dikit yang keluar. Kalo gak 3, ya 4 kalo crot”, imbuhnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvi2nznPTm
“Hihi, iya kulit bibi bersih emang, masih kenceng lagi”, puji mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡij0uHFpUMt
Dalam hati mas Gas lalu berkata, “bi Resti belum tau ganasnya bu Erni nelen pejuh, bi Resti juga belum tau sebanyak apa pejuhku. Hihihi..”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNPRzWkINl
“Ngelamun apa mas?”, sambung bi Resti sambil memakai handuknya kembali.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1XpyMjyOw
“Ehh, nggak kok, mikir kerjaan, hehe”, dalih nya. “Oh iya bi, aku pergi dulu ya, kalo ada kesempatan lain waktu kita bisa terusin. Hihi, tapi ajarin aku ya bi Resti!” Kata mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZsaulV5DM
“Hihi, ajarin apa sih mas?, iyaaa iyaaa…. nanti bibi ajarin yang enak² sama punya mas yang gede itu”, balas bi Resti sambil tersenyum malu².
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡex4U47kfFe
“Ihhh apaan si bi Resti nih, gede-gede aja dari tadi, dah ya biii, saya berangkat dulu, nanti sore bu Erni minta aku kesini lagi”, tukas mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDIfogexz6
“Iya mas, bibi antar sampai depan ya. Sekalian nutup pagar. Oh iya mas, jangan cerita² ke bu Erni ya, nanti bibi dipecat lagi, rahasia kita berdua!”, ucapnya sambil mengerlingkan mata.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBiBQEAxs5
“Ya iya lah biiii, masa aku cerita ke ibu. Hehe, bisa² perang dunia”, balasnya sambil tertawa.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHRl9gnKEF
Akhirnya bi Resti dan mas Gas berpisah di batas pagar siang itu. Nampaknya cuaca kembali panas. Matahari membagi sinarnya dengan terik.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNfGVwPxsq
Bi Resti yang siang itu menyetrika baju di kamarnya, tiba² dihampiri bapak. Bapak mengetuk pintu bi Resti, bi Resti pun kaget karena ia merasa asing dengan suara laki² itu. Suara yang beda dengan suara mas Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWCDM7qfPV
“Bi, permisi. Bi Resti, bisa saya minta tolong dibuatkan bubur sumsum. Sekalian kalo belanja di alfa saya minta tolong dibelikan vix inhaler ya. Ini kok tiba2 hidung buntu”, suara bapak terdengar dari luar kamar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmCs09VMFX
Bi Resti seketika itu juga menghentikan setrikanya, ia segera membuka pintu.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qn7ed5iUu
“Ooh bapak, nggeh pak. Siap. Saya pake jilbab dulu nggeh”, jawab bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPoXTLYsTu
“Iya bi, silahkan. Oh iya ini uangnya”, seraya menyerahkan uang 200rb rupiah.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMwBFlRKaG
“Pak, ini kebanyakan, kan cuman beli santan kara sama vix, seratus aja cukup pak, nanti ada kembalian”, jawab bi Resti sambil mengembalikan uang 100rb ke bapak.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK59EmRp4Kj
“Bawa aja bi, kalo kembalian ya bawa juga. Diambil aja buat bi Resti”, sahut pak Wito.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LWREf7NGB
“Loh pak tapi…”,
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwvGquVRna
“Sudah simpan aja bi, rejeki itu”, ucap bapak memotong pembicaraan. Lalu bapak kembali ke kamar.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXfIrpiLtD
Baru kali ini bi Resti terheran², biasanya kebanyakan orang² kaya juga kembalian diminta. Ini malah dilebihin duitnya. Rupanya ini yang membuat bu Erni setia cintanya dengan pak Wito. Meskipun bu Erni mencicipi beberapa lelaki.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAYKVASTpf
“Bi, tadi saya melihat ada laki² keluar dari rumah ini, itu siapa? Tanya pak Wito..
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcF7x0jlh8
“Oooh dia mas Gas pak, orang suruhan bu Erni, kata ibu sih dia yang dimintain tolong buat ambil obat bapak sama menyiapkannya”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoeN3OroA5
“Owalaaah, mas Gas toh. Dia itu bawahan istri saya bi. Baik, sopan anaknya. Masih muda, rajin, kerjanya cepat dan cekatan. Ibu kapan hari cerita ke saya, dia pegawai baru di kantor.”, ungkap pak Wito.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOsAVyAxYe
“Bii, saya nitip jagain rumah sama bantu² ibu ya. Bi Resti tau sendiri, diabetes saya akut, jadi lebih banyak tidur. Oh iya, klo saya waktunya minum obat, dibangunkan ya, digoyang² aja kakinya, soalnya saya susah dibangunin!”, imbuhnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU57Nz7Qrf
“Owalah nggeh pak, sy sudah anggap bapak sm ibu kakak saya sendiri. In syaa Allah nggeh pak, saya makasih juga sudah diterima kerja disini, moga² jenengan sm ibu cocok”, sahut bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjLbZRtkyV
“Wooo iya bi, sama². Klo ada masalah keuangan, bilang aja sama ibu, atau sama saya. Nanti kami bantu. Uang juga gak dibawa mati bi. Saya seneng bisa bantu orang lain”. Ungkap pak Wito.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiIsVXXI6m
“Nggeh pak”, bi Resti mengangguk. Kalo gitu saya siap2 dulu ya pak. Mau belanja. Apa ada yang lain yang bapak pingin beli?”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlzvuCfC5d
“Ndak bi, wes itu aja, makasih ya bi, saya mau tiduran lagi, kalo buburnya sudah jadi, tolong saya dibangunkan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYzhTTo8nt
“Nggeh pak”. Jawab bi Resti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiILmiCpdP
Sementara itu, sore harinya…
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqVrooPsGC
Di rumah pak Andi, bu Siti dan pak Andi sedang duduk² santai di teras depan. Secangkir teh manis kesukaan pak Andi, sebuah toples cemilan, menemani kedua pasangan yang harmonis itu dalam perbincangan hangat.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph1uZaM46F
“Mendung maneh (mendung lagi) mah, cuaca kok gak menentu ngene yo mah”, sapa pak Andi memulai obrolan.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8azGJKlmo
“Ya wolak walik e jaman pah (jaman yang kebolak balik), dunyo e tambah tuwek pah (dunianya makin tua pah). Oh iyo, gimana menurutmu pah, Tika yang kita temui tadi?” Sahut bu Siti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmymkOuFcbj
“Yo cantik, berjilbab, santun juga koyoke (sepertinya), ya kan kita bisa lihat dari wajah dan sikapnya to mah”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLUSDk3mN3
“Hmmm, iyo pah, tapi aku takut kalo cuman kedok aja. Nanti pas sudah nikah, berbanding terbalik. Kan mesakno (kasihan) Gas, sudah gak punya teman perempuan, sekali ketemu langsung nikah, eeeh malah loro ati (sakit hati).
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRAfSAi9oz
“Gas wes gede mah, dia pasti tahu mesti bagaimana, biar dia juga se yang tentuin pilihan”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7X3gdw0gt
Sluuurp, bu Siti menyruput minuman jahenya, sambil memandangi hijau² tanaman di halamannya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlGWtSuomo
“Mah, kamu tadi kan wes dapat fotonya to?”, tiba² pak Andi nyeletuk. “Nanti jangan lupa kasih lihat ke Gas klo dia sudah pulang!”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYUgNSl0sS
“Sudah pah, itu masih ada di HP. Kan tadi temen papah yang ngirim di WA mamah. Ya wes pokoknya kan tugas kita bantu si Gas, soale anake gak aktif koyok kamu loh pah, hahaha” canda bu Siti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE0h2qBSre
“Aahahahaha… iyaa iyaa mah, papah kan memang nguber² mamah dulu. Istriku ini is the best pokoke. Makasih yo mah, wes nemenin papah sampai sekarang, cuup…cup…”, ucap pak Andi sambil mencium kening bu Siti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNPo5DxHl5
“Guombalmu paaaah pah… hehehe… iyo pah, sama², aku juga makasih kamu selalu setia, awas lek aneh², tak ketok (potong) manukmu pah. Hihi…” canda bu Siti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuac7EDze2
“Cuacane cocok mah….hehe” sambil mengkode bu Siti untuk mengajak bercocok tanam.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFWLv3XWSb
“Mosok yo sore² gini to pah, abis ini Gas pulang, trus masuk waktu maghrib, opo ndak keganggu nanti paaaah pah..” balas bu Siti dengan wajah heran.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhN6Xx78c8U
“Lha habis, susumu itulo, bikin burung papah cenut². Dari tadi kok ngawe awe minta dikenyot. Hahaha….”, ucap pak Andi dengan tatapan menggoda.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xGibhHRVO
Sambil melihat ke arah payudaranya yang besar, bu Siti bilang “oooo kamu toh, yang buat suamiku klepek²”, ucapnya sambil meremas² bongkahan payudara dibalik gamisnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmplRFQiTgg
“Hahahaha… iyoo iyo mah, ya wes nanti malam aja. Biar Gas tidur dulu. Hihi…”
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1hgoBmWwG
Lalu nampak Gas datang dengan motornya. Setelah turun, ia copot mantelnya yang sedikit basah oleh gerimis.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNf2ufPUAXb
“Assalamualaikum mah, pah” sapa Gas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxDS9NvUR8
“Walaikumsalam le”, hujan toh, dimana?” Balas pak Andi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1gcpPbDx8
“Itu tadi di deket kantor pah, lha kok disini terang loh. Hahaha”, jawab mas Gas sambil ketawa. Ia lalu melepas sepatunya, dan mencium tangan kedua orangtua nya yang sedang duduk2 di teras.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjfjzOKzaR
“Le, papah sama mamah sudah ke rumah Tika. Sudah dapat fotonya, orangtuanya juga mau lihat fotomu. Nanti kamu kirim ke papah ya!” Ucap pak Andi.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBLtJQcFu4
“Wih cuepet e to pah. Hehe. Ya wes, kirim ke WA ku yo pah. Nanti tak kirim fotoku ke papah”. Balas mas Gas sambil melepas sepatu. “Oh iya pah, mah, abis mandi Gas langsung berangkat lagi ke rumah bu Erni, ngelanjutin bantu orangny yang kemarin”, jelasnya.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPkDh35oQm
“Kesana lagi to le?” Tanya bu Siti.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT70P4CSfTD
“Iya mah, lumayan kan dapat tambahan”.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy12tW23DeM
“Ya wes terserah kamu, pokoknya jangan ninggal sholat!, itu pesen mamah”. Ucap bu Siti dengan nada tegas.
6996Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZsx9J4Fhf
“Iyaaa iya mah, beres”, balas mas Gas sambil berlalu masuk.
ns 15.158.61.54da2
