x
Sudah beberapa hari ini, kota Malang diselimuti mendung di pagi hari. Bahkan terkadang pagi juga turun hujan, kadang sebentar, bahkan pernah juga 3 hari berturut² hujan tanpa jeda.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgqsr5FtmO
Pagi itu, cuaca nampak mendung. Mas Gas yang dibangunkan ibunya pagi itu setengah 5, untuk menunaikan sholat subuh, terlihat begitu segar bugar. Mamahnya pun heran, karena biasanya, ketika dibangunkan subuh agak susah, tapi pagi itu, sebentar saja ia sudah beranjak dari tempat tidur.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwF8H26FGxe
“Tumben leee …. “, kata ibunya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9irDDAND5O
“Hihihi…”, mas Gas hanya tersenyum ke ibunya, tanpa berkata², ia langsung ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2BMQ5sPjy
30 menit kemudian, ayahnya yang sudah menunggu di meja makan dengan ibunya memanggil mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMdM8Qjfdf
“Le, kalo sudah selesai sini sarapan, papah mau tanya sesuatu ke kamu”, panggil ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwj4RZHHobJ
“Iya pah, sebentar”, jawab mas Gas. Agak takut dan penasaran mas Gas, apa yang akan ditanyakan ayahnya. Di meja makan juga ada bu Siti, ibunya yang nampak mengaduk kopi untuk pak Andi, suaminya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBqqvIn4iA
Setelah keluar kamar, mas Gas segera menuju meja makan, mengambil tempat duduk di seberang ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgUEo0g7Ex
“Iya pah, mau nanya apa?”, tanya mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy11KwHuVER
“Itu semalem, kamu pulang jam berapa dari rumah bu Erni? Tanya ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTwRsAGnX8
“Ooh itu pah, aku pulang jam 11 kurang, abis banyak banget yang dikerjain, bu Erni juga minta diajarin”, dalih mas Gas. Ia mulai berani berbohong, karena gak mungkin juga ia menjelaskan dengan jujur apa yang ia lakukan semalam dengan bu Erni, bisa dipecat sebagai anak, katanya dalam hati.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqPnsHdNb0
“Hmmmm, bukan begitu le, bukan papah mamahmu melarang kamu bantu orang, tapi bu Erni kan juga punya suami, gak baik kamu pulang selarut itu dari rumah orang. Dilihat tetangga kan juga gak enak”, kata ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCehpd0fggE
“Iya le, mamah sih gak masalah, toh kamu juga sudah dewasa, tapi ya itu yang mamah papahmu khawatirkan”, imbuh ibunya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC3SPNc3WO
“Oh gini mah, pah, sebenernya aku sudah mau pulang jam 9, aku juga udah bilang bu Erni kalo kerjaannya aku bawa ke rumah, tapi orangnya gak mau. Trus suaminya juga kena diabetes akut, lebih banyak tidur, kata suaminya juga gak masalah pah, mah” tukas mas Gas meyakinkan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3U7vh0NiY
“Iya tapi le…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14p4SRV1GP
“Lagian perumahan disana juga sepi, kayak gak punya tetangga. Anak² main diluar aja gak ada”, potong mas Gas. “Sebentar ya pah, mau ke kamar mandi dulu, kebelet”, ucap mas Gas sambil agak berlari ke kamar mandi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJU1s7tdnLS
Di meja makan, tampak kedua orangtua Gas sedang berbincang². Mereka berdiskusi kedepannya akan seperti apa memperlakukan mas Gas. Ibunya yang masih menyimpan rahasia hari itu tentang aksi mas Gas di kamar, mengungkapkan kepada suaminya untuk lebih membebaskan mas Gas, karena dirasa sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan. Mereka juga membicarakan tentang calon istri mas Gas yang mereka pilih, anak dari teman rekanan bisnis ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbpJhWbh9K
Setelah dari kamar mandi, mas Gas kembali ke kamarnya dahulu. Ia melihat kedua orang tuanya sedang ngobrol serius. Ia makin penasaran dan sedikit takut, jikalau orangtua nya bakalan marah dengan sikap mas Gas semalam. Sikap yang tidak biasa. Tidak seperti mas Gas pemalu dan cuek yang dikenal ayah ibunya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWOcjzGWBK
Saat hampir selesai menyiapkan keperluan kantornya, mas Gas mendengar ayahnya memanggil.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3oMMpMJ0s
“Gas, coba kesini le !”, ayahnya memanggil.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx2jQESwy9
“Iya pah”, sahut Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnKyuSYY4Z
“Duduk sini nak, papah sama mamah mau ngomong sesuatu”, perintah ayahnya. “Iya pah”,
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8MM2oor08
“Gini nak, kamu saiki lak wes (kamu sekarang kan sudah) umur, piro (berapa) bu, 32 yo?”, “husss, 33 pak”, “lho iya toh, wes nambah (sudah nambah, laaahh lali (laaahh lupa) bapak, hahaha”, “paaak..pak.. genah wingi seng nguwehi kado yo bapak dewe (bukannya kemarin yang ngasih kado bapak sendiri)”, sahut menyahut ayah ibunya sambil terkekeh. “Lha itu lo le, apa ndak (tidak) kepikiran menikah to?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnytv6hD8S
Sambil garuk² kepala, mas Gas hanya diam.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTziOdpZvSM
“Kamu wes ono calon le?”, tanya ayahnya lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYRZnQ5haY
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiQ6Vvbn5I
“Ndak ono pah, sopo yoan?”, mas Gas balik nanya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDQb2XIUIa
“Hmmmm… ini papah sama mamah ada calon, anak om Wisnu, rekanan bisnis papah. Namanya Tika, cantik, putih, berjilbab, sudah punya kerjaan juga, wes pokoke mantap le. (dah pokoknya mantap nak)”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIvvKEoibF
Tika??? Kok namanya seperti nama teman sekantor ya, pikir mas Gas dalam hati.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0rXYIltaS
“Kerja dimana dia pah, ada fotonya pah?”, tanya mas Gas penasaran.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHmm0hDAFz
“Hahaha, penasaran juga anaknya papah. Itu tandanya kamu kepingin, tapi ndak punya calon le. Ndak punya ato ndak berani? Hahaha…”, canda ayahnya lagi. “Yeeeeh papah iki, ojo digarapi ae anake (jangan diledekin terus anaknya) iku”, bela bu Siti. Nampak pak Andi masih ketawa², terkekeh. ”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMt2PQQWVOz
“Contonen (tiru/ikuti) papahmu ini le, papah dulu nembak mamahmu itu sampek 3x ditolak, papah ndak putus asa, akhirnya diterima juga. Ya to mah”, “heleh yo iyo, mamah kasihan papah melas gitu dulu. Hihihi”, canda bu Siti balik. “Tapi lak cinta to mah, cinta mati, hihihi”. Bu Siti pun nampak tersipu malu sambil mencubit manja lengan pak Andi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHlYEBjoVX
Melihat mereka becanda, mas Gas tampak ikut bahagia. Dari dulu sampai sekarang, bertengkar aja gak pernah. Hanya beda pendapat tapi itu juga tak lama, karena bu Siti sendiri lebih memilih taat kepada suami, jadi lebih banyak mengiyakan. Mas Gas sendiri mau punya pasangan yang seperti bu Siti, ibunya. Yang sabar, rajin ibadah, dan suka becanda.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmBsRkhnXL
“Laaah kok malah guyonan to pah, mah. Hahahaha… ya wes aku manut ae (nurut aja) papah sama mamah”, ucap mas Gas sambil terkekeh.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehnRfxZhJx
“Lha sekarang kok pasrah gitu le, hihi, ya dilihat dulu anaknya, kalo kamu cocok mau lanjut ya papah mamah dukung”, kata bu Siti sambil tersenyum.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9w4x6SbsX
“Ya wes Gas berangkat dulu ya mah, pah”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpotreCUuf
“Iya le, hati². Papah sama mamah mau rundingan rencana selanjutnya tentang masa depan kamu”, sahut ayahnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4K0BsVVVHD
“Jangan lupa mantelnya le !”, imbuh ibunya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YBfn5oy8H
“Iya maaaah….”, jawab mas Gas sambil menstarter motornya dan berlalu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2w58oQxmB
Sementara itu…
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmxZVTjE4p
Di rumah bu Erni. Terlihat ia dan bi Resti sedang berada di dapur. Bu Erni menyiapkan sarapan dan obat untuk suaminya, sedangkan bi Resti sedang mengeringkan baju yang sudah ia cuci sejak subuh tadi. Mereka sambil beraktivitas juga asik mengobrol, saling bertukar cerita kehidupan mereka masing².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgL8eqppccH
“Bi, sudah lama menjanda?”, tanya bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OIhWtj9cZ
“Ehh, iya lumayan lama bu, 8 tahun. Sebetulnya mantan suami saya itu orangnya setia, romantis, dan hot”, jawab bi Resti sambil menerawang ke arah mesin cuci yang bergetar, tatapannya kosong namun ia juga sedikit tersenyum. “Tapi dia lebih memilih saudara saya yang lebih muda, saudara² suami juga membelanya.”. Lanjut nya dengan raut wajah murung.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTY1g7AiFh8
Bu Erni yang mendengar cerita bi Resti, jadi ikutan sedih. “Ya Allah bi, sabar yah! Nanti pasti dapat gantinya kok”. Sahut bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdr2wlnnTq
“Owalah buuu, usia saya sudah gak muda lagi, siapa juga yang mau sama saya. Jelek, kumel, gak putih. Hihi…”, jawab bi Resti dengan senyum yang agak kecut.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1rgyZU0H1
“Ehh jangan salah bi, jodoh gak ada yang tau. Body bi Resti loh masih montok. Saingan sama body saya. Hehe”, canda bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C1nJIOCql
“Hahahaha.., ibu bisa aja”,
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WrakArc9r
“Loooo serius bi. Tuh susu sama bokongnya aja saya kalah. Hahahahaha….”, tawa bu Erni memecah suasana hening pagi itu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdixgABqtm9
“Walaaaaah bu Erni iniloh, bikin saya malu. Tapi memang kata suami saya dulu, body saya istimewa”, aku bi Resti terang²an. “Suami saya dulu pasti tiap hari minta jatah bu, bahkan kadang sehari sampai 3x, saya kewalahan. Hihihi…”, lanjutnya sambil ikutan tertawa.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFisPnQDTO
“Oh ya bi, wuihhh hebat banget suaminya yah. Tapi…” tiba² raut wajah bu Erni berubah sedikit murung.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRPxrdznNi
“Tta..tapi kenapa bu?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYS3mWicaUZ
“Suami saya setelah didiagnosa kena diabetes, jadi jarang sentuh saya. Itunya letoy, jadi gak nafsu gitu bi”. Ucap bu Erni. “Itunya juga cebol bi. Hihi….”, lanjutnya sambil senyum yang ditutupi dengan tangannya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNDNiRHCqc
“Ooh gitu bu, sabar yah bu. Bisa diterapi kok. Biar bapak sembuh”. Sahut bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiP0hyjeeV3
“Sudah nyoba kemana² bi, yah sekarang saya cuman bisa merawatnya, jujur saya sayang sama suami saya. Meskipun keadaannya seperti itu. Apalagi kini makin lemah, kebanyakan bedrest”, jawab bu Erni sambil menaruh obat dan makanan diatas nampan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WVT6oBKfa
“Saya ke kamar bapak dulu ya bi, nanti kita lanjut lagi…” kata bu Erni sambil mulai berjalan ke kamar utama.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtAzStxAbE
“Ii iya bu… siapp”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFS9Pmmh5X
30 menit kemudian, nampak bu Erni berjalan lagi ke arah dapur sambil membawa nampan kosong. Jadwal meminum obat suaminya berikut sarapan telah ia berikan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHw7in0U4N3
“Bapak tidur lagi ya bu? Tanya bi Resti sembari mengeluarkan baju yang akan dijemur.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqhsFNtqcc
“Iya bi, udah sarapan, minum obat ya rebahan lagi. Biasanya kalo pagi dia nonton tivi, kalo gak ya utek² HP nya. Tapi biasanya dia tidur kalo saya udah berangkat ngantor”, jawab bu erni. Ngocoks.com
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbsONEtSMx
“Ehmmmm… ya ya bu. Trus kalo siang waktu makan gimana bu? Lanjut bi Resti bertanya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUD9GWd8mWe
“Oh iya, kalo siang, bi Resti bangunin bapak abis dhuhur ya, sekitar setengah 1, buat minum obat sama makan siang. Agak susah bangunin bapak, jadi bi Resti harus menggoyang² kaki bapak pas bangunin. Jangan ditinggal sampai bapak bangun. Klo malam, saya yang ngeladenin. Oh iya bi Resti bersih² tiap hari ya. Kalo ngepel seminggu 2x aja. Cuci baju juga kalo di keranjang udah penuh aja.” Jelas bu Erni panjang lebar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvbjjTp0qI
“Nggeh bu, saya laksanakan”, jawab bi Resti meyakinkan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHlXIMKtCv
“Nanti untuk bayaran bi Resti, saya kasih seminggu sekali ya. 2 juta cukup kan bi?
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshRz8xGghS
Kaget bukan main bi Resti mendengarnya. Seolah tak percaya, seminggu bekerja digaji 2jt, sebuah bayaran yang luar biasa banyak. Namun ia tak heran, meskipun bu Erni pekerja kantoran, suaminya kaya raya. Ibunya bu Erni juga memiliki rumah di desa yang besar dan bagus, mobilnya oun ada 2.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rFanWljme
“Aaaa…aah iya bu, terimakasih banyak”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F5j7vuKvO
“Oh iya, bi Resti nanti pulangnya sebulan sekali gakpapa kan?” Tanya bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxthaqcFw2c
“Ii..iya bu, siap, nanti saya kabarin anak² di rumah”, jawabnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBYmsg819a
Sambil menyruput susu hangat, bu Erni kembali bertanya, “Oh iya bi, gimana tadi ceritanya, lanjutin dong, saya seneng sekali di rumah sekarang ada teman ngobrol”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxejOfO4xsP
“Ooh yang tadi, ya gitu bu. Suami saya kepincut sama sodara yang lebih muda usianya. Cantik dan putih. Beberapa kali saya pergokin chat dia sama wanita itu. Gak nyangka aja dia bisa berbuat seperti itu dengan sodara dia sendiri. Padahal saya gak kurang² melayani nafsunya” ungkap bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhr2Pr2ZEt
“Nafsunya gede ya bi suaminya itu. Biasanya klo udah main perempuan, keterusan loh. Jadi sama yang baru kemungkinan bakal main perempuan lagi”, terang bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZALSY0eJU
“Oh gitu ya bu. Saya ndak paham. Padahal saya terima dia apa adanya. Tiap dia minta, selalu saja dia yang keluar duluan. Dasar nafsu gede tapi peltu. Hihi. Beda sama pacar saya dulu. Burungnya gede panjang, bener² puas. Tapi sayangnya, kami harus putus. Dia jadi tki ke taiwan. Segini nih bu panjangnya kalo tegang, sambil menunjuk botol plastik kecap kecil yang 130ml.” Kata bi Resti dengan bangga.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCL9cXkJntX
“Hihi…bisa aja bi Resti. Masih mending bisa ngentot biii..” balas bu Erni sambil senyum.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1okUSXHkaZ
“Ngentot, apa itu bu?”, tanya bi Resti penasaran.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqB1wMl9GZ
“Oooh, itu bersetubuh, kalo orang jawa bilangnya…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WzhXnk7gI
KENTU, ucap keduanya bebarengan sambil tertawa.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0QAh7t9XE
Dalam hati bu Erni, “hihi…belum tau kontol mas Gas, bisa² kamu pingsan bi”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx245ZzKDe
“Bi Resti, saya lihat bi Resti ini orangnya asik juga ya. Saya harap bi Resti kerasan disini. Saya yakin bi Resti orangnya amanah”, puji bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlAT7q6FFX
“Ah jenengan bisa aja bu, insyaa Allah bu saya amanah, saya bisa jaga kepercayaan. Kalo kita dipercaya orang jangan sampai kita khianati, iya kan. Soalnya nanti pasti bakal balik ke kita juga”, tegasnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlut6WThiN5
“Aah iya iya bi, betul itu”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5DhlqO8mR
“Sssoalnya ssaya mau cerita sesuatu bi. Tapi saya harap bi Resti bisa jaga rahasia ya. Jangan sampai siapapun tahu”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaLdwvl0Bw
“Iya bu, siap. Kalo memang jenengan mau curhat, ndakpapa bu saya dengarkan”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbtSjgRw20
“Ehmmm… oke deh. Makasih ya bi. Gini bi, semenjak suami saya kena diabetes akut, jujur saya haus kepuasan ranjang. Akhirnya saya mulai nonton film² porno. Saya bener² haus sama yang gede dan panjang². Hihi..”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsYAHG3zvd
“Wiihh bu, seleranya sama seperti saya lhoo”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOnDmOCCy6
“Hihi, iya, kan enak kalo panjang gede, bisa mentok, puas banget kan”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQAonP3LBH
“Hihihi, iya bener bu. Enak pol itu. Saya dulu tiap kentu sama pacar, selalu keluar bu. Ya meskipun gak sampai mentok, tapi cuma burungnya pacar saya itu yang paling panjang. Saya juga pacaran gak cuman sekali bu. Hahahaha”, kata bi Resti sambil terkekeh.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuewo3Twioy
“Wah wah, bi Resti petualang seks juga rupanya. Oh iya, karena saya sering nonton film porno itu, saya mulai cari laki² lain, hanya untuk kepuasan birahi saya bi. Saya rela keluarkan uang untuk bayar mereka.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpRETbaXtu
“wihh bu, sampai segitunya” bi Resti keheranan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScmmy5LCXF
“Tapi ya gitu bi, rata² ukuran mereka ya sama, standar orang indo. Gak ada yang super. Hihi.. tapi saya gak mau main hati bi, jadi saya gak ada perasaan cinta sama mereka, beda dengan bi Resti kan. Kalo bi Resti kan sama pacar.” Ungkap bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyKcAK1WBz
“Iya bu, saya cuman sama pacar saya. Saya baru tau loh, ada wanita yang mau keluar duit buat cari kepuasan. Hihi. Maaf ya bu”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7N1FXnvKdH
“Ndakpapa bi, kita sama² sudah dewasa, kebetulan selera kita juga sama. Saya jadi seneng bisa curhat. Tapi jaga rahasia saya ya bi !”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrHkCYyxt3
“Siapp buuuu..”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAETs8zqbpz
“Bu, saya mau tanya, tapi jenengan jangan marah ya”, ucap bi Resti sambil agak takut.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwUKSj6FtI
“Iya tanya aja bi, mau tanya apa?”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzmlgMPDia
“Aa aanu bu, aanu..”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OhaSpoUEn
“Heleh, anu apa bi? Anu bi Resti gatel? Hahaha”, canda bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYb7OA2HAN
“Hihi, bukan buuu. Aaanu itu semalem bu. Ssa saya pas mau kkke ke kamar mandi, sssaya ketemu sama laki², cuman pake celana pendek, trus langsung buru² pergi”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3zJTNQsqN
“Hmmm trus trus…” bu Erni merasa bi Resti tau yang dia lakukan dengan mas Gas di kamar tamu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTtU7XVlcD
“Eeee..eee.. sssa saya jjuga, maaf bu…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5e1tZrH0y
“Waduh, bi Resti, cerita aja gakpapa, saya gak marah”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYH2HNDczG
“Ii itu bu, ssa saya semalem dengar dari luar kamar itu, ada suara jenengan sama laki², Seraya menunjuk ke arah kamar tamu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70WTfxeFXL
“Hehehe…pssst… jangan bilang bapak ya bi !”. Tegas bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9mEtju8hJ
“Aah ii iya bu, saya jaga rahasia ibu kok”, balas bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyo0CJ3nhaQ
“Iya bi, saya memang lagi enak² sama laki² lain. Baru kali ini saya lakukan di rumah. Dia mas Gas, orang yang saya ceritain ke bi Resti kemarin”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TA438fV4P
“Ooooh mas Gas, nggeh nggeh bu”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8955wB7uQk
“Saya sebenernya mau ketawa waktu bi Resti bilang punya pacar bi Resti dulu panjangnya sebotol plastik kecap kecil itu. Karena punya mas Gas 2x nya bi. Hihihi… duuuh kalo inget jadi bikin saya nafsu bi”. Jelas bu Erni sambil menerawang ke langit².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmrbv54NXF
“Haaaah… 2x panjangnya? Bi Resti melongo. Dalam hati bi Resti, pantas yang semalam ia lihat menjuntai kebawah pas lemes aja segitu panjang, apalagi pas tegang.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovDIU8d7k7
“Iya bi, gede banget, panjang lagi. Baru kali ini saya liat yang segede itu dan sepanjang itu. Pokonya bikin merinding bi” racau bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1dFaujHnH
“Wah kalo 2x panjangnya apa ndak sakit to bu? Kan jebol rahim kita. Punya pacar saya dulu aja udah enak. Hiiiiii serem banget buuu..”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpY0RjDcm9o
“Hehe, bi Resti, saya juga belum pernah nyoba bi. Semalem saya cuman saling emut aja. Saya ngeliat kontolnya mas Gas aja udah bikin nafsu pengen nyoba. Tapi pas saya keluar semalem karena dia emut, saya ketiduran. Saya juga ngerasa diperhatiin sama mas Gas, karena paginya saya bangun, sudah pake selimut.”. Terang bu Erni sembari wajahnya berbunga².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhu4wDOBH9W
“Iii iiya bu”, bi Resti masih tertegun dengan cerita bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zG4b9XH9u
“ya sudah bi, jaga rahasia ya. Saya mau siap² berangkat kerja”. Potong bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyckVdjmbU
“Nggeh bu, siap”, saya juga mau nyapu jalan sama teras.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLITicH3UAQ
Bu Erni pun berlalu, menuju kamar, dan tak lama ia pamitan dengan suaminya, lalu dengan bi Resti yang tengah menyapu halaman depan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0C3KFjrTy
Seperti hari² biasa, mas Gas, Tika, Ambar dan Ajeng kembali beraktivitas dengan berlembar² tugas. Tak terkecuali bu Erni atasan mereka. Yang pagi itu datang terburu² memasuki ruangannya, tak lama berselang, iapun beranjak keluar lagi dengan membawa setumpuk berkas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQfymqP5At
Sambil berlalu didepan meja mas Gas, bu Erni mengerlingkan mata ke arah mas Gas, mas Gas pun membalas nya dengan senyuman.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuOrCBE9Ai
Segera mas Gas mengambil HP nya sesaat setelah bu Erni keluar ruangan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKpJMYMcUh
“Hati² ya ibuku sayang….mmmuaaach…”, isi chat mas Gas ke bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIUXNQPFif
Sekitar 10 menitan, chat dari pria idamannya pun terbalas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVaVecuyFo
“Iya sayang, makasih ya semalam udah care sama aku. Kasih selimut, hehe. Mmmuuaach…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvtuKBwDdm
“Hihi, biar kamu gak kedinginan sayang. Oh iya, Jam berapa nanti aku ke rumah?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hEM6fV0Cb
“Lebih awal lebih enak, biar bisa lama² sama kamu. Hihihi. Trus bapak gimana? Kan ada bi Resti juga di rumah”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHivV5gHb7
“Kalo mereka aku yang urus, aku janji gak akan ada yang ganggu waktu kita lagi. Aku mau ajarin yang baru sama kamu. Hihihi”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPHtNzSCmK
“Iiih jadi pensaran. Hehe… y udah nanti sore aku chat kalo mau berangkat yah”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2dVttDv22
“Hu um, ya udah aku rapat dulu ya. Mmmuuuuuaaaach…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6G9xZ9CiK
“Mmmuuuuaaach…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUj7oTxONnc
Tika dan Ambar yang melihat mas Gas senyum² mulai beraksi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEHuWqaLW9
“Ehh tuh liat mas Gas, gak biasanya dia seperti itu. Senyum² di depan HP, kayaknya lagi chat sama seseorang”, ucap Ambar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyqhojAFSA
“Iya i, lagi kasmaran mungkin, hihihi…” sahut Tika.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRDedhKbSx
Ajeng yang serius di depan laptopnya hanya senyum². Tika yang melirik ke arah Ajeng spontan langsung bertanya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv35jZ7zmGp
“Ehh jeng, kamu kan menang suit kemaren. Gimana² ceritain!”, tanya Tika.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftff4gh8Ph
“Ho..oh, yokpo critane Jeng?”, imbuh Ambar
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ489ca9nTuT
“Hihihi…”, Ajeng lagi² senyum sambil melirik ke arah kedua temannya itu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwRMEg9DaQ
“Lah yokpo arek iki (lah gimana nih anak), ditakoni malah mesam mesem (ditanya malah senyum²). Ayo i, crita o, penasaran aku!”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CcnDUUQ3I
“Husss, ntar aja. Pas istirahat. Ada cctv. Tuh.tuh.tuh”, sambil menunjuk ke adah 3 cctv di ruangan itu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5wBrurJAq
“Oh iya, hihi, ya wes awas tak tagih nanti.” Ucap Ambar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGniH3TZGCm
Merekapun kembali bekerja, sementara itu, sekitar jam 10 an, mas Gas keluar dari kantor untuk melaksanakan tugas dari Bu Erni. Mengambil obat di rumah sakit dan menyiapkannya untuk suami bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3eaWU3Tm5
Saat jam istirahat, di kantin, Ajeng pun mulai bercerita bersama 2 bestie nya, Ambar dan Tika.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qtCXCFKX9
“Ya gitu deh, sore itu aku alasan kunciku ilang. Abis kan kamu nyletuk motorku ngadat, eeeh mas Gas diem aja. Ya aku putar otak dong. Hahahaha…”, ujarnya sambil tertawa.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStaXjSSyax
Disusul tawa kedua temannya. Hahahaha…
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyIFdBBVh6
“Trus trus?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9u6wQASgM
“Pas dibonceng ya aku peluk dong, tak tempelin susuku yang gede ini ke punggungnya. Aku tau mas Gas gelisah. Lha wong empuk gede gini, siapa yang gak suka. Hihi…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvoT2fskj7
“Edan kamu Jeng. Nekaaaaaat”, sahut Ambar. “Trusss..?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvwTWMYpIb
“Trus mas Gas kan sering gerak pas di jalan, aku liat tangan kirinya berulang kali turun ke arah pahanya, ya aku diemin aja sambil tak gesek²in susuku. Hihi.. aku tau dia betulin kontolnya gaiss… hahahahaha…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryWWsa14lS
“Heh, ojo banter² (jangan kenceng²), malu Jeng diliatin orang!”. Tampak beberapa orang pegawai dikantin menoleh ke arah mereka.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMF3W7lcvc
“Oh iyo, hihi…”, Ajengpun kembali bercerita sambil berbisik².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oapibUTTf
“Trus, pas aku turun, tau gak kalian aku liat apa?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDPboYd1PL
“Aku tau, kamu pasti ngelirik ke kontolnya kan?”, sahut Tika.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO8Rllf6ap
“Ho oh. Waduuuuh gais, guendheng (gilaaaak), kontolnya ngaceng (tegang). Nlolor dowo ndek pupune (menjulur gede panjang di pahanya). Aku merinding kalo inget itu. Bayangin, panjangnya setengah paha lebih. Ngecap kontol (nonjol bentuk kontol)”, ungkap Ajeng sambil menerawang.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLBda0l0Zf
Gleekkk…. kedua temannya termangu, menelan ludah. Sejenak hening, tanpa ada kata² keluar dari mulut mereka. Ambar dan Tika seolah² terbius.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KudieNZm0
“Woyyy…hayoo mbayangin yaaa”, kata² Ajeng membuat mereka sadar dari lamunan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozB9PW1dUa
Ajeng lalu meraih botol kecap kaca, “nah, kira² segini nih panjangnya.” Ajengpun menerawang lagi sambil menggigit bibir bawahnya. “Kalo kena aku kamu bakal tak perkosa mas, sumpah kamu bikin aku tergila²”, lamun Ajeng dalam hati.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzQEGTQ6F8
Kedua temannya juga melamun, seperti membayangkan sesuatu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolEbWh3Ih1
“Duh mas Gas, penasaran pengen ngerasain punyamu. Aku rela putusin pacarku demi kamu masss…aaah… “, ucap Tika dalam hati.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0xAaYO7Pp
“Buset mas Gas, punya pacarku setengah punyamu mas, pasti ngilu enak itu nyodok rahimku”, Ambar pun membatin.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZBOVrqgOe
Treeeeeeeeet…treeeeeeeeet…treeeeeeeet..
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtq2TyDPf0j
Lamunan mereka buyar, saat bel tanda istirahat telah usai berbunyi. Merekapun segera kembali ke ruangan kerja. Kini mereka bertiga makin penasaran plus tergila² dengan pria berbadan atletis itu. Entah apa yang bakal mereka rencanakan setelah mendengar seklumit pengalaman dari teman mereka sendiri, Ajeng.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZSSe8ihJa
Sementara itu…
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwzfQ6PnGg
Mas Gas yang tiba di rumah bu Erni siang itu sekitar jam 11 an, sudah sekitar 10 menit mengetuk² pintu rumah bu Erni. Itu karena ia tak punya nomor bi Resti, dan bu Erni yang dihubungi dari tadi hanya centang 1.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdL2BSNQaB
Ternyata bi Resti ada di kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi, iapun sayup² mendengar ketukan pintu pagar. Iapun berfikir kalo itu mas Gas, segera ia kedepan hanya menggunakan handuk sebagai kemben. Setelah ia melongok dari balik jendela, ternyata benar, orang di depan pagar itu mas Gas, yang ditemuinya semalam di halaman belakang, yang hanya menggunakan boxer pendek dan kontolnya menjuntai nongol. Tiba² terbesit dalam benak bi Resti untuk menggoda mas Gas, dengan keluar hanya memakai handuk yang hanya sampai paha atas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyV1RSm8Z21
Setelah membuka pintu, ia langsung berlari ke arah pagar. Sambil setengah berlari, payudaranya yang tak cukup ditutupi oleh handuk, nampak berayun naik turun. Mas Gas pun hanya melongo melihat pemandangan itu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j2647xL6A
“Mas Gas ya?”, sapa bi Resti sambil membuka pagar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iDaqBOrMM
“Eee..ee.. iya benar bi…”, jawab mas Gas. “Ini mau antar obat sama siapin buat bapak”. Lidahnya agak kelu saat melihat payudara jumbo bi Resti yang mnegkilat, sedikit basah oleh air. Tak henti²nya matanya memandang susu bi Resti, betul² membuat darahnya berdesir, aliran darahnya mengalir cepat menuju otak dan kontolya. Hingga kontolnya pun berkedut dan mulai mengembang.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKd9HH4LTg
“Mas Gas, kok diem, gak masuk nih, saya malu loh pake handuk keluar?”, kata bi Resti menyadarkan lamunan mas Gas. Ia tahu kalo mas Gas melihat payudara nya berulang kali. Pentil bi Resti yang besar juga terlihat menonjol dibalik handuk. Makin membuat mas Gas salah tingkah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLyOjxEOqV
“Ahh iya bi, saya masuk ya, permisi”, ia berlalu melewati bi Resti sambil menutupi selangkangannya yang mulai mengembang.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUtGtaqYpd
Bi Resti senyum², gairahnya yang dulu terkubur, kini bangkit setelah mendengar cerita bu Erni tadi pagi. Rasa penasaran bagaimana bentuk kontol pria atletis itu membuat nya bertingkah agak nakal.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5axZpZYw9g
Mas Gas pun segera ke dapur, ia siapkan obat bapak, ia letakkan di atas nampan, dan sisanya ia taruh diatas meja dapur disertai tulisan jadwal minumnya. Lalu ia menuju kamar bapak. Saat akan berjalan ke kamar utama, ia berpapasan lagi dengan bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ao7Zn5b1H
Saat itu kontolnya masih mengembang, sehingga terlihat agak menonjol, dan ia lupa menutupi dengan tangannya. Bi Resti pun yang melihat itu, sempat berhenti dan mengamatinya. Gairahnya pun perlahan semakin naik. Keduanya saling bertatapan satu dengan lain. Wajah mas Gas pun malu, buru² ia ke kamar bapak.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VJ2gTc56d
Bi Resti pun yang gelisah, mencoba menutupi selangkangannga dengan 2 tangan, karena lengannya merangsek ke dalam, membuat payudaranya tertekan dari kanan dan kiri, semakin menyembul keluar. Seperti akan tumpah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtTzmmM54D
10 menit kemudian, mas Gas keluar, dan berpapasan dengan bi Resti lagi yang masih memakai handuk.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWWOCeOMsS
“Bb..biii… maaf kok masih pakai handuk dari tadi?”, tanya mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGERCPLePq
“Eee…eee iya mas, ini saya buatkan teh hangat, nanti keburu mas Gas pergi. Makanya saya belum sempat ganti. Mas Gas duduk dulu aja.”, jawab bi Resti. “Ibu tadi pagi juga udah masak, saya ikut bantu. Kalo mas Gas mau makan, ayo saya temenin ke dapur.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXNYsFQMtD
“Aa…aa..iya bi, gampang kalo sarapan. Saya udah tadi di rumah”. Ucapnya sambil menutupi celananya yang makin menggembung. Ia cukup kesakitan karena posisinya ke bawah. Sedikit demi sedikit ia geser saat pandangan bi Resti ke tempat lain, hingga akhirnya sekarang udah sejajar sama pahanya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZTm5W6m8a
“Hihi, bi Resti gak ganti baju, nanti melorot loh”. Canda mas Gas menggoda. Rupanya kini mas Gas makin tak tahan godaan, apalagi godaan payudara jumbo, pinggul yang seksi dan bokong yang montok.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdEA3aXUbM
“Iiih mas Gas, hihi. Ya nggak mungkin lah, kan ketahan anunya bibi ini”, sambil ia pegang payudaranya. Baru 2x bertemu, bi Resti pun juga makin berani menggoda. Ia seolah lupa kesedihan masa lalunya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB16rHyLuuV
“Waduhh bii…hihi… kok gitu”, mas Gas pun semakin gelisah, kontolnya makin lama makin menegang. Makin mejulur di pahanya. Iapun berinisiatif menutupinya dengan tas. Iapun buru² meminum teh yang disuguhkan tadi, karena mulutnya terasa kering, berulang kali ia menelan ludah. Bi Resti yang melihat gelagat mas Gas yang salah tingkah, makin menggodanya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwdNkQ9HIp
“Mas Gas, mau lagi teh nya yah?, atau mau es teh?” Kata bi Resti sambil membungkukkan badannya seraya mengambil gelas teh tadi di depan mas Gas. Berusaha menggoda dengan menyuguhkan bongkahan payudaranya yang menggantung saat tubuhnya membungkuk. Membuat mas Gas makin gelisah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7Rw4MGT2b
“Atau mau susu mas?”, tanya bi Resti lagi sambil tersenyum nakal.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq13oOiJTOi
“Eee…ee..iya boleh deh bi, susu aja”, jawab mas Gas. Mata mas Gas tak berkedip melihat bongkahan payudara besar bi Resti yang menggantung tertahan handuk itu. Seolah² mau menyembul keluar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8WclCoMN8
“Susu yang asli apa yang bibi punya mas? Hihi…”, godanya lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcukyFWBat
“Waduhhhh biii, jangan yang bi Resti punya. Nanti saya gak bisa balik ke kantor. Hahahaha…, bisa aja bi Resti nih”. Balas mas Gas yang juga berusaha menggoda.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKB187n8kH
Tiba² tanpa sengaja, saat akan merapatkan tangannya yang sembari memegang gelas, simpul handuk bi Resti terbuka, handuknya pun terlepas dan jatuh ke lantai. Nampaklah sepasang payudara yang berukuran jumbo, agak kendor dikit tapi tetap menggairahkan, pinggul yang seksi dan rambut vagina bi Resti yang lebat. Kulitnya meskipun sawo matang, tetap terlihat indah karena mulus tanpa cacat.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaY8OYUlZY2
Karena kaget, buru² bi Resti menarik handuk tadi dan segera melilitkannya lagi. Raut wajahnya memerah. Namun di balik kejadian tak terduga itu, bi Resti senang, karena ia tanpa sengaja berhasil menggoda mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY8kf4AsHE
Karena kaget, mas Gas buru² menutup matanya dengan kedua tangannya, ia duduk diam terpaku, sehingga membuat tasnya yang ia pakai menutupi rudalnya yang menonjol di balik celana lunglai ke samping.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9anHQS8Ar
Saat itu juga bi Resti kaget, syok, bercampur merinding, melihat tonjolan berbentuk kontol yang membujur di paha mas Gas. Terbungkus kain celana cokelat mas Gas yang memang agak ketat. Ia kaget sekali karena ukurannya melebihi setengah panjang paha mas Gas. Sepanjang botol kecap berbahan kaca warna hijau.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRX4tVfe1Nl
“Astaga….burungnya, gede banget, kepalanya, ototnya, nonjol banget, bener² menggairahkan”, ucap bi Resti dalam hati. “Beruntung banget bu Erni kenal sama orang ini, andai saja mas Gas ngajak aku kentu, aku pasti langsung mengiyakan, tapi apa bisa muat ya?”, ia melamun sambil tak berkedip memandang tonjolan yang menggoda itu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jytaZ6FnO
Sambil mengintip di balik jari²nya, mas Gas yang tau bi Resti sudah mengenakan kembali handuknya lalu menurunkan tangannya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbgt3FUrZ9
“Aah…mm.mmaaa..mmaaf bi, saya gak sengaja melihat bi Resti…”, ucap Gas lirih.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdjlWWZRoN
“Eh iya gakpapa mas, ini kesenggol tangan saya, jadi nya jatuh deh. Hihi…” balas bi Resti sambil cekikikan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifPZR71NAu
“Kok bi Resti ketawa?”, tanya mas Gas heran.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsuJusBb80
“Hihi…ii..iya mas, abis itunya loh, nonjol banget. Itu yang di paha kiri mas Gas, Hihihi…”, ucap bi Resti sambil kepalanya menunduk dan senyum².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVg2YlXHX3
“Aiiihhh…mm…mma..maaf bi, bukan maksut saya anu…. aa…anu…bb.biii….”, mas Gas yang sadar langsung menutupinya dengan tangan. Meski ia tutupi dengan tangan, tetap aja ada bagian kontolnya yang masih tercetak jelas di celananya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGaaaBdNqR
“Hihihi…itu mas, masih nongol”, bi Resti sambil melirik ke arah kepala dan batang kontol mas Gas yang tidak tertutupi tangan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9jL4CA8WD
“Oohh..aduuuh….mma…maaf bbb..bii…”, mas Gas berusaha menutupinya lagi menutup pahanya. Lalu ia tutupi dengan tas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzLgGZPqRB
“Kegedean burung mas Gas itu. Hihihi…”, canda bi Resti lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4N1bIdKMra
“Aiiih bi Resti bisa aja. Bukannya ukuran laki² rata² juga segini bi”, ucap mas Gas sambil melihat ke arah wajah bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyX63Qb64ud
“Wah yo nggak dong mas Gas, punya mas nya itu ukuran orang afrika. Hahaha”, bi Resti terkekeh.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0YSaSn7at
Semalam bu Erni yang bilang kalo kontolnya mas Gas jumbo, gede banget. Sekarang bi Resti. Kapan hari waktu antar Ajeng pulang, ia juga kaget melihat kontolnya yang sempat tegang. Mas Gas jadi sempat berfikir, apakah benar penisnya itu diatas standar orang² indo. Nampak ia termenung.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0AKopxsaz
“Mas, bi Resti ganti baju dulu ya. Takut nanti melorot lagi, nanti mas Gas bingung. Hihi….”, goda bi Resti lagi. Mas Gas pun hanya mengangguk namun pandangannya menerawang. Ia lalu melihat bi Resti yang berjalan ke arah belakang, tampak ia mampir menaruh gelas teh di dapur, setelah itu ia berjalan ke kamarnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡug24aJWAEs
Mas Gas terkesima juga dengan goyangan bokong bi Resti yang gede, naik turun bergetar. Ia berfikir, dua wanita berbadan montok ini hampir sama dari perawakannya. Hanya saja kulit yang membedakan. Sama² manis, sama² berpayudara besar, dan sepertinya sama² haus kepuasan ranjang. Mas Gas menyimpulkan sendiri dari cara mereka berbicara dan menggoda.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMBc9nUiCf
“Aku coba intip bi Resti deh, mumpung bapak juga udah tidur dari tadi”, ucap mas Gas dalam hati. Iapun berjalan ke belakang dengan kontol yang mulai agak berubah ke ukuran semula. Namun masih saja menonjol di bagian kiri paha atasnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLibov7dtp1
Perlahan ia intip dari kamar yang tidak ditutup. Sepertinya bi Resti sengaja ingin pamer kemontokan dirinya di depan mas Gas. Dari balik daun pintu, mas Gas betul² menikmati pemandangan indah itu. Ia melihat dari kaki bi Resti yang mulus, naik ke betisnya yang ramping dan pahanya yang berisi, naik ke bokongnya yang besar, belahan pantatnya yang seksi dengan garis gelap memanjang dari pangkal paha ke bawah panggul, lalu pinggulnya yang lebar. Body nya betul² mirip bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKR4UbjC1Rh
Bi Resti yang sadar ada yang mengintip, ia sengaja berlama² telanjang. Semakin lama sadar dirinya dipandang mas Gas, bi Resti semakin bernafsu. Dan benar saja, kontol mas Gas pun menegang lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJZBOyoLic
“Masuk aja mas, gakpapa. Bi Resti dah tau kalo mas Gas ngintip. Hehehe…”, ucap bi Resti mengagetkan mas Gas. Keringat dingin langsung menghinggapi tengkuk dan punggung mas Gas. Ia sungguh terkejut keberadaan nya diketahui bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGO5X5wU37
“Masuk sini mas, gakpapa”, ajaknya lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgISI7UxiDF
“Loh kok diem aja mas, siniii….”, panggil bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWtAjwssKj
“Eee..ee, anu….aa..aa..an…anuuu…itu bii aa..nu. tergagap mas Gas yang terbongkar aksi nakalnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMix5DXy1S
“halah, mas, sini lo masuk. Ngobrolnya disini aja!”, ucap bi Resti lagi sambil berjalan ke arah suara mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSCiKjClgp
Lalu tangan bi Resti dari balik pintu menggapai tangan mas Gas. “Ehhh…siniiiii….”, ditariknya tangan mas Gas, diajaknya masuk ke kamar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfWC3EXL4l
Tak sehelai benang pun melilit tubuh bi Resti, ia juga tak berusaha menutupinya. Ia biarkan dirinya telanjang bulat di depan mas Gas. Mas Gas yang ditarik masuk, tetap menunduk. Cemas tapi senang, mas Gas terlihat belingsatan sambil menutupi paha dan selangkangannya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeTw8I7NTj
“Mas… mau lihat bibi telanjang kan. Bibi tau mas. Soalnya kontol mas Gas tadi kan tegang pas handuk bibi melorot. Jangan gugup gitu dong. Hehehe…”, goda bi Resti. Sambil bi Resti menutup pintu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR8l6EHgit
“Eee..ee.. a.a..anu bb..b.bi…”, ia masih gugup, ingin mengaku tapi malu. “Iii..iii..nggak bi, nggak kok,” dalihnya. Ia masih menunduk, tak berani melihat terang²an.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1brsji1fUQ
“Hihi, suka sama susu besar ini ya”, sambil bi Resti menempelkan payudaranya yang besar menggantung, putingnya yang besar berwarna coklat, menekan² punggung mas Gas. Makin tak karuan jantung mas Gas berdegup. Lalu ia merasakan ada sebuah sentuhan yang mengelus² kontolnya yang tegang.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcuQP2RUL9
Bi Resti raba dan elus dari pangkal kontol, perlahan turun ke batangnya, lalu memainkan jarinya di jamur mas Gas yang tercetak jelas di celananya. Membuat kontol mas Gas makin menegang, ia merasakan sakit di pangkal kontolnya, karena saat tegang, kontolnya harusnya menjulang ke atas hampir menyentuh perutnya. Saat ini dihimpit celananya yang agak ketat, terkurung tak bisa bergerak bebas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NFPyXYcxB
“Gak sakit apa mas ditaruh menyamping gini, kenceng banget loh ini. Kerassss…”, bisik bi Resti di telingannya dari belakang. Bi Resti garuk² manja batangnya dan sesekali ia remas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7quWfRyYw
Perasaan mas Gas makin gak karuan, panas dingin, jantungnya makin berdegup kencang, diikuti kontolnya yang berkedut² saat diraba² bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFLRaNDpuQ
“Ee..eeh… kontolnya gerak² mas, aiiihhh…. kok makin gede gini ?”, bisik bi Resti. Berdiri bulu kuduk bi Resti, ia juga merasakan gairah yang menggebu². Aliran darahnya mengalir cepat, jantungnya memompa tak beraturan. Susunya yang menekan² punggung mas Gas mulai berkeringat, terkena hawa panas keduanya. Menjadikan gesekan yang dirasakan mas Gas begitu lembut. Memek bi Resti pun mulai basah, lendir hangat mulai mengalir membasahi bibir memeknya, menelusuri rambut memeknya yang lebat.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8wgwRKskE
“Bb…biii….bi Resti nnn..naa..kal…”, bisik mas Gas. “Kontolku kena gencet celana bii.., udah dong biii….”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsmbku3zUZ
“Bukaaa yaah maaasss….”, bisiknya manja dengan menempelkan bibir bi Resti di telinga mas Gas. Dengus nafas bi Resti dan gerakan bibir bi Resti membuat mas Gas geli dan makin terangsang. Ia pun berani mencium dan menjilat telinga mas Gas. Ia lingkarkan tangan kanannya ke perut mas Gas, meraba² perut sixpacknya, lalu naik ke dadanya yang bidang. Sementara tangan kiri bi Resti asik bermain dengan kontol mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YDaIvdHDV
“Badan mas Gas bagus banget….”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgQvrWKSlz
“Ininya loh….bikin bibi gemesss…aaah…”, ucapnya lagi sambil mencium telinga mas Gas, dan tangannya meremas agak kuat batang kontol yang sudah menegang keras. “Bibi buka yah mas, celananya…ssshh.., kasihan mmm… kontolnyaaaah mas….”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFv8E45EZu
“Jjjaa..jjaangan bb..b..bii, nn…nnan…nanti…ggimaa…na…oooh….ssssh…”, desah mas Gas sambil memejamkan mata, menikmati sentuhan tangan dan dekapan tubuh montok bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHCUrG5AMF
Tangan kanan bi Resti kini menelusuri resleting mas Gas. Dilepasnya pengait ikat pinggang itu, ia kendorkan, lalu ia turunkan resleting celana cokelat itu dan ia buka dengan kedua tangannya. Lalu kedua tangan bi Resti memegang celana bagian pinggang. Ia turunkan perlahan hingga sampai di atas pangkal paha. Ia turunkan lagi perlahan² hingga yang menahannya kini adalah kontol tegang mas Gas yang menonjol mengarah ke bawah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZrzktc0Ul
Setelah celana kerja mas Gas jatuh ke lantai, tampaklah boxer mas Gas yang masih membungkus bokong dan kontol jumbonya. Bi Resti pun kembali mengelus² kontol mas Gas yang masih terbungkus boxer. Tangan kirinya menelusuri paha bagian kiri yang tertekan kontol mas Gas yang tegang. Menekan hingga boxer itu membumbung.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMncGFVEvE
Tangan bi Resti mengelus² sisa batang dan kepala kontol mas Gas yang menyembul keluar dari boxer itu, seolah berontak ingin keluar. Bi Resti pun menggigit bibir bawahnya, ia nikmati permukaan kulit batang kontol yang berurat, ia telusuri hingga ke kepala jamur nya yang berbentuk indah, jari² tangannya memainkkan kepala kontol yang mengkilat itu, sesekali jarinya mengusap² lubangnya yang sedikit basah oleh pejuh yang keluar, ia usap² diratakan ke sekitar lubang pipis.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvyTWHR1FW
“Ssshhh… mas, kamu perkasa banget”, bisik bi Resti lagi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknrNv1RMCY
“Bbbii….aaaah….ssssh….”, mas Gas hanya bisa mendesah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMLnqt7gY6
“Bibi gemes banget sama gede nya mas, puanjang lagi….iiiiihhh…..mmmm….”, ucap bi Resti lagi, ia nampak sangat bernafsu dengan rudal torpedo mas Gas. Ia lalu mengarahkan tangannya lagi ke boxer, lalu memelorotkannya. Kini celana dan boxer mas Gas sudah jatuh kebawah semua meski masih melilit kedua kakinya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Uvzgb79aR
Lalu tangan kiri bi Resti menyusuri paha, naik lagi ke atas hingga kedua tangannya bertemu di pangkal kontol mas Gas. Bi Resti lalu mengenggam batang kontol mas Gas, Ia coba lingkarkan jari tengah dan jempolnya dibatang berurat itu, tak sampai bertemu memang kedua jarinya itu, karena saking tebalnya batang kontol mas Gas. Bi Resti semakin merinding, nafasnya makin menderu².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcfdlWQjlF
“Tttebel bbbanget maaas….., oooh….maaas….”, bisiknya lagi sambil menciumi leher mas Gas. Bi Resti memang cukup tinggi, hampir setinggi mas Gas, hanya selisih sekitar 10 sentian. Itu yang membuatnya mudah memeluk tubuh pria kekar itu dan berbisik di telinganya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eZ0ELSU5l
“Aaaargh…aaah…sssh…..oooh…bii….bibiii…”, mas Gas hanya bisa mendesah dari tadi, ia begitu menikmati rangsangan dari bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33IFYd6wPg
Tangan kiri bi Resti mulai mengocok perlahan batang kontol mas Gas yang mengacung ke atas mendekati perutnya yang sixpack. Sedang tangan kanannya memainkan bagian kepala jamurnya. Perlahan ia kocok lembut dengan kedua tangannya naik turun. Sambil sesekali ia elus juga biji zakar mas Gas yang gede. Ia mainkan kedua biji zakarnya bergantian dengan jari²nya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpg6kfn8OF
Sesaat bi Resti melepas tangan kirinya, ia lalu meludah ke telapak tangannya, ia gunakan untuk melumuri kontol mas yon dari arah pangkal, lalu ia meludah lagi untuk melumuri bagian batangnya. Ia urut naik ke atas hingga sekarang, tangan kirinya menggenggam kepala kontol yang menjulang panjang. Ia mainkan dengan menempelkan kepala kontol mas Gas diperut atas pusar mas Gas. Tangan kanannya mengelus² batang kekar itu dari pangkal, hingga kedua tangannya bertemu di pusar mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RJnAspYFS
“Panjaaaaaang….mmm…gedeeee…..mas, bibi gemes banget pengen nyoba….sssh…” bisiknya kembali dengan kini bibirnya menciumi tengkuk mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCe0qEJdG7
“Bbbiii….ooooh…sssssh…..aaaargh…bbii…biii..pppee…ngen…nnyoooba apa bbi….?”, tanya mas Gas dengan gugup dan nada suara bergetar. Kini tangan mas Gas yang sedari tadi diam, mulai ia arahkan kebelakang, mengelus pinggang bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUb3xeEdA9
“Dddiii..mmasuukin…ssshm..mmmemek bbbiibi mmaas…, ppe..pengen bbangeeet….bbibi pengeeen bbangeeeet…aaah…maaaass”, balasnya sambil mendesah. Sebetulnya bi Resti sendiri agak takut, karena baru kali ini ia menjumpai kontol yang panjangnya se botol kecap. Ia takut ngilu. Tapi hawa nafsunya membujuknya untuk mencoba.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OZrBQWlic
“Hhhaaah…ddima…sssukin?”, tanya Gas kaget.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡze1d9nwmSd
Mereka berdua yang tengah asyik terbius gairah, tiba² saling menghentikan aksinya. Pergumulan hot itu harus berhenti ketika HP mas Gas berdering.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ77zzrVRyS
“Mas, HP nya bunyi tuh. Dilihat dulu, siapa tau bu Erni!”, ucap bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSwBX3EZva
“Ahh iya bi”, dengan celana dan boxer yang masih melorot, mas Gas pun segera meraih tasnya diatas ranjang bi Resti, ia ambil HP yang masih berdering, dan benar ternyata dari Bu Erni. Saat akan diangkat, tiba² berhenti berdering. Mas Gas tak menelpon balik, karena panggilan tak terjawab itu baru sekali. Iapun membuka WA dan mengirim pesan ke bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMIN60ClkL
“Iya sayang, maaf aku tadi di kamar mandi rumahmu, perutku mules, ada apa?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkMPs2dIZK
“Oooh nggak sayang, cuman mau nelpon aja, mau ingetin kamu ke rumah, eeeh ternyata udah di rumah. Obat bapak udah dikasih sayang? Bi Resti lagi ngapain?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZLJQvcqIW
“Hehe, ya gak lupa lah sayang. Udah kukasih tadi. Bapak sekarang lagi tidur. Aku gak tau bi Resti lagi ngapain sayang, emang kenapa? Aku mau balik ke kantor ini”, dalih mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvo2YvCwuSz
“Oh gitu, gakpapa say, cuman nanya aja kok. y udah sayang, ati² yah. Nanti sore jangan lupa ke rumah. Mmmuuuaaach…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODmVpXOZ0o
“Iya sayang, mmmuaaach…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLSJEiLyl5
Bi Resti yang menunggu duduk di tepian ranjang, tak berhenti mengagumi kontol mas Gas. Ia belai², ia genggam dan kocok² perlahan saat mas Gas tengah balas membalas chat dari bu Erni.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9tGWlTaHq
“Sssh… biii….udah dong, dipegangin terus. Hihi”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftrZqnpl8a
“Abis bibi gemes banget mas. Guedenya gak ada lawan. Duuuuuh…. iiih…”, balas bi Resti dengan raut wajah gemas. “Oh iya kenapa bu Erni mas?
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguT5h5TC0g
“Nanyain aku lupa apa gak antar obat, sama nanyain bi Resti lagi ngapain, gitu katanya”, jawab mas Gas. “Aku juga bilang mau balik ke kantor”, imbuhnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOt6dgDOJ2L
“Oooh gitu, yaaah gak jadi deh sama mas Gas. Hihi…”, ucap bi Resti terkekeh.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQsejfupCD
“Aku takut bi, aku belum pernah”, balasnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nhUPs52n1
“Loh, yang malem itu sama bu Erni, emang gak dimasukin?” Tanya bi Resti penasaran.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88CLfc9XL3
“Nggak, cuman diemut, punya bu Erni juga ku emut. Trus keluar deh. Bu Erni suka banget telen pejuhku. Katanya putih kental, bagus buat kulit, buat ngilangin stres juga katanya.” Jelas mas Gas sambil menaikkan boxernya. Lalu ia membetulkan posisi kontolnya yang perlahan mulai kembali ke bentuk semula.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzR2LJAqT37
“Lah emang bener itu mas. Bibi dulu juga suka telen punya pacar sama punya suami. Nih liat kulit bibi, bersih mulus kan”, balas bi Resti sambil memamerkan susu dan kulitnya yang bersih. “Cuman dulu punya pacar sama suami agak bening, dan dikit yang keluar. Kalo gak 3, ya 4 kalo crot”, imbuhnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtszqWIrAF7
“Hihi, iya kulit bibi bersih emang, masih kenceng lagi”, puji mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrseZLYjrN
Dalam hati mas Gas lalu berkata, “bi Resti belum tau ganasnya bu Erni nelen pejuh, bi Resti juga belum tau sebanyak apa pejuhku. Hihihi..”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobf1oAMuBn
“Ngelamun apa mas?”, sambung bi Resti sambil memakai handuknya kembali.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdHT6awW97
“Ehh, nggak kok, mikir kerjaan, hehe”, dalih nya. “Oh iya bi, aku pergi dulu ya, kalo ada kesempatan lain waktu kita bisa terusin. Hihi, tapi ajarin aku ya bi Resti!” Kata mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfJOIJfhSh
“Hihi, ajarin apa sih mas?, iyaaa iyaaa…. nanti bibi ajarin yang enak² sama punya mas yang gede itu”, balas bi Resti sambil tersenyum malu².
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNfpXGaWAq
“Ihhh apaan si bi Resti nih, gede-gede aja dari tadi, dah ya biii, saya berangkat dulu, nanti sore bu Erni minta aku kesini lagi”, tukas mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkJLEIwi6y
“Iya mas, bibi antar sampai depan ya. Sekalian nutup pagar. Oh iya mas, jangan cerita² ke bu Erni ya, nanti bibi dipecat lagi, rahasia kita berdua!”, ucapnya sambil mengerlingkan mata.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZlF8i66QL
“Ya iya lah biiii, masa aku cerita ke ibu. Hehe, bisa² perang dunia”, balasnya sambil tertawa.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BshlF7jaP
Akhirnya bi Resti dan mas Gas berpisah di batas pagar siang itu. Nampaknya cuaca kembali panas. Matahari membagi sinarnya dengan terik.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR168fBHvYs
Bi Resti yang siang itu menyetrika baju di kamarnya, tiba² dihampiri bapak. Bapak mengetuk pintu bi Resti, bi Resti pun kaget karena ia merasa asing dengan suara laki² itu. Suara yang beda dengan suara mas Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yo9ATkSiE
“Bi, permisi. Bi Resti, bisa saya minta tolong dibuatkan bubur sumsum. Sekalian kalo belanja di alfa saya minta tolong dibelikan vix inhaler ya. Ini kok tiba2 hidung buntu”, suara bapak terdengar dari luar kamar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfo2LQfns5
Bi Resti seketika itu juga menghentikan setrikanya, ia segera membuka pintu.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtODHgpIZM
“Ooh bapak, nggeh pak. Siap. Saya pake jilbab dulu nggeh”, jawab bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0I5so8LS5H
“Iya bi, silahkan. Oh iya ini uangnya”, seraya menyerahkan uang 200rb rupiah.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuOzlP5KjR
“Pak, ini kebanyakan, kan cuman beli santan kara sama vix, seratus aja cukup pak, nanti ada kembalian”, jawab bi Resti sambil mengembalikan uang 100rb ke bapak.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttYCZHu1tY
“Bawa aja bi, kalo kembalian ya bawa juga. Diambil aja buat bi Resti”, sahut pak Wito.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEc8SxllFez
“Loh pak tapi…”,
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhdj0b9PZR
“Sudah simpan aja bi, rejeki itu”, ucap bapak memotong pembicaraan. Lalu bapak kembali ke kamar.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaQIU53iU5
Baru kali ini bi Resti terheran², biasanya kebanyakan orang² kaya juga kembalian diminta. Ini malah dilebihin duitnya. Rupanya ini yang membuat bu Erni setia cintanya dengan pak Wito. Meskipun bu Erni mencicipi beberapa lelaki.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVI7oSyUaE
“Bi, tadi saya melihat ada laki² keluar dari rumah ini, itu siapa? Tanya pak Wito..
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC60mmqBbGI
“Oooh dia mas Gas pak, orang suruhan bu Erni, kata ibu sih dia yang dimintain tolong buat ambil obat bapak sama menyiapkannya”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt23xW77yuf
“Owalaaah, mas Gas toh. Dia itu bawahan istri saya bi. Baik, sopan anaknya. Masih muda, rajin, kerjanya cepat dan cekatan. Ibu kapan hari cerita ke saya, dia pegawai baru di kantor.”, ungkap pak Wito.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdrujEzw3N
“Bii, saya nitip jagain rumah sama bantu² ibu ya. Bi Resti tau sendiri, diabetes saya akut, jadi lebih banyak tidur. Oh iya, klo saya waktunya minum obat, dibangunkan ya, digoyang² aja kakinya, soalnya saya susah dibangunin!”, imbuhnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yVi0Yc89j
“Owalah nggeh pak, sy sudah anggap bapak sm ibu kakak saya sendiri. In syaa Allah nggeh pak, saya makasih juga sudah diterima kerja disini, moga² jenengan sm ibu cocok”, sahut bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvPo5JSfte
“Wooo iya bi, sama². Klo ada masalah keuangan, bilang aja sama ibu, atau sama saya. Nanti kami bantu. Uang juga gak dibawa mati bi. Saya seneng bisa bantu orang lain”. Ungkap pak Wito.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrtW6ilsGe
“Nggeh pak”, bi Resti mengangguk. Kalo gitu saya siap2 dulu ya pak. Mau belanja. Apa ada yang lain yang bapak pingin beli?”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6DxS25DdH
“Ndak bi, wes itu aja, makasih ya bi, saya mau tiduran lagi, kalo buburnya sudah jadi, tolong saya dibangunkan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmHJLoSyZ1
“Nggeh pak”. Jawab bi Resti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFMWF4uJy6
Sementara itu, sore harinya…
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J5AvWIuK0
Di rumah pak Andi, bu Siti dan pak Andi sedang duduk² santai di teras depan. Secangkir teh manis kesukaan pak Andi, sebuah toples cemilan, menemani kedua pasangan yang harmonis itu dalam perbincangan hangat.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkudt453Ri
“Mendung maneh (mendung lagi) mah, cuaca kok gak menentu ngene yo mah”, sapa pak Andi memulai obrolan.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjhHj7M2LA
“Ya wolak walik e jaman pah (jaman yang kebolak balik), dunyo e tambah tuwek pah (dunianya makin tua pah). Oh iyo, gimana menurutmu pah, Tika yang kita temui tadi?” Sahut bu Siti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5dSxEcnPD
“Yo cantik, berjilbab, santun juga koyoke (sepertinya), ya kan kita bisa lihat dari wajah dan sikapnya to mah”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VbkEXwMs7
“Hmmm, iyo pah, tapi aku takut kalo cuman kedok aja. Nanti pas sudah nikah, berbanding terbalik. Kan mesakno (kasihan) Gas, sudah gak punya teman perempuan, sekali ketemu langsung nikah, eeeh malah loro ati (sakit hati).
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvFAvgdn8C
“Gas wes gede mah, dia pasti tahu mesti bagaimana, biar dia juga se yang tentuin pilihan”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlfSkNiw7Bt
Sluuurp, bu Siti menyruput minuman jahenya, sambil memandangi hijau² tanaman di halamannya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5PODcpRA1
“Mah, kamu tadi kan wes dapat fotonya to?”, tiba² pak Andi nyeletuk. “Nanti jangan lupa kasih lihat ke Gas klo dia sudah pulang!”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZXDXuiYkT
“Sudah pah, itu masih ada di HP. Kan tadi temen papah yang ngirim di WA mamah. Ya wes pokoknya kan tugas kita bantu si Gas, soale anake gak aktif koyok kamu loh pah, hahaha” canda bu Siti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Wq8vV6Agl
“Aahahahaha… iyaa iyaa mah, papah kan memang nguber² mamah dulu. Istriku ini is the best pokoke. Makasih yo mah, wes nemenin papah sampai sekarang, cuup…cup…”, ucap pak Andi sambil mencium kening bu Siti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BDFewMdjK
“Guombalmu paaaah pah… hehehe… iyo pah, sama², aku juga makasih kamu selalu setia, awas lek aneh², tak ketok (potong) manukmu pah. Hihi…” canda bu Siti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqWVsfy0IO
“Cuacane cocok mah….hehe” sambil mengkode bu Siti untuk mengajak bercocok tanam.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmKja9WNpJ
“Mosok yo sore² gini to pah, abis ini Gas pulang, trus masuk waktu maghrib, opo ndak keganggu nanti paaaah pah..” balas bu Siti dengan wajah heran.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4YhXy9n46
“Lha habis, susumu itulo, bikin burung papah cenut². Dari tadi kok ngawe awe minta dikenyot. Hahaha….”, ucap pak Andi dengan tatapan menggoda.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzFEPJe7dD
Sambil melihat ke arah payudaranya yang besar, bu Siti bilang “oooo kamu toh, yang buat suamiku klepek²”, ucapnya sambil meremas² bongkahan payudara dibalik gamisnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtQyubkjoQ
“Hahahaha… iyoo iyo mah, ya wes nanti malam aja. Biar Gas tidur dulu. Hihi…”
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgpYvP3BqiJ
Lalu nampak Gas datang dengan motornya. Setelah turun, ia copot mantelnya yang sedikit basah oleh gerimis.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5Hyd8zty3
“Assalamualaikum mah, pah” sapa Gas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCOXO2UJyF
“Walaikumsalam le”, hujan toh, dimana?” Balas pak Andi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfz8I2kkx5C
“Itu tadi di deket kantor pah, lha kok disini terang loh. Hahaha”, jawab mas Gas sambil ketawa. Ia lalu melepas sepatunya, dan mencium tangan kedua orangtua nya yang sedang duduk2 di teras.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGR6Okyobm1
“Le, papah sama mamah sudah ke rumah Tika. Sudah dapat fotonya, orangtuanya juga mau lihat fotomu. Nanti kamu kirim ke papah ya!” Ucap pak Andi.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMxSiaQTd0
“Wih cuepet e to pah. Hehe. Ya wes, kirim ke WA ku yo pah. Nanti tak kirim fotoku ke papah”. Balas mas Gas sambil melepas sepatu. “Oh iya pah, mah, abis mandi Gas langsung berangkat lagi ke rumah bu Erni, ngelanjutin bantu orangny yang kemarin”, jelasnya.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UGHwfVZHO
“Kesana lagi to le?” Tanya bu Siti.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCSm2VK13Z
“Iya mah, lumayan kan dapat tambahan”.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2TzzpuJQY
“Ya wes terserah kamu, pokoknya jangan ninggal sholat!, itu pesen mamah”. Ucap bu Siti dengan nada tegas.
8209Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXPbU77rTk
“Iyaaa iya mah, beres”, balas mas Gas sambil berlalu masuk.
ns 15.158.61.20da2
