Beberapa menit berlalu dalam keheningan yang menegangkan, hingga akhirnya Nurul meraih pakaian dan mulai mengenakannya kembali. Ketika semua selesai, ia menatap Ridwan dengan tatapan yang sulit diartikan.
7282Please respect copyright.PENANAbfSUnLi5k0
"Sekarang Mas Ridwan sudah melihat semuanya. Jangan ada apa-apa lagi di antara kita setelah ini. Anggap saja ini sebagai pengalaman yang tidak pernah terjadi," kata Nurul dengan suara yang tegas namun penuh pengertian.
Ridwan mengangguk, merasa jantungnya masih berdegup kencang.
"Terima kasih, Nurul. Saya... Saya akan menjaga rahasia ini."
7282Please respect copyright.PENANAcj50tGQwpO
Nurul hanya tersenyum tipis sebelum beranjak keluar kamar, meninggalkan Ridwan yang masih tenggelam dalam pikirannya sendiri. Meski apa yang terjadi baru saja adalah sesuatu yang sangat melanggar batas, Ridwan tidak bisa mengingkari bahwa pengalaman itu begitu mendebarkan dan menyenangkan.
Saat Ridwan keluar dari kamar dia merasakan birahi yang begitu kuat segera masuk ke kamar mandi untuk onani. Sebenarnya dia ingin onani di depan Nurul tapi dia takut ini akan merusak segalanya.
“ouwh Nurul ,,, memekmu aku sudah lihat semua,,, aku pengen ngerasain memek kamu,,, aku kontolin memek kamu please Nurul, kamu maju pamerin memek,,,pasti mau kalau aku entot…ouwhhhhh.. ouwhhhhhh.”
Kocokan Ridwan makin liar hingga akhirnya. Crotttttttt…. Ridwan merasa lega.
7282Please respect copyright.PENANAIn6hKRS4ns
****
7282Please respect copyright.PENANAo6r4cNqE8w
Setelah kejadian di kamar itu, Nurul tidak bisa menghilangkan perasaan aneh yang menghantui pikirannya. Setiap kali ia mengingat bagaimana dirinya membuka semua pakaiannnya dan bugil di hadapan Ridwan, ada sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya, sesuatu yang tak seharusnya ada namun begitu nyata. Ada gairah yang membara, sebuah dorongan yang ia sendiri sulit untuk pahami.
7282Please respect copyright.PENANAsKk2HMfBDe
Nurul tahu bahwa apa yang telah ia lakukan sangat salah. Namun, entah mengapa, ada bagian dari dirinya yang ingin merasakannya lagi. Ia berusaha mengabaikan perasaan itu, menutupi dengan rutinitas sehari-hari, tapi setiap kali ia melihat ponselnya, ada harapan yang samar-samar bahwa Ridwan akan menghubunginya lagi. Kemarin dia sudah siap dengan resiko lebih. Tantanganya kepada Ridwan dia sadar akan berakhir lebih dari sekedar melihat. Karena lelaki mana yang tahan melihat tubuh telanjang wanita. Tapi dia heran Ridwan masih bisa menahan diri. Ada perasaan campur aduk melihat Ridwan patuh begitu saja pada permintaannya untuk hanya sekedar melihat ketelanjangannya.
Tapi perasaan Nurul begitu kuat bahwa pasti Ridwan menghendaki lebih. Benar saja, siang ini ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Ridwan muncul di layar.
7282Please respect copyright.PENANAFC8HMC1Tru
"Nurul... Aku tak bisa berhenti memikirkan kejadian kemarin. Aku ingin melihatmu lagi, jika kamu bersedia aku juga ingin merasakannya."
7282Please respect copyright.PENANAZmVIYJ5hHd
Mata Nurul terpaku pada pesan itu. Jantungnya berdegup kencang, dan rasa panas menyebar di seluruh tubuhnya. Ini adalah situasi yang sudah ia bayangkan akan terjadi,. Keinginan Ridwan yang terang-terangan membuat hati Nurul berdebar, bukan karena takut, tetapi karena dorongan aneh yang sama yang ia rasakan sebelumnya.
Nurul tahu bahwa jika ia melangkah lebih jauh, tidak ada jalan kembali. Ia memahami betul resiko dan konsekuensi dari perbuatannya. Namun, rasa penasaran yang membara dan gairah yang tak terduga seolah-olah menariknya kembali ke dalam pusaran yang sama.
Jemarinya dengan gemetar mengetik balasan, meski hati kecilnya masih berusaha menahan. Tapi keinginan itu terlalu kuat, dan sebelum ia menyadarinya, pesan itu telah terkirim.
7282Please respect copyright.PENANAHxeY3SKNEw
"Mas Ridwan... Kalau kamu memang ingin lebih, aku akan menunggu di tempat yang sama besok pagi!”
Pesan itu singkat namun jelas, mengisyaratkan bahwa ia tidak keberatan dengan keinginan Ridwan, Nurul masih berusaha menjaga batas. Ridwan mungkin sudah berhasil membuka pintu yang selama ini tertutup rapat, dan kini, ia hanya perlu melangkah masuk untuk melihat apa yang ada di dalamnya.
Nurul menatap ponselnya, menunggu balasan dari Ridwan dengan perasaan campur aduk. Ada kegelisahan, ada rasa bersalah, tetapi ada juga harapan yang tak terucapkan. Malam itu, Nurul tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang akan membawa dirinya dan Ridwan lebih jauh ke dalam hubungan yang penuh dengan godaan dan risiko. Dan entah bagaimana, ia merasa bahwa dirinya tidak lagi berdaya untuk melawan arus yang telah mereka ciptakan bersama.
“Oke tunggu aku besok!”
7282Please respect copyright.PENANACT9UZySPad
***
7282Please respect copyright.PENANAeeBiyhHeJs
Pagi itu, Ridwan berdiri di depan pintu kamar Nurul dengan perasaan yang menggebu-gebu. Tubuhnya terasa panas, terbakar oleh hasrat yang selama ini ia coba abaikan. Ketika pintu kamar itu terbuka dan Ridwan melangkah masuk, ia mendapati Nurul sudah menunggunya, kali ini dengan pandangan yang penuh gairah dan birahi.
Kamar itu sunyi, hanya terdengar suara napas keduanya yang saling berpacu. Di antara cahaya temaram, Ridwan bisa melihat Nurul duduk di tepi tempat tidur, wajahnya yang biasanya penuh keyakinan kini tampak ragu. Ada ketegangan yang menggantung di udara, seolah-olah keduanya tahu bahwa apa yang akan terjadi bisa mengubah segalanya.
"Mas Ridwan lakukanlah… sejujurnya aku memang suka dengan Mas sejak lama."
7282Please respect copyright.PENANAYdLQBxrJVw
Ridwan menelan ludah, ia baru sadar bahwa mengapa Nurul mau melakukan semua ini karena dia memiliki perasaan padanya. Perasaan yang selama ini ia pendam, rasa penasaran yang berubah menjadi hasrat yang semakin tak terkendali, kini mencapai puncaknya. Dengan napas yang berat, Nurul memberanikan diri untuk jujur, meski ia tahu bahwa kejujuran ini bisa menyeret mereka ke arah jurang.
"Nurul... Aku harus jujur padamu. Sejak melihat kamu di jendela itu aku sudah tidak bisa menahan hasratku."
7282Please respect copyright.PENANAnf8SGn7pmj
Selanjutnya Nurul bangkit dari tempat tidurnya dan mendekati Ridwan. Ia bisa merasakan detak jantungnya yang berdebar semakin kencang, napas yang semakin berat. Dengan tangan yang masih sedikit gemetar, Nurul perlahan mulai melepaskan pakaiannya, satu per satu, hingga akhirnya ia berdiri tanpa sehelai kain pun, sama seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Ada keberanian baru dalam matanya, sebuah keputusan yang telah ia buat dalam diam.
"Mas Ridwan..." ucapnya pelan, suaranya hampir berbisik. "Jika ini benar-benar yang kamu inginkan... aku tidak akan menolak. Tapi ingat, setelah ini, semuanya akan berubah."
7282Please respect copyright.PENANAnpZl64Y23M
Ridwan terpaku, tak bisa percaya dengan apa yang ia dengar. Ia tahu bahwa Nurul sedang memberinya izin, sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi. Dengan hati yang berdebar, Ridwan mendekati Nurul, dan untuk pertama kalinya, ia merasakan apa yang selama ini hanya ia lihat.
7282Please respect copyright.PENANA3NUjX0MSGx
Apa yang terjadi di kamar itu malam itu adalah pertemuan dua hati yang terjebak dalam godaan yang tak terhindarkan. Nurul, dengan segala keraguannya, menyerah pada dorongan aneh yang tak bisa ia lawan, sementara Ridwan memenuhi hasratnya yang telah lama tertahan. Keduanya tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan besar, namun pada saat itu, mereka tak mampu lagi untuk mundur.
7282Please respect copyright.PENANAyl1W1iMdFa
Ridwan mulai menyentuh tubuh telanjang Nurul. Rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Merasakan tubuh yang lain adalah sesuatu yang memilik sensasi tersendiri.
Mereka saling berciuman dengan lembut. Lidah ridwan menerobos masuk ke mulut Nurul dan saling membelit di dalam sana.
7282Please respect copyright.PENANA2KjNjeBSGo
Ridwan mulai meremas payudara Nurul yang lumayan besar dengan putting coklat mudanya. Ridwan memelintir putting yang sudah mengeras itu. Sementara Nurul secara naluriah langsung meraba kontol Ridwan dan mengocoknya. Wanita cantik itu merasakan memeknya berdenyut saat meraih kontol Ridwan.
7282Please respect copyright.PENANAG1q4ZfW68k
Cumbuan Ridwan menjelajahi leher Nurul turun dan berhenti di area dada Nurul. Menatap sejenak dari dekat payudara indah milik istri dari adik iparnya itu. Lalu dengan lembut mengecup puting Nurul.
“Shhhhhhhhhhhhhh…”
Sambil menyedot payudara itu tangan Ridwan liar meraba memek Nurul yang sudah basah. Memainkan jarinya di bibir memek wanita cantik itu. Sementara tangannya yang satu terus meremas payudara Nurul.
Cumbuan turun ke perut dan terus ke selangkangan Nurul. Ridwan berhenti sejenak menghirup aroma memek Nurul lalu menatap bentuk memek itu dari dekat lalu menjulurkan lidahnya mulai menjilati memek itu.
“Shhhhhhhhhhhhh….”
Dengan jari-jarinya Ridwan membuka bibir memek itu seolah ingin melihat bagian tersembunyi dari liang kemaluan wanita cantik itu. Lalu dia menusukan lidahnya keliang memek yang kemerahan itu.
“Ouwhhhhhhhhhhhhhh…”
Puas mengoral Ridwan sudah tidak tahan langsung menghujamkan kontolnya ke memek Nurul.
Blesp…kontol melesak dan mulai dipompa dengan intens.
“Ouwhhhhh…ouwhhhhhh…ouwhhhh.”
7282Please respect copyright.PENANAxfagMXwSuP
Baru kali ini Ridwan merasakan memek wanita lain selain milik istrinya. Demikian pula dengan Nurul, ini adalah saat pertama dia merasakan kontol lelaki lain. Ridwan memompa kontolnya dengan penuh gairah sambil menatap wajah cantik Nurul.
“Ahhhhhhhhhh… yahhhh…shhhhhhh.”
7282Please respect copyright.PENANANvgbbMwqIw
Mereka pun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi.. .... .
Clebb.. crebb.. clopp.. clobb.. croobb.. clekk.. crekk.. clebb.. crekk.. clobb.
Ridwan terus mendayung naik-turun.. dan Nurul bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin mereka.
“Ohh Shhhh.. aku mau keluar . uuhhh.. ssshhhhhhhhh.. enak banget ooowuuuhhhhhhh. ” erang Nurul dikejar nikmat birahi yang kian memuncak.
Rupanya Dia orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, Ridwan pun tak mau kehilangan momen.
“Tahan Nurul……Sedikit lagi akuu juga keluarr..” balas Ridwan sambil mempercepat goyangan keluar- masuk kontolnya di liang memeknya Nurul yang terasa makin menjepit kontol Ridwan di dalamnya.
7282Please respect copyright.PENANAOuPCFOQuTb
“Akk Mass, aku udah nggak kuat.. ahhhhhh… ouwhhhhh…eeuuhh aaaahh .” desah Nurul lepas.. Dan serr serr Ridwan merasakan kemaluannya seperti di siram air yang hangat rasanya.
7282Please respect copyright.PENANA6TQpyDjF4Q
Ridwan pun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasinya.
“Nurul.. aacchh..!!” Crett.. crett.. crett..!
Setelah beberapakali tubuh Ridwan menegang ketika melepas cairan hangat pejuhnya dia pun rubuh memeluk Nurul.
Setelah semuanya selesai, kamar itu kembali sunyi. Nurul mengenakan pakaiannya kembali dengan tangan yang gemetar, sementara Ridwan segera duduk di tepi tempat tidur, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Keduanya sadar bahwa apa yang terjadi akan meninggalkan jejak yang mendalam di hati mereka, sesuatu yang tidak akan pernah bisa dilupakan.
7282Please respect copyright.PENANAnVJTIyYQjA
Nurul menatap Ridwan sekali lagi, kali ini dengan tatapan yang penuh penyesalan dan kesadaran akan konsekuensi dari apa yang telah mereka lakukan.
"Mas Ridwan... Kita harus berhenti sampai di sini. Apa yang kita lakukan... tidak bisa terulang lagi."
7282Please respect copyright.PENANAQ6wcLM9vEu
Ridwan hanya bisa mengangguk, meski dalam hatinya ia tahu bahwa perasaan itu tidak akan hilang begitu saja. Keduanya berpisah dengan perasaan yang sama, sebuah campuran antara rasa bersalah dan kelegaan, serta kesadaran bahwa mereka telah melangkah terlalu jauh ke dalam godaan yang seharusnya tidak pernah mereka sentuh.
7282Please respect copyright.PENANAgw1ulLxwAJ
Meski Nurul dan Ridwan telah sepakat untuk menghentikan segala hal yang telah mereka lakukan, perasaan yang menggelayut di hati keduanya tidaklah semudah itu lenyap. Nurul, yang biasanya begitu tegar dan penuh kendali atas dirinya, mendapati dirinya berada dalam pusaran perasaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Setiap detik yang berlalu, pikirannya terus menerawang kembali ke momen di kamar itu, bagaimana tubuhnya dan tubuh Ridwan bertemu dalam kehangatan yang penuh gairah.
7282Please respect copyright.PENANAzdB2S6o5CO
Meski ia tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan besar, perasaan itu justru semakin kuat, semakin menguasai dirinya. Rasa ketagihan yang tak terduga menyelimuti pikiran Nurul, membuatnya merindukan sentuhan yang sama, membuatnya mendambakan pengalaman yang telah ia rasakan. Ia mencoba menahan diri, namun keinginan itu begitu kuat hingga ia merasa tak mampu lagi melawan.
7282Please respect copyright.PENANAGtzZL22SPm
Dengan tangan yang bergetar, Nurul meraih ponselnya. Hatinya berdebar kencang saat ia mulai mengetik pesan untuk Ridwan. Kata-kata yang muncul di layar begitu jujur, begitu penuh dengan hasrat yang tak bisa ia sembunyikan lagi. Setelah ragu sejenak, Nurul menekan tombol kirim, dan pesan itu pun meluncur ke Ridwan, membawa serta semua perasaan yang ia coba pendam.
"Mas Ridwan... Aku tidak bisa melupakan apa yang terjadi di antara kita. Aku... Aku ingin lagi. Malam ini, bisakah kita bertemu?"
7282Please respect copyright.PENANAwGcQuEFdK2
Bersambung
7282Please respect copyright.PENANAwltvbasLgW