Para tokoh:
Soffi : Karyawan Biro Konsultasi [27 Tahunn]
Tan : Pimpinan Biro Konsultasi [40 Tahun]
Tatang : Cleanning Service
7879Please respect copyright.PENANA7FbImz5JES
7879Please respect copyright.PENANAuXODPosW3O
7879Please respect copyright.PENANAeFDvIOhffH
7879Please respect copyright.PENANAHzUQxIblqZ
Chapter 01
7879Please respect copyright.PENANAF8Gx9NGcj3
7879Please respect copyright.PENANANaQnunXzxi
7879Please respect copyright.PENANANDLBhYqxOg
Perkenalkan namaku Soffi. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak satu. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat, akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.
7879Please respect copyright.PENANA2CF5Uufb0a
Aku telah menjanda sejak 3 tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran.
7879Please respect copyright.PENANAeIKdKojuFD
Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit.
7879Please respect copyright.PENANAQh64hdFxkp
Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta
7879Please respect copyright.PENANAdIZQH5xmy6
Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya. Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan.
7879Please respect copyright.PENANAnFWvC6ySDf
Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm.
7879Please respect copyright.PENANAJGmIJ7Xfef
Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak satu, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak satu, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang priapun.
7879Please respect copyright.PENANAkJ9g4IRHdd
Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi.
7879Please respect copyright.PENANAvBphIq8gVI
Sudahlah… aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent. Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas.
7879Please respect copyright.PENANAyih4EhtlWQ
Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut.
7879Please respect copyright.PENANANgXK24QZL1
Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan.
7879Please respect copyright.PENANAs4vW7dpsUE
Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh… sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.
7879Please respect copyright.PENANAXeufq20RDD
Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik.
7879Please respect copyright.PENANArSWdDngmL2
Salah satunya adalah bosku, seorang Cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku.
7879Please respect copyright.PENANAP8rJ0KEHbT
Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar.
7879Please respect copyright.PENANAFU0cGD2Aqp
Aku tidak bisa marah padanya, karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.
7879Please respect copyright.PENANAGVkVS4DmE0
Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.
7879Please respect copyright.PENANATCoN6Cznam
Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secapatnya, kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah.
7879Please respect copyright.PENANAS38TMhtcrb
Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka.
7879Please respect copyright.PENANArXWzHuUra5
Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANASkqiPQcvS1
Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.
7879Please respect copyright.PENANA9r8YrTcOzD
Tok… tok.. tok.. tok… suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANAhZwDzq9AoT
“Masuk” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.
7879Please respect copyright.PENANAhlPhQH4fXz
Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
7879Please respect copyright.PENANAvVWmCOaoz4
“Silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk.
7879Please respect copyright.PENANAjDneqAsrR2
“Ada apa cah ayu?” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.
7879Please respect copyright.PENANAGy5zV1j6KU
Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata-bata.
7879Please respect copyright.PENANAU2X6KKsybL
“Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass…”
7879Please respect copyright.PENANAKCq8R9b0PB
Keringat dinginku mulai mengucur….
7879Please respect copyright.PENANA53RAhmVHti
“Terus???” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.
7879Please respect copyright.PENANANyPbSXNjGC
“Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya. Saya sudah tidak ada uang.”
7879Please respect copyright.PENANAxklD1qHdg9
Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
7879Please respect copyright.PENANAMm8UVlgR0N
“Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
7879Please respect copyright.PENANA07kubl04a8
“Tolonglah saya pak, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja… nanti bisa dipotong gaji saya” kataku menghiba.
7879Please respect copyright.PENANAgElRQGLoDj
Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.
7879Please respect copyright.PENANAfstGbuYlLr
“Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata pak Tan dengan datar dan tenang.
7879Please respect copyright.PENANAjqVA0o5XPD
“Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
7879Please respect copyright.PENANAAtteYQcJJS
“Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu” kata pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANAuSEsS4IIFf
Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
7879Please respect copyright.PENANAAXOD0yyyK3
Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah coba mikirin ntar gimana cara supaya mengembalikannya.
7879Please respect copyright.PENANAHj18YG4hoR
“Udah, cepet, kamu bawa pulang… kamu tunggu anak kamu sampe operasinya selesai… kamu boleh libur…”
7879Please respect copyright.PENANA5YKelvIjK4
Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya..
7879Please respect copyright.PENANA0EGzc78Xva
Aku pun bersyukur, operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANAfgUJPcFJis
Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya.
7879Please respect copyright.PENANAHqGoa9icww
Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.
7879Please respect copyright.PENANA9uF4RKQQds
Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
7879Please respect copyright.PENANAMXv08UKiJn
Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.
7879Please respect copyright.PENANA3C7VXNE3HK
“Mbak, Pak Tan manggil mbak ke ruangnya”
7879Please respect copyright.PENANAFW0DVvslLZ
“Huh… ada apa lagi nih??” tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima? gumamku.
7879Please respect copyright.PENANA6Os1MOiiFV
“Mhhh…. iya pak… Nanti saya ke sana…
7879Please respect copyright.PENANASYyfvGCe4l
“Cepet ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepet….” kata pak Tatang sambil berlalu.
7879Please respect copyright.PENANAY2p4ugNKnK
“Iya… iya Pak Tatang” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang..
7879Please respect copyright.PENANAiQMpji4Lug
Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANAt2b1prXrh8
Tok… tok… tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANA0VdKVwc54d
“Masuk” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan
7879Please respect copyright.PENANAkxyOceA2Z5
Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur dengan rasa cemas.
7879Please respect copyright.PENANAcRFBcRqc2x
“Mhhhhh, begini Soffi…., saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looo….” Pak Tan berkata dengan nada serius.
7879Please respect copyright.PENANAqZGgOM71zp
Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Wah, celaka… pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh… betapa malang nasibku, jeritku di hati.
7879Please respect copyright.PENANAIHeaNACAXE
“Mhhhh…. mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata.
7879Please respect copyright.PENANAWFGEyuk0Pf
“Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”
7879Please respect copyright.PENANAr9QBJbM8qs
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.
7879Please respect copyright.PENANA5FjK0NDXQQ
“Iya, saya tau… tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit?” suara Pak Tan mulai meninggi.
7879Please respect copyright.PENANAqeBjaissRK
Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.
7879Please respect copyright.PENANAQqSF9sHprM
“Hmmmmm… apapun kamu harus membayar hutang kamu…. Atau kita selesaikan saja secara hukum??” ancam Pak Tan.
7879Please respect copyright.PENANAmJmg8LP17f
Aku semakin panik dengan ancaman itu…
7879Please respect copyright.PENANA5C1KmkgNoU
“Ssaya mohon jangan pak. Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak….” kataku tersedu-sedu.
7879Please respect copyright.PENANABPK2XXmzwR
“Trus, kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang?”
7879Please respect copyright.PENANASQMJ5DP0m7
“Beri saya waktu tenggat satu minggu, saya bisa usahakan” jawabku putus asa.
7879Please respect copyright.PENANAVlgn40N5Et
Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
7879Please respect copyright.PENANAnl01Z5t5hU
“Wah… wah… aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi”
7879Please respect copyright.PENANAh265M9DfV0
“Sssayaaa mohon pakkk” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.
7879Please respect copyright.PENANAtQKJOd24PG
“Mhhhhh… baik… baik…. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
7879Please respect copyright.PENANAFil1Btg0Qx
Aku agak lega mendengar ucapan dari Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya, solusi macam apa yang akan diberikan oleh pimpinan aku ini yang kemudian akan diberikannya kepadaku.
ns 15.158.61.51da2